Post on 15-Oct-2021
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA KONSEP
BIODIVERSITAS DI KELAS X IPA MA
MUHAMMADIYAH SALAKA
KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
MUH ABDILLAH MAULANA
105441103816
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
xi
ii
ii
iii
xi
ii
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Indonesia tidak akan menyala karena obor besar dijakarta.
Tetapi Indonesia akan menyala karena lilin-lilin yang ada di Desa.
Kupersembahkan karya ini kepada:
Kedua orang tuaku ayah dan ibu, saudaraku, dosen-dosenku,
sahabatku, seluruh mahasiswa biologi B 2016,
atas keikhlasannya dan doanya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan
vii
ABSTRAK
MUH ABDILLAH MAULANA. 2020. Efektivitas Pembelajaran Daring
Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X IPA
Ma Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Hilmi Hambali sebagai
Pembimbing I dan Nurdiyanti sebagai Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pembelajaran Daring
Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X IPA Ma
Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar. Jenis penelitian adalah pra
eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen tanpa adanya
kelas kontrol dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design.
Populasi dari penelitian adalah siswa Kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka
Kabupaten Takalar Tahun Ajaran 2020/2021, dengan sampel yang terambil
melalui teknik sampel jenuh adalah siswa kelas X IPA yang terdiri atas 28
orang siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, lembar
observasi aktivitas siswa, serta lembar observasi aktivitas guru. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif dan analisis statistika
inferensial.
Hasil penelitian di kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka Kabupaten
Takalar menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar siswa berada pada kategori
rendah yaitu dengan rata-rata nilai gain 35 Dari hasil analisis inferensial, Ho
diterima, dengan demikian gain ternormalisasi hasil belajar siswa kurang dari
0,30. (2) Hasil observasi aktivitas siswa tidak memenuhi indikator efektivitas
pembelajaran biologi yaitu 17% siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dari 5
indikator yang diamati selebihnya siswa yang lain tidak aktif dalam
pembelajaran.(5) Hasil observasi aktivitas guru memenuhi indikator efektivitas
pembelajaran biologi yaitu 98% guru terlibat aktif dalam pembelajaran dari 17
indikator yang diamati. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran biologi tidak efektif melalui penerapan pembelajaran daring
dengan menggunakan media grup whatsapp pada pembelajaran biologi konsep
biodiversitas di kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar.
Kata Kunci: Keanekaragaman Hayati, Pembelajaran Daring, Hasil
Belajar
viii
KATA PENGANTAR
Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan berhenti bertahmid atas anugrah
pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu,
Sang Khalik. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi terkadang
kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan bagaikan
fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan, bagai
pelangi yang terlihat indah dari kejauhan tapi hilang jika didekati. Demikian juga
tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi kapasitas penulis
terbatas. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini
selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam
ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan
ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang
tua penulis yang senantiasa berdoa, mengasuh dan membesarkan, mendidik, dan
membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula, penulis
mengucapkan kepada keluarga yang tak hentinya memberikan motivasi dan selalu
menemaniku dalam canda dan bimbingannya, Hilmi Hambali, S.Pd.,M.Kes., juga
kepada Nurdiyanti, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing I dan pembimbing II, yang
ix
xi
ii
ii
telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan
proposal hingga akhir.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak
Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar dan juga kepada Irmawanti, S.Si., M.Si. selaku ketua prodi Pendidikan
Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang di mana telah
membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat
bagi penulis.
Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya juga penulis ucapkan kepada
Kepala Sekolah, guru, dan staf Ma Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar yang di
mana telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada teman seperjuangan di kelas Biologi B16
yang telah berjuang bersama sejak semester I hingga akhir.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan
kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya
membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama
sekali tanpa adanya kritikan. Mudah mudahan dapat memberi manfaat bagi para
pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis Aamiin.
Makassar, Oktober 2020
Penulis
ix
c
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………...ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………...iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6
A. Kajian Teori .......................................................................................... 6
B. Kerangka Pikir .................................................................................... 18
C. Hipotesis ............................................................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 22
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 22
B. Fokus Penelitian ................................................................................. 22
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 22
D. Variabel .............................................................................................. 24
E. Definis Oprasional .............................................................................. 24
F. Desain penelitian ................................................................................ 25
G. Instrumen Penelitian ........................................................................... 26
H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 26
I. Teknik Analisis Data .......................................................................... 27
xi
xi
ii
ii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 33
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 33
1. Hasil Analisis Statistika Deskriptif ................................................ 34
a. Deskripsi Hasil Belajar Biologi pada Konsep Biodiversitas ..... 34
b. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar KKM Biologi Pada
Konsep Biodiversitas................................................................. 37
c. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa ............................... 38
d. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru ................................ 39
2. Hasil Analisis Statistika Inferensial ............................................... 41
a. Uji Normalitas ........................................................................... 41
b. Pengujian Hipotesis ................................................................... 41
B. Pembahasan ........................................................................................ 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 49
A. Kesimpulan ......................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Data Profil MA Muhammadiyah Salaka ........................................ 17
Table 2.2. Data Jumlah Guru MA Muhammadiyah Salaka ............................ 18
Tabel 2.3. Data Jumlah Siswa MA Muhammadiyah Salaka ........................... 19
Tabel 3.1. Populasi dalam Penelitian .............................................................. 23
Tabel 3.2. Sampel dalam Penelitian ................................................................ 23
Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Hasil Belajar ...................................................... 28
Tabel 3.4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ............................................. 29
Table 3.5. Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Gain ............. 29
Tabel 4.1.Statistik Skor Pretest dan Postest Siswa Kelas X IPA MA
Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar .............................................. 34
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Pretest dan Postest
Siswa Kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar ....... 35
Tabel 4.3. Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar Setelah
Diterapkan Pembelajaran Daring Menggunakan Grup Watshap .... 37
Tabel 4.4. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa Kelas X IPA MA
Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar ............................................ 38
Tabel 4.5. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Guru Kelas X IPA MA
Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar ............................................ 39
xi
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP K. 13 Daring) ........ ……………35
Soal ………………………………………………………………………...38
Jawaban………………………………………………………………….....43
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)…………………………....................44
Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................................... 50
Lembar Observasi Aktivitas Siswa .............................................................. 53
Angket Penilaian Diri…………………………………………...................54
MediaOnline……………………………………………………………….56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dalam membina dan
mengembangkan harkat dan martabat manusia secara utuh dan menyeluruh
dengan menarik, menyenangkan dan menggembirakan. Itu mengacu kepada
terpadunya perkembangan fisik, mental spiritual atau perkembangan aspek-
aspek psikologis dan aspek fisiologis pada tiap individu, sehingga pada
akhirnya terbentuk dan terbina pribadi matang pada individu yang
bersangkutan. Adapun kata terbentuk mengacu kepada perkembangan semua
aspek kognitif, afektif, psikomotorik maupun fisik, bukan salah satu atau
beberapa aspek saja.
Pendidikan harus tetap diupayakan dan terus dilakukan perbaikan setiap
harinya. Salah satu cara untuk mencapai tujuan dari pendidikan adalah
menciptakan suasana belajar yang mudah dan menyenangkan bagi peserta
didik sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Pada masa Covid-19
Proses pembelajaran akan lebih mudah ketika menggunakan media yang
sesuai. Penggunaan media berupa media daring (online) seperti WhatsApp akan
memudahkan dalam pembelajaran biologi saat ini (Arifin, 2012).
Salah satu yang tengah dihadapi dalam dunia pendidikan, khususnya di
Indonesia yaitu, rendahnya hasil belajar siswa. Menurut hasil Survei Trends in
Mathematic and Science Study (TIMSS) tahun 2007, nilai rata-rata prestasi
pada sains sebesar 427,0. Nilai rata-rata yang diperoleh menempatkan
2
2ii
Indonesia pada posisi 35 dari 49 negara asia tenggara lainya. Prestasi siswa
Indonesia masih di bawah Singapura, Malaysia bahkan Masih dibawa
Philipina. Oleh karena itu perlu adanya upaya perbaikan dalam pembelajaran
sehingga prestasi siswa Indonesia dapat ditingkatkan (Kemendikbud, 2010).
Pembelajaran IPA, merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap
siswa sangat rumit salah satunya biologi yang mempelajari makhluk hidup
dari skala terkecil hingga ke yang besar. Hal ini dikarenakan pembelajaran
biologi memiliki banyak bahasa ilmiah serta bahasa-bahasa yang sulit untuk di
pahami. Pembelajaran Biologi sering sekali dihindari oleh siswa karena
dianggap mata pelajaran yang sulit dan membosankan selain itu Biologi
memiliki banyak cabang serta bahasa lain yang sulit dimengerti sehingga
banyak siswa memilih bermalas-malasan dibandingkan belajar salah satunya di
MA Muhammadiyah Salaka.
Berdasarkan hasil observasi yang telah saya lakukan yaitu, saat ini
Indonesia mengalami masalah yang serius dengan mewabahnya penyakit yang
dapat menular dengan cepat yaitu virus corona (Covid-19), virus corona sudah
ada sekitar 3 bulan di Indonesia sehingga menyebabkan semua aktifitas yang
ada sangat dibatasi khususnya pada kegiatan pendidikan yaitu proses belajar
mengajar secara langsung, sama halnya dengan kabupaten Takalar yang
termasuk zona merah sehingga sekolah di anjurkan untuk terus melakukan
pembelajaran dengan menggunakan media daring agar proses belajar dapat
terus berlanjut pada tahun ajaran baru 2020/2021.
Selain hal tersebut siswa pada era modern ini telah menggunakan
3
3ii
teknologi berupa smartphone dan laptop yang dapat tersambung ke internet,
hal tersebut dapat dimanfaatkan guru sebagai fasilitas pendukung proses
pembelajaran pada masa pandemi virus corona yang menyerang Indonesia.
Virus corona juga sampai saat ini belum diketahui sampai kapan dapat diatasi
karena semakin meningkat yang terjangkit sehingga pembelajaran daring
menjadi solusi yang dapat digunakan satu-satunya agar aktifitas pendidikan
dapat terus berlanjut.
Kondisi MA Muhammadiyah Salaka telah memiliki siswa baru yang
menjadi murid baru bagi MA Muhammadiyah Salaka, namun karena kondisi
proses belajar mengajar secara tatap muka tidak dapat dilakukan, maka dari itu
untuk terus melanjutkan proses belajar mengajar di MA Muhammadiyah
Salaka harus dilakukan secara daring sehingga pembelajaran terus berlanjut
terkhususnya pada pembelajaran biologi pada konsep biodiversitas, dan siswa
dapat memahami pembelajaran biologi yang diajarkan oleh guru walaupun
menggunakan media daring di masa pandemi Covid-19, selain itu MA
Muhammadiyah Salaka Baru Pertama kali menggunakan media pembelajaran
daring untuk digunakan siswa pada mata pelajaran biologi konsep
biodiversitas.
Pembelajaran online dalam proses belajar biologi merupakan salah satu
solusi dari berbagai masalah yang terkait dengan hasil belajar siswa dan pada
masa pandemi virus corona. Penggunaan media yang tepat akan meningkatkan
perhatian siswa pada topik yang akan dipelajari, sehingga pengetahuan siswa
dapat ditingkatkan pada pandemi ini, siswa akan lebih konsentrasi dan
4
4ii
diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih baik sehingga pada akhirnya
hasil belajar siswa dapat ditingkatkan walaupun masa pandemi berlangsung
lama. Kemudian untuk mendukung proses pembelajaran dengan Pembelajaran
online dalam proses belajar biologi merupakan salah satu solusi dari berbagai
masalah yang terkait hasil belajar siswa dan pada masa pandemi virus corona.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian yang
berjudul “Efektivitas Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Biologi
Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X IPA Ma Muhammadiyah Salaka
Kabupaten Takalar”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar
dengan pembelajaran daring (online) Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X
IPA Ma Muhammadiyah Salaka?
C. Tujuan Penelitian
Pada prinsipnya tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan di atas, yaitu Mengetahui
bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran daring (online)
Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X IPA Ma Muhammadiyah Salaka?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil dari penelitian akan menambah khazanah ilmu
5
5ii
pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya dalam menggunakan media
daring (online).
2. Manfaat Praktis
a. Untuk siswa, diharapkan siswa dapat belajar bervariasi, menarik, serta
memberikan gambaran secara nyata mengenai materi pembelajaran yang
diajarkan. Selain itu diharapkan siswa dapat dengan mudah memahami
materi pembelajaran khususnya materi yang bersifat abstrak.
b. Untuk guru, memudahkan guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran, dan menjadikan guru dapat berinteraksi dengan siswa
secara maksimal.
c. Untuk sekolah, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan positif.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Keanekaragaman Hayati (Konsep Biodiversitas)
Keanekaragaman hayati merupakan hal yang penting bagi
kehidupan. Keanekaragaman hayati berperan sebagai indikator dari sistem
ekologi dan sarana untuk mengetahui adanya perubahan spesies.
Keanekaragaman hayati mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas
ekosistem sehingga dapat mempengaruhi komunitas organisme,
perkembangan dan stabilitas ekosistem.
a. Tingkat Keanekaragaman Hayati
Biodiversitas dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan mulai
dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Secara
garis besar biodiversitas dibagi menjadi tiga tingkat yaitu,
keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman
ekosistem.
b. Keanekaragaman Gen
Biodiversitas pada tingkatan ini menyebabkan variasi antara
individu dalam satu spesies. Contoh pada biodiversitas pada tingkat gen
yaitu perbedaan antara varietas padi. Varietas padi memiliki macam-
macam misalnya varietas rojolele, cianjur, IPB, 3S, dan kapuas. Contoh
lainya yaitu tanaman mangga bahkan manusia.
7
c. Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman spesies terletak pada perbedaan yang sangat
mencolok sehingga dapat lebih mudah diamati, contohnya kucing,
harimau, dan macamnya yang memiliki morfologi yang berbeda satu
sama lain, tetapi mereka merupakan kerabat dekat.
d. Keanekaragaman Ekosistem
Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya, baik itu
faktor biotik maupun abiotik. Faktor biotik merupakan bagian-bagian
dalam ekosistem yang merupakan makhluk hidup misalnya tumbuhan,
dengan lam faktor abiotik bagian dalam ekosistem yang tidak hidup
misalnya iklim, cahaya, air, dan tanah.
e. Faktor Biotik dan Abiotik
Faktor biotik maupun faktor abiotik sangat beragam, oleh sebab
itu ekosistem yang tersusun atas dua faktor tersebut memiliki perbedaan
antara ekosistem satu dengan ekosistem yang lainya. Berbagai jenis
ekosistem ini diantaranya adalah, ekosistem lumut, hutan berdaun jarum,
hutan hujan tropis, padang rumput, padang pasir, dan ekosistem pantai
(Ardiansyah, 2017).
