Post on 06-Mar-2019
J U N I 2 0 0 7 VOL. 2 NO. 2
Dapatkah Mineral Terlihat dari Citra Satelit?
Mengenal Strategi dan Metode Eksplorasi Mineral
Jika Sungai Cikapundung Jernih
Daftar IsiVolume 2 No. 2
Juni 2007
03 EditorialMineral dan Sumber Daya Geologi bagi Kehidupan Kita: Pentingnya Data dan Usaha Hulu Penanganan
58 Profil [58]Mamat R. : Mengenal Keuletan Seorang Preparator
68 Seputar Geologiinformasi tentang kegiatan bidang geologi dan bidang lain terkait kegiatan kegeologian, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh Badan Geologi.
04Geologi Populer[04]Jika Sungai Cikapundung Jernih[10]Dapatkah Mineral Terlihat dari Citra Satelit ?
16 Lintasan Geologi[16]Yodium : Sumber Daya Geologi pada Lumpur Porong, Jawa Timur[22]Pengelolaan Data dan Informasi di Pusat Sumber Daya Geologi[28]Mengenal Strategi dan Metode Eksplorasi Mineral[42]Oh, Saya Baru Tahu, Kalau Mineral Itu Ternyata Banyak Sekali Manfaatnya
56 Geofakta[56]Friedrich Mohs, Penemu Skala Kekerasan Mineral
PeRedaksi Priatna Dewan Redaksi Oman Abdurahman,Prima M. Hilman, M. Taufik, Abdurahman, Igan Sutawidjaja, Agus Pujobroto, Sugiharto Nitihardjo, Ipranta Redaktur Pelaksana Joko Parwata, M. M. Saphick Nurjaman, Bunyamin Koresponden Nandang Sumarna, Evina Widyantini, Sumaryono, Nenen Andriyani Sirkulasi Asep Sofyan Fotografer & Dokumentasi Gatot Sugiharto, Titan Roskusumah Marketing & Humas Lilies M. Maryati Tata Letak & Artistik [V]Artstudio 022-70662366 Alamat Redaksi Gedung D Lantai IV Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 Telp. 022-7217321 Faks.022-7218154 website: http://www.bgl.esdm.go.id e-mail: warta@bgl.esdm.go.id
nasehat Kepala Badan Geologi Penanggungjawab Sekretaris Badan Geologi Pemimpin Redaksi Eddy Mulyadi Wakil Pemimpin
“…Hanya, keahlian Fielderhof tampaknya bukan satu- data), teknologi, dan pengelolaan. Tentang teknologi satunya kunci resep keberhasilan manipulasi skandal dan pengelolaan sumber daya mineral, kiranya bukan Busang. Longgarnya peraturan juga ikut mendukung. menjadi tanggung jawab utama institusi yang memiliki Di Kanada, persis seperti di Indonesia, tak ada kewenangan di bidang geologi. Lagipula, kedua aspek kewajiban perusahaan tambang publik untuk minta tersebut akan senantiasa mengikuti kondisi keberadaan pengesahan atas klaim jumlah deposit yang mereka sumber daya geologi yang menjadi substansinya. Hal ini temukan. Cara-cara seperti ini mustahil dilakukan di berarti persoalan kita kembali kepada masalah data dan Australia. Di Negeri Kanguru itu, setiap klaim penemuan eksplorasi.kandungan tambang harus disahkan anggota
Tentang database sumber daya mineral, sebenarnya Australian Institute of Mining and Metalurgy, lembaga kita sudah memiliki semacam baseline atau tonggak independen yang dipercaya menyetempel keabsahan pengembangannya. Penyusunan database sumber penemuan deposit tambang”. Demikian sepenggal daya mineral di Pemerintahaan dirintis oleh Pusat kisah lama tentang skandal Busang yang terdapat pada Sumber Daya Mineral (PMG, sebelumnya bernama situs Hamline University sebuah akademi terkenal di Direktorat Inventarisasi Mineral). Database tersebut kini N e g a r a b a g i a n M i n n e s o t a , sebenarnya sudah diadopsi menjadi rujukan struktur http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1997/05/database mineral di tingkat ASEAN. Sementara itu, 09/0006.html. Minnesota sendiri adalah produsen besi Badan Geologi melalui PMG pada tahun 2007 ini telah dan batuan taconite terbesar di Amerika Serikat.ditunjuk sebagai focal point pengembangan database
Kasus Busang yang menghebohkan kita di era tahun sumber daya mineral di tingkat nasional. Persoalannya 90-an adalah sebuah kisah hitam di dunia kemudian adalah bagaimana upaya kita agar Daerah pertambangan. Cerita tersebut diangkat kembali untuk dapat tune in menggunakan database tersebut sebagai menyegarkan ingatan kita tentang betapa sarana pertukaran data dan informasi tentang sumber menentukannya arti data sumber daya mineral. Betapa daya mineral kita?tidak, kasus Busang telah menyebabkan jutaan dolar
Pertukaran data sangatlah penting dalam iklim otonomi uang para pemain saham amblas, puluhan orang daerah. Dengan cara itu semua pihak diuntungkan. diseret ke meja hijau, dan dunia pertambangan Daerah terbantu dalam percepatan pengumpulan dan tercoreng, termasuk di Indonesia. Kisah Busang juga penyusunan data serta pemenuhan kewajibannya menegaskan kembali bahwa penataan, pemanfaatan, kepada Pemerintah berkenaan dengan informasi pengembangan, dan konservasi sumber daya mineral sumber daya geologi. Pemerintah pun tertolong dalam diawali dengan ketersediaan data yang akurat tentang penyusunan dan updating database terkait sehingga posisi, persebaran, dan kelayakan tambang dari sumber diperoleh basis yang lebih baik dan terkini untuk daya mineral tersebut. Semua itu sangat bergantung perencanaan dan penetapan kebijakan pengelolaan kepada kinerja eksplorasi sumber daya mineral dan sumber daya mineral nasional. Sementara itu, mitra penilaian data terkait.lainnya akan memperoleh informasi yang lebih akurat
Mineral, bagian dari sumber daya geologi, hingga saat untuk pengembangan dan pemantauan pengelolaan ini masih menjadi andalan sumber pendapatan bangsa sumber daya geologi kita.kita. Bagaimana status database-nya? Bagaimana pula
Pembaca yang budiman,eksplorasi atau usaha hulu penanganannya semestinya Dengan topik seputar mineral ini kita diingatkan dilakukan? Serta, bagaimana masalah sumber daya kembali arti penting sumber daya geologi, khususnya manusia untuk pengelolaan sumber daya geologi di mineral, yang kita miliki. Seiring dengan itu, juga Daerah? Selain itu, sumber daya geologi apa selain pengembangan database-nya. Akselerasi pemahaman mineral yang potensial di wilayah kita ini? Bagaimana dan kesadaran seluruh komponen masyarakat akan arti sebuah bencana sesungguhnya memberi “anugerah” penting database, informasi, dan eksplorasi sumber untuk kita berupa kandungan mineral penting? daya geologi kita akan membantu tumbuhnya Bagaimana sosialisasi terkait mampu menumbuhkan masyarakat yang sadar akan nilai strategis sumber daya kesadaran masyarakat akan arti strategis sumber daya alam kita. Salam mineral, selamat menikmati Warta mineral? Warta Geologi nomor 2, Juni 2007 ini akan Geologi edisi ini.menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tersebut.
