Post on 20-Jun-2015
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Era reformasi membawa dampak yang sangat luas di berbagai sisi kehidupan, mulai
dari segi politik, ekonomi sosial budaya pertahanan keamanan dan bahkan dunia
pendidikan ikut bergetar. Pengaruh-pengaruh itu menggeliat setelah dibukanya wawasan
akan kebebasan pola pikir manusia dalam menyampaikan segala ide dan gagasannya
kepada pihak-pihak pengambilan kebijakan. Di sisi lain reformasi juga ikut menyeret
lapisan bawah masyarakat untuk terlibat didalam mewarnai segala kebijakan yang diambil
oleh pengambil keputusan. Tak luput pula dunia pendidikan ikut menikmati getahnya. Di
era lama murid dan orang tua begitu patuh terhadap kebijakan-kebijakan yang di keluarkan
sekolah. Akhir-akhir ini menjadi sangat alot, dan tidak menuntut kemungkinan segala
upaya yang diambil oleh sekolah banyak yang kandas di tengah jalan. Dan akhirnya
timbulah pertanyaan apakah sebenarnya yang menyebabkan itu semua ? Dan bagaimana
cara mengatasi persoalan-persoalan itu ? hal ini harus mendapatkan jawaban dan dan jalan
keluar bila pendidikan kita di masa yang akan datang ingin tetap eksis di mata masyarakat
dan pemerintah .
Selanjutnya Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) menegaskan bahwa
Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran,serta ditegaskan lagi didalam UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 1
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat bangsa dan negara. (UU RI
No 20 Tahun 2003, Ps.1 )
Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
( UURI No 20 Tahun 2003, Ps. 4(6) )
Dan tak kalah pentinya : masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber
daya dalam penyelenggaraan pendidikan (UURI No 20 Tahun 2003 Ps. 9)
Dari pernyataan tegas yang di muat dalam UUD 1945 dan UURI No 20 Tahun
2003 baik pasal 1, 4 dan 9 untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang bermutu dan
berkwalitas yang sifatnya masih umum dan komplek, pelaksanaanya diperlukan dukungan
dari pemerintah serta komponen-komponen masyarakat serta penyelenggara pendidikan.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berhak
mengarahkan,membimbing ,membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pemerintah wajib menjamin
tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan. Sementara itu sekolah harus
menyediakan dan menyelenggaran pengajaran yang PAKEM. Disisi lain masyarakat dan
orang tua menyediakan sumber daya dukungan untuk kemajuan sekolah.
Memang tidak mudah untuk membangun kondisi yang harmonis dari komponen-
komponen tersebut. Hal ini dibutuhkan suatu strategi tertentu untuk mewujudkan GOAL
pada saat –saat akhir nanti.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 2
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
Mengingat membangun sinergi dari unsur pemerintah, unsur lembaga pendidikan
serta unsur masyarakat sangatlah sulit dilakukan terutama bagi sekolah-sekolah pinggiran,
dan agar orang tua wali murid / masyarakat lebih berperan memberikan dukungan terhadap
sekolah. Pemerintah lebih efektif memberikan dukungan dana untuk kemajuan
pendidikan.maka diperlukan suatu desain untuk membangun image sekolah agar sekolah
menjadi pusat pendidikan, pusat budaya untuk mencapai gol-gol yang diinginkan.
Dari pemikiran-pemikiran diatas penulis ingin mengemukakan gagasan bagaimana
membangun image atau kepercayaan masyarakat yang mengalami kesulitan menjalin
komunikasi dengan orang tua / masyarakat serta bagaimana menjalin komunikasi dengan
pemerintah sebagai penyandang dana. Sehingga Karya Tulis ini kami beri judul “ DESAIN
MEMBANGUN IMAGE PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERHADAP
SEKOLAH PINGGIRAN ”
1.2. Ruang Lingkup Penulisan
Agar pembahasan Desain Membangun image sekolah pinggiran lebih mengena dan
tidak meluas, pembahasan dari gagasan ini di tekankan pada bahasan : DESAIN
MEMBANGUN IMAGE PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERHADAP
SEKOLAH PINGGIRAN (SMP Negeri 2 Jatiroto).
1.3. Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas maka timbul permasalahan
pokok yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana Desain membangun Image Pemerintah dan Masyarakat terhadap SMP Negeri 2
Jatiroto sebagai sekolah pinggiran.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 3
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
1.4. Batasan Masalah
Agar lebih fokus dan tidak meluas maka rumusan masalah menjadi : ”Bagaimana
Desain Membangun IMAGE Pemerintah Dan Masyarakat/ Orang tua wali murid”
terhadap SMP Negeri 2 Jatiroto.
