Post on 19-Jul-2015
5/17/2018 Exim Documents - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/exim-documents 1/4
EXIM DOCUMENTS
Pengertian dari ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan sistem pembayaran, kualitas,
kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir.
Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan pembatasan serta
syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara penangan dan pengamanannya.
Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Khusus ekspor
komoditas pertanian dan perikanan di indonesia sebagaian besar tidak memiliki ketentuan dan
syarat yang terlalu rumit bahkan pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan untuk
mengekspor hasil pertanian dan perikanannya ke luar negeri.
Yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan eksportir adalah masalah kualitas atau standar
mutu, untuk ekspor hasil pertanian dan perikanan sebagian besar digunakan sebagai bahan
konsumsi manusia (human consumption) oleh negara importir dalam arti setiap yang disyaratkan
oleh importir terutama kualitas harus dipenuhi disamping itu pula harus dapat menjamin kontinuitas
komoditas tersebut. Rata-rata para importir menginginkan pihak eksportir mensuplai secara terus-
menerus atau kontinue, jadi sudah merupakan suatu kewajiban pihak eksportir dapat menjaga
kredibilitasnya agar tidak kehilangan pangsa pasar yang telah ada.
Sebelum suatu perusahaan melakukan kegiatan ekspor perlu diperhatikan beberapa hal yang sering
diabaikan antara lain adalah :
* Mampu menganalisa peluang pasar komoditasnya dan sasaran negara pasar yang akan diekspor,hal ini penting diperhatikan bila kita tidak mampu menganalisanya bukan tidak mungkin komoditas
yang dimiliki tidak akan laku dipasaran atau akan lama terjual yang disebabkan kalah bersaing
dengan komoditas sejenis yang dimiliki negara pesaing, dan juga standar mutu komoditas yang
ditawarkan tidak memenuhi standar.
* Dapat mengetahui harga pasar dunia terutama harga yang ditawarkan negara-negara pesaing
untuk komoditas sejenis.
* Dapat melakukan korespondensi/surat-menyurat dengan pihak pembeli secara baik dan memikat
tanpa memberikan isi penawaran yang berlebihan. Perlu diingat bahwa transaksi ekspor awalnya
dilakukan melalui korespondensi terlebih dahulu baik melalui e-mail, surat ataupun faximile. Kop
surat perusahaan harus tampil menarik (anggun dan indah) yang dapat memberikan nilai tambah
dan tata bahasa yang digunakan baik dalam korespondensi maupun promosi/iklan dapat menjadi
cermin dan eksistensi perusahaan.
* Sesering mungkin melakukan diskusi baik dengan konsultan ataupun pelaku-pelaku bisnis yang
telah memulai ekspornya terlebih dahulu guna menggali pengalamannya baik suka maupun dukanya
sebagai pelajaran bagi perusahaan yang akan memulai ekspornya. Atau dapat pula mendapatkan
pengalaman dan wawasan tambahan dari media masa ataupun internet.
Bila kita memiliki pesanan pertama (first order/trial order) ini adalah ujian awal bagi eksportir yang
akan dinilai oleh importir tentang bonafiditas perusahaan eksportir, apakah eksportir dapat menjagakomitmen yang telah disepakati khususnya tentang kualitas dan ketepatan waktu. Tetapi bila
5/17/2018 Exim Documents - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/exim-documents 2/4
eksportir dapat melalui tahapan ini maka kepercayaan akan tumbuh dari importir dan ini merupakan
langkah awal dalam meraih keberhasilan dalam bisnis ekspor.
Untuk dapat melalui itu semua tentunya kita harus mengetahui tentang prosedur-prosedur ekspor
sebelumnya. Adapun prosedur atau tahapan-tahapan ekspor dengan menggunakan sistem
pembayaran berupa Letter of Credit (L/C) at sight adalah sebagai berikut:
1. Eksportir melakukan penawaran (offersheet) melaui korespondensi kepada pembeli/importer..
2. Eksportir mengirimkan sales contract (kontrak penjualan) kepada pembeli terkadang disertakan
dengan proforma invoice (PI), ini adalah salah satu dokumen penting dikarenakan berdasarkan
perjanjian dalam sales kontrak/proforma invoice ini maka keduabelah pihak telah terikat. Dalam
sales kontrak/proforma invoice ini umumnya tercantum jumlah barang, mutu, spesifikasi, harga,
kondisi penjualan dll dan juga sales kontrak/proforma invoice ini juga dijadikan acuan oleh importir
dalam mengajukan pembukaan L/C kepada banknya serta hal ini juga dimaksudkan oleh importir
agar instansi terkait di negara importir memberikan izin impor atau izin devisa.3. Importir meminta bank di negaranya untuk membuka Letter of Credit L/C (opening bank/issuing
bank) kepada eksportir.
4. Issuing bank/opening bank membuka L/C tersebut kepada advising bank di negara eksportir.
5. L/C di teruskan/diadviskan oleh advising bank di dalam negeri kepada eksportir.
6. Eksportir menyiapkan barang dan mengirimkannya sesuai dengan yang disyaratkan dalam L/C
tersebut.