Para pembaca yang budiman,Sebagaimana dalam penanganan sumber daya alam yang lain, penanganan sumber daya mineral dan
Bandung, Juni 2007sumber daya geologi lainnya akan selalu bergantung Oman Abdurahman kepada tiga hal pokok, yaitu: ketersediaan data (bank
Mineral dan Sumber Daya Geologi bagi Kehidupan Kita:Pentingnya Data dan Usaha Hulu Penanganan
E d i t o r i a l
Editorial 3
Jika
4 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Sungai Cikapundung Jernih
Oleh: Bethy C. MatahelumualPusat Lingkungan Geologi - Badan Geologi
ota pada hakekatnya adalah kita,
manusia-manusia yang menghuninya, Ksehingga wajah kota adalah wajah
kita. Salah satu pembentuk rupa kota adalah
sungai yang mengalir di kota tersebut.
Dengan demikian, perhatian terhadap
kualitas air sungai merupakan sebuah
bentuk perhatian terhadap wajah kota yang -
pada akhirnya - merupakan perhatian
terhadap wajah kita sendiri.
Di sisi lain, sungai secara fisik adalah sebuah
bentukan proses geologi, sehingga sungai
dengan seluruh cekungan geologisnya
dipengaruhi oleh asal-usul geologis
pembentukannya. Masalah masukan dan
keluaran air ke atau dari sungai di sepanjang
alirannya, sebagai contoh, sangat dikontrol
oleh tatanan geologi di sepanjang sungai
tersebut. Untuk Sungai Cikapundung,
misalnya, ternyata tidak semua aliran
sungainya merupakan daerah keluaran air
tanah. Beberapa bagian sungai tersebut
bertindak sebagai pemasok bagi sistem air
tanah di sekitarnya. Hal tersebut penting
maknanya dalam kaitannya dengan
pengelolaan air tanah. Hubungan sungai dan
air tanah dan perlindungan kualitas air sungai
- untuk kasus seperti sungai Cikapundung -
sangatlah penting.
Sungai adalah Wajah Kota, Wajah Kota adalah Wajah Kita
Tulisan ringkas di bawah ini berusaha menyajikan cairan limbah pabrik, tumpahan minyak, ampas-potret sebuah sungai di perkotaan: Sungai ampas dapur, busa sabun, dan seribu satu Cikapundung di Kota Bandung. Penelusuran kotoran lain, masuk, mengendap, dan hanyut di singkat kualitas air sungainya dan usulan praktis Cikapundung.penanganannya ini dapat memberi inspirasi, baik bagi pengelolaan sungai, maupun penelitian Cikapundung memang kawan yang amat hubungan sungai dan air tanah, untuk sungai- dibutuhkan, tetangga yang baik hati bagi sungai penting di Indonesia.
manusia, tetapi diperlakukan seperti budak yang
tak putus-putusnya harus menanggung derita Sungai Cikapundung, Potret Wajah Kota
akibat ulah manusia. Maka wajarlah bila suatu Bandung
saat ia bangkit membalas penderitaannya. Sungai Cikapundung, bagaimana pun wujud dan Sayangnya, balasan itu hanya dialami oleh rupanya sekarang, tetap merupakan “nadi” sebagian pelakunya saja, terutama mereka yang kehidupan warga Kota Bandung. Potret berada di bagian hilirnya saja. Mereka yang kehidupan Kota Bandung secara tidak langsung berada di bagian hulu sungai tersebut umumnya sesungguhnya dapat disimak melalui kondisi air aman-aman saja. Cikapundung. Kondisi air sungai Cikapundung
sudah tercemar, lingkungan di sepanjang sungai Mereka yang bermukim di hilir sering mengeluh
tidak tertata, dan banyak sampah yang dibuang bila hujan turun dan banjir, karena yang mereka
ke sungai tersebut, merupakan cerminan wajah rasakan bukan hanya basah oleh air saja, tetapi
kota Bandung. Akankah kita seterusnya air itu telah bercampur dengan bermacam-
menganggap Sungai Cikapundung sebagai macam benda menjijikkan. Mulai dari sampah,
tempat “pamiceunan runtah (pembuangan sisa-sisa benang, genangan minyak, lumpur,
sampah)?”hingga bangkai binatang, semua ikut masuk ke
dalam rumah mereka. Bayangkan, seperti apa Sejak lepas jembatan jalan Siliwangi hingga keadaan rumah mereka!bermuara di Sungai Citarum, sepanjang lebih
kurang 20 kilometer, Sungai Cikapundung benar-Jika kita rajin berjalan menelusuri alur sungai
benar menderita. Sebagai bak sampah, sudah Cikapundung ke arah muara, terlihat betapa
jelas! Tetapi di samping sampah, yang entah padat bangunan di sana. Mulai dari gubuk-
berapa ton setiap hari tumpah ke sana, ada juga
Geologi Populer 5
Sungai Cikapundung, kondisinya yang memprihatinkan
6 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
gubuk gelandangan dan pemulung, rumah- Cikapundung sangat buruk, karena banyak
rumah sederhana dan mewah hingga bangunan sampah, limbah rumah tangga, dan industri. Hal
pabrik, pertokoan, dan gedung bertingkat. ini akan meningkatkan kandungan unsur-unsur
Bangunan-bangunan itu lengkap dengan saluran dari parameter fisika, kimia, dan biologi.