2. Model Pembelajaran Daring Dalam Suasana Covid-19
a. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Sundari (2015: 109) Model pembelajaran merupakan
strategi-strategi yang berdasar pada teori-teori dan penelitian yang terdiri
dari rasional, seperangkat langkah-langkah dan tindakan yang dilakukan
8
guru dan siswa, sistem pendukung pembelajaran dan metode evaluasi
atau sistem penilaian perkembangan belajar siswa. Model pembelajaran
hakikatnya menggambarkan keseluruhan yang terjadi dalam
pembelajaran dari mulai awal, pada saat, maupun akhir pembelajaran
tidak hanya guru namun juga siswa model pembelajaran merupakan
seperangkat strategi yang berdasarkan landasan teori dan penelitian
tertentu yang meliputi latar belakang, prosedur pembelajaran, sistem
pendukung dan evaluasi pembelajaran yang ditujukan bagi guru dan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang dapat diukur.
b. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Menurut Sundari (2015: 109) ada lima ciri-ciri model pembelajaran
yaitu:
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3. Dapat dijadikan pedoman perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas.
4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (a) urutan langkah-
langkah pembelajaran (syntax), (b) prinsip-prinsip reaksi, (c) sistem
sosial, dan (d) sistem pendukung.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran,
meliputi: dampak pembelajaran berupa hasil belajar yang terukur dan
dampak pengiring berupa hasil belajar jangka panjang.
9
6. Adanya desain instruksional atau persiapan mengajar dengan
berpedoman pada model pembelajaran yang dipilih.
3. Pembelajaran Daring (online)
a. Pengertian Pembelajaran Daring (online)
Menurut Ariani, dkk. (2018: 176 ) pembelajaran daring (online)
adalah hasil pengembangan dari revolusi industri yang disampaikan
secara elektronik dengan media yang berbasis komputer atau
smartphone. Materi dalam sistem pembelajaran daring (online) bisa
diakses melalui jaringan website, internet, CD Rom dan DVD. Sistem
tersebut tidak hanya mengakses informasi saja, namun dapat
membimbing peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang spesifik
juga. Berkat sistem pembelajaran online siswa dapat mengakses materi
pelajaran dari luar sekolah. Guru dan siswa bisa memperoleh informasi
yang banyak dan tidak terbatas dari beberapa perpustakaan di seluruh
dunia.
Konsep Internet Industri telah dibesarkan di Amerika Utara oleh
perusahaan General Electric pada akhir tahun 2012. Hal ini dilihat
sebagai integrasi yang erat dari dunia fisik dan digital yang
menggabungkan analisis data besar dengan Internet of Things. Sehingga
kedepannya dapat memudahkan generasi millenial untuk mengakses
berbagai macam pengetahuan (Rojko, 2017). Usaha untuk menemukan
aspek apa saja yang ada di dalam Industri 4.0 tidak cukup dengan hanya
melalui pemahaman definisinya. Perlu pemahaman yang lebih
10
komprehensif tentang Industri 4.0 melalui model kerangka konsepnya.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menyusun model kerangka
Industri 4.0 salah satunya adalah pembelajaran dengan sistem online
yang dapat diakses dengan bantuan internet (Prasetyo, 2018).
Berdasarkan paparan para ahli diatas maka dapat didefinisikan
bahwa Pembelajaran daring (online) dalam proses belajar biologi
merupakan salah satu solusi dari berbagai masalah yang terkait dengan
hasil belajar siswa. Penggunaan media yang tepat akan meningkatkan
perhatian siswa pada topik yang akan dipelajari, dengan bantuan media
daring maka hasil belajar siswa dapat ditingkatkan, siswa akan lebih
konsentrasi dan diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih baik
sehingga pada akhirnya hasil belajar siswa dapat ditingkatkan, salah satu
pembelajaran daring yang dapat dilakukan pada masa Covid-19 ini yaitu
belajar dengan menggunakan media grup WhatsApp.
b. WhatsApp Grup (WAG)
WhatsApp adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip
blackberry messenger. WhatsApp Messenger merupakan bagian dari sosial
media. Sosial media merupakan aplikasi berbasis internet yang
memungkinkan setiap penggunanya dapat saling berbagi macam konten
sesuai dengan fitur pendukungnya. WhatsApp Messenger merupakan
teknologi populer yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai alat
pembelajaran. survei menunjukkan 90% pelajar, mahasiswa maupun dosen
11
menggunakan aplikasi WhatsApp dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
kegiatan pembelajaran (Sulisworo dan Eka, 2018) selain itu.
Menurut Amal 2019, Aplikasi WhatsApp merupakan salah satu bentuk
perangkat lunak yang digunakan sebagai media sosial yang menghubungkan
banyak orang dalam sebuah komunikasi audio-visual dan juga didukung
dengan kemampuan chat yang relatif cepat bila dibandingkan aplikasi lainnya
misalkan BBM, FB, Messenger, atau yahoo Messenger dan aplikasi lainya,
keunggulan aplikasi WhatsApp antara lain yaitu:
a. Banyak digunakan terutama kalangan mahasiswa dan pelajar (pengguna
WhatsApp di seluruh dunia yaitu lebih dari 1 miliar orang)..
b. Mudah di instal dalam program smartphone (hanya butuh beberapa tahap
dalam penginstalanya).
c. Data instalasi sangat ringan (bila menggunakan play store kurang lebih
18 megabytes saja untuk mengunduh aplikasi WhatsApp).
d. Dapat dibuat grup untuk komunitas tertentu (user WhatsApp banyak yang
membuat grup dengan latar belakang tertentu misalkan grup alumni
sekolah dan yang lainya).
e. Akselerasi chatting yang relatif tinggi (banyak user menggunakan
aplikasi WhatsApp karena kecepatanya dalam mengirim pesan).
f. Dapat digunakan untuk mengirim file, picture, pesan suara, video, GPS,
kiriman web/link, emoji dan lain sebagainya),
12
g. Dalam teks WhatsApp juga dapat digunakan fitur huruf tebal (bold),
miring (italic), dan (underline) yang sangat bermanfaat misal untuk
penegasan kata dan penegasan istilah tertentu.
h. Dapat mengetahui status penerima pesan, yaitu satu centang putih untuk
tanda pesan pending, dua centang putih berarti pesan sudah diterima dan
belum dibaca atau belum dibuka, dua centang biru berarti pesan sudah
diterima dan dibaca.
4. Hasil belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan salah satu tujuan pendidikan yang meliputi
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi pengetahuan
salah satunya adalah kemampuan mengingat. Meskipun kemampuan
mengingat atau menghafal merupakan kegiatan yang menciptakan suasana
yang membosankan bagi peserta didik, namun kemampuan ini termasuk
kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Oleh karena itu, guru
harus mengelola pembelajaran secara kreatif, inovatif dan motivatif agar
pembelajaran yang dilakukan tidak terasa membosankan dan dapat
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik
akan lebih aktif dalam mencari pengetahuannya (Rahayu, 2019: 279).
Menurut Benjamin Bloom dalam Styron (2014: 25), hasil belajar
dikelompokkan dalam tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotor.
13
1) Hasil belajar kognitif, aspek yang berkaitan dengan kemampuan berfikir
yang terdiri dari enam jenjang yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan
atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Hasil belajar afektif, berkaitan dengan internalisasi sikap dan nilai yang
terdiri dari lima jenjang yaitu menerima, menanggapi, menghargai,
mengatur, dan karakterisasi dengan satu nilai atau nilai kompleks.
3) Hasil belajar Psikomotor, berkaitan dengan keterampilan motorik dan
kemampuan bertindak individu. Psikomotor juga memiliki enam tingkatan
yaitu gerak refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan
kemampuan fisik, gerakan terampil dan gerakan indah dan kreatif (Styron,
2014: 25).
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
digolongkan dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor
internal berasal dari dalam diri siswa itu sendiri antara lain kesehatan jasmani
rohani, sikap, intelegensi dan bakat, minat, motivasi dan kebiasaan belajar
sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa antara lain
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, guru, masyarakat serta lingkungan
sekitar (Dewi: 2010: 5).
Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu
sama lain. Sebagai contoh bila aspek fisiologis siswa tidak baik maka akan
mempengaruhi aspek psikologis. Demikian pula sebaliknya bila aspek
psikologis siswa tidak baik maka akan mempengaruhi aspek fisiologis. Oleh
14
karena itu siswa harus selalu berada dalam lingkungan belajar yang baik untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal. Pelaksanaan pembelajaran merupakan
salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar. Jika pelaksanaan
pembelajaran baik, maka tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.
Sebaliknya, jika pelaksanaan pembelajaran tidak baik, maka tujuan
pembelajaran tidak akan berhasil. Oleh karena itu guru memegang peranan
penting dalam kegiatan pembelajaran. Selain faktor eksternal, terdapat juga
faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu kebiasaan belajar.
Kebiasaan belajar yang baik akan mendukung terciptanya hasil belajar yang
optimal (Dewi: 2010: 5).
5. Hasil Penelitian yang Relevan
a. Mustakim (2020). Yang berjudul efektivitas pembelajaran daring
menggunakan media online selama pandemi covid-19 pada mata pelajaran
matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik menilai
pembelajaran matematika menggunakan media online sangat efektif
(23,3%), sebagian besar mereka menilai efektif (46,7%), menilai biasa saja
(20%), dan meskipun ada juga peserta didik yang menganggap
pembelajaran tidak efektif (10%).
b. Ahmad dkk, (2020). Yang berjudul efektivitas pembelajaran saring dengan
menggunakan google classroom pada mata pelajaran Matematik di
madrasah aliyah Darul falah batu jangkih. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai rata-rata siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran
daring dengan menggunakan google classroom tidak jauh berbeda dimana
15
sebelum pembelajaran daring nilai rata-rata siswa adalah 72,228 dan
setelah dilakukan pembelajaran daring nilai rata-rata siswa 71,111.
c. Sofyana Latjuba dkk, (2019). Yang berjudul pembelajaran daring
kombinasi berbasis whatsapp pada kelas karyawan prodi teknik
informatika universitas PGRI Madiun. hasil penelitian menunjukkan
bahwa metode pembelajaran daring kombinasi dinilai efektif apabila
diterapkan pada karyawan prodi teknik informatika universitas PGRI
Madiun, karena dalam daring kombinasi pelaksanaan pembelajaran tidak
dibatasi ruang dan waktu, yang tidak mewajibkan mahasiswa untuk selalu
belajar di dalam ruangan kelas dengan segala peraturan yang kaku.
d. Hakim Lukman dkk, (2019). Yang berjudul efektivitas pembelajaran
berbasis daring sebuah bukti pada pembelajaran bahasa inggris. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis data menunjukkan ada
pengaruh positif dari blog terhadap proses pembelajaran membaca bahasa
inggris. Sehingga berdampak pula terhadap peningkatan nilai yang
diperoleh oleh mahasiswa.
e. Sulisworo dan Eka, (2018). Yang berjudul dampak pemanfaatan
WhatsApp dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran
fisika. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar siswa yang signifikan sebelum dan sesudah menerapkan dampak
pemanfaatan whatsapp dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pelajaran fisika.
16
f. Yulianto dkk, (2020). Yang berjudul perbandingan kehadiran sosial dalam
pembelajaran daring menggunakan WhatsApp Grup dan webinar zoom
berdasarkan sudut pandang pembelajar pada masa pandemic Covid-19.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek keterhubungan dan aspek
pembelajaran pada pembelajaran daring menggunakan WhatsApp Grup
dengan menerapkan konsep community of inquiry dirasakan oleh
mahasiswa lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan webinar
zoom. selain itu, 98% lebih memilih menggunakan whatsapp grup untuk
digunakan dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19.
6. Profil Sekolah MA Muhammadiyah Salaka
a. Visi dan Misi
Setiap sekolah tentu memiliki visi dan misi untuk pengembangan
sekolah baik jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan di MA Muhammadiyah Salaka
Kab.Takalar memiliki Visi dan Misi yang tertulis, dipajang dan sesuai
dengan kondisi sekolah. Semua warga sekolah tahu dan memahami
rumusan Visi dan Misi sekolah yang telah dibuat tersebut. Adapun Visi dan
Misi MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar adalah sebagai berikut:
1) Visi
“Menuju Sekolah berprestasi dengan peradaban tinggi yang
dilandasi iman dan taqwa.”
2) Misi
17
a) Menciptakan suasana KEBERSAMAAN (Keikhlasan, Berdedikasi,
Sabar, Mandiri dan Antusias)
b) Melaksanakan pembelajaran secara efektif
c) Menerapkan manajemen partisipatif
d) Menubuhkan penghayatan terhadap nilai agama
e) Mengarahkan siswa untuk mengenali potensi dan jati diri.
b. Profil Sekolah
Tabel 2.1. Data Profil MA Muhammadiyah Salaka
Nama Sekolah MA Muhammadiyah Salaka
NPSN 70308328
Jenjang Pendidikan MA
Status Sekolah Negeri
Alamat Sekolah Salaka
Kode Pos 92212
Kelurahan Salaka
Kecamatan Pattalassang
Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
18
Kepala Sekolah Fauziah Hakim S.Pd.,M.Pd.
Email mamuhammadiyahsalaka@gmail.com
Tahun didirikan 1995
SK Pendirian Sekolah 05/XI/1995
Tabel 2.2. Data Jumlah Guru MA Muhammadiyah Salaka
Uraian
Status Kepegawaian
Jumlah Guru Tetap Jumlah Guru
Bantu/Kontrak
Laki – laki 4 1
Perempuan 6 1
Jumlah
10 2
12
c. Laboratorium
Keadaan Laboratorium di MA Muhammadiyah Salaka rapi dan
tertata. Ruang laboratorium berjumlah satu. Kondisi ruangan: Rapi dan
tertata, kondisi alat: Terawat dan disusun tiap lemari.
d. Unik Kegiatan Siswa
19
Di sekolah ini memiliki unit kegiatan siswa yaitu Pramuka dan IPM.
