Post on 13-Dec-2015
description
A. FAUNA TIPE ASIATIS
1. GAJAH
Gambar a.1. Gajah
Keterangan:
Gajah adalah mamalia besar dari familia Elephantidae dan
ordo Proboscidea. Gajah memiliki ciri-ciri khusus, dengan yang paling
mencolok adalah belalai atauproboscis yang digunakan untuk banyak
hal, terutama untuk bernapas, menghisap air, dan mengambil
benda. Gigi serinya tumbuh menjadi taring yang dapat digunakan
sebagai senjata dan alat untuk memindahkan benda atau menggali.
Daun telinganya yang besar membantu mengatur suhu tubuh mereka.
Gajah afrika memiliki telinga yang lebih besar dan punggung yang
cekung, sementara telinga gajah asia lebih kecil dan punggungnya
cembung.
2. HARIMAU
Gambar a.2. Harimau
Keterangan:
Harimau (bahasa Latin: Panthera tigris) adalah hewan yang
tergolong dalam filum Chordata (mempunyai saraf tulang belakang),
subfilum vertebrata (bertulang belakang), kelas mamalia (berdarah
panas, berbulu dengan kelenjar susu), pemakan daging (karnivora),
keluarga felidae (kucing), genus panthera, dan tergolong dalam spesies
tigris.
Harimau adalah jenis kucing terbesar dari spesiesnya, bahkan
lebih besar dari singa. Harimau juga adalah kucing tercepat kedua
dalam berlari, setelah citah. Dalam keseluruhan karnivora, harimau
adalah kucing karnivora terbesar dan karnivora terbesar ketiga
setelah beruang kutub dan beruang coklat.
Harimau biasanya memburu mangsa yang agak besar
seperti rusa sambar, kijang, babi, kancil, tetapi akan memburu hewan
kecil seperti landak apabila mangsa yang agak besar itu tidak ada.
Meskipun berasal dari keluarga yang sama, harimau berbeda dengan
kucing biasa yang kecil, harimau sangat suka berenang, dan pada
dasarnya kucing takut dengan air.
3. ORANG UTAN
Gambar a.3. Orang Utan
Keterangan :
Orang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) adalah
sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan
ataucokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia,
khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Mereka memiliki
tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan
kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.
rangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter.
Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka
mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi. Saat
mencapai tingkat kematangan seksual, orangutan jantan
memiliki pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yang besar,
rambut menjadi panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah. Mereka
mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran,
penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Berat orangutan jantan
sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30-50
kg. Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1
ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang
sangat mirip dengan manusia.
Orangutan masih termasuk dalam spesies kera
besar seperti gorila dan simpanse. Golongan kera besar masuk
dalam klasifikasi mammalia, memiliki ukuran otak yang besar, mata
yang mengarah kedepan, dan tangan yang dapat melakukan
genggaman.
B. FAUNA TIPE AUSTRALIS
1. KANGURU
Gambar b.1. Kanguru
Keterangan :
Kanguru atau kangguru adalah hewan mamalia yang memiliki
kantung (marsupialia). Hewan ini termasuk hewan khas Australia.
Katakanguru diambil dari bahasa Aborigin gangguru. Kanguru
mempunyai dua kaki belakang yang kuat, telapak kakinya yang besar
didesain untuk meloncat. Kanguru biasa melompat dengan kecepatan
20–25 km/jam. Tapi mereka bisa melompat hingga kecepatannya
menjadi 70 km/jam. Harapan hidup kanguru sekitar 9-18 tahun. Walau
kadang-kadang ada kanguru yang bisa bertahan hidup hingga 28
tahun.
Kangguru diketahui memiliki otot tungkai depan (bisep) yang
kuat, dan kini telah diketahui bahwa otot tersebut selain digunakan
untuk berkelahi, juga digunakan untuk memikat betina.
2. KUSKUS
Gambar b.2. Kuskus
Keterangan :
Kuskus adalah nama umum yang diberikan untuk spesies untuk
empat genus possum Australia. Genus yang termasuk spesies kuskus
yaitu:
Ailurops
Phalanger
Spilocuscus
Strigocuscus
Kuskus merupakan salah satu mamalia berkantung yang ada
di Indonesia. Seperti kanguru, kuskus betina melahirkan anaknya
kemudian merawat dan membawa anaknya dalam kantung yang
terdapat di perutnya.
Kuskus sering dianggap hewan yang sama dengan kukang,
padahal keduanya berbeda. Ciri utama kuskus selain kantong yang
terdapat di perutnya adalah bentuk muka yang bundar dengan daun
telinga yang kecil, serta bulu yang lebat.
Selain itu kuskus mempunyai ekor yang panjang dan kuat yang
berfungsi sebagai alat untuk berpegangan saat berpindah dari satu
dahan ke dahan lainnya. Ekor kuskus juga menjadi senjata pertahanan
dengan cara mengaitkan ekornya kuat-kuat pada batang atau cabang
pohon.
3. KASUARI
Gambar b.3. Kasuari
Keterangan :
Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam
suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang
berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.
Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan
pegunungan di pulau Irian. Kasuari Gelambir-ganda adalah satu-
satunya spesies burung kasuari yang terdapat di Australia.
Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu
burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat. Selain
tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan
berkuku tajam. Burung kasuari betina biasanya berukuran lebih besar
dan berwarna lebih terang daripada jantan.
C. FAUNA TIPE PERALIHAN
1. ANOA
Gambar c.1. Anoa
Keterangan :
Anoa adalah hewan endemik Sulawesi,
sekaligus maskot provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan letak
persebarannya, hewan ini tergolong fauna peralihan. Sejak tahun
1960-an, anoa berada dalam status terancam punah. Dalam lima tahun
terakhir populasi anoa menurun secara drastis. Diperkirakan saat ini
terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa
sering diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya.
Ada dua spesies anoa, yaitu: Anoa pegunungan (Bubalus
quarlesi) dan Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Kedua
jenis ini tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Keduanya
juga termasuk jenis yang agresif dan sulit dijinakkan untuk dijadikan
hewanternak (domestikasi). Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan
bentuk tanduk dan ukuran tubuh. Anoa dataran rendah relatif lebih
kecil, ekor lebih pendek dan lembut, serta memiliki tanduk
melingkar. Sementara anoa pegunungan lebih besar, ekor panjang,
berkaki putih, dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga.
Penampilan mereka mirip dengan kerbau, dengan berat berat tubuh
150-300 kilogram dan tinggi 75 centimeter. Saat ini konservasi anoa
difokuskan pada perlindungan terhadap
kawasan hutan dan penangkaran. Banyak yang menyebut anoa sebagai
kerbau kerdil.
2. KOMODO
Gambar c.2. Komodo
Keterangan :
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak
komodo (Varanus komodoensis, adalah spesies kadal terbesar di
dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang,
dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli
pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.
Termasuk anggota famili biawak Varanidae,
dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia,
dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini
berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan
meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil
terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup
komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar
tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang
mendominasiekosistem tempatnya hidup.
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya
yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka
populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah
menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan
komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak
besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan
sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan
untuk melindungi mereka.
3. TAPIR
Gambar c.3. Tapir
Keterangan :
Tapir adalah binatang herbivora yang memakan dedaunan muda
di sepanjang hutan atau pinggiran sungai. Tapir memiliki bentuk
tubuh seperti babi, telinga yang mirip badak dan moncongnya yang
panjang mirip trenggiling, sementara lenguhannya lebih mirip suara
burung daripada binatang mamalia. Tapir merupakan hewan yang
soliter, kecuali pada musim kawinnya. Aktivitasnya lebih banyak pada
malam hari (nokturnal). Aktivitas makan biasanya dilakukan sambil
tetap terus berpindah dalam jalur yang berpindah-pindah. Jangkauan
jelajah tapir sangat luas karena mereka cenderung berjalan jauh untuk
menemukan lokasi yang kaya garam mineral.
Sebaran tapir di Asia Tenggara meliputi bagian selatan Burma,
Thailand bagian selatan, Semenanjung Malaysia dan Indonesia. Bukti-
bukti paleontologis menunjukkan bahwa dahulunya sebaran tapir
meliputi Pulau Jawa dan Sumatera. Namun saat ini di Indonesia, tapir
hanya bisa dijumpai di Sumatera, itupun hanya pada bagian selatan
Danau Toba sampai ke Lampung. Hanya ada satu catatan keberadaan
tapir di bagian utara Danau Toba yaitu di Pangkalan Berandan. Tapir
umumnya dijumpai pada hutan dataran rendah, namun beberapa
catatan menunjukkan kehadirannya pada daerah sampai ketinggian
2000 m, seperti di Gunung Tujuh (Taman Nasional Kerinci Seblat).
Tapir bisa dijumpai di hutan primer, sekunder, campuran, kebun karet.