Post on 05-Jan-2016
description
Diare Akut pada Anak dan
Penanganannya
Ivanalia Soli Deo102012359E1
Anak laki-laki berusia 7 tahun, mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, disertai demam 38.5⁰C. selama sakit
anak ini hanya meminum obat penurun panas dan tidak pernah berobat ke dokter. Frekuensi diare 6x/hari,
konsistensi cair, dan tidak ada darah maupun lendir. Sejak 1 hari yang lalu, anak menjadi tidak nafsu makan
dan asupan berkurang. Beberapa jam sebelum berobat, anak menjadi lemas dan hanya terbaring di tempat tidur,
sehingga Ibunya memutuskan untuk membawa anak tersebut ke UGD RS terdekat. Menurut Ibunya anak ini terakhir membuang air kecil 4 jam yang lalu. Pada PF, didapati anak tampak lemas, TD 90/60, denyut nadi
90x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, temperatur 39⁰C, kedua kelopak mata cekung, bibir kering dan pecah-
pecah, turgor kulit kembali lambat, akral hangat.
AnamnesisKU (apa keluhannya, sudah berapa
lama): Diare sejak 2 hari yang laluRPS:– Sehari berapa kali? 6x/hari– Ada darah atau tidak? Tidak ada darah– Jika ada darah, darahnya merah/hitam?– Ada lendir? Tidak ada lendir– Apakah ada pus? Tidak ada– Apakah ada lemak/berminyak? Tidak ada
Tidak ada darah dalam feses: Enterotoxigenic E.coli (ETEC), Vibrio cholerae (punya tanda khas: tinja
seperti cucian air beras), Rotavirus><
Ada darah dalam feses: Shigella spp membuat tukak-tukak kecil pada usus, Enteroinvasisve E.coli (EIEC) menimbulkan kerusakan jaringan mukosa
Diare akut: diare <15 hari terbanyak pada anak karena disebabkan virus, bakteri/parasit
><Diare presisten: 2-4 minggu
Diare Kronik : >4 mingguDisentri: diare +darah
Diare : BAB encer lebih dari 3 kali perhari><
Konstipasi: pergerakan usus yang jarang dan tidak menyeluruh (BAB tidak
lancar/tidak bisa BAB)
Penyebab Diare: - Infeksi Bakteri, Virus, atau Parasit
- Keracunan makanan- Malabsorbsi
- Intoleran terhadap makanan- Obat-obatan
Ada lemak adanya malabsorbsi lemak
Keluhan lain (demam ataupun mutah)?Riwayat makanan/minuman/berpergian– Sebelum diare ada makan/minum sesuatu?
(makanan yang mengandung bakteri penyebab keracunan makanan/ makanan kaleng/ seafood)
– Apa ada alergi terhadap makanan tertentu?– Apa ada intoleran terhadap makanan
tertentu?– Sebelumnya berpergian/berkemah?
(konsumsi air yang tercemar parasit)
Keracunan makanan:staphylococcus aureus, bacillus
cereus, dsb
• RPD? (pernah sakit seperti ini? apa penyebabnya?)
• RPK? (apa ada keluarga yang terkena juga)• Riwayat ekonomi dan sosial?– Apakah anak dititipkan ke tempat penitipan anak?– Apakah anak tinggal di asrama?
• Apakah masih bisa buang air seni atau tidak? (menunjukan derajad dehidrasi)
EPIDEMIOLOGI
Pemeriksaan Fisik TTV -> didapati demam Inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi Pemeriksaan untuk melihat apakah ada dehidrasi
atau tidak
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan feses makroskopis• Pemeriksaan feses mikroskopis• Biakan bakteri• Pemeriksaan darah
Pemeriksaan:Turgor kulit (kurang: dehidrasi sedang. Sangat kurang:
dehidrasi berat ), ubun-ubun, mata, suara tangisan, anak aktif/tidak, mukosa mulut (kering/tidak)
Diare akibat Infeksi Bakteri
Tanda & Gejala Rotavirus ETEC EIEC Shigella V.Cholera
Mual Muntah + - - Jarang Jarang
Demam + - + + -
Konsistensi Cair Cair Kental Kental Cair
Darah - - + Sering
Bau - Tinja Tidak spesifik
- Hanyir
Warna Hijau kuning Tidak berwarna
Hijau Hijau Seperti air beras
Leukosit - - + + -
Cara diagnosis Deteksi antigen
Immunoassay : enterotoksin
Plasmid entero-invasiv
Koloni tidak berwarna
Koloni hijau berkilat
Terapi + kuinolon + kuinolon Trimetropin
Penatalaksanaan Medika Mentosa
• Rehidrasi oral• Rehidrasi Intravena – 0-10 kg : 100mL/kg– 11-20kg: 1000mL + 50mL/kg unuk setiap kg
>10kg– >20kg: 1500mL + 20mL/kg untuk setiap kg
>20kg• Suplementasi Zink• Terapi antimikroba (jika diperlukan)
Penatalaksanaan Non Medika Mentosa
Tetap memberikan asupan makanan yang cukupMenghindari makanan yang menyebabkan diare
Pencegahan- Menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri- Mencuci tangan dengan air bersih- Mengkonsumsi air bersih dan makanan yang
bersih- Pembuangan tinja yang baik dan benar
KesimpulanDiare pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari infeksi, intoleransi makanan, malabsorbsi, keracunan makanan, dsb. Penyebab dapat ditemukan setelah melakukan anamnesis yang terarah, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai. Untuk selanjutnya dapat diberikan terapi yang sesuai, namun terutama memberikan terapi untuk mencegah terjadinya dehidrasi.