1.5. Tujuan Penulisan.
1. Ingin memberikan gagasan kepada sekolah-sekolah pinggiran tentang cara-cara
efektif menjalin komunikasi dengan pemerintah dan pengelola pendidikan.
2. Ingin memberikan contoh desain cara-cara membangun komunikasi antara
sekolah dengan Masyarakat/orang tua wali murid sebagai pendukung penting di
sekolah.
3. Ingin memaparkan cara mengubah sekolah dari sekolah duafa menjadi sekolah
inovatif.
4. Ingin menyumbangkan sebuah gagasan kecil yang bisa digunakan sebagai acuan
sekolah pinggiran dalam rangka mengangkat sekolah menjadi pusat budaya
masyarakat.
5. Ikut serta mendukung program-program pemerintah dalam menggali guru-guru
berprestasi dan profesional.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 4
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tujuan Pendidikan Nasional
Pendididikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sedangkan Tujuan Pendidikan Nasional adalah : Untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dari fungsi dan tujuan pendidikan Nasional itu telah jelas kiranya bahwa bukan
merupakan barang mudah untuk mewujudkan impian itu, artinya bahwa sangatlah mustahil
tujuan itu tercapai tanpa adanya : peran serta dari orang tua / masyarakat serta pemerintah
serta lembaga pendidikan yang berwibawa disuatu lembaga pendidikan. Untuk itulah maka
diperlukan suatu Desain khusus agar fungsi orang tua/wali murid lebih efektif serta serta
pemerintah lebih berperan memegang kendali dalam rangka mewujudkan pendidikan yang
berkualitas dan bermutu serta berdaya guna. Dengan kata lain sarana paling ampuh untuk
mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional adalah : peserta didik harus kita kelola secara
maksimal dengan mengefektifkan segenap unsur pendidikan, baik orang tua/masyarakat,
pemerintah serta lembaga pendidikan yang memiliki kredibilitas tinggi. Selanjutnya
lembaga pendidikan sebagai tempat mencetak siswa–siswa sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, harus
memiliki IMAGE yang tinggi, baik dimata masyarakat maupun dimata pemerintah.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 5
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
2.2. Brand Image
Sebelum membahas bagaimana desain membangun Brand Image sekolah
pinggiran. Terlebih dahulu kita bahas pengertian dari istilah : Brand Image itu sendiri.
Brand : Adalah sebuah nama, istilah, tanda, symbol atau desain atau kombinasi dari itu
semua, diinginkan untuk mengidentifikasikan atau mengenali serta membedakannya
terhadap yang lain.
Image : Secara sederhana mengandung pengertian ; ide-ide, kepercayaan serta kesan-kesan
seseorang yang diyakini dari suatu obyek yang mereka temui. Kesan, ide, gagasan atau
kepercayaan seseorang bisa mengarah pada : organisasi, pemerintah atau departemen atau
bahkan bisa mengarah pada lembaga pendidikan Seperti misalnya :
Image yang mengarah pada lembaga pendidikan kita yaitu SMPN 2 Jatiroto selama ini
yang berkembang adalah : Anaknya nakal-nakal, sering bolosan, sekolah kumuh, dan lain-
lain. Terlepas dari pada itu kepada siapapun yang akan mengelola dan membina di SMP 2
Jatiroto tidak akan berhasil dengan cepat bila kesan- kesan yang sudah melekat dan
mendarah daging di masyarakat tidak segera dibuang.
Membuang kesan yang sudah tertanam erat seperti yang tertulis di atas, ditambah
lagi dengan kesan-kesan feodalisme Pemerintah Belanda selama berkuasa di Indonesia juga
menambah beban berat dalam menghapus kesan buruk. Yaitu SMP Negeri 2 Jatiroto yang
dulunya berasal dari sekolah Tehnik yang oleh Belanda diperuntukan bagi karyawan-
karyawan bawahan ikut memberi warna masyarakat terhadap SMP Negeri 2 Jatiroto yaitu
adanya Stratifikasi/penggolongan antara golongan atas dan bawah. Tidak semudah kita
untuk membalikkan telapak tangan. Namun perlu pemikiran yang cerdas dari setiap
personil yang ada di SMP Negeri 2 Jatiroto. Dan tidak menutup kemungkinan
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 6
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
membutuhkan kerja ekstra serta berani terhadap resiko untuk mendukung kegiatan yang
akan dijalankan.