7. Eksportir mendapatkan Bill of Lading (B/L) dari maskapai pelayaran dan melengkapi dokumen-
dokumen ekspor lainnya yang disyaratkan dalam L/C tersebut yang digunakan oleh eksportir untuk
melakukan negosiasi dengan negotiating bank di dalam negeri. Setelah semua dokumen diperiksa
oleh negotiating bank dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam L/C maka eksportir sudah
dapat menerima pembayaran hasil ekspor dari negotiating bank.
skema ekspor sederhana
5/17/2018 Exim Documents - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/exim-documents 3/4
Bila kita perhatikan prosedur ekspor ini sangatlah sederhana dan tidak sulit seperti yang kita
bayangkan, jadi tidak ada salahnya kita mencoba melakukan bisnis ekspor tetapi dengan persiapan
yang matang terlebih dahulu tentunya.
Sekarang kita dapat membahas sedikit pengertian tentang Letter of Credit (L/C) secara sederhana.
L/C adalah instrumen alat pembayaran dalam transaksi ekspor-impor yang lazim dipakai untuk
melindungi eksportir (penjual) dan importir (pembeli) dari resiko tidak dipatuhinya kewajiban-
kewajiban yang dipersyaratkannya oleh kedua belah pihak.
Sedangkan tujuan dari L/C itu sendiri agar pihak eksportir merasa hasil ekspornya akan dibayarkan
(adanya jamianan suatu pembayaran) asalkan persyaratan-persyratan L/C tersebut dapat terpenuhi
dan juga sekaligus memberikan rasa aman bagi pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi yang
diadakan karena L/C juga merupakan suatu perjanjian bank-bank dalam menyelesaikan transaksi
komersial internasional.
L/C dalam perdagangan ekspor umumnya adalah Irrevocable L/C artinya dalam L/C ini bank
pembuka menyatakan janji untuk tidak dapat ditarik kembali dalam pembayaran hasil ekspor atau
mengaksep wesel yang diajukan dengan dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam L/C dan L/C ini
hanya dapat dibatalkan dengan persetujuan pihak-pihak yang berkepentingan.
Selain itu terkadang kita sering mendapatkan penawaran dari importir untuk menerima L/C yang
sifatnya transferable. Maksud dari L/C ini bahwa L/C tersebut dapat dipindahkan dari beneficiary
asal/pertama kepada satu atau beberapa beneficiary lainnya. Jenis L/C ini hanya dapat ditransfer
sekali yang berarti bahwa beneficiary kedua tidak diperbolehkan memindahkan ke beneficiary ketiga
kecuali ada instruksi/pernyataan lain yang jelas tercantum dalam L/C tersebut. Pemindahan jenis L/C
ini haruslah dilakukan sesuai dengan L/C yang asli terkecuali sebagai berikut:
* Nama dan alamat beneficiary pertama dapat menggantikan nama aplicant dari L/C (importir)
tersebut.
* Nilai L/C yang dipindahkan dapat dikurangi sesuai dengan margin keuntungan yang diinginkan
beneficiary pertama.
* Masa berlaku L/C dapat diperpendek.
**** Contoh kasus (FAQ)
Saya kepingin ekspor baju batik ke Afrika dulu sempat ada penawaran tapi ya gtu saya Gan tau
berapa biayanya untuk ekspor dan lain2 kayaknya ribet bangetz...
yang mo saya tanyakan gmn sich Proses awalnya ???
Terima kasih **
JAWAB ::
5/17/2018 Exim Documents - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/exim-documents 4/4
sebenernya ga ribet sih , dulu saya waktu mau ekspor mebel jg bingung harus gmn2 krn wkt itu CV
udah ada tapi krn ekspor jadi terikat ama regulasi segala macem, jadi biar ga ribet untuk
kepengurusan dokumen serahin aja semua ama forwarder, krn walopun kita ga punya export license
bisa dipinjemin ama forwarder dan ada sedikit biaya untuk sewa dokumen itu..
klo untuk proses awal sih simple aja, asal ente punya barang ato komoditas yg bisa dijual, kemudian
ada permintaan (inquiry) dari buyer, tinggal ente buat sistem pembayaran mau TT (telegraphic
transfer) atau LC,
klo untuk step awal mending TT kali ya, jadi simple aja, buyer kirim uang, barang langsung dikirim
lewat jasa forwarding.
jadi untuk perhitungan harga ada yg namanya FOB, Ex-Factory dan CNF
yang paling sering di pake sama exporter itu harga FOB, yakni Free on Board, jadi harga barang yg
ente jual dah termasuk ongkos kirim dan document fee untuk sampe ke pelabuhan terdekat, misal
batik pekalongan kirim kontener ke pelabuhan semarang. Nah nanti biaya kirim dari semarang kenegara tujuan misal south africa itu ditanggung ama buyer.
kalau ga pengen ribet lagi, buat harga ke buyer itu ex-factory jadi harga barang itu harga barang
keluar dari pabrik / gudang, so untuk ongkos transport (trucking) dari gudang ke pelabuhan beserta
document fee jadi tanggung jawab buyer, untuk detail ongkos trucking & document fee bisa
ditanyain detailnya langsung ke forwarding.