Mereka memilih setiap hari sabtu untuk pengembangan Minat dan Bakat siswa
dicabang olahraga dan seni seperti prakarya. Diantaranya UKS yang ada di MA
Muhammadiyah Salaka, antara lain.
1) IPM
2) Pramuka (HW)
3) Tapak suci
4) Palang Merah Remaja (PMR)
e. Jumlah Siswa
Jumlah siswa MA Muhammadiyah Salaka yaitu 104 orang. Terdiri dari
42 siswa laki-laki dan siswa perempuan sebanyak 62, Kelas yang diobservasi
yaitu X, XI dan XII dengan jumlah siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.3. Data Jumlah Siswa MA Muhammadiyah Salaka
Tingkat Jumlah
Total 104
10 54
11 25
12 25
B. Kerangka Berpikir
Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran biologi adalah siswa
paham materi pembelajaran yang diberikan. Pemahaman terhadap suatu materi
20
dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang akan dipelajari
selanjutnya. Sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Pembelajaran online dalam proses belajar biologi merupakan salah satu
solusi dari berbagai masalah yang terkait dengan hasil belajar siswa dan pada
masa pandemi virus corona. Penggunaan media yang tepat akan meningkatkan
perhatian siswa pada topik yang akan dipelajari, sehingga siswa dapat
ditingkatkan pada pandemi, siswa akan lebih konsentrasi dan diharapkan
proses pembelajaran menjadi lebih baik sehingga pada akhirnya hasil belajar
siswa dapat ditingkatkan walaupun masa pandemi berlangsung lama.
Selain itu untuk mendukung proses pembelajaran dengan Pembelajaran
online dalam proses belajar biologi merupakan salah satu solusi dari berbagai
masalah yang terkait hasil belajar siswa dan pada masa pandemi virus corona.
21
Proses Belajar Mengajar di
lakukan secara online
Suasana Cofid-19
Dalam Jaringan Konsep Biodiversitas
Kelas X Mia
Post Test Pre Test
Hasil Belajar
Analisis
Temuan
Gambar 2.1 Kerangka
berpikir
Rekomendasi
22
C. Hipotesis
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diungkapkan, maka
dapat dilakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini. Untuk memudahkan
dalam analisis data, perumusan hipotesis dinyatakan sebagai berikut:
H0= Penerapan model Pembelajaran Daring (online) tidak efektif Terhadap
Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X IPA Ma
Muhammadiyah Salaka
H1= Penerapan model Pembelajaran Daring (online) efektif Terhadap Hasil
Belajar Biologi Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X IPA Ma
Muhammadiyah Salaka
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian dengan metode pre-experimental design. Menurut Sugiyono, (2017:
74) dikatakan metode pre-experimental design, karena metode ini belum
merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Karena masih terdapat variabel luar
yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen, jadi hasil
eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata
dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya
variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian yang akan dilakukan yaitu Efektivitas Pembelajaran
Daring Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X
IPA Ma Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2017) populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
23
IPA semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 kelas X MA Muhammadiyah
Salaka yang berjumlah 28 orang.
Tabel 3.1 Populasi dalam penelitian
No Kelas Jumlah siswa
1 X MIA 28
Jumlah 28
Sumber: Dokumentasi sekolah MA Muhammadiyah Salaka
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel
dipilih berdasarkan pertimbangan keadaan atau ciri-ciri tertentu yang akan
diteliti (Sugiyono, 2017). Sampel dalam penelitian ini dipilih 1 kelas yang
terdiri dari kelas eksperimen dan sekaligus sebagai kelas kontrol. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Sampel
Jenuh. Menurut Sugiyono (2017: 85) sampel jenuh merupakan teknik
penentuan sampel yang menjadikan semua anggota semua populasi sebagai
sampel, dengan syarat populasi yang ada kurang dari 30 orang.
Tabel 3.2 Sampel dalam penelitian
Kelompok Kelas Jumlah siswa
Eksperimen X MIA 28
Jumlah 28
24
Sumber: Dokumentasi sekolah MA Muhammadiyah Salaka
D. Variabel
Variabel adalah objek penelitian atau media terfokus dari dalam suatu
penelitian yang berbentuk abstrak maupun real yang mana nilai dari variabel
memiliki varian yang bersikap dapat berubah-ubah. Variabel dalam penelitian
ini ada dua yaitu variabel bebas (Independen) dan variabel terikat (Dependen).
Dengan menggunakan indikator kualitatif.
E. Definisi Operasional Variabel
Efektif adalah cara mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara
yang benar dari beberapa alternatif, kemudian mengimplementasikan
pekerjaan dengan tepat dan waktu yang cepat. Efektivitas pembelajaran
daring pada konsep biodiversitas yaitu dengan skala kualitatif apabila siswa
dapat memenuhi KKM standar sekolah dengan nilai 75.
1. Model pembelajaran daring (online)
Model pembelajaran ini diterapkan pada kelas eksperimen atau
kelas X IPA 1, dimana materi yang dibawakan yaitu mengenai konsep
biodiversitas dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan ditambah 1 kali
pertemuan untuk ulangan harian. Untuk langkah-langkah pada model
pembelajaran ini yaitu peserta didik diminta untuk menonton video
pembelajaran atau media lainnya secara online sebelum memulai materi.
Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran online
dan mengerjakan LKPD yang diberikan kepada peserta didik melalui
media grup WhatsApp.
25
Keanekaragaman hayati merupakan hal yang penting bagi
kehidupan. Keanekaragaman hayati berperan sebagai indikator dari
sistem ekologi dan sarana untuk mengetahui adanya perubahan spesies.
Keanekaragaman hayati mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas
ekosistem sehingga dapat mempengaruhi komunitas organisme,
perkembangan dan stabilitas ekosistem.
2. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan salah satu tujuan pendidikan yang
meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi
pengetahuan salah satunya adalah kemampuan mengingat. Hasil belajar
diperoleh dari skor total atau nilai yang diperoleh peserta didik setelah
diterapkan pembelajaran online yang dilihat dari ranah kognitif.
F. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu one-Group pretest-posttest
design. Menurut Sugiyono, (2017: 77) one-Group pretest-posttest design
merupakan jenis rancangan yang terdapat pretest sebelum diberikan
perlakuan, desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Sugiyono 2017
Keterangan:
O1 = pretest (tes awal) yang diberikan sebelum perlakuan pada kelas
eksperimen
O2 = Posttest (tes akhir) yang diberikan setelah penerapan perlakuan
pada kelas eksperimen
H 01 x 02
26
G. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Lembar Observasi sebagai alat mengumpulkan data yang digunakan
untuk mengukur proses belajar mengajar berlangsung, hal ini berkaitan
dengan keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
pada guru dan siswa selama penggunaan pembelajaran online.
2. Tes Hasil Belajar
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
hasil belajar biologi siswa yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
siswa menguasai materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran.
Tes hasil belajar ini dibuat dalam bentuk tes objektif berupa pilihan ganda
yang berjumlah 20 soal. Masing-masing item soal yang dibuat terdiri dari
lima alternatif jawaban yaitu: A, B, C, D, dan E sesuai dengan konsep
materi penelitian. Instrumen tes disusun berdasarkan tingkatan ranah
kognitif yang diukur, ranah kognitif tersebut antara lain mengingat (C1),
memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), dan
mengevaluasi (C5). Tingkatan ranah kognitif tersebut disesuaikan dengan
nilai indikator pada kurikulum tingkat satuan pendidikan.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada variabel penelitian ini adalah
menggunakan tes dan non tes.
27
1. Tes
Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dengan aturan yang sudah ditentukan, Tes yang
digunakan berupa tes tertulis yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu
pretest dan posttest.
2. Non tes
Teknik non tes dalam penelitian ini berupa wawancara, wawancara
dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan sebuah data dalam
menemukan sebuah permasalahan yang harus diteliti.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan hasil belajar biologi pada materi keanekaragaman hayati yang
diperoleh peserta didik yang diajar dengan pembelajaran online. Sedangkan
analisis inferensial adalah uji normalitas, dan uji hipotesis.
1. Teknik Analisis Data Deskriptif
Dalam hal ini digunakan skor rata-rata, standar deviasi, skor tertinggi
(maksimum), skor terendah (minimum), serta distribusi frekuensi hasil
belajar peserta didik dalam ketiga aspek hasil belajar. Skor rata-rata
diperoleh dari persamaan:
𝑋 = ∑𝑓𝑖𝑥𝑖
∑𝑓𝑖
Purwanto (2016: 201)
28
dengan:
𝑥 = skor rata-rata
𝑥i = tanda kelas interval
𝑓i = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas 𝑥i
Standar deviasi, dengan rumus:
s = √∑𝑓𝑖𝑥𝑖
2−(∑𝑓𝑖𝑥𝑖)
2
𝑛
𝑛−1
Sugiyono (2017: 58)
dengan:
s = standar deviasi
xi = titik tengah kelas
fi = skor rata-rata
n = banyaknya subjek penelitian
Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor
dikonversi dalam bentuk nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑁 =𝑆𝑆
𝑆𝐼× 100
dengan:
N = Nilai peserta didik
SS = Skor hasil belajar peserta didik
SI = Skor ideal
Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Hasil Belajar
Nilai Hasil Belajar Kategori
90-100 Sangat tinggi
80-90 Tinggi
75-80 Sedang
60-75 Rendah
29
0-60 Sangat rendah
Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Kriteria keberhasilan siswa dikatakan lulus pembelajaran
menggunakan media daring jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu dengan nilai 75 atau 80%. Sehingga pembelajaran daring
dapat dikatakan efektif. Dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Nilai Hasil Belajar Kategori
< 75 Tidak Tuntas
> 75
Tuntas
Sumber : Sekolah Ma Muhammadiyah Salaka
Kriteria yang digunakan untuk memutuskan bahwa pembelajaran
daring dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan
menggunakan rumus gain ternormalisasi.
Selanjutnya peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui
dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi. Adapun Kategori gain
ternormalisasi, dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Nilai Gain= Postest - Pretest
Jumlah skor maksimum - Pretest
30
Tabel 3.5 Analisis Hasil Belajar siswa berdasarkan kategori gain
Indeks gain Kategori
g > 0,70 Tinggi
0,70 ≥ g > 0,30 Sedang
0,30 ≥ g Rendah
Sumber: (Huke, 1999).
Pembelajaran Daring dinyatakan efektif bila nilai rata-rata yang
diperoleh minimal 75 dan nilai indeks gain minimal 0.31.
2. Teknik analisis inferensial
Adapun teknik analisis inferensial dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya dilakukan
dengan tahapan uji normalitas. Pengujian normalitas bertujuan untuk
melihat apakah data tentang hasil belajar biologi kelas X MA
Muhammadiyah Salaka sebelum dan sesudah melalui penerapan
pembelajaran daring menggunakan grup WhatsApp berdistribusi normal.
Untuk keperluan pengujian digunakan SPSS (Statistical Package for
Social Science) dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05.
Adapun hipotesis pengujian sebagai berikut:
H0 : Hasil belajar biologi siswa kelas X MA Muhammadiyah Salaka
sebelum dan sesudah melalui penerapan pembelajaran daring
menggunakan WhatsApp berdistribusi normal.
31
H1 : Hasil belajar biologi siswa kelas X MA Muhammadiyah Salaka
sebelum dan sesudah melalui pembelajaran daring menggunakan
WhatsApp tidak berdistribusi normal.
Kriteria uji yang digunakan yaitu:
H0 Diterima apabila nilai p ≥ 0,05. Artinya hasil
belajar biologi siswa kelas X MA Muhammadiyah
Salaka sebelum dan sesudah melalui penerapan
pembelajaran daring menggunakan WhatsApp berdistribusi
normal.
H1 Ditolak jika p < 0,05. Artinya hasil belajar biologi siswa kelas
X MA Muhammadiyah Salaka sebelum dan sesudah penerapan
pembelajaran daring menggunakan WhatsApp tidak berdistribusi normal.
b. Pengujian Hipotesis
Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-paired satu
sampel (One Sample t-test) dengan menggunakan bantuan SPSS.
Hipotesis yang akan diuji.
Keterangan:
µ = Parameter skor rata-rata hasil belajar siswa setelah pembelajaran
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
𝐻0 diterima jika 𝑃− 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≥ 𝛼 dan 𝐻0 ditolak jika 𝑃− 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 𝛼, dimana
α=5%. Jika 𝑃− 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 𝛼 berarti hasil biologi siswa lebih dari KKM 75.
32
2. Pengujian hipotesis berdasarkan ketuntasan klasikal menggunakan uji
proporsi dengan menggunakan uji-z. Pengujian hipotesis proporsi
dilakukan setelah pembelajaran jumlah siswa yang tuntas belajar minimal
> 80% dengan hipotesis kerja:
𝑯𝟎 ∶ 𝝅 ≤ 𝟖𝟎 %melawan 𝑯𝟏 : 𝝅 > 𝟖𝟎 %
Keterangan:
π = skor rata-rata proporsi siswa yang tuntas belajar Kriteria
pengambilan keputusan adalah.
H0 ditolak jika Z ˃ Z(0,5 – a) dan H0 diterima jika Z ≤ Z(0,5 – a) di
mana α = 5%. Jika Z ˃ Z(0,5 – a) berarti jumlah siswa yang tuntas
belajar biologi minimal nilai KKM > 75,00 mencapai > 80% atau
tuntas klasikal.
