Hasil survei dinkes 2015

Post on 12-Apr-2017

263 views 0 download

Transcript of Hasil survei dinkes 2015

SURVEI PEROKOK MUDA DI KOTA PONTIANAK

Dinas Kesehatan Kota PontianakFikes-UnMuhPnk

Merokok dan AROAL merusak

setiap bagian tubuh(U.S. SGR , 2004, 2006)

Rokok membunuhmu ….perlahan…

Semakin

MUDA

Status dan usia inisiasi merokok pada perokok usia 13-15 tahum, Ind-GYTS, 2014

Siswa Usia 13-15 tahun yang terpapar asap rokok dalam 30 hari terakhir, berdasarkan JK, Ind-GYTS, 2014

BOOMwaktu

Ledakan penduduk usia kerja• Jumlah penduduk usia kerja

meningkat drastis mencapai 170,9 jt tahun 2015, mencapai 195,2 tahun 2040 dan menurun menjadi 191,5 tahun 2050

• Jumlah anak dibawah 15 tahun menurun, tetapi masih 50 juta tahun 2050

• Jumlah lansia meningkat pelahan sampai tahun 2035 lalu meningkat pesat mencapai 49,6 tahun 2050 sama dengan jumlah anak.

Trend in number of children, working-age and older persons, Indonesia, 1950-2050

0

50

100

150

200

250

Year

Popu

latio

n in

mill

ions

children 0-14

older persons 65+

working-age

Bonus demografi dan peningkatan kesejahteraan rakyat• Kalau semua penduduk usia kerja mempunyai pekerjaan

yang produktif • Masuknya perempuan ke pasar kerja akan membantu

meningkatkan pendapatan per kapita• Keduanya akan meningkatkan tabungan masyarakat yang

jika diinvestasikan akan meningkatkan kesempatan kerja. Perlu iklim investasi yang kondusif.

• Memastikan kelompok usia produktif berada pada derajat kesehatan yang maksimal, tidak mengalami disabilitas atau kondisi apapun yang menghambat produktifitas.

MPOWERKerangka Untuk Penanggulangan Wabah Global Tembakau

• Monitor : Memantau penggunaan tembakau dan kebijakan pencegahan

• Protect : Melindungi masyarakat dari rokok

• Offer help : Menawarkan bantuan untuk berhenti menggunakan tembakau

• Warn : Memperingatkan tentang bahaya tembakau

• Enforce bans : Menegakkan larangan iklan rokok, promosi dan sponsor

• Raise taxes : Menaikkan pajak/cukai tembakau

Monitor: Memantau penggunaan tembakau dan kebijakan pencegahan

• Pemantauan akurat sangat penting:– Prevalensi penggunaan

tembakau, seperti GYTS, GATS, GSPS, GHPSS

– Dampak intervensi kebijakan, seperti KTR, PHW

– Pemasaran tembakau industri, promosi, lobi, dll

Pon-YTS - Gambaran Umum

• Pon-YTS adalah survei berbasis sekolah yang mengumpulkan data tentang siswa berusia 13-15 tahun dengan menggunakan metodologi standar untuk membangun kerangka sampel, memilih sekolah dan kelas, dan pengolahan data.

• Sistem pengawasan Pon-YTS dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas daerah untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pengendalian tembakau dan program pencegahan.

Metodologi Pon-YTS

• Survei berbasis sekolah dari siswa berusia 13-15 tahun• Desain sampel multistage dengan sekolah yang dipilih

proporsional dengan jumlah populasinya• Ruang kelas yang dipilih secara acak di dalam sekolah yang

dipilih• Semua siswa di kelas yang dipilih memenuhi syarat untuk

berpartisipasi• Anonymous dan kuesioner rahasia• Dinkes dapat menambahkan pertanyaan kuesioner• Hanya membutuhkan 30-40 menit untuk mengelola• Penelitian lapangan dilakukan dalam 6-8 minggu• Kuesioner inti (set standar pertanyaan survei yang digunakan di

semua lokasi)

