Post on 11-Mar-2019
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
-----------
RISALAH
SIDANG PARIPURNA KE-2
MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014 – 2015
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
I. KETERANGAN
1. Hari : Rabu
2. Tanggal : 1 Oktober 2014
3. Waktu : 16.25 WIB – 22.40 WIB
4. Tempat : R. Rapat Nusantara V
5. Pimpinan Sidang :
1. Drs. Aidil Fitri Syah, M.M. (Anggota DPD RI Tertua)
2. Riri Damayanti John Latief, S.Psi (Anggota DPD RI
Termuda)
6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal
DPD RI)
2. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI)
7. Panitera : Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II)
8. Acara : 1. Laporan Tertulis Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun
2013-2014;
2. Pengesahan Jadwal Acara Sidang DPD Awal Masa
Jabatan 2014-2019;
3. Pengambilan Formulir Pencalonan (Form A, B, C, D).
9. Hadir : Orang
10. Tidak hadir : Orang
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 1
II. JALANNYA SIDANG:
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
(Suara tidak masuk rekaman)
PEMBICARA : PADUAN SUARA
Hiduplah Indonesia raya…
Indonesia tanah airku.
Tanah tumpah darahku.
Disanalah aku berdiri.
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku.
Bangsa dan Tanah Airku.
Marilah kita berseru.
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku.
Hiduplah negriku.
Bangsaku Rakyatku semuanya.
Bangunlah jiwanya.
Bangunlah badannya.
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Hadirin kami persilakan duduk kembali.
Berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal , sampai
saat ini telah hadir 67 orang Anggota DPD RI yang telah menandatangani daftar hadir.
Dengan demikian berdasarkan ketentuan Pasal 166 Ayat 3 Tata Tertib DPD RI telah
memenuhi syarat untuk dibuka.
SIDANG DIBUKA PUKUL 16.25 WIB
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 2
PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Pimpinan, belum interupsi ini hanya usul. Apa tidak sebaiknya dua unsur Pimpinan
sebelum dibuka? Saya Ajiep, 102.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Pimpinan Ibu Maimanah sedang melakukan Pimpinan di MPR dan kita tunggu Pak
Fatwa. Tapi untuk menggunakan waktu sebaik mungkin jadi sebaiknya kita mulai terlebih
dahulu sambil menunggu Pak Fatwa yang sedang mengarah ke sini. Setuju?
PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. (JATIM)
Pimpinan. Interupsi, Pimpinan.
Ini adalah Paripurna pertama kita jadi menurut saya, saya usul sebelum mulai setelah
menyanyikan lagu Indonesia Raya kita berdoa bersama-sama yang dipimpin oleh Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Baik. Usul berdoa saya terima. Marilah sebelum memulai acara Sidang Paripurna ke-
2 DPD RI ini marilah kita bersama-sama memanjatkan doa sesuai dengan kepercayaan dan
agama masing-masing. Berdoa dimulai. Berdoa selesai.
Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahiim Sidang Paripurna ke-2 Dewan
Perwakilan Daerah ini saya buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
KETOK 1X
Sidang dewan yang mulia, sesuai dengn jadwal acara, Sidang Paripurna ini memiliki
3 agenda utama yaitu yang pertama, pernyataan Laporan Tertulis Sekretariat Jenderal DPD
RI Tahun Sidang 2013-2014. Yang kedua, pengesahan jadwal acara sidang DPD awal masa
jabatan 2014-2019. Dan yang ketiga, pengambilan formulir pencalonan Pimpinan DPD RI.
Paripurna hari ini 1 Oktober..
PEMBICARA : L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Interupsi, Pimpinan sidang.
Khusus item ketiga, saya kita itu perlu kita bicarakan khusus karena itu masuk di
Tatib. Jadi mungkin perlu kita sepakati dua dulu.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Saya bacakan dulu Bapak. Boleh?
Sidang Paripurna hari ini 1 Oktober 2014 merupakan Sidang Paripurna pertama pada
tahun sidang 2014-2015. Sekaligus merupakan Sidang Paripurna pertama Anggota DPD RI
periode Tahun 2014-2019. Untuk itu sebelum kita melangkah pada agenda selanjutnya,
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 3
baiklah ini karena sudah diinterupsi tadi diminta doa duluan sedangkan dari Sekretariat ada
urutan doa dari Pak Ahmad Subadri jadi sepertinya kita lewati saja. Setuju?
KETOK 1X
Sidang dewan yang mulia, selanjutnya kita memasuki agenda pertama yaitu
penyerahan Laporan Tertulis Sekretaris Jenderal DPD RI. Kepada Saudara Sekretaris
Jenderal DPD kiranya menyerahkan laporan tertulis pelaksanaan tugasnya selama tahun
sidang 2013-2014 kepada Pimpinan dalam Sidang Paripurna ini. Kami persilakan.
Laporan Sekretaris Jenderal DPD.
PEMBICARA : L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan sidang, tadi saya sudah interupsi tadi. Khusus mengenai item ketiga
pengambilan formulir pencalonan itu saya kira bukan forumnya untuk kita bicarakan di
forum ini. Itu ada sessionnya yaitu pada saat pembahasan tatib. Apa kita sepakati persoalan
itu atau tidak? Jadi saya mengusul cuma dua agenda yang kita bicarakan. Pertama,
penyampaian laporan tertulis Sekretariat Jenderal DPD Tahun Sidang 2013-2014. Kedua,
pengesahan jadwal acara Sidang DPD awal masa jabatan 2014-2019.
PEMBICARA : MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)
Pimpinan, Papua Barat.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Silakan.
PEMBICARA : MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)
Pimpinan, menurut saya kita kan masuk pada agenda yang pertama. Tadi sudah rapat
konsultasi antar wakil-wakil provinsi. Kita masuk dulu bicarakan agenda satu. Selesai itu
dalam poin kedua pengesahan jadwal baru silakan kita bicarakan semua itu. Jadi kita
lanjutkan saja pada poin yang pertama dulu. Demikian Pimpinan
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Baik saya lanjutkan.
Laporan Sekretaris Jenderal DPD RI yang telah disampaikan tadi nantinya merupakan
bahan yang perlu dipelajari oleh kita semua sebagai bahan untuk penyempurnaan kinerja
Sekretariat Jenderal DPD RI dan kinerja kelembagaan DPD RI secara keseluruhan.
Sidang dewan yang mulia, selanjutnya kita akan memasuki agenda kedua yaitu
pengesahan jadwal acara Sidang Dewan Perwakilan Daerah awal masa jabatan 2014-2019.
Berkaitan dengan itu naskah rancangan jadwal acara Sidang DPD RI telah kita terima dari
Sekretariat Jenderal, Kami meyakini bahwa rancangan jadwal acara tersebut telah kita
pahami bersama. Apakah rancangan jadwal acara Sidang DPD RI awal masa jabatan periode
2014-2019 dapat disetujui?
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 4
Silakan bagi yang ingin menyampaikan pendapat, kita untuk jalannya ketertiban acara
ini saya minta didaftar dulu ya Pak Muqowam. Tolong sebutkan provinsi dan nama.
PEMBICARA : Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)
Baik. Nama saya Ahmad Muqowam dari Jawa Tengah.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pertama-tama kalau kita berbicara mengenai Paripurna kedua ini ada 3 agenda.
Pertama penyampaian, saya kira ini adalah merupakan laporan yang sifatnya adalah
prememory untuk teman-teman Anggota DPD. Lalu yang kedua adalah mengenai
pengesahan jadwal acara. Dia tidak berdiri sendiri sekedar jadwal acara tetapi adalah ketika
jadwal acara ini akan disepakati maka akan mengikat semua terhadap kita mulai dari pleno
ke-3 sampai dengan Rapat Panmus yang terakhir di dalam hari Kamis 9 Oktober itu.
Nah, ini saya kira tidak sekedar teknis tetapi saya ingin mengangkat sebuah isu bahwa
saya sudah membaca tata tertib DPD. Saya mencoba menganalisis dari pertama adalah MD3,
lalu yang kedua dari TAP MPR mengenai Tatib MPR lalu yang ketiga adalah Tatib DPD .
Bapak-Bapak/Ibu-Ibu sekalian, saya kira kita bisa mencermati di dalam tata tertib
DPD ini pertama misalnya tidak ada ketentuan umum mengenai yang namanya kelompok
anggota. Coba kita sama-sama lihat, di dalam ketentuan umum itu tidak ada namanya
Kelompok Anggota Dewan Perwakilan Daerah mulai dari poin 1 sampai dengan poin 17.
Padahal ini bicara DPD tetapi di dalamnya tidak ada namanya Kelompok Anggota Dewan
Perwakilan Daerah. Saya kira bicara tentang saya kok tidak ada tentang diri saya ini kan
aneh, itu yang pertama.
Lalu yang kedua, hal lain misalnya adalah di dalam MD3 di dalam TAP MPR
misalnya saja ini ada ketentuan mengenai masa jabatan, tidak hanya keanggotaan tapi juga
kepemimpinan. Jadi di TAP MPR misalnya adalah jabatan Pimpinan MPR adalah sesuai
dalam Pasal 8 Ayat 2. Artinya apa? Masa jabatan pimpinan itu adalah sama dengan masa
jabatan anggota artinya 5 tahun, ini untuk sebuah insitusi kelembagaan, bukan kepentingan
personal. Saya kira hal yang lain-lain saya ada beberapa yang perlu saya sampaikan, yang
oleh karena itu menurut saya Ibu Pimpinan dan Pak Pimpinan, sebelum kita sampai pada
jadwal ini saya kira ada baiknya kita coba lihat tata tertib yang ada apakah sudah pas untuk
mengatur mengenai perjalanan DPD kita ini ke depan? Ini saya kira, saya mengajukan usul
karena di dalam jadwal acara itu tidak sekedar jadwal acara time schdule tapi ada substansi
yang harus kita selesaikan lebih dulu. Jadi saya mohon maaf Bapak-Ibu sekalian. Coba
dilihat apakah di dalam tatib DPD itu ada nomenklatur didalam ketentuan umum misalnya
adalah apa tadi yang disebut Kelompok Anggota DPD, itu tidak ada, mulai dari poin 1
sampai dengan 17. Ini satu hal yang menurut saya apa bahasanya dibilang fatal ya fatal,
dibilang tidak fatal kok tidak ada begitu. Jadi contoh satu hal ini saja yang menurut saya
perlu, walaupun itu satu hal saja itu perlu ada keputusan bersama karena alat kelengkapan
apapun DPD itu kalah dengan pleno pada sore hari ini. Jadi itu usul saya Ibu Ketua Sidang.
Ada baiknya saya tidak tahu apakah lobi lebih dahulu atau bagaimana tetapi menurut saya
bahwa tatib ini belum cukup mengatur mengenai apa yang kita lakukan ke depan.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Silakan baris yang ini. Baris sebelah sini dulu, boleh? Biar teratur baris per baris biar
adil. Silakan, namanya siapa Pak?
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 5
PEMBICARA : Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th., M.Si. (PAPUA)
Terima kasih, Pimpinan.
Nama saya Pendeta Charles Simaremare dari Papua. Saya hanya ingin menanggapi
apa yang disampaikan oleh Bapak yang terhormat Pak Muquwam tadi soal tata tertib.
Sepengetahuan kami, kami belum mendapatkan tata tertib sehingga kami tidak bisa
memberikan komentar apa-apa. Oleh karena itu mungkin alangkah baiknya agenda yang bisa
kita laksanakan hari ini adalah yang belum berkaitan dengan tata tertib. Mungkin itu usul.
Terima kasih. Saya kembalikan.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Terima kasih. Selanjutnya dari wilayah kanan ada yang ingin..
PEMBICARA : KH. M. SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag., M.Ag. (SULBAR)
Interupsi Pimpinan. Muhammad Syibli Pimpinan, Sulawesi Barat.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Baiklah. Yang tengah.
PEMBICARA : KH. M. SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag., M.Ag. (SULBAR)
Terima kasih banyak. Muhammad Syibli Sahabuddin, Sulawesi Barat
Mohon izin dari teman-teman agar supaya perdebatannya tidak terlalu panjang soal
alur agenda pada hari ini, kalau sekiranya diizinkan kami ingin meminta kepada pihak
Sekretaris Jenderal untuk menjelaskan alur mengapa alur acaranya seperti ini. Dasarnya apa
sehingga akan terjawab nanti apa yang dikuatirkan oleh Pak Ahmad Muqowam tadi, Terima
kasih Pimpinan
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Terima kasih. Ada lagi yang ingin menyampaikan pendapatnya? Saya persilakan
terlebih dahulu. Sebelah kiri tidak ada? Baiklah, silakan Pak.
PEMBICARA : Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)
Andi Surya dari Lampung Pimpinan.
Menanggapi apa yang dikatakan oleh Pak Muqowam tadi.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Boleh suaranya.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 6
PEMBICARA : Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)
Menanggapi apa dikatakan Pak Muqowam tadi dari kondisi yang ada kemudian dari
pebedaan-perbedaan pendapat yang ada, kami memberikan gambaran bahwa rapat ini perlu
kita skor dulu barang beberapa waktu untuk kesamaan persepsi kita terhadap masalah-
masalah seperti tata tertib ya. Kami juga belum menerima tata tertib yang disampaikan oleh
dari Papua dan juga tata tertib yang lainnya seperti tata tertib pemilihan pimpinan. Nah oleh
karenanya perlu kita samakan persepsi dalam beberapa waktu, mungkin bisa 15 menit atau
setengah jam sehingga semuanya ada kesamaan visi untuk kita menyelesaikan pekerjaan kita
hari ini.
Terima kasih.
PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Pimpinan, Ajiep. Sayap kiri.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Silakan Pak.
PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Saya Ajiep Padindang, 102 dari Sulawesi Selatan.
Terima kasih Bu Pimpinan yang kami banggakan. Wajahnya cukup menarik sore ini,
supaya jangan terlalu tegang Pak. Jadi Pimpinan kita ini yang tercantik.
Terima kasih. Dalam rapat konsultasi tadi antara Pimpinan sementara dengan wakil-
wakil provinsi sebenarnya kita sudah secara sekilas melihat jadwal yang ada ini, meskipun
jadwalnya itu dengan pemahaman biarlah di paripurna baru kita sepakati. Tadi yang kita
sepakat itu cenderung sepakati atau pahami adalah rangkaian persidangan sampai dengan
tanggal 7, kalau tidak salah atau tanggal 8-9 dan khusus yang terkait yang dikemukan yang
terhormat Pak Muqowam dan Bapak-bapak yang lainnya sebenarnya saran saya kepada
Pimpinan Sidang bisa kita katakan pengesahan jadwal acara sidang karena kalau kita tidak
sahkan ini Pak kita tidak bersidang secara formal jadwalnya dan materi ketiganya atau dipoin
ketiganya itu memang bukan pengambilan formulir, karena pengambilan formulir bisa kita
geser ke malam tetapi adalah pembahasan tata tertib. Pembahasan tata tertib dalam artian
penanganan tata tertib untuk menuju rangkaian seluruh persidangan yang kita telah
laksanakan ini. Tidak alasan bagi anggota yang terhormat untuk belum memahami tata tertib,
karena kita sudah banyak lakukan pendalaman di orientasi dan lain sebagainya kita sudah
punya catatan masing-masing sehingga saya punya usul kepada pimpinan sidang, pengesahan
jadwal acara sidang kita ini justru diawali dengan materi ketiga atau jadwal ketiga yaitu
pembahasan tata tertib atau penjelasan tata tertib. Saya kira demikian.
Terima kasih Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Terima kasih.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 7
PEMBICARA : Drs. MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO (DIY)
Saya ya. Afnan Hadi Kusumo dari Yogya.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Yang belakang dulu Pak. Maaf Pak, yang belakang lebih dulu tadi Pak. Setelah ini ya
Pak. Silakan.
PEMBICARA : BENNY RHAMDANI (SULUT)
Terima kasih Pimpinan. Beni Ramdhani B-69 eh 96, Sulawesi Utara.
Dengan menghormati berbagai pendapat yang disampaikan oleh rekan-rekan Anggota
DPD perlu dijelaskan yang pertama, rapat hari ini yang harusnya dimulai jam 4 bahkan tadi,
ini disaksikan pers juga ini, kita molor kurang lebih 15 menit ya. Saya sudah ada di ruangan
ini jam 4 kurang 5 menit. Ini adalah rapat yang tidak berdiri sendiri, tidak rapat yang datang
tiba-tiba tapi ini adalah proses yang berlanjut dari rapat atau pertemuan sebelumnya yaitu
pertemuan yang dilakukan oleh Pimpinan Sementara dengan wakil-wakil dari provinsi.
Persoalannya kan yang lainnya ini banyak tidak hadir. Oke.
Yang kedua dalam pertemuan Pimpinan Sementara dengan perwakilan provinsi kita
menyepakati 2 hal tadi. Yang pertama kita mengutus 6 orang untuk ya melakukan pertemuan
konsultatif dengan MPR dan kita sudah memutuskan itu, mereka sedang bertemu sekarang
nanti agenda berikut mereka akan melaporkan kepada kita hasilnya apa. Yang kedua, tadi
kita memutuskan jadwal yang secara materi ini ada ditangan kita tadi kita sudah bahas.
Pperdebatan juga cukup dinamis. Usul usul pemikiran, pandangan dari wakil-wakil provinsi
juga cukup luar biasa. Nah dalam rapat hari ini atau jam ini tinggal dilempar ke floor Rapat
Paripurna kemudian yang kita lakukan adalah pengesahan, walaupun saya tentu juga paham
bahwa rapat pertemuan Pimpinan Sementara dengan perwakilan provinsi itu juga bukan
absolut kemudian paripurna tinggal mengikuti. Ini adalah forum tertinggi. Nah kalaupun
muncul perdebatan saya setuju dengan penyampaian yang disampaikan oleh kawan-kawan
tadi ini tidak match antara perwakilan provinsi kemudian mengkomunikasikan apa yang
dihasilkan dalam pertemuan dengan pimpinan tadi dengan 3 anggota yang mewakili provinsi
yang tidak hadir, sehingga menjadi penting supaya rapat ini juga cepat ya, Saya usulkan saya
mendukung tawaran dari teman-teman tadi kita skor 15 menit agar wakil provinsi yang hadir
tadi dengan Pimpinan, itu mengkomunikasikan dengan 3 Anggota yang lainnya supaya cepat.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Kepada Pak Afnan silakan.
PEMBICARA : Drs. MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO (DIY)
Jadi ada antriannya, begitu ya.
Yang saya hormati
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama saya Afnan Hadi Kusumo dari DIY. B-56. Apa yang sudah disampaikan Bapak
tadi, Pak siapa namanya? Pak Benny itu benar. Jadi kita sudah melakukan rapat konsultasi
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 8
antara Pimpinan Sementara dengan perwakilan dari provinsi-provinsi. Aada yang datang, ada
yang tidak datang. Yang datang kadang tidak mengkomunikasikan kepada anggota yang lain,
itu penting karena bisa slip nanti ketika Rapat Paripurna. Tadi sudah disepakati bahwa
pembahasannya, agendanya hanya 2. Yang pertama tentang jadwal, yang kedua tentang
perwakilan dari DPD yang jumlahnya 6 orang ke rapat MPR ya, rapat koordinasi, itu juga
membahas tentang penjadwalan juga. Nah oleh karena itu sebenarnya kalau kita kembali ke
agenda yang sudah disepakati itu karena perwakilan provinsi mestinya dia sudah diberi
mandat oleh provinsinya. Oleh karena itu kalau kembali ke apa yang sudah disepakati ketika
rapat konsultasi itu ya kembali saja ke agenda yang sudah sepakat ini. Jadi tidak ada yang
lain-lain. Saya kira usulan dari DIY seperti itu dan kami berempat sudah bersepakat. Jadi
tidak ada perbedaan antara kita berempat karena kita komunikasikan. Mungkin yang lain
tidak mengkomunikasikan itu urusan masing-masing. Nah saya kira itu. Jadi kita kembalikan
ke agenda yang awal saja, tidak kemana-mana lagi.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PEMBICARA : Drs. IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH (NTT)
Pimpinan sidang, saya dari NTT.
Pimpinan, sebelum kita masuk pada acara paripurna ini dan sebelum perwakilan dari
provinsi-provinsi itu merapat, apakah waktu mereka merapat mereka menentukan jadwal ini
? Tapi jadwal ini saya sudah lihat 2 hari sebelumnya. Artinya jadwal ini telah disusun
sebelumnya dan yang menyusun saya percaya bahwa itu sekretariat yang menyusunnya dan
saya pikir agar Rapat Paripurna itu dapat berjalan dengan lancar tanpa harus diskors maka
berikan waktu kepada sekretariat untuk sekretariat menjelaskan mengapa mereka menyusun
jadwal seperti ini dan dari penjelasan itu kami menanggapinya apakah sudah sesuai dengan
tatib atau tidak. Kalau memang harus disesuaikan dengan tatib maka tentu dari sekretariat
akan menjelaskannya lagi sehingga dengan demikian Pimpinan hanya cukup menawarkan
apakah kami menyetujui apa yang dijelaskan oleh sekretariat atau tidak dan dengan demikian
Paripurna ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Terima kasih Pimpinan.
PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Interupsi Pimpinan, interupsi.
Pimpinan, Ajiep dari Sulawesi Selatan. Saya ingin membantu Pimpinan yang
terhormat, bukan lagi Sekretariat Jenderal yang harus menjelaskan tetapi Pimpinan
Sementara telah mengakomodir tadi berbagai pendapat dalam rapat konsultasi. Ibu mohon
dijelaskan, jelaskan saja apa yang berkembang tadi berbagai pertimbangan tapi tidak berarti
mengurangi kesepakatan yang harus terjadi pada saat ini karena hari inilah, ya saat inilah
yang menentukan. Ssaya kira begitu Bu Pimpinan, jangan ragu-ragu.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Baiklah, tadi kita sudah mendengar pendapat dari Pak Afnan Yogyakarta. Saya
kembalikan ke floor apakah kita setuju dengan pendapat beliau.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 9
PEMBICARA : Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (SUMUT)
Pimpinan.
PEMBICARA : L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang, Rusman Emba dari Sultra
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Iya silakan. Sebentar Pak.
PEMBICARA : Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (SUMUT)
Saya Darmayanti Lubis dari Sumatera Utara ya.
Saya tidak tidak ingin berdebat dengan dalam arti kata. Cuma saya merasa agak aneh
dijadwal 3 ini sebenarnya sudah dapat lama jadwal ini, kita harus jujur. Sejak tadi siang
sayapun sudah pegang tapi ini dibagi lagi, tapi kan yang ketiga inikan kaitannya dengan
pencalonan. Ini sangat erat kaitannya dengan tata tertib. Kenapa sekarang kita tiba-tiba
langsung saja, tidak lagi menyinggung-nyinggung tata tertib. Saya tidak tahu apakah nanti
tata tertibnya mau dibuka atau tertutup, mau dijelaskan ataiu apa tetapi ini sangat tidak logis
menurut saya. Tiba-tiba kita lompat pengambilan formulir, kan belum semua yang hadir di
sini paham apa isi maksudnya ini. Walaupun di orientasi sudah ada yang ngantuk-ngantuk
juga ya, saya juga termasuk yang ngantuk.
Terima kasih.
PEMBICARA : L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Terima kasih, Pimpinan sidang.
Jadi mempertegas apa yang dikatakan Ibu tadi bahwa. Saya Rusman Emba Bu, dari
Sultra. Halo Bu.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Silakan.
PEMBICARA : L. M. RUSMAN EMBA, ST (SULTRA)
Jadi pertama saya kira apa yang telah dibicarakan oleh perwakilan dari provinsi tadi
saya kira, bukan kita melangkah ke belakang tapi saya kira forum ini juga menjadi ruang
untuk bisa diberikan penjelasan, bisa diberikan klarifikasi dan saya menawarkan daripada
kita berprasangka buruk seperti apa yang dikatakan Ibu tadi, saya berharap di poin ketiga ini
pengambilan formulir pencalonan diganti dengan pembahasan tata tertib.