Dari dua pengertian diatas dapat ditarik suatu pengertian sederhana bahwa :
BrandIimage adalah : Kepercayaan seseorang terhadap Merk atau symbol yang dimiliki
oleh suatu obyek. Disini obyeknya adalah lembaga SMP Negeri 2 Jatiroto yang merupakan
salah satu dari sekian banyak sekolah pinggiran di Kabupaten Lumajang yang memiliki
karakteristik Unik seperti kami paparkan diatas. Pertanyaan selanjutnya yang timbul adalah
bagaimana Membangun Brand Image Dan Komunikasi Pemerintah dan Masyarakat
terhadap SMP Negeri 2 Jatiroto ?
Mari kita ikuti pembahasan berikut ini.
2.3. Desain Membangun IMAGE dengan Pemerintah.
Sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional maka tanggung jawab terbesar dalam
mencerdaskan bangsa adalah Pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 yang
diamandemen Pasal 31 tentang Pendidikan dan Kebudayaan yaitu :
1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan **** )
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.**** )
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketagwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. ****)
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 7
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
Dari pasal-pasal itu dapat ditarik suatu pengertian bahwa setiap warga negara dan
masyarakat berhak mendapat pendidikan serta pemerintah akan mengusahakan suatu sistim
pendidikan yang berkualitas. Namun kenyataan yang ada dimasyarakat belum mengakui
bahwa setiap lembaga yang ada itu berkualitas. Hal ini akan tanpak sekali saat-saat
penerimaan siswa baru berlangsung. Kejadian yang ada, banyak sekolah-sekolah pinggiran
yang kesulitan untuk memenuhi pagu yang ditetapkan. Dan bahkan untuk memenuhi pagu
pendaftaran tetap dibuka hingga Masa orientasi siswa ditutupi. Timbulah persoalan baru,
apa sebenarnya yang mempengaruhi itu semua ?
Tidak lain adalah perhatian pemerintah terhadap sekolah-sekolah pinggiran sangat rendah,
baik terhadap pembangunan fisik maupun penyediaan sarana lainya. Ini mengakibatkan :
1. Sekolah-sekolah pinggiran kurang menarik.
2. Sekolah pinggiran semakin tak terurus
3. Sekolah pinggiran semakin terjepit dengan pendanaaan-pendanaan
4. Para karyawan,guru semakin tak betah disekolah.
5. Dan terakhir adalah kepercayaan masyarakat /orang tua terhadap sekolah tidak ada.
Sekarang timbul pertanyaan bagaimana membangun Image atau kepercayaan pemerintah
terhadap sekolah agar pemerintah semakin perhatian terhadap sekolah kita ?
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 8
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
Cara-cara membangun “Image “ pemerintah terhadap sekolah adalah :
1. Terapkan strategi Corporate Managemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS)
Dalam strategi Corperate MPMBS yang perlu kita ingat adalah : bahwa pemerintah
memberikan kewenangan dan kemandirian sekolah untuk mengelola proses dan
sumberdaya pendidikan yang ada dengan melibatkan warga sekolah baik Guru
karyawan / orang tua wali murid dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan
mutu sekolah. Dari sini yang kita butuhkan, agar image pemerintah semakin oke
terhadap sekolah adalah jalinan kerjasama ( Corporate ).
2. Kenali Kekuatan-Kekuatan Sekolah kita.
Sebagai sekolah pinggiran yang mengalami persoalan-persoalan yang komplek seperti
SMP Negeri 2 Jatiroto yang berada pada geografis yang kurang menguntungkan yaitu
berdekatan dengan sekolah favorit serta berada pada ujung timur kabupaten Lumajang
dan berbatasan dengan kabupaten Jember yang memiliki kebijakan yang berbeda ikut
mewarnai image masyarakat terhadap sekolah.
Untuk itu tindakan bijak yang harus kita ambil adalah kenali kekuatan-kekuatan sekolah
kita .Misalnya :
1. Apakah Pagu terpenuhi
2. Apakah Dukungan dari lingkungan sekitar cukup
3. Apakah Tenaga pengajar kompeten
4. Apakah Sarana dan prasarana memadai
5. Dan seterusnya.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 9
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
Lalu kegiatan seterusnya, pupuk terus kegiatan-kegiatan itu secara intensif agar
mampu bersaing dengan sekolah lainya. Dan tak kalah pentingnya adalah munculkan
kekuatan-kekuatan baru sekolah kita .