Mutlistage Sampling

SMP N SMP S MTS

SMP Kris

kelas kelas kelas kelas kelas

kelas kelas kelas kelas

Pon-YTS -indikator penting

• Pon-YTS terdiri dari 56 pertanyaan inti yang dirancang untuk mengumpulkan data pada tujuh domain berikut. Kuesioner juga memungkinkan dinkes untuk memasukkan pertanyaan spesifik daerah mereka sendiri.1. Pengetahuan dan sikap orang-orang muda terhadap merokok2. Kebiasaan merokok dan penggunaan tembakau lainnya di

kalangan anak muda3. Peran media dan periklanan digunakan orang muda dari

rokok4. Akses ke rokok5. Kurikulum sekolah yang terkait dengan tembakau6. Asap tembakau lingkungan (ETS)7. Penghentian merokok

Jadwal Pelaksanaan

No KegiatanPeriode

Juni-Juli Agustus Sept Okt1. Penentuan area studi

Penentuan stratifikasi sekolah wilayah studi ˅

Penentuan kelas wilayah studi ˅ ˅

Penentuan responden terpilih ˅ ˅

2. Pelatihan enumerator dan petugas entri data ˅

3. Pelaksanaan studi ˅ ˅4. Pengolahan, analisis

dan pelaporan ˅ ˅

HASIL PENELITIAN

Prevalensi perilaku mencoba rokok remaja di Kota Pontianak

Prevalensi Perokok Reguler remaja di Kota Pontianak

Prevalensi perokok remaja berdasarkan usia mulai merokok di Pontianak

Prevalensi remaja pengguna rokok elektrik di Pontianak

Akses dan jangkauan rokok oleh remaja di Pontianak

Penolakan penjual rokok terhadap remaja perokok di Pontianak

Distribusi lokasi biasa merokok remaja di Pontianak

Prevalensi perokok remaja berdasarkan kemasan rokok di Pontianak

Prevelensi remaja yang memiliki orang tua perokok

Prevelensi remaja yang mimiliki teman perokok di Pontianak

Prevelensi remaja yang memiliki lingkungan yang berbicara bahaya rokok

Prevelensi remaja perokok yang memiliki niat berhenti

Prevalensi remaja perokok yang berupaya berhenti merokok

Prevalensi remaja perokok yang memiliki keyakinan untuk berhenti

Prevalensi remaja perokok yang mendapat nasihat untuk berhenti

Prevalensi remaja yang terpapar asap rokok di rumah

Prevalensi remaja yang terpapar asap rokok di luar rumah

Sikap remaja terhadap ajakan merokok teman sebaya

Prevalensi remaja yang percaya bahwa perokok sulit berhenti dari ketergantungan

Prevalensi remaja yang yakin bahwa perokok laki-laki punya banyak teman

Prevalensi remaja yang yakin bahwa perokok perempuan punya banyak teman

Prevalensi remaja yang percaya bahwa sajian rokok berpengaruh pada suasana pesta

Prevalensi remaja yang yakin bahwa rokok berdampak pada kesehatan

Prevalensi remaja yang terpapar iklan rokok di televisi

Prevalensi remaja yang terpapar reklame rokok di jalan

Jarak reklame rokok dari sekolah

Paparan iklan rokok saat even

Prevalensi remaja yang mendapat tawaran rokok dari pramuniaga

Prevalensi kepemilikan barang berlogo rokok

Prevalensi remaja yang mendapatkan pelajaran tentang bahaya rokok

Prevalensi remaja yang memiliki guru perokok di sekolah

Rekomendasi

• Membatasi akses rokok pada anak dan remaja. Upaya yang dapat dilakukan seperti membentuk regulasi penjualan rokok yang melarang pedagang menjual rokok pada anak dengan usia di bawah 18 tahun. Perlu juga regulasi yang melarang pedangan menjual rokok secara batangan.

• Menciptakan lingkungan sosia yang mendukung upaya henti rokok remaja. Upaya yang dapat dilakukan seperti membentuk pendidik sebaya anti rokok sehingga dapat membendung norma merokok di antara remaja.

• Menyusun kurikulum anti rokok yang diberlakukan di setiap sekolah, sehingga pengetahuan remaja mengenai bahaya rokok meningkat.

• Membatasi reklame rokok di jalan dan di sekitar sekolah.

Jika yang terjadi di dalam tubuhmu terlihat dari luar,

apakah kamu masih merokok?

Save our generation!