Post on 11-Dec-2014
description
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR“HIPERTENSI”
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1
“Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal.”
PENGERTIAN
NORMAL/ belum HT: < 130/85
ETIOLOGI
“Ada banyak faktor risiko hipertensi, beberapa diantaranya dapat dikendalikan dan dikontrol.”
obesitas, kurang olahraga, merokok, alkohol dan stres emosional
ETIOLOGI
“Dan beberapa diantaranya tidak dapat dikendalikan dan dikontrol.”
Tekanan darah,JK,Genetik
UMUR
Tekanan darah akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur seseorang.
•elastisitas dinding berkurang dan tahanan tepi akan meningkat sehingga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat pula.
JENIS KELAMIN
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan hipertensi daripada wanita.
•pada pria lebih berhubungan dengan pekerjaan, seperti perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan dan pengangguran.
•Pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok, kelebihn berat badan), depresi dan rendahnya status pekerjaan
Genetik (Keturunan)
Kecenderungan seseorang untuk menderita hipertensi dapat terjadi bila dalam keluarganya ada hipertensi karena hipertensi dapat diturunkan secara genetik.
EFIKASI
Studi menunjukkan bahwa selama 2 minggu pengobatan hipertensi dengan amlodipine/valsartan 5/160mg yang diikuti dengan amlodipine/valsartan 10/160mg memberikan hasil klinis yang secara signifikan terhadap pengurangan tekanan darah sistolik (35.8mmHg) dan diastolik (28.6 mmHg).
FARMAKOLOGIS
EFEKTIVITAS
amlodipine/valsartan 10/160mg memberikan hasil klinis yang secara signifikan terhadap pengurangan tekanan darah sistolik (35.8mmHg) dan diastolik (28.6 mmHg) yang secara numerik lebih besar bila dibandingkan dengan penggunaan lisinopril dengan HCTZ (sistolik 31.8mmHg, dan diastolik 27.6 mmHg).
EFEKTIVITAS
pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang- kurangnya ditunda.
Ketika kita menggunakan obat obatan, tentu akan mengeluarkan biaya puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Untuk amlodipin/valsartan saja berkisar 10 ribu rupiah per masing masing tablet. Dan untuk lisinopril dengan HCTZ berkisar lima ribu rupiah per masing-masing tablet.
EFISIENSI
jika mengaplikasikan pencegahan non-farmakologis, tidak perlu biaya pengobatan dan tidak mengalami efek samping. Hanya saja dilakukan dengan rutin dan teratur dalam mendapatkan efek yang optimal.
EFISIENSI
EVALUASI
Untuk menentukan keberhasilan pengobatan hipertensi maka tidak hanya melihat adanya penurunan tekanan darah tetapi ada tiga faktor yang penting dievaluasi :
• tekanan darah menurun,terutama diastolic• Lipid menurun ; dimana LDL menurun, HDL
meningkat• Sensitifitas terhadap insulin meningkat
EDUKASI
Pencegahan dan Pengobatan
Olahraga yang dianjurkan bagi orang yang resiko tinggi terkena hipertensi adalah : 1. Aerobik, meliputi jalan santai, jogging, lari, bersepeda, renang secara teratur. 2. Olahraga rileks seperti yoga dan meditasi.
Pencegahan hipertensi dengan olehraga yang cukup
EDUKASI
Pencegahan dan Pengobatan
Sebaiknya menghindari daerah yang terkena asap rokok, atau tutuplah hidung jika terpaksa melintas di daerah dengan asap rokok. Jika Anda seorang perokok, kurangilah jumlah batang rokok, lama menghisap, kekuatan menghisap dan banyak hisapan. Jika Anda pernah merokok, berhentilah merokok sama sekali dengan niat yang penuh.
Pencegahan hipertensi dengan tidak merokok
EDUKASI
Pencegahan dan Pengobatan
Hipertensi dapat dihindari dengan tidak mengkonsumsi alkohol. Minuman beralkohol banyak macamnya, baik yang dibuat oleh pabrik maupun tradisional. Semuanya akan membahayakan bagi penderita hipertensi. Oleh karena itu hindarilah minum minuman beralkohol.
Pencegahan hipertensi dengan tidak minum alkohol
EDUKASI
Pencegahan dan Pengobatan
•Diet rendah garam :Asupan garam yang diperlukan pada orang sehat sekitar 3-5 gram (setara 1 sendok teh) per hari. Jika tubuh banyak berkeringat, sering buang air kecil serta diare maka memerlukan asupan garam yang lebih. •Diet rendah kolesterol :•Kurangi makan makanan yang mengandung gula murni, daging, ayam, kuning telur dan sarden, Hindari makan makanan seafood, otak, jeroan, lemak hewani, mentega, susu full cream.
Pencegahan hipertensi dengan mengatur pola makan
EDUKASI
Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan hipertensi dengan istirahat cukup tidak stress
Istirahat dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan otot bekerja sehingga mengembalikan kesegaran tubuh dan pikiran. Istirahat dengan posisi badan berbaring dapat mengembalikan aliran darah ke otak. Berusahalah untuk beristirahat setelah beberapa saat melakukan kesibukan rutinitas.
EDUKASI
Pencegahan dan Pengobatan
Obat yang dapat digunakan pada penderita hipertensi diantaranya menggunakan obat untuk memperlebar pembuluh darah (vasodilator), obat yang mengubah kecepatan kontraksi otot jantung, obat untuk menurunkan tekanan darah (antihipertensi), obat pelancar air seni (diuretic) agar sisa metabolisme yang ada dalam darah keluar bersama urine, sehingga darah tidak terlalu kental.
Pencegahan hipertensi dengan cara medis
EDUKASI
Pencegahan dan Pengobatan
Contoh bahan yang berkhasiat menurunkan tekanan darah : cincau hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu masak (pace), mentimun, daun seledri, daun selada air, bawang putih, daun dan buah belimbing bintang, buah belimbing wuluh, daun tapak dara, akar papaya, rambut jagung serta adas pulowaras.
Pencegahan hipertensi dengan cara tradisional
DATA KASUS
PERHITUNGAN PREVALENSI PENYAKIT HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN
“penyakit hipertensi di wilayah Jakarta Utara berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2007 dengan total jumlah sampel 1000 orang yang terdiri dari laki-laki 433 orang dan perempuan 567 orang dan yang terkena hipertensi pada laki-laki sebanyak 52 orang serta pada perempuan sebanyak 67 orang.”
Jenis Kelamin
Hipertensi
TotalYa Tidak
n % n %
Laki-laki 52 12 381 88 433
Perempuan 67 11,8 500 88,2 567
Total 119 881 1000
Tabel 1.1 frekuensi hipertensi berdasarkan jenis kelaminDi Jakarta utara tahun 2007
Dari hasil data diatas Prevalensi penyakit hipertensi di wilayah Jakarta Utara berdasarkan jenis kelamin lebih tinggi ditemukan pada jenis kelamin laki-laki yaitu 12% dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 11,8% (Tabel 1.1)
jenis kelamin laki-laki memiliki kemungkinan terjadinya hipertensi 1,02 kali dibandingkan pada jenis kelamin perempuan.
TERIMAKASIH