Efektivitas Kader Jumantik Cilik terhadap Kepadatan ... · Target rencana strategi Kementerian ......

Post on 22-Mar-2019

234 views 1 download

Transcript of Efektivitas Kader Jumantik Cilik terhadap Kepadatan ... · Target rencana strategi Kementerian ......

EfektivitasKaderJumantik.....................(TriWahyuniSukesi,et.al)

EfektivitasKaderJumantikCilikterhadapKepadatanPopulasiAedesaegyptidiKecamatanUmbulharjoKotaYogyakarta

TriWahyuniSukesi*,Sulistyawati,SurahmaAstiMulasariFakultasKesehatanMasyarakatUniversitasAhmadDahlanJL.Kapas9,Semaki,Umbulharjo,KotaYogyakarta,DaerahIstimewaYogyakarta,Indonesia

TheEffectivenessofChildJumantikinmonitoringthedensityofAedesaegyptiinUmbulharjoSubdistrictofYogyakarta

SincethefirstcasesofDengueHemorrhagicFever(DHF)appearedinindonesiain1968,DHFhasbeen spreading throughoutprovinces in Indonesia. Yogyakarta is oneof theprovinces with a high incidence rate which shows an increasing trend each year,particularly in Sub-district Umbulharjo. Many efforts have been done to reduce theincidenceofdenguecases,howeverdenguecasesarestillhigh.ThepurposesofthisstudyweretoestablishthechildjumantikandtodeterminethedensityofAedesaegyptibeforeandaftertheestablismentofchildjumantik.Quasi-experimentalmethodwasusedonthisstudy.TheresultsindicatedthattherewasadifferenceinAe.aegyptidensitybeforeandafter the establisment of child jumantik. Child jumantik showed higher accuracycomparedtoadultjumantik.TheycanmonitorthedensityofAe.aegyptiwhileplayinganddoingittogetherwiththeirfriends.Therefore,itisexpectedtolowerthedensityofAe.aegyptiandeventuallydecreasethenumberofcasesofDHF.

ABSTRACT/ABSTRAKINFOARTIKEL

SejakkasuspertamaDemamBerdarahDengue(DBD)munculdiIndonesiapadatahun1968,DBDmenyebardiseluruhprovinsidiIndonesia.Yogyakarta(DIY)termasuksalahsatuprovinsidenganIncidentRate(IR)yangmenunjukkanpeningkatansetiaptahun,khususnya di Kecamatan Umbulharjo. Banyak upaya telah dilakukan untukmengurangikejadiankasusDBDtetapikasusDBDmasihtinggi.TujuandaripenelitianiniadalahuntukmembentukjumantikanakdanuntukmenentukantingkatkepadatannyamukAe.aegyptisebelumdansesudahdibentuknya jumantikanak.Metodeyangdigunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental semu. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ada perbedaan kepadatan nyamuk Ae. aegypti sebelum dansesudahdibentuknyajumantikanak.Jumantikanakmemilikiakurasiyanglebihtinggidaripada jumantik dewasa. Mereka dapat memantau kepadatan Ae. aegypti saatbermaindanmelakukanbersama-samadenganteman-temanmereka.MelaluihalitudiharapkandapatmengurangikepadatannyamukAe.aegyptidankasusDBDdapatdikurangi. Kesimpulan ada perbedaan kepadatan nyamukAe. aegypti sebelum dansesudahdibentuknyajumantikanak.

©2016JurnalVektorPenyakit.Allrightsreserved

Katakunci:DemamBerdarahDengue,jumantikcilik,kader

ArticleHistory:Received:21Nov.2016Revised:19Des.2016Accepted:19Des.2016

*AlamatKorespondensi:email:yunisukesi.fkmuad@gmail.com

Keywords:DengueHemorraghicFever,childjumantik,dutch

45

PENDAHULUAN

KasusDemamberdarahDenguepertamakali dilaporkan sejak tahun1953di Filipinakemudian disusul negara Thailand danVietnam. Selanjutnya penyakit ini mulaimenyebar ke negara di Asia TenggaratermasukIndonesia.KasusDBDdiIndonesiapertama kali ditemukan di Surabaya padatahun 1968. Sejak saat itu penyakit DBDmenyebarkeseluruhdaerahbahkanseluruh

1provinsidiIndonesiaterjangkitDBD.