pembuangannya tak pernah berhent i Parameter Kualitas Air Sungaimemuntahkan limbah rumah tangga (domestik) Parameter fisika yang akan terpengaruh atau a taupun indus t r i mereka ke Sunga i meningkat konsentrasinya yaitu kekeruhan, Cikapundung.warna, bau, rasa, daya hantar listrik, dan zat
padat terlarut. Parameter kimia yang akan Secara kasat mata kita dapat melihat kondisi air terpengaruh atau meningkat konsentrasinya Sungai Cikapundung yang terlihat hitam. Warna yaitu oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen hitam itu kadang berubah menjadi kuning, hijau, biologi (BOD), kebutuhan oksigen kimia (COD), atau merah saat limbah pabrik dibuang ke sana. pH, kesadahan, natrium, bikarbonat, klorida, Walaupun begitu, ada saja orang yang mau sulfat, nitrat, nitrit, ammonium dan logam-“nyemplung” ke sana untuk mengais rejeki. logam seperti besi (Fe), mangan (Mn), timbal Mereka biasanya mencari kantong plastik bekas, (Pb), tembaga (Cu), seng (Zn), krom (Cr), dll. atau dengan berbekal sepotong kawat mereka Sedangkan untuk parameter biologi, yang pasti mengumpulkan paku dan sisa potongan kawat. akan sangat besar jumlahnya adalah bakteri Mereka tidak peduli terhadap kondisi air sungai Escherichia coli.yang dapat menimbulkan penyakit gatal atau
penyakit kulit lainnya. Mereka menganggap Pencemaran perairan terbuka seperti danau, situ, “nyemplung” ke sungai sudah biasa. Yang rawa, dan sungai oleh limbah industri dan rumah penting mereka dapat mempertahankan hidup tangga, merupakan masalah yang serius. saat ini.Berbagai bentuk pencemar air, baik yang bersifat
fisik seperti lumpur, bahan organik, maupun Ironis memang. Di satu sisi kita ingin air sungai yang berupa senyawa kimia termasuk yang yang tetap jernih, di sisi lain tidak ada kesadaran beracun, seperti logam berat, perlu segera diatasi untuk merasa memiliki sungai tersebut sehingga sebelum terjadi akumulasi yang membahayakan berusaha untuk tetap menjaga kualitas dan pada banyak perairan di Tanah Air kita. Salah satu kesehatan lingkungannya. Kualitas air Sungai
Sungai Cikapundung dipenuhi oleh sampah yang mengalir bersama air berwarna hitam
upaya untuk itu diperoleh dari pengetahuan dan
kearifan lokal (local knowledge dan local wisdom), di
antaranya penggunaan beberapa jenis tumbuh-
tumbuhan.
Mengatasi Pencemaran Air Sungai dengan
TumbuhanSalah satu langkah nyata dan mudah dilaksanakan
untuk menangani pencemaran di Sungai
Cikapundung adalah aplikasi sistem biologis. Cara ini
dilakukan antara lain melalui pengembangbiakan
tanaman air seperti eceng gondok (Eichornia
crassipes) atau kayambang (Bhs. Sunda: Kiambang;
Salvinia natans). Sebenarnya, gagasan untuk
menggunakan tumbuhan air sebagai penyaring
biologis telah lama didengung-dengungkan.
Kemampuan tumbuh-tumbuhan tersebut dalam
menjernihkan air yang tercemar juga tidak perlu
disangsikan lagi. Beberapa negara yang telah
menggunakan sistem ini adalah Amerika Serikat,
Jerman, Jepang, dan Korea. Tidak ada salahnya
bukan, jika kita juga mencontoh mereka dan mulai
menggunakan tumbuhan air untuk menjernihkan
Sungai Cikapundung.
Air yang keruh, berbau, berwarna dan mengandung
logam, dapat dihilangkan secara sederhana melalui
penyerapan akar-akar tanaman air seperti eceng
gondok. Tanaman eceng gondok dan kayambang ini
m u d a h d i p e r o l e h d a n m u d a h p u l a
dikembangbiakan. Tetapi kita harus berhati-hati
jangan sampai timbul masalah baru, yaitu kita juga
harus berperang melawan eceng gondok karena
pertambahan populasinya yang tidak terkendali.
Eceng GondokTanaman eceng gondok dan kayambang, mudah
mengapung di atas permukaan air dan membentuk
kelompok tumbuhan yang menyerupai pulau. Jadi,
jika kita ingin menggunakannya untuk penjernihan
air sungai Cikapundung, kita dapat menanam eceng
gondok dalam ban mobil bekas atau dalam petak-
petak seperti keramba, sehingga pertumbuhannya
mudah dikontrol seperti yang dilakukan di negara
Korea. Pertumbuhan eceng gondok ini nantinya
akan membentuk pulau-pulau terapung di atas
permukaan Sungai Cikapundung. Jika pertumbuhan
eceng gondok telah melebihi petak-petak atau ban
mobil bekas tersebut, kita dapat memanennya untuk
dimanfaatkan menjadi berbagai hasil kerajinan
tangan.Pemeliharaan eceng gondok yang dimaksud di sini
Geologi Populer 7
Eceng Gondok
Kayambang
8 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
bukanlah seperti penanaman eceng gondok yang
dilakukan masyarakat di sekitar Kali (Sungai)
Bekasi, Bekasi. Warga di sepanjang Kali Bekasi
yang melintasi Kecamatan Babelan dan
Sungawangi telah membudidayakan tanaman
eceng gondok di kali tersebut sejak tahun 1999.
Tetapi sayang, hal itu tidak diikuti dengan
penanggulangan (penjernihan) air Kali Bekasi itu
sendir i . Mereka hanya memanfaatkan
penanaman eceng gondok tersebut sebagai kerja
sampingan saat mereka tidak menggarap sawah.
Mereka memanen dan mengeringkan batang-
bantang eceng gondok, kemudian menjualnya
kepada tengkulak, dan selanjutnya dibawa ke
perajin untuk dibuat tas, sepatu, kursi, dan lain-
lain.
Pulau terapung dari eceng gondok ini selain
mudah dikendalikan pertumbuhannya, juga
dapat menyaring dan menjernihkan air, dan
sebagai habitat kehidupan liar hewan air. Bukan
mustahil, jika pemandangan di Sungai
Cikapundung terlihat lebih indah, karena
tumbuhan eceng gondok yang menghijau
apalagi disertai dengan mekarnya bunga eceng
gondok yang berwarna ungu. Tumbuhan air
lainnya selain eceng gondok dan kayambang
yang terdapat di Tanah Air Kita, yang dapat
digunakan untuk menjernihkan air, di antaranya
cattail (Typha latifolia), geligi (Phragmites karka),
padi liar (Oryza rufipogon), rumput liar (Paspalum
sp), dan jajagoan (Echinochloa crusgalli).