3. Kenali Kelemahan-Kelemahan Sekolah kita.
Tidak cukup dengan mempelajari kekuatan-kekuatan sekolah kita, kita sebagai manager
sekolah terutama sekolah –sekolah pinggiran harus semakin pro aktif untuk senantiasa
meneliti dan mengenali kelemahan-kelemahan sekolah kita agar kita semakin
memahami segala kebutuhan sekolah yang nantinya akan kita jadikan skala prioritas
program-program kita, untuk kita hubungkan dengan pihak pemerintah/ pengambil
kebijakan secara akurat. Untuk mengenali kelemahan –kelemahan sekolah, perhatikan
topik-topik berikut :
1. Tenaga Guru
Misalnya : Tenaga Guru atau pengajar kurang
2. Komunikasi / Hubungan Masyarakat
Komunikasi dengan masyarakat buntu
3. Image atau kepercayaan masyarakat
Misalnya : Image masyarakat tipis atau rendah.
4. Sumber Pendanaan
Misalnya : Sumber pendanaan lamban
5. Dan seterusnya.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 10
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
4. Kenali Peluang-Peluang Sekolah Kita.
Sebagai pengelola sekolah pinggiran kita tidak boleh merasa putus asa dengan kondisi
yang berkembang di lingkungan kita. Kita harus memiliki prinsip hari ini kita kalah,
dan hari esok kita harus menang. Berikut contoh-contoh penggalian peluang di sekola :
a. Input dari SD cukup
Disini dibutuhkan kerja keras, dengan berbagai usaha : misalnya promosi secara
efektif dan efisien.
b. Daya tampung sekolah masih cukup.
Tanamkan kepada masyarakat dan pemerintah bahwa sekolah bisa memenuhi pagu
yang ditetapkan.
c.Pelayanan Kepada Masyarakat bisa kita tingkatkan
Janganlah berhenti untuk berusaha , karena tuntutan masyarakat terus bertambah
seirama dengan kemajuan jaman dan tehnologi. Beri pelayanan terbaik untuk
masyarakat.
d. Kuantitas dan Kualitas bisa kita raih.
Mantabkan prinsip dan ide dan gagasan, ada perjuangan pasti ada hasil. Jangan
pernah menyerah dan putus asa dan bulatkan tekad.
5. Kenali Ancaman-Ancaman.
Selalu waspada terhadap segala ancaman yang akan merongrong sekolah kita Ancaman
bisa datang dari lingkungan kita dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu kenali secara
mantab ancaman-ancaman itu, serta carikan jalan keluar. Ancaman –ancaman yang
dapat terjadi di sekolah antara lain :
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 11
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
a. Putus sekolah tinggi.
Carilah pendekatan secara terus menerus terhadap orang tua wali murid yang rawan
putus sekolah. Fungsikan organisasi kemasyarakatan di sekolah semisal
Humas dam bimbingan dan penyuluhan.
b. Kebijakan sekolah di sekitar kita yang fluktuatif
Lakukan pendekatan secara intensif terhadap sekolah-sekolah tetangga, hindari
kehendak keras karena bagaimanapun usaha kita akan gagal bila tidak ada peran
aktif dari sekolah-sekolah yang telah memiliki hati di masyarakat .
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 12
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 13
KEKUATAN SEKOLAH
Pagu Terpenuhi Dukungan dari lingkungan sekitar cukup
Tenaga pengajar kompeten
Sarana dan Prasarana memadai
Ancaman
Anak usia putus sekolah tinggi.Pengaruh kebijakan sekolah sekitar yang fuktuatif
Kelemahan :
Tenaga Guru kurangKomunikasi buntu.IMAGEmasyarakat tipisPendanaanlamban
PELUANG
Input dari SD Cukup. Daya tampung ada. Pelayanan bisa ditingkatkan.Kuantitas dan kwalitas bisa kita raih.
SECARA
KONSISTEN
SKALA
PRIORITAS
Sasaran Sekolah 1.Sekolah yang berkualitas
2.Sekolah inovatif3.Sekolah pusat budaya
4. Sekolah yang memiliki Image tinggidari pemerintah dan masyarakat
GOAL
PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
IMAGE PEWMERINTAH
STRATEGI CORPORATE MPMBS:Memberikan kewenangan dan kemandirian untuk mengelola proses dan sumberdaya pendidikan
Melibatkan warga sekolah(Guru,karyawan ,orang tua siswa /masyarakat dalam pengambilan keputusan.Ditujukan untuk peningkatan mutu pembelajaran dan prestasi
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
Dari desain diatas tampak jelas bahwa manager sekolah harus melakukan usaha-
usaha pendekatan terhadap pemerintah dan pemerintah daerah secara konsisten dengan
memperhatikan skala prioritas program untuk mewujudkan goal sekolah yaitu : Sekolah
yang memiliki Image tinggi dari pemerintah dan masyarakat.
