Dewi Gayatri, M.Kes. -...

Post on 02-Feb-2018

223 views 0 download

Transcript of Dewi Gayatri, M.Kes. -...

Dewi Gayatri, M.Kes.

Observasi

Wawancara

Angket

Test

Peneliti melakukan pengamatan langsung dengan cara tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara

Bentuk

Observasi non sistematis (tanpa instrumen)

Observasi sistematis (ada instrumen)

Keuntungan

1. Dapat dicatat segera dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang

2. Dapat data walau subyek tidak dapat berkomunikasi

Kerugian

1. Waktu lama

2. Pengamatan terhadap fenomena yang lama tidak dapat langsung dilakukan

3. Ada kegiatan yang tidak mungkin diamati

Proses mendapatkan keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan subyek dengan memakai panduan wawancara

Wawancara terpimpin (pertanyaan diajukan menurut daftar yang diberikan)

Wawancara bebas terpimpin (hanya membawa pedoman garis besar saja)

Wawancara bebas (tanya jawab bebas namun pewawancara menggunakan tujuan sebagai pedoman)

Keuntungan: responden tidak merasa diwawancarai

Kelemahan: terkadang arah pertanyaan tidak terkendali

Wawancara bukan hal yang mudah. Pewawancara harus dapat menciptakan suasana santai tapi serius agar responden dapat menjawab secara jujur

Daftar pertanyaan yang diberikan kepada subyek/responden sesuai dengan tujuan penelitian

Jenis

a. Berdasarkan cara menjawab1. Angket terbuka: menjawab dengan kalimat sendiri2. Angket tertutup: responden diminta memilih jawaban

yang sesuai

b. Dari jawaban yang diberikan1. Kuesioner langsung: responden menjawab tentang

dirinya2. Kuesioner tidak langsung: responden menjawab tentang

orang lain

c. …

c. dari bentuk

1. Pilihan ganda

2. Isian

3. Check list

4. Rating scale

Tidak perlu hadirnya peneliti

Dapat dibagikan serentak

Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan & menurut waktu senggang responden

Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur & tidak malu-malu menjawab

Dapat dibuat terstandar

Responden sering tidak teliti dalam menjawab

Seringkali sulit dicari validitasnya

Terkadang responden tetap tidak jujur

Sering tidak kembali (lewat pos)

Waktu pengembalian tidak bersama-sama

Validitas: mengacu pada pengukuran yang benar melalui instrumen yang benar

“sejauh mana instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur”

Mempersoalkan akurasi peneliti dalam mengamati, mengukur, mewawancarai, menginterpretasikan, mencatat, mengolah informasi yang diperoleh dari subyek

Validasi mukaKesahihan yang mempersoalkan kemampuan model

pertanyaan dalam satu instrumen untuk merefleksikan variabel yang hendak diukur, dan untuk dapat ditafsirkan responden dengan benar.

Validitas isiKesahihan yang mempersoalkan kemampuan

instrumen meliputi semua substansi variabel yang hendak diukur

Validitas kriteriaKesahihan yang mempersoalkan akurasi instrumen

yang baru (murah), relatif dibandingkan dengan instrumen yang ideal (mahal)

Validitas konstrukKesahihan yang mempersoalkan relevansi

pengukuran instrumen terhadap konteks teori yang berlaku

Misal: respons kecemasan

Perubahan fisiologis (detak jantung, frekuensi pernafasan, tekanan darah, warna kulit, kemampuan mengingat, dll)

Tidak mengukur kadar kolesterol, trigliserid, dll

Kekonsistensian dari satu pengukuran ke pengukuran lain

Cara:

1. Metode Test-retest

2. Metode konsistensi internal

1. Metode Test-retesKuesioner diberikan, selang beberapa waktu berikan

kembali. Nilai koefisien korelasi dari kedua jawaban -- koefisien reliabilitas

2. Metode konsistensi internalKorelasi masing-masing butir dengan skor total

1. Membakukan situasi di mana instrumen akan digunakan

2. Menghilangkan variasi pengukuran intra pengamat

3. Menghilangkan variasi pengukuran antar pengamat

Serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

1. Identifikasi variabel

2. Jabarkan variabel menjadi sub variabel

3. Cari indikator dari setiap sub variabel

4. Rumuskan menjadi butir-butir instrumen

5. Lengkapi dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar

Gambaran tingkat pengetahuan tentang HIV/ AIDS pada perawat di r.rawat inap

Variabel: tingkat pengetahuan HIV/ AIDS

Sub Variabel:

Definisi

Tanda dan gejala

Cara penularan

Indikator:

Penularan melalui kontak seksual

Penularan melalui darah

Penularan dari ibu kepada anak

1. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah akan menurunkan risiko terkena HIV/ AIDS

2. Hubungan seksual melalui pernikahan sah akan menurunkan risiko terkena HIV/ AIDS

3. Hubungan di luar pasangan yang sah akan menurunkan risiko terkena HIV/ AIDS

1. Gunakan pertanyaan pendek

2. Gunakan bahasa yang sesederhana mungkin

3. Tanyakan 1 topik saja untuk 1 pertanyaan

4. Hindari pertanyaan abstrak

5. Jika ada kecenderungan ketidakjelasan, berikan definisi singkat

6. Gunakan kata aktif daripada pasif

1. Pertanyaan dengan kalimat kompleks

2. Pertanyaan negatif 2 kali

3. Pertanyaan dengan bahasa yang mempunyai muatan

4. Pertanyaan yang bermakna ganda

5. Pertanyaan yang mengarahkan

6. Pertanyaan mengenai tingkat atau proporsi

Setiap pernyataan harus memuat hanya satu topik pikiran

Hindari pernyataan dengan kata-kata selalu, semua, tidak pernah, dan tidak

Kata-kata hanya, cuma, dan kata lainnya dengan arti mirip harus digunakan dengan hati-hati

Bila memungkinkan, pernyataan disampaikan dalam bentuk kalimat sederhana, tidak dalam bentuk kalimat kompleks

Hindari menggunakan kata-kata dalam pernyataan yang mungkin tidak dimengerti oleh semua target personal

Hindari menggunakan kalimat negatif ganda

Hindari pernyataan yang berhubungan dengan masa lampau

Hindari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai sesuatu yang faktual

Hindari pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih dari satu arti

Hindari pernyataan yang tidak relevan dengan obyek psikologis yang sedang dibahas

Hindari pernyataan yang cenderung didukung atau ditolak semua orang

Pilih pernyataan dengan bahasa yang sederhana, jelas dan langsung

Pernyataan harus pendek, tidak lebih dari 20 kata