Daun KelorBila air sungai Cikapundung akan digunakan
dalam skala kecil secara langsung dan sederhana,
kita dapat menggunakan bahan kimia atau
potensi kearifan lokal, seperti biji kelor, untuk
menjernihkannya. Sebenarnya, biji kelor (Moringa
oleifera) telah lama digunakan di Inggris sebagai
koagulan (penggumpal) alami dalam proses
pengolahan air, mulai skala kecil sampai skala
besar.
Tentunya kita masih ingat pepatah yang
mengatakan “dunia tak selebar daun kelor” yang
maknanya sindiran bagi orang yang berpikiran
sempit. Tanaman kelor (Moringa oleifera),
meskipun daun-daunnya berukuran kecil atau
sempit, namun ia dapat tumbuh cepat sekali, baik
dari biji maupun dari stek. Kelor bahkan tetap
tumbuh sekalipun ditanam di atas lahan yang
gersang. Jadi, kelor sangat baik dikembangkan di
Tanaman Kelor (Moringa oleifera) telah lama digunakan di Inggris sebagai koagulan (penggumpal) alami dalam proses pengolahan air, mulai skala kecil sampai skala besar.
, bijinya
Daun dan Bunga Kelor Polong Buah Kelor
Geologi Populer 9
atas lahan-lahan kritis yang mengalami musim berperahu di air yang jernih dari hulu ke hilir.
kering yang panjang. Alangkah menyenangkannya bila hal itu
terwujud. Kepedulian terhadap kesehatan Bubuk biji kelor mampu memproduksi bakteri lingkungan sekitar Sungai Cikapundung telah sebanyak 90-99% yang melekat pada partikel- dimulai, misalnya melalui pengerukan dasar partikel padat dan menjernihkan air yang relatif sungai tersebut. Dan, tentunya, hal tersebut akan aman untuk diminum masyarakat setempat. lebih baik lagi bila diikuti oleh penataaan Idealnya, masih diperlukan pemurnian air lebih sepanjang tepi aliran dan upaya-upaya untuk lanjut, misalnya dengan cara memasak air atau mengurangi pencemaran air sungainya.menyaring kembali dengan menggunakan pasir. Demikian pula, kita memiliki kewajiban untuk Perlu diingat untuk selalu membuat pasta bubuk memelihara sungai-sungai yang ada di wilayah biji kelor yang segar setiap kali akan melakukan kita masing-masing. Maka apabila kita telah penjernihan air. melaksanakan kewajiban kita kepada sungai-
sungai itu, sungai pun akan memenuhi hak kita: Sungai Jernih, Lingkungan Bersih mendapatkan air bersih. Sungai jernih, Kita dapat mencoba menjernihkan Sungai lingkungan pun bersih!.nCikapundung dengan menggunakan pulau
terapung eceng gondok atau tanaman air lainnya, sehingga suatu hari nanti kita dapat
erikut ini cara mengolah biji kelor untuk yang telah tercampur dengan koagulan biji Bdigunakan sebagai penjernih air: Biji kelor tersebut dengan kain kasa; filtratnya
kelor yang tua ditumbuk hingga halus, dimasukkan ke dalam 20 liter air yang akan
kemudian timbang hasil tumbukannya dijernihkan; dan aduk kembali perlahan-
sebanyak 2 gram atau kira-kira 5 sendok teh lahan selama 10-15 menit. Selama
(5 mL). Lalu, tambahkan padanya sedikit air pengadukan, butiran biji yang telah
bersih sehingga membentuk pasta. dilarutkan akan mengikat dan
Kemudian pasta kelor tersebut dimasukkan menggumpalkan partikel-partikel padatan
ke dalam botol yang bersih dengan dalam air, beserta mikroba dan kuman
ditambahkan lagi 200 mL air bersih. Botol penyakit, sehingga membentuk gumpalan
itu lalu dikocok selama 5 menit hingga besar dan mengendap. Kemudian, diamkan
tercampur sempurna. Pencampuran larutan penjernihan tersebut selama 1 jam,
sempurna ini diperlukan untuk mendapatkan kemudian air bersihnya dapat dipompa
proses senyawa kimia yang terdapat dalam keluar untuk memenuhi keperluan
bubuk biji kelor yang diperlukan untuk keluarga.
penjernihan. Selanjutnya, saringlah larutan
n
untuk Penjernihan AirPengolahan Biji Kelor
Dapatkah Mineral Terlihat dari Citra Satelit?
erkembangan teknologi informasi yang
sangat cepat seperti sekarang ini akan Pmempengaruhi berbagai bidang
termasuk kebumian. Khususnya perkembangan
teknologi satelit dan sensor perekaman, semua
kenampakan obyek di permukaan bumi yang
didasarkan atas pantulan gelombang
elektromagnetik sangat signifikan untuk
berbagai survei atau analisis yang terkait
bidang kebumian. Perekaman oleh satelit dapat
dilakukan baik di siang hari maupun di malam
hari, karena gelombang elektromagnetik yang
direkam oleh sensor dapat bersifat, baik
alamiah yaitu gelombang dari sinar matahari,
maupun buatan, yakni gelombang yang berasal
dari sumber buatan yang dibawa satelit.
