Post on 06-Jan-2017
Fasilitator &
Penerima
Manfaat dalam
Komunikasi
Pembangunan
Atika Rusli
Peran Fasilitator
Edukasi
Diseminasi
FasilitasiKonsultasi
Advokasi
Supervisi
Monitoring & Evaluasi
Kualifikasi Fasilitator (Berlo, 1960)
1. Kemampuan berkomunikasi
2. Fasilitator:
- Menghayati dan bangga terhadap profesi
- Meyakini bahwa inovasi yang disampaikan telah teruji kemanfaatannya
- Meyukai dan mencintai masyarakat penerima manfaatnya
Kualifikasi Fasilitator (lanjutan)
3. Kemampuan/penguasaan pengetahuan tentang:
- Isi, fungsi, manfaat, dan nilai-nilai yang terkandung
dalam inovasi yang disampaikan
- Latar belakang dan keadaan masyarakat penerima
manfaatnya > perilaku, nilai-nilai sosial budaya,
keadaan alam, kebutuhan-kebutuhan nyata
Kualifikasi Fasilitator (lanjutan)
- Segala sesuatu yang seringkali menyebabkan warga
suka atau tidak menghendaki terjadinya perubahan,
dan segala sesuatu yang menyebabkan masyarakat
seringkali cepat/lamban mengadopsi inovasi
4. Karakteristik sosial-budaya fasilitator
Kunci Keberhasilan Fasilitator(Rogers, 1995)
– Change-agent efforts
– Client orientation
– Compatibility with client’s needs
– Emphaty
Penerima Manfaat
– Memiliki kedudukan yang setara dengan penentu
kebijakan, fasilitator, dan pemangku kepentingan
lainnya
– Bukanlah objek atau sasaran tembak. Sebagai rekan
kerja dalam mensukseskan pembangunan
– Memiliki posisi tawar yang harus dihargai untuk
menerima/menolak informasi/inovasi yang disampaikan
Penerima Manfaat (lanjutan)
– Kedudukannya yang tidak berada di bawah
fasilitator harus lebih didengar dan diperhatikan
– Proses pembelajaran tidak berlangsung vertikal,
melainkan proses belajar bersama yang
partisipatif
Karakteristik Penerima Manfaat
– Karakteristik pribadi
jenis kelamin, umur, suku/etnis, agama, dll
– Status sosial ekonomi
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, keterlibatan dalam
kelompok/organisasi kemasyarakatan
– Perilaku keinovatifan
inovator, early adopter, early majority, late majority, laggard
– Moral ekonomi masyarakat
moral subsistensi dan moral rasionalitas
Karakteristik moral ekonomi masyarakat
Subsisten (Scott, 1976)
Mengutamakan selamat
Menolak pasar
Hubungan patroon-clien
Rasional (Popkin, 1979)
Menyukai perubahan
Memerlukan pasar
Hubungan eksploitatif
Sumber
Mardikanto T. 2010. Komunikasi Pembangunan, Acuan bagi
Akademisi, Praktisi, dan Peminat Komunikasi Pembangunan.
Surakarta: UNS Press