Saya kembalikan Bu
PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag (JATIM)
Pimpinan, Ahmad Nawardi dari Jawa Timur.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 10
Dari pendapat-pendapat yang berkembang, itu sudah banyak Pimpinan. Tinggal ada 2
hal yang mungkin diputuskan antara Bapak Rusman dan Bapak Muqowam tadi berbeda. Jadi
ada 2 hal yang perlu diputuskan. Pertama, jadwal ini tadi sudah dibahas di perwakilan tiap-
tiap provinsi dan sudah disahkan dan sudah disepakati di sana, tinggal satu disahkan di Rapat
Paripurna, apakah paripurna ini menyetujui rancangan jadwal ini? Kalau sudah menyetujui
langsung diketok setuju. Kalau ada hal-hal misalnya yang perlu diubah seperti usulannya Pak
Rusman, usulan Pak Muqowam, nah ini harus dibahas satu-satu dasarnya apa, Pimpinan
mungkin bisa konsultasi sesama Pimpinan di sana keputusannya apa, tawarkan keputusan itu
kepada kita. Jadi biar tidak berkembang terus, tidak akan selesai kalau seperti ini.
Terima kasih.
PEMBICARA : ADRIANUS GARU, SE., M.Si (NTT)
Pimpinan.
Kasian juga pimpinan karena baru ini. Jadi saya lihat ini kalau nanti tidak terarah
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Maaf Pak nama dan provinsinya
PEMBICARA : ADRIANUS GARU, SE., M.Si (NTT)
Andre Garu dari NTT.
Jadi maklum, kita semua juga orang baru, memang suasananya begitu kalau baru.
Yang saya tekankan di sini begini. Saya sepakat tadi dengan salah satu anggota yang
menyatakan kembalikan kepada Sekjen DPD untuk menjelaskan dulu. Karena apa? Tadi ini
kan sudah ada rapat konsultasi Pimpinan Sementara dengan wakil provinsi. Jangan sampai
ini perpanjang lagi, tidak sampai-sampai ini. Saya kembalikan.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Bismillahirahmanirahim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebelumnya, saya mohon maaf. Saya tadi datang ke ruangan sini mencari kursi saya,
tetapi saya didorong harus naik ke sini. Jadi, ini kan tiba-tiba berhalangan Ibu Maimanah.
Saya memang tadi ditelepon oleh Pak Aidil dari Palembang karena umur Pak Aidil itu sedikit
saja berbeda dengan saya. Saya mengatakan, “Pak Aidil ini tolong Pak Aidil saja sebab saya
ini kan sudah menjadi pengetahuan kita semua, saya termasuk orang yang mencalon.” Jadi,
saya khawatir ada prasangka-prasangka, conflic of interest. Jadi, sebenarnya saya mohon
maaf ya, mohon maaf kalau boleh saya minta izin, ini saya diganti oleh Pak Aidil duduk di
sini. Ini saya permohonan dari saya. Jadi permohonan dari saya jadi memang urutan umur itu
saya yang ketiga, yang keempat adalah Pak Aidil. Jadi saya dengan segala hormat saya
mohon diizinkan persetujuan bahwa saya diganti oleh Pak Aidil di sini duduk. Pak Aidil tadi
memang..
PEMBICARA :
Ini orang tua yang bijak saya kira.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 11
PIMPINAN SIDANG : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Saya mohon kesediaan Pak Aidil untuk.. Ini perasaan saya ewuh pakewuh Bahasa
Jawa-nya ini. Saya mohon Pak Aidil. Silakan, Bapak Pendeta.
PEMBICARA : Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th. M.Si
Terima kasih, Pimpinan.
Terima kasih untuk kesempatannya yang kedua. Saya mungkin mengomentari soal
apa yang disampaikan Yang terhormat Pak Fatwa. Bapak menyampaikan tidak tahu landasan
Bapak duduk di sana mungkin itu sangat betul, mungkin Sekretariat dan Pimpinan yang lain
apa alasan atau landasan Pak Fatwa duduk di sana. Sesuai dengan tata tertib atau mungkin
yang sudah disahkan tadi Pimpinan DPD itu yang termuda dan yang tertua.
PEMBICARA :
Pimpinan tidak usah dijawab
PIMPINAN SIDANG : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Ya itu sudah ada dalam tata tertib dan konvensi ya bahwa yang tertua dan yang
termuda. Jadi yang tertua pertama....
PEMBICARA : H. AHMAD SUBADRI (BANTEN)
UU MD3, Pak, bukan tata tertib saja
PIMPINAN SIDANG : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Berdasarkan UU MD3. Ya, maaf, UU maksud saya.
PEMBICARA : Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)
Pimpinan, saya Rizal Sirait dari Sumatera Utara. Kita beribu tulus dalam ruangan
yang terhormat ini. Sebenarnya duduknya Pak Fatwa itu Undang-Undang. Bapak tidak bisa
mewakilkan kepada yang lain ketika Bapak masih ada Pak. Pimpinan Sementara itu tertua
dan termuda. Ketika berhalangan tertua, masuk tertua kedua dan seterusnya. Yang mudapun
seperti itu, ini kehendak UU bukan kehendak pribadi kita masing-masing.
Terima kasih. Saya lanjutkan kembali.
Pimpinan, saya ingin menambah wawasan Pimpinan tentang masalah materi kita pada
sore hari ini. Pada poin 3, pada poin 2 pembahasan tentang jadwal. Ketika masuk poin ketiga
ini tentang pengambilan formulir. Sebenarnya kalimat pengambilan formulir ini salah. Kita
masuk dalam pembahasan pemilihan. Apakah kita lakukan dulu pemilihan pimpinan definitif
baru kita membahas tatib? Apakah kita dahulukan membahas tatib baru memilih pimpinan?
Baru kinerja kita ini bisa berkelanjutan seterusnya. Mari kita pahami tentang peraturan atau
Undang-Undang atau tatib yang kita laksanakan ini. Jadi pimpinan tidak usah ragu-ragu, mari
kita bahas dulu, kalau kita sepakat semuanya membahas tata cara memilih Pimpinan DPD
periode 2014-2019, baru setelah itu kita bahas tatib kita atau kita dulukan membahas tatib
kita karena salah satu di dalam tatib kita ini, di pasal berapa ya, Pasal 49 ini tata cara
pemilihan. Mari kita buka tatib kita, kita dahulukan dulu tata cara pemilihan pimpinan baru
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 12
membahas tatib, itu saja dalam poin yang ketiga ini. Jangan terus ujug-ujug mengambil
formulir, tata cara pengambilan formulir itu kayak bagaimana, kita belum tahu. Mari
Pimpinan. Saya kembalikan. Terima kasih.
Saya kembalikan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PEMBICARA : Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)
Pimpinan, Juniwati Sofwan, Jambi.
PIMPINAN SIDANG : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Sebentar. Kita selesaikan dulu satu-satu.
Yang pertama, itu memang betul Undang-Undang dan tata tertib juga kovensi tapi
saya mengajukan permohonan. Itu permohonan saya, karena saya juga merasa didorong saja
ke sini tadi ke atas sini dan tapi ada perasaan conflict of interest, nanti macam-macam timbul
prasangka-prasangka. Ini permohonan saya dari hati yang paling dalam.
PEMBICARA : Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)
Pimpinan. Ibu Juniwati sini. Pimpinan, Jambi.
PIMPINAN SIDANG : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Silakan.
PEMBICARA : Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)
Saya sangat mengerti apa yang dikatakan dan menghayati apa yang dikatakan oleh
Bapak A.M Fatwa. Di dalam tatib, itu dikatakan jika yang tertua berhalangan digantikan
tertua kedua dan seterusnya. Dalam hal ini tadi Bapak A.M. Fatwa sudah mengatakan beliau
merasakan adanya kendala dan hambatan. Jadi kita harus menghargai beliau ini. Ini
merupakan suatu hambatan bagi beliau untuk duduk sebagai ketua di depan. Jadi tidak apa-
apa kalau beliau itu memberikan kesempatan kepada tertua yang ke berapa ini? Yang ke
empat. Tolong hargai beliau.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Ini dulu kita selesaikan, ada tanggapan dari Ibu Juniwati dari Jambi,
PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (RIAU)
Setuju, ketok saja setuju. Kalau sudah memandatkan setuju. Tinggal Pak Fatwa
sekarang memandatkan pada berikutnya.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 13
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Silakan kesediannnya Pak Aidil dari Sumatera Selatan untuk menggantikan Bapak
A.M. Fatwa sebagai Pimpinan Sidang Sementara.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Atas persetujuan Bapak dan Ibu sekalian Pimpinan Sidang kami terima.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kita melihat perkembangan pemikiran yang berkembang dalam forum yang
terhormat ini dan kelihatannya beberapa informasi dan penjelasan berdasarkan pertemuan
awal antara delegasi yang bertemu sebelumnya tidak menyampaikan atau belum
menyampaikan kepada teman-teman seprovinsinya, akibatnya terjadi ketidaksepakatan antara
provinsi itu sendiri. Oleh karena itu, Bapak dan Ibu sekalian, tentu mempercepat masalah ini
saya hanya ingin menawarkan apakah kita skors beberapa menit untuk memberi kesempatan
kepada teman-teman tadi mewakili provinsinya untuk dapat memberi penjelasan.
PEMBICARA : Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Interupsi, Pimpinan
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
PEMBICARA : Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Kami hanya ingin meluruskan.
PIMPINAN SIDANG : RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI)
Nama Pak, maaf.
PEMBICARA : Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Abdul Rahmi, Kalimantan Barat, B-79. Kami hanya ingin meluruskan persoalan
sebab tadi kami adalah utusan dari wilayah Kalimantan Barat dan sebagaimana kita lihat di
dalam agenda poin 5, itu adalah persiapan pengesahan jadwal acara Sidang DPD awal masa
jabatan periode 2014-2019. Tujuannya persiapan, jadi persiapan tadi ya kita tahu yang
namanya persiapan belumlah membahas usulan yang bersifat final, sedangkan yang sekarang
adalah pengesahan jadwal, inilah waktu kita mengesahkan. Jadi tadi bukan forum
pengambilan keputusan, hanya persiapan, sekaranglah waktu kita untuk menetapkan. Kalau
ada usulan itu suatu yang wajar, bukan tidak adanya koordinasi antara anggota provinsi jadi
lanjut.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 14
PEMBICARA : Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN)
Pimpinan, untuk mempertegas apa yang disampaikan oleh saudara saya tadi, ini
jadwal yang disampaikan kepada kita orang ini adalah rancangan jadwal. Oleh karena itu di
forum paripurna ini justru kita sahkan dulu, setuju tidak jadwal yang rancangan ini yang
sudah diberikan pada kita 2 lembar ini. Kalau memang kita sudah setuju, baru berlanjut
pointer-pointernya, saya rasa demikian.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Maksud kami juga demikian.
Bapak dan Ibu sekalian, ini kan naskah rencana jadwal yang akan kita bicarakan
bersama dalam forum ini. Nah oleh karena itu tadi saya hanya mengemukakan karena ada
utusan teman-teman sebelum ini, yang mungkin pengertiannya itu belum dipahami oleh
masing-masing kita maka saya menawarkan tadi untuk di skors sebentar beberapa menit
untuk memberikan peluang. Namun demikian setelah saya mendengar penjelasan tadi dan
keinginan-keinginan dua pembicara terakhir, kita akan terus kelihatan membicarakan ini mari
kita susun jadwal ini bersama. Dpat disetujui ini?
KETOK 1X
Terima kasih.
Bapak dan Ibu para anggota yang kami hormati, kita sudah sependapat bahwa kita
mengkaji ulang jadwal yang telah disampaikan kepada kita ini dengan konsep yang sudah
disampaikan kepada kita sekalian. Mari kita coba barangkali satu persatu kita sahkan dari
jadwal ini. Apakah langkah itu dapat disetujui?
KETOK 1X
Terima kasih.
Dalam konsep ini disebut acara pertama tadi sudah, penyampaian laporan tertulis
Sekretaris Jenderal sudah disampaikan. Berikutnya pengesahan jadwal acara sidang DPD RI
awal masa jabatan 2014-2019. Sampai yang kedua ini tidak ada masalah. Mulai
mentimbulkan poin ketiga. Acara ketiga ini di sini tertulis pengambilan formulir pencalonan
Form A, B dan C. Ini acaranya. Jadi dengan dalam konteks ini barangkali kita baru
memberikan penyerahan form-form ini, formulir ini kepada kita sekalian. Mungkin ada yang
ini berkeinginan sesuai dengan apa yang dikemukan sebelumnya. Hanya bersifat
penyampaian formulir, apakah ini dapat disetujui?
PEMBICARA : GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)
Interupsi Pimpinan, Gede Pasek.
Baik, terima kasih Pimpinan.
Gede Pasek Suardika, Bali
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Omswastyastu.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 15
Jadi saya kira ini mungkin yang menjadi perdebatan sekarang, hanya saya pelajari
coba. Saya kira mungkin penghitungan nama kegiatan ini mungkin yang membuat menjadi
masalah. Kenapa tidak kita lari saja kepada tidak digunakan pengambilan formulir,
pengembalian formulir, pemilihan Pimpinan DPD, ini kan satu rangkain proses menurut tata
tertib yang ada. Kenapa tidak masuk tahapan pemilihan pimpinan, jadwalnya begitu. Nanti
bagaimana tahapan pemilihan pimpinan tentu dia akan mengacu pada tata tertib, tetapi kalau
nanti di tata tertib ada yang mempermasalahkan, baru kemudian berlanjut permasalahannya
itu, sehingga tidak langsung pengambilan formulir, pengembalian formulir, pemilihan
Pimpinan DPD, tapi itu dalam satu tahapan yaitu tahapan proses pemilihan pimpinan DPD,
jadi waktunya sekian, begitu. Bagaimana nanti prosesnya silakan ditindak lanjuti, tidak
langsung di break down seperti ini. Karena saya lihat ini kan dalam satu klaster aturan dia,
mengambil formulir, syaratnya apa, itu kan persyaratan teknis sekali, saya kira itu Pimpinan,
Jadi usulan saya yang ini diganti saja menjadi tahapan proses pemilihan Pimpinan DPD, Jadi
waktunya slotnya sekian. Ini kan ngomong jadwal ini, tadi pengaturan waktunya dulu. Nanti
bagaimana isinya ya pada saat fase itulah terjadi diskusi dan perdebatan.
Terima kasih Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih Pak Pasek, masih ada yang kiri tadi.
PEMBICARA : L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan sidang. Rusman Emba, Pimpinan sidang
PEMBICARA : Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)
Yang kiri saya Pak.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
PEMBICARA : Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)
Iya terima kasih.
Rizal Sirait dari Medan, Sumatera Utara, mohon maaf. Luar biasa Medannya ini dari
Sumatera Utara. Tidak jauh beda sama yang mana disampaikan sahabat saya Pak Pasek yang
dari Bali. Tahapan itu makanya formulir ini kan salah satu kegiatan di tahapan pemilihan
pimpinan, makanya kok ujug-ujug masuk, begitu.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Jadi Bapak setuju dengan itu?
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 16
PEMBICARA : Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)
Maka dibuat judulnya, judulnya diubah jangan pengambilan formulir Pak. Iya
dikembalikan Ketua,.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Jadi setuju dengan usul Pak Pasek tadi. Ini siapa tadi?
PEMBICARA : L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Iya Pimpinan sidang, Rusman Emba Pimpinan sidang. Saya kira kalau kita masuk di
item pemilihan pimpinan saya kira itu terlalu detail. Mungkin awalnya kita bahas dulu tatib.
Jadi itemnya di situ, pembahasan dan pengesahan tata tertib, itu paling ideal. Itu saran
Pimpinan.
Silakan Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Iya, terima kasih, ini kan baru langkah-langkah, nanti sampai berapa jauh kita dapat
menyetujui langkah-langkah yang kita ambil ini. Tadi sudah benar Pak Pasek mengusulkan
dengan Sumatera Utara bahwa acara ketiga ini pentahapan pencalonan pimpinan DPD
periodesasi 2014-2019. Itu usul Pak Pasek dan diperkuat oleh Sumatera Utara. Maka saya
ingin tanyakan apakah ini dapat kita setujui. Dapat kita setujui?
KETOK 1X
Terima kasih.
Sampai dengan poin tiga adalah kita bersama tadi sudah memutuskan pentahapan
dalam pelaksanaan pemilihan pimpinan DPD periode 2014-2019.
PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Interupsi Pimpinan. Interupsi, Ajiep, Sulawesi Selatan, sebelah kanan Bapak,
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan
PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Ini tadi ada saran Pak Pasek dan juga teman-teman kata tahapan proses pencalonan
pimpinan ini mesti dibuat dulu apa tahapan-tahapannya. Karena itu saya mau sarankan pada
Pimpinan sidang untuk kita rencanakan atau susun dulu apa tahapan-tahapan dari proses
pencalonan pimpinan. Saran saya tahapannya pertama adalah penjelasan tata tertib yang
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 17
berkait dengan pencalonan pimpinan dan seterusnya supaya dari situ nanti kalau ada dalam
tata tertib yang perlu kita bicarakan forum ini sah untuk membicarakan itu.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih.
Ada saran kembali berkembang, tadi Pak Pasek sudah mengusulkan tahapan-tahapan
itu. Nah kita sudah setujui tahapan pemilihan dan pencalonan Pimpinan DPD. Usul
berikutnya ini tadi berkembang lagi bahwa tahapan-tahapan itu harus dirinci.
PEMBICARA : Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)
Mungkin saya bisa bantu sedikit Pimpinan. Pimpinan, B-29. Lampung.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan Pak Anang.
PEMBICARA : Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)
Jadi begini Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Pak Anang sebentar.
PEMBICARA : Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)
Sebentar Pak Pasek. Saya kira pikiran kira sudah hampir mengerucut, Pimpinan.
Hampir mengerucut. Kalau tadi kita sudah mengesahkan rancangan jadwal ini ada dua
lembar yang sudah betul-betul. Kita mestinya saat ini kita masuk pada nomor 7 misalnya ya,
pengambilan formulir kita hapus dulu. Di situ ada catatan nomor 8 itu ishoma. Nah sekarang
kita kita sudah mulai membicarakan persiapan pemilihan pimpinan, itu betul. Artinya saya
kira persiapan pemilihan Pimpinan itu akan kita bicarakan saat ini atau setelah ishoma?
Kalau misalnya saat ini kita teruskan saya setuju dengan teman-teman tadi persiapan
pemilihan pimpinan itu ada tahapan-tahapannya. Nah baru mulai kita diskusi tentang tahapan
itu. Saya kira itu.
Terima kasih Pimpinan.
PEMBICARA : DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.SOS., S.H., M.SP. (SUMUT)
Pimpinan, usul. Dedi Iskandar Batubara.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 18
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan Pak.
PEMBICARA : DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.SOS., S.H., M.SP. (SUMUT)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dedi Iskandar Batubara, Sumatera Utara.
Saya pikir soal tahapan dan tata cara pemilihan di tangan kita hari ini ada tata tertib.
Soal itu nanti mau kita ubah paling tidak tata tertib di Pasal 49 dan Pasal 50 itu sudah cukup
untuk menuntun kita untuk melalui tahapan proses dan tata cara pemilihan. Saya pikir kita
kembali ke tata tertib yang sudah disahkan ini saja. Ini kan sudah disahkan oleh periode
sebelumnya. Soal ke depan mau ada koreksi saya pikir kita lihat nanti, Paripurna ini juga
berhak untuk melakukan koreksi untuk itu. Demikian Pimpinan.
Terima kasih.
Usul kongkrit. Kembali kepada tatib Pasal 49 dan Pasal 50.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih.
Dalam Tatib itu Pasal 50 eh 49 itu sudah dikemukakan langkah-langkah pelaksanaan
pemilihan Pimpinan DPD. Berdasarkan tata tertib ini, oleh karena itu bunyi tata tertib ini
seperti berikut, “Pemilihan pimpinan dilakukan dengan prinsip mencerminkan keterwakilan
wilayah, mendahulukan musyawarah untuk mufakat, dan memperhatikan keterwakilan
perempuan.” Ini bunyinya sudah diarahkan oleh tata tertib ini. Oleh karena itu tadi sudah
benar kita sudah memutuskan bahwa dalam poin ketiga tadi tahap penyelesaian pemilihan
Pimpinan DPD 20014-2019 sesuai dengan Pasal 49 Tata Tertib DPD RI, apakah dapat setuju
seperti ini?.
Terima kasih.
PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Pimpinan. Interupsi, Pimpinan. Ajiep, Sulawesi Selatan.
Pimpinan saya mungkin bisa sedikit biar lebih jelas. Ini kadang-kadang kita terjebak
antara ngomong soal materi dengan ngomong soal waktunya, begitu. Ini jadwal ini ngomong
soal alokasi waktu yang nanti kita pakai untuk membahas sesuatu. Jadi apa itu alokasi
waktunya? Yaitu alokasi untuk tahapan proses pemilihan Pimpinan DPD. Jadi di waktunya
saja dulu, jadwal ini adalah pengesahan tentang berapa alokasi waktu yang disiapkan, begitu
seterusnya. Nanti soal detilnya ketika waktu itu jatuh tempo harus di bahas, nah saat itulah
kemudian baru materinya menjadi pembahasan sehingga kita tidak rancu antara bicara soal
alokasi waktu dengan materi itu sendiri, begitu. Ini hanya mengatur waktunya saja dulu,
isinya nanti pada saat jatuh tempo pada saat waktu itu jatuh tempo ya waktu itulah dibahas
begitu sehingga tidak tabrakan mau ngomong pasal berapa dan sebagainya. Kalau itu
menyangkut soal tahapan dan proses pemilihan maka pada pasal waktu itulah yang dibahas
bukan sekarang. Sekarang hanya ngomong jadwal saja. Jadwal itu alokasi waktunya. Ini kita
ada 24 jam, kita ada beberapa hari itu di bagi untuk semua ini bisa selesai. Saya kira biar
tidak tabrakan cara menyelesaikannya.
Terima kasih Pimpinan.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 19
PEMBICARA : Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Interupsi Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Masih ada lagi?
PEMBICARA : Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th. M.Si (PAPUA)
Ada, ada. Papua.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, MM (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Yang mana, silakan.
PEMBICARA : Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Kiri, Kalbar. Terima kasih. Dari Kalbar Abdurahmi, B-79.
Usul konkrit karena tadi yang disampaikan Pak Pasek kita setujui. Jadi usul konkrit
kami adalah bahwa untuk pemilihan pimpinan itu dapat kita jadwalkan 2 atau 3 prosesnya.
Pertama adalah penjelasan tentang Tatib. Yang kedua yaitu pengambilan dan pengambilan
dan pengembalian fomulir dan yang ketiga adalah pelaksanaan pemilihan pimpinan. Nah
adapun waktunya itu mulai dari poin 7-2 dan poin 10-2. Artinya itu berakhir sampai dengan
jam 11 malam. Nah atau alternatif keduanya adalah penjelasan tatib kemudian yang kedua
pelaksanaan pemilihan pimpinan. Adapun pengambilan formulir dan pengembaliannya itu
dibahas dilakukan dalam jeda waktu pelaksanaan pemilihan pimpinan. Demikian.
Terima kasih.
PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Pimpinan, Muhammad Asri Anas, Sulawesi Barat.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Mana Sulbar?
PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Sini-sini.
Ini sebelum lanjut membahas seluruh tahapan dan saya berharap kesekjenan bisa
melakukan penyesuaian terhadap jadwal. Saya baru-baru meninggalkan rapat konsultasi
dengan pimpinan fraksi di MPR. Walaupun belum selesai, saya harus meninggalkan karena
ini harus penyesuaian jadwal dengan kita. Jadi Pimpinan, untuk diingatkan saja bahwa dari
seluruh tahapan ini jadwal pemilihan Ketua MPR itu dilakukan nanti tanggal 6 hari Senin.
