Post on 16-Oct-2021
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya ii
KATA PENGANTAR
Bahan ajar Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya ini
disusun sebagai salah satu perangkat pembelajaran pendidikan
satuan pengamanan sektor pariwisata.
Secara garis besar bahan ajar ini berisi tentang
komunikasi verbal, komunikasi nonverbal dan mengenal secara
singkat komunikasi antar budaya.
Kami menyadari bahwa bahan ajar ini masih banyak
kekurangan, kritik membangun kami perlukan demi
sempurnanya bahan ajar ini.
Harapan kami dengan membaca bahan ajar ini, peserta
kursus memiliki pemahaman secara singkat tentang komunikasi
antar budaya.
Semarang, 2016
Kepala,
Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd.
NIP. 196306251990021001
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................. iii
BAB I KOMUNIKASI VERBAL ...................................................... 1
1.1. Pengertian ...................................................................... 1
1.2. Unsur Penting Dalam Komunikasi Verbal ......................... 2
1.3. Keterbatasan Bahasa ...................................................... 3
BAB II KOMUNIKASI NONVERBAL ............................................. 8
2.1. Pengertian ................................................................... 8
2.2. Klasifikasi Pesan Nonverbal......................................... 11
2.3. Klasifikasi Pesan Nonverbal ....................................... 11
BAB III MENGENAL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ................... 13
3.1. Pengertian ................................................................. 13
3.2. Unsur Komunikasi Antar Budaya ................................. 14
3.3. Langkah Komunikasi dengan Orang Yang Berbeda
Budaya .................................................................... 20
3.4. Tujuan Mempelajarai Komunikasi Antar Budaya .......... 22
3.5. Memahami Perbedaan Budaya ...................................... 23
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya iv
3.6. Fungsi-Fungsi Komunikasi Antar Budaya ..................... 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 31
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 1
BAB I
KOMUNIKASI VERBAL
1.1. Pengertian
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan
kata-kata, dalam bentuk lisan maupun tulisan. Komunikasi ini
paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui
kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran,
gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan
informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan
pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi
verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Beberapa pengertian komunikasi verbal menurut para ahli,
adalah sebagai berikut:
1) Deddy Mulyana (2005)
Komunikasi verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan
satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem
kode verbal.
2) Harold Lasswell
Komunikasi verbal yaitu suatu proses komunikasi dengan
menggunakan simbol atau lambang-lambang.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 2
1.2. Unsur Penting Dalam Komunikasi Verbal
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
1) Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang
memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal,
lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah
lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu
bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara
warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun
sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya
dalam menciptakan komunikasi yang efektif.
Ketiga fungsi itu adalah:
a) Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita, melalui
bahasa manusia mempelajari apa saja yang menarik minat. Mulai
dan sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu hingga apa
yang diramalkan ilmu pengetahuan di masa depan.
b) Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama
manusia. Ringkasnya, bahasa memungkinkan individu bergaul
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 3
dengan orang lain untuk kesenangan dan mempengaruhi pihak
lain.
c) Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga
teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki
kemampuan berbahasa.
2) Kata
Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata
adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal,
entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata ¡tu bukan
orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak
ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara
kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan
pikiran orang.
1.3. Keterbatasan Bahasa
Bahasa memiliki beberapa keterbatasn anltara lain :
1) Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili
objek.
Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada
objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 4
sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada
objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu
sendiri. Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat
parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak.
Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat
dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb.
2) Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.
Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata
merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang
berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang
berbeda pula. Kata berat, yang mempunyai makna yang
nuansanya beraneka ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat;
kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu memberikan sanksi
yang berat kepada mahasiswanya yang nyontek.
3) Kata-kata mengandung bias budaya.
Bahasa terikat konteks budaya. Oleh karena di dunia ini
terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan
subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat
kata-kata yang (kebetulan) sama atau hampir sama tetapi
dimaknai secara berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 5
dimaknai secara sama. Konsekuensinya, dua orang yang berasal
dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami
kesalahpahaman ketiaka mereka menggunakan kata yang sama.
Misalnya kata awak untuk orang
Minang adalah saya atau kita, sedangkan dalam bahasa Melayu
(di Palembang dan Malaysia) berarti kamu.