Tahun 2012, jumlah penderita DBDyang dilaporkan di Indonesia sebanyak90.245 kasus dengan kematian 816 orang(IncidenceRate/AngkaKesakitan=37,11per1 0 0 . 0 0 0 p e n d u d u k ) d a n j um l a h kabupaten/kotaterjangkit417(83,9%).Padatahun 2013, jumlah penderita DBD yangdilaporkan sebanyak 112.511 kasus denganjumlah kematian 871 orang (IncidenceRate/Angka kesakitan= 45,85 per 100.000pendudukdanCFR/angkakematian=0,77%).

46

JurnalVektorPenyakit,Vol.10No.2,2016:45–50

Peningkatan ini menunjukkan semakinluasnya penyebaran DBD. Target rencanastrategiKementerianKesehatanuntukangkakesakitanDBDtahun2014sebesar<35per

2100.000penduduk. Virus dengue ditularkan ke tubuhmanusiamelaluigigitannyamukAedesyangterinfeksi terutama Aedes aegypti, sehinggadianggap sebagai arbovirus (virus yangditularkanmelaluiarthopoda).Bilaterinfeksi,nyamuk tetap akan terinfeksi sepanjanghidupnya, menularkan virus ke individurentan selama menggigit dan menghisapdarah.Nyamuk betina yang terinfeksi dapatmenurunkan virus ke generasi nyamuk

3denganpenularantransovarian. Kota Yogyakarta termasuk daerahdengan kasus demam berdarah yang tinggi.BerdasarkandatadariDinasKesehatanKotaYogyakartatahun2013 menunjukkanbahwaKecamatan Umbulhar jo merupakan kecamatan dengan kasus demam berdarahtertinggi47kasus.DisusuldenganKecamatanWirobrajan 40 orang, dan Kecamatan

4Mergangsan39orang. Dinas Kesehatan Kota Yogyakartamencatat terdapat sedikitnya 10 kasusDBDyangmenyebabkankematiansepanjangbulanJanuari sampai Oktober 2015. Korban yangmeninggalakibatdemamberdarahrata-rataanak-anak dengan rentang usia 6-10 tahundansebagiankecilorangdewasa.Wargayangmen ingga l t e r sebar d i Kecamatan Umbulharjo, Gedongtengen, Mantrijeron,

4Gondokusuman, dan Tegalrejo. Selama initanggungjawabpemberantasannyamukDBDhanya dititik beratkan pada kader jumantiksaja. Tingginya beban kerja jumantik yangtidak sesuai dengan honor yang diberikanmenyebabkan kader jumantik menjadikurangefektif. Berdasarkan latar belakang di atas,maka peneliti tertarik untuk melakukanpenelitian intervensi dengan membentukkader jumantik cilik. Efektivitas kerjajumantikcilikinidapatdilihatdarikepadatannyamukAe.aegyptidiKecamatanUmbulharjodengan melihat besarnya Container Index,HouseIndex,danBreteauIndexsebelumdansesudahadanyakaderjumantikcilik.Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahuitingkat populasi nyamuk sebelum dansesudah adanya kader jumantik cilik sertaperbedannya.

BAHANDANMETODE

Penelitian ini menggunakan metodepenel i t ian eksperimen semu (quasi experimental)denganmelakukanpengukuran

5sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Variabel yang diukur adalah kepadatannyamuk Ae. aegypti sebelum dan sesudahdiberikan intervensi pembentukan kaderjumantikcilikdi lokasipenelitian.ObservasidilakukandenganmenggunakanlembarchecklistuntukmonitoringkepadatannyamukAe.aegypti sebelum dan sesudah adanya kaderjumantik cilik. Dalam penelitian ini sampeldiambil dengan cara purposive samplingdimana sampel ditentukan sesuai dengankriteria dari peneliti. Pemilihan kaderditentukan sesuai dengan kriteria yangditetapkan peneliti yaitu anak usia SekolahDasar kelas 4 dan 5 dengan pertimbanganmereka memiliki tingkat pemahaman danpengetahuan lebih dibandingkan kelas dibawahnya dan tidak dalam persiapanmenghadapi ujian kelulusan. Jumlah yangdilatihadalah30anakdenganpertimbangankelasefektif. Pada penelit ian ini di lakukanintervensi dengan pembentukan jumantikcilik.SelanjutnyadihitungkepadatannyamukAe.aegyptidiwilayahKecamatanUmbulharjosebelumdansesudahadanyakaderjumantikcilik.KepadatannyamukAe.aegyptidihitungdenganmensurveirumahyangberjumlah138rumahsebelumdansetelahadanyajumantikcilik.