Jadi ini ada waktu kita untuk mengklaborasi seluruh tahapan di MPR. Kami tadi DPD
mendorong dengan PDI agar disepakati pemilihannya hari senin dan itu sudah disepakati.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 20
Besok itu adalah tanggal 2 seluruh tahapan konsultasi dengan pimpinan fraksi di MPR.
Besok. Berarti kita punya banyak waktu dan tidak terjebak dengan ketergesa-gesaan seperti
yang terjadi 5 tahun yang lalu. Ini kami hanya mau melaporkan supaya ada penyesuaian dari
seluruh range waktu kita. Itu saja Pimpinan, laporan.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih Pak Asri. Ini sudah mendekati mengerucut. Apa yang diungkapkan kata
Pak Asri mengalokasi waktu itu sudah benar. Nah untuk waktu menyusun waktu itu perlu
waktu, benar tidak? Nah oleh karena itu kami mohon persetujuan Bapak dan Ibu sekalian
agar sekjen menyusun kembali waktu-waktu yang dialokasikan untuk pelaksanaan pemilihan
Pimpinan DPD. Karena hari ini sudah...
PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Interupsi Pimpinan. Ajiep, Sulawesi Selatan.
Pimpinan, Ajib Sulawesi Selatan, 102.
Saya setuju Pimpinan tetapi sekali lagi mengulang ketiga kalinya usulan saya. Harus
ada rangkaian penjelasan tata tertib karena bisa saja dan saya pribadi belum tentu setuju
dengan Pasal 49 dan 50. Pasal 49 bisa, Pasal 50 dan seterusnya tentang pemilihan Pimpinan.
Jadi saya setuju tapi harus masuk agenda penjelasan Tata Tertib dan pembahasan tata tertib.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Jadi setuju bahwa diberi waktu Sekjen untuk menyusun ulang jadwal-jadwal ini,
disesuaikan dengan kebutuhan waktu untuk itu.
PEMBICARA : L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan sidang. Rusman Emba.
Jadi sesuai informasi yang diberikan Pak Asri tadi saya kira membatalkan semua apa
yang kita telah putuskan tadi, apa artinya kita bicara pada persoalan penjadwalan sementara
MPR sudah berubah waktu. Jadi untuk itu silahkan Sekjen membuka kembali atau membuat
kembali rancangan jadwal. Mungkin apakah mungkin besok kita mulai rapat ini atau kapan?
Setelah ada hasil konsultasi ke fraksi-fraksi di DPR dalam rangka menjadwalan pemilihan
Ketua MPR.
Terima kasih.
PEMBICARA : Drs. H. LALU SUHAIMY ISMY (NTB)
Pimpinan sidang. Pimpinan, usul.
Saya kira apa yang disampaikan oleh..
Suhaimi Pak dari NTB.
Apa yang disampaikan oleh kawan kita yang baru keluar dari MPR saya kira benar
untuk MPR, tetapi Bapak Pimpinan jangan lupa bahwa tadi Bapak sudah mengetok palu atas
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 21
persetujuan kita bersama bahwa kita bahas hari ini adalah jadwal ini Pak. Oleh karena itu
urut-urutan tadi saya kira sudah bagus dan untuk itu apa yang disampaikan oleh Pak Pasek
itu saya kira itulah acuan kita Pak. Jadi kita tidak terpaku dengan MPR. Kalau kita bisa
menyelesaikan dalam waktu singkat, dalam waktu yang cepat kenapa kita harus molor-molor
begitu Pak.
Nah untuk itu saya kira permasalahan kita adalah ini masih pada tata tertib dan lain
sebagainya. Nah untuk itu saya lihat pada poin 9 pada jadwal ini, itu kan ada persiapan
pemilihan pimpinan. Nah di situ mungkin include di dalamnya adalah pembahasan tata tertib,
ini, memahami lagi tata cara pemilihan pimpinan Pasal 49-50 itu, termasuk juga di dalamnya
adalah belum pengambilan dan pengembalian formulir Pak. Nah baru pada 10 kita betul-
betul masuk kepada pemilihannya. Praktis pemilihan pimpinan. Saya kira sudah bagus ini
Pak. Jadi tinggal kita drop poin 3 pada angka 7, poin 1 pada angka 10, kemudian saya kira
kita lanjut ke berikutnya Pak.
Terima kasih
PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Pimpinan, Muhammad Asri Anas.
Sekali lagi, pertama Pimpinan, pertama tidak kita bisa pisahkan antara jadwal MPR
dengan jadwal DPD. Ini satu kesatuan. Itu satu kesatuan karena semua tahapan DPD ini juga
ada di sana.
Kemudian yang kedua Pimpinan, boleh tidak saya mengusulkan supaya hati kita ini
agak tenang, suasana batin kita agak elok, kan begitu. Boleh tidak Pimpinan usulan-usulan
teman-teman tadi dirangkum termasuk menyesuaikan jadwal MPR. Kalau jadwal MPR hari
Senin pemillihan, otamatis, automaticly kita punya banyak waktu untuk membahas
persoalan-persoalan internal kita. Karena pengalaman kita yang dulu kita di kejar-kejar oleh
MPR sehingga kadang-kadang ini semerawut, kan begitu. Sehingga Pimpinan, usulan kami
apa memungkinkan dari tahapan jadwal yang ada di atas, usulan teman-teman itu bagus, apa
memungkinkan tahapannya dikosongkan malam ini, besok kita baru mulai. Saya
mengusulkan kan. Tunggu dulu Pimpinan, karena kita punya banyak waktu sesungguhnya
untuk membahas, apa memungkinkan besok pagi kita mulai supaya teman-teman juga ini
punya waktu malam ini berkomunikasi dengan sanak sodara yang datang dari kampung, kan
begitu. Kosongkanlah malam ini supaya kita juga bisa... Itu saja Pimpinan.
Terima kasih.
PEMBICARA : BENNY RHAMDANI (SULUT)
Interupsi, sebelah kanan.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tunggu sebentar, karena masih ada yang ngomong. Silahkan Pak.
PEMBICARA : BENNY RHAMDANI (SULUT)
Beny Ramdani, B-96, Provinsi Sulawesi Utara.
Pertama, saya ingin mengingatkan kembali kawan-kawan saya di lembaga ini, jadwal
yang secara materi ini ada di tangan kita ini tidak lepas yang pertama ini dari pembicaraan
sebelumnya pimpinan dewan sementara DPD smentara dengan perwakilan provinsi. Yang
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 22
kedua benar yang disampaikan Pak Asri, jadwal yang rancangannya ada di tangan kita ini
terintegrasi dengan jadwal-jadwal persidangan yang akan dilakukan oleh MPR. Kita tidak
bisa lari sendiri. Ketiga, tadi saya mendengar suara masih ada kawan kita yang bertanya yang
dimaksud rancangan jadwal persidangan DPD itu mana? Ya ini di tangan kita. Hari ini kita
masuk pada tahapan pengesahan jadwal. Apa yang akan kita sahkan? Secara subtatib ada 2.
Pertama, agenda besar, yang kedua alokasi waktu. Kita ini kayaknya bernafsu tentang
pemilihan ini ya, tidak tahu ada apa ini.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sudah Pak?
PEMBICARA : BENNY RHAMDANI (SULUT)
Ya maksud saya tolong semua kita melihat poin per poin sampai ke 28. Kalau
masalah.. Masih, Pimpinan, tolong Pimpinan berikan waktu. Kalau masalah yang
disampaikan Pak Gede Pasek saya setuju, itu teknis. Tadi nomenklaturnya kan sudah diubah
kemudian jadwalnya dimundurkan apakah setelah isoma, kan begitu ya. Nah jadi tolong yang
kita bicarakan yang akan kita sepakati ini poin 1 sampai 28 dan kita bicara 2 hal secara
substantif. Agenda besar dan alokasi waktu. Kita belum bicara hal-hal teknis. Saya
contohkan terakhir ini, hal teknis pemilihan misalnya, nomenklatur sudah disetujui tadi
usulan Pak Gede Pasek. Pengambilan formulir dan sebagainya, sebagainya itu kita bahas
nanti ketika agenda tahapan pemilihan kita masuki, bukan sekarang.
Terima kasih Pimpinan
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Kami terima kasih sudah mengusulkan tadi . Karena banyaknya saran-saran yang
masuk dalam Paripurna ini dan sesuai dengan teman-teman juga mengusulkan perlu waktu
untuk menyusun ulang. Sudah kalian minta dari tadi. Dapat diberi waktu kami untuk
menyusun ulang dari Sekjen?
PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. (JATIM)
Sebentar, sebentar pimpinan. Interupsi pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Interupsi apa minta ngomong Pak?
PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. (JATIM)
Saya interupsi.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 23
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. (JATIM)
Begini Pimpinan. Achmad Nawardi dari Jawa Timur.
Jadi apa yang disampaikan Pak Senator Beny dari Sulawesi Utara tadi itu, jadi saya
sepakat bukan berarti ini tahapan-tahapan yang sudah kita lakukan dari awal sampai akhir
capek dari tadi itu sudah di drop semua. Ini kita membahas ini sudah melalui tahapan tadi
mulai perwakilan, saya sampaikan lagi dan sekarang menurut saya ini kita lanjutkan, kita
lanjutkan membahas rancangan agenda. Kita lanjutkan, tidak perlu dikembalikan lagi kepada
Sekjen, kita lanjutkan, kita ubah hari ini kalau harus mengubah hari ini jadwal waktu besok
misalnya hari apa, jam berapa, kita ubah hari ini, dan selesaikan pada hari ini juga. Seperti
itu, tidak perlu dikembalikan, dijadwal ulang, tidak perlu, ini aja dasarnya tetap ini.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Begini Pak, kita tidak bisa mengenyampingkan saran dengan begitu. Kita mencari
yang terbagus dari yang bagus. Kita belum membicarakan masalah menggeser waktu tapi
untuk memperjelas perlu diatur sedemikian rupa sehingga nanti kita dapat mengeksekusi
dengan sempurna. Maka berilah kesempatan apa yang berkembang tadi dapat kita susun dan
dan kita masih ada waktu pukul 20.00 nanti malam. Dapat disetujui?
PEMBICARA : Ir. H. MUHAMMAD MAWARDI, M.M., M.Si. (KALTENG)
Interupsi, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Pak.
PEMBICARA : Ir. H. MUHAMMAD MAWARDI, M.M., M.Si. (KALTENG)
Terima kasih. Saya Muhammad Mawardi dari Kalimantan Tengah.
Pimpinan yang saya hormati, kalau melihat usulan-usulan teman-teman baik yang
disampaikan perlunya tertulis di dalam pemilihan itu adalah penjelasan tatib, saya berharap
ini dicatat. Yang kedua, Saudara Asri menyampaikan adanya perubahan pemilihan Pimpinan
MPR. Kalau kita lihat jadwal di sini memang akan ada terjadi pergeseran dari hari Kamis,
kalau tidak salah di sini menjadi hari Senin. Jadi alangkah bijaknya seperti dikatakan oleh
Pimpinan kita skors dulu, dari yang bertugas di MPR melaporkan, menyusun kembali
kemudian baru kita bahas. Kalau tidak, kita tidak pernah selesai. Saya katakan, kita tidak
pernah selesai kalau berbicara ini sendiri jadwalnya belum matang.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 24
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tadi sudah saya ucapkan, dari awal tadi. Kita minta.
PEMBICARA : Ir. H. MUHAMMAD MAWARDI, M.M., M.Si. (KALTENG)
Makanya saya katakan saya setuju Pimpinan langsung usulkan setuju diskors,
kemudian.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Nah tadi ini kan sudah diajukan tapi Bapak interupsi.
Kita sudah mengatakan dari tadi. Maka tolong dengar, Pak. Diberilah kesempatan
kepada kita untuk menyusun ulang atas saran-saran ini.
PEMBICARA : Ir. H. MUHAMMAD MAWARDI, M.M., M.Si. (KALTENG)
Kalsel, Pak. Ambil keputusan untuk diketok.
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Dapat diskors sementara. Dapat disetujui?
KETOK 1X
Terima kasih.
PEMBICARA :
Pimpinan Sidang, skorsnya sampai jam berapa?
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sebentar Pak. Ini kan baru kata skors. Waktu skors sampai jam berapa?
PIMPINAN SIDANG : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Pak Ketua, saya interupsi sedikit ya. Saya melalui Pimpinan. Saya mohon dapat kita
sepakati bersama bahwa untuk Pimpinan ini kan perlu ada kesiapan ya kesinambungan. Jadi
jangan lagi nanti datang Ibu Maimanah diganti lagi, nanti berhalangan lagi, saya naik lagi
didorong lagi naik ke atas. Jadi saya ingin mengusulkan supaya ini Pak Aidil Fitri saja untuk
seterusnya supaya ada kesinambungan.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 25
PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Jadi, Bapak dan Ibu sekalian, karena ini sudah menjelang magrib, apakah kesempatan
diberikan kepada kami menyusun sekarang atau apa kita sahkan bersama setelah ini atau
akan diberi waktu agak setelah jam 20.00 nanti kita mulai sidang ini kembali. Dapat
disetujui?
KETOK 1X
Terima kasih.
Bapak dan Ibu para Senator yang kami banggakan, terima kasih atas support yang
diberikan, saran yang diberikan dan ini semuanya adalah untuk kepentingan lembaga yang
kita cintai ini. Semoga saran-saran seperti ini yang kita lakukan nanti. Dengan demikian,
kami akhiri
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sampai nanti malam.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak-bapak dan Ibu-ibu Anggota DPD yang kami muliakan, sekarang sudah
menunjukkan pukul 20.00 sesuai dengan tata tertib. Tetapi, sampai sekarang belum kourum,
maka mohon persetujuan Bapak sekalian, kita tunda sekitar 10 menit. Dapat disetujui?
KETOK 1X
Terima kasih. Kami skors 10 menit.
Para anggota DPD dan senator yang kami muliakan, waktu berjalan terus dan kita
harus diberikan tugas untuk menyelesaikan beberapa masalah. Karena kita ini melanjutkan
sidang yang sudah kita skors tadi, maka kita dapat melanjutkan sidang ini kembali. Dengan
mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, skorsing kami tarik dan sidang dinyatakan dibuka
kembali.
SKORS DICABUT PUKUL 20.05 WIB
SIDANG DISKORS
SKORS DICABUT
SIDANG DISKORS PUKUL 17.35 WIB
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 26
KETOK 1X
Bapak dan Ibu Senator yang kami muliakan, untuk menenangkan hati kita semuanya,
marilah kita bersama berdoa menurut keyakinan kita masing-masing. Semoga rapat kita ini
dapat berjalan dengan lancar, penuh dengan persahabatan dan ukhuwah islamiyah. Berdoa
dimulai. Selesai.
Bapak dan Ibu para Senator yang kami muliakan, kami yakin Bapak dan Ibu
sekaliannya sependapat dengan kami agar sidang kita ini penuh dengan ketertiban, penuh
dengan kemuliaan, dan penuh dengan kebersamaan. Sesuai dengan apa yang kita putuskan
sore tadi yang pada malam ini kita teruskan, kami mohon dukungan Bapak dan Ibu, saya
sebagai pimpinan sementara membacakan seluruh jadwal dan waktu, belum isi, membacakan
waktu demi waktu dulu jadwal. Apakah bisa saya baca satu persatu waktu ini, Bapak dan Ibu
sekalian?
KETOK 1X
Terima kasih.
Bapak dan Ibu para Senator yang kami muliakan dan kami banggakan, Sidang
Paripurna ke-2 DPD RI lanjutan ini: 1. Penjelasan, barangkali nanti kami akan memberikan
penjelasan-penjelasan kenapa begitu; 2. Pengesahan jadwal dan acara persidangan DPD RI
awal masa jabatan, ini akan dijelaskan nanti; 3. Penjelasan tata ceramah pemilihan pimpinan
DPD RI, itu untuk malam ini.
Bapak dan Ibu sekalian, kegiatan kita ini juga diselingi oleh sidang MPR di mana kita
juga adalah anggota MPR. Besok malam ini pukul 23.00 WIB setelah kita ini, akan berjalan
sidang pleno kelompok DPD di MPR, pengajuan perwakilan provinsi masing-masing 1
orang; sidang perwakilan provinsi pemilihan pimpinan kelompok DPD di MPR, itu nanti
silakan nanti para pimpinan kelompok DPD untuk memilih timnya. Karena besok adalah
Paripurna ke-2 MPR, pengesahan rancangan acara dan Sidang Paripurna MPR dan
pembentukan fraksi dan Kelompok DPD itu dilakukan besok pukul 10.00 WIB sampai pukul
12.00 WIB, maka kita melanjutkan sidang ini pukul 14.00 WIB sampai selesai.
Berikutnya Bapak dan Ibu sekalian, besok pukul 14.00 WIB kita mulai dengan acara
pemilihan pimpinan DPD RI. Malam kalau tidak ada halangan melintang dan berjalan
dengan baik atas bantuan Bapak dan Ibu sekalian, rapat gabungan pimpinan sementara MPR
dengan pimpinan fraksi dan kelompok DPD untuk persiapan pemilihan pimpinan MPR itu
besok jam 19.00 WIB sampai selesai. Sedangkan, kita merupakan sidang ke-4. Kalau
memang kita nanti sependapat dengan seluruh pembicaraan kita di forum ini, maka malam
besok kita melakukan sidang pengucapan sumpah janji pimpinan DPD RI; 2. Serah terima
pimpinan DPD RI; 3. Pidato ketua DPD RI terpilih. Pukul 20.00 WIB sampai selesai, sidang
pleno kelompok DPD: 1. Pengesahan pimpinan kelompok; 2. Pengesahan bakal calon
pimpinan MPR RI dari unsur DPD.
Jum'at 3 Oktober, konsultasi Pimpinan DPD RI dengan Pimpinan Kelompok DPD di
MPR, itu kita mulai 10.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Kemudian, persiapan Sidang
Paripurna ke-3 MPR RI dan persiapan rapat gabungan pimpinan sementara MPR dengan
pimpinan fraksi dan kelompok DPD. Pukul 11.00 WIB sampai selesai, rapat internal provinsi
dalam rangka pengajuan anggota masing-masing provinsi untuk ditempatkan pengisian alat
kelengkapan DPD.
Tanggal 4 – 5 tidak ada.
Tanggal 6 Oktober Sidang Paripurna ke-3 MPR, pemilihan pimpinan MPR pukul
10.00 WIB sampai selesai. Pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB, rapat gabungan pimpinan
sementara MPR dengan pimpinan fraksi dan kelompok DPD persiapan pelantikan pimpinan
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 27
MPR. Berikutnya pukul 20.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB, Sidang Paripurna ke-3 MPR
lanjutan dengan acara pelantikan pimpinan MPR.
Selasa 7 Oktober, pertemuan internal wilayah gugus kepulauan pukul 09.00 sampai
12.00 WIB langsung dengan pembentukan keanggotaan Badan Kehormatan DPD RI. Pukul
14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, Sidang Paripurna ke-3 DPD RI pengesahan
keanggotaan alat kelengkapan DPD RI.
Rabu, 8 Oktober, pemilihan pimpinan alat kelengkapan DPD RI.
Hari Kamis, 9 Oktober, pukul 09.00 sampai 12.00 WIB, Sidang Paripurna ke-6 DPD
RI pengesahan pimpinan dan alat kelengkapan DPD RI. Berikutnya pukul 14.00 WIB sampai
selesai, rapat panitia musyawarah DPD RI penyusunan jadwal Masa Sidang I Tahun Sidang
2014 – 2015.
Inilah Bapak dan Ibu sekalian, jadwal dan rencana rapat yang kami ajukan pada
forum ini. Nanti baru kita sampai masuk kepada materi yang akan kita bicarakan. Apakah
jadwal ini dapat kita setujui?
KETOK 1X
PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Interupsi, Ketua.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Oh, silakan, Pak Fatwa.
PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Ya hanya 1 saja, yaitu hari Sabtu tanggal 4 Oktober seperti kita ketahui bahwa
sebagian umat Islam Indonesia meyakini hari itu sebagai hari Raya Idul Adha. Ya jadi ada
tanggal 4 dan ada tanggal 5 sebab di Saudi itu hari Jum'at Wukuf ya. Jadi, saya kira harus
diberi kesempatan kepada mereka yang meyakini hari itu sebagai Hari Raya Idul Adha untuk
diberikan kesempatan menjalankan ibadahnya. Oleh karena itu, sebaiknya pukul 11.00 WIB
ditunda menjadi pukul 14.00 WIB tanggal 4.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tanggal 4 tidak ada, Pak.
PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)
Oh maaf. Maafkan-maafkan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tanggal 4, tanggal 5, tidak ada kegiatan.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 28
PEMBICARA: Hj. PERMANA SARI, Ssi., M.M., M.B.A. (KALTENG)
Ketua.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Bu.
PEMBICARA: Hj. PERMANA SARI, Ssi., MM., MBA. (KALTENG)
Kalimantan Tengah, Permana Sari. Saya lihat ini dari jadwal hari Kamis tanggal 2
Oktober, kalau kita lihat yang item nomor 14 dengan item nomor 15 itu jamnya sama, Pak.
Dan, saya lihat ini dari rapat gabungan pimpinan sementara MPR, kita lanjutkan dengan
pengucapan sumpah janji, kemudian Kelompok DPD di MPR lagi. Apakah tidak sebaiknya
kalau kita lihat kan tanggal 13 sidang pemilihan pimpinan DPD RI, kemudian dilanjutkan
dengan pengucapan sumpah dan janji, baru kemudian kita lanjutkan dengan sidang untuk
Kelompok DPD di MPR karena, wah maaf saya salah lihat, tetapi paling tidak yang saya
lihat adalah nomor 14 dengan nomor 15 itu sama waktunya. Apa tidak bisa kita beri waktu
untuk itu, ya untuk diperbaiki karena yang item 15 kan itu pengucapan sumpah janji. Masa’
kan sebagian dari kita tidak hadir karena ada rapat gabungan dengan pimpinan sementara
MPR. Hanya itu, Pimpinan. Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Bu, masukannya. Tetapi, tolong ditelaah itu ada rapat gabungan, jadi
domainnya berbeda dengan di bawah, Bu. Saya mengharapkan Ibu bisa memahami apa yang
sudah kita putusi tadi. Ini sudah disusun berdasarkan semua saran-saran tadi dengan apa
kegiatan kita di MPR, digabungkan sehingga tidak tabrakan. Bisa mengerti, Bu? Terima
kasih.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Pimpinan
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Ini tadi sudah diketok palu.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Ya silakan.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 29
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Terima kasih.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Abdul Rahmi, 79.
Kami hanya ingin mengoreksi dan mencoba lebih konsisten apa yang kita bicarakan
sebelum sidang diskors tadi. Tadi sudah disepakati usulan dari Pak Pasek kalau tidak salah
ya, bahwa kita akan memberi nomenklatur kegiatan dengan judul Pemilihan Pimpinan. Itu
disetujui, dan berkembanglah pembicaraan bahwa akan ada penjelasan tentang tata tertib
pemilihan, bukan tata cara pemilihan, Pimpinan, sebab berbeda tata tertib dan tata cara.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tolong sebentar, Pak. Memang berbeda supaya tidak berpandangan. Memang tidak,
memang berbeda, tetapi itu berdasarkan tata tertib. Jadi, penjelasannya itu menjurus kepada
tata tertib. Tadi Bapak minta balikkan penjelasan tata tertib. Ini tidak. Kita buat tata krama,
tata cara pemilihan pimpinan DPD berdasarkan tata tertib DPD nomor satu, nomor sekian.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Jadi tegasnya bukan tata cara, tetapi tata tertib.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Iya ini kita tidak usah berdialog, Pak. Memang bagaimana tata tertib itu dilaksanakan.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Sebenarnya saya belum selesai bicara, Pak, cuma Bapak langsung menimpali
pembicaraan saya. Saya lanjutkan Pak ya.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Ya silakan, to the point saja usulnya apa.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Kemudian yang kedua, kami mengharapkan Pimpinan itu jangan buru-buru ketok
palu Pak. Diberi kesempatan, jadi jangan berlomba-lomba. Terima kasih.
PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)
Pimpinan, Jambi. Pimpinan. Pak Syukur, Jambi.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 30
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Kur.
PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)
Ini kalau abang saya yang jadi pimpinan, memang saya sungkan untuk tanya ini. Tadi
saya tahan mulut saya tidak mau ngomong dengan abang saya ini, tetapi ini saya tidak
mengganggu apa yang menjadi keputusan, tetapi hanya memberi masukan saja berdasarkan
pengalaman kita yang lalu soal pemilihan pimpinan MPR. Ini sudah disahkan pada tanggal 6,
sedangkan kita tadi informasi dari Pak Asri pemilihan MPR juga di fraksi adalah tanggal 6.
Kekhawatiran saya begini, karena di MPR itu dia tidak mau menunggu apa yang menjadi
mekanisme kita. Artinya begini, kita akan melakukan pemilihan, apakah cukup waktu nanti
atau tidak? Kalau kita tidak cukup, waktu mau tidak mau MPR tetap melaksanakan. Jadi,
maksud saya ini hanya memberi masukan, tidak ada persoalan sebenarnya kalau misalnya
Jum'at itu kita bisa lakukan pemilihan wakil kita, kemudian didorong ke MPR, itu satu. Dan.
saya tidak tahu apakah nanti juga ada pembahasan soal peraturan kelompok? Ini juga belum
dibahas. Apakah cukup waktu nanti atau tidak? Jadi, hanya memberi masukan saja. Kalau
memang Pimpinan mempunyai kebijakan dan yakin pada hari Senin itu kita tidak akan
kehabisan waktu, karena kita berbeda dengan fraksi, fraksi cukup dengan 1 orang selesai, kita
ini 132 dengan pandangan fraksi masing-masing. Nah, ini yang saya khawatirkan. Tetapi, apa
menjadi keputusan ini saya tidak mengganggu, tetapi hanya memberi pandangan dan
masukan.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak Syukur.
Kami tadi mau coba merangkum kegiatan MPR, kegiatan kita, diiringi dengan saran
dan pendapat yang berkembang tadi. Ini yang kita dapat kesimpulannya, maka kami
tawarkan satu persatu jadwal kita sudah setujui, tinggal isi. Nah, isinya kan belum dikancah
ini, seharian kita baru, ini jadwal, baru ini. Yang baru kita sahkan ini kan jadwal, Pak. Maka,
waktu yang diakomodir itu, tetapi dari Kaltim, tadi dari Kaltim Pak ya, Kalbar, itu hampir
sama isinya, cuma berbeda mengungkapkannya. Misalnya, penjelasan kalau tata tertib kan
tentu ada tata cara nanti pelaksanaannya, maka kita dahului penjelasan tata cara pemilihan
pimpinan DPD RI berdasarkan Peraturan Tata Tertib Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata
Tertib DPD RI. Bisa diterima RI ini?
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Interupsi, Pimpinan. Interupsi, Ajieb 102.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 31
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
102, Sulawesi Selatan, Pak.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Pak. Mana ini?
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Sebelah kanan sini, Pak. 102, Sulawesi Selatan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Mana? Angkat tangan, Pak. Oh ya, sahabat persilakan.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Baik, terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak-Ibu Pimpinan Sidang yang saya hormati, saya memang kemudian melihat dari
segi jadwal sesungguhnya tidak masalah. Hanya, substansi dari balik jadwal ini karena bagi
saya implementasi pemilihan pimpinan DPD apabila terjadi perubahan menurut tatib yang
bisa saja terjadi dalam forum ini, itu berimplikasi juga kepada tata cara pemilihan pimpinan
alat kelengkapan dewan. Sehingga, saya memang tadi sore sudah mengatakan seperti yang
dikatakan teman sebelumnya, rekan sebelumnya, adalah penjelasan tata tertib dalam artian
penjelasan tata tertib berkait pemilihan pimpinan DPD dan sekaligus mungkin ada kaitan
dengan pemilihan pimpinan alat kelengkapan dewan lainnya. Alangkah ganjilnya kalau
misalnya pemilihan pimpinan DPD jauh berbeda dengan pemilihan pimpinan alat
kelengkapan lainnya. Karena itu, Bapak Pimpinan, jadwal dari segi waktu saya sudah
sepaham tapi penjelasan tata tertib judulnya menjadi penjelasan tata tertib, di dalamnya
antara lain berkait dengan pemilihan pimpinan DPD karena memungkinkan saja kita melihat
juga hubungannya dengan pemilihan pimpinan-pimpinan alat kelengkapan dewan lainnya.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak.
Masih ada?
PEMBICARA: K.H. AHMAD SADELI KARIM, LC (BANTEN)
Ahmad Sadeli dari Banten
Oke, terima kasih. Terima kasih, Pimpinan.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.
Begini, ini sekarang ini saya rasa tidak akan habis. Tidak akan selesai. Saya minta itu
yang 11 itu diundur saja ke jam 2 besok. Acara seperti ini akan lama, jadi supaya daripada
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 32
kita nanti penetapan tidak dilaksanakan, maka kita hargai waktu kitalah ya. Ini yang sekarang
ini sampai 23 atau lebih terserah sampai selesai. Kemudian, yang 11 itu dialihkan ke besok
jam 2, terus mundur itu. Itu kita bisa nanti selesaikan besok itu ya. Kemudian, kalau memang
ini Jum'at bisa kita tambah, pertama adalah bahwa pemilihan utusan MPR dari DPD itu hari
Jum'at dijadwalkan. Jadi, Senin itu kita sudah masuk kepada usulan sesudah paripurna
pemilihan pimpinan DPD RI. Kita sudah punya calon begitu. Ini tidak ada itu di sini, mana
itu Paripurna kita untuk memutus atau pemilihan utusan DPD untuk MPR tidak ada di sini.
Nah, untuk itu kita minta ini Jumat itu ditambah waktunya, setelah Dzuhur misalnya sampai
jam 16.00 baru kita selesai. Kalau sudah selesai tidak ada masalah itu hari, tetapi nanti
mundur, masalahnya ini kan kita mundurin satu ini, Pak. Jadi, ini sekarang ini kayaknya tidak
selesai jam 23.00 WIB. Tata cara tertib ini akan lama, coba saja nanti. Maka itu, supaya yang
11 itu diundur ke jam 2, terus mundur, mundur semuanya itu.
Terima kasih.
PEMBICARA: Ir. ABRAHAM LIYANTO (NTT)
Interupsi, Pimpinan. Di tengah, Abraham.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Pak.
PEMBICARA: Ir. ABRAHAM LIYANTO (NTT)
Terima kasih, Pimpinan yang terhormat. Abraham Liyanto, B-73. Kebetulan tadi
ditunjuk mewakili Kelompok DPD di MPR, 6 orang dan baru juga selesai ditetapkan. Saya
menanggapi yang usulan terakhir itu agar nomor 11 dimundurkan, tidak bisa. Kelompok
DPD di MPR harus bekerja sekarang malam ini karena besok pagi jam 10 sesuai dengan
yang disebutkan di poin 10 tadi itulah kerja-kerja Kelompok dan sekarang kita belum rapat,
belum ada ketua. Jadi, supaya biar rekan-rekan lain yang mengerti bahwa poin 11 justru itu
harus diputuskan malam ini. Jadi, sisa satu jam setengah atau dua jam ini kita bahas saja yang
poin 10, satu dua sampai di mana, ketika pas 23.00 WIB, maka 32 orang dari tiap provinsi
harus pindah ke kamar sebelah untuk memilih pimpinan kelompok dan bisa bekerja untuk
rapat besok pagi jam 10.
Terima kasih.
PEMBICARA: MUH. ASRI (SULBAR)
Ketua, Muhammad Asri Anas, Sulawesi Barat. Terima kasih, Ketua.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.
Pertama, Ketua dan kepada para Senator yang saya hormati dan saya muliakan,
Pimpinan kita sudah mengesahkan tadi dan rasanya kita semua sepakat. Jadi, saya berharap
tidak ada lagi perdebatan tentang itu. Kalaupun ada teman-teman para Senator yang ingin
mempertanyakan tentang substansi tata cara pemilihan pimpinan sesuai dengan peraturan
DPD Tatib Nomor 1 Tahun 2014, nantilah kita perdebatkan pada saat pembahasan itu, satu.
Saya pikir clear ini, sudah disahkan tadi.
Kemudian, saya mendukung Bapak Abraham Liyanto Senator dari NTT yang saya
hormati, malam ini harus ada Pimpinan kelompok. Kenapa? Seluruh fraksi-fraksi di DPR
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 33
sudah menunjuk Pimpinan fraksi. Posisi lobi kita agak lemah kalau tidak ada Pimpinan
kelompok sehingga saya usulkan malam ini harus tetap dilanjutkan sesuai dengan jadwal.
Kemudian yang ketiga, saya tidak bermaksud untuk menganulir tahapan, tetapi saya
hanya ingin melengkapi. Mungkin ada yang terlupa di catatan kita, seperti ada pertanyaan
tadi, di mana sih mekanisme pemilihan Pimpinan MPR, mekanisme pemilihan untuk calon
MPR. Sekadar tambahan, Pimpinan, nomor 16 itu saya berharap di Sidang Pleno Kelompok
DPD itu ditambahkan 1 poin yang terlupa saja. Setelah pengesahan pimpinan Kelompok,
saya berharap ada penjelasan peraturan kelompok sama dengan penjelasan tata tertib tadi,
penjelasan tentang mekanisme pemilihan Pimpinan DPD. Di sanalah masuk ruangnya nanti
menjelaskan bagaimana mekanisme kita mengeluarkan bakal calon Pimpinan MPR RI
mewakili DPD.
Itu saja, Pimpinan, tiga saya hanya mengusulkan tambahan. Kemudian, poin ketiga
adalah pemilihan bakal calon pimpinan karena peraturan Kelompok nanti yang menjelaskan
tentang mekanisme itu, hanya untuk melengkapi ini penjelasan ini supaya tidak ada
pertanyaan lagi di mana sih mekanisme pemilihan bakal calon di MPR .
Itu saja tambahan, Pimpinan, dan saya Muhammad Asri Anas Senator Sulawesi Barat
meminta tahapan dilanjutkan. Kalaupun ada teman-teman yang mempertanyakan lagi tentang
substansti tatib, nantilah setelah penjelasan baru diperdebatkan lagi karena kita sudah sepakat
dengan tahapan ini.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak Anas.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Pimpinan. Interupsi, Pimpinan, klarifikasi. Pimpinan, Basri Salama dari Maluku
Utara, 119. Sini.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Saya kira apa yang disampaikan oleh Pak Asri Anas ini keliru. Pertama dipahami
bahwa jadwal itu adalah acuan, jadwal itu adalah pedoman, dia merupakan satu rangkaian
kesatuan. Maka, urutan dan redaksi itu tidak bisa mengalami perubahan pada saat tatib
jadwal itu disahkan. Ini bukan masalah substansi, ini masalah redaksional include di
dalamnya adalah substansi. Kalau yang dipahami oleh Saudara Asri, ketika kita menyebut
kalimat tata cara pemilihan, itu bukan substansi. Substansinya ketika isi dari tata cara
pemilihan itu menjadi debatable, itulah yang disebut substansi. Tetapi, rangkaian jadwal ini
biar menjadi satu kesatuan harus diteliti secara benar sehingga ketika kita masuk pada fase
jadwal perjadwal setiap pada sidang persidang itu tidak akan lagi mengalami perubahan.
Makanya, apa yang ditawarkan oleh teman dari Senator dari Kalbar tadi harus
dipertimbangkan, dari Kalbar harus dipertimbangkan. Jangan sampai ketika terjadi debatable
soal substansi terkait dengan jadwal tata cara penjelasan tata tertib tata cara pemilihan ini
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 34
masuk substansi. Kita tidak bisa mengelak karena dia sudah menjadi satu kesatuan yang telah
ditetapkan dalam sidang ini. Untuk itu, saya meminta Pimpinan untuk menganulir apa yang
menjadi ketokan palu Pimpinan, dianulir segera agar kita, karena ini sangat akan menjadi
debatable di sidang-sidang berikutnya jadi saya ikhtiarkan supaya tata cara penjelasan terkait
tata cara pemilihan ini harus dicerna dengan baik sehingga tidak menganggu substansi pada
saat pemilihan pimpinan nanti.
Terima kasih.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)
Pimpinan, pimpinan Benny Rhamdani, Sulawesi Utara.
PEMBICARA: H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. (JATIM)
Sebelah kanan Ahmad Nawardi dari Jawa Timur.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)
Sulawesi Utara.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Pak.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)
Terima kasih, Pimpinan.
Saya menyimak secara seksama yang sampaikan oleh Senator Basri. Beliau
menyatakan tidak setuju dengan apa yang disampaikan oleh Senator Asri. Tetapi, secara
argumentatif sebetulnya prinsip, bahkan beliau memberikan pembenaran bahwa persoalan
tata tertib ini masalah fundamental. Masalah tata cara persidangan ini juga masalah prinsipil.
Artinya, saya sudah mengingatkan sejak awal, bahkan usulan ketika skor yang saya tawarkan
di pertama persidangan di tolak, akhirnya juga itu yang diputuskan oleh Pimpinan. Artinya,
ada pembenaran terhadap pendapat-pendapat saya sejak awal. Saya ingin ingatkan lagi ya,
jadwal acara persidangan DPD ini tidak lepas dan tidak berdiri sendiri dari proses-proses
pembahasan kita sebelumnya, satu. Yang kedua, jadwal acara persidangan ini tidak bisa
berdiri sendiri hanya menjadi urusan DPD, tetapi ini terintegrasi dengan jadwal acara
persidangan MPR. Sehingga, itulah rapat sebelumnya kita masuk di tempat ini konsultasi
antara Pimpinan sementara dan perwakilan provinsi mengutus enam orang untuk mengikuti
rapat konsultasi dengan DPR yang agendanya apa, agendanya jelas, yaitu membahas agenda-
agenda persidangan MPR. Harusnya, ini supaya clear, saya tidak membela Pak Asri, saya
tidak membela Senator Basri, saya ingin mencoba di tengah standing position saya, harusnya
kita usulkan, ini untuk penyederhanaan saja agar kita punya progress agar tidak kontra
produktif pembahasan ini, tidak berlama-lama, harusnya kaitan dengan tata cara atau acara
persidangan ini, keenam orang utusan DPD yang telah mengikuti rapat konsultatif dengan
MPR kita minta mereka untuk menjelaskan apa yang kalian hasilkan dari rapat itu. Jadwal
apa yang kalian peroleh dan sudah ditetapkan di sana supaya jadwal persidangan MPR maka
tidak bentrok dengan jadwal persidangan DPD. Kita jadi ambigu. Di satu sisi kita
membutuhkan waktu yang cepat, tetapi di sisi lain kita berlama-lama karena kita seolah-olah
menafikan dan mengabaikan tata persidangan atau agenda persidangan yang sudah
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 35
diputuskan oleh teman-teman MPR, fraksi-fraksi di DPR, dengan perwakilan kita yang enam
orang. Bolehkah sahabat-sahabat Senator, kita beri kesempatan yang enam orang untuk
menyampaikan apa hasil kalian? Kemudian, kita lakukan penyesuaian untuk kita
menyesuaikan jadwal persidangan DPD.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih.
Bapak dan Ibu, apa yang kami sodorkan dalam jadwal ini itu sudah kami cocokkan
dengan jadwal MPR. Maka, ada tidak kita rapat DPR, MPR yang rapat. Yang tanda-tanda
kasar itu menunjukkan jadwal yang kita atur bersama Sidang MPR sehingga tidak
menganggu satu dengan lain hal. Maka, tadi kami minta persetujuan sudah disetujui dan
semua acara ini sudah kita connect-kan dengan itu. Dan, saya berhadapan dengan orang-
orang besar di sini Pak, jadi saya tahu betul bahwa di sini itu bukan orang yang sembarang
datang ke sini. Oleh sebab itu, saya yakini apa yang kita susun berdasarkan pendapat tadi itu
sudah maksimal yang kita dapatkan. Maka, saya mohon kita dapat meluruskan meneruskan
tadi persetujuan yang sudah kita berikan supaya cepat. Dapat setuju, Bapak-bapak sekalian?
KETOK 2X
Terima kasih. Enak, ini kan pembesar-pembesar semua, Pak. Jadi, ada yang bupati,
ada yang gubernur tadinya.
PEMBICARA: Ir. ABRAHAM LIYANTO (NTT)
Pimpinan, interupsi. Pimpinan, Abraham Liyanto, B-73, NTT. Sekali lagi saya
ingatkan Pimpinan agar sudah ketok jam 23 persis itu sidang diskors. Walaupun nanti poin 1,
2, 3 dari Ayat 10 ini belum dibahas, tetap 33 utusan dari provinsi harus ke luar dari ruangan
ini untuk melakukan rapat Pleno Kelompok. Itu usul konkret.
Terima kasih. Yang lain boleh istirahat, boleh lanjutkan.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Ya, jadi terima kasih ini kan sudah dijadwal di sini Pak. Jadi, sama lima tahun yang
lalu, Pak, Sampai subuh kita kan.
PEMBICARA: FACHRUL RAZI, M.IP. (ACEH)
Pimpinan, dari Aceh, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Aceh ini sebelah sini?
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 36
PEMBICARA: FACHRUL RAZI, M.IP. (ACEH)
Satu, paling ujung barat. Terima kasih, Pimpinan yang saya hormati dan juga rekan-
rekan Senator yang saya muliakan.
Saya yakin kita semua punya niat baik bagaimana memperkuat DPD RI untuk ke
depan, lima tahun ke depan. Dan, saya harapkan mari kita berpikir positif ke depan, kita
percepat proses yang sebenarnya bisa kita ambil konsesus secara bersama dan tidak bertele-
tele. Saya harapkan untuk segera kita lanjutkan pada tahap penjelasan. Kita minta pada
Sesjen mungkin bisa menjelaskan. Ketika ada perbedaan, mari kita samakan pikiran kita.
Yang lebih berat harus kita lawan malah tantangan-tantangan di luar dari sidang ini. Oleh
karena itu, mari kita kompak dan tidak bertele-tele untuk berdebat, untuk hal yang tidak
penting. Demikian, Pimpinan.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih.
Ini sependapat kita semua, Pak, jadi sealuran sekali. Jadi, ini sudah kita setujui
sendiri, kita minta penjelasan tata cara pemilihan Pimpinan DPD RI berdasarkan Peraturan
DPD RI No. 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Nah, nanti baru kita lihat kita perlu bahas dan
sebagainya. Jadi, barangkali kita dapat menyetujui memberi kesempatan pada Sesjen, Bapak-
bapak sekalian?
KETOK 2X
Terima kasih.
Bapak Sekretaris Jenderal kami persilakan untuk memberikan penjelasan seperti yang
tertera dalam acara ini. Kami persilakan.
PEMBICARA: Prof. Dr. SUDARSONO HARDJOSOEKARTO (SESJEN DPD RI)
Bismillahirrahmanirrahim.
Seizin Pimpinan Sidang, kami akan jelaskan Pasal 49 sampai dengan Pasal 55 Tata
Tertib sesuai Peraturan Tata Tertib DPD RI Nomor 1 Tahun 2014.
Pasal 49 Ayat (1), pemilihan pimpinan dilakukan dengan prinsip: a. mencerminkan
keterwakilan wilayah; b. mendahulukan muswarah untuk mufakat; c. memperhatikan
keterwakilan perempuan. Ayat (2), pemilihan dengan prinsip keterwakilan wilayah dilakukan
sesuai dengan ketentuan Pasal 38 Ayat (6).
Pasal 50 Ayat (1), setiap anggota berhak mendaftar diri sebagai bakal calon Pimpinan
DPD. Ayat (2), anggota yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon Pimpinan DPD
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) didukung paling sedikit 5 orang anggota yang berasal
dari paling sedikit 3 provinsi dari wilayah yang sama dengan bakal calon Pimpinan DPD.
Ayat (3), dukungan anggota sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) hanya diberikan kepada 1
orang calon. Ayat (4), pendaftaran sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) dilakukan dengan
mengisi formulir dan pernyataan kesediaan bekerja sama secara baik dengan Pimpinan DPD
yang lain jika terpilih. Ayat (5), formulir peserta daftar anggota pendukung sebagaimana
dimaksud pada Ayat (2) dan Ayat (4) disampaikan kepada pimpinan siding. Ayat (6),
dukungan sebagaimana dimaksud pada Ayat (5) tidak dapat ditarik kembali. Ayat (7),
penyerahan formulir beserta daftar anggota pendukung sebagaimana dimaksud pada Ayat (5)
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 37
dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas yang disaksikan oleh pimpinan siding.
Ayat (8), pakta integritas calon pimpinan DPD sebagaimana dimaksud pada Ayat (7)
ditujukan untuk: a. Mewujudkan penyelenggaraan lembaga negara yang berwibawa baik dan
bersih dengan menaati peraturan tata tertib dan kode etik; b. Tidak melakukan politik uang
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk penyuapan atau gratifikasi dan
janji-janji yang dilakukan sendiri atau melalui orang lain; c. Bersedia diberhentikan
sementara oleh Badan Kehormatan sesuai ketentuan mekanisme yang berlaku apabila di
kemudian hari ternyata ditemukan terjadinya pelanggaran sebagaimana dimaksud pada huruf
a dan huruf b. Ayat (9), pimpinan sedang melakukan verifikasi tentang keabsahan dukungan
dan mengumumkan penandatanganan pakta integritas sebagaimana dimaksud pada Ayat (7).
Ayat (10), bakal calon yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada Ayat
(7) dinyatakan dan diumumkan sebagai calon Pimpinan DPD dari masing-masing wilayah.
Pasal 51, pimpinan sidang memberi kesempatan kepada masing-masing calon
Pimpinan DPD untuk memperkenalkan diri dan menyatakan kesediaannya untuk
menjalankan menjadi Pimpinan DPD.
Pasal 52 Ayat (1), setiap anggota memilih paling banyak 3 calon Pimpinan DPD yang
mencerminkan keterwakilan setiap wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 Ayat (10)
di antara calon pimpinan DPD yang diumumkan oleh pimpinan siding. Ayat (2), calon
Pimpinan DPD sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) yang memperoleh suara terbanyak
pada masing-masing wilayah ditetapkan menjadi pimpinan DPD terpilih. Ayat (3), dalam hal
terdapat calon pimpinan DPD urutan pertama yang sama pada suatu wilayah dilakukan
pemilihan ulang terhadap calon pimpinan DPD tersebut.
Pasal 53 Ayat (1), Sidang Paripurna memilih salah seorang dari 3 calon pimpinan
DPD terpilih untuk menjadi ketua DPD. Ayat (2), setiap anggota memilih satu orang di
antara 3 orang calon pimpinan DPD terpilih. Ayat (3), calon ketua sebagaimana dimaksud
pada Ayat (2) yang mendapatkan suara lebih dari 50% dari jumlah suara sah ditetapkan
menjadi ketua terpilih. Ayat (4), dalam hal terdapat calon Ketua yang belum mendapatkan
suara lebih dari 50 per 100 sebagaimana dimaksud Ayat (2), dilakukan pemilihan ulang
terhadap calon ketua yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua. Ayat (5), dalam
hal terdapat jumlah suara terbanyak yang sama dilakukan pemilihan ulang terhadap calon
dimaksud. Ayat (6), calon pimpinan DPD terpilih yang memperoleh suara terbanyak pertama
ditetapkan sebagai ketua DPD terpilih, dan suara terbanyak kedua dan ketiga ditetapkan
sebagai wakil ketua terpilih. Ayat (7), dalam yang menjadi wakil ketua mengundurkan diri,
jabatan wakil ketua tersebut diisi oleh calon pimpinan DPD yang memperoleh suara
terbanyak kedua dari wilayah tersebut. Ayat(8), petunjuk teknis tentang tata cara pelaksanaan
pemilihan ditetapkan oleh pimpinan berdasarkan prinsip langsung bebas dan rahasia.
