Eksperimen lensa

Post on 02-Jul-2015

8.817 views 5 download

Transcript of Eksperimen lensa

Oleh Kelompok 6

MENU TODAY

TUJUAN

HASIL PERCOBAAN

LENSA CEKUNG

ALAT & BAHAN

LANGKAH PERCOBAAN

LENSA CEMBUNG

KESIMPULAN

TEORI

Nama Anggota

Devi Suci Larasati (4201410077)

Werdani Sulistya Hadi (4201410097)

Setyo Astuti Wulandari (4201410100)

Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang

dibentuk melalui pembiasan oleh lensa

cembung

Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang

dibentuk melalui pembiasan oleh lensa

cekung

Menentukan jarak fokus lensa cembung

Menentukan jarak fokus lensa cekung

1. Lensa cembung

2. Lensa cekung

3. Bangku optik

4. Mistar

5. Sumber cahaya

6. Layar (penangkap bayangan)

*untuk mengukur jarak fokus lensa cembung dan

mengetahui sifat-sifat bayangannya.

1. Memasang lensa cembung pada bangku optik,

menghadakan lensa tersebut pada jarak kira-

kira 50 cm dari sumber cahaya.

2. Memasang layar penagkap bayangan

dibelakang lensa cembung, mencari bentuk

bayangn yang paling jelas dan tajam.

3. Mengukur jarak antara sumber cahaya dan lensa, serta

jarak antara lensa dan bayangan. Menulis hasil

pengukuran pada tabel, mencatat pula sifat bayangan

yang terbentuk.

4. Mengulangi percobaan di atas 5 kali untuk jarak sumber

cahaya ke lensa yang berbeda-beda, dengan cara

menjauhkan sumber cahaya dari lensa.

5. Mengulangi percobaan di atas 5 kali untuk jarak sumber

cahaya ke lensa dengan cara mendekatkan sumber

cahaya dari lensa

*untuk mengukur jarak fokus lensa cekung

dan mengetahui sifat-sifat bayangannya.

1. Menghadapkan lensa cembung didepan

sumber cahaya dengan jarak kira-kira

50cm. Menangkap bayangan dengan

layar, kemudian memeriksanya dan

menandai posisi yang menghasilkan

bayangan paling jelas.

2. Memasang lensa cekung pada bangku optik, kemudian menempatkan lensa tersebut dibelakang lensa cembung. Meletakkan lensacekung pada posisi kira-kira 5 cm sebelumbayangan yang diperoleh sebelum langkah 1.

3. Menggeser layar sedemikian hingga diperolehbayangan yang paling jelas, dengan susunandua lensa sekaligus. Mencatat jarak antarabenda maya (bayangan lensa cembung) denganlensa cekung dan antara bayangan dengan lensacekung.

4. Melakukan kegiatan seperti langkah 2

dan 3 sebanyak 5 kali untuk jarak benda

maya terhadap lensa cekung yang

berbeda-beda.

Lensa Cembung

Pembahasan

Tabel Ralat & fokus

Gambar

Pembahasan

Tabel Ralat & fokus

Gambar

Dengan cara mendekatkan

No S(cm) S’(cm) Sifat bayangan

1 5 8,9 Maya, Tegak, Diperkecil

2 10 22,3 Maya, Tegak, Diperkecil

3 15 47,6 Maya, Tegak, Diperkecil

4 20 72,2 Maya, Tegak, Diperkecil

5 25 88,4 Maya, Tegak, Diperkecil

S (cm) s` (cm) F (cm)

5,000 8,900 -3,201 0,410 0,129 0,043

10,000 22,300 -6,904 0,477 0,096 0,049

15,000 47,600 -11,406 0,578 0,057 0,058

20,000 72,200 -15,662 0,613 0,047 0,062

25,000 88,400 -19,489 0,608 0,049 0,061

Lensa CekungPada percobaan yang kami lakukan,

diperoleh nila fokus seperti yang terdapat pada tabel.Jika kita amati, hasil perhitungan jarak fokus pada lensa cekung mempunyai selisih yang sangat jauh, karena bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung berjarak tak hingga apabila kita memvariasikan jarak benda semakin jauh dari lensa. Ini juga disebabkan karena kurang telitinya praktikan dalam mengamati bayangan yang terbentuk.