Oleh: IprantaPusat Survei Geologi - Badan Geologi
10 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Dok
umen
tasi
: w
ww
.free
tel0
8.fr
ee.fr
/img/
tele
phon
ie/s
atel
lite.
jpg
Dari waktu ke waktu sensor perekaman yang mineral berdasarkan citra landsat. Dengan dipakai selalu mengalami perubahan yang contoh kasus yang diangkat dalam tulisan ini sangat signifikan dengan perkembangan dapat dipahami bahwa sampai batas-batas teknologi. Hasil rekaman yang dihasilkannya pun tertentu, satelit dapat digunakan untuk semakin baik. Yaitu, resolusi citra semakin besar, identifikasi keberadaan mineral di suatu lokasi.mulai dari resolusi 1.000 m hingga 1 m, tergantung dari pemanfaatan yang digunakan. LandsatBiasanya citra satelit yang beresolusi besar Salah satu satelit yang citranya dapat dipakai berfungsi untuk melihat dan mengetahui cuaca untuk melihat keberadaan sumber daya mineral (contoh: satelit NOAA dan satelit MODIS). adalah Landsat ETM+7 dan Landsat Adapun sensor yang beresolusi kecil digunakan TERRA/ASTER. Landsat ETM+7 adalah satelit untuk keperluan teknis yang lebih spesifik. bumi yang diperuntukkan guna mengidentifikasi Diantara keduanya, terdapat citra satelit yang lingkup sasaran yang lebih spesifik, misalnya: beresolusi sedang yang digunaka untuk mineral. Adapun Landsat TERRA/ASTER adalah perencanaan atau identifikasi tata ruang dan satelit sejenis dengan resolusi yang lebih baik. sumber daya kebumian lainnya. Landsat ETM+7, karena memiliki resolusi 30
meter ke atas, memberikan hasil yang masih Tulisan dibawah ini akan menyajikan secara kasar bila dibandingkan dengan citra hasil singkat langkah-langkah analisis citra satelit TERRA/ASTER yang memiliki resolusi 15 m hingga untuk identifikasi keberadaan dan distribusi 30 m. Perbandingan band dan panjang beberapa jenis mineral di suatu lokasi. Dengan gelombang elektromagnetik yang dipakai dalam penyajian contoh praktis ini, diketahui hal-hal perekaman pada sensor kedua satelit tersebut yang diperlukan dan langkah-langkah yang mesti tampak pada gambar berikut.ditempuh untuk memperoleh hasil identifikasi
Karakteristik band dan panjang gelombang yang dipakai untuk perekaman Landsat ETM +7 dan TERRA/ASTER
ASTER (TERRA/ASTER) : Nama salah satu satelit bumiETM + 7 : Nama salah satu satelit bumiWarna hijau toskasampai merah muda : Spektrum gelombang yang dapat ditangkap oleh LANDSAT ETM+7 dan TERRA/ASTERVNIR, SWIR, TIR : Visible to (-) Near Infra Red (VNIR); Short Wave Infra Red (SWIR), Thermal Infra Red (TIR): jenis-
jenis sinar infra redGaris/kurva biru : Garis reflektan15 m, 30 m, 60 m, 90 m : resolusi; angka cetak tebal: resolusi untuk ASTER; angka cetak tipis: resolusi untuk ETM+71 10-14 : 1. Band: nomor adalah nomor band, kotak warna merah dengan nomor 5-9: band nomor 5,
6, 7, 8 dan 9; demikian seterusnya untuk kotak lainnya; satu kotak menunjukkan satu band 2. Angka cetak tebal di luar kotak: band untuk ASTER; angka cetak tipis di dalam kota: band untuk ETM+7
1
Keterangan
Sebaiknya sebelum dilakukan analisis untuk Identifikasi Deposit Mineral Bijih Contoh Kasus melihat keberadaan mineral dengan citra satelit, Landsat TERRA/ASTERterlebih dahulu harus diketahui nilai reflektan dari setiap mineral atau batuan yang ada di Prinsip penggunaandaerah yang daiamati. Nilai reflektan adalah nilai Setiap obyek yang berada di permukaan bumi yang dihasilkan oleh panjang gelombang yang akan memantulkan gelombang elektromanetik. dipantulkan dari objek yang diamati oleh satelit. Khusus untuk obyek yang memantulkan panjang Diketahuinya reflektan acuan tersebut akan gelombang elektromagnetik seperti pada memudahkan dalam proses pencocokan hasil Gambar 1 di atas, maka akan terekam dengan dengan nilai reflektan yang ada dalam citra baik pada sensor satelit. Oleh karena itu, citra satelit. Gambar di bawah adalah contoh reflektan akhirnya dapat diolah dan diekstrak kembali acuan, hasil rekaman citra TERRA/ASTER sesuai dengan obyek aslinya dipermukaan bumi. terhadap panjang gelombang elektromagnetik Berdasarkan prinsip tersebut, maka setiap yang dipantulkan oleh beberapa jenis batuan dan mineral atau sekumpulan sumber daya mineral mineral yang telah diketahui sebelumnya. yang ada di suatu daerah akan memantulkan
panjang gelombang elektromagnetik tertentu Dari gambar di bawah, terlihat bahwa mineral-yang dapat direkam oleh sensor satelit. mineral tertentu memantulkan gelombang Selanjutnya, untuk melihat mineral dari citra elektromagnetik yang terekam pada band 1 satelit dengan kenampakan yang lebih jelas, hingga band 14. Selanjutnya, berdasarkan hasil disini hanya akan dibahas metode kerja uji empiris di laboratorium diperoleh bahwa: 1) TERRA/ASTER. untuk melihat mineral hematite, jarosit, goetit
12 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Karakteristik gelombang elektromagnetik pada berbagai mineral yang telah diketahui yang terekam pada sensor TERRA/ASTER (hasil empiris di laboratorium).