Nilai House Index (HI), Container Index(CI) dan Breteau Index (BI) denganmenggunakanrumus:

100خ

%100

%100

xdiperiksayangrumahjumlah

jentikpositifTPAataukontainerjumlahBI

xdiperiksayangkontainerjumlah

positifkontainerjumlahCI

xdiperiksayangrumahjumlah

positifrumahjumlahHI

=

=

=

47

EfektivitasKaderJumantik.....................(TriWahyuniSukesi,et.al)

Tabel1.Jumlahrumahpositif,negatif,jumlahrumah,kontainerpositif

H+ H- C+ C-Jumlah

Kontainer

Pre 49 89 87 364 451

Post 53 85 171 1149 1320

HASIL

Berdasarkan pemeriksaan yang telahdilakukan,sebelumdibentukkaderjumantikcilikdidapatkanhasil49rumahpositif larvadan 89 rumah lainya negatif larva. Hasilpemeriksaansetelahdibentukkaderjumantikcilikdidapatkan53rumahpositifditemukanlarvadan85rumahnegatif tidakditemukanlarva.Pemeriksaankontaineryangdilakukansebelumdiberikanpelatihandidapatkan451kontainer yang 87 diantaranya positifsedangkan364 lainnyanegatif. Pemeriksaanyang dilakukan setelah diperiksa olehjumantik cilik didapatkan jumlah kontainer1320 buah yang 171 diantaranya positifditemukan larva sedangkan 1149 lainnyanegatiflarva.

Tabel 1 menggambarkan jumlah rumahpositif, rumah negatif, kontainer positif, dankontainer negatif. Perbedaan pada pre(sebelum adanya jumantik cilik) dan post(sesudahadanyajumantikcilik)terlihatsekalipada jumlah kontainer yang diperiksameningkathingga1320buah.Sebelumadanyajumantik cilik pemeriksaan dilakukan olehjumantikdewasa,dansesudahada jumantikcilik pemeriksaan dilakukan oleh jumantikcilik di rumah yang sama dengan yangdiperiksa oleh jumantik dewasa. Hal inimenunjukkan bahwa tingkat ketelitianjumantik cilik lebih tinggi dibandingkan

denganjumantikdewasa.Salahsatu indikasikinerja jumantik yang rendah adalah masihrendahnyanilaiAngkaBebasJentik(ABJ)yang

6artinyanilaiCInyatinggi.

Gambar1menggambarkanbesarnyanilaiCI, HI, danBI yang diperiksa. Besarnya nilaiyangdidapatmenunjukkanadanyaefektivitaskerjajumantikcilik.SebelumadanyajumantikciliknilaiHI, CI danBI terlihat lebih rendahtetapidengandiobservasiulangolehjumantikcilik nilainya menjadi naik karena tingkatketelitian jumantik cilik yang lebih tinggi.Aktivitasmenjadi jumantik cilikpunmerekakerjakandengansenangkarenamereka jugabisa sambil bermain main di lingkungansekitarnya.

PEMBAHASAN

Perkembangan nyamuk Ae. aegyptimenjadi hal yang sangat menarik untukditeliti,mengingat kasusDBDmenjadi salahsatu penyakit yang berada pada peringkatteratas.Beberapausahasudahdilakukanolehpemerintah untuk menekan angka kejadianDBD. Pembentukan kader jumantik cilikmenjadi hal yang baru dalam upayapemberantasan DBD. Pembentukan kaderjumantikcilikinibertujuanuntukmelatihdanmemberdayakananak-anakkecilagaraktifdil i n gkungannya d a l am peman t auan perkembangannyamukAe.aegypti, sehinggaangkakejadianDBDdiwilayahtersebutdapatditekan.