Komunikasi sering dihubungkan dengan kata
Latin communis yang artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila
kita memiliki makna yang sama. Pada gilirannya, makna yang
sama hanya terbentuk bila kita memiliki pengalaman yang sama.
Kesamaan makna karena kesamaan pengalaman
masa lalu atau kesamaan struktur
kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila
komunikan-komunikan berasal dari budaya yang sama, status
sosial yang sama, pendidikan yang sama, ideologi yang sama;
pendeknya mempunyai sejumlah maksimal pengalaman yang
sama. Pada kenyataannya tidak ada isomorfisme total.
4) Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.
Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta
(uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian. Masalah ini
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 6
berkaitan dengan dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa yang
ada dalam pikiran kita ketika melihat seorang pria dewasa
sedang membelah kayu pada hari kerja pukul 10.00 pagi?
Kebanyakan dari kita akan menyebut orang itu sedang bekerja.
Akan tetapi, jawaban sesungguhnya bergantung pada: Pertama,
apa yang dimaksud bekerja? Kedua, apa pekerjaan tetap orang
itu untuk mencari nafkah? .... Bila yang dimaksud bekerja adalah
melakukan pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka orang
itu memang sedang bekerja. Akan tetapi, bila pekerjaan tetap
orang itu adalah sebagai dosen, yang pekerjaannya adalah
membaca, berbicara, menulis, maka membelah kayu bakar dapat
kita anggap bersantai baginya, sebagai selingan di antara
jam-jam kerjanya.
Ketika kita berkomunikasi, kita menterjemahkan gagasan
kita ke dalam bentuk lambang (verbal atau nonverbal). Proses ini
lazim disebut penyandian (encoding). Bahasa adalah alat
penyandian, tetapi alat yang tidak begitu baik (lihat keterbatasan
bahasa di atas), untuk itu diperlukan kecermatan dalam
berbicara, bagaimana mencocokkan kata dengan keadaan
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 7
sebenarnya, bagaimana menghilangkan kebiasaan berbahasa
yang menyebabkan kerancuan dan kesalahpahaman.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 8
BAB II
KOMUNIKASI NONVERBAL
2.1. Pengertian
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal
mengacu pada proses pengiriman pesan tanpa menggunakan
bahasa lisan. Secara teoritis komunikasi nonverbal dan
komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam
kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin,
saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan
sehari-hari.
2.2. Klasifikasi Pesan Nonverbal.
Jalaludin Rakhmat mengelompokkan pesan-pesan
nonverbal sebagai berikut:
1) Pesan kinesik.
Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang
berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan
gestural, dan pesan postural.
a) Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan
makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 9
dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna:
kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan,
kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers
(1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah
sebagai berikut:
Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi
senang dan tak senang, yang menunjukkan apakah komunikator
memandang objek penelitiannya baik atau buruk;
Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat
pada orang lain atau lingkungan;
Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam
situasi situasi;
Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu
terhadap pernyataan sendiri; dan wajah barangkali
mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.
b) Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota
badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai
makna.
c) Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota
badan.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 10
Makna yang dapat disampaikan adalah:
Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidaksukaan
terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang
diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif;
Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri
komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang
tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah;
Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional
pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak
berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.
d) Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan
ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan
keakraban kita dengan orang lain.
e) Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh,
pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap,
orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain
sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat
kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh
dengan pakaian, dan kosmetik.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 11
f) Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang
berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal.
Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang
berbeda bila diucapkan secara berbeda.
2.3. Fungsi Pesan Nonverbal.
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima
fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
1) Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah
disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan
saya, saya menggelengkan kepala.
2) Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang
verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita
menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan
kepala.
3) Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna
yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’
prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat,
kau memang hebat.”
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 12
4) Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna
pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat
penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5) Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau
menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa
jengkelnya anda dengan memukul meja.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 13
BAB III
MENGENAL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
3.1. Pengertian
Sebelum memahami komunikasi antar budaya, perlu kita
ketahui dahalu makna komunikasi. Secara sederhana diartikan
sebagai proses penyampaian pesan antara komunikator terhadap
komunikan melalui saluran-saluran tertentu baik secara verbal
maupun non verbal dan menghasilkan efek tertentu.