2.4. Desain Membangun Komunikasi dan Partisipasi orang tua siswa terhadap
sekolah.
Keputusan menteri pendidikan Nasional Nomor : 044/U/2002 tanggal 2 April 2002
tantang : Dewan Pendidikan Dan Komite Sekolah di undangkan dengan tujuan untuk :
Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan
dan program pendidikan. Untuk meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif seluruh
lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, serta untuk menciptakan suasana
demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.
Kenyataan yang timbul sekarang adalah : Komite Sekolah yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan tersebut belum sepenuhnya dapat menjawab
persoalan-persolan yang dihadapi oleh masyarakat/orang tua murid dengan pihak sekolah.
Ini terbukti banyak sekolah–sekolah yang mengalami kegagalan dalam melibatkan orang
tua/wali murid dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di suatu sekolah.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah penyebab utama dari permasalahan tersebut ?
Menurut analisis penulis jawabanya adalah : Masih terlalu sederhananya Struktur
Organisasi Dewan /Komite sekolah di bentuk, sehingga aspirasi- aspirasi atau program-
program dari sekolah pemahamanya masih jauh di lubuk hati masyarakat yaitu masyarakat
yang notabene heterogen. Dengan kata lain Jauhnya komunikasi antara sekolah dengan
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 14
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
orang tua / wali murid. (Komunikasi hanya diwakili oleh orang-orang tertentu yang
notabene tidak membawa aspirasi orang tua siswa di level paling bawah )
Dari kenyataan-kenyataan yang ada mengatur banyak orang ternyata lebih sulit dari
pada mengutur sedikit orang. Atas dasar prinsip itulah gagasan ini tercetus. Misalnya
disebuah sekolah dengan jumlah siswa 300 siswa, ingin mengadakan komunikasi dengan
orang tua/masyarakat. Kemudian segala macam keperluan disiapkan, mulai dari sound
sistem, tempat duduk dan bahkan pengurus Komite telah dihadirkan. Saat-saat awal
perjalanan rapat, susana aman-aman saja. Namun menjelang penarikan pendapat skenario
rapat yang kita susun menjadi rusak akibat masuknya pendapat diluar kendali pengurus
Komite, yang kemudian didukung oleh ratusan peserta yang awalnya tenang-tenang saja
tetapi akhirnya menjadi runyam. Ini adalah gambaran sulitnya mengatur banyak orang
dalam sebuah persidangan masyarakat / pertemuan orang tua wali murid.
Selanjutnya mari kita cermati desain berikut ini :
1. Kepala sekolah dibantu dengan urusan-urusan disekolah merancang pertemuan kecil
dengan pengurus komite di sekolah.
2. Kemudian kerja kita diawali dari bagan paling bawah yaitu :tiap-tiap kelas dari
kelas I, II dan III dengan panduan dari wali kelas merancang pertemuan yang
diawali dengan pembentukan komite kelas. Setelah komite kelas terbentuk,
sampaikan pesan materi kepada pengurus. Kemudian masing-masing pengurus/
komite kelas membuat kesepakatan .
3. Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan oleh komite kelas dibawa oleh pengurus
komite kelas dalam rapat komite kelas parelel I, II dan kelas III. Perlu diingan
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 15
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
pendapat atau hasil keputusan yang dibawa oleh pengurus/ paguyuban kelas boleh
berbeda.
4. Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan oleh komite kelas paralel dibawa oleh
pengurus komite kelas paralel dalam rapat komite sekolah bersama pihak sekolah
yang dipandu oleh tim pemberdayaan orang tua siswa.
5. Segala aspirasi orang tua siswa yang telah digali dari bawah dan telah dipadukan
dengan program sekolah dapat diangkat sebagai agenda rapat pleno komite sekolah
yang diikuti oleh semua orang tua. Boleh jadi rapat pleno hanya dihadiri oleh
beberapa orang tua siswa, karena mereka telah menyalurkan aspirasinya melalui
komite kelas masing masing.
6. Diusahakan ruang rapat disusun dengan model O untuk memberikan suasana
kebersamaan.
7. Realita pendukung ide desain ini antara lain :
a. Air akan mengalir teratur bila sanitasi air teratur pula Komunikasi akan
mengalir teratur bila jalur dan strata komunikasi teratur pula..
b. Taka ada satupun kantor / instansi / lembaga yang berani meninggalkan
struktur organisasi.
c. Aksi demo hanya terjadi pada sekumpulan orang yang tidak jelas jalur dan
strata komunikasinya.
d. Jalur dan strata komunikasi yang jelas akan menghasilkan produk-produk
kesepakatan dengan proses yang lebih praktis, efektif, efisien.