Pasal 54 Ayat (1), sebelum memangku jabatannya, Ketua dan Wakil Ketua DPD
mengucapkan sumpah atau janji dalam Sidang Paripurna yang dipandu oleh Ketua
Mahkamah Agung. Ayat (2), bunyi sumpah atau janji Ketua-Wakil Ketua sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1), Demi Allah atau Tuhan, saya bersumpah atau berjanji bahwa saya
akan memenuhi kewajiban saya sebagai Ketua atau Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah
dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Bahwa, saya akan memegang teguh Pancasila dan
menegakkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 serta peraturan
perundang-undangan. Bahwa, saya akan menegakkan kehidupan demokrasi serta berbakti
kepada bangsa dan negara. Bahwa, saya akan memperjuangkan aspirasi daerah untuk
mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik
Indonesia.
Pasal 55 Ayat (1), Ketua dan Wakil Ketua terpilih diresmikan menjadi Pimpinan DPD
dengan keputusan DPD yang ditandatangani oleh pimpinan sementara. Ayat (2), pimpinan
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 38
sementara menyerahkan pimpinan kepada pimpinan terpilih setelah pimpinan terpilih
bersumpah atau berjanji.
Ibu-Bapak yang kami hormati, pada Pasal 49 Ayat (2) disebutkan bahwa pemilihan
dengan prinsip keterwakilan wilayah dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 38 Ayat (6).
Kami bacakan Pasal 38 Ayat (6), pengelompokan provinsi ke dalam masing-masing wilayah
sebagaimana dimaksud pada Ayat (5) meliputi: a. Wilayah Barat meliputi Provinsi Nangroe
Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, WAKIL KETUA
SEMENTARA DPD RI, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau, dan Kepulauan
Bangka Belitung. Wilayah Tengah meliputi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Wilayah timur meliputi
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku
Utara, Papua, dan Papua Barat.
Dalam rangka menindaklanjuti Pasal 53 Ayat (8) di mana petunjuk teknis tentang tata
cara pelaksanaan pemilihan ditetapkan oleh pimpinan berdasarkan prinsip langsung bebas
dan rahasia, Sekretariat Jenderal juga sudah menyiapkan rancangan pentunjuk teknis di
dalam rangka menindaklanjuti Pasal 53 Ayat (8). Namun demikian, tentu belum dapat kami
laporkan dalam pada tahap ini.
Demikian, terima kasih.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang, sebelum Pak Sesjen turun. Pimpinan Sidang, Rusman Emba,
Pimpinan Sidang.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tolong dulu, Pak Sesjen. Naik ke atas. Silakan.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Ya jadi pertama, saya mau tanya kalau seandainya terjadi perdebatan dalam persoalan
ini, siapa yang akan mengklarifikasi? Pak Sesjen? Ada di Pasal 52 disebutkan bahwa setiap
anggota memilih paling banyak 3 orang calon pimpinan DPD. Untuk itu, berikan penjelasan.
Apakah kapasitas Sesjen ini bisa memenuhi syarat untuk memberikan penjelaskan karena ini
multitafsir, penuh dengan makna dan penuh dengan.
PEMBICARA: Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)
Sebelum Sesjen menjelaskan, saya menambahkan mungkin bisa dijelaskan oleh
Sesjen.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Pak Anang.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 39
PEMBICARA: Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)
Anang Prihantoro, B-29, Lampung.
Karena penjelasan Pak Sesjen cukup panjang, tentu kita tidak sangat cerdas seperti
Pak Sesjen. Oleh karena itu, materi yang Pak Sesjen bacakan itu sebaiknya diberikan kepada
kita sehingga kita bisa detail.
PEMBICARA: Prof. Dr. SUDARSONO HARDJOSOEKARTO (SESJEN DPD RI)
Sudah, Pak.
PEMBICARA: Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)
Bukan, saya tahu tatib, saya tahu tatib. Maaf.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Interupsi, Pak Sesjen. Ajiep, Sulawesi Selatan, 102. Pimpinan Sidang, interupsi.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sebentar, tunggu selesai Pak Anang dulu. Satu-satu tidak apa-apa. Terus, Pak Anang
apa.
PEMBICARA: Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)
Tetapi, bahan yang dibacakan Sesjen itu menurut saya harus dibagikan kepada kita
supaya kita bisa melihat detail. Ada di Tatib saya tahu, tetapi tidak seluruh Tatib ada di situ.
Maksud saya, tidak seluruh materi di Tatib itu ada di sini persis. Makanya, siapa tahu ada
yang dipertanyakan teman-teman yang lain. Itu, Pak Sesjen.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Akan kita sampaikan, Pak Anang.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Ketua. interupsi Pimpinan. Ajiep, 102.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sebentar, Pak, sebentar. Sabar.
Ini silakan, Pak.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 40
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)
Terima kasih. Akhmad Muqowam, B-52.
Ibu-Bapak sekalian, mohon maaf pada waktu Paripurna di MPR tadi, pada waktu
serah terima kinerja DPD di dalam Paripurna tadi pagi, saya kira ada salah seorang Pimpinan
Saudara Laode Ida yang tidak hadir. Ya Laode Ida tadi pagi hadir. Yang hadir adalah
Saudara Irman dan Ibu Hemas. Saya kira itu adalah sebuah simbol bahwa ada sesuatu dengan
Laode Ida.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tolong Pak di luar konteks acara.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)
Oleh karena itu, dalam konteks kepemimpinan, saya bersahabat dengan Laode Ida
cukup lama, pada waktu saya bersama-sama di klub juga bersama Laode Ida. Dan, saya kira
apa yang tertuang di dalam tata cara ini adalah merefleksikan pada waktu itu Laode Ida
menjadi Wakil Ketua DPD. Nah oleh karena itu, usulan saya, Pak Ketua, pertama bahwa
kalau kita mau melakukan perubahan, maka sedikit apa pun harus kita lakukan perubahan
dalam pengertian keseluruhan material. Mohon maaf, karena itu usul konkret saya, harus ada
pemilahan bahwa di dalam, ada hubungannya ini saya tahu persis ini, ada hubungannya, jadi
Laode Ida tidak hadir itu ada apa, saya tahu persis.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terlepas dari itu, Bapak.
PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Interupsi, Ketua, interupsi. Saya mohon agar teman-teman menjelaskan yang
substantif yang kita bahas. Jangan membuat prejudice yang bisa kita menginterpretasikan
lain. Itu saja, Ketua.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang. Saya kira Pimpinan Sidang harus tegas, Pimpinan Sidang. Begitu
banyak persoalan-persoalan yang harus Pimpinan Sidang harus memberikan penjelasan.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)
Baik, saya lanjutkan. Usul saya adalah, usulan saya adalah terhadap paragraf 2 Tata
Cara Pemilihan sampai dengan di dalam Pasal 55, ada yang secara formal harus menjadi
Pasal 55 ya ada yang secara formal harus menjadi norma di dalam tata tertib, tetapi dalam
konteks tata cara pemilihan pelaksanaan, ini saya kira bisa dikeluarkan dari tata tertib DPD
daripada kemudian kita ubah secara keseluruhan.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 41
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Jadi, sebentar Pak. Beliau ini, saya ingin jelaskan tata tertib ini dibuat untuk sebagai
tuntunan kita dan harus kita taati. Kalau ada memang ada keinginan-keinginan tertentu,
setelah ada nanti menurut prosedural. Prosedural itu adalah kalau ingin mengubah tata tertib,
Bapak, itu harus diusulkan 30 orang melalui Panitia Musyawarah. Panitia Musyawarah
belum, maka kita bentuk sekarang ini. Itu maksud kita, dan ini dibuat selama 1 tahun.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)
Baik. Oleh karena itu, saya kira kita memahami semua Bapak-Ibu sekalian, bahwa
forum tertinggi kita adalah pada Rapat Paripurna pada malam hari ini. Oleh karena itu, saya
kira sebelum terbentuknya apa pun alat kelengkapannya yang ada di DPD, kita mempunyai
kewenangan untuk melakukan apa pun terhadap terhadap Dewan Perwakilan Daerah dalam
hal tata tertib ini. Jadi oleh karena itu, saya kira Pak Ketua juga memahami bahwa karena
forum tertinggi ini bisa melakukan perubahan-perubahan apa pun termasuk tata tertib. Oleh
karena itu, tidak melalui Panmus pun sepanjang kita sepakat, saya kira tidak ada soal. Secara
substansi, Bapak-Ibu sekalian, terhadap pasal-pasal melalui Pasal 49 sampai 55, usul saya
sangat bagus adalah tanpa mengubah yang lain, kalau ini dikeluarkan kemudian menjadi tata
tertib tersendiri dalam pemilihan DPD, saya kira itu juga lebih bagus.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Bapak.
Sebentar saya berikan penjelasan sebentar menanggapi ini bahwa memang benar, Pak,
forum ini forum tertinggi. Tetapi, setiap permasalahan yang berkembang ini harus melalui
prosedur. Kita bisa mengubah semua permasalahan di Indonesia ini, tetapi harus melalui
prosedur. Nah, prosedur kita inilah tata tertib ini. Memang kita yakini tidak semuanya tata
tertib ini bagus. Kita yakini, tidak sempurna walaupun sudah kita ... sudah kita susun selama
1 tahun. Inilah yang maksimal. Tetapi, nanti kalau Bapak mau mengubah itu, bisa saja, tetapi
melalui prosedur. Prosedur yang diatur dalam tata tertib ini adalah.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang, Rusman Emba.
Pimpinan Sidang, sebaiknya Pimpinan Sidang cuma mengarahkan sidang. Jadi,
Pimpinan Sidang itu tugas pimpinan sidang itu mengarahkan sidang, bukan memaksakan
pikiran Pimpinan Sidang kepada kami ya. Prosedural, tetapi sudah dikatakan bahwa tatib itu
sekali lagi saya katakan sekali lagi, bahwa tatib itu kalau kehendak forum Paripurna ini,
semua bisa terjadi. Jadi, bukan harga mati ya. Saya ingin mengatakan bahwa di ruangan ini,
saya ingin mengatakan bahwa antara incumbent dan antara yang baru masuk hari ini,
perbandingan 50 sampai 80. Untuk itu, kami minta penjelasan secara detail, apa makna dari 1
orang memilih 3. Itu mungkin butuh penjelasan. Cuma saya kira forum ini, Pak Sesjen ini
bukan kapasitasnya untuk memberikan penjelasan. Untuk itu, kita mulai bahas dari awal.
Terima kasih, Pimpinan Sidang.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 42
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
PEMBICARA: H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. (JATIM)
Terima kasih, Pimpinan.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih, Pimpinan yang sangat saya hormati. Pada saudara-saudara Senator
yang juga saya sangat hormati. Perdebatan pada malam hari ini sangat luar biasa,
dinamikanya cukup bagus dan sangat hangat. Semoga pikiran tetap hangat, tetapi hati tetap
dingin.
Jadi, apa yang disampaikan Pimpinan dan tadi sudah dijelaskan, kita sudah sepakat
dengan jadwal ini bahwa pada jam ini adalah penjelasan tata cara pemilihan. Tadi sudah jelas
sudah dijelaskan dengan gamblang menurut saya sudah tidak ada yang perlu ditafsirkan
karena sudah jelas untuk itu di dalam Tatib, di dalam jadwal ini juga tidak ada namanya
pembahasan jadi tidak perlu di bahas karena sudah kita sepakat hanya penjelasan bukan
pembahasan mungkin itu dan kita sangat menghargai kerja kerja teman-teman yang lama
incumbent yang sudah bekerja satu tahun untuk membuat Tatib sehingga kita sangat
menghargai itu kita sepakat untuk melanjutkan pembahasan ini.
Terima kasih.
Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
102, Pimpinan, Ajiep.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Baik, terima kasih, Pimpinan. Yang kedua kalinya, mohon maaf.
Pertama, saya ingin menunjukkan Pasal 243, usul perubahan tata tertib dapat diajukan
kepada Sidang Paripurna melalui Panitia Musyawarah. Ini ada kata “dapat”, artinya karena
Panitia Musyawarah belum terbentuk, maka penggunaan kata “dapat” itu bisa dianulir. Dan,
apabila memenuhi syarat sebagaimana diatur berikutnya 30%, kita bisa mengajukan
perubahan tata tertib. Karena itu, jangan dianggap tabu permintaan perubahan tata tertib jika
itu ingin kita lakukan. Jadi, saya mohon Pimpinan Sidang yang terhormat, tidak seperti tadi
pernyataannya bahwa ini sudah selesai. Hak kami, hak saya untuk meminta perubahan itu,
terutama di Pasal 52, 53, dan kaitan dengan pemilihan Pimpinan DPD.
Terima kasih.
PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Ketua, Asri Anas.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 43
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Ya, Anas dulu.
PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Muhamad Asri Anas, Sulawesi Barat.
Jadi, agenda kita adalah mendengarkan penjelasan. Saudara saya Rahmat
mempertanyakan, tidak ada salahnya dijelaskan, kan begitu. Karena, memang forumnya
adalah menjelaskan, bukan forumnya bicara tentang perubahan. Saya mengerti kita semua
punya hak untuk mengatakan itu. Jika ada yang mengatakan tadi 243, saya menguatkan juga
untuk membuka Pasal 244 Ayat (2), Ayat (3). Ada tahapan yang bisa kita buat untuk
membentuk pansus setelah Paripurna ini. Coba baca Pasal 244. Jadi, bukan persoalan hak
kita, kita bicara tentang mekanisme. Tahapan yang kita sepakati adalah penjelasan. Kok, saya
heran kok ujug-ujug kita bicara penjelasan, kok tiba-tiba ujug-ujug bicara perubahan.
Something wrong kalau begini modelnya. Jadi, biar saja dong dijelaskan dulu. Jadi, saya
rasanya kita sepakat tadi bicara mendengarkan penjelasan. Misalnya, Pak Rahman berhak
mendengar terhadap beberapa pasal yang dia ingin pertanyakan. Tetapi, belum dijawab itu
kok tiba-tiba saja suara minta perubahan, kalau perlu dibuat tatib tersendiri dikeluarkan.
Mohon maaf ini, kita semua bicara dan sudah pandailah belajar tentang hierarki hukum.
Coba baca secara detail, Pasal 243 tidak berdiri sendiri. Pasal 244, dalam hal usul perubahan
disetujui, Sidang Paripurna membentuk panitia khusus untuk melakukan perubahan. Itu, Pak
Ajiep, di sana. Jadi mohon, tolong mohon maaf ya, sesinya sekarang adalah penjelasan.
Pimpinan, saya usulkan agar pertanyaan Pak Rahman diselesaikan dulu, jangan dulu
langsung bicara perubahan. Ini menjadi pertanyaan betul, pertanyaan buat saya. Kita bicara
tahapan jadwal kita adalah penjelasan. Ada yang tidak jelas, kalau Sesjen tidak bisa
menjawab, saya pikir masih ada teman-teman yang masuk dalam panitia Pansus, itu yang
bisa menjelaskan.
Jadi Pimpinan, usulan saya, dijawab dulu pertanyaan saudara saya Pak Rahman
tentang beberapa pasal tadi, apa maksudnya poin memilih 3. Kan tidak ada salahnya
dijelaskan. Jangan lompat langsung bicara perubahan, hak, dan kewajiban. Tidak begitu.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Pak. Ghazali Abbas dulu.
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saya Ghazali Abbas. Nomor berapa ini ya? Dulu saya A-3 waktu di DPR, sekarang
B-2, kurang 1. Baik, saya ini bukan malaikat yang sempurna. Pasti salah, kalau salah tolong
saudaraku sekalian luruskan saya, kan begitu. Apalagi, kita orang-orang yang legitimate
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 44
katanya kan, terhormat, tidak perlu melotot-melotot saya kira, sambil ketawa-ketawa sajalah,
kan begitu kira-kira.
Baik, saya sependapat untuk penjelasan, tetapi jangan dikunci di situ. Kalau ada
teman-teman termasuk saya yang belum sependapat dengan substansi tatib seperti ini, bisa ya
kita ubah. Ini bukan Quran dan bukan Hadits. Maaf saudaraku sekalian, kemarin kenapa kita
protes Undang-Undang MD3? Kita tidak terlibat dalam pembahasan, kita protes ke MK. Itu
kan sama dengan sekarang juga. Kami yang baru-baru kan masih banyak ini, apa kami ini
blo'on semua kira-kira, ada yang pintar-pintar jugalah, tetapi saya ini agak bodoh karena saya
baru doktor “s”, belum doktor beneran. Doktorandus (Drs.) kan doktor “s” namanya, kalau
Ibu Darmayanti ini sudah Prof. Dr. ya, kita salut.
Itulah Bapak saya ulangi lagi, mengapa kemarin DPD mengajukan review JR kepada
MK soal MD3, kenapa? Kita tidak dilibatkan dalam pembahasan. Isinya banyak yang tidak
kita sepakati. Ini juga saya kira sama, di sini banyak yang baru-baru ini, memang kita tidak
terlibat dalam pembahasan kemarin tatibnya. Saya kira jangan dikuncilah, kita juga punya
hak, Pak. Tolong, ini saya tuntut hak ini. Saya berkeinginan orang baru setelah dijelaskan
nanti tidak mutlak harus puas, harus terima, bukan. Jangan didikte, saya tidak mau didikte ya.
Kita bisa membahas kembali tatib apabila dalam isinya ada yang tidak sesuai dengan saya
misalnya paling kurang, yang lain terserah. Oke agak apa sedikit ya.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sudah Pak Rozali?
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Sudah, sudah.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih.
PEMBICARA: DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., M.SP. (SUMUT)
Interupsi, Pimpinan. Iskandar Batubara, Sumatera Utara.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
Mana satu lagi? Setelah itu, Pak Afnan.
PEMBICARA: DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., M.SP. (SUMUT)
Pimpinan yang terhormat, para anggota yang berbahagia, saya pikir yang pertama
jadwal ini sudah kita kita sepakati. Soal penjelasan, saya bersepakat dengan Pak Asri.
Pimpinan dimohon untuk bisa menjelaskan kepada teman-teman mana yang tidak atau belum
dipahami pada pasal per pasal atau ayat per ayat. Saya juga sepakat, kalaupun ada perubahan
tempuhlah lewat prosedur yang memang diatur, bukan serta-merta. Saya mohon Pimpinan
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 45
untuk segera mengeksekusi dan mengambil keputusan agar dijelaskan mana yang memang
membutuhkan penjelasan kepada teman-teman seluruhnya yang hadir di sini, kita jelaskan.
Kalau memang sudah clear semua, kita sepakati, selesai ini persoalan. Saya pikir demikian.
Terima kasih, Pimpinan.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang, Pimpinan Sidang. Jadi, ada hal yang perlu diluruskan, Pimpinan.
Bahwa tadi, Rusman Emba, Pimpinan Sidang. Pimpinan Sidang, tadi bahwa pada saat kita
mengesahkan, menyepakati Pimpinan Sidang, bahwa tadi sebelum Pimpinan Sidang saya
kira semua kita masih hidup di sini, tadi pada saat Pimpinan Sidang sebelum mengetok palu
mengatakan bahwa kita tidak masuk pada hal-hal yang substansi. Jadi, perdebatan belum
selesai, bahwa apa yang kita rumuskan ini belum selesai. Apa yang dikatakan penjelasan tadi,
ketika setelah dijelaskan bahwa itu sudah selesai, tidak. Kita sudah sepakati bahwa kita tidak
masuk di substansi. Jadi, ruang untuk perubahan tata tertib itu sendiri dimungkinkan dan itu
kita sepakati tadi dan itu bahasa Pimpinan Sidang, saya kira semua kita tadi mendengar. Jadi,
tidak ada harga mati sini, tidak ada yang selesai, semua bisa berubah.
Terima kasih.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Pimpinan Sidang, Basri Salama mengklarifikasi apa yang disampaikan tadi. Pimpinan
Sidang, saya klarifikasi saja
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Yang mana ini?
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Maluku Utara, Pimpinan Sidang.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, silakan.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Ini ada kekeliruan tentang pemahaman kata “penjelasan”.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tidak, kita cepat saja.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 46
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Tidak, tidak, ini harus diberi pemahaman. Jangan seolah-olah yang dibacakan oleh
Sesjen tadi adalah sebuah rangkaian kalimat yang isinya tentang penjelasan pasal per pasal.
Itu adalah sebuah rangkaian kalimat yang disebut dengan tata cara pemilihan. Rangkaian-
rangkaian frasa itulah yang menjadi ketentuan. Tetapi, penjelasan dari itu membutuhkan
pemaknaan dan pemahaman, itu dulu yang harus dipahami, pertama.
Yang kedua, Pimpinan, kami cukup memahami bahwa tata cara pemilihan itu adalah
bagian satu kesatuan dari tata tertib yang tidak bisa dipisah-pisah. Maka, untuk melakukan
apa pun terkait dengan pasal ini, bab ini, haruslah melalui mekanisme. Itu juga kita setuju
karena itu bagian dari satu kesatuan yang tata tertib. Nah, apa yang disampaikan oleh teman-
teman bahwa apa yang telah dibacakan oleh Sesjen itu disebut dengan rangkaian penjelasan,
ini keliru. Kata “penjelasan” itu butuh pemaknaan. Dan, ketika saya membaca, saya sebagai
anggota ketika saya membaca seluruh rangkaian frasa dalam kalimat ini, saya memahami
keliru terhadap tata cara pemilihan ini. Saya bisa mengklaim melakukan perubahan terhadap
ini jika itu di dalamnya tidak saya pahami, dan saya bisa mengajukan usulan terhadap
perubahan itu karena saya punya hak sebagai Anggota DPD. Itulah yang disebut dalam
jadwal ini sebagai kata penjelasan. Kata penjelasan itu tidak face to face, tidak disampaikan
oleh Sesjen, lalu diminta kita semua memahami apa yang sama dengan yang tertulis dengan
apa yang keliru.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tadi, Saudara Pembicara, tadi kita sudah buka mana yang belum mengerti kita akan
jelaskan.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Bukan begitu caranya, Pimpinan. Pimpinan tidak bisa menjustifikasi pikiran
Pimpinan terhadap pikiran saya, tidak bisa, karena cara kita memahami rangkaian kelima
juga berbeda-beda. Itu harus dipahami. Apa yang Pimpinan pahami belum tentu sama dengan
yang saya pahami. Dalam ketentuan tata tertib, kita pahami ini menjadi pedoman.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Jadi begini ya, kita ini membicarakan secara demokratik. Tidak ada seseorang itu
memaksa kehendaknya.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Iya pimpinan, saya belum selesai, Pimpinan. Saya meminta.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tolong saran apa positifnya?
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 47
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Jangan begitu cara memimpin sidangnya, Pimpinan. Pimpinan ketiga.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Anda sudah terlalu lama.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Bukan saya terlalu lama, bukan saya terlalu lama.
PEMBICARA: Hj. NURMAWATI DEWI BANTILAN, S.E. (SULTENG)
Pimpinan. Interupsi, Pimpinan.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Teman-teman yang lain saya minta. Pimpinan, ketika ada anggota lain memberi
penjelasan terkait dengan ini, Pimpinan membenarkan itu. Dan, ketika kita berbeda.
PEMBICARA: Hj. NURMAWATI DEWI BANTILAN, S.E. (SULTENG)
Pimpinan. Interupsi, Pimpinan. Nurmawati dari Sulawesi Tengah. Tolong berikan
kesempatan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Siapa ini.