Berdasarkan hasil diatas maka dapatditentukanbesarnyaCI (Container Index),HI(House Index), dan BI (Breteau Index) untukmelihat resiko penularan dan penyebaranDBDdiKecamatanUmbulharjo.Suatudaerahdinyatakan memiliki risiko penularan DBDyangtinggijikanilaiHI≥10%,CI≥5%,danBI>

750%. HouseIndexmerupakanindikatoryangmenggambarkantentangpenyebarannyamukdi suatu wilayah. Hasil penelitian inididapatkan jumlah HI sebelum dilakukanpembentukan kader jumantik cilik yaitu

Gambar 1. Persentase Nilai CI, HI, dan BISebelum dan Setelah AdanyaKaderJumantikCilik

48

sebesar 35,5%. Besarnya HI setelahdilakukannya pembentukan kader jumantikcilik yaitu 38,40%. Kedua hasil tersebutmenunjukkan besarnya HI melebihi batasyang ditetapkan oleh WHO yaitu ≥ 10%.JumlahHIyangmelebihibatastersebutberartipenyebaran nyamuk di wilayah KecamatanUmbulharjotergolongtinggi.PerbedaannilaiHIsebelumdansetelahadanyajumantikcilikini berhubungan dengan perbedaanbanyaknyakontaineryangdiperiksasebelumdan sesudah adanya jumantik cilik. Kaderjumantik cilik menjadi lebih cermat dalammelihat barang-barang yang mempunyaipotensidalamperkembangbiakannyamukAe.aegypti, dengan demikian jumlah kontainerpositif yang ditemukan larvapun menjadibertambah.

CI menggambarkan banyaknya jumlah8kontainer yang positif ditemukan larva,

dengandemikianberartibanyaktempatyangdigunakanuntukperkembangannyamukAe.aegypti. Jika banyak tempat yang digunakanuntuk perkembangan nyamuk Ae. aegyptimaka daerah tersebut beresiko tinggi dalampenularan dan penyebaran DBD. Sebaliknya,jika nilai CI rendah maka jumlah kontaineryang positif ditemukan larvapun sedikit,sehingga tidak ada tempat yang digunakansebagai perkembangan nyamuk Ae. aegypti.HalinidapatmenurunkanrisikosuatudaerahdalampenularandanpenyebaranDBD.

Perbedaan jumlah kontainer yangdiperiksa sebelum dan setelah adanyajumantik cilik menunjukkan bahwasanya,kader jumantik cilik yang melakukanpemeriksaan lebih teliti dalam pengamatantempat-tempat yang berpotensi untukmenjadi tempat perindukan nyamuk Ae.aegypti. Breteau Index merupakan indikatorterbaikuntukmelihatkepadatanvektor,halinidikarenakan BI melihat pada rumah dankontainer sekaligus. Besar BI sebelum adajumantik cilik (diperiksa oleh jumantikdewasa) yaitu 63,04%, sedangkan besar BIsetelah diperiksa jumantik cilik yaitu123,91%.Keduahasiltersebutmenunjukkanbahwasannya nilai BI melebihi batas yang

7telahdistandarkanyaitu>50%.

Berdasarkan analisis di atas dapat kitaketahuibahwasannyakepadatannyamukAe.aegypti di Kecamatan Umbulharjo Kota

Yogyakarta berada pada tingkat kepadatanyang sedang. Menurut penelitian terdahuluterdapatduakecamatanyangsecarakonsistenmengalami pertumbuhan penduduk sejaktahun2000,yaituKecamatanUmbulharjodanKo t a g ede . Ke c ama t an Umbu l h a r j o mempunyai jumlah penduduk78.831 orang,denganbesarCI≥5%,HI≥10%danBI>50%yangberartidaerahtersebutmemilikipotensi

9penularanDBD yang cukup tinggi. Jumantikcilik yang memiliki tingkat ketelitian lebihtinggidibandingkandenganjumantikdewasaini menunjukkan bahwa jumantik cilik bisamenjadi alternatif dalam penyelesaianmasalahDBDdiKecamatanUmbulharjo.Halini dibuktikan dari perbedaan hasil yangdiperolehantarapemeriksaanjentiksebelumdan sesudah adanya kader jumantik cilik.Keberadaankaderjumantikcilikinijugadapatmenjadi sarana preventif dalam menekanangkaterjadinyaDBDdikecamatantersebut.Hal ini tentu menjadi salah satu alternatifpengendalian penyakit DBD setelah padabeberapa hasil penelitian menunjukkanbahwakinerjakaderjumantikdewasakurangefektif. Salah satu indikasi kinerja jumantikyangrendahadalahmasihrendahnyanilaiABJ