8. Selanjutnya perhatikan Desain berikut ini.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 16
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
DESAIN MEMBANGUN KOMUNIKASI & PARTISIPASI ORANG TUA SISWA TERHADAP SEKOLAH
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 17
I
II
III
IV
SEKOLAH
TIM PEMBERDAYAANORANG TUA SISWA
( PIHAK SEKOLAH & KOMITE )
KOMITEKelas I Paralel
KOMITEKelas II Paralel
KOMITEKelas III Paralel
KOMITE SEKOLAH
KOMITE KLS 3A
KOMITE
KLS
2A
KOM
1TE
KLS
1A
KOM
1TE
KLS
1B
KOM
1TE
KLS
1C
KOM
1TE
KLS
1D
KOM
1TE
KLS
1E
KOMITE
KLS
2B
KOMITE
KLS
2C
KOMITE
KLS
2D
KOMITE
KLS
2E
KOMITE
KLS
3B
KOMITE
KLS
3C
KOMITE
KLS
3D
KOMITE
KLS
3E
ORANG TUA SISWA SMP NEGERI 2 JATIROTO
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
Keterangan :
Pengurus /Paguyupan Kelas masing-masing terdiri dari :
1. Ketua
2. Wakil
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. 2 Orang Anggota
Mekanisme Kerja :
1. Tentukan Materi yang akan disampaikan kepada orang tua / Wali murid.
2. Susun Informasi-informasi materi yang akan di komunikasikan kepada orang tua
wali murid secara akurat.
3. Bicarakan dan simulasikan secara tepat pesan-pesan materi yang akan dibawa
dalam sidang atau rapat.
4. Kumpulkan bahan-bahan pendukung materi yang akan disajikan atau
dikomunikasikan kepada orang tua wali murid . Misalnya : Payung hukum dan lain-
lainya.
5. Tentukan transmisi pesan pada jalur dan gate/ pintu yang benar. Jangan sembarang
orang bicara dihadapan wali murid atau orang tua .
6. Gunakan alat bantu atau media yang cocok untuk konsumsi perserta atau anggota
rapat.
7. Pelajari karakteristik dari masing –masing peserta melalui humas yang ada di
sekolah.
8. Semua oke program bisa dijalankan.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 18
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
2.5. Desain Sekolah Inovasi
SMP Negeri 2 Jatiroto dalam perjalanan sejarah panjangnya mengalami masa-masa
suram hal ini terbukti dengan adanya bermacam-macam predikat yang muncul : antara lain
: Sekolah kumuh, sekolah anak nakal serta sekolah-sekolah buangan. Kesan buruk itu
akhirnya mulai pudar setelah munculnya Predikat baru di SMP Negeri 2 Jatiroto yang
akhir akhir ini mendapat predikat nilai A dari Badan Akreditasi Sekolah ( BAS ) .
Memang membutuhkan perjuangan panjang dan sangat melelahkan untuk meraih
predikat itu. Hal ini semata karena perjuangan dari tangan dingin dari manager sekolah
serta kerjasama yang erat saling bahu membahu dari segenap Managemen Corporate di
SMP Negeri 2 Jatiroto .Persoalan berikutnya adalah apa sebenarnya yang menyebabkan
SMP Negeri 2 Jatiroto bangun tidak lain adalah Image pemerintah dan masyarakat Jatiroto
sekarang mulai tumbuh. Hal ini terbukti dengan adanya : Denyut-denyut kegiatan yang
selalu ada di SMP Negeri 2 Jatiroto, ditandai dengan: padatnya kegiatan ekstra kurikuler di
sekolah, hadirnya sarana sarana dari bantuan pemerintah mulai dari : Penyediaan gedung
hingga bantuan-bantuan lain demi pengembangan di SMP Negeri 2 Jatiroto. Dan bahkan
SMP Negeri 2 Jatiroto sekarang tidak akan kalah dengan SMP-SMP yang ada di perkotaan
dalam hal penyediaan sarana-sarana yang bernuansa IPTEK, mulai dari jaringan komputer
( Internet ), sistem Audio kelas sarana-sarana lain semisal Marching Band yang unggul di
wilayahnya.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 19
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 20
SEKOLAH DUAFA/RINTISAN
Sekolah Standar Nasional
Sekolah Standar International
SEKOLAH INOVASI1.Sarana dan Prasarana Memadai2.Adanya jaringan penghubung terhadap dunia luar3.Adanya denyut kegiatan ekstra dan Intra kurikuler4.Adanya kegiatan unggulan5. Adanya sistim jaringan imformasi Di setiap ruang.
