DEMAM TIFOID

Post on 24-Jan-2016

151 views 11 download

description

tipoid

Transcript of DEMAM TIFOID

DEMAM TIFOID

Pokok Bahasan

Etiologi, epidemiologi, patogenesis, diagnosis.

Diagnosis banding : gejala klinis demam dan

pemeriksaan penunjang (decision making).

Serologi dan bakteriologik : identifikasi dan

interpretasi.

Komplikasi: diagnosis klinis dan pemeriksaan

penunjang serta melakukan rujukan

Prosedur perawatan (tirah baring, tata laksana

nutrisi).

Terapi medikamentosa (antibiotik lini pertama

dan alternatifnya).

Communication skill.

Mengatasi penularan : memahami hubungan

antara higiene perorangan, lingkungan dan

terjadinya penyakit.

Memutus rantai penularan : memahami

perjalanan alamiah penyakit demam tifoid.

Vaksinasi demam tifoid: untuk anak dan

dewasa.

Definisi

Demam tifoid merupakan suatu penyakit sistemik

yang disebabkan oleh bakteri, dengan gejala

(trias tifoid) :

Demam > 5 atau 7 hari

Gangguan pada saluran cerna

Dapat disertai atau tanpa adanya gangguan

kesadaran

Etiologi

Salmonella typhi (S.typhi)

Sebab lain :

Paratyphi A

S. para-typhii B (Schottmuelleri)

S. paratyphi C (Hirscheldii)

Salmonella Typhi (group D Salmonella)Basil Gram negatifBerflagel Kapsul (-)Spora (-)Antigen :• Somatik (O)oligosakarida• Flagelar (H)protein• Envelope (K)Polisakarida

•Antigen O : Ig M •Antigen H : Ig G•Antigen Vi : daya invasif

EpidemiologiWHO (2003) di dunia : - Angka kejadian : 17 juta - Angka kematian : 600.000 kasus

Di Indonesia

- Pedesaan 358/100.000 penduduk/tahun

- Perkotaan 760/100.000 penduduk/tahun Indonesia (endemis) : umur 3-19 th (91%) Dinas Kesehatan Kota Semarang

- Th. 2007 : 589 kasus

- Th. 2008 : 7.507 kasus

- Th. 2009 : 7.965 kasus

PENULARAN

sanitasi, higiene lingkungan dan pribadi yang buruk

INKUBASI 3-30 hari (± 7-14 hari)

-Jumlah (load)-Virulensi-Imunitas Pejamu

Patogenesis Demam Tifoid

Patofisiologi

Manifestasi Klinik

Masa inkubasi : 7–14 hari (3–30 hari)

Gejala klinis bervariasi : ringan – berat

Tergantung usia : >> tua >> berat

Demam

Demam (stap ladder temperature chart)

Demam timbul naik bertahap bertahan tinggi

turun perlahan (minggu ke-4)

Demam lebih tinggi pada sore & malam hari

Gejala sistemik lainnya : nyeri kepala, mual,

muntah, anoreksia, mialgia, nyeri perut, nyeri

tenggorok

Kasus berat : penderita tampak toksik

Kurang cairan syok hipovolemik

Gangguan saluran cerna

Dapat timbul mual & muntah

Gejala gastro intestinal : diare, obstipasi, atau

obstipasi disusul diare, lidah kotor,

meteorismus , dpt disertai hepatspleenomegali

Rose spot (ruam makopapuler) pada abdomen,

toraks, ekstremitas & punggung (orang kulit

putih)

Gangguan kesadaran

Saat demam tinggi, dapat disertai gejala sistem

saraf pusat, berupa penuruna kesadaran mulai

apatis sampai koma

Diagnosa Banding Sepsis

Tuberkulosis

Meningitis

Malaria

Hepatitis anikterik

Mononukleosis infeksiosa

Keganasan (limfoma, leukemia)

Diagnosis Gejala klinis :

- Demam

- Gangguan gastro intestinal

- Gangguan kesadaran

Dx pasti : isolasi S. Typhi dr darah

( 1 mgg pertama sakit)

Biakan aspirasi sumsum tulang sangat sensitif

Laboratorium

Pemeriksaan darah tepi

Anemia normokromik normositik

Leukopenia

Trombositopenia

Pada hitung jenis : limfositosis relatif,

aneosinofilia

Serologi

Serologi widal:

kenaikan titer Salmonella thypii titer O 1:200

atau kenaikan 4 kali titer fase akut ke fase

konvalesens.