PEMBICARA: Hj. NURMAWATI DEWI BANTILAN, S.E. (SULTENG)
Nurmawati dari Sulawesi Tengah.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Pak Afnan atau Ibu Juni.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Pimpinan, saya belum selesai, Pimpinan. Pimpinan tidak boleh cara memimpin sidang
seperti ini, Pimpinan. Ketika orang lain memberi penjelasan, Pimpinan menjustifikasi
kebenarannya. Ketika ada anggota lain yang berbeda pendapat, Pimpinan tidak memberikan
justifikasi. Ini keliru. Ada apa dengan Pimpinan terkait dengan tata tertib?
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 48
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Bapak-Ibu sekalian, apa yang Anda kemukakan sudah kita pahami. Beri kesempatan
yang lain juga.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Oke, sekarang saya menyampaikan saran kepada Pimpinan. Ini solusi saya. Apa yang
saya jelaskan tadi, karena ini sifatnya dengan pemaknaan dan pemahaman kita yang berbeda
terhadap tata cara pemilihan, maka kami dari beberapa jumlah anggota sesuai dengan Pasal
243 dan Pasal 244, kami telah mengajukan, akan mengajukan, akan mengajukan perubahan
tata tertib khusus terkait dengan Bab pPemilihan Pimpinan. Tata cara pemilihan Pimpinan
akan kami sampaikan dalam usulan perubahan ini disertai dengan tanda tangan sejumlah
Senator yang mendukung usul perubahan sebagaimana diatur dalam Pasal 243 dan 244.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih. Silakan, Bu Juni.
PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak-bapak para Senator yang saya hormati ini, saya mohon ini adalah lembaga
terhormat.
[Interupsi dari anggota-anggota yang lain]
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sedang diberikan kepada Bu Juni, tolong hormati ini kan tata cara bersidang.
PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)
Bapak-Ibu, ini adalah lembaga terhormat. Kita disaksikan oleh umum. Ini adalah
terbuka, mohon saya ingin bicara, boleh ya?
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)
Baik.
Pertama, Bapak-Ibu sekalian, ada dua hal yang ingin saya sampaikan. Ada teman
Senator yang mengatakan bahwasanya yang baru lebih besar jumlahnya dari anggota
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 49
incumbent. Ini adalah suatu awal yang tidak baik, ada dominasi mayoritas, padahal kita
adalah satu kesatuan. Anggota DPD terpilih tahun 2014 – 2019 tidak ada yang dominasi
mayoritas.
Kedua, coba baik-baik kita baca Pasal 243, Pasal 244, itu adalah satu kesatuan. Kalau
kita baca Ayat (1) usul perubahan Tatib atau kode etik DPD disampaikan oleh Pimpinan di
dalam Sidang Paripurna untuk diambil keputusan. Betul Sidang Paripurna itu adalah sidang
yang tertinggi, pengambilan keputusan yang tertinggi, itu betul. Tetapi, kita baca Ayat (2),
dalam hal usul perubahan disetujui, Sidang Paripurna membentuk panitia khusus untuk
melakukan penyempurnaan ya, bukan seperti ini. Membutuhkan tahapan. Kita tak bisa ujug-
ujug kata orang Jakarta ya. Ini ada suatu tahapan untuk mengubah tatib, kita baca baik-baik,
jangan kita membuat suatu aturan itu untuk kepentingan kelompok sesame. Kita baru ambil
sumpah tadi pagi. Ini adalah untuk kita kebersamaan. Tolong dibaca, Bapak-bapak.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Pak Afnan dulu. Nanti sesudah Pak Afnan.
PEMBICARA: Drs. MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO (DIY)
Terima kasih.
PEMBICARA: MESAKH MIRIN (PAPUA)
Setelah itu baru Papua ya.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Papua boleh setelah ini.
PEMBICARA: Hj. NURMAWATI DEWI BANTILAN, S.E. (SULTENG)
Sulawesi Tengah, Pimpinan, dari tadi. Mohon perhatian, kita di sini memiliki hak
yang sama.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sudah sekarang, sudah diputuskan Pak Afnan dulu. Sesudah itu baru Bu Nurmawati
dulu Sulawesi, sesudah itu baru Ibu Gorontalo.
Silakan, Pak Afnan.
PEMBICARA: Drs. MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO (DIY)
Terima kasih sebelumnya.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 50
PEMBICARA: MESAKH MIRIN (PAPUA)
Ini diskriminasi ini, Papua dulu. Papua belum kok, bagaimana sih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Nanti Papua dicatat. Yang keempat Papua.
PEMBICARA: MESAKH MIRIN (PAPUA)
Papua dari tadi tidak kan tidak, diskriminasi memang benar negara ini memang, tidak
benar itu. Pimpinan setelah ini Papua ya?
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Yang keempat Papua.
PEMBICARA: H. GUSTI FARID HASAN AMAN, S.E.Akt., MBA. (KALSEL)
Pimpinan, interupsi Pimpinan. Saya tidak ingin bertanya, Pimpinan, interupsi saja
untuk mekanisme kita Pimpinan. Mohon pimpinan dibantu Ibu Riri mencatat siapa-siapa
saja yang sudah berkali-kali mengajukan pertanyaan. Giliran kita di sini. Kalau sudah 3, 4
kali bersuara, jangan lagi bersuara. Itu kebersamaan kita di sini, kita punya 132 Anggota.
Mohon maaf 130 karena dua orang masih sekolah katanya. Itu saja, Pimpinan. Saya minta
izin, Pimpinan, dari tadi mau ke toilet, tetapi rupanya tidak bisa karena terlalu klimaks.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak.
Silakan.
PEMBICARA: Drs. MUHAMMAD AFNAN HADIKUSUMO (DIY)
Terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Kebetulan saya menjadi salah satu anggota Pansus Tatib. Karena untuk menjaga
netralitas, setiap undangan dari calon ketua tidak saya hadiri. Itu bahkan yang satu daerah
dengan saya, Bu Ratu pun mengundang saya, tidak saya hadiri supaya menjaga netralitas itu.
Jadi jangan punya pikiran bahwa tatib ini itu untuk untuk mengarahkan seseorang agar
menjadi pimpinan, itu tidak benar.
Yang kedua, tatib ini kita bahas lama sekali, hampir satu tahun begitu ya, hampir satu
tahun, kemudian kita bahas pasal perpasal itu membutuhkan tenaga, waktu, dan pikiran yang
sangat berat itu. Jadi, kalau kemudian dinafikan begitu saja hanya dalam waktu sekian jam
itu ya kami rasanya tenaga, pikiran kami ini seperti dibuang begitu saja.
Yang ketiga, setiap aturan itu juga ada aturannya. Jadi, tidak ada perubahan aturan
tanpa mengikuti aturan. Undang-Undang Dasar 1945 itu bisa diubah, bisa diubah oleh setiap
anggota MPR karena punya hak. Tetapi, untuk mengubah itu pun ada aturannya ya, ada
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 51
aturannya yaitu di Pasal 37 tentang perubahan Undang-Undang Dasar 1945. Jadi, ada
aturannya, termasuk dalam hal ini tata tertib DPD RI. Jadi, pengaturannya juga ada aturannya
supaya tidak liar. Nah, Bapak-Ibu yang saya hormati, oleh karena itu dalam konteks
membaca pasal per pasal itu tidak bisa dipisah-pisahkan antara pasal satu dengan yang lain.
Hanya dikutip salah satu bahwa tatib ini bisa diubah, memang betul bisa diubah, tetapi ada
urut-urutannya perubahan tatib tersebut sebagaimana tadi disampaikan oleh teman saya Mas
Asri, kemudian beberapa teman, termasuk Pimpinan Sidang. Pimpinan Sidang itu bukan mau
mengarahkan pikiran kita, tetapi Pimpinan Sidang itu hanya menjelaskan karena tadi kan
acaranya adalah menjelaskan. Jadi, ini tadi sudah dijelaskan sedikit oleh Pimpinan Sidang
beberapa hal. Karena belum selesai sudah diinterupsi, maka bisa beda pemikirannya,
kesimpulannya bisa beda. Oleh karena itu, saya mohon teman-teman semua, teman-teman
DPD yang saya cintai ini karena kita semua punya gambaran bahwa DPD yang akan datang
bisa lebih baik. Forum malam ini saya kira konteksnya adalah penjelasan ya. Kalau mau
mengajukan perubahan boleh, tetapi harus melalui mekanisme yang sudah diatur di Tatib ini.
Saya kira itu.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
PEMBICARA: Ir. ABRAHAM LIYANTO (NTT)
Pimpinan, saya mau bicara Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Ibu Nur.
Sudah ada urut-urutan tadi, Pak.
PEMBICARA: Hj. NURMAWATI DEWI BANTILAN, S.E. (SULTENG)
Terima kasih pimpinan.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Shalom.
Om swastyastu.
Saya meminta kepada pimpinan untuk konsisten kita lanjut pada acara selanjutnya yang
sudah disampaikan tadi. Kemudian, Pimpinan mohon untuk melihat forum ini dengan lebih
detail lagi sehingga pengaturan sebagai Pimpinan Sidang untuk mengatur lalu lintas yang
berbicara itu lebih konsisten sehingga tidak ada yang merasa terabaikan. Saya sejak tadi
interupsi, tetapi tidak pernah diperhatikan. Sementara, ada yang lain sudah berbicara lima,
enam kali. Mohon, Pimpinan, harus adil, kita di sini sama, tidak ada yang berbeda. Kita baru
habis dilantik, tetapi belum apa-apa sudah saling mencurigai. Saya ingin Pimpinan lanjutkan
untuk menjelaskan seperti apa yang tadi disampaikan. Di sini ada beberapa anggota Pansus.
Agar kecurigaan terhadap beberapa pasal yang mudah-mudahan saya tidak keliru yang
dicurigai menyimpan beberapa agenda yang memudahkan beberapa kandidat, itu tolong
dibuka sehingga teman-teman juga yang tadinya mencurigai atau berpikir bahwa ada yang
dirugikan dengan pasal-pasal yang ingin diubah, tolong ditunjukkan siapa yang dirugikan
dengan pasal-pasal yang sudah ada karena tatib ini sudah dibuat mengakomodasi semua
kepentingan yang ada. Maaf ya, kita berada di sini masing-masing memiliki kepentingan.
Bohong kalau kita tidak memiliki kepentingan. Tetapi, untuk tatib ini siapa yang dirugikan,
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 52
yang mana kita harus jelas fair. Tolong forum malam ini kita buka kalau memang dari tatib
ini ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Ibu Hana. Setelah Ibu Hana, baru Papua.
PEMBICARA: HANA HASANAH FADEL MUHAMMAD (GORONTALO)
Terima kasih atas kehormatannya, Pimpinan.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Alhamdulillah kita bersama-sama di sini berkumpul di mana saya melihat begitu semangat
luar biasa. Kelihatannya ada dua kubu di sini, ada kubu yang ingin ada perubahan, ada juga
yang ingin tetap sesuai dengan tatib ditentukan yang sudah, istilahnya sudah setahun kita
buat seperti ini. Jadi, bukan incumbent atau yang baru. Menurut saya, Pak, lebih baik kita
melihat waktu juga di sini. Jangan sampai terjadi lima tahun yang lalu tetangga sebelah sudah
beres memanggil-manggil kita, kita masih berbelit seperti ini. Ini memalukan sekali. Kita
lihat, ini sudah jam berapa? Sudah jam setengah sepuluh, sedangkan di jadwal jam 11 sudah
harus acara pensumpahan janji Pimpinan DPD RI, jam 23, jam 11, DPR, maaf DPR. Jadi
maksud saya di sini, tolonglah ada kebijakan aturan, mungkin solusinya adalah mungkin
solusinya kita melihat apabila Pasal 243, apabila ada ingin ada perubahan, tidak mungkin kita
mengikuti aturan di sini, mekanismenya, terlalu berbelit belit. Mungkin kita pilih adalah tadi
saya tetuju teman saya mengatakan, kita kumpulkan tanda tangan atau kita voting mana yang
mau membuat perubahan atau mana yang tidak. Nanti jelas nantinya. Supaya jelas kalau ada
perubahan ayo, kalau tidak, tidak. Supaya kita ketahuan dan solusinya adalah apa yang
terbaik untuk kita semua supaya cepat selesai pemilihannya.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih Bu Hanna yang sangat positif dan konstruktif.
Berikut, Papua.
PEMBICARA: MESAKH MIRIN (PAPUA)
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Setelah saya ikuti perkembangan di dalam persidangan ini, pertama Pimpinan Sidang
tidak konsisten. kenapa saya bisa katakan demikian? Karena satu orang itu bisa interupsi
sampai 10 kali. apakah di dalam sidang ini hanya itu, itu dia. Ini namanya diskriminasi. Nah,
dalam negara ini tidak boleh terjadi, itu yang pertama. Yang kedua, masalah tatib ini
dipersoalkan, ini kepentingan sesuai itu sudah benar. Tetapkan saja sudah. Siapa pun jadi
ketua, itu ketua kita, tetapkan saja, terima kasih.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 53
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak.... Barangkali kita ini ke kiri salah, kanan keliru. Jadi, saya mencoba
yang sudah bicara tadi berhenti dulu. Kita mulai ini itu ada itu dulu. Silakan. Sesudah itu, Ibu
Darmayanti.
PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)
Oke, terima kasih, Pimpinan.
Rekan-rekan senator yang saya hormati, saya Adri Garu dari NTT. Saya lanjut dulu,
Pimpinan. Jadi begini, saya minta rekan-rekan seperti apa yang disampaikan teman saya
terdahulu, boleh hati panas, tetapi coba sampaikan dengan kepala dingin. Jadi, kalau kita
berbalas pantun terus ini malam tidak akan selesai ini urusan barang ini, itu yang pertama.
Terus yang kedua, ada hal menarik menurut saya karena kita dari partai politik asalnya,
inilah seninya di DPD karena tidak ada fraksi yang menuntun, itu yang kedua.
Terus yang ketiga, tinggal kita sepakati. Saya sependapat dengan Bu Hana. Apakah
forum ini ya, tatib ini mau diubah atau tidak? Kalau mau diubah, silakan mekanismenya.
Kalau memang tidak, ya sudah tinggal seperti apa mekanisme lebih lanjut. Saya kira itu,
Pimpinan.
Terima kasih.
Selamat malam.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih. Bu Darmayanti, silakan.
PEMBICARA: Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (SUMUT)
Terima kasih, Pimpinan.
Saya tidak memberi kuliah juga ya Pak, langsung saja. Tanpa mengurangi rasa hormat
saya kepada teman-teman Pansus, saya ingin kita mengamati Pasal 52 di sini, ini sama sekali
setelah saya baca pelan-pelan, saya tidak melihat korelasinya dengan Pasal 49 Ayat (1) poin
C. Tidak ada di situ, jadi karena kurang diperhatikan, saya mau ngomong saja Pak, dari tadi
semua Bapak-bapak tidak ada yang memperhatikan keterwakilan perempuan.
Ya maksud saya begini, ini memang saya konkret saja berubahnya. Kenapa? Karena
kan kemarin MK juga sudah memutuskan bahwa MD3 keterwakilan perempuan itu diadopsi,
diloloskan. Kenapa kita di sini DPD, itu untuk duduk dalam pengambilan keputusan. Kita
tidak mengaturnya dalam tata tertib selama hari ini dan ini syukur Alhamdulillah. Nah,
maksud saya begini, ini konkretnya Pak, tetapi saya tidak tahu apakah bisa diubah tata tertib
atau tidak, itu saya belum masuk ke sana. Cuma konkretnya saya pikir kalau 3 dipilih, Pasal
52 Ayat (1) itu memilih 3 orang, itu kalau kita punya perhatian dan ini tidak hanya kalimat
bohong-bohong yang Pasal 49 Ayat (1) ini, saya pikir itu memang harus jelas juga di sini
eksistensinya seperti apa. Kalau saya setujunya, ini tidak tahu teman-teman perempuan yang
lain, tetapi kalau saya seperti itu, 3 itu 2 laki-laki, 1 perempuan karena sekarang sudah siap
semua, barat ada, tengah ada, timur ada. Nah, itu konkretnya saja. Saya tidak tahu apakah ini
mau diubah atau tidak, itu keputusannya ke depan, tetapi buat saya ini menjadi penting
karena inilah eksistensi DPD. Demokrasi tanpa perempuan itu bukan demokrasi.
Terima kasih.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 54
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih. Silakan Pak.
PEMBICARA : MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)
Terima kasih, Pimpinan
Saya sepakat dengan teman dari Aceh, perubahan Tatib bukan sesuatu yang tabu. Saya
juga sepakat dengan teman saya Basri Salama dari Maluku Utara. Usul yang bagi saya usul
konkret adalah Pimpinan harus merekomendasikan kita mengikuti aturan dalam tata tertib,
dibentuklah pansus untuk meneruskan keinginan teman-teman yang ingin mengubah tata
tertib, tetapi proses ini harus jalan. Kita punya agenda banyak yang harus kita selesaikan,
Pimpinan. Kalau kita kemudian harus mengubah tatib, memang harus prosedural itu. Tidak
dilarang mengubah tatib.
Jadi menurut saya, Pimpinan, jika teman-teman paling sedikit 30% mencerminkan
keterwakilan wilayah 2, 4, 3 Ayat (1) poin C memenuhi syarat, didorong pansus untuk itu,
tetapi tidak mengubah proses yang sementara jalan sehingga dua-duanya jalan, usul
perubahannya jalan, proses kita juga jalan. Kita tidak bisa berhenti menunggu proses tatib
dengan prosedural dalam tatib yang ada. Perubahan tatib harus mengikuti ini sehingga tatib
yang mau kita ubah itu tidak salah jalan.
Terima kasih, Pimpinan.
PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)
Pimpinan, daftar Pasek Suardika Bali. Di sini Pimpinan
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)
Baik, terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Shalom.
Om swastyastu.
Jadi, mencermati perdebatan hari ini, saya kira ini pertanda yang baik. Artinya,
demokrasi yang semakin berkembang dan mekar di DPD begitu. Jadi, kita apresiasilah apa
yang menjadi diskusi kita. Jangan malah kita berpikir ini suatu yang negatif. Justru ini
semakin terasah, dia akan semakin tajam sehingga DPD ke depan semakin berkembang. Dan,
saya lihat ini tanda yang baik.
Kemudian yang kedua, di sini tampanya yang saya coba serap ada pemahaman tentang
tata cara pemilihan dan kemudian yang kedua tata cara perubahan tatib. Ada dua hal yang
diatur di sini dan dipermasalahkan. Kalau kita berpikir soal tata cara, itu pilihan sifatnya.
Semua benar, tetapi yang mana yang mayoritas disukai begitu. Jadi, semua sama tidak ada
yang salah dan tidak ada yang perlu disalahkan. Hanya, itu pilihan mana yang kira-kira yang
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 55
paling baik dan kira-kira paling bisa menyerap aspirasi kita semua. Dalam posisi seperti itu,
saya kira memang di sini saya membacanya ada dilematis. Kalau kita mengikuti apa yang
tercantum dalam tata cara perubahan tata tertib dengan apa yang dimasalahkan itu memang
menjadi masalah tersendiri. Contohnya begini, kalau ingin mengubah tata tertib ada prosedur
yang harus dilewati, sementara ini adalah persidangan pertama yang mana semua yang
semua di prosedur yang disebutkan itu belum ada. Tetapi, kalau ini tidak dilewati, dia
dianggap melanggar tata tertib. Tetapi, kalau ini tidak diadakan, dianggap menyumbat
aspirasi. Di sisi yang lain, yang dimasalahkan soal tata cara pimpinan. Tetapi, kalau tata cara
pimpinan ini misalnya dipaksakan dijalankan, sementara ada juga yang tidak setuju, maka
sementara pimpinan ini kan tidak berlaku 6 bulan atau satu tahun, dia berlaku dalam masa
jabatan DPD. Karena dia berlaku dalam masa jabatan DPD, untuk apa kemudian itu harus
diubah lagi kalau dia mengikuti prosedur tata cara ini. Artinya, dia diubah mekanisme
pemilihan pimpinan, tetapi proses pemilihan pimpinannya sudah selesai.
Nah, ini saya kira dalam posisi ini memang menjadi dilematis tata tertib ini. Kenapa?
Ya karena posisi itu, kebetulan yang dimasalahkan soal tata cara pimpinan. Mungkin kalau
yang dimasalahkan soal yang lain, mekanisme soal pemberhentian anggota, dan sebagainya,
itu masih tidak masalah dia ketika dilaksanakan nanti setelah seluruh alat kelengkapan dewan
selesai. Tetapi, yang dimasalahkan itu, saya coba membaca di sini memang saya lihat ada
konflik norma di dalamnya, di dalam satu tata tertib ini. Contohnya, ketika kita baca
misalnya Pasal 53 Ayat (8) di sini sebutkan, penunjuk teknis tentang tata cara pelaksanaan
pemilihan ditetapkan oleh pimpinan berdasarkan prinsip langsung, bebas, dan rahasia,
sementara kita sudah lihat di sini syaratnya harus didaftarkan oleh 5 orang dari 3 provinsi.
Begitu berbicara soal nama orang siapa yang akan mengusulkan, aspek rahasia itu sudah
hilang. Hal yang paling prinsip dalam demokrasi sudah ditabrak oleh aturan yang lebih awal.
Saya kira dalam posisi ini memang tidak salahnya kita sempurnakan kalau memang itu perlu
disempurkan. Tetapi, kalau memang tidak, maka kita bersiaplah bahwa proses pemilihan ini
dia melanggar asas prinsip demokrasi itu tersendiri karena dia sudah diatur di sini prinsip
langsung, bebas, dan rahasia, sementara kita harus mengajukan tertulis dengan dukungan
yang jelas namanya siapa, yang mendukung, dan sebagainya, sehingga asas rahasianya
hilang. Ini saya kira mari kita kaji secara bijak tanpa pretensi siapa mau nyalon apa, untuk
yang diuntungkan siapa. Tetapi, bagaimana ini yang diuntungkan adalah kualitas proses
demokrasi di DPD, dia menjadi sangat bagus begitu lho. Tidak apa-apa agak lama sedikit,
tetapi yang kita cari betul-betul jangan sampai ada terlalu banyak konflik norma sehingga
kepemimpinan siapa pun yang terpilih, padahal dia orang bagus ada cacatnya sedikit, kan
saying, sementara di sini kan putra-putra terbaik semua begitu lho.
Saya kira itu, Pimpinan. Jadi, karena ini adalah hal yang paling prinsip menurut saya
dari aspek demokrasi di mana pemilihan, jadi memang perlu dirembukkan dulu apa mungkin
polanya bagaimana, saya juga bingung juga karena di sini kan ada 130 fraksi. Kalau biasanya
di DPR kan diskrors, kemudian lobi ketua-ketua fraksi yang kumpul untuk mencari jalan
tengahnya bagaimana. Ini kan tidak mungkin ini karena kan satu orang mewakili satu orang.
Silakan bagaimana jalan keluarnya, saya belum begitu paham soal adat istiadat.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak Pasek.
Pak Bambang yang dari tadi.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 56
PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. (JAWA TENGAH)
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Saya Bambang Sadono dari Jawa Tengah yang dengan sabar menunggu. Jadi,
Pimpinan dan Ibu-Bapak sekalian, memang kelihatannya ini pembicaraan kan agak belok
sedikit ini. Jadi, dari pembicaraan penjadwalan mengenai penjelasan tata cara, tetapi di situ
tersirat bahwa ada yang ingin mengubah tata tertib inikan harus kita clear-kan dulu. Kalau ini
tidak, ini juga akan berdebat semacam ini sampai pagi tidak akan selesai. Jadi, harus ada
kanalisasi ini kita mau jalan ke mana. Jadi, kalau misalnya memang pembicaraan tata tertib
ini mau dibuka, ini tempatnya di mana, didudukkan dulu. Apakah kita mau buka jadwal baru,
terus kemudian prosedurnya seperti apa? Itu juga harus kita sepakati kalau tidak nanti kita
bertengkar lagi. Juga harus jelas agendanya apa, yang ingin diubah itu apa, itu juga harus
jelas. Jangan sampai kita buka, nanti banyak sekali agenda yang diinginkan juga tidak
selesai. Karena itu, sekali lagi saya tadi seperti Pak Pasek, ini memang harus mulai apakah
diskors dulu itu, kemudian dirumuskan ini kita mau ke mana. Kalau itu tidak ketemu, saya
kira sampai pagi kita akan seperti ini terus.
