Post on 02-Apr-2018
7/27/2019 dpt imunisasi
1/4
IMUNISASI DPT
I. Pengertian imunisasiImunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit
melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan
jauh lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus
dirawat di rumah sakit.
II. Pengertian Imunisasi DPTImunisasi DPT adalah vaksin kombinasi untuk mengatasi penyakit Difteri, Batuk
renjan/Pertusis dan Tetanus. Tiga penyakit yang cukup perlu dipertimbangkan karena
akibat yang ditimbulkannya.
III. Tujuan Imunisasi DPT
Imunisasi DPT wajib diberikan karena bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif
dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus.
IV. Jadwal Pemberian
Sesuai dengan Program Pengembangan Imunisasi (PPI, diwajibkan) imunisasi DPT
diberikan 5 kali, 3 kali di bawah usia satu tahun dan 2 kali masing-masing di atas satu
dan lima tahun.imunisasi DPT dilakukan bersamaan dengan pemberian vaksin polio.
DPT 1 diberikan ketika sikecil usia dua bulan, DPT 2 di usia empat bulan, dan DPT 3 di
usia 6 bulan. Wajib diperhatiakn, DPT 1 sampai DPT 3 harus sudah didapat bayi sebelumusia setahun. Sedangkan yang di atas satu tahun DPT 4 dan DPT 5 diberikan di usia 18
bulan dan 5 tahun. Bila sudah dilakukan 5 kali suntikan DPT, biasanya sudah cukup.
Namun di usia 12 tahun, seorang anak biasanya mendapat lagi suntikan TT (DPT tanpa
P/Pertusis), sampai umur 7 tahun bisa juga diberikan suntikan DT. Di atas usia 5 tahun,
penyakit pertusis jarang sekali terjadi dan dianggap bukan masalah. Jadi, suntikan P tak
perlu diberikan lagi.
JADWAL IMUNISASI Program Pengembangan Imunisasi (PPI)
Usia Jenis Imunisasi
Bayi baru lahir Hepatitis B 1, Polio
Antara lahir sampai 2 bulan BCG
1 bulan Hepatitis B 2
2 bulan DPT 1, Polio 1
4 bulan DPT 2, Polio 2
6 bulan DPT 3, polio 3, hepatitis 3
7/27/2019 dpt imunisasi
2/4
9 bulan Campak 1
18 bulan DPT 4, Polio 4
5 tahun DPT 5, polio 5
6 tahun Campak 2
12 tahun DT / TT
V. Cara Imunisasi dan Dosis
Imunisasi DPT diberikan2-3 kali dengan cara SC atau IM sebanyak 0,5 cc padalengan atas atau paha luar
Diberikan sejak bayi umur 2 bulan, dengan jarak waktu antara 2 penyuntikan 4-6minggu
VI. Indikasi dan Kontraindikasi
IndikasiUntuk bayi atau anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi DPT
Kontraindikasi- Jangan diberikan imunisasi DPT jika menderita epilepsi- Kejang demam- Dan penyakit defisiensi imunologi
VII. Efek Samping
Setelah mendapatkan imunisasi DPT, reaksi yang umumnya terjadi adalah tangan atau
kaki pegal-pegal, kelelahan, kurang nefsu makan, muntah, rewel dan demam. Namun
reaksi-reaksi tersebut cuma bersifat sementara hingga tak perlu dikhawatirkan.
Demam pada tubuh setiap anak tidak sama karena daya tahan masing-masing tubuhnya
berbeda. Demam pada anak setelah imunisai terjadi 1-2 hari. Jika demam cukup berikan
obat penurun demam yang takarannya sesuai dengan usia dan BB anak. Obat penurun
demam bekerjanya hanya 4 - 6 jam. Namun bila panas si kecil di atas 38oC atau panas 2
hari lebih, maka segera bawa ke dokter.
VIII. Cara PenyimpananVaksin yang disimpan dan diangkut secara tidak benar akan kehilangan potensinya.
Instruksi pada lembar penyuluhan (brosur) informasi produk harus disertakan. Aturan
umum untuk sebagian besar vaksin, bahwa vaksin harus didinginkan pada temperature 2-
8 C dan tidak membeku. Sejumlah vaksin (DPT, Hib, Hepatitis B dan Hepatitis A) akan
tidak aktif bila beku. Pengguna dinasehatkan untuk melakukan kkonsultasi guna
mendapatkan informasi khusus tentang masing-masing vaksin, karena beberapa vaksin
(OPV dan vaksin yello Fever) dapat disimpan dalam keadaan beku.
7/27/2019 dpt imunisasi
3/4
Penyimpanan vaksin membutuhkan suatu perhatian khusus karena vaksin merupakan
sediaan biologis yang rentan terhadap perubahan temperature lingkungan.
Vaksin akan rusak apabila temperature terlalu tinggi atau terkena sinarmatahari
langsung seperti pada vaksin polio tetes dan vaksin campak. Kerusakan juga dapat terjadi
apabila terlalu dingin atau beku seperti pada toksoid difteria, toksoid tetanus, vaksin
pertusis (DPT, DT), Hib conjugated, hepatitis B, dan vaksin influenza.
Pada beberapa vaksin apabila rusak akan terlihat perubahan fisik. Pada vaksin DPT
misalnya akan terlihat gumpalan antigen yang tidak bisa larut lagi walaupun dikocok
sekuat-kuatnya.sedangkan vaksin lain tidak akan berubah penampilan fisik walaupun
potensinya sudah hilang / berkurang.
Vaksin yang sudah dilarutkan lebih cepat rusak. Dengan demikian kita harus yakin
betul bahwa cara penyimpanan yang kita lakukan sudah benar dan menjamin potensi
vaksin tidak akan berubah.
7/27/2019 dpt imunisasi
4/4
Daftar Pustaka
Wiradimaja Heni. 2006. Panduan Imunisasi. Jakarta : PT Sarana Kinasih Satya Sejati
Gupte Suraj. 2004. Panduan Perawatan Anak. Jakarta : Pustaka Populer Obor
http://percikcahaya.blogspot.com/2011/04/cara-penyimpanan-vaksin.html
http://percikcahaya.blogspot.com/2011/04/cara-penyimpanan-vaksin.htmlhttp://percikcahaya.blogspot.com/2011/04/cara-penyimpanan-vaksin.htmlhttp://percikcahaya.blogspot.com/2011/04/cara-penyimpanan-vaksin.html