3. Pengujian hipotesis berdasarkan Gain (peningkatan) menggunakan uji-
paired satu sampel. Pengujian gain dilakukan setelah pembelajaran
minimal dalam kategori sedang dengan nilai gain 0,30 dengan hipotesis
kerja sebagai berikut:
𝑯𝟎 ∶ µ𝒈 ≤ 𝟎, 𝟑𝟎 melawan 𝑯𝟏 : µ𝒈 > 𝟎, 𝟑𝟎
Keterangan:
µ𝑔 = skor rata-rata nilai gain ternormalisasi
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
𝐻0 diterima jika 𝑃− 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≥ 𝛼 dan 𝐻0 ditolak jika 𝑃− 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 𝛼, dimana
α=5%. Jika𝑃− 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 𝛼 berarti peningkatan hasil belajar biologi minimal
dalam kategori sedang (µ𝒈 > 0,30)
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pembelajaran online adalah bentuk pembelajaran jarak jauh atau
pendidikan jarak jauh, yang telah lama menjadi bagian dari sistem pendidikan
Amerika, dan telah menjadi sektor pembelajaran jarak jauh terbesar dalam
beberapa tahun terakhir (Nguyen, 2015). Salah satu media yang sering
digunakan dalam pembelajaran jarak jauh terutama di pasa pandemi ini yaitu
WhatsApp, merupakan salah satu media komunikasi yang dapat diinstal dalam
smartphone. Media sosial ini digunakan sebagai sarana komunikasi chat
dengan saling mengirim pesan teks, gambar, video bahkan telpon. Media ini
dapat aktif jika kartu telepon pengguna memiliki paket data internet (Priatna
dkk, 2018) hal ini juga dikemukakan oleh (Amal, 2019). Selain itu WhatsApp
bukan hanya dipakai sebagai media sosial namun dengan kebutuhan
pembelajaran yang mudah di akses sehingga WhatsApp dapat digunakan
sebagai media pembelajaran untuk siswa dan mahasiswa, bahkan sebagai
sarana pelatihan umum, maka dari itu penelitian ini untuk menguji efektivitas
pembelajaran daring menggunakan media WhatsApp pada pembelajaran
biologi konsep biodiversitas kelas X MA Muhammadiyah Salaka Kab.takalar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran daring melalui penerapan media pembelajaran grup WhatsApp
pada siswa kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar.
34
Untuk mengetahui mengetahui efektivitas pembelajaran daring melalui
penerapan media pembelajaran grup WhatsApp pada siswa kelas X IPA MA
Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar dilakukan prosedur penelitian pra
eksperimen dan analisis data hasil penelitian dengan menggunakan teknik
analisis statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil analisis data
penelitian diuraikan sebagai berikut:
1. Hasil Analisis Statistika Deskriptif
Berikut akan diuraikan hasil analisis statistika deskriptif yaitu hasil
belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa, dan hasil observasi aktivitas
guru melalui melalui penerapan media pembelajaran grup WhatsApp pada
siswa kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar.
a. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Biodiversitas
Untuk memberikan gambaran kemampuan awal siswa kelas X IPA
yang dipilih sebagai satuan eksperimen, diberikan tes kemampuan awal,
dan untuk mengetahui kemampuan akhir, siswa diberikan tes
kemampuan akhir. Adapun hasil tes kemampuan awal (pretest) dan hasil
kemampuan akhir siswa (posttest) dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Statistik Skor Pretest dan Posttest Siswa Kelas X IPA MA
Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar
Statistik
Nilai Statistik
Pretest Posttest
Ukuran Sampel 28 28
Skor Ideal 100 100
Skor Maksimum 65 80
35
Skor Minimum 10 10
Rentang Skor 55 70
Skor Rata-Rata 34 35
Standar Deviasi 17,7 15,27
Variansi 313,624 233,333
Sumber: Data Olah Lampiran D
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh informasi bahwa dari 28 orang siswa,
untuk pretest skor maksimum yang dicapai oleh siswa adalah 65 dari skor
ideal 100 yang bisa dicapai oleh siswa, kemudian skor rata- rata yang
dicapai oleh siswa adalah 34. Sedangkan untuk posttest, skor maksimum
yang dicapai oleh siswa adalah 80 dari skor ideal 100, kemudian skor rata-
rata adalah 15,27.
Selanjutnya gambaran skor pretest dan posttest berdasarkan
kategorisasi disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Pretest dan
Posttest Siswa Kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka
Kab.Takalar
N
o.
Skor Kategori
Frekuensi
Persentase
(%)
Pr
e-
tes
t
Po
s-
tes
t
Pre-
test
Pos-
test
1 0 ≤ x < Sangat 24 26 85,71 93
36
60 rendah
2 60 ≤ x <
75
Rendah 4 1 15 3,57
3 75≤ x <
80
Sedang 0 0 0 0
4 80 ≤ x <
90
Tinggi 0 1 0 3,57
5 90≤ x ≤
100
Sangat
Tinggi
0 0 0 0
Jumlah 28 28 100 100
Sumber: Data Olah Lampiran D
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diperoleh informasi bahwa dari 28
orang siswa kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar yang
mengikuti pretest 28 orang atau 85,71% siswa berada pada kategori sangat
rendah dan 15% pada kategori rendah. Sedangkan untuk skor pretest
terdapat lima kategori yakni terdapat 26 siswa yang berada pada kategori
sangat rendah atau 93%, pada kategori rendah terdapat 1 orang atau
3,57%, pada kategori sedang tidak terdapat siswa yang memenuhi nilai,
pada kategori tinggi terdapat 1 orang atau 3,57%, dan pada kategori sangat
tinggi tidak terdapat siswa yang memenuhi nilai.
Dari hasil analisis data skor pretest dan posttest, diperoleh
kategorisasi nilai gain peningkatan hasil belajar siswa setelah
37
penerapan pembelajaran daring pada mata pelajaran biologi konsep
biodiversitas terdapat 26 siswa mendapatkan nilai rendah dengan
persentase 93%, dan dua siswa yang mendapatkan nilai sedang
dengan presentase 7,14%, pada kategori tinggi tidak terdapat siswa
yang memiliki nilai pada persentase tinggi. Maka dari itu nilai rata-
rata gain ternormalisasi dengan persentase 0.15% pada siswa kelas X
IPA MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar berada pada kategori
rendah.
b. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar KKM Biologi Pada Konsep
Biodiversitas
Skor hasil belajar biologi pada konsep biodiversitas setelah
penerapan pembelajaran daring menggunakan media grup WhatsApp
(pretest) pada siswa Kelas X IPA MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar
disajikan secara lengkap pada lampiran. Selanjutnya data hasil belajar
biologi pada konsep biodiversitas siswa sesudah diterapkannya
pembelajaran daring dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) di sekolah tersebut sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas
X IPA MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar Setelah Diterapkan
Pembelajaran Daring Menggunakan Grup Whatsapp
Skor Kategori Frekuensi Persentase
(%)
38
0 ≤ 𝑥 <
75
Tidak Tuntas 27 97
75 ≤ 𝑥 ≤
100
Tuntas 1 3,57
Jumlah 28 100
Sumber: Data Olah Lampiran D
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan adalah 75. Berdasarkan tabel 4.4 diatas diperoleh informasi
bahwa dari 28 orang siswa terdapat 27 siswa atau 97% yang belum
mencapai KKM, sedangkan 1 siswa atau 3,57% telah mencapai KKM. Dari
paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah diterapkannya
pembelajaran daring menggunakan media grup WhatsApp pada siswa kelas
X MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar, terdapat 27 siswa yang tidak
memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar secara klasikal yang ditetapkan
dalam penelitian ini yaitu > 80%.
c. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa melalui penerapan pembelajaran
daring pembelajaran biologi pada konsep biodiversitas selama 4 kali
pertemuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa Kelas X IPA
MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar
N
o Indikator yang Diamati
Pertemuan
I II III IV
39
Frek.
(%)
Frek.
(%)
Frek.
(%)
Frek.
(%)
1 Bekerja sendiri dengan baik 49 59 65 58
2 Melakukan kerja sendiri dengan efisien 39 46 58 58
3 Melakukan pengamatan dengan benar 41 47 57 58
4 Partisipatif aktif membuat tugas 39 45 59 58
5
Aktif menanggapi atau memberikan
pertanyaan pada saat pembelajaran
berlangsung di grup whatsapp
49 22 66 57
Persentase (%) 10,85 12,45 15,25 14,45
Jumlah 13,25%
Sumber: Data Olah Lampiran D
Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata
persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah 13,25%. Tidak Sesuai
dengan indikator efektivitas pembelajaran biologi untuk kategori aktivitas
siswa yakni siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran sekurang-kurangnya
75% maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran
biologi melalui penerapan pembelajaran daring menggunakan media grup
WhatsApp belum memenuhi indikator efektivitas.
d. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi aktivitas guru melalui penerapan pembelajaran daring
pembelajaran biologi pada konsep biodiversitas selama 4 kali pertemuan dapat
dilihat pada tabel berikut:
40
Tabel 4. 5 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Guru Kelas X IPA
MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar
No Indikator yang Diamati
Pertemuan
I II III IV
Frek.
(%)
Frek.
(%)
Frek.
(%)
Fre
k.
(%)
1 Kesiapan ruang, alat dan media
pembelajaran 3 3 3 3
2 Memeriksa kesiapan siswa 3 3 3 3
3 Kesesuaian kegiatan apresiasi dengan
materi ajar 4 4 4 4
4 Menyampaikan tujuan yang akan
dicapai 4 4 4 4
5 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran 4 4 4 4
6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan 4 4 4 4
7 Menyampaikan materi ajar sesuai
dengan hierarki belajar 4 4 4 4
8 Menghasilkan pesan yang menarik 4 4 4 4
9 Menggunakan media secara efektif dan
efisien 4 4 4 4
10 Memantau kemajuan belajar 4 4 4 4
11 Melakukan penilain akhir sesuai dengan 4 4 4 4
41
indikator
12 Menggunakan bahasa tulis yang baik
dan benar 4 4 4 4
13 Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancar 4 4 4 4
14 Menyampaikan pembelajaran dengan
gaya yang sesuai 4 4 4 4
15 Melakukan refleksi pembelajaran
dengan melibatkan siswa 4 4 4 4
16 Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa 4 4 4 4
17 Melaksanakan tindak lanjut 4 4 4 4
Persentase (%) 97 97 97 97
Jumlah 97%
Sumber: Data Olah Lampiran D
Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata
persentase aktivitas guru dalam pembelajaran adalah 98%. Sesuai dengan
indikator efektivitas pembelajaran biologi untuk kategori aktivitas guru yakni,
guru wajib aktif dalam proses pembelajaran sekurang-kurangnya 80%. Maka
dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran biologi melalui
penerapan pembelajaran daring menggunakan media grup WhatsApp sudah
memenuhi indikator sangat baik, efektivitas mengajar siswa dalam
pembelajaran daring.
42
2. Hasil Analisis Statistika Inferensial
Analisis statistika inferensial pada bagian ini digunakan untuk
pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Namun sebelum dilakukan uji
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Hasil analisis statistika
inferensial adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah skor rata-rata
hasil belajar siswa (pretest-posttest) berdistribusi normal. Kriteria
pengujiannya adalah: Jika P Value ≥ α = 0.05 maka distribusinya adalah
normal, jika P Value < α = 0.05 maka distribusinya adalah tidak normal.
Dengan menggunakan bantuan komputer dengan program komputer
menggunakan program Statistical Product And Service Solutions (SPSS)
dengan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada lampiran D. Hasil
analisis skor rata-rata untuk pretest menunjukkan nilai P Value > α yaitu
0,067> 0,05 dan skor rata-rata untuk posttest menunjukkan nilai P Value > α
yaitu 0,150> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa skor pretest dan posttest
berdistribusi normal
b. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dianalisis menggunakan uji-t untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran biologi melalui penerapan pembelajaran daring
grup WhatsApp pada siswa kelas X MA Muhammadiyah Salaka
Kab.Takalar.
1) Rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar menggunakan pembelajaran
43
daring grup WhatsApp menggunakan uji-t one sample test yang
dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:
𝑯𝟎 ∶ µ ≤ 𝟕𝟓 melawan 𝑯𝟏 : µ > 𝟕𝟓
Keterangan:
µ = Parameter skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
pembelajaran Berdasarkan hasil analisis SPSS pada lampiran D
tampak bahwa nilai p (sig.(2-tailed)) < 0,001 (0,000) dimana nilai p
(sig.(2-tailed)) < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil
belajar siswa setelah diajar menggunakan pembelajaran daring grup
whatsapp pada mata pelajaran biologi konsep biodiversitas kurang
dari 75. Sehingga Ho diterima, dengan demikian rata-rata hasil belajar
siswa kelas X MA Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar kurang dari
KKM. yang berarti bahwa Penerapan model Pembelajaran Daring
(online) tidak efektif Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep
Biodiversitas Di Kelas X IPA Ma Muhammadiyah Salaka
2) Rata-rata gain ternormalisasi siswa melalui penerapan pendekatan
Kontekstual dengan metode discovery learning dihitung dengan
menggunakan uji-t one sample test yang dirumuskan dengan hipotesis
sebagai berikut:
𝑯𝟎 ∶ µ𝒈 ≤ 𝟎, 𝟑𝟎 melawan 𝑯𝟏 : µ𝒈 > 𝟎, 𝟑𝟎
Keterangan:
µ𝑔 = skor rata-rata nilai gain ternormalisasi
Berdasarkan hasil analisis SPSS pada lampiran D tampak
44
bahwa nilai p (sig.(2-tailed)) < 0,001 (0,000) dimana nilai p (sig.(2-
tailed)) < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata gain
ternormalisasi siswa melalui penerapan pembelajaran daring
menggunakan grup whatsapp pada mata pelajaran daring konsep
biodiversitas kurang dari 0,30. Sehingga Ho diterima, yang berarti
bahwa Penerapan model Pembelajaran Daring (online) tidak efektif
Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X
IPA Ma Muhammadiyah Salaka
3) Ketuntasan belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan
pembelajaran daring grup WhatsApp mata pelajaran biologi konsep
biodiversitas dihitung dengan menggunakan uji proporsi yang
dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:
𝑯𝟎 ∶ 𝝅 ≤ 𝟖𝟎% melawan 𝑯𝟏 : 𝝅 > 𝟖𝟎%
Keterangan:
π = skor rata-rata proporsi siswa yang tuntas belajar
Pengujian ketuntasan klasikal siswa dilakukan dengan
menggunakan uji proporsi. Untuk proporsi dengan menggunakan taraf
signifikansi 5% diperoleh Z table = 0,001. H0 diterima jika Z hitung
≤ Z tabel. Karena diperoleh nilai Z hitung = 0,000 (Lihat Lampiran
D) yang menunjukkan Z hitung > Z tabel maka H0 diterima. Hal ini
menunjukkan proporsi siswa yang tidak mencapai nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal 75 lebih dari 80% dari keseluruhan siswa yang
mengikuti tes. Sehingga Penerapan model Pembelajaran Daring
45
(online) tidak efektif Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep
Biodiversitas Di Kelas X IPA Ma Muhammadiyah Salaka.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian atau analisis data yang telah dilakukan,
akan diuraikan pembahasan hasil penelitian berdasarkan indikator efektivitas
pembelajaran biologi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Sebelum diterapkannya pembelajaran daring mata pelajaran biologi
konsep biodiversitas siswa diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan
awal siswa yang akan digunakan dalam menganalisis nilai peningkatan
kemampuan siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan (Daryanto dalam
Susanto, 2016). Hal tersebut menjadi salah satu bagian dari indikator
efektivitas pembelajaran biologi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hasil
belajar siswa yang dapat dilihat dari skor gain berada pada kategori rendah
yakni rata-rata 0,15. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring
menggunakan grup WhatsApp tidak efektif pada hasil belajar siswa
pengetahuan dan siswa terhadap materi. Skor hasil belajar siswa setelah
diterapkannya perlakuan berada pada sangat rendah dengan skor rata- rata 35.