Sedangkan komunikasi antar budaya, banyak arti yang
disampaikan oleh para ahli diantaranya :
1) Komunikasi antar budaya adalah pernyataan diri antar
pribadi yang paling efektif antara dua orang yang saling berbeda
latar bealakang budaya.
2) Komunikasi antar budaya merupakan pertukaran
pesan-pesan yang disampaikan secara lisan, tertulis bahkan
imajiner antara dua orang yang berbeda latar belakang
budayanya.
3) Komunikasi antar budaya merupakan pembagian pesan yang
berbentuk informasi atau hiburan yang disampaikan secara lisan
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 14
atau tertulis atau metode lainnya yang dilakukan oleh dua orang
yang berbeda latar belakang budayanya.
4) Komunikasi antar budaya adalah pengalihan informasi dari
seseorang yang berkebudayaan tertentu kepada seseorang yang
berkebudayaan lain.
5) Komunikasi antar budaya adalah pertukaran makna yang
berbentuk simbol yang dilakukan dua orang yang berbeda latar
belakang budayanya.
6) Komunikasi antar budaya adalah proses pengalihan pesan
yang dilakukan seseorang melalui saluran tertentu kepada orang
lain yang keduanya berasal dari latar belakang budy yang
berbeda dan menghasilkan efek tertentu.
7) Komunikasi antar budaya adalah setiap proses pembagian
informasi, gagasan atau perasaan di antara mereka yang berbeda
latar belaknag budayanya. Proses pembagian informasi ini
dilakukan secara lisan dan tertulis, juga melalui bahasa tubuh,
gaya atau penampilan pribadi, atau bantuan hal lain di sekitarnya
yang memperjelas pesan.
3.2. Unsur Komunikasi Antar Budaya
Unsur-unsur dalam komunikasi antar budaya berasal dari
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 15
unsur dasar dalam komunikasi secara umum diantaranya :
1) Komunikator
Komunikator adalah pihak yang pertama kali berperan
untuk menyampaikan pesan kepada pihak tertentu. Komunikator
ini tentu saja mempunyai latar belakang etnis, ras, agama, atau
kebudayaan tertentu. Latar belakang ini akan mempengaruhi
prilaku berkomunikasi seseorang sehingga ketika proses
komunikasi melibatkan komunikator dan komunikan yang berasal
dari etnik yang berbeda, maka akan terjadi persepsi yang
berbeda pula.
Persepsi seseorang dalam berkomunikasi secara makro
dipengaruhi oleh karateristik antar budaya yang ditentukan oleh
nilai dan norma yang menujuk ke arah mikro yang kemudian
diwujudkan dalam bentuk kepercayaan, minat dan kebiasaan.
Faktor lain yang dapat yang juga berperan penting dalam
keberhasilan proses komunikasi antar budaya adalah
kemampuan berbahasa, baik itu bahasa verbal maupun bahasa
nonverbal.
Seorang komunikator perlu memahami bagaimana
memilih kosa kata tertentu yang tidak menyinggung perasaan
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 16
komunikan yang berbeda etnis dengan komunikator. Pemahaman
aksen dan bahasa tubuh juga akan berperan penting untuk
membangun makna dalam komunikasi antarbudaya.
2) Pesan
Pesan adalah ide, gagasan atau perasaan yang disampaikan
oleh komunikator kepada komunikan untuk mencapai
pemahaman. Dalam proses komunikasi antar budaya, pesan
berperan dalam membangun hubungan antara komunikator dan
komunikan. Dengan kata lain, pesan mempertemukan garis
persinggungan antara penyampai pesan dan penerima pesan
yang berasal dari budaya yang berbeda.
Pesan yang disampaikan oleh komunikan diwujudkan
dalam bentuk simbol-simbol tertentu yang bisa dalam bentuk
simbol verbal maupun nonverbal.
Jika pesan yang disampaikan oleh komunikator telah
mempertimbangakan kepentingan komunikan, maka pesan itu
akan dapat diterima secara baik sehingga komunikasi antar
budaya yang dilakukan akan mencapai pemahaman.