Pemeriksaan IgM Salmonella (Tubex Test)

Kultur darah

Biakan darah terutama pada minggu 1-2 dari

perjalanan penyakit

Biakan sumsum tulang, masih positif sampai

minggu ke-4

Dx Salmonella thypii pd biakan empedu

Radiologi

Foto torak komplikasi pneumonia

Foto abdomen komplikasi intraintestinal

perforasi usus (distribusi udara tidak merata,

air fluid level, bayangan radiolusen didaerah

hepar, udara bebas di abdomen) atau

perdarahan saluran cerna.

Komplikasi

1. Gastro intestinal

Perdarahan usus (1-10%)

Perforasi usus (0.5-3%) biasanya terjadi

minggu ke-3 sakit

Peritonitis

2. Ekstra gastro intestinal

Gangguan neuropsikiatri

disorientasi, delirium, stupor.

Gangguan neurologi

afasia, ataksia serebral akut, thrombosis

serebral, tuli, mielitis transversal, neuritis perifer,

meningitis, ensefalopati, ensefalomielitis,

guillain-barre syndrome.

Gangguan kardiovaskuler

miokarditis (aritmia, perubahan ST-T pada EKG,

syok kardiogenik, nekrosis jantung)

Paru

pneumonia, efusi pleura

Hepar

hepatitis tifosa asimtomatik (serum transaminase

meningkat tidak tinggi), ikterik, kolesistitis akut.

Saluran kencing

sistitis, pielonefritis, glomerulonefritis, gagal

ginjal maupun sindroma nefrotik.

System hematopoetik

DIC, HUS (Hemolytic Uremic Syndrome)

Pengobatan suportif Cairan

– rumatan, larutan D5 : NaCl 0.9% (3:1)– tambah 12.5% setiap kenaikan suhu 1º

Diet– makan lunak– kurangi serat, zat yang merangsang– tidak terlalu ketat

Koreksi asam basa Koreksi elektrolit

Pengobatan kausal (1) Kloramfenikol

Dosis : 100 mg/kg BB/ hari iv/peroral tiap 6 jam (Maks. 1500 mg) Hati-hati terhadap anemia dan lekopeni. Lama pengobatan : 10 hari

Seftriakson (sefalosporin generasi III)– 80 mg/kgBB/hari – intravena, intramuskular, per-infus– lama pengobatan 5 hari

Ampisilin / Amoksisilin Dosis : 100 mg/ kg BB/ hari

Pengobatan Kausal (2)

Sefiksim (sefalosporin generasi III)– 10-15 mg/kgBB/hari dlm 2 dosis– per-oral, – lama pengobatan 10 hari (lanjutkan Seftriaxon)

Kuinolon – tidak direkomendasikan <14 tahun (binatang

percobaan: artropati tulang rawan), FDA 1997

Evaluasi Pengobatan

37,5

Suhu 0CAntibiotik1st line

Demam menetap

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Hari rawat

Evaluasi klinisKesadaran

Deteksi komplikasiAmati gejala lain

KomplikasiFokal infeksi lainAb resistenDosis suboptimalSalah diagnosisDrug fever

LeukositTransaminaseFoto toraksLP, CT-scan,

dll

Pengobatan disesuaikan?

Prognosis

Prognosis pada umumnya baik pada demam

tifoid tanpa komplikasi

Pencegahan

Higiene sanitasi

Kebersihan perseorangan

Sanitasi Lingkungan

Pengobatan karier dan vaksinasi

Vaksinasi Tipoid Tiga macam vaksin :

Kuman yang dimatikanKuman hidupKomponen Vi

TAB Vaccine :Berisi Salmonella typhi, S. Paratyphi A,

S. Paratyphi B yg dimatikanDiberikan secara subkutanDaya kekebalan terbatasEfek samping lokal sering terjadi

Ty-21a (Vivovit)

Berisi Salmonella typhi hidup yang dilemahkan

Diberikan secara Oral, 3 kali dg interval 1 hari

Daya perlindungan 6 tahun

Diberikan anak > 2 tahun Capsular Vi polysaccharide (Typhim Vi)

Diberikan secara IM, diberikan anak > 2 tahun

Daya perlindungan 60-70% selama 3 tahun

Terima kasih

please wash your hands…..