Siswa yang tidak tuntas sebanyak 27 orang.
Demikian juga hasil analisis statistika inferensial untuk uji rata-rata
skor hasil belajar, skor gain, dan proporsi ketuntasan klasikal kesemuanya
menerima H0 yang berarti bahwa untuk rata-rata hasil belajar siswa kelas X
MA Muhammadiyah Salaka kurang dari nilai KKM, gain ternormalisasi hasil
belajar siswa kelas X MA Muhammadiyah Salaka kurang dari 0,30 atau
46
berada pada kategori rendah, serta proporsi siswa yang tidak mencapai nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal 75 lebih dari 80% dari keseluruhan siswa yang
mengikuti tes. Ini berarti bahwa hasil belajar siswa tidak baik dari segi
ketuntasan hasil belajar biologi siswa untuk memenuhi indikator efektivitas.
faktor yang mempengaruhi sehingga nilai siswa kelas X MA Muhammadiyah
salaka rendah yaitu karena dari 28 siswa yang aktif dalam pembelajaran online
tepat waktu hanya 11 orang dan selebihnya tidak ikut dalam pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran aktivitas siswa merupakan hal yang sangat
perlu diperhatikan karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat atau dikenal
dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku
artinya melakukan sesuatu kegiatan atau aktivitas (Tarigan, 2014). Pada
penelitian ini terdapat hasil aktivitas siswa yaitu:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran dengan persentase sebesar 38% siswa terlibat dalam kegiatan
yang berkaitan dengan komponen kontekstual dan tahapan-tahapan dalam
pembelajaran daring. Dari 5 komponen inti dalam aktivitas siswa yang diamati,
persentase terbesar ada pada komponen aktif menanggapi atau memberikan
pertanyaan di grup WhatsApp dengan persentase 17%. Sementara persentase
yang lainnya sangat rendah, pada umumnya aktivitas pada siswa kelas X MA
Muhammadiyah Salaka sangat kurang aktif dalam proses pembelajaran hal ini
terjadi karena beberapa faktor yaitu siswa acuh tak acuh belajar tepat waktu
dalam pembelajaran daring sehingga sulit untuk dikontrol oleh guru.
47
Seorang guru dituntut bukan sekedar terampil dalam penguasaan
materi, tetapi yang terpenting adalah guru juga dituntut harus terampil dalam
membangkitkan semangat belajar anak didiknya (Hilmi Hambali, 2016). Guru
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran dalam proses pembelajaran tentu
guru dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi pada saat melaksanakan
proses pembelajaran. Selain itu guru berfungsi untuk merencanakan tugas ajar,
semakin giat para siswa melaksanakan tugas ajar semakin besar kemungkinan
tujuan pengajaran akan tercapai. Menurut Indriani (2017). Selain itu menurut
Aisyah (2017), guru berkewajiban merencanakan pembelajaran yang
berkualitas serta menilai dengan menilai dan mengevaluasi hasil belajar dalam
melaksanakan tugas-tugas profesionalisme. Aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran sangat penting dalam kesuksesan proses belajar mengajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru terlibat aktif dalam
pembelajaran dengan persentase sebesar 98% guru terlibat dalam kegiatan
yang berkaitan dengan komponen kontekstual dan tahapan-tahapan dalam
pembelajaran daring. Dari semua komponen guru sudah mengajarkan dengan
sesuai relasi yang dirancang oleh guru ketika mengajar pembelajaran daring
untuk siswa yang sesuai dengan rancangan pembelajaran (RPP) yang sesuai
dengan daring dan keadaan sekolah dan siswa, selain itu guru sudah mengikuti
jadwal dengan baik dan menekan siswa untuk aktif dalam pembelajaran,
mengerjakan tugas, catatan dan yang lainya, namun pada dasarnya siswa
memiliki banyak kendala sehingga pembelajaran melalui grup WhatsApp tidak
berjalan dengan baik dan itu mempengaruhi hasil belajar siswa kelas X MA
48
Muhammadiyah Salaka.
Pembelajaran daring merupakan kepanjangan dari pembelajaran dalam
jaringan (online) dengan pola pembelajaran melalui bantuan jaringan internet
sehingga akan terjadi interaksi kegiatan belajar mengajar antara siswa dan
guru. Pembelajaran daring ini juga memanfaatkan teknologi informasi
(Krisnadi, 2020). Pembelajaran online penting untuk memahami bentuk
hubungan, terutama dengan konteks, definisi dan konsep, indikator terikat
termasuk kognitif, termasuk aktivitas online, waktu tugas, strategi kognitif dan
metakognitif (Graham, 2018).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran daring pada siswa
kelas X MA muhammadiyah Salaka dengan menggunakan media WhatsApp
Group yaitu, Siswa memiliki keterbatasan kuota internet, jaringan yang kurang
baik, masih ada 1 siswa yang tidak memiliki HP, siswa tidak tertarik
menggunakan media daring, siswa tidak memperhatikan pembelajaran, siswa
tidak dapat dikontrol dengan maksimal sehingga siswa acuh tak acuh dengan
proses pembelajaran.
Faktor-faktor inilah yang saya temukan selama penelitian sehingga
pembelajaran daring tidak efektif dijalankan di sekolah MA Muhammadiyah
Salaka Kab.Takalar terkhususnya dalam pembelajaran biologi yang merupakan
salah satu pembelajaran yang sedikit rumit. Selain itu siswa tidak dapat
memenuhi KKM dan tujuan pembelajaran tidak maksimal. Hal ini juga
dikemukakan oleh rahmat dan krisnadi (2020), dalam penelitianya mengatakan
bahwa pembelajaran daring pada yang diterapkan pada siswa SMK Negeri 8
49
Kota Tangerang kurang efektif dan berbanding lurus dengan pemahaman siswa
yang kurang paham dengan pembelajaran daring yang diberikan guru melalui
pembelajaran daring. Selain itu.
Menurut suci (2020), dalam penelitianya juga mengatakan bahwa
pembelajaran berbasis daring pada mata kuliah insya’ STAI Ma'arif
Sarolangun tetap terlaksana dengan baik namun belum efektif karena tujuan
pembelajaran belum maksimal. Begitupun menurut Nuriansyah (2020), bahwa
media online tidak efektif untuk meningkatkan pemahaman materi dari dari
mahasiswa pendidikan ekonomi. Penemuan dari penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Mustakim (2020), Ahmad dkk, (2020), Sofyana Latjuba dkk,
(2019), dan Hakim Lukman dkk, (2019).
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan yaitu. Hasil belajar siswa kelas X MA Muhammadiyah Salaka
Kabupaten Takalar melalui penerapan pembelajaran daring tidak terpenuhi
yaitu 27 atau 94% siswa berada pada kategori tidak tuntas dengan rata-rata 35
dan berada pada kategori sangat rendah dan rendah. Dari hasil analisis
inferensial menunjukkan bahwa hasil belajar biologi siswa setelah
pembelajaran kurang dari 75 sehingga Ho diterima, dengan demikian hasil
belajar siswa kelas X MA Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar kurang
dari KKM dan tidak memenuhi ketuntasan klasikal.
Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
penerapan pembelajaran daring menggunakan media grup WhatsApp pada
siswa kelas X MA Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar dalam
pembelajaran biologi tidak memenuhi indikator yang telah ditentukan. Dengan
demikian pembelajaran biologi tidak efektif melalui penerapan pembelajaran
daring menggunakan grup WhatsApp konsep materi keanekaragaman hayati
pada siswa kelas X MA Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar.
50
51
B. Saran
Saran-saran yang dapat dikemukakan oleh penulis berdasarkan hasil
penelitian ini adalah:
1. Kepada guru yang ingin menggunakan pembelajaran daring pada proses
pembelajaran agar mempertimbangkan kondisi siswa sehingga dapat
terlaksana dengan efektif.
2. Kepada pihak penyelenggara sekolah yang bersangkutan agar
mempertimbangkan hasil-hasil penelitian sebagai bahan masukan dalam
upaya perbaikan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran biologi.
3. Disarankan kepada peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian
pembelajaran daring pada sekolah yang berbeda atau pokok bahasan yang
lain sehingga hasilnya dapat dibandingkan.
51
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Hidayatullah Arifin, 2012, Implementasi Pendidikan Multikultural dalam
Praksis.
Ahmad dkk, 2020. Efektivitas Pembelajaran Saring Dengan Menggunakan
Google Classroom Pada Mata Pelajaran Matematik Di Madrasah Aliyah
Zarul Galah Batu Jangkit. Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman, Vol
XIII, Nor 1.
Arikunto, Suharsimi. 2016. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ardiansyah, 2017. Pembelajaran keanekaragaman hayati: Yogyakarta.
Aisyah N, dkk. 2017. Developing Learning Media Using Online Prezi Into
Materials About Optical Equipments. Jurnal Pendidikan Ipa Indonesia.
JPII 6 (2) 311-317.
Amal Bakhrul Khair, 2019. Pembelajaran Blended Learning Melalui WhatsApp
Group (WAG). Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan. Vol. 3 . 700-702.
Dewi, Lismanteri. 2019. Pengaruh Pelaksanaan Pembelajaran Dan Kebiasaan
Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas X Sma Lab Singaraja.
Jurnal Pendidikan Sains, Vol 4, No 2.
Daryanto. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta. Gava media.
Graham, CR, Moskal, PD, Norberg, A.,& Sicilia, N. 2018. Pembelajaran
Campuran : Teknologi Normal dan Baru yang Baru Muncul. Jurnal
Internasional Teknologi Pendidikan di Pendidikan Tinggi. 15 (1), 3.
Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Prestasi
Pustaka Jaya.
Hakim Lukman dkk, 2019. Efektivitas Pembelajaran Berbasis Daring Sebuah
Bukti Pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pemikiran dan Penelitian
Pendidikan, Vol 17, No 1.
Hambali, Hilmi. 2016. Keterampilan Guru dalam Pengelolaan kelas untuk
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran IPA terpadu siswa kelas VII
SMP Unismuh Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol 3. No 4 : 349-356.
52
52
Indriani Rina. 2017. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) di Sekolah Dasar.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. Vol II. No 2. ISSN : 2477-2143.
Kemendikbud. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa: Tinjauan
Berdasarkan Data TIMSS 2007. Pusat Badan Penelitian Pengembangan
Kementerian Pendidikan Nasional: Jakarta.
Krisnadi Iwan, dkk. 2020. Analisis Efektifitas Pembelajaran Daring (online)
untuk Siswa SMK Negeri 8 Kota Tangerang pada Saat Pandemi COVID-
19. Jurnal Ilmiah Pendidikan. Vol 1. No 2.
Kemendikbud. 2016. Permendikbud No. 020 tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Kemendikbud.
Mustakim, 2020. Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online
Selama Pandemic Copied-19 Pada Mata Pelajaran Matematika. Journal of
Islamic Education, Vol 2, No 1.
Nuriansyah Fazar. 2020. Efektifitas Penggunaan Media Online Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Saat
Awal Pandemi COVID-19. Jurnal Pendidikan Ekonomi Indonesia. Vol 1.
No 2. 61-65.
Nguyen Tuan. 2015. The Effectiveness Of Online Learning : Beyond Ni
Significant Difference and Future Horizons. Merlot Journal Of Online
Learning and Teaching. Vol 11, No, June 2015.
Prasetio, H & Wahyudi S. 2018. Teknik Industri. Jurnal Teknik Industri. Program
Studi Teknik Mekatronika, Politeknik ATMI Surakarta. Vol. 13 (1), 17-26.
Pryatna M. dkk, 2018. Penggunaan Sosial Media WhatsApp dan Pengaruhnya
Terhadap Disiplin Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Jurnal Pendidikan Islam. Vol 07, No 01.
Rahayu, Wulan. 2019.Penggunaan Media Permainan Truth Or Dare Pada Materi
Ekskresi Manusia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Smp
Negeri 3 Sidoarjo. Jurnal Pendidikan Sains , Vol 7, No 2.
Rohmah, L., 2016. Konsep E-Learning Dan Aplikasinya Pada Lembaga
Pendidikan Islam. An-Nur, 3(2).
Rajko, A. 2017. Industry 4.0 Concepts: Background and Overview. Eropa:
Electronics eV, Nuremberg.Vol. 11 (5), 77-87.
53
Styron, Ronald A. 2014. Critical Thinking And Collaboration: A Strategy To
Enhance Student Learning. Jurnal Systemics Cybernetics And Informatics,
Vol 12, No 7.
Sofyana Latjuba dkk, 2019. Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp
Pada Kelas Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun.
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika, Vol 8, No 1.
Suci Mimi Permani, 2020. Efektivitas pembelajaran Daring Pada Mata Kuliah
Insya’ di Stai Ma’arif Sarolangun. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Arab. Vol. 1. No. 2.
Sulli Woro Dwi, & Eka Indriyani, 2018. Dampak Pemanfaatan WhatsApp dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika. Prosiding
Seminar Nasional Quantum. Vol 25. 2477-1511.
Tarigan Daitin. 2014. Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan
Menggunakan Model A Match pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V
SDN 050687 Sawit Seberang. Jurnal Kreano. Vol 5. No 1. ISSN : 2086-
2334.
Wardani, Deklara Anindya. 2018. Daya Tarik Pembelajaran Di Era 21 Dengan
Blended Learning. Jktp Volume 1, Nomor 1.
