Elisa (enzyme linked immunosorbent assay)

Post on 30-Nov-2015

834 views 52 download

description

Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) adalah suatu teknik biokimia yang terutama digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran antibodi atau antigen dalam suatu sampel.

Transcript of Elisa (enzyme linked immunosorbent assay)

ELISA

Kelompok 1 1. Adhelia Merinda Y (A101.16.001)2. Aunisa Putri (A101.16.010)3. Nanik Setyaningsih (A101.16.019)4. Reny Nugraheni O (A101.16.021)5. Riris Arum Dari (A101.16.022)6. Siti Nurhila Alhidayati (A101.16.027)7. Widya Eka Wati (A101.16.029)8. Yendra Parlan S (A101.16.030)

Pengertian

Enzyme-Linked Immunosorbent Assay

(ELISA) adalah suatu teknik biokimia yang

terutama digunakan dalam bidang imunologi

untuk mendeteksi kehadiran antibodi atau

antigen dalam suatu sampel.

ELISA telah digunakan sebagai alat diagnostik

dalam bidang medis, patologi tumbuhan, dan

juga berbagai bidang industri.

Terdapat 2 Teknik Metode ELISA  

• Teknik Kualitatif adalah   Berdasarkan bahwa tiap antibodi berikatan pada antigen yang spesifik. 

• Teknik kuantitatif  berdasarkan jumlah ikatan antigen-antibodi yang ditentukan dengan nilai absorbansi. Teknik ini menggabungkan spesifitas antibody dengan kepekaan uji enzymatis dengan spektrofotometer biasa atau antigen dilekatkan pada enzyme yang mudah ditera. 

Jenis ELISA

• Direct ELISA, biasanya digunakan dengan kompetisi dan

Inhibisi ELISA. Digunakan untuk deteksi antigen.

• Indirect ELISA, antigen terikat pada plate. Digunakan

untuk deteksi antibody.

• Sandwich ELISA, antibodi terikat pada Plate. Digunakan

untuk deteksi antigen.

• Capture ELISA, antihuman antibodi terikat pada Plate.

Digunakan untuk deteksi antibody. 

Cara Kerja Sandwitch

• Disiapkan permukaan untuk mengikatkan antibodi ‘penangkap’

• Semua non spesifik binding sites pada permukaan diblokir

• Sampel berisi antigen dimasukkan dalam plate

• Plate dicuci untuk membuang kelebihan antigen yang tidak terikat

• Antibodi primer ditambahkan, supaya berikatan secara spesifik

dengan  antigen

• Antibodi sekunder yang berikatan dengan enzim dimasukkan,

yang akan berikatan dengan antibodi primer

• Plate dicuci, sehingga konjugat antibodi-enzim yang tidak terikat dapat dibuang

• Ditambahkan reagen yang dapat diubah oleh enzim menjadi sinyal berwarna/ berfluoresensi/ elektrokimia

• Diukur absorbansinya untuk menetukan kehadiran dan kuantitas dari antigen

Beberapa bahan yang digunakan dalam teknik ELISA, yaitu :

• Bahan padat yang dipakai dalam ELISA termasuk selulosa, dextran

berangkai silang, poliacrilamide, polistiren dan polipropilen. Bentuknya

dapat berupa butiran, lempeng atau tabung.

• Antigen dapat dilekatkan secara adsorpsi pasif atau diikat secara kovalen

dengan sianoben-bromida.

• Enzim dipilih yang aktivitasnya tinggi misalnya fosfatse alkalis dan

peroksidase. Bahan pengabung yang sering dipakai adalah glutaraldehide.

• Substrat paling baik jika stabil, aman dan murah.

Substrat tidak berwarna yang menjadi berwarna

karena perubahan oleh enzim.

Misalnya : p-nitrofenilfosfat berubah menjadi p-

nitrofenol berwarna kuning oleh enzim fosfatase

alkalis. Substrat lain, misalnya diamino

benzidine,5-aminosalisilat, O-fenilen-diamin

dipakai untuk enzim peroksidase.

Prinsip dasar elisa terdiri dari :

A. Fase coatingB. Fase reaksi ag-ab C. Fase reaksi kimiawi

Perawatan ELISA

1. Perawatan Harian:-Matikan alat setelah selesai digunakan-Bersihkan tray dari kotoran. atau debu dengan menggunakan spondadu atau dengan tissu

2. Perawatan 6 bulan :-Lakukan kalibrasi pada alat secara keseluruhan seperti : Lampu,proses pembacaannya.

Gambar instrumen elisa

Gambar instrumen elisa

An enzyme-linked immunosorbent assay

10 tips untuk mendapatkan hasil ELISA yang akurat dan konsisten

1. Pipet yang digunakan adalah pipet yang sudah terkalibrasi.

2. Karena analisa elisa adalah analisa yang sensitif terhadap

perubahan suhu, suhu harus diatur di kisaran 20 – 25 derajat

celcius. Hindari melakukan analisa dibawah ventilasi atau

terkena sinar matahari langsung.

3. Tambahkan standar ke plate hanya dari konsentrasi

yang paling rendah dan konsentrasi yang paling tinggi,

4.Untuk mempertahankan stabilitas, selalu dinginkan

plate di plastik bagian tertutup yang mengandung

dessicant.

5. Hangatkan test kita selama 2 – 3 jam. Pindahkan

seluruh komponen dari box selama masa ini.

6. Sample harus dicampur dengan baik sebelum diencerkan.

7. Jangan biarkan plate dikeringkan setelah pencucian sampai

penambahan reagen.

8. Gunakan alat ukur untuk reagen dengan alat yang bersih dan

steril. Encerkan hanya sample yang akan digunakan.

9. Sangat penting untuk menggunakan hanya air destilasi atau

air deionisasi

10. Plate harus dibaca sesegera mungkin setelah larutan

terakhir.

KEUNTUNGAN

Keuntungan dalam penggunaan

ELISA ini yaitu tekhnik pengerjaan

yang relatif sederhana, ekonomis,

dan memiliki sensitivitas yang

cukup tinggi

KERUGIAN

Kerugian dalam penggunaan uji ELISA ini yaitu kemungkinan terjadi nya hasil false positif karena adanya reaksi silang antara antigen yang satu dengan yang lain.

APLIKASI

ELISA dapat mengevaluasi kehadiran antigen dan

antibody dalam suatu sampel karena merupakan

metode yang sangat berguna untuk

mendeterminasi konsentrasi antibody dalam

serum. Metode ini juga bisa di aplikasikan dalam

industri makanan untuk mendeteksi allergen

potensial dlam makanan seperti susu, walnut,

almon, dan telur.

TERIMA KASIH