Sumbu Y : Nilai relatif (%) dari reflektanSumbu X : Panjang gelombang dalam satuan nanometerKolom warna hijau : band 1, 2 dan 3 dengan kelompok mineral yang terliput dari reflektan kecil ke besar: batuan basa,
limonit, goesit, jarosit, bentonit Kolom warna merah muda : band 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dengan kelompok mineral yang terliput dari reflektan kecil ke besar: alunit,
montmorilonit, muskovit, taktonit, kalsit, epidot, khloritKolom warna merah tua : band 10, 11, 12, 13, dan 14 dengan kelompok mineral yang terliput dari reflektan kecil ke besar:
dolomit, batugamping (limestone), batugamping lempung kwarsa (limestone clay quartz), montmorilonit, kaolinit, perdotit basal, trachy andesite, monzonit (monzonite), kwarsit monzonit (quarzt monzonite), kwarsit (quarzite)
Keterangan
dan limonit hanya diperlukan band 1, band 2 dan reflektan yang dipantulkan dengan panjang band 3; 2) untuk melihat mineral klorit, epidot, gelombangnya. Dari ke dua gambaran grafik, kalsit, kaolinit, muscovite, dan montmorilonit satu hasil rekaman citra satelit (Gambar 4a) dan diperlukan band 5, band 6, band 7, band 8 dan lainnya hasil pengukuran langsung terhadap band 9; dan 3) untuk mengenali batuan kwarsit, mineral atau batuan yang telah diketahui, baik quartzmonzonit, monzonit, kaolinit dan alam maupun di laboratorium (Gambar 4b), batugamping diperlukan band 10 sampai band maka akan dapat dicari kesamaan pola. Disini 14. yang kita cari adalah kesamaan pola, karena
kedua gambaran tersebut (gambaran yang akan Analisis dianalisis tafsiran mineralnya dan gambaran hasil Dalam contoh Gambar 3 dibawah diperlihatkan percobaan empiris pada mineral-minerl yang citra satelit TERRA/ASTER suatu daerah kawasan telah diketahui), tidak akan pernah diperoleh nilai pertambangan mineral tembaga yang telah reflektan dan panjang gelombang yang sama. terproses secara baik gabungan dari band Hal tersebut disebabkan hasil citra satelit Visible-Near Infra Red (1,2 dan 3). Pada Gambar 3 dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi terlihat adanya berbagai macam warna dari putih batuan, kemiringan sudut perekaman, kondisi hingga hitam ini merupakan gabungan warna atmosfer dan lainnya. dari nilai reflektan dari setiap pixel yang ada dalam gradasi warna dengan nilai dari 0 (warna Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka dari hitam) hingga 255 putih dan diantara nilai gambaran grafik hubungan antara nilai reflektan tersebut merupakan gabungan dari tiga warna dan panjang gelombang yang ada dapat dasar. diidentifikasi beberapa mineral seperti yang
tertera pada Gambar 4a hasil perbandingan Warna-warna yang diperoleh tersebut dapat dengan reflektan hasil uji empiris (Gambar 4b). dimodifikasi dan dirubah menjadi suatu grafik Bila Gambar 4a dan Gambar 4b dibandingkan, yang menunjukkan hubungan antara nilai maka akan tampak bahwa reflektan mineral-
Citra Satelit TERRA/ ASTER (VNIR) dari suatu kawasan tambang tembaga.
Geologi Populer 13
mineral pada panjang gelombang antara 2,1 memberikan warna merah untuk nilai reflektan hingga 2,3 mikro meter nilainya berbeda, akan mineral budingtonit dan secara otomatis semua tetapi polanya hampir sama. pixel yang nilainya sama akan berwarna merah.
Dengan cara yang sama untuk mineral lainnya Dengan berpedoman pada hasil pengukuran yaitu: hijau untuk kaolinit, biru tua untuk alunit, secara empiris di laboratorium atau lapangan kuning untuk opal (calcedony; kalsedon), biru yang digunakan sebagai acuan nilai reflektan muda untuk muscovite (mika) dan seterusnya. untuk citra satelit dari lokasi yang sedang Adapun mineral-mineral lainnya yang tidak dianalisis, maka akan didapatkan hasil yang termasuk dalam nilai-nilai reflektan yang ada diinginkan, yaitu jenis-jenis mineral yang berada pembandingnya terseut dapat diberi warna yang di lokasi tersebut. Setelah diketahui hubungan kontras lainnya. Kesemuanya secara otomatis grafik nilai reflektan dan panjang gelombang dapat dihitung luas sebaran daerah tiap mineral antara hasil citra satelit dan panjang gelombang yang dapat didelineasi berdasarkan warna yang hasil pengukuran di laboratorium atau di merefleksikan kesamaan nilai reflektannya lapangan (empiris) untuk mineral-mineral yang masing-masing. Hasil lengkapnya seperti yang telah diketahui, maka dengan mudah kita dapat terlihat pada gambar di samping kanan.mengidentifikasi semua kenampakan yang ada dalam citra satelit pada setiap pixel yang Selain dapat digunakan untuk mengidentifikasi mewakili suatu area yang diamati. mineral tersebut di atas, metode ini juga dapat
dipakai untuk identifikasi mineral lainnya, seperti mineral logam ataupun mineral yang bernilai Tampilan Hasil Analisisekonomis lainnya. Untuk semua itu, sarana yang Secara otomatis perangkat lunak pengolah citra
Grafik hubungan antara nilai reflektan dan panjang gelombang elektromagnetik yang dipantulkan pada citra satelit dengan hasil pengukuran.
Cuprite ASTER spectra : Spektrum gelombang mineral-mineral yang ditangkap oleh landsat TERRA/ASTER dari sebuah kawasan tambang tembaga
Wave length : Panjang gelombang dalam satuan nanometerReflectance : Reflektan dalam satuan prosentase (%)Alunite, alunite-kaolinite, Buddingtonite,calcite, chalcedony, kaolinite, Muscovite USGS Mineral Library : Rujukan hasil uji coba empiris reflektan mineral-mineral alunit, buddingtonit, kalsit, kalsedon,
kaolint dan muskovit
Keterangan
: Pada gambar kiri : Diperoleh dari asil perbandingan nilai reflektan yang dibandingkan terhadap grafik pada gambar kanan.Pada gambar kanan : Hasil pengujian empiris di laboratorium terhadap mineral-mineral yang sebelumnya sudah diketahui
14 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Geologi Populer 15
harus tersedia, selain citra landsat yang sesuai lahan untuk komoditi pertanian tertentu, dan untuk spektrum reflektan mineral yang akan penggunaan lainnya. Dalam semua aplikasi diidentifikasi, juga adalah reflektan rujukan yang tersebut hal yang harus diperhatikan dari segi bersesuaian untuk pembanding. sarana yang dipakai adalah kesesuaian citra
landsat berikut kelompok band yang digunakan Penutup dengan mineral atau parameter yang akan dicari, Dengan contoh analisis citra landsat yang dan keberadaan reflektan pembanding (hasil uji diaplikasikan untuk identifikasi mineral-mineral coba pantulan gelombang terhadap mineral-yang tersebar di suatu kawasan sebagaimana mineral yang sudah diketahui sebelumnya di dalam paparan sebelumnya, maka disimpulkan laboratorium atau di lapangan).nbahwa mineral-mineral sesungguhnya dapat
dikenali oleh satelit bumi (landsat) yangs sesuai. Satelit TERRA/ASTER memiliki resolusi yang lebih kecil (15 m sampai 30 m) dibanding resolusi
Rujukan:landsat ETM+ yang memiliki nilai 30 meter ke -ASTER (http://asterweb.jpl.nasa.gov)
atas, sehingga lebih tepat sebagai sarana untuk - H y p e r s p e c t r a l R e m o t e S e n s i n g identifikasi sumber daya mineral oleh citra (http://www.csr.utexas.edu/projects/rs/hrs/hyper.html)landsat. -Canada Centre for Remote Sensing, 2000, Fundamental of
Remote Sensing Tutorial, Canada (http://www.ccrs.nrcan.gc.ca/)-Lielesand, T.M., and Kiefer, R.W., 2000, Remote Sensing and Citra landsat dapat pula digunakan untuk Image Interpretation, 4th edition, John Wiley and Sons, New
kebutuhan identifikasi sumber daya kebumian York.lainnya, seperti: analisis tata ruang, kesesuaian
Kenampakan sebaran mineral hasil analisis terhadap Citra TERRA/ASTER (SWIR) dari sebuah tambang tembaga seperti tampak pada gambar inzet.
