Post on 21-Sep-2015
description
Hamil dengan APSDr. Hj. Putri Mirani, SpOG(K)
Antibodi antifosfolipid (APLS) adalah kelompok heterogen autoantibodi mengenali epitop diekspresikan oleh fosfolipid bermuatan negatif, protein, atau kompleks fosfolipid-protein.
diagnosisDiagnosis APS membutuhkan adanya paling tidak 1 kriteria klinis, 1 kriteria laboratorisTes laboratorium yang abnormal harus lebif dari dua kali, 12 minggu jaraknya. Dan kedua tes harus dilakukan dalam waktu lima tahun
gejalaManifestasi klinis APS menyangkut banyak oragn termasuk vaskuler, jantung, kulit, endokrin/reproduksi, pencernaan, hematologi, neurologi, obstetri, opthalmologi, paru, ginjal dan lain-lain
Epidemiologi/ insidensAPA ditemukan pada 5% kontrol yang sehatPada pasien SLE, 25% sampai 35% terdapat APSACA ditemukan pada 15% wanita dengan abortus berulang LA ditemukan pada 8% pasien dengan abortus berulang
etiologiAPA dapat menyebabkan keguguran karena trombosis pada pembuluh darah plasentaGangguan pada faktor koagulasi (menurunkan kadar annexin V)Menghambat proliferasi trofoblasAktivasi komplemenDan mekanisme lain yang belum diketahui
klasifikasiAPS primer: pasien dengan APS tetapi tidak ada gangguan autoimun yang lainAPS sekunder: pasien dengan gangguan autoimun (misalnya SLE)
komplikasiMaternal Tromboembolisme arteri dan venaPreeklampsiaAutoimun trombositopenia
Fetal Keguguran atau kematian janinPertumbuhan janin terhambatKelahiran pretermSolusio plasenta
Perhatian saat kehamilanKomplikasi akan berkurang jika pasien memulai kehamilannya ketika APS tidak aktif, tanpa gejala dan level yang negatif dari APAsKomplikasi lebih sering dan berat jika APS aktif dengan APAs pada level yang tinggiAPS bisa eksaserbasi pada post partum: demam, infiltrat paru, efusi pleura, VTE dan jarang DIC dan kematian
Pengetesan untu APAs selain LA, ACA dan B2GP-1 tidak secara klinis berguna dalam mengevaluasi keguguran berulang
terapi
melahirkanPerhatikan, untuk mengirim plasenta ke bagian patologi, untuk memeriksa penurunan berat plasenta, perubahan iskemik-hipoksia menjadi infark, desidual dan trombi fetus dan vilitis kronis
Anestesia Pada UFH anestesi regional bisa diberikan 6 sampai 8 jam sesudah pemberian UFH, atau paling tidak ketika aPTT dalam batas normalPada LMWH anestesia regional harus ditunda sampai 24 jam sesudah dosis terakhir.Dikarenakan adanya risiko hematom spinal jika LMWH diberikan kurang dari 24jam, LMWH biasanya diganti jadi UFH seminggu sebelum melahirkan
Kontrasepsi oral yang mengandung estrogen harus dihindari dikarenakan memiliki risiko VTE
Terima Kasih