Sebaliknya, jika pesan yang disampaikan tidak
memperhatikan aspek perbedaan etnik, maka komunikasi yang
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 17
dijalankan itu justru akan menghasilkan konflik atau
permusuhan.
Dalam komunikasi antar budaya, pencapaian
persepahaman antara etnik berbeda yang terlibat dalam
komunikasi merupakan tujuan utama. Kegagalan membangun
persepahaman akan mengakibatkan hubungan multietnik yang
tidak harmonis dan bahkan dapat menimbulkan perpecahan.
3) Komunikan
Dalam komunikasi antar budaya, komunikan adalah pihak
yang mencari makna atau menginterpretasikan pesan yang
disampaikan untuk mencapai pemahaman. Dalam melakukan
proses pemaknaan ini, komunikan sebagai seorang individu
maupun kelompok akan ditentukan oleh persepsi mereka
terhadap pesan yang disampaikan.
Persepsi akan ditentukan pula oleh kondisi khas yang
dimiliki oleh komunikan seperti pengalaman, kepercayaan dan
faktor lainnya. Dalam komunikasi antar budaya persepsi
merupakan cara yang digunakan orang yang berasal dari etnik
tertentu untuk memahami atau memberikan makna terhadap
sesuatu hal yang berkaitan dengan dirinya dan hubungannya
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 18
dengan etnik lain.
Proses persepsi dan interpretasi bisa berbeda antara satu
orang dengan lainnya sebab proses ini dipengaruhi oleh kondisi
atau kualitas diri yang dimiliki oleh orang yang melakukan
persepsi dan interpretasi terhadap suatu pesan. Beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi persepsi dan interpretasi adalah
pengalaman, sikap dan prilaku, kemampuan berkomunikasi,
konsep diri, kebudayaan, harapan, perasaan, dan keluarga.
4) Media
Media merupakan tempat, saluran yang dilalui oleh pesan
atau simbol yang dikirim melalui media tertulis seperti, surat,
faxsimili juga media massa cetak seperti majalah surat kabar dan
buku, media massa elektronik seperti radio, televise, video, film
dan lain-lain. Meskipun demikian komunikasi antar budaya sering
dilakukan tanpa media karena dilakukan dengan tatap muka
secara langsung antara komunikator dan komunikan.
5) Efek atau umpan balik.
Manusia mengirimkan pesan pada manusia lain dengan
harapan tujuan komunikasi dapat tercapai. Tujuan komunikasi
adalah, memberikan informasi, menjelaskan/menguaraikan
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 19
tentang sesuatu, memberikan hiburan memaksakan pendapat
atau mengubah sikap komunikan. Dalam konsisi seperti itu
biasanya komunikator mengharapkan umpan balik. Umpan balik
merupakan tanggapan komunikan terhadap pesan yang dikirim
oleh komunikan.
Dengan adanya umpan balik komunikator dan komunikan
mengetahui reaksi masing-masing terhadap proses komunikasi.
6) Suasana ( Setting dan context)
Salah satu factor penting dalam komunikasi antar budaya
adalah suasana komunikasi. Suasana komunikasi meliputi ruang ,
waktu dan suasana psikologis.
7) Gangguan/Noice
Yang dimaksud gangguan komunikasi adalah sesuatu yang
menjadi penghambat laju pesan yang ditukar antara komunikator
dengan komunikan, atau yang paling fatal adalah mengurangi
makna pesan antar budaya.
Ganggguan komunikasi dapat berasal dari unsur-unsur
komunikasi seperti komunikator, komunikan, pesan,
media/saluran yang mengurangi usaha bersama untuk
memberikan makna yang sama atas pesan.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 20
3.3. Langkah Komunikasi dengan Orang Yang Berbeda Budaya
Saat kita berinteraksi dengan orang yang berbeda budaya
ada beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain :
1) Belajar tentang budaya
Bagi yang sering berinteraksi dengan orang yang berbeda
budaya alangkah baiknya seseorang sedikit banyak mengenal
budaya maupun adat istiadat yang berlaku di daerah/negara
orang tersebut. Mengenal beberapa kata bahasa asing untuk
suatu pergaulan merupakan langkah baik yang senantiasa perlu
dikembangkan. Jadi belajar tentang budaya Negara/daerah lain
juga bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk berkomunikasi
dengan orang yang berbeda budaya.
2) Mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya
Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seorang
tentang budaya tertentu sebenarnya merupakan cara yang baik
untuk menemukan bagaimana mengirim dan menerima
pesan-pesan lintas budaya secara efektif.
Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada
umumnya akan membantu seseorang beradaptasi dalam setiap
budaya, khususnya jika seseorang berhubungan dengan orang
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 21
lain yang memiliki budaya berbeda.
3) Negosiasi lintas budaya
Membedakan budaya dalam dua kelompok yaitu budaya
permukaan seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan budaya
tinggi, yang terdiri atas sikap nilai-nilai yang menjadi dasar
budaya tersebut.
Orang yang berasal dari budaya yang berbeda seringkali
mempunyai pendekatan negosiasi yang berbeda. Tingkat
toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun bervariasi. Seseorang
harus dapat menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar
membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.
Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin
menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode
pengambilan keputusan yang berbeda. Jika mempelajari budaya
partner sebelum bernegosiasi, akan lebih mudah untuk dapat
memahami pandangan mereka. Menunjukkan sikap yang luwes,
hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawa pengaruh
yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada
akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua
belah pihak.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 22
3.4. Tujuan Mempelajari Komunikasi Antar Budaya
1) Menyadari bias budaya sendiri.
2) Lebih peka secara budaya.
3) Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan
anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang
langgeng dan memuaskan orang tersebut.
4) Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya
sendiri.
5) Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang.
6) Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat
seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya
sendiri.
7) Membantu memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan
dan memelihara semesta wacana dan makna bagi para
anggotanya
8) Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu
cara memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri:
asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan
keterbatasan-keterbatasannya.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 23
9) Membantu memahami model-model, konsep-konsep dan
aplikasi-aplikasi bidang komunikasi antar budaya.
10) Membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang
berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan
dipahami.
3.5 Memahami Perbedaan Budaya
Budaya adalah gaya hidup unik suatu kelompok manusia
tertentu. Budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh sebagian
orang dan tidak dimiliki oleh sebagian orang yang lainnya,
budaya dimiliki oleh seluruh manusia dan dengan demikian
seharusnya budaya menjadi salah satu faktor pemersatu.
Pada dasarnya manusia-manusia menciptakan budaya atau
lingkungan sosial mereka sebagai suatu adaptasi terhadap
lingkungan fisik dan biologis mereka. Individu-individu sangat
cenderung menerima dan mempercayai apa yang dikatakan
budaya mereka. Mereka dipengaruhi oleh adat dan pengetahuan
masyarakat dimana mereka tinggal dan dibesarkan, terlepas dari
bagaimana validitas objektif masukan dan penanaman budaya ini
pada dirinya. Individu-individu itu cenderung mengabaikan atau
menolak apa yang bertentangan dengan “kebenaran” kultural
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 24
atau bertentangan dengan kepercayaan-kepercayaannya. Inilah
yang seringkali merupakan landasan bagi prasangka yang
tumbuh diantara anggota-anggota kelompok lain, bagi penolakan
untuk berubah ketika gagasan-gagasan yang sudah mapan
menghadapi tantangan.
Setiap budaya memberi identitas kepada sekolompok
orang tertentu sehingga jika kita ingin lebih mudah memahami
perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam msaing-masing
budaya tersebut paling tidak kita harus mampu untuk
mengidentifikasi identitas dari masing-masing budaya tersebut
yang antara lain terlihat pada:
1) Komunikasi dan Bahasa
Sistem komunikasi, verbal maupun nonverbal,
membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat
banyak sekali bahasa verbal diseluruh dunia ini demikian pula
bahasa nonverbal, meskipun bahasa tubuh (nonverbal) sering
dianggap bersifat universal namun perwujudannya sering
berbeda secara lokal.
2) Pakaian dan Penampilan
Pakaian dan penampilan ini meliputi pakaian dan
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 25
dandanan luar juga dekorasi tubuh yang cenderung berbeda
secara kultural.