Yahfizham., dkk. 2018. Pembelajaran Awan Berbasis Perangkat Lunak Sebagai
Suatu Layanan Analisis Deskriptif. Jurnal Teknologi. vol.17, no.3.
Yulianto Eka, dkk. 2020. Perbandingan Kehadiran Sosial dalam Pembelajaran
Daring Menggunakan WhatsApp Group dan Webinar Zoom Berdasarkan
Sudut Pandang Pembelajaran Pada Masa Pandemic COVID-19. Jurnal
Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (KARTIKA). Vol 3. No 2. 331-341.
54
LAMPIRAN-LAMPIRAN
55
LAMPIRAN A
A.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A.2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
A.3 JADWAL PELAKSAAN PENELITIAN
56
A.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP K.13 DARING)
Sekolah : MA Muhammadiyah Salaka
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi pokok :Keanekaragaman tingkat Gen, jenis dan
Ekosistem
Alokasi waktu : 1 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
►KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar,
►KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
►KI- 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di rumah secara
mandiri melalui pembelajaran daring (online).
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Mengidentifikasi Mendeskripsikan
keanekaragaman Gen, jenis ,
ekosistem melalui kegiatan
pengamatan
3.7.1 Menjelaskan pengertian
keanekaragaman hayati
3.7.2 Mengidentifikasi macam-macam
tingkatan keanekaragamn hayati
57
(Gen, jenis, dan ekosistem)
3.7.3 Menganalisis perbedaan berbagai
tingkat keanekaragaman hayati
(Gen, jenis, dan ekosistem)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan pengertian
keanekaragaman hayati.
2. Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi macam-macam
tingkatan keanekaragamn hayati serta mampu menganalisis perbedaan
berbagai tingkat keanekaragaman hayati (Gen, jenis, dan ekosistem) .
D. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Konsep
Metode : Ceramah, Penugasan secara daring (online)
Model : CTL (Contextual Teaching and Learning)
G. MEDIA PEMBELAJARAN
► Media :
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
►Alat/Bahan :
- Handpone
- video
H. SUMBER BELAJAR
► Buku Biologi Kls X Kemdikbud
I. LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah – langkah Waktu
Kegiatan awal
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
- Guru memberikan salam dan
memeriksa kehadiran siswa di grup
whatshap sebagai media
pembelajaran daring pada konsep
10 menit
58
biodiversitas
- Guru mempersiapkan seluruh sarana
pembelajaran online.
- Guru selanjutnya menjelaskan tujuan
pembelajaran sebagai gambaran
kepada siswa terkait pencapaian
akhir yang ingin dituju dari
pembelajaran daring (online) hari ini
Kegiatan inti
Fase kerja tim
- Guru menjelaskan kepada siswa
lewat video di media online yang di
gunakan yaitu grup watshap
- Guru membagikan LKPD pada
masing-masing siswa di grup
watshap
- Guru mengarahkan siswa untuk
mengamati penjelasan yang terdapat
dalam LKPD dan Penjelasan pada
Video
- Guru meminta semua siswa
mengumpul LKPD yang telah di
bagikan untuk dikerjakan
25 menit
Kegiatan penutup
Memberikan
pengahargaan kepada
siswa
- Guru membimbing siswa untuk
memberikan kesimpulan dari
keseluruhan proses pembelajaran
yang telah dilakukan
- Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.
5 menit
Takalar,…………………
59
A.2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
KEANEKARAGAMAN HAYATI
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Tujuan : siswa dapa mendeskripsikan dan mengidentifikasi
keanekaragaman hayati
A
Petunjuk :
a. Kerjakan soal perorangan pada LKPD
b. Analisislah masalah yang ada pada LKPD
c. Kumpulkan Tugas LKPD pada guru
B
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang
menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri
lainnya. Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas (biodiversity),
meliputi keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada tingkat gen, jenis,
dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini
terjadi karena adanya pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan yang
memengaruhi fenotip (ekspresi gen).
Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan gen pada
individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan berbagai variasi
dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga,
ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya.
Contohnya kita amati pada tanaman padi dan rambutan. Tanaman rambutan
memiliki empat varietas yang berbeda, yaitu varietas aceh, varietas rafi a,
varietas jakarta, dan varietas lampung.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau
variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam
genus yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-
perbedaan sifat. Contohnya adalah tumbuhan ketela rambat (Ipomoea batatas)
dan tumbuhan krangkungan (Ipomoea crassicaulis). Meskipun berada dalam
genus yang sama, yaitu Ipomoea, kedua tumbuhan tersebut memiliki sifat-
sifat yang berbeda.
Ringkasan materi
Nama :
Kelas :
60
……..SELAMAT BEKERJA………..
SOAL C
1. a. Keanekaragaman gen dalam satu spesies makhluk hidup yang
menimbulkan variasi disebut.....
b. berilah contoh spesies yang menunjukkan adanya variasi.....
2. komponen biotik....dan komponen abiotik.....
3. sebutkan perbedaan karakteristik flora di indonesia barat dan
indoneia timur!
4. Sebutkan manfaat keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan!
5. Sebutkan manfaat keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang
dan papan!
JAWABAN
61
A.3 JADWAL PELAKSAAN PENELITIAN
62
LAMPIRAN B
B.1 INSTRUMEN PRETSEST DAN PSOTEST
B.2 INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI SISWA
B.3 INSTRUMEN LEMBAE OBSERVASI GURU
63
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Bentu
k Tes
Nomo
r Soal
Kunci
Jawab
an
Aspek
yang
diukur
3.Memahami
Manfaat
Keanekaraga
man Hayati
3.1. Mendeskri
psikan
konsep
keanekaraga
man gen,
jenis, dan
ekosistem
melalui
kegiatan
pengamatan.
Keanekara
- gaman
Hayati
1. Mengidentifikas
i dan
membedakan
keanekaragaman
2. Menjelaskan
hewan/
tumbuhan yang
termasuk
keanekaragaman
tingkat gen
3. Menjelaskan
hewan/
tumbuhan yang
termasuk
keanekaragaman
tingkat
ekosistem
4. Menjelaskan
faktor-faktor
keanekaragaman
hayati
PG
PG
PG
PG
1, 13,
17, 19
5, 7, 8
10,
12, 18
2, 4,
15
C, D,
B, E
D, B, A
B, E,
D
E, A, B
C3, C2,
C4, C3
C3, C2,
C2
C3, C3,
C4
C4, C2,
C3
3.2
Mengkomunika
si kan
keanekaragama
n Indonesia dan
usaha
pelestarian serta
pemanfaatan
sumber daya
alam.
5. Menjelaskan
upaya-upaya
melestarikan
keanekaragaman
hayati di
Indonesia
6. Menjelaskan
dampak negatif
dari pengaruh
kegiatan
manusia
PG
PG
PG
3
6, 9,
14, 20
16
C
D, A
A, D
D
C5
C3, C2,
C3, C5
C2
KISI-KISI SOAL PRETTEST
Satuan Pendidikan : MA Muhammadiyah Salaka Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Materi Pelajaran : Keanekaragaman Hayati Jumlah Soal : 20 butir
Kelas/Semester : X/2 Jenis soal : Pilihan Ganda
B.1 INSTRUMEN PRETSEST DAN PSOTEST
64
terhadap
keanekaragaman
hayati
7. Mengidentifikas
i dan
menjelaskan
klasifikasi
Keanekaragama
n hayati
8. Menjelaskan
manfaat
keanekaragaman
hayati
PG
11
E
C3
65
KUMPULAN SOAL PRETEST
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Keanekaragaman Hayat
Alokasi Waktu : 40 Menit
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
Petunjuk Umum :
1. Tulis identitas anda (Nama, Kelas,) pada tempat yang tersedia
2. Bacalah baik-baik sebelum menjawab
3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar
4. Berdoalah sebelum mengerjakan
SOAL
1. Adanya ciri-ciri khusus pada setiap Individu mengakibatkan…
a. Jumlah makhluk hidup bertambah banyak
b. Jumlah makhluk hidup didunia tetap.
c. Adanya keanekaragaman individu makhluk hidup
d. Jumlah makhluk hidup di dunia berkurang
e. Terjadinya keseragaman individu
2. Perubahan ukuran dan bentuk makhluk hidup terjadi karena factor lingkungan.
Tetapi tidak diturunkan pada generasi berikutnya sering dikenal sebagai…
a. Mutasi
66
b. Variasi
c. Metamorfosa
d. Domestikasi
e. Modifikasi
3. Untuk melestarikan SDA hayati ekosistem dilakukan dengan cara…
a. Penebangan dilakukan jika dibutuhkan mendirikan perumahan
b. Penebangan hanya boleh dilakukan pohon-pohon besar dan rindang
c. Penebangan hanya pada tanaman yang dapat berkembang biak dengan cepat
d. Penebangan hutan dilakukan tidak musim penyerbukan
e. Menerapkan system TPTI (tebang pilih tanaman Indonesia)
4. Faktor-faktor berikut ini dapat meningkatkan keanekaragaman hayati,
kecuali….
a. Klasifikasi
b. Perkawinan antar spesies
c. Adaptasi
d. Interaksi gen dengan lingkungan
e. Domestikasi
5. Keanekaragaman tingkat gen terdapat pada kelompok tanaman….
a. Kelapa, nyiur dan pinang
b. Padi, pisang dan mahoni
c. Papaya, kelapa dan pinang
d. Pisang raja, pisang kapok dan pisang tanduk
e. Palem, mangga dan kelapa
6. Keuntungan yang diperoleh pada perakitan jenis padi bibit unggul yang
diharapkan adalah sebagai berikut kecuali…
a. Bulirnya lebat
b. Rasanya enak
c. Rumpunnya banyak
d. Berumur panjang
e. Tahan terhadap hama
7. Faktor yang mendasari adanya keanekaragaman gen adalah….
67
a. Kesamaan perangkat atau kerangka dasar penyusunan gen setiap individu
b. Perbedaan susunan perangkat dasar gen tiap-tiap individu
c. Interaksi factor genetic dengan factor lingkungan\variasi antarindividu yang
berbeda spesies
d. Jenis dan jumlah gen yang dimiliki setiap individu makhluk hidup
8. Diantara makhluk hidup tersebut dibawah ini yang memiliki jumlah gen paling
sedikit adalah…
a. Bakteri
b. Kelinci
c. Jamur
d. Marmot
e. Tumbuhan berbunga
9. Tindakan berikut ini yang tidak termasuk domestikasi yaitu…
a. Berburu hewan liar di hutan
b. Melakukan persilangan ayam kampung dengan ayam hutan
c. Mengoleksi binatang langka
d. Memelihara ayam pedaging dengan kandang rendah
e. Menambah koleksi satwa di kebun binatang
10. Faktor-faktor di bawah ini yang tidak berpengaruh pada keanekaragaman
ekosistem di Indonesia yaitu…
a. Variasi iklim
b. Letak astronomi
c. Kondisi geologis
d. Factor kimia tanah
e. Factor fisik tanah
11. Manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia adalah sebagai berikut,
kecuali....
a. Sumber hasil pertanian
b. Sumber plasma nutfah
c. Sumber penghasil energy
d. Sumber perikanan
68
e. Sumber pengairan
12. Keanekaragaman hayati yang menyusun suatu ekosistem, menimbulkan
interaksi antar komponennya yang dapat ditunjukkan berupa hubungan
dalam, kecuali….
a. Jaringan kehidupan
b. Rantai makanan
c. Makan-dimakan
d. Daur materi
e. Pengambilan energy
13. Salah satu factor penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk hidup adalah
a. Persaingan antar individu
b. Tempat hidup yang berbeda-beda
c. Jenis makanan yang bervariasi
d. Penyesuaian diri makhluk hidup
e. Perbedaan tingkah laku antar individu
14. Keanekaragaman hayati akan menurun secara cepat dan langsung jika
terjadi…
a. Bibit unggul yang ditanam secara monokultur
b. Invansi oleh spesies eksotik
c. Hilang dan terpecahnya habitat
d. Perubahan iklim secara global
e. Pertanian dan perhutanan berwawasan industri
15. Faktor-faktor di bawah ini yang tidak mempengaruhi variasi individu
makhluk hidup yaitu….
a. Factor fenotip
b. Factor makanan
c. Factor genotip
d. Factor adaptasi
e. Factor lingkungan
16. Garis weber dan garis wallace membagi indonesia menjadi 3 wilayah antara
lain….
69
a. Peralihan, australian, neotropis
b. Indonesia bagian timur, tengah dan bara
c. Peralihan, neotropis, dan oriental
d. Australian, peralihan dan oriental
e. Peralihan, tropis, dan subtropics
17. Interaksi antara suhu, kelembaban, angin altitudinal, latitudinal dan topografi
menghasilkan daerah iklim yang luas dinamakan...
a. Biosfer
b. Bioma
c. Ekosistem
d. Vegetasi
e. Ekologi
18. Pada ekosistem akuatik, perubahan suhu harian amupun tahunan lebih kecil
dibandingkan dengan ekosistem darat karena...
a. Organisme diair tidak tahan pada suhu tinggi
b. Cahaya matahari tidak dapat diabsorpsi oleh air
c. Air mempunyai jenis panas yang besar
d. Air mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada udara
e. Pada suhu tinggi air akan menguap
19. Penyebaran bioma secara urut berdasarkan altitudinal dan latitudinal adalah....
a. Gurun-hutan gugur-hutan hujan tropis-savana-taiga-tundra
b. Gurun-padang rumput-hutan gugur-hutan hujan tropis-taiga-tundra
c. Gurun-savana-hutan gugur-hutan hujan tropis-tundra-taiga
d. Gurun-padang rumput-hutan hujan tropis-hutan gugur-tundra-taiga
e. Gurun-savana-hutan hujan tropis-hutan gugur-taiga-tundra
20. Sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati karena....
a. Dilakukan secara monokultur, artinya hanya menanam satu jenis tanaman
b. Meningkatnya kebutuhan pangan yang menyebabkan pembukaan lahan
baru dari lahan hutan
c. Membutuhkan banyak air, sehingga semua air digunakan untuk mengairi
sawah
70
d. Penggunaan pestisida dapat merusak lingkungan
e. Lahan persawahan menjadi miskin nutrien karena terus meneus ditanami
71
3.Memahami
Manfaat
Keanekaraga
man Hayati
3.2. Mendeskri
psikan
konsep
keanekaraga
man gen,
jenis, dan
ekosistem
melalui
kegiatan
pengamatan.