36 W a r t a G e o l o g i . M e i 2 0 0 7
Yodium: Sumber Daya Geologipada Lumpur Porong, Jawa Timur?
Oleh: Hadiyanto dan Sabtanto Joko SupraptoPusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi
Dok
umen
tasi
: ht
tp://
hotm
udflo
w.fi
les.
wor
dpre
ss.c
om/2
006/
08/d
ari-a
tas-
3.jp
g
emburan lumpur panas Porong -
selanjutnya disebut Lumpur Porong - Smuncul pertama kali pada tanggal 29
Mei 2006 di areal persawahan Desa Siring
Kecamatan Porong. Jarak titik semburan sekitar
150 meter arah Barat Daya sumur Banjar Panji I
milik PT. Lapindo Brantas saat sedang dilakukan
pemboran minyak dan gas (migas) secara
vertikal untuk mencapai Formasi Kujung pada
kedalaman 10.300 kaki. Fenomena geologi
berupa semburan lumpur panas tersebut
sangat menarik banyak pihak untuk melakukan
bermacam kajian. Analisis berdasarkan
berbagai parameter untuk mengungkap
fenomena alam ini telah memperkaya
khasanah geologi di Indonesia.
Peristiwa geologi yang sangat langka ini adalah
peluang yang menantang kita untuk
mengungkap semua aspek yang menyertai
gejala alam yang sedang berlangsung. Dari
aspek kebencanaan, peristiwa itu telah secara
nyata mengakibatkan jatuhnya korban jiwa
dan harta benda. Fenomena geologi yang
berlangsung tidak terkendali memang dapat
membawa bencana yang lebih besar bagi
lingkungan sekitarnya. Namun, apabila
peristiwa itu dapat dikendalikan dan dikelola
dengan baik, maka hal itu berpotensi menjadi
sumber daya geologi yang bermanfaat bagi
pembangunan.
16 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Mineral Apa yang Dapat Dimanfaatkan dari Lumpur Porong?
Semburan lumpur yang membawa material tersebut dilakukan pengambilan contoh dan padat, gas dan cair dari kedalaman lebih dari tiga dilanjutkan analisis laboratorium terhadap bahan ribu meter adalah manifestasi alam yang sangat padat dan cair dari Lumpur Porong. Beberapa penting. Kejadian itu memberikan tantangan parameter analisis telah selesai dilakukan namun untuk penelaahan terhadap berbagai aspek ada juga yang masih dalam proses penyelesaian positif yang dikandungnya. Hasilnya pun di laboratorium. diharapkan dapat dimanfaatkan bagi
Analisis laboratorium dilakukan di berbagai kesejahteraan masyarakat luas. laboratorium (lab.), baik yang ada di Indonesia,
Lumpur dengan kandungan bahan padat utama maupun yang ada di luar negeri, sesuai berupa lempung merupakan bahan galian kepentingannya. Laboratorium yang dilibatkan industri yang dapat digunakan untuk banyak dalam penyelidikan dalam analisa bahan cair dan keperluan antara lain keramik. Selain padat Lumpur Porong oleh PSDG selama ini pemanfaatan fisik lempung, unsur atau senyawa adalah: Lab. Pengujian Mineral dan Batubara di yang terkandung di dalamnya perlu untuk Pusat Sumber Daya Geologi, Lab. Geologi pada dicermati kemungkinan adanya kandungan Pusat Survei Geologi, Lab. Balai Besar Keramik, bahan galian bernilai ekonomi tinggi. Bahan cair Lab. Kimia LIPI Bandung, Lab. Pengawasan Obat berpotensi membawa unsur dan senyawa dan Makanan Bandung, Lab. Keselamatan, terlarut yang kandungannya juga berpeluang Kesehatan dan Lingkungan di BATAN Jakarta, memberikan kumpulan bahan-bahan ekonomis. Lab. Kimia CSIRO Australia dan USGS, Amerika
Serikat. Pelibatan beberapa laboratorium Sumber Daya Geologi Lumpur Porong tersebut selain untuk kepentingan analisis
parameter tertentu juga dalam rangka uji Penyelidikan awal terhadap potensi sumber daya banding hasil analisis.geologi, khususnya bahan galian, Lumpur Porong telah dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Hasil dari beberapa analisis yang telah dilakukan Geologi (PSDG), Badan Geologi, pada bulan April menunjukkan bahwa kandungan Iodine (iodium 2007 melalui kegiatan lapangan. Dalam kegiatan atau yodium) pada bahan padat mempunyai nilai
Lumpur Porong sebagai sumber daya geologi
18 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
pada endapan lumpur Porong mempunyai kandungan iodium dalam batuan sangat kemungkinan dapat berubah apabila ada fluida terbatas, sehingga menjadi kendala untuk hidrotermal yang terus mempengaruhi, sehingga melakukan uji banding hasi l analis is. terjadi akumulasi. Kuantitas akumulasi Keterdapatan sumber daya iodium dalam kandungan emas tergantung pada karakteristik padatan tersebut adalah fenomena yang perlu dan debit larutan hidrotermal yang keluar. diungkap secara tuntas. Mengingat hal ini belum pernah dilakukan di Indonesia, maka pengujian Kandungan unsur logam lainnya seperti Cu, Pb, secara tuntas keberadaan yodium ini dapat Zn, Mn, Fe, Cr, Cd, As, Ti, dan Se, juga didapatkan dijadikan model eksplorasi untuk mendapatkan pada semua percontoh lumpur porong dengan temuan-temuan di daerah lain yang mempunyai variasi beragam. Namun demikian Mn dan Fe lingkungan geologi sama. Adalah tantangan merupakan unsur yang mempunyai nilai yang sangat menarik bagi para ahli untuk kandungan relatif tinggi. Kandungan Mn rata- melakukan eksplorasi, analisis laboratorium yang rata di atas 600 ppm atau pada 46.153.500 ton tepat dan akurat, serta rekayasa penambangan lumpur terdapat sumber daya 27.692 ton dan pengolahan iodium yang berasal dari mangan; dan kandungan Fe rata-rata di atas lumpur. 3,5% yang berarti pada sejumlah lumpur tersebut terdapat 1.615.372 ton besi. Dari sisi ekonomi, penyelidikan yang tuntas
terhadap iodium Porong juga cukup Iodium pada Lumpur menggiurkan. Prospek ekonomi iodium sangat
menjanjikan tidak hanya sebagai bahan baku Kandungan bahan galian pada Lumpur Porong industri farmasi akan tetapi juga untuk bahan yang cukup menonjol adalah iodium. Konsentrasi baku industri lainnya seperti bahan pembuatan iodium pada padatan lumpur yang dianalisis di LCD untuk kamera, TV dan komputer; dan bahan Lab. Kimia LIPI Bandung dan Lab. Pengawasan penyerap panas pada kendaraan bermotor, Obat dan Makanan Bandung ada pada kisaran pesawat terbang, kapal, kendaraan dan mesin harga 568,54 - 6254,87ppm. Dengan estimasi berat lainnya. Kebutuhan untuk industri tersebut sumber daya lumpur padat sebesar 46.153.500 telah menyerap 8% dari produksi iodium dunia. ton dengan asumsi kadarnya rata-rata sebesar Pemakaian akan iodium yang terus meningkat
ditambah lagi permintaan untuk penggunaan dalam teknologi b a r u , m e n y e b a b k a n l a j u peningkatan kebutuhan iodium pada pasar dunia sekitar 3,5% atau 1000 ton/tahun.