6yangartinyanilaiCInyatinggi.Curahhujanmerupakansalahsatufaktor

lingkungan yang sangat mempengaruhikepadatan vektor. Penelitian di Surabayamenunjukkanpeningkatankepadatanvektordari bulan Januari ke Maret, hal ini sejalandenganpuncakmusimhujandiSurabayayaitu

9pada bulan Januari hingga Februari. Curahhujan yang tinggi dapat meningkatkanbreedingsitenyamukterutamadilingkunganluar rumah sehingga meningkatkankepadatan vektor. Penelitian terdahulumenerangkan bahwa temperatur dankelembabanjugasangatmempengaruhihidupnyamuk. Temperatur yang cenderung tinggidapatmempercepatstadium larvadanmasainkubasi virus. Kelembaban yang tinggi jugaakanmemperpanjangumurnyamuksehingga

9frekuensimenghisapdarahmeningkat.

Hasilpenelitiansebelumadanyajumantikcilik, jumlah persentase kontainer yangdiperiksa di dalam sebesar 21,00% dankontainer yang diperiksa diluar sebesar17,86%, sedangkan setelah adanya kaderjumantik cilik jumlah persentase kontainer

JurnalVektorPenyakit,Vol.10No.2,2016:45–50

49

EfektivitasKaderJumantik.....................(TriWahyuniSukesi,et.al)

yangdiperiksadidalamsebesar11,24%danyang diperiksa di luar sebesar 11,24%.B e rda s a rkan h a s i l t e r s ebu t , p ada pemeriksaan kontainer sebelum adanyajumantik cilik menunjukkan persentasekontaineryangdiperiksadidalamlebihtinggidibandingkan yang diperiksa di luar rumah,ini menunjukkan bahwasannya memangbreeding place nyamuk Ae. aegypti beradadidalam rumah. Penelitian terdahulumenjelaskanbahwaAe.aegypti lebihseringditemukan di dalam rumah. Hal ini dikarenakandidalamrumahterdapatbanyakgenangan air bersih yang dapat dijadikansebagai tempat perindukan dan manusia

10sebagaisumbermakanan.Terdapat beberapa fak tor yang

mempengaruhi kejadian DBD di perkotaan.Berdasarkan penelitian terdahulu faktortersebut yaitu kepadatan permukiman,kepadatan penduduk, mobilitas pendudukatauvirulensivirusDEN.Mobilitaspendudukdi perkotaan didukung oleh meningkatnyasarana transportasi, hal ini kemungkinanmenjadi penyebab tingginya kejadian

11penyakitDBDdidaerahperkotaan.Kepadatan nyamuk sejalan dengan

kepadatan penduduk dengan disertailingkungan yang tidak terpelihara denganbaik.Lingkungandanfaktoriklimyangpanasdan lembab akibat musim hujan dapatmemperpanjang umur nyamuk Ae. aegypti.Nyamuk yang mengandung virus dengueselama hidupnya mampu menularkanpenyakitdemamberdarah.PenggunaanlahandiKotaYogyakartadidominasiolehbangunanterutama permukiman, namun beberapawilayah masih ada yang memiliki lahanpertanian atau lahan kosong terutama didaerah pinggiran kota seperti Kecamatan

12Umbulharjo. HasilpenelitiandiKotaBanjarmenunjukkan keberadaan lahan pekarangandikecamatanendemistinggidanrendahlebihbanyak dibandingkan kecamatan endemissedang. Berdasarkan hal ini maka perludiwaspadai karena kondisi tanamanpekaranganyangcenderunglembabdangelapmerupakan tempat yang sangat disukai Ae.

1 3aegypt i untuk berist irahat . Untukpemeriksaan jentik, kader harus lebih telitimemeriksa tempat yang memungkinkansebagaiperindukannyamukAe.aegypti.