PERSIAPAN –PERSIAPAN EVALUASI DIRI :
1.KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN2.ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN SEKOLAH
3.ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN4.KETENAGAAN
5. SARANA DAN PRASARANA6.PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN
7.PESERTA DIDIK8.PERAN SERTA MASYARAKAT
9.LINGKUNGAN DAN BUDAYA SEKOLAH.
KWALIFIKASI BAIK
SEKOLAH POTENSIAL
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menyongsong pelaksanaan sistem belajar yang berbasis pada kompetensi siswa,
sekolah-sekolah dalam jajaran Depdiknas dihadapkan pada berbagai persaingan yang
sangat ketat. Hal ini menuntut kemampuan para pengelola pendidikan untuk selalu
menyiapkan siswa didiknya agar mampu berkembang dan tumbuh sejajar dengan sekolah-
sekolah favorit lainya.
Untuk itu merupakan keharusan bagi sekolah-sekolah yang selama ini memiliki
Brand Image atau citra/pandangan orang yang kurang baik tentang suatu sekolah, untuk
berbenah diri menggali segala kemungkinan yang akan membawa sekolah kearah yang
baik. Oleh sebab itu SMP Negeri 2 Jatiroto yang selama ini rendah dalam hal prestasi
akademik, harus digiring menuju kemampuan lain diluar akademik yaitu : Sistem
Komputerisasi. Dari rintisan sistim ini diharapkan stapak demi setapak citra SMP Negeri 2
Jatiroto akan sejajar dengan sekolah-sekolah lain yang memang sudah memiliki Image
dimata masyarakat.
Gagasan atau ide ini akan lebih mantap bila dari seluruh dewan Guru dengan
perlindungan dari segenap pengelola sekolah, bergerak serentak, maju bersama dalam
kerangka landasan yang kokoh yaitu itikad baik untuk membina sekolah kearah kemajuan
yang kita inginkan yaitu kekuatan yang berbasis pada Otonomi Sekolah.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 21
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
B. Saran
1. Untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana diamanatkan
dalam UUD Negara Republik Indonesia pasal 31, serta UU Republik Indonesia N0
20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Seyogyanya lembaga-lembaga
pendidikan di Indonesia lebih kompeten serta inovatif dalam menyediakan sarana
dan prasarana dengan pengelolaan Managemen Coorporatif Peningkatan Mutu
Berbasis Kompetensi .(MPMBS )
2. Kepada para manager sekolah-sekolah pinggiran berusahalah terus-menerus
secara konsis untuk mewujudkan sekolah yang inovatif, jangan bangga dengan
kesuksesan, jangan takut dengan kegagalan ,dan semua adalah resiko perjalan
hidup.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 22
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
Otto BiografiSujanar, S.Pd.
Jln Stasiun Jatiroto Telpon ( 0334 ) 322 517 HP. 08155909418.
e-mail : smpn2_jatiroto @yahoo.co.id
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Sujanar, S.Pd.
2. Nama Publikasi : Janar Hadi
3. NIP : 131 787 096
4. Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 08 Juli 1965
5. Jenis Kelamin : Lai-Laki
6. Alamat Rumah : Jln Stasiun Jatiroto Telpon ( 0334 ) 322 517
HP. 08155909418.
7. Alamat Kantor : Jln Nyeoran Jatiroto Telp. (0334) 321 346
8. Jabatan Guru : Guru Dewasa TK I
9. Kualifikasi : Guru Mata Pelajaran PKn
10.Pangkat / Golongan : Penata TK I / III D
11.Hoby : a. Mengarang, Diskusi Ilmiah, Work Shop
b. Olah raga bola voly, PMR, Pramuka
12.Status : Kawin
13. Keluarga : a. Istri : Ir. Endang Setyowati
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 23
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
b. Anak : 1. Auridho Prasetyo Putra Ditya
2. Decha Putri Landung Sari
3. Dani Satriya Putra Triwangsa
c. Ayah : Hardjo Subi
d. Ibu : Jebrak
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Madiun
2. Sekolah Menengah Tingkat Pertama Negeri 1 Madiun
3. Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Madiun lulus tahun 1985
4. Program Diploma Kependidikan ( D2) Universitas Negeri Jember Lulus
Tahun 1987.
5. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan ( FKIP ) STKIP PGRI Lumajang Lulus
tahun 1998.
