Post on 28-Jun-2015
DESA
PENGERTIAN DESA
UNSUR – UNSUR DESA
CIRI – CIRI DESA
KLASIFIKASI DESA
POLA PEMUKIMAN DESA
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA PEMUKIMAN DESA
FUNGSI DESA SEBAGAI HINTERLAND KOTA
POTENSI DESA
PENGERTIAN DESA MENURUT PARA AHLI
1. Menurut Prof. R. Bintarto Desa suatu perwujudan atau kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
2. Menurut Sutardjo Kartohadikusuma Desa suatu kesatuan hukum meliputi suatu yang bertempat tinggal disuatu wilayah dan berhak mengadakan pemerintahan sendiri
UNSUR – UNSUR DESA
1.Daerah misalnya : Lokasi Luas Lahan
Bentuk Lahan Keadaan Tanah Keadaan Tata Air
2. Penduduk Misalnya : Jumlah Penduduk Tingkat Kelahiran Tingkat Kematian
Persebaran Kepadatan Pertumbuhan
3. Tata Kehidupan Misalnya : Adat Istiadat Norma – norma yang berlaku Pola pengaturan sistem pergaulan Pola – pola budaya daerah
CIRI – CIRI DESA
1. Menurut Soerjono Soekanto : Warga masyarakat pedesaan memiliki
hubungan kekerabatan yang kuat Corak kehidupan bersifat gemeinschaft Masyarakat pedesaan hidup dari sektor
pertanian dan perkebunan Cara bertani masih tradisional
subsistence farming Sifat gotong royong masih sangat kuat Masih memegang norma agama yang
kuat
2. Secara UMUM Masyarakatnya sangat erat dengan alam Pertanian sangat bergantung dengan alam Merupakan kesatuan sosial dan kesatuan
kerja Struktur perekonomian bersifat agraris Hubungan antarmasyarakat berdasarkan
gemeinschaft Perkembangan sosial relatif lambat Sosial kontrol ditentukan oleh moral dan
hukum informal Norma agama dan hukum adat masih
sangat kuat
KLASIFIKASI DESA
a. Berdasarkan Potensi WilayahWilayah berpotensi tinggi
Menempati lahan pertanian subur Topografi agak miring Fasilitas irigasi teknis Mempunyai kemampuan besar untuk
berkembang
Wilayah Desa berpotensi sedang Menempati lahan yang agak subur Topografinya tidak semiteknis Iklim curah hujan yang mendukung pertanian
Wilayah Desa berpotensi rendah Menempati wilayah pertanian yang tidak subur Reliefnya berbukitSumber air sulit didapat Kegiatan pertanian bergantung pada curah
hujan
b. Berdasarkan kegiatan masyarakat
Desa agraris Desa yang kehidupannya berdasarkan kegiatan
pertanian
Desa industri Desa yang kehidupannya berdasarkan kegiatan
industri
Desa nelayan Desa yang kehidupannya berdasarkan kegiatan
perikanan, letaknya dekat pantai laut
c. Berdasarkan perkembangannya
Desa tradisional atau pradesa Merupakan suku terasing Kehidupannya masih sangat bergantung
dengan alam Penduduk cenderung tertutup Kurang komunikasi
Desa Swadaya Adat istiadat bersifat mengikat Hubungan antarsesama sangat erat Social control dilakukan oleh keluarga Mata pencaharian penduduk umumnya
homogen Teknologi masih sederhana
Desa Swakarya Adanya pengaruh dari luar, mengakibatkan
perubahan cara berpikir Mata pencaharian penduduk berkembang dari
sektor primer ke sektor sekunder Produktivitas mulai meningkat Sarana dan prasarana desa makin meningkat Tugas dan fungsi pemerintahan desa mulai
berkembang
Desa Swasembada Adat istiadat masyarakat sudah tidak mengikat Hubungan antarmanusia bersifat rasional Mata pencaharian beraneka ragam Teknologi baru dipergunakan dengan baik,
sehingga produktivitas tinggi Sarana dan prasarana lengkapSemua keperluan telah tersediaHubungan dengan kota disekitarnya berjalan
lancar
POLA PEMUKIMAN DESA
1.Menurut Bintarto a. Jalan memanjang
b. Sungai memanjang
c. Rel kereta api memanjang
d. Memanjang pantai
e. Menyebar
f. Radial
2. Menurut Paul H. Landis a. The farm village type
Memusat ( keamanan ) dataran rendah
b. The Nebulous farm type Potensi lebih baik
c. The arranged isolated type
d. The pure isolated type
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA PEMUKIMAN DESA
Iklim Radial Sumber air Random Kesuburan tanah Cluster Ekonomi Linier Budaya Uniform Geografi Relief bumi
FUNGSI DESA SEBAGAI HINTERLAND KOTA
Sebagai sumber bahan pangan Sebagai penghasil bahan mentah Sebagai penghasil tenaga kerja Pusat – pusat industri kecil Keindahan alam
POTENSI DESA
Pengertian : Segenap sumber daya yang terdapat di suatu
desa yang dapat dikembangkan dan diaktifkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Unsur – Unsur Potensi Desa a.Unsur Sumber daya alam :
LokasiIklim Tanah Air Pertanian; peternakan; perikananSumber daya tambang Morfologi
b. Unsur Sumber daya manusia Penyediaan tenaga kerja Keahlian atau keterampilan Semangat kegotongroyongan dan swadaya
c. Unsur Sumber daya lainnya Lembaga – lembaga formal desa Lembaga sosial desaStrata sosial Pemimpin informal
d. Unsur Kesejahteraan masyarakat Gabungan dari ketiga unsur ( SDA, SDM, SD
yang lainnya ) dikelola dengan baik, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
KOTA
PENGERTIAN
KARAKTERISTIK KOTA
KLASIFIKASI KOTA
PERKEMBANGAN KOTA
TEORI PENGGUNAAN LAHAN
FUNGSI UMUM KOTA
PENGERTIAN Jaringan kehidupan manusia yang ditandai
kepadatan penduduk tinggi, strata sosial ekonomi heterogen, kehidupan materialis.
Bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur – unsur alam dan non alami dengan gejala – gejala pemusatan penduduk, corak kehidupan heterogen dan materialistis dibanding dengan daerah hintherland
KARAKTERISTIK KOTA
Ciri – ciri fisik kota Terdapat tempat untuk pasar Terdapat tempat untuk parkir Terdapat tempat untuk rekreasi dan olahraga Terdapat gedung pemerintahanTerdapat alun – alun
Ciri – ciri masyarakat kota Adanya heterogenitas sosial Sikap penduduk egois dan individualistik Hubungan sosial bersifat gesselschaftAdanya segregasi keruangan Norma – norma keagamaan tidak begitu ketatPandangan hidup rasional
KLASIFIKASI KOTA
Berdasarkan fungsinya Kota sebagai pusat kebudayaan Kota sebagai pusat perdagangan Kota sebagai pusat industri Kota sebagai pusat pemerintahan Kota sebagai pusat rekreasi dan kesehatan
Berdasarkan jumlah penduduknya Kota kecamatan : 3.000 – 20.000Kota kecil : 20.000 – 200.000Kota sedang : 200.000 – 500.000Kota besar : 500.000 – 1.000.000Kota metropolitan : > 1.000.000
PERKEMBANGAN KOTA
Faktor – Faktor yang mempengaruhi Faktor alam Faktor kependudukan
Faktor Penarik Lapangan pekerjaan banyak Upah tinggiFasilitas memadaiKebebasan pribadi terjamin Anggapan yang bersifat budaya
Faktor Pendorong Lapangan semakin sempit Upah rendah Kurang fasilitas ekonomi Tekanan adat istiadat Sempitnya kepemilikkan lahan
Tahap perkembangan KotaGriffith Taylor
Stadia Infantile Stadia JuvenileStadia Mature Stadia Senile
J. M. Houston Pembentukan inti kota Stadium formative Stadium Modern
Lewis Munford Eopolis Polis Metropolis Megapolis Trianopolis Nekropolis
Teori Perkembangan Kota Teori Konsentris ( E.W Burgess )
1. PDK 2. Zona Transisi 3. Pabrik dan pekerja rendah 4. Menengah 5. Highclass6. Commuter
21 3 4 5 6
Teori Sektoral ( Hommer Hoyt )
1. Zona PDK 2. Zona grosir dan industri 3. Kelas rendah 4. Menengah 5. Atas 6. Komuter
1
2
2
3
3
4
4
6
6
5
Teori Pusat Kegiatan Ganda CDBGrosir dan industri Kelas rendah Kelas menengah Kelas atas Kelas industri berat Luar CDBLuar pemukiman sub urban Luar industri sub urban Komuter
Interaksi Antar Wilayah
Hubungan timbal balik antara 2 wilayah / lebih yang dapat menimbulkan gejala / permasalahan baru
Faktor – Faktor Regional complementary
( saling melengkapi ) Intervening opportunity Spatial tranfer ability
( kemudahan sarana transportasi )
Teori Interaksi Teori Gravitasi ( Isaac Newton )
Kondisi penduduk sama Relief sama Sarana Prasarana sama
Iij = Pi . Pj
( Dij )2
Teori Breaking Point ( William J. Reilley )
DAB = dAB
1 +√PB
PA
Teori Index Kreativitas ( K.J Kansky )
ß = e
v
SELESAI
FINDRIANA ISTARANI K. XII IPS 5
19