KESIMPULAN

Tingkat kepadatan nyamuk Ae. aegyptisebelum adanya kader jumantik cilik yaitunilai CI sebesar19,29%,HI sebesar35,50%,dan nilai BI sebesar 63,04%. TingkatkepadatannyamukAe.aegyptisetelahadanyakader jumantik cilik yaitu nilai CI sebesar12,95%, HI sebesar 38,40%, dan nilai BIsebesar 123,91%. Terdapat perbedaankepadatannyamukAe.aegypti(HI,CIdanBI)sebelum dan setelah adanya kader jumantikcilikdiKecamatanUmbulharjo.

SARAN

Membentukkaderjumantikcilikdisetiapkelurahan denganmelibatkan sekolah dasaryang ada dalam rangka upaya pencegahanpenyakitDBD.

UCAPANTERIMAKASIH

Penulis menyampaikan terima kasihkepadaUniversitasAhmadDahlanyangtelahmemberikandanapenelitianbagiparadosen,Lembaga Penelitian dan PengembanganUniversitas Ahmad Dahlan atas semuabantuan yang sudah diberikan, FakultasKesehatan Masyarakat Universitas AhmadDahlan yang telah memberikan kesempatanuntuk mengikuti penelitian, Sekolah DasarNegeriTahunanUmbulharjoYogyakartayangtelah memberikan ijin para siswa dilatihmenjadikaderjumantikcilik,DinasperijinanKota Yogyakarta, dan tim peneliti ataskerjasamanya.

DAFTARPUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Pencegahan dan Pemberantasan DemamBerdarahDeguediIndonesia.2007.

2. Kemenkes RI. Health Statistics: ProfilKesehatanIndonesia2012.jakarta;2013.

3. World Health Organization. DBD Dengue:Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan DanPengendalian . 2nd ed. jakarta: bukukedokteranEGC;2008.

4. Anonim. Siklus Demam Berdarah LimaT a h u n a n A n c a m Y o g y a k a r t a . nasional.tempo.co/read/news/2015/10/23/058712423/siklus-demam-berdarah-lima-tahunan-ancam-yogyakarta.Published2015.

5. Notoatmodjo. Promosi Kesehatan Dan IlmuPrilaku.jakarta:rinekacipta;2007.

50

JurnalVektorPenyakit,Vol.10No.2,2016:45–50

6. Sandhi, Ni Putu Desi Ary, Martini N ketut.Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap KinerjaJuru Pemantau Jentik dalam PelaksanaanPemberantasanSarangNyamukdiKecamatanDenpasar Selatan Tahun 2013. CommunityHealth(Bristol).2014;II(1):1-11.

7. Ramadhani, Masitha Mentari, Astuty H.Kepadatan Dan Penyebaran Aedes aegyptiSetelah Penyuluhan DBD di KelurahanPaseban,JakartaPusat.eJKI.2013;1.

8. WatiNAP.SurveiEntomologiDanPenentuanMayaIndexDiDaerahEndemisDBDdiDusunKrapyak Kulon, Desa Panggungharjo,Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul Diy. JMedRespati,.2015;X.

9. Joharina, AS, Widiarti. Kepadatan LarvaNyamukVektorSebagai IndikatorPenularanDemamBerdarahDenguediDaerahEndemisdiJawaTimur.JVektorPenyakit.2014;8:33-40.

10. Fatmawati, Titi, Ngabekti, Sri, Priyono B.Distribusi dan Kelimpahan KepadatanAedesspp. di Kelurahan Sukorejo GunungpatiSemarang Berdasarkan Peletakan Ovitrap.UnnesJLifeSci.2014;3.

11. Kesetyaningsih, Tri Wulandari, Alislam,Haqiqi Mussiani, Eka F. Kepadatan LarvaAedes aegypti di Daerah Endemis DemamBerdarah Desa dan Kota Hubungannyadengan Penge tahuan dan Per i l aku Masyarakat.MutiaraMed.2012;2:56-62.

12. SumunarDRS.PenginderaanJauhdanSistemInformasiGeografisuntukPerkiraanKejadianLuarBiasaPenyakitDemamBerdarahDenguediKotaYogyakarta.JPenelitHum.2009;14:1-14.

13 Dinata, Arda, Dhewantara PW. KarakteristikLingkungan Fisik, Biologi, dan Sosial diDaerah Endemis DBD Kota Banjar Tahun2011.JEkolKesehat.2012;11:315-326.