Keanekara
- gaman
Hayati
9. Mengidentifikas
i dan
membedakan
keanekaragaman
10. Menjelaskan
hewan/
tumbuhan yang
termasuk
keanekaragaman
tingkat gen
11. Menjelaskan
hewan/
tumbuhan yang
termasuk
keanekaragaman
tingkat jenis/
spesies
12. Menjelaskan
yang termasuk
keanekaragaman
tingkat
ekosistem
PG
PG
PG
PG
1, 5
18
13,
17, 2,
6
10, 3
A, C
A
C, C, E,
E
D, B
C3, C3
C4
C3, C2,
C2, C3
C4, C2
3.2
Mengkomunikas
i kan
keanekaragaman
Indonesia dan
usaha
pelestarian
serta
pemanfaatan
sumber daya
alam.
13. Menjelaskan
upaya-upaya
melestarikan
keanekaragaman
hayati di
Indonesia
14. Menjelaskan
dampak negatif
dari pengaruh
kegiatan
manusia
terhadap
keanekaragaman
hayati
PG
PG
PG
PG
7, 11,
15
4, 8,
14, 19
9, 12,
16
20
D, C, B
E, D
C, C
A, C, D
C
C4, C3,
C3
C3, C3,
C4, C5
C3, C3.
C3
C3
KISI-KISI SOAL POSTTEST
Satuan Pendidikan : MA Muhammadiyah Salaka Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Materi Pelajaran : Keanekaragaman Hayati Jumlah Soal : 20 butir
Kelas/Semester : X/2 Jenis soal : Pilihan Ganda
72
15. Mengidentifikas
i dan
menjelaskan
klasifikasi
Keanekaragama
n hayati
16. Membandingkan
perbedaan antara
suatu jenis
tumbuhan
73
KUMPULAN SOAL POSTTEST
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Keanekaragaman Hayat
Alokasi Waktu : 40 Menit
Nama : ..........................................
Kelas : ..........................................
Petunjuk Umum :
1. Tulis identitas anda (Nama, Kelas,) pada tempat yang tersedia
2. Bacalah baik-baik sebelum menjawab
3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar
4. Berdoalah sebelum mengerjakan
SOAL
1. Amati gambar dibawah ini !
Kelompok buah-buahan diatas termasuk keanekaragaman hayati tingkat....
a. Gen d. Ekosistem
b. Genus e. Famili
c. Jenis
2. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut satu spesies,
apabila memliki ciri-ciri....
a. Warna rambut, dan habitatnya sama
b. Warna dan bentuk rambut sama
c. Jenis dan cara makannya sama
d. Cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
74
e. Menghasilkan keturunan yang fertil dalam perkawinannya
3. Tumbuhan yang bersifat efemera banyak ditemukan pada bioma….
a. Hutan hujan tropis
b. Hutan gugur
c. Savana
d. Gurun
e. Tundra
4. Kekaragaman hayati akan menurun secara cepat dan langsung jika terjadi…
a. Invansi oleh spesies eksotik
b. Perubahan iklim secara global
c. Hilang dan terpecahnya habitat
d. Pertanian dan perhutanan berwawasan industry
e. Bibit unggul yang ditanam secara monokultur
5. Amati gambar dibawah ini !
Gambar diatas merupakan keanekaragaman tingkat...
a. Gen c. genus e. Ekosistem
b. Jenis d. Famili
6. Keanekaragaman tingkat jenis terbentuk dengan didasari oleh unsur-unsur
seperti perbedaan....
a. Habitat, makanan, dan gen
b. Habitat, tingkah laku, dan lingkungan
c. Gen, komposisi gen, dan penampilannya
d. Morfologi, anatomi, dan fisiologi
e. Morfologi, gen, dan lingkungan
7. Punahnya spesies dan rusaknya habitat adalah ancaman bagi hilangnya sifat-
sifat keanekaragaman makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Untuk
75
mengembalikan kelestarian tersebut, maka perlu dikembangkan…
a. Hutan lindung
b. Reboisasi ekosistem
c. observasi ekosistem
d. Konservasi ekosistem
e. Suaka margasatwa
8. Sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati karena....
a. Dilakukan secara monokultur, artinya hanya menanam satu jenis tanaman
b. Meningkatnya kebutuhan pangan yang menyebabkan pembukaan
lahan baru dari lahan hutan
c. Membutuhkan banyak air, sehingga semua air digunakan untuk mengairi
sawah
d. Penggunaan pestisida dapat merusak lingkungan
e. Lahan persawahan menjadi miskin nutrien karena terus meneus ditanami
9. Berikut adalah kelompok tumbuhan yang menunjukkan variasi individu
dalam satu spesies, yaitu …
a. Kelapa gading, kelapa hijau, dan kelapa kopyor
b. Kelapa, aren, pinang
c. Jahe, lengkuas, temu lawak
d. Terong, tomat, kentang
e. Mangga golek, kelapa, jambu mete
10. Salah suatu bioma ditandai dengan: pohon-pohon kerdil, terdapat lumut kerak
Sphagnum, dan tumbuhan semusim yang bunganya menyolok. Bioma yang
dimaksud adalah ......
a. Gurun d. Hutan basah
b. Tundra e. Padang rumput
c. Taiga
11. Taman Safari Puncak dan Kebun Raya Bogor merupakan usaha
pelerstarian....
a. Taman nasional d. Pelestarian insitu
b. Kebun raya e. Cagar alam
76
c. Pelestarian ex-situ
12. Penggolongan (klasifikasi) pada tumbuhan tingkat tinggi
berdasarkan pada perbedaan......
a. Penyebaran geografis
b. Ukuran dan warna
c. Susunan akar, batang, dan daun
d. Struktur alat reproduksi
e. Daur hidup
13. Kelompok hewan yang termasuk keragaman jenis adalah...
a. Ayam horn, ayam kate, ayam walnut
b. Kambing, sapi, bebek
c. Ayam horn, angsa, burung pelikan
d. Kucing, sapi, kambing
e. Kucing, anjing, tikus
14. Keanekaragaman hayati suatu daerah sangat mempengaruhi keadaan ekonomi
penduduk setempat. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan, misalnya membuat
alkohol dari berbagai jenis tumbuhan penghasil karbohidrat melalui proses
fermentasi dan membuat ombak di pantai dapat meningkatkan
pendapatan dari sumber…
a. Plasma nutfah dan perikanan
b. perikanan dan penghasil energy
c. penghasil energy dan perikanan
d. perikanan dan plasma nutfah
e. Plasma nutfah dan penghasil energi
15. hubungan kelestarian alam dengan derajat hidup manusia adalah..
a. Kelestarian alam yang menjamin baiknya perekonomian
b. Kelestarian alam menunjukkan manusia sudah dapat menghargai alam dan
kebutuhan hidup terpenuhi tanpa merusak alam
c. Alam yang baik menunjukkan tingginya pendidikan karena manusia sudah
mengerti pentingnya alam
d. Tingginya kekayaan alam menunjukkan kekayaan suatu Negara
77
e. Kepedulian lingkungan dapat melampaui batas negara sehingga dapat
menyatukan umat manusia
16. Interaksi antara suhu, kelembaban, angin altitudinal, latitudinal dan topografi
menghasilkan daerah iklim yang luas dinamakan....
a. Biosfer d. Bioma
b. Ekosistem e. Vegetasi
c. Ekologi
17. Kelompok tumbuhan berikut yang menunjukkan keanekaragaman spesies
adalah.....
a. Padi atornita, padi rojolele, dan padi pelita
b. Kelapa gading, kelapa hijau, dan kelapa merah
c. Kacang panjang, kacang hijau, dan kacang kedelai
d. Mawar bunga merah, mawar bunga putih, dan mawar bunga merah muda
e. Mangga harum manis, mangga inderamayu, dan mangga golek
18. Keturunan yang terjadi akibat reproduksi seksual mempunyai gabungan sifat
dari kedua induknya. Hal ini dimungkinkan karena adanya peristiwa....
a. Rekombinasi
b. Adaptasi
c. Seleksi
d. Mutas
e. Modifikasi
19. Pembangunan tidak selamanya mendatangkan manfaat, tetapi juga
mendatangkan resiko. Berikut ini merupakan contoh resiko akibat
pembangunan adalah....
a. Berkurangnya lahan pangan akibat pembangunan waduk
b. Pemindahan pemukiman penduduk akibat pembangunan waduk
c. Punahnya kehidupan flora dan fauna akibat pembukaan lahan
d. Hilangnya daerah resapan air akibat pembangunan pemukiman di kawasan
puncak
e. Adanya penampungan air akibat terjaminnya pesediaan air untuk irigasi
dan kebutuhan lain
78
20. Setelah mendeterminasi dua jenis tanaman seorang siswa menemukan dua
spesies tanaman tersebut yaitu Hibiscus rosasinensis dan Hibiscus tiliaceus.
Berdasarkan nama tersebut dapat disimpulkan bahwa tanaman tersebut
adalah...
a. Spesies sama, genus berbeda
b. Genus berbeda, familia berbeda
c. Genus sama, spesies berbeda
d. Familia sama, genus berbeda
e. Genus berbeda, famili sama
79
B.2 INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI SISWA
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Tanggal :
Materi Pokok :
No ASPEK PENGAMATAN SKOR
1 2 3 4
1. Bekerja sendiri dengan baik
2. Melakukan kerja sendiri dengan waktu yang efesien
3. Melakukan pengamatan dengan benar
4. Aktif menanggapi atau memberikan pertanyaan pada
saat pembelajaran berlangsung di grup watshap
5. Partisipasi aktif membuat tugas laporan
Keterangan :
1 = Tidak melakukan tugas
2 = Melakukan tugas dengan cukup baik
3 = Melakukan tugas dengan baik
4 = Melakukan tugas dengan sangat baik
SKOR:
1= D
2= C
3= B
4= A
AFEKTIF
a. Teknik : Self assessment
b. Alat : Angket
Perolehan nilai
Nilai akhir =
Jumlah skor
Takalar,………………………..2020
Observer
(…………………………)
X 100
80
B.3 INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI GURU
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Nama Sekolah : MA Muhammadiyah Salaka
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas /semester : X/Ganjil
Hari/Tanggal
No. Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
I Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
2. 2. Memeriksa kesiapan siswa
II Membuka Inti Pembelajaran
3. Kesesuaian kegiatan apresiasi dengan materi ajar
4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penguasaan Materi Pelajaran
5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
7. Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki
belajar
8. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B. Pemanfaatan Media Pembelajaran
9. Menunjukan keterampilan dalam penggunaan media
10. Menghasilkan pesan yang menarik
11. Menggunakan media secara efektif dan efesien
12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
C. Pembelajaran Yang Menantang Dan Memacu
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
14. Merespon positif terhadap partisipasi siswa
15. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan
sumber belajar
16. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
17. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif
18. Menunjukkan keceriaan dan antusias siswa dalam
belajar
D. Penilaian Dosen dan Hasil Belajar
19. Memantau kemajuan belajar
20. Melakukan penilain akhir sesuai dengan indikator
E. Penggunaan Bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
81
22. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
23. Menyampaikan pembelajaran dengan gaya yang
sesuai
IV Penutup
24. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa
25. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
26. Melaksanakan tindak lanjut
Skor Maksimal132
Keterangan Skor lembar pengamatan :
1. Skor 1 = Kurang
2. Skor 2 = Cukup
3. Skor 3 = Baik
4. Skor 4 = Sangat Baik
Takalar,………………………..2020
Observer
(……………………………….)