Terima kasih, Ketua.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Pak.
PEMBICARA: Ir. H. CHOLID MAHMUD, M.T. (DIY)
Terima kasih.
Nama Cholid Mahmud dari Yogya. Ada dua hal. Yang pertama, tentang perubahan
tatib ya. Jadi, perubahan tatib ini saya sepakat bahwa hak terhadap tatib ini adalah hak dari
seluruh anggota sehingga Paripurna ini adalah salah satu yang berkewenangan, satu-satunya
yang berkewenangan untuk mengubah tatib. Di dalam tatib itu ada prosedur-prosedur, tetapi
prosedur itu untuk persidangan pertama ini memang belum dimungkinkan. Oleh karena itu,
saya mengusulkan begini, bagi yang akan mengusulkan tatib, sebutlah misalnya dengan
minimal 30% dari anggota itu diajukan, tentu perubahan itu sudah jelas apa yang mau
diubah. Kemudian, kita bisa melakukan voting langsung terhadap apakah setuju terhadap
perubahan itu atau tidak. Nah sehingga dengan itu, kita akan dengan segera pakai mana yang
akan kita gunakan. Artinya, disitu voting-nya bisa bertahap. Pertama, setuju dilakukan
perubahan apa tidak. Yang kedua puluh, perubahan yang diajukan itu disetujui apa tidak.
Nah, ini menyelesaikan perubahan itu. Saya kira ini usulan saya supaya ada jalan untuk kita
keluar dari perdebatan yang belum berujung.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak Cholid.
Silakan, Pak Syukur.
PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)
Terima kasih, Pimpinan yang saya hormati.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 57
Saya lihat Pimpinan ini kasiHan karena umur. Yang kedua, ini sekadar pemberitahuan,
saya tahu persis luar dalamnya Pak Aidil ini ya. Artinya, beliau ini boleh dikatakan sehat,
tetapi dalam tidak sehat. Artinya, saya mengkhawatirkan, saya minta kalau boleh saya minta,
sampaikanlah dengan suara yang lembut, yang tenang. Mohon maaf Pak Adil, saya
sampaikan juga jangan sampai kawan-kawan ini kaget. Pak Aidil ini sudah pakai ring 9, jadi
jangan sampai nanti keluarga Pak Aidil menuntut tindakan pidana ini Pak Aidil berdiri di
situ, kan begitu.
Jadi, saya dari tadi saya amati juga, sebenarnya saya tidak mengerti apa yang kita
menjadi perdebatan. Apa yang disampaikan Sesjen karena memang dia menjelaskan tata
cara. Kalau memang tata cara itu tidak disetujui, ada hal-hal yang kurang berkenan, tentu
bisa kita sampaikan. Kalau soal tata tertib misalnya mau diubah dan lain sebagainya juga ada
mekanismenya. Tetapi, kalau kita berdebat yang disampaikan 132 fraksi ini tidak akan
pernah selesai. Saya ingat pada 2009 yang lalu ketika pemilihan MPR. Perdebatan yang tidak
ada ujungnya akhirnya selesai, DPD tidak mendapatkan sesuatu yang diharapkan. Apa
disampaikan Pak Cholid tadi adalah solusi yang terbaik. Silakan kita putuskan. Kalau
memang ada keinginan kawan-kawan yang dianggap itu tidak bertentangan, tetapi perlu juga
kita bahas bersama-sama perubahan yang diusulkan itu belum tentu juga perubahan yang
sesuai juga dengan Undang-Undang. Nah, hal ini perlu dikaji sama-sama apa yang menjadi
substansinya. Jadi, tidak ada sebenarnya pembatasan. Dan, saya juga berharap jangan ada
kata-kata soal anggota yang baru dan yang lama karena ini sangat sensitif, dan saya pikir kita
sudah dilantik dan menjadi Anggota DPD dan tidak ada senior dan junior di lembaga politik
ini.
Tetapi, sekali lagi Pimpinan, tolong Pimpinan cari solusinya. Apa disampaikan oleh
Pak Cholid adalah solusi yang terbaik. Tidak perlu kita berdebat soal ini dan soal itu, belum
tentu yang kita usulkan itu juga sesuai dengan Undang-Undang karena tatib juga berdasarkan
Undang-Undang. Kalau bertentangan Undang-Undang, ya tidak bisa juga.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak Syukur.
Silakan dari tolong Kalbar dulu Pak, setelah itu baru Sumatera Utara.
PEMBICARA: Ir. H. MUHAMMAD MAWARDI, M.M., M.Si. (KALTENG)
Terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Kami hanya ingin menguatkan ya terkait dengan perubahan perubahan. Pertama begini,
kita berbicara tentang perlunya penguatan eksistensi DPD. Menurut hemat kami, melalui
pemilihan ketua inilah kita memulai. Oleh karena itu, apa yang disampaikan tadi terkait
dengan pemilihan ketua mestilah kita apresiasi dengan baik, satu.
Yang kedua, tentang masalah tatib pemilihan, ini kan sesuatu yang sangat teknis. Saya
berbicara tentang etika. Orang-orang hukum mengatakan bahwa etika itu lebih tinggi
daripada hokum. Sekarang problemnya, ketika kita sebagai anggota terpilih, tetapi untuk
memilih pimpinan kita, tetapi bukan kita yang membuat aturan main. Nah, menurut saya
secara etika ya ini susah diterima. Kita tidak curiga ya, tetapi kira-kira kita semua sepakat ini
lembaga politik, kira-kira etis tidak kita yang baru terpilih, ketika memilih pimpinan, orang
lain yang menentukan bagaimana cara memilihnya. Oleh karena itu, kami salah satu yang
mendukung untuk dilakukannya perubahan tatib.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 58
Terima kasih.
Assalamu’alaikum.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Tadi Ibu Iin setelah.
PEMBICARA: Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)
Setelah saya Ibu Iin.
Terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Nama saya Rijal Sirait, nomor belum tahu dari Sumatera Utara. B-6. Mohon maaf, Pak
Ketua beserta seluruh Bapak-Ibu Anggota Dewan Perwakilan Daerah, sejak dari tadi sore
ketika pembahasan pemilihan pimpinan, saya telah menyampaikan dalam forum yang
terhormat ini. Ketika kita berbicara tentang memilih pimpinan, ada tata cara memilih
pimpinan. Ketika kita berbicara tata cara memilih pimpinan, itu ada di dalam tata tertib DPD,
Tata Tertib Nomor 1 Tahun 2014 – 2019 ini, mohon maaf Pak, mohon maaf mungkin saya
lupa apa kita lupa, kapan ini kita sahkan. Sudahkah kita sahkan tatib ini? Sejak kita dilantik
tadi kan belum. Draf dipersiapkan rekan-rekan terdahulu untuk dibawa dalam forum
terhormat ini, tapi tatib itu lantas mau kita ubah, kita sahkan saja belum. Sejak awal tadi kan
sudah saya sampaikan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sudah disahkan, sudah disahkan, Pak.
PEMBICARA: Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)
Kapan Pak?
Saya rasa tidak, sejak awal disahkan ini keseluruhan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih Pak Sirait, sudah disahkan.
PEMBICARA: Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)
Maksud saya begini, Pak Ketua, saya tidak ngotot. Kalau mau disahkan, tolong
dijelaskan untuk saya, saya katakan mudah-mudahan saya lupa kapan ini disahkan dalam
forum. Sejak tadi pagi kita dilantik sampai sekarang ini seingat saya belum pernah disahkan
Undang-undang ini, diberlakukan untuk Anggota DPD yang baru, tetapi dibahas betul
kemarin.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 59
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Oke, Pak Sirait.
PEMBICARA: Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)
Mudah-mudahan saya salah. Tidak ada masalah, makanya tadi usul itu ada perubahan.
Kenapa diubah? Belum disahkan. Saya kembalikan, Pak Ketua.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak Sirait.
Bu Iin. Ini barangkali yang terakhir ini, sudah itu kita cari solusi yang terbaik.
PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (RIAU)
Baik, terima kasih pimpinan.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Shalom.
Om swastyastu.
Ya saya bersama Pak Farouk di sini sebagai Pimpinan Pansus dalam penyusunan Tatib
ini. Yang terhormat Bapak-Ibu dan Pimpinan yang ada di forum yang terhormat ini, Pasal
243 dan Pasal 244 itu memang syarat formil yang ada di tatib. Kemudian, kalau menyimak
lalu lintas argumentasi yang disampaikan yang terhormat Bapak-Ibu Anggota, saya
mengambil sebuah catatan untuk forum ini, terlepas yang disampaikan oleh Pak Sirait tadi
apakah ini tatib diterima atau tidak, kita sepakati dulu agenda ini. Agenda apa yang akan kita
bahas? Apakah agenda menerima tatib atau tidak menerima tatib? Saya hanya mengingatkan,
saat kita menyimak Pasal 243 dan 244, mari kita menarik diri ke Pasal 176. Pasal 176 adalah
tata cara mengubah acara sidang dan rapat. Saya hanya bisa sampai di sana yang akan saya
sampaikan, selanjutnya saya serahkan kepada forum yang terhomat ini, usul akhir sidang ini
dari saya dapat untuk diskors.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Kalteng.
PEMBICARA: HABIB H. SAID ISMAIL (KALTENG)
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Waridwanu wamaghfirahu “wamudahan jangan rusuh”.
Terima kasih, Pimpinan. Kalteng.
Terkait tadi Ibu Iin sudah menyampaikan, kebetulan hampir sama, tetapi usul konkret,
Pimpinan. Pasal perpasal sudah kita baca dan semuanya mungkin mengetahuinya, usul
konkret saya sama dengan Bu Hana. Supaya jangan bertele-tele, waktu demi waktu kita
lewati percuma, sudah 1 jam berapa menit ini kita cuma berkutat di pembahasan diubah atau
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 60
tidak. Usul konkret agar bisa sebelum ini diskors, saya usul apakah lebih baik kita
mengadakan voting untuk diubah atau tidak begitu.
Sekian, terima kasih, singkat, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih.
Aceh terakhir.
PEMBICARA: H. FACHRUL RAZI, M.I.P (NAD)
Terima kasih Pimpinan yang saya hormati dan saudara-saudara Senator seluruh
Indonesia. Hari ini kita dipertontonkan oleh media di sana apa yang kita lakukan dalam
ruangan ini. Saya ingin melihat sebenarnya dan menyimpulkan perdebatan-perdebatan dari
tadi hingga saat ini. Beberapa hal yang ingin saya sampaikan dalam ujung penyampaian
karena kesempatan adalah pada saya. Sebelumnya, saya Fachrul Razi (01) dari Aceh.
Saya hanya menyimpulkan sebenarnya sebagai senator baru ya karena ada juga yang
incumbent juga dan sebagainya, saya mohon kita hilangkan dikotomi antara yang baru dan
yang lama, yang muda dan yang tua. Kita satu di sini dan insya Allah saya yakin DPD akan
jauh lebih hebat lima tahun ke depan dibandingkan DPD sebelumnya. Itu komitmen kita.
Yang saya hormati yang mulia Pimpinan Sidang, saya melihat sebenarnya apa yang
sudah dicatatkan dalam tatib ini itu sudah dipraktikkan lima tahun yang lalu metode dan
modelnya. Saya juga melihat lima tahun yang lalu sepertinya tidak ada pertentangan, tidak
ada konflik, dan baik-baik saja dengan melahirkan tiga orang, misalkan Pak Irman, kemudian
Pak Laode, dan Ibu Hemas. Hari ini praktik itu kita lakukan kembali, kita laksanakan
kembali, dan tidak ada yang saya lihat problematika dalam proses lima tahun berjalan.
Artinya, kita punya pengalaman proses demokrasi itu berjalan dengan baik dan tidak ada
masalah-masalah yang muncul di kemudian hari. Ketika itu ada muncul permasalahan, boleh
kita perdebatkan. Jadi, saya lihat mari kita berikan kepercayaan buat teman-teman kita yang
sudah satu tahun menyusun tatib ini walaupun saya pelajari betul banyak sekali kelemahan
dan itu tidak bisa hanya kita ubah dalam paraf tata cara pemilihan Pimpinan DPD atau tiga
pasal itu karena ada beberapa pasal yang lain. Namun, saya yakin calon-calon ketua pun di
sini yang hadir dalam ruangan ini saya rasa tidak ketakutan juga dengan pasal ini, benar
tidak? Mau tidak dengan pasal ini? Siap tidak bertarung secara demokratif, jantan ya kan, ...
juga, dan juga dengan bermartabat. Itu bagi saya. Mari kita lanjutkan proses ini secara
demokratis dan saya percaya kepada Pimpinan Sidang akan lebih bijak mengambil
keputusan.
Terima kasih, Pimpinan Sidang.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Bapak dan Ibu sekalian, kami ucapkan terima kasih atas semua saran dan pendapat.
Kalau kita teruskan ini sampai Subuh pun begini-begini saja. Jadi, oleh karena itu.
PEMBICARA: KH. M. SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag, M.Ag. (SULBAR)
Pimpinan, Syibli Sulawesi Barat, Pimpinan.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 61
PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU)
B-39.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan.
PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU)
Saya, baik. Terima kasih, Pimpinan.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Selamat malam dan salam sejahtera buat kita semua.
Om swastyastu.
Perdebatan yang terjadi cukup dinikmati bagi yang menikmati. Kalau saya terus terang
saya nikmati, karena apa? Inilah demokrasi dan politik, tetapi dengan cara yang sopan
santun. Itu harapan kami sebagai senator-senator yang menjadi perwakilan daerah.
Bapak-Ibu sekalian, tadi pembahasan kita adalah menyangkut tentang butir 3
penjelasan tata cara. Mohon izin, Pimpinan, supaya ini kita ikuti, ada yang bertanya tadi
tolong jelaskan bagaimana tata cara pemilihan 1-3. Banyak yang tidak mengerti. Usul saya
yang konkret, coba dijelaskan sesuai dengan penjelasan tata cara ini. Kemungkinan
perubahan pun bisa saja terjadi apabila ini sudah jelas. Kira-kira begitu gambarannya,
Pimpinan, usul saya konkret.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Bapak dan Ibu sekalian.
Semua apa yang disarankan itu sudah kita tempuh. Tadi kita minta Saudara Sesjen
menjelaskan. Siapa yang kurang mengerti, silakan bertanya. Tetapi, justru yang ditanyanya
lain lagi. Jadi, maka dengan demikian saya terima kasih betul itu dan ini berkembang baik ya
untuk dapat memahami secara mendalam nanti tata tertib ini. Karena, kita bersama-sama ikut
secara tidak langsung membahas secara mendalam dan kami sudah mencoba itu satu tahun
lamanya bekerja. Maka, kami uraikan tadi, ada kelemahan ada kelebihan. Sebagai manusia
biasa tentu ada kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kalau memang mekanismenya
kita taati sesuai dengan prosedural, saya kira tidak ada masalah. Tetapi, kita kan mempunyai
macam-macam saran dan pendapat. Namun demikian, saya masih ingin Bapak dan Ibu
sekalian, kalau kita sependapat, mana hal-hal yang kurang dimengerti kita minta Sesjen
menjelaskan kembali. Dapat disetujui?
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang.
Saya kira perdebatan kita tadi persoalan voting atau tidak voting, bukan persoalan
penjelasan.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 62
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Belum ada, Saudara.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang, dengar dulu Pimpinan Sidang. Tadi sebagian mengatakan kondisi
forum seperti ini itu dimungkinkan apa kita voting dalam rangka perubahan tatib atau tidak,
itu arahnya, bukan memberikan penjelasan lagi kepada Sesjen.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Pak Syibli.
PEMBICARA: KH. M. SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag., M.Ag. (SULBAR)
Ya, terima kasih, Pimpinan.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Teman-teman senator yang saya hormati dan saya muliakan, tadi ada beberapa pilihan
yang menarik dan satu hal yang kalau boleh saya sesalkan, andai Pak Pasek Suardika ini jadi
anggota DPD yang lalu, maka persoalan ini pasti tidak akan yang terjadi. Menarik kajian
beliau, tadi ada dua hal. Yang pertama adalah tata cara pemilihan, dan yang kedua soal
perubahan itu. Ini dua hal yang menarik apabila dikaji. Dua-duanya kita berada dalam dilema
yang sama. Kalau dilaksanakan, kita akan terancam oleh demokrasi, menurut Pak Swardika
tadi, tidak demokratis, padahal saya paham betul bahwa ini kita bahas melalui kesepakatan
yang luar biasa dan itu sangat demokratis. Yang kedua, yang disampaikan oleh Pak Mervin
tadi, kalau seandainya akan ada perubahan, silakan ada perubahan. Kita tempuh itu, tetapi
harus pula melalui mekanisme. Jangan kita melakukan sesuatu justru melanggar aturan.
Kalau kita melakukan perubahan ujug-ujug saja, seenaknya saja, justru kita melanggar
peraturan. Tegakkan aturan dengan jalan melalui aturan yang sudah kita sepakati bersama-
sama, itu yang saya maksudkan.
Kemudian yang kedua, kalau voting apakah berubah atau tidak, pertanyaan saya adalah
apakah ini konstitusional. Siapa bilang kalau kita voting sekarang berubah atau tidak
berubah, itu sudah jelas. Sudah jelas boleh berubah, tetapi dibentuk pansus dulu. Itu aturan
dan itu harus mau tidak mau sebagai anggota dewan yang mengerti konstitusi, yang mengerti
tata cara, harus patuh kepada itu. Tidak boleh kita seenaknya melanggar itu.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak Syibli.
Saya pikir dari awal tadi kita sudah berikan penjelasan. Semua itu bisa berubah asal ada
menempuh tata krama yang ditetapkan. Dalam konteks ini, kalau memang kita ingin
mengubah tata tertib harus melalui procedural, mengajukan permohonan lebih 30 orang,
kemudian meneruskan itu kepada Panmus, Panmus memutuskan pembentukan membentuk
pansus. Pansus kemudian bekerja. Oleh sebab itu,....
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 63
PEMBICARA: ANGGOTA KALTENG
Interupsi, Pimpinan. Kalteng, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Mana Kalteng? Tidak, saya ingin menginikan dulu Pak, ingin menyampaikan,
mengimbau kita ini dapat secara jernih bersama-sama memutuskan ini, tidak ada latar
belakang lain. Kita menghargai pendapat-pendapat yang berkembang, tetapi kita juga tidak
juga bisa melepaskan dengan konteks pembicaraan yang diatur oleh Perundang-undangan
dan ini diatur oleh tata tertib. Kalau memang ada yang mengusulkan tata tertib, nanti ikutlah
prosedurnya, itu menurut saya. Maka, dengan sangat hormat saya menemui Bapak-bapak di
sini, orang-orang yang terhormat yang bermuara dari birokrat, dan semua lapangan yang ada.
Oleh karena itu, saya yakin bahwa kita akan sependapat, kita melakukan ini sesuai dengan
tata tertib yang ada. Karena, inilah barangkali jalan yang paling memungkinkan. Ambil ini,
nanti ada yang tidak setuju lagi. Ambil ini, ada tidak setuju lagi. Ini sudah diberikan
pedoman. Saya mohon betul, Bapak dan Ibu sekalian, kita menaati tata tertib. Oleh karena itu
pula, kita beri peluang tadi sebanyak mungkin menyampaikan pendapat yang pendapat itu
nanti akan kita tuangkan dalam koreksi berikutnya. Itu maksud saya supaya kita berakhir.
PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)
Pimpinan, bisa tambahkan sedikit ini mumpung ada solusi mudah-mudahan bisa jadi
jalan keluar.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sedikit saja Pak, silakan. Supaya selesai ini, Pak.
PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)
Jadi memang tadi kami sampaikan memang ada dilema antara bagaimana mekanisme
tata cara perubahan tata tertib, kemudian tentang soal mekanisme pimpinan, proses pemilihan
pimpinan yang belum ada cara pandang yang sama. Tadi saya sudah tekankan juga, manapun
dipilih dalam mekanisme tata cara pimpinan itu benar, nah itu pilihan mana pun boleh, lalu
ada muncul berkembang, ada yang tidak pas mungkin, dan sebagainya. Nah ternyata ada
menurut asas lex specialis, ini kita lihat ada jalan keluar tadi ketika Ibu Iin menyampaikan
selaku Pansus, ternyata sudah disiapkan payung hukumnya. Jadi selain mengatur tata cara
yang secara detail bagaimana mekanismenya, ini ada hal yang sangat spesialis memenuhi
asas hukum lex specialis sehingga adalah ruang konstitusional untuk melakukan ide gagasan
teman-teman, yaitu pada Pasal 176 Ayat (1): Dalam keadaan memaksa, pimpinan dan
anggota dapat mengajukan usul perubahan tentang acara Sidang Paripurna yang sedang
berlangsung. Dua, sidang yang bersangkutan segera mengambil keputusan tentang usul
perubahan acara sebagaimana dimaksud pada Ayat (1). Artinya, ketika memang itu
berkembang secara demokratis, ternyata tata tertib ini oleh Pansus yang lama sudah
disiapkan payungnya dalam keadaan tertentu. Kalau keadaannya normal, maka ditempuh
mekanisme yang 243-244. Tetapi, kalau memang ada suasana yang karena ini kan spesialis
juga, proses tata cara memilih pimpinan ini kan hanya sekali. Kalau nanti dia diubah,
diperbaiki tata tertibnya ini kan berlaku untuk periode berikutnya, pimpinan berikutnya.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 64
Kecuali, ada konsensus sekarang kita bersama, siapa pun terpilih ini usianya 3 bulan, 6 bulan,
atau 1 tahun sampai menunggu proses ini berjalan. Itu mungkin bisa jadi komitmen dalam
Sidang Paripurna. Tetapi kalau tidak, saya kira saya setuju dengan idenya Pak Cholid tadi,
biarkan saja ya aspirasi itu berjalan, diuji saja berapa jumlah yang setuju dengan tidak
dengan menggunakan payung hukum Pasal 176 ini. Jadi, ada payungnya dibuat di sini. Saya
jadi ingat karena Ibu Iin tadi menyentuh pasalnya, tetapi tidak membacakan isinya. Jadi, saya
bacakan isinya tadi. Jadi, kondisi tertentu memungkinkan untuk melakukan itu.
Terima kasih.
PEMBICARA: KH. AHMAD SADELI KARIM, LC (BANTEN)
Pimpinan Sidang
PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Pimpinan Sidang, saya mau menanggapi, Pimpinan. Pimpinan Sidang, Muhammad
Asri Anas.
PEMBICARA: KH. AHMAD SADELI KARIM, LC (BANTEN)
Pimpinan Sidang, di sini belum nih. Oke, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sesudah itu, nanti belakang.
PEMBICARA: KH. AHMAD SADELI KARIM, LC (BANTEN)
Terima kasih, Pimpinan Sidang.
Saya hanya ingin mengatakan satu kata saja bahwa perubahan tata tertib hari ini,
malam ini, belum bisa dan tidak mungkin dilakukan. Kenapa? Karena harus ada di Pasal 243,
usul perubahan tata tertib dapat diajukan pada Sidang Paripurna melalui Panitia Musyawarah.
Mana Panitia Musyawarahnya? Kita belum punya, satu. Yang kedua, lewat Badan
Kehormatan, mana BK-nya juga kita belum bentuk? Begitu, jadi jangan bicara tentang
perubahan dulu hari ini, kita bicara rapikan dulu bagaimana kita punya pimpinan. Kalau
pimpinan sudah ada, yang lain sudah bisa berjalan baik.
Terima kasih.
PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Pimpinan, saya tadi Pimpinan yang sudah daftar, izin Sulawesi Barat. Pimpinan, saya
mencoba mengambil kesimpulan sekaligus meluruskan terhadap perspektif kita dalam
perubahan tatib ini. Yang pertama, Pimpinan, syarat formal terhadap perubahan tatib tidak
bisa terbantahkan, 243 – 244 itu pasalnya. Pasal 176 lex specialis yang dijelaskan Saudara
Pasek itu menjelaskan tentang acara siding, bukan perubahan tatib. Jadi, tolong kita, mohon
maaf ya saya tidak mau kita interpretative. Pasal 176 ini dari dulu diperdebatkan, ini tentang
acara siding, bukan perubahan tatib. Perubahan tatib itu hanya dua pasal yang menjelaskan
dari total 247 pasal: 243 – 244. Jadi di situ, Pak Pasek mohon maaf ini Pak Pasek, kita beda
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 65
pendapat. Lex specialis itu bukan perubahan tatib, tetapi tata acara sidang, kecuali kalau ada
acara-acara yang kita anggap tidak sepakat.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Konkret, Pak As.
PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Ketua, usulan saya dua. Lanjutkan penjelasan. Kalau merasa dibutuhkan, teman-teman
juga jangan lompat minta penjelasan tiba-tiba minta perubahan tatib, tidak mix cara berpikir
kita. Mohon maaf ini. Yang kedua, Pimpinan, yang kedua usulan saya adalah apakah di
antara calon-calon ini ada yang merasa terganggu? Saya sepakat dengan Aceh, saudara saya
dari Aceh tadi. Kalau memang kita siap bertarung cara pada Pasal 49 sampai 53 sangat
demokratis. Yang confident bertarung menjadi calon ketua, bertarunglah secara demokratis.
Itu saja ketua. Terima kasih. Usulan saya lanjutkan pembahasan.
Terima kasih.
PEMBICARA: ABDULLAH MANARAY, S.T. (PAPUA BARAT)
Pimpinan, Abdullah Manaray, Papua Barat, 121.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)
Pimpinan, usul konkret.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sebentar, sebentar. Pak Benny, sesudah itu Papua Barat.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)
Terima kasih, Pimpinan.
Sedikit perspektif lah sekalian saya ingin memberikan testimoni pada Paripurna yang
terhormat ini. Perdebatan perubahan tata tertib bukan perubahan atau perdebatan
konstitusionalitas. Ini persoalan idealitas. Saya ingin memberikan testimoni dan mudah-
mudahan ini menjadi bahan kontemplasi kita semua. Kemarin atau dua hari sebelum
Paripurna hari ini, saya mengambil posisi sebagai senator yang setuju dengan perubahan tata
tertib. Logika berpikir ini, bagaimana mungkin tata tertib yang berkaitan dengan kepentingan
eksistensi lima tahun senator terpilih 2014 – 2019 kemudian itu diproduksi oleh kawan-
kawan kita di periode lama. Tata tertib berkaitan juga dengan eksistensi lembaga, tidak hanya
eksistensi senator. Itu cara berpikir dua hari lalu ya. Jadi, mereka-mereka yang berpikir
seolah-olah produk tahun kemarin adalah yang terbaik tentu juga tidak selamanya benar,
apalagi jika berpikir seolah-olah Paripurna hari ini kita tidak bisa melakukan perubahan
terhadap tata tertib. Forum paripurna adalah forum tertinggi, termasuk forum untuk
mengubah tata tertib. Posisi saya dua hari kemarin adalah pada posisi saya ingin membuat
sebuah sejarah eksistensi saya dan juga mungkin cara berpikir kawan-kawan lima tahun ke
depan melalui sebuah perangkat tata tertib yang dibuat oleh kita sendiri. Tetapi, setelah saya
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 66
belajar dan melihat secara seksama, tidak main-main, tidak karena didorong syahwat politik
yang berkaitan dengan persoalan urusan memilih siapa ya, di Pasal 243, di Pasal 244 sangat
jelas. Ternyata keinginan saya secara pribadi untuk melakukan perubahan tata tertib, saya
juga terikat oleh aturan main yang saya tidak boleh keluar dari aturan itu. Perangkat-
perangkat apa, jelas syarat prasyarat yang sangat ketat. Tidak hanya itu, bahkan hanya untuk
urusan redaksional saja ya, kita harus membentuk atau mengusulkan lewat Badan
Kehormatan. Ini luar biasa ya.
Saya bahkan tidak fokus hanya persoalan pemilihan. Makanya saya katakan, ayo kalau
kita ingin sesuatu yang idealitas, tidak nafsu kita digiring pada persoalan pemilihan, saya
yakin di tata tertib yang jumlahnya 22 bab ini, yang jumlahnya ya 247 pasal ini, banyak hal
yang ingin kita ubah. Persoalannya kembali ke laptop yang saya sampaikan sejak awal.
Besok jam 23 waktu Indonesia barat kita sudah harus berhadapan dengan sidang pleno
Kelompok DPD mengajukan perwakilan provinsi masing-masing satu orang; dua, sidang
perwakilan provinsi pemilihan pimpinan Kelompok DPD yang selanjutnya hari Kamis kita
masuk agenda Paripurna kedua MPR. Kalau perdebatan ini dan usul-usul ini dibuka terus
oleh Ketua, maka saya kira kita akan ketinggalan dalam agenda Paripurna MPR dan kita
tidak bisa mengatur mereka untuk menghentikan jadwal yang sudah disepakati, termasuk
oleh utusan-utusan DPD yang enam orang itu, tidak bias.
Usul konkret adalah Pak Ketua, karena Pak Asri sudah menjelaskan dan saya yakin
mereka-mereka yang sudah menyatakan dan mendeklarasikan diri untuk maju, Pimpinan,
tidak punya ketakutan apa pun terhadap tata tertib ini. Keheranan saya sederhana, kalau para
calon saja tidak ngotot, bahkan tidak bersuara dan mempersoalkan pasal-pasal pemilihan,
lalu ada apa dengan para pendukungnya. Ini persoalannya. Usul konkret, karena kita
berhadapan dengan agenda di kamar sebelah yang itu tidak boleh diatur oleh kita, Ketua
langsung mengambil keputusan, apakah kita akan mengambil keputusan lewat voting, siapa
yang setuju untuk mengubah, siapa yang tidak. Itu yang dilakukan.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih.
PEMBICARA: ABDULLAH MANARAY, S.T. (PAPUA BARAT)
Abdullah Manaray, Papua barat
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terakhir, Papua Barat.
PEMBICARA: ABDULLAH MANARAY, S.T. (PAPUA BARAT)
Ya terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Shalom.
Om swastystu.
Kalau kita lihat di dalam jadwal ini bahwa agenda kita hari ini adalah penjelasan
jadwal acara. Tadi setelah melihat tata cara pemilihan di dalam jadwal ini, saya juga heran ini
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 67
belum diberikan penjelasan oleh Sesjen atau siapa, Pimpinan memberikan siapa yang
berkompeten memberikan penjelasan, kok kenapa sampai kita harus ribut untuk mengubah
tata tertib ini. Jadi, usulan saya Pimpinan memberikan kesempatan siapa yang berkompeten
untuk memberikan penjelasan terkait dengan tata cara pemilihan ini dan juga memberikan
kesempatan kepada teman-teman yang mengusulkan perubahan tatib ini, apa yang menjadi
substansi perubahan tata tertib ini sehingga kita semua jelas apa yang menjadi mendasar
sehingga tata cara pemilihan pimpinan ini harus kita melakukan perubahan. Nah, selanjutnya
baru berikanlah kesempatan kepada kita semua untuk mengambil voting apakah sepakat
dengan tata tertib ini atau melakukan perubahan, sekian.
Terima kasih, Pimpinan.
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Pimpinan, terakhir dari saya Pimpinan. Terakhir saya menutup pembicaraan saya.
Apa yang di sampaikan oleh teman-teman, saudara saudara saya seluruh Indonesia
yang ada di DPD, saya menghargai cara pandangnya. Tetapi, satu hal yang ingin saya
sampaikan sebagai prinsip, bahwa cara pandang kita, saya tidak mau diikat oleh, cara
pandang saya tidak mau diikat oleh sebuah aturan dengan cara pandang yang keliru. Pertama,
apa yang disampaikan oleh Ibu Iin, yang disampaikan oleh Pak Pasek, kita membentuk
Pansus itu bagian dari Pasal 176. Kita membentuk pansus menyampaikan usulan perubahan
sesuai dengan ketentuan Pasal 243 dan 244 itu payungnya 176, yang pertama.
Yang kedua, saya ingin menyampaikan kepada kita semua bahwa jangan suudzon. Saya
sedih ketika nonton berita Metro TV live, wawancara yang muncul Ferry Mursyidan Baldan
dan Burhanuddin Muhtadi, sungguh kita dilecehkan. Kalau semua menyaksikan berita live di
Metro TV tadi semua kita sedih. Bahkan, mereka mengusulkan kalau tidak ada manfaat
DPD, DPD ini dibubarkan. Itu yang disampaikan oleh Mursidan Baldan. Apa yang
berkembang di hari ini janganlah kita menjustifikasi cara pandang kita itu seolah-olah kita itu
tidak baik, tidak.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Jadi?
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Sabar, Pimpinan, terakhir saya, terakhir ini kalimat saya. Apa yang kami sampaikan itu
adalah cara pandang kami terhadap pemahaman kami dari rangkaian tata cara pemilihan yang
disampaikan oleh Sesjen tadi. Cara pandang pihak yang lain juga kita hargai, cara pandang
kami juga kita hargai, sehingga kedua-dua cara pandang yang berbeda ini harus disatukan
dalam satu payung hokum. Jika kita tidak mengambilkan sikap ini, saya khawatir ketika
Pimpinan memberikan justifikasi kebenaran pada penjelasan yang disampaikan oleh Asri
Anas seolah-olah apa yang kami cara pandang kami itu tidak terpakai, itu juga keliru.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Sudah?
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 68
PEMBICARA: BASRI SALAMA, S.Pd. (MALUT)
Terima kasih.
PEMBICARA: Ir. H. BAMBANG SUSILO, M.M. (KALTIM)
Pimpinan, Kalimantan Timur. Kaltim, Pimpinan, belum dikasih kesempatan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Bambang Susilo, silakan. Mari kita sampai fajar ini.
PEMBICARA: Ir. H. BAMBANG SUSILO, M.M. (KALTIM)
Terima kasih, Pimpinan.
Pertama-tama, perlu saya sampaikan bahwa sebenarnya perjuangan final daripada
seluruh Anggota DPD RI periode 2014 – 2019 itu adalah Amandemen Undang-Undang
Dasar 45. Pasal 22 D itu harus diubah dan Pasal 22D agar kita dengan DPR sama. Urusan
Pimpinan DPD RI saya pikir itu nomor seribu, apa yang dibicarakan ini.
Usulan konkret saya, pertama saya lihat tidak ada kandidat yang rebut. Kandidat calon
ketua tidak ada yang usul, tidak ada yang ngotot, ini satu. Terus kedua, saya lihat pakar-pakar
yang ada di sini, tadi ada Bu Iin Wakil Komite II untuk membuat suatu pansus, dan tidak ada
kata-kata yang minor buat dia, artinya tata tertib ini sudah benar.
Jadi usul konkret saya, saya ulangi, pertama kita kasih kesempatan untuk tim
Kelompok DPD di MPR yang jam 23 baru akan rapat, sementara fraksi-fraksi lain sudah
bergerilya. Kita akan dikasih kue apa di MPR? Jangan kayak 2009 kita dikasih ampasnya
saja sehingga amandemen kandas. Ini program dari pada DPD RI 2014 – 2019 adalah
mengubah amandemen kelima harus terjadi. Sehingga, kita kasih kesempatan sekarang kita
skorsing, Pimpinan, kita kasih kesempatan tim Kelompok DPD di MPR untuk berembuk dan
menghasilkan hasil yang sangat baik. Begitu, Pimpinan. Agar apa? Kita ada tim nanti
bagaimana mereka berpikir secara indah, secara komprehensif melakukan lobi-lobi sehingga
minimal harus ada dua orang DPD RI duduk di MPR RI agar apa? Amandemen. Buat apa
ini?
Jadi, itu Pimpinan. Segera saja di-skorsing. Setelah skorsing kita ketemu lagi besok jam
2. Kita kasih kesempatan putra-putra terbaik bangsa yang bergabung di Kelompok DPD RI di
MPR.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Bapak dan Ibu. Mari kita akhiri ini. Banyak saran yang perlu ditanggapi.
Berhubung di sini ada penjelasan-penjelasan khusus tentang tata tertib ini, saya mohon Pak
Farouk dapat memberikan penjelasan.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang, Pimpinan sidang tadi saya sependapat dengan pemikiran Pak Fatwa
tadi, bahwa segala sesuatu yang sifatnya berbenturan dengan kepentingan-kepentingan calon
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 69
saya kira sebaiknya jangan. Kenapa? Karena, kita tahu Pak Farouk itu sebagai salah satu
calon, jadi ini untuk menjadi indepedensi dari apa yang akan dikatakan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Belum ada calon.
PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)
Belum ada calon, Pimpinan. Lanjut Pak Farouk, tidak boleh dibatasi teman-teman kita.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Belum ada calon. Tadi dibicarakan pencalonan.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang, tadi alasan Pak Fatwa jelas bahwa Bapak menggantikan dia karena
dia sebagai salah satu calon.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Kami mohon Bapak dan saudara sekalian, kita dengar dulu penjelasan dari Pak Farouk
ini, saya mohon. Bapak-bapak dan Ibu sekalian.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pimpinan Sidang, tadi kalau tidak ada toleransi dari Pak Fatwa, maka Pimpinan Sidang
bukan Pimpinan Sidang yang memimpin. Untuk itu, mari kita berpikir berimbang. Ada
aspek-aspek keadilan di sini. Jadi, kalau narasumbernya adalah Pak Farouk, maka
independensinya sudah kita ragukan lagi.
Terima kasih.
PEMBICARA: H. ABU BAKAR JAMALIA (JAMBI)
Pimpinan, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Jadi, bapak dan Ibu sekalian.
PEMBICARA: H. ABU BAKAR JAMALIA (JAMBI)
Interupsi, Pimpinan. Dari Jambi.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 70
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Jambi. Silakan, Pak Jambi. Interupsi ya.
PEMBICARA: H. ABU BAKAR JAMALIA (JAMBI)
Tadi Teman kita menyatakan bahwa Pak Fatwa tidak mau menjadi pimpinan karena dia
menjadi kandidat. Itu karena permohonan ia sendiri tidak mau jadi itu, bukan permintaan
siapa-siapa, bukan karena ada kepentingan apa-apa. Dia sendiri memohon untuk tidak
menjadi pimpinan karena dia mau menjadi kandidat. Tetapi ini permintaan diminta Pak
Farouk, kalau Pak Farouk bersedia, apa salahnya dia maju ke muka. Saya rasa begitu.
Demikian.
Terima kasih.
PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)
Pimpinan, saya sedikit Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Silakan, Pak. Coba sebentar cepat waktu tinggal 15 menit lagi.
PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)
Oke, terima kasih, Pimpinan. Saya mohon izin langsung. Jadi begini, sepanjang saran-
saran yang baik, siapa saja dalam rangka kebaikan DPD ini, tidak ada soal. Kita debat terus,
ini tidak akan selesai. Mau besok, mau lusa, kalau debat saja kerjanya tidak selesai soal. Tadi
sudah sepakat bahwa para kandidat saja tidak ribut, kita yang rebut. Nah, coba saja dulu
kembali seperti tadi itu, skors dulu. Ya skors. Itu yang pertama.
Yang kedua, saya juga sependapat dengan saudara saya dari Jambi itu. Silakan kita beri
pendapat dulu. Soal nanti calon, ini belum kok, Pak Farouk belum calon. Ini kandidat saja,
belum, belum calon. Sepanjang beliau punya pendapat yang baik untuk menyelesaikan ini
soal, kita harus apresiasi.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih. Silakan, Pak Farouk.
PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (NTB)
Baik, terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Selamat malam.
Salam sejahtera.
Om swastyastu.
Saya cukup menikmati perdebatan-perdebatan ini karena memang pemahaman. Saya
ingin mencoba mengajak kita semua memahami rumusan dalam Bab 20 ini karena rumusan
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 71
Bab 20 itu memang dirumuskan terakhir, ditaruh sebelum Ketentuan Peralihan dan
Ketentuan Penutup. Tetapi sebelumnya, saya ingin menyampaikan bahwa tatib ini bukan
semata-mata produk politik, bukan semata-mata kemauan anggota dewan, tetapi juga sudah
dipadukan dengan pendapat para pakar. Sejumlah pakar hukum tata negara itu ikut
dilibatkan. Kami selalu menguji setiap pemikiran-pemikiran, apakah secara hukum dapat
dipertanggungjawabkan atau tidak. Itu perlu kita pahami bersama.
Jadi, dalam mencoba membahas dan mempunyai segala gagasan untuk mengubah atau
apa pun terhadap tatib ini, kita harus bisa juga membedakan mana hak-hak politik, mana
pemikiran-pemikiran politis, dan mana pemikiran-pemikiran yuridis. Kita perlu ingat
kembali pada waktu pemikiran dan konsep mau mendirikan, mau mengubah fraksi utusan
daerah menjadi bicameral, baik yang diusulkan oleh saudara kita senator terpilih sekarang
Pak Oso waktu itu sebagai Wakil Ketua MPR dan saya pada saat itu lagi di Watimpres, itu
ternyata tidak sejalan semua waktu masuk di Sidang MPR. Karena kepentingan politik,
akhirnya yang rasional menjadi tidak rasional. Boleh tanya kepada Prof. Jimmly Assidiq. Itu
kita hindari.
Nah saya coba, mari coba kita baca baik-baik Pasal 243. Pasal 243 ini, usul perubahan
tata tertib dapat diajukan. Kita stop dulu di situ ya, “dapat diajukan”, ini kalimatnya. “Kepada
Sidang Paripurna melalui Panitia Musyawarah”, itu frase. Kemudian, oleh semua agenda
yang mau dibawa ke Sidang Paripurna hampir selalu kita pasang kalimat "sebelum dibawa ke
Sidang Paripurna itu diagendakan dulu melalui panitia musyawarah". Dalam konteks ini,
yang terjadi di ruangan ini, Panitia Musyawarah belum terbentuk sehingga rumusan dari
pasal ini bisa dibaca menjadi dua. Satu, “usul perubahan tata tertib dapat diajukan oleh: a, b,
c”. Tetapi, juga bisa berarti “usul perubahan tata tertib dapat diajukan kepada Sidang
Paripurna melalui Panitia Musyawarah oleh”. Nah, karena kondisinya belum, jadi bisa saja
ini diterjemahkan seperti itu. Jadi, kalau ada memang Sidang Paripurna ini menghendaki
perubahan, sah-sah saja. Pasti puas kan? Saya tidak akan ini. Oke.
Sekarang, misalnya saja kita sepakat, oke yang mau diubah apa? Kita kasih saja tadi
katanya sudah ada. Oke, saya mau mengubah tata cara pemilihan pimpinan, yang salah ini
apa? Oke mau perbaiki, katakanlah semua oke. Kita bertanya, setuju diubah? Setuju.
Keluarlah kan pada ayat-ayat berikutnya. Maka, keluarlah di Pasal 244. Pasal 244 Ayat (1),
usul perubahan tata tertib dan kode etik disampaikan oleh pimpinan di dalam Sidang
Paripurna untuk diambil keputusan. Dalam hal usul perubahan disetujui, Sidang Paripurna
membentuk panitia khusus. Saya pikir ini permasalahannya. Jadi, kalau keinginan dari
teman-teman yang menghendaki diubah tadi sah-sah saja untuk kita tampung, kita ketok, kita
voting, setuju. Tetapi, nanti menindaklanjuti keputusan persetujuan itu, tidak bisa kita
temukan pada malam ini. Harus menunggu waktu dulu pansus itu bekerja. Nah, sekarang
silakan itu.
Satu pesan saya, sekali kita mau mengambil keputusan yang menyimpang dari aturan,
itu adalah preseden buruk yang akan terjadi, tidak akan berakhir sepanjang masa, dan
menjadikan negara ini bukan lagi negara yang bersupremasi hukum. Itu yang perlu kita dan
mudah-mudahan... (tidak jelas, red.).
Terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Selamat malam.
Shalom.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak Farouk.
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 72
Bapak dan Ibu sekalian, sudah cukup waktu barangkali.
PEMBICARA: L. M. RUSMAN EMBA, S.T. (SULTRA)
Pak Pimpinan Sidang.
Saya kira semakin jelas bahwa apa yang kita takutkan itu insya Allah tidak akan
tercapai. Kalau pembahasan tatib misalnya, kalau kita sepakati bahwa perubahannya hanya
pada persoalan Pasal 52, sebetulnya sangat sederhana itu membutuhkan waktu lima menit
saja, katakana. Karena, kita menyepakati bahwa cuma Pasal 52 yang kita sepakati ada
perubahan tentang tata cara pemilihan ketua.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Saudara, tolong dengar dulu. Kita dari tadi mengatakan, dengar dulu penjelasan oleh
Saudara Sesjen. Yang mana kita tidak paham, kita tanya. Tetapi, Anda bermacam-macam
usulan. Nah, untuk terakhir oke Bengkulu, silakan.
PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)
Iya, terima kasih. Terima kasih, Pimpinan.
Saya hanya mengingatkan Pimpinan saja, Pimpinan ini terlalu baik tampaknya. Dan,
saya minta Pimpinan menggunakan pasal yang bisa mengatur lalu lintasnya sidang ini, Pak.
Kalau memang tidak ada kaitannya dengan permasalahan ini, ya dipotong saja daripada dia
cerita yang tidak-tidak itu. Saya minta Pimpinan Sidang untuk taktis, arahkan sesuai dengan
apa yang kita pokok bahas ini. Nah, siapa pun yang bicaranya tidak itu tolong dipotong itu.
183 ada aturan dalam tata tertib ini supaya kita tidak panjang ini, Pak. Kalau orang Bengkulu
ngece, manjang tali kelambu begitu. Nah, itulah.
Terima kasih.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD
RI)
Terima kasih, Pak Kan.
Bapak dan Ibu sekalian, tolong dipahami bahwa tidak ada kehendak kita ini untuk tidak
mencapai tujuan yang terbaik. Tidak ada satu pun niat kita untuk melakukan ini untuk tidak
mencapai yang terbaik. Oleh karena itu, kita sudah segala sesuatu sudah diberi penjelasan.
Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan kepada Bapak dan Ibu sekalian, permasalahan ini
kita akhiri dan kita kembali meneruskan acara tadi, yaitu penjelasan yang mana yang belum
jelas dijelaskan oleh Saudara Sesjen. Kalau sudah jelas, kita setuju ini. Dapat setuju ini?
KETOK 2X
Terima kasih.
Dengan demikian, Bapak dan Ibu sekalian, saya mengucapkan terima kasih atas
bantuan Bapak dan Ibu para Senator yang mulia sehingga kita dapat merampungkan acara ini
dan memberi kesempatan kepada teman-teman Kelompok DPD. Jadi, terima kasih Bapak
dan Ibu sekalian, dan kita memberi kesempatan kepada teman-teman dari perwakilan kita
Kelompok DPD ini dan untuk memberikan penjelasan tentang tata cara sidang yang kita
SIDANG PARIPURNA KE-2 DPD RI MS I TS 2014-2015
RABU, 1 OKTOBER 2014 73
harus memberi kesempatan kepada anggota Kelompok DPD, penjelasan tersebut kami minta
Saudara Riri untuk dapat memberi penjelasan, dan kami minta izin ke toilet sebentar. Dapat
izin, Bapak-Ibu sekalian.
Silakan Ibu Riri.
PIMPINAN SIDANG: RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (ANGGOTA
TERMUDA)
Hadirin sekalian, dengan ini kami menutup Sidang Paripurna pada malam hari ini.
KETOK 3X
SIDANG DITUTUP PUKUL 22.40 WIB