Strategi Pengembangan
Sumber Daya Geologi
Lumpur Porong.Dari hasil sementara kajian potensi sumber daya geologi lumpur Porong, diindikasikan keterdapatan berbagai macam komoditas bahan tambang baik berupa bahan tambang padat maupun cair. Bahan tambang tersebut perlu mendapatkan perhatian untuk dikembangkan
2500 ppm, maka terdapat sumber daya iodium lebih lanjut.s e b e s a r 1 1 5 . 3 8 3 , 7 5 0 t o n . A p a b i l a Walaupun kajian keekonomian manfaat Lumpur menggunakan standar harga jodium pada tahun Porong belum pernah dilakukan, namun, dari 2006 sebesar $22.000/ton, maka didapat informasi awal, terdapat kandungan bahan potensi nilai ekonomi dari sumber daya tersebut galian yang cukup besar, diatas cut-off grade sebesar $2.538.442.500. (disingkat: COG = nilai minimum keekonomian
komoditas tambang), yaitu iodium (yodium). Laboratorium yang biasa melakukan analisis COG yodium saat ini adalah 200 ppm sedangkan
20 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
nilai yodium Lumpur porong berkisar antara 568,54 - 6254,87ppm. Maka, kajian yang lebih mendalam perlu dilakukan untuk mineral yodium Porong ini, terutama menyangkut akurasi dan akuntabilitas data terkait.
Kadar kandungan bahan galian logam yang lain seperti emas, mangan, besi, dan lainnya pada Lumpur Porong memang berada dibawah nilai COG masing-masing komoditas tersebut saat ini. Namun, karena keterdapatan dan metode penambangannya tampak akan jauh lebih sederhana dibanding dengan penambangan yang ada pada umumnya selama ini, maka nilai COG logam-logam tersebut boleh jadi jauh lebih rendah dibanding COG logam sejenis yang diusahakan di lokasi pertambangan yang ada, baik di Indonesia maupun di negara lain. Lumpur Porong keluar dengan sendirinya tanpa melalui kegiatan engineering maupun mekanisasi yang kompleks dibandingkan dengan engineering dan mekanisasi pertambangan yang ada. Sudah barang tentu, hal itu akan jauh mengurangi operational cost dalam proses penambangannya nanti apabila komoditi logam tersebut dikembangkan.
Keterdapatan sumber daya geologi pada Lumpur Porong diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai komoditas industri yang berguna untuk masyarakat di sekitarnya yang menderita musibah karena peristiwa alam tersebut. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kongkrit yang terintegrasi dan komprehensif secara nasional mulai dari hulu sampai hilir. Keterlibatan berbagai macam disiplin ilmu dan lintas sektoral dalam kegiatan tersebut mutlak diperlukan, sehingga hasilnya diharapkan optimal sebagai implementasi kebijakan pengelolaan musibah lumpur panas Porong untuk kesejahteraan masyarakat.
Sudah tentu, dalam kegiatan tersebut, keterlibatan Badan Geologi dan Balitbang-balitbang terkait, baik di l ingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral maupun instansi lainnya dalam penelitian dan pengembangan, sangat diperlukan. Pada akhirnya, peran serta berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah dan masyarakat di sekitar juga akan memegang peranan penting dalam upaya pemanfaatan Lumpur Porong .n
Lintasan Geologi 21
Prospek ekonomi iodium sangat menjanjikan tidak
hanya sebagai bahan baku industri farmasi akan
tetapi juga untuk bahan baku industri lainnya seperti
bahan pembuatan LCD untuk kamera, TV dan
komputer; dan bahan penyerap panas pada
kendaraan bermotor, pesawat terbang, kapal,
kendaraan dan mesin berat lainnya. Kebutuhan untuk
industri tersebut telah menyerap 8% dari produksi
iodium dunia. Pemakaian akan iodium yang terus
meningkat ditambah lagi permintaan untuk
penggunaan dalam teknologi baru, menyebabkan laju
peningkatan kebutuhan iodium pada pasar dunia
sekitar 3,5% atau 1000 ton/tahun.
Oleh: SS Rita Susilawati dan QomariahPusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi
ndonesia sesungguhnya sudah memiliki
rancangan database sumber daya Imineral. Bahkan, sampai ukuran tertentu,
database tersebut lebih dari sekedar
rancangan, melainkan sudah berisi basis data
tentang sumber daya mineral kita, meski
masih dalam tahap rintisan. Database yang
dimaksud adalah database sumber daya
geologi yang disusun sejak 3-4 tahun yang
lalu oleh Pusat Sumber Daya Geologi (PMG),
Badan Geologi (waktu itu masih bernama
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya