Post on 08-Jul-2015
9/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Fatwa MUI Tentang Haramnya Mengikuti Perayaan Natal
Fatwa MUI Tentang Haramnya Mengikuti Perayaan Natal
December 9th, 2014 by farid
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia,Memperhatikan:
Perayaan Natal bersama pada akhirakhir ini disalahartikan oleh sebagian ummat Islamdan disangkakan sama dengan ummat Islam merayakan Maulid Nabi Besar MuhammadShallallahu ‘alaihi wa sallam.
Karena salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam yang ikut dalam perayaanNatal dan duduk dalam kepanitiaan Natal.
Perayaan Natal bagi orangorang Kristen adalah merupakan ibadah.
Menimbang:
Ummat Islam perlu mendapat petunjuk yang jelas tentang Perayaan Natal Bersama.
Ummat Islam agar tidak mencampuradukkan aqidah dan ibadahnya dengan aqidah danibadah agama lain.
Ummat Islam harus berusaha untuk menambah iman dan taqwanya kepada AllahSubhanahu wa Ta’ala.
Tanpa mengurangi usaha ummat Islam dalam Kerukunan Antar Ummat Beragama diIndonesia.
Meneliti kembali:
Ajaranajaran agama Islam, antara lain:
Bahwa ummat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan bergaul dengan ummatagamaagama lain dalam masalahmasalah yang berhubungan dengan masalahkeduniaan, berdasarkan atas:
alQur’an surat alHujurat (49) ayat 13: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakankamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orangyang paling mulia diantara kamu di sisi Allah iaalah orang yang paling bertakwa diantarakamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
alQur’an surat Luqman (31) ayat 15: “Dan jika keduanya (orangtuamu) memaksamuuntuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentangitu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
9/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Fatwa MUI Tentang Haramnya Mengikuti Perayaan Natal
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu, kemudian hanya kepadaKulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
alQur’an surat alMumtahanah (60) ayat 8: “Allah tidak melarang kamu (ummat Islam)untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orangorang yang tidak memerangimukarena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allahmenyukai orangorang yang berlaku adil.”
Bahwa ummat Islam tidak boleh mencampuradukkan aqidah dan peribadatanagamanya dengan aqidah dan peribadatan agama lain, berdasarkan:alQur’an surat alKafirun (109) ayat 16: “Katakanlah: Hai orangorang kafir! Aku tidakakan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yangaku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dankamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulahagamamu dan untukkulah agamaku.”
alQur’an surat alBaqarah (2) ayat 42: “Dan janganlah kamu campuradukkan yang haqdengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamumengetahui.”
Bahwa ummat Islam harus mengakui kenabian dan kerasulan ‘Isa alMasih binMaryam sebagaimana pengakuan mereka (ummat Islam) kepada para Nabi danRasul yang lain, berdasarkan atas:
alQur’an surat Maryam (19) ayat 3032: “Berkata ‘Isa: Sesungguhnya aku ini hambaAllah. Dia memberiku alKitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Diamenjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkankepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. dan berbaktikepada ibuku (Maryam), dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagicelaka.”alQur’an surat alMa’idah (5) ayat 75: “alMasih putera Maryam itu hanyalah seorangRasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul dan ibunya seorangyang sangat benar, keduaduanya biasa memakan makanan (sebagaimana manusiayang lain). Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (Ahli Kitab) tandatanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (darimemperhatikan ayatayat Kami itu).”alQur’an surat alBaqarah (2) ayat 285: “Rasul (Muhammad) telah beriman kepada alQur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orangorang yangberiman. Semuanya beriman kepada Allah, MalaikatmalaikatNya, KitabkitabNya danRasulrasulNya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membedabedakan antaraseorangpun (dengan yang lain) dari RasulrasulNya,” dan mereka mengatakan: “Kamidengar dan kami taat.” (Mereka berdoa:) “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepadaEngkaulah tempat kembali.””
Bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih daripada satu, Tuhan itumempunyai anak dan ‘Isa alMasih itu anaknya, bahwa orang itu kafir dan musyrik,
9/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Fatwa MUI Tentang Haramnya Mengikuti Perayaan Natal
berdasarkan atas:alQur’an surat alMa’idah (5) ayat 72: “Sesungguhnya telah kafirlah orangorang yangberkata: “Sesungguhnya Allah ialah alMasih putera Maryam,” padahal alMasih (sendiri)berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orangyang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkankepadanya surga dan tempatnya ialah neraka, tidak ada bagi orangorang zhalim ituseorang penolongpun.”alQur’an surat alMa’idah (5) ayat 73: “Sesungguhnya kafirlah orangorang yangmengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga,” padahal sekalikali tidak adaTuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dariapa yang mereka katakan itu, pasti orangorang kafir diantara mereka akan ditimpasiksaan yang pedih.”alQur’an surat atTaubah (9) ayat 30: “Orangorang Yahudi berkata: “Uzair itu putraAllah,” dan orangorang Nasrani berkata: “alMasih itu putra Allah.” Demikian itulahucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orangorang kafir yangterdahulu. Dilaknati Allahlah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?”
Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan menanyakan ‘Isa, apakan dia pada waktudi dunia menyuruh kaumnya, agar mereka mengakui ‘Isa dan ibunya (Maryam)sebagai Tuhan. ‘Isa menjawab; “Tidak.” Hal itu berdasarkan atas:alQur’an surat alMa’idah (5) ayat 116118: “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai‘Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku danibuku dua orang tuhan selain Allah?”” ‘Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patutbagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernahmengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yangada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaibghaib. Aku tidak pernahmengatakan kepada mereka kecuali apa yang engkau berikan kepadaku (untukmengatakan)nya, yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu,” dan adalah akumenjadi saksi terhadap mereka selama aku berada diantara mereka. Maka setelahEngkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah MahaMenyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnyamereka adalah hambahamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, makasesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.””
Islam mengajarkan Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala itu hanya satu, berdasarkanatas alQur’an surat alIkhlas (112): “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allahadalah Tuhan tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidakada sesuatupun yang setara dengan Dia.”
Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk menjauhkan diri dari halhal yangsyubhat dan dari larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala serta untuk mendahulukanmenolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan, berdasarkan atas:Hadits Nabi dari Nu’man bin Basyir: “Sesungguhnya apaapa yang halal itu telah jelasdan apaapa yang haram itu pun telah jelas, akan tetapi diantara keduanya itu banyak
9/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Fatwa MUI Tentang Haramnya Mengikuti Perayaan Natal
yang syubhat, kebanyakan orang tidak mengetahui yang syubhat itu. Barangsiapamemelihara diri dari yang syubhat itu, maka bersihlah agamanya dan kehormatannya,tetapi barangsiapa jatuh pada yang syubhat maka berarti ia telah jatuh kepada yangharam, misalnya semacam orang yang menggembalakan binatang di sekitar daerahlarangan, maka mungkin sekali binatang itu makan di daerah larangan tersebut.Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai larangan dan ketahuilah bahwa larangan Allahialah apaapa yang diharamkanNya (oleh karena itu yang haram itu janganlah didekati).”
Kaidah UshulFiqih mengatakan: “Menolak kerusakankerusakan itu didahulukandaripada menarik kemaslahatankemaslahatan (jika tidak demikian sangat mungkinmafasidnya yang diperoleh, sedangkan mashalihnya tidak dihasilkan).”
MemutuskanMemfatwakan:Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormatiNabi ‘Isa‘alaihissalam, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soalsoalyang telahditerangkan diatas.Mengikuti upacara Natal bersama bagi ummat Islam hukumnya haram.Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah Subhanahuwa Ta’ala dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatankegiatan Natal.
Jakarta, 1 Jumadil Awal 1401 H7 Maret 1981Komisi FatwaMajelis Ulama IndonesiaKetuaK.H.M. Syukri G.
SekretarisDrs. H. Mas’udi
Baca juga :
1. Fatwa MUI Tentang Haramnya Mengikuti Natal Bersama dan KegiatankegiatanNatal
2. Umat Membutuhkan Fatwa Haramnya Terlibat Dalam Sistem Sekuler, BukanHaramnya Golput!
3. Hukum Melibatkan Diri dalam Perayaan Natal dan Perayaan Agama Lainnya4. Haram, Terlibat Dalam Perayaan Natal !5. Perayaan Natal Dalam Negara Khilafah