82
LAMPIRAN C
C.1 DAFTAR NILAI PRETEST, POSTEST, DAN GAIN
83
C.2 DAFTAR NILAI PRETEST, POSTEST, DAN GAIN
DAFTAR NILAI PRETEST, POST TEST, DAN GAIN
No Nama Siswa
JK
Skor
Gain Pretest Postest
1. Astuti P 30 20 -0.14
2. Firda Reski P 65 20 -1.29
3. Nabila Musfira P 40 55 0.25
4. Putri Adelia M P 60 25 -0.88
5. Husni Nurfaizah P 30 50 0.29
6. Firda Nurazizah Alim P 25 30 0.07
7. Nurul Hafizah JR P 55 35 -0.44
8. Rahmawati Rahman P 65 50 -0.43
9. Nur Faindah P 30 40 0.14
10. Syifa Iskandar P 60 40 -0.5
11. Maryam Maulida P 30 45 0.21
12. Tri Afrida Nurzakiyah Marzuki P 40 20 -0.33
13. Siti Nurhalisa P 55 35 -0.44
14. Ummunnisa Nur Almi P 15 65 0.59
15. Nur Ikhwana Safitri P 50 25 -0.5
16. Usman L 25 25 0
17. Muhammad Nursyamsul Syarif P L 15 10 -0.06
18. Muh. Zhihul Haq L 10 30 0.22
19. Abbas L 10 45 0.39
20. Nur Ihsan L 35 40 0.08
21. Muh. Khayrun L 10 30 0.22
22. Nur Fahmi L 45 25 -0.36
23. Muh. Nuzul Fadli L 25 35 0.13
24. Ali Imran Dirga W L 20 30 0.13
25. Firman Syam L 10 20 0.11
26. Nurmiati P 30 20 -0.14
27. Nursyamsi P 45 35 -0.18
28. Nurfadilah P 20 80 0.75
Rata-rata 33,93 35 -0,075
84
LAMPIRAN D
D. 1 ANALISIS DATA TES HASIL BELAJAR (DESKRIFTIF DAN
INFERENSIAL)
D.2 ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
D.3 ANALISIS DATA AKTIVITAS GURU
85
D. 1 Analisis Data Tes Hasil Belajar (Deskriftif Dan Inferensial)
1. Nilai Statistik Pre Tes Dan Pos Tes
Statistics
Pre_Test Post_Test
N Valid 28 28
Missing 0 0
Mean 33.9286 35.0000
Std. Deviation 17.70944 15.27525
Variance 313.624 233.333
Range 55.00 70.00
Minimum 10.00 10.00
Maximum 65.00 80.00
2. Frekuensi
Pre_Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10.00 4 14.3 14.3 14.3
15.00 2 7.1 7.1 21.4
20.00 2 7.1 7.1 28.6
25.00 3 10.7 10.7 39.3
30.00 5 17.9 17.9 57.1
35.00 1 3.6 3.6 60.7
40.00 2 7.1 7.1 67.9
45.00 2 7.1 7.1 75.0
50.00 1 3.6 3.6 78.6
55.00 2 7.1 7.1 85.7
60.00 2 7.1 7.1 92.9
65.00 2 7.1 7.1 100.0
Total 28 100.0 100.0
86
Post_Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10.00 1 3.6 3.6 3.6
20.00 5 17.9 17.9 21.4
25.00 4 14.3 14.3 35.7
30.00 4 14.3 14.3 50.0
35.00 4 14.3 14.3 64.3
40.00 3 10.7 10.7 75.0
45.00 2 7.1 7.1 82.1
50.00 2 7.1 7.1 89.3
55.00 1 3.6 3.6 92.9
65.00 1 3.6 3.6 96.4
80.00 1 3.6 3.6 100.0
Total 28 100.0 100.0
3. Uji Gain
Pre
Tes
Post
Tes Post_Kurang_Pre Seratus_Kurang_Pre NGain_Score NGain_Percent
30.00 20.00 -10.00 70.00 -.14 -14.29
65.00 20.00 -45.00 35.00 -1.29 -128.57
40.00 55.00 15.00 60.00 .25 25.00
60.00 25.00 -35.00 40.00 -.88 -87.50
30.00 50.00 20.00 70.00 .29 28.57
25.00 30.00 5.00 75.00 .07 6.67
55.00 35.00 -20.00 45.00 -.44 -44.44
65.00 50.00 -15.00 35.00 -.43 -42.86
30.00 40.00 10.00 70.00 .14 14.29
60.00 40.00 -20.00 40.00 -.50 -50.00
30.00 45.00 15.00 70.00 .21 21.43
40.00 20.00 -20.00 60.00 -.33 -33.33
55.00 35.00 -20.00 45.00 -.44 -44.44
15.00 65.00 50.00 85.00 .59 58.82
50.00 25.00 -25.00 50.00 -.50 -50.00
25.00 25.00 .00 75.00 .00 .00
15.00 10.00 -5.00 85.00 -.06 -5.88
10.00 30.00 20.00 90.00 .22 22.22
10.00 45.00 35.00 90.00 .39 38.89
35.00 40.00 5.00 65.00 .08 7.69
10.00 30.00 20.00 90.00 .22 22.22
87
45.00 25.00 -20.00 55.00 -.36 -36.36
25.00 35.00 10.00 75.00 .13 13.33
20.00 30.00 10.00 80.00 .13 12.50
10.00 20.00 10.00 90.00 .11 11.11
30.00 20.00 -10.00 70.00 -.14 -14.29
45.00 35.00 -10.00 55.00 -.18 -18.18
20.00 80.00 60.00 80.00 .75 75.00
4. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pre_Test 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%
Post_Test 28 100.0% 0 0.0% 28 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Pre_Test Mean 33.9286 3.34677
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 27.0616
Upper Bound 40.7956
5% Trimmed Mean 33.5317
Median 30.0000
Variance 313.624
Std. Deviation 17.70944
Minimum 10.00
Maximum 65.00
Range 55.00
Interquartile Range 28.75
Skewness .325 .441
Kurtosis -1.038 .858
Post_Test Mean 35.0000 2.88675
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 29.0769
Upper Bound 40.9231
5% Trimmed Mean 33.9683
Median 32.5000
88
Variance 233.333
Std. Deviation 15.27525
Minimum 10.00
Maximum 80.00
Range 70.00
Interquartile Range 18.75
Skewness 1.099 .441
Kurtosis 1.632 .858
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre_Test .159 28 .067 .932 28 .068
Post_Test .143 28 .150 .924 28 .044
a. Lilliefors Significance Correction
Pre_Test Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
6.00 1 . 000055
5.00 2 . 00555
6.00 3 . 000005
4.00 4 . 0055
3.00 5 . 055
4.00 6 . 0055
Stem width: 10.00
Each leaf: 1 case(s)
89
90
1. Uji T
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pre_Test 28 33.9286 17.70944 3.34677
Post_Test 28 35.0000 15.27525 2.88675
One-Sample Test
Test Value = 0
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pre_Test 10.138 27 .000 33.92857 27.0616 40.7956
Post_Test 12.124 27 .000 35.00000 29.0769 40.9231
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair
1
Pre_Test -
Post_Test -1.07143 24.20427 4.57418 -10.45686 8.31401 -.234 27 .817
2. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pre_Test .159 28 .067 .932 28 .068
Post_Test .143 28 .150 .924 28 .044
NGain_Score .129 28 .200* .955 28 .271
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
91
3. Uji Z
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Post_Test 28 35.0000 15.27525 2.88675
One-Sample Test
Test Value = 75
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Post_Test -13.856 27 .000 -40.00000 -45.9231 -34.0769
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NGain_Score 28 -.0759 .43385 .08199
One-Sample Test
Test Value = 0.3
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
NGain_Score -4.584 27 .000 -.37586 -.5441 -.2076
Binomial Test
Category N Observed Prop. Test Prop.
Exact Sig. (1-
tailed)
Post_Test Group 1 <= 75 27 1.0 .2 .000
Group 2 > 75 1 .0
Total 28 1.0
92
D.2 ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
LEMBAR OBSERVASI PERTEMUAN PERTAMA
No Nama L/
P
ANALISIS OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA
1 2 3 4 5
1 Astuti P 1 1 1 1 1
2 Firda Reski P 3 2 2 2 3
3 Nabila Musfira P 3 2 2 2 3
4 Putri Adelia M P 2 2 2 2 2
5 Husni Nurfaizah P 1 1 1 1 1
6 Firda Nurazizah Alim P 1 1 1 1 1
7 Nurul Hafizah JR P 1 1 1 1 1
8 Rahmawati Rahman P 3 2 2 2 3
9 Nur Faindah P 1 1 1 1 1
10 Syifa Iskandar P 3 2 2 2 3
11 Maryam Maulida P 1 1 1 1 1
12 Tri Afrida Nurzakiyah Marzuki P 3 2 2 2 3
13 Siti Nurhalisa P 3 2 2 2 3
14 Ummunnisa Nur Almi P 1 1 1 1 1
15 Nur Ikhwana Safitri P 3 2 2 2 3
16 Usman L 1 1 1 1 1
17 Muhammad Nursyamsul Syarif P L 1 1 1 1 1
18 Muh. Zhihul Haq L 1 1 1 1 1
19 Abbas L 1 1 1 1 1
20 Nur Ihsan L 1 1 1 1 1
21 Muh. Khayrun L 1 1 1 1 1
22 Nur Fahmi L 3 2 3 2 3
23 Muh. Nuzul Fadli L 1 1 1 1 1
24 Ali Imran Dirga W L 1 1 1 1 1
25 Firman Syam L 1 1 1 1 1
26 Nurmiati P 3 2 2 2 3
27 Nursyamsi P 1 1 1 1 1
28 Nurfadilah P 3 2 3 2 3
JUMLAH 49 39 41 39 49
93
LEMBAR OBSERVASI PERTEMUAN KEDUA
No Nama L/P
ANALISIS OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA 1 2 3 4 5
1 Astuti P 1 1 1 1 1
2 Firda Reski P 4 2 3 2 3
3 Nabila Musfira P 1 1 1 1 1
4 Putri Adelia M P 4 3 2 2 3
5 Husni Nurfaizah P 1 1 1 1 1
6 Firda Nurazizah Alim P 1 1 1 1 1
7 Nurul Hafizah JR P 1 1 1 1 1
8 Rahmawati Rahman P 4 4 3 4 3
9 Nur Faindah P 1 1 1 1 1
10 Syifa Iskandar P 4 3 3 3 4
11 Maryam Maulida P 1 1 1 1 1
12 Tri Afrida Nurzakiyah Marzuki P 4 2 3 2 3
13 Siti Nurhalisa P 4 2 2 3 3
14 Ummunnisa Nur Almi P 1 1 1 1 1
15 Nur Ikhwana Safitri P 4 3 3 3 3
16 Usman L 1 1 1 1 1
17 Muhammad Nursyamsul Syarif P L 1 1 1 1 1
18 Muh. Zhihul Haq L 1 1 1 1 1
19 Abbas L 1 1 1 1 1
20 Nur Ihsan L 1 1 1 1 1
21 Muh. Khayrun L 1 1 1 1 1
22 Nur Fahmi L 4 3 4 3 4
23 Muh. Nuzul Fadli L 1 1 1 1 1
24 Ali Imran Dirga W L 1 1 1 1 1
25 Firman Syam L 1 1 1 1 1
26 Nurmiati P 2 1 1 1 1
27 Nursyamsi P 4 3 3 2 4
28 Nurfadilah P 4 3 3 3 4
JUMLAH 59 46 47 45 52
94
LEMBAR OBSERVASI PERTEMUAN KETIGA
No Nama L/P
ANALISIS OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA
1 2 3 4 5
1 Astuti P 1 1 1 1 1
2 Firda Reski P 4 3 3 3 4
3 Nabila Musfira P 4 3 3 4 4
4 Putri Adelia M P 4 4 3 3 4
5 Husni Nurfaizah P 1 1 1 1 1
6 Firda Nurazizah Alim P 1 1 1 1 1
7 Nurul Hafizah JR P 1 1 1 1 1
8 Rahmawati Rahman P 4 4 4 4 4
9 Nur Faindah P 1 1 1 1 1
10 Syifa Iskandar P 4 3 3 3 4
11 Maryam Maulida P 3 3 3 3 4
12 Tri Afrida Nurzakiyah Marzuki P 4 3 3 3 4
13 Siti Nurhalisa P 4 3 3 3 4
14 Ummunnisa Nur Almi P 1 1 1 1 1
15 Nur Ikhwana Safitri P 4 3 3 4 4
16 Usman L 1 1 1 1 1
17 Muhammad Nursyamsul Syarif P L 1 1 1 1 1
18 Muh. Zhihul Haq L 1 1 1 1 1
19 Abbas L 1 1 1 1 1
20 Nur Ihsan L 1 1 1 1 1
21 Muh. Khayrun L 1 1 1 1 1
22 Nur Fahmi L 4 4 4 4 4
23 Muh. Nuzul Fadli L 1 1 1 1 1
24 Ali Imran Dirga W L 1 1 1 1 1
25 Firman Syam L 1 1 1 1 1
26 Nurmiati P 3 3 3 3 3
27 Nursyamsi P 4 3 3 3 4
28 Nurfadilah P 4 4 4 4 4
JUMLAH 65 58 57 59 66
95
LEMBAR OBSERVASI PERTEMUAN KEEMPAT
No Nama L/P
ANALISIS OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA
1 2 3 4 5
1 Astuti P 1 1 1 1 2
2 Firda Reski P 4 4 4 4 4
3 Nabila Musfira P 4 4 4 4 4
4 Putri Adelia M P 4 4 4 4 4
5 Husni Nurfaizah P 1 1 1 1 2
6 Firda Nurazizah Alim P 1 1 1 1 2
7 Nurul Hafizah JR P 1 1 1 1 2
8 Rahmawati Rahman P 4 4 4 4 4
9 Nur Faindah P 1 1 1 1 2
10 Syifa Iskandar P 4 4 4 4 4
11 Maryam Maulida P 1 1 1 1 2
12 Tri Afrida Nurzakiyah Marzuki P 1 1 1 1 2
13 Siti Nurhalisa P 4 4 4 4 4
14 Ummunnisa Nur Almi P 1 1 1 1 2
15 Nur Ikhwana Safitri P 4 4 4 4 4
16 Usman L 1 1 1 1 1
17 Muhammad Nursyamsul Syarif P L 1 1 1 1 1
18 Muh. Zhihul Haq L 1 1 1 1 1
19 Abbas L 1 1 1 1 1
20 Nur Ihsan L 1 1 1 1 1
21 Muh. Khayrun L 1 1 1 1 1
22 Nur Fahmi L 4 4 4 4 4
23 Muh. Nuzul Fadli L 1 1 1 1 1
24 Ali Imran Dirga W L 1 1 1 1 1
25 Firman Syam L 1 1 1 1 1
26 Nurmiati P 1 1 1 1 2
27 Nursyamsi P 4 4 4 4 4
28 Nurfadilah P 4 4 4 4 4
JUMLAH 58 58 58 58 67
96
D.3 ANALISIS DATA AKTIVITAS GURU
PERTEMUAN
ANALISIS OBSERVASI AKTIVITAS GURU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 JUMLAH PRESENTASE %
I 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 97
II 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 97
III 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 97
IV 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 97
RATA-RATA 98%
97
LAMPIRAN E
E.1 LEMBAR PRETEST-POSTETS
E.2 LEMBAR OBSERVASI SISWA
E.3 LEMBAR OBSERVASI GURU
98
E.1 LEMBAR PRETEST-POSTETS
99
100
101
102
103
104
105
106
E.2 LEMBAR OBSERVASI SISWA
107
108
109
E.3 LEMBAR OBSERVASI GURU
110
111
112
113
114
115
LAMPIRAN F
E.1 FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN
F.2 LEMBAR PERSURATAN
116
E.1 FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
F.2 LEMBAR PERSURATAN
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
RIWAYAT HIDUP
Muh Abdillah Maulana, lahir di Lantang Peo Desa
Minasa Baji, Kecamatan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten
Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 16 April
1998. Anak kelima dari lima bersaudara, dari pasangan
Ayahanda G Dg. Nojeng dengan Ibunda M Dg. Ngona
Yang beralamat di Lantang Peo Desa Minasa Baji,
Kecamatan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar,
Provinsi Sulawesi Selatan.
Pendidikan yang ditempuh yaitu masuk di SD Inpres Lantang Peo dan
tamat tahun 2010, pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMPN Satu
Atap Lantang Peo dan tamat pada Tahun 2013, pada tahun yang sama
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Takalar dan tamat pada Tahun 2016.
Pada tahun 2016 terdaftar di Universitas Muhammadiyah Makassar Program
Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Program
Strata 1 (S1). Pada tahun 2020, Penulis menyelesaikan studi dengan menyusun
karya ilmiah yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Daring Terhadap Hasil
Belajar Biologi Pada Konsep Biodiversitas Di Kelas X IPA Ma Muhammadiyah
Salaka Kabupaten Takalar”.