Benda di ruang 1

O Maya, tegak, diperkecil

Benda di ruang 2

O Maya, tegak, diperkecil

Benda di ruang 3

O Maya, tegak, diperkecil

Dengan cara mendekatkan

No S(cm) S’(cm) Sifat bayangan

1 50 28 Nyata, terbalik, diperkecil

2 40 29,1 Nyata, terbalik, diperkecil

3 35 30,2 Nyata, terbalik, diperkecil

4 30 32,4 Nyata, terbalik, diperkecil

5 25 32,9 Nyata, terbalik, diperkecil

Dengan cara menjauhkan

No S(cm) S’(cm) Sifat bayangan

1 50 26,4 Nyata, terbalik, diperkecil

2 55 27,2 Nyata, terbalik, diperkecil

3 60 29,2 Nyata, terbalik, diperkecil

4 65 25,6 Nyata, terbalik, diperkecil

5 70 23,6 Nyata, terbalik, diperkecil

Lensa Cembung dengan cara

mendekatkan

S (cm) s` (cm) F (cm)

50,000 28,000 17,949 0,129 0,411 0,043

40,000 29,100 16,845 0,177 0,335 0,038

35,000 30,200 16,212 0,215 0,288 0,036

30,000 32,400 15,577 0,270 0,231 0,036

25,000 32,900 14,206 0,323 0,186 0,037

Lensa Cembung dengan cara menjauhkan

S (cm) s` (cm) F (cm)

50,000 26,400 17,277 0,119 0,428 0,044

55,000 27,200 18,200 0,109 0,448 0,046

60,000 29,200 19,641 0,107 0,452 0,046

65,000 25,600 18,366 0,080 0,515 0,052

70,000 23,600 17,650 0,064 0,559 0,056

• Lensa Cembung

Pada percobaan yang kami lakukan, untuk berbagai

variasi jarak benda ternyata mempunyai sifat yang

berbeda dengan apa yang ada pada teori. Dengan

melihat fokus yang kita peroleh nampak bahwa jarak

fokus < jarak benda oleh karena itu kemungkinan besar

benda berada di ruang 2. Pada penentuan sifat bayangan

memang ada kesalahan dalam pengamatan, karena

memang untuk peletakan benda di ruang 2 dan 3 selisih

perbesarannya dengan benda tersebut tidak berbeda

jauh, dapat dibuktikan dengan menggambar

sesuai teori.

No S(cm) S’(cm) Sifat bayangan

1 50 28 Nyata, terbalik, diperkecil

2 40 29,1 Nyata, terbalik, diperkecil

3 35 30,2 Nyata, terbalik, diperkecil

4 30 32,4 Nyata, terbalik, diperbesar

5 25 32,9 Nyata, terbalik, diperbesar

No S(cm) S’(cm) Sifat bayangan

1 50 26,4 Nyata, terbalik, diperkecil

2 55 27,2 Nyata, terbalik, diperkecil

3 60 29,2 Nyata, terbalik, diperkecil

4 65 25,6 Nyata, terbalik, diperkecil

5 70 23,6 Nyata, terbalik, diperkecil

Benda di Ruang 1

O Maya, tegak, diperbesar

Benda di Ruang 2

O nyata, terbalik, diperbesar

Benda di ruang 3

O nyata, terbalik, diperkecil

KESIMPULAN

Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cembung :

a. Apabila benda terletak di ruang 1 (antara O dan F) bersifat maya,

tegak, dan diperbesar.

b. Apabila benda terletak di ruang 2 (antara F dan R) bersifat nyata,

terbalik, dan diperbesar.

c. Apabila benda terletak di ruang 3 (lebih dari R) bersifat nyata,

terbalik, dan diperkecil

KESIMPULAN

Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cekung :

a. Apabila benda terletak di ruang 1 (antara O dan F) bersifat maya,

tegak, dan diperkecil.

b. Apabila benda terletak di ruang 2 (antara F dan R) bersifat maya,

tegak, dan diperkecil.

c. Apabila benda terletak di ruang 3 (lebih dari R) bersifat maya,

tegak, dan diperkecil.

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Fisika Dasar 2.2009. Buku Panduan Praktikum Fisika

Dasar 2. Semarang: UNNES

Kanginan , Marthen.2000. Fisika SMU Kelas X. Cimahi:Erlangga

Tipler. 1999. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1 (Terjemahan).

Jakarta : Erlangga

Serway, R.A.1986. Physics for Scientist and Engineers. New York :

Sounders College Publishing