C. RIWAYAT PEKERJAAN
1. Tahun 1988 – 1995 Mengajar di SMP Negeri 1 Asembagus Situbondo.
2. Tahun 1993-1995 Pembina OSIS SMP 1 Asembagus Situbondo
3. Tahun 1996- 2006 Mutasi dan aktif sebagai guru di SMP Negeri 2 Jatiroto
4. Tahun 1998-2000 Urusan kurikulum di SMP Negeri 2 Jatiroto.
5. Tahun 2005- sekarang Wakasek SMP Negeri 2 Jatiroto
D. PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 24
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
1. 1994 Juara I Lomba Seni Sastra TK Karesidenan Madiun.
2. 1994 juara III Cerdas tangkas IWAPI Madiun
3. 1984-1985 Beasiswa Supersemar
4. 1985 Beasiswa Prestasi dan Pendidikan.
5. Penghargaan dari PMI Cabang Kab. Situbondo
6. Penghargaan Bupati Lumajang Dalam Kegiatan
7. Gerak Jalan Tradisional Jantung Gerbang Mas Harjalu Ke- 750.
E. PENDIDIKAN DAN LATIHAN YANG PERNAH DI IKUTI
1. Diklat Gladian Satuan Penegak 8 Apri s/d 18 April 1984
2. Diklat Gladian Penegak Dan Pandega Gudep Jember 533-534 Univ.
Jember 22 Pebruari-1 Maret 1986
3. Latihan Kerja MGBS/MGMP Bidang Studi 22 Juli - 22 Nopember 1989 di
Situbondo.
4. Latihan Kerja Swasta Bidang Komputer di Situbondo tanggal, 16 Juni – 23
Juli 1994
5. Pelatihan ( Pelajaran ) Teori dan Praktek Olah Raga Dan Ilmu Tenaga
Dalam “Welut Putih” Tingkat : Rantab Selaras selama 1.5 Tahun 1992-
1993
6. Latihan Kerja Guru ( LKG) Mata Pelajaran PKn di Situbondo 10 Oktober
1994 –Desember 1994.
7. MGMP Muatan Lokal Elektronika Cawu I dan II 1997-1998 Tanggal, 8
September- 22 Desember 1997
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 25
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
F. KEGIATAN PENGEMBANGAN
1. Sosialisasi Kurikulum 2004 Tanggal 11 – 14 Oktober 2004.
2. Seminar Nasional “ Implementasi MPMBS Dalam Rangka Peningkatan
Mutu Sekolah Di Era Otonomi Daerah tanggal 22 Juni 2004 di Lumajang
3. Training Of Trainer ( ToT ) Pelatihan Terintregrasi Berbasis Kompetensi
Mata Pelajaran PKn Surabaya 3 s/d 17 Mei 2005.
4. Work Karya Tulis Ilmiah Pengurus Cabang PGRI Jatiroto,27 – 30 Januari
2006.
5. Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia Kab. Lumajang 18- 19
Juni 2005
G. PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Pengurus Komite Sekolah Dasar 01 Jatiroto Periode 2002-2006.
2. Panitia Penyelenggara “Work Shop “ Bagi Guru SD, SMP Dan SMA “
Tahun 2006.
3. Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia Kab. Lumajang 18- 19
Juni 2005
4. Pengurus PGRI Periode 2006-2010 Kecamatan Jatiroto Sie Pendidikan .
Jatiroto, 1 April 2006Penulis
SUJANAR, S.Pd.Nip. 131 787 096
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 26
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
DAFTAR PUSTAKA
Widayati, Ninik Sri 2006. Pengembangan Profesi Guru “Widyaswara LPMP Jawa Timur
Januari 2006.
Widayati,Ninik Sri 2006.Penelitian Tindakan Kelas “ Makalah Work PGRI Bagi Guru
SD,SMP dan SMU 2006 di Lumajang 27- 29 Januari 2006.
Degeng ,S. Nyoman .“MPMBS Dalam Pelaksanaan KBK : tantangan dan Harapan.
Undang-Undang Ri Nomor 20 Tahun 2003 “Sistim Pendidikan Nasional 2003 Jakarta :
Penerbit Depdagri.
Undang –Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Perubahanya Jakarta : Penerbit
Depdagri
Undang-Undang No 044/U/2002 Tanggal 2 April 2002 Jakarta : Penerbit Depdagri.
Suhardjono & Hoesein Azis a.&Suharta 1995.Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di
Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru.Jakarta :Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan Dirjend .Dikdasmen.
Marhiyanto Bambang & Arifin Samsul M” Kamus Lengkap 9 Milyar “Solo: Penerbit
Buana Raya.
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 27
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 28
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 29
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran
----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 30