3) Makanan dan Kebiasaan Makan
Cara memilih, menyiapkan, menyajikan dan memakan
makanan sering berbeda antara budaya yang satu dengan budaya
yang lainnya. Sub budaya lain juga dapat dianalisis dari
perspektif ini, seperti ruang makan eksekutif, asrama tentara,
ruang minum teh wanita, dan restoran vegetarian.
4) Waktu dan Kesadaran akan waktu
Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu
dengan budaya lainnya. Sebagian orang tepat waktu dan
sebagian lainnya tidak menepati waktu.
5) Penghargaan dan Pengakuan
Suatu cara untuk mengamati suatu budaya adalah dengan
memperhatikan cara dan metode memberikan pujian bagi
perbuatan-perbuatan baik dan berani, lama pengabdian atau
bentuk-bentuk lain penyelesaian tugas.
6) Hubungan-Hubungan
Budaya juga mengatur hubungan-hubungan manusia dan
hubungan-hubungan organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin,
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 26
status, kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan, dan kebijaksanaan.
7) Nilai dan Norma
Berdasarkan sistem nilai yang dianutnya, suatu budaya
menentukan norma-norma perilaku bagi masyarakat yang
bersangkutan. Aturan ini bisa berkenaan dengan berbagai hal,
mulai dari etika kerja atau kesenangan hingga kepatuhan mutlak
atau kebolehan bagi anak-anak; dari penyerahan istri secara kaku
kepada suaminya hingga kebebasan wanita secara total.
8) Rasa Diri dan Ruang
Kenyamanan yang dimiliki seseorang atas dirinya bisa
diekspresikan secara berbeda oleh masing-masing budaya.
Beberapa budaya sangat terstruktur dan formal, sementara
budaya linnya lebih lentur dan informal. Beberapa budaya sangat
tertutup dan menentukan tempat seseorang secara persis,
sementara budaya-budaya lain lebih terbuka dan berubah.
9) Proses mental dan belajar
Beberapa budaya menekankan aspek perkembangan otak
ketimbang aspek lainnya sehingga orang dapat mengamati
perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam cara orang-orang
berpikir dan belajar.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 27
10) Kepercayaan dan sikap
Semua budaya tampaknya mempunyai perhatian terhadap
hal-hal supernatural yang jelas dalam agama-agama dan praktek
keagamaan atau kepercayaan mereka.
3.6. Fungsi-Fungsi Komunikasi Antar Budaya
1) Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang
ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari
seorang individu.
a) Menyatakan identitas sosial
Dalam proses komunikasi antar budaya terdapat beberapa
perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan
identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan
berbahasa baik secara verbaldan nonverbal. Dari perilaku
berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial,
misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun
tingkat pendidikan seseorang.
b) Menyatakan integrasi sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan
persatuan antar pribadi, antar kelompok namun tetap mengakui
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 28
perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu
dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah
memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara
komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi
antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar
komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial
merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama dalam
proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya
memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda
memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya
kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat
meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.
c) Menambah pengetahuan
Seringkali komunikasi anta rpribadi maupun antar budaya
menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari
kebudayaan masing-masing.
d) Melepaskan diri atau jalan keluar
Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain
untuk melepaskan diri atau mencri jalan keluar atas masalah
yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 29
namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan
yang komplementer dan hubungan yang simetris.
Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak
mempunyai perlaku yang berbeda. Perilaku seseorang berfungsi
sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain.
2) Fungsi Sosial
Pengawasan
Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek
komunikasi antar budaya di antara komunikator dan komunikan
yang berbeda kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam
setiap proses komunikasi antar budaya fungsi ini bermanfaat
untuk menginformasikan “perkembangan” tentang lingkungan.
Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang
menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang
terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah
konteks kebudayaan yang berbeda.
Menjembatani
Dalam proses komunikasi antar budaya, maka fungsi
komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda
budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 30
mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui
pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling
menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh
pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.
Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan
dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat
kepada masyarakat lain.
Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses
komunikasi antar budaya. Misalnya menonton tarian hula-hula
dan “Hawaian” di taman kota yang terletak di depan Honolulu
Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori
hiburan antar budaya.
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 31
DAFTAR PUSTAKA
Liliweri, Alo 2004. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Antar Budaya. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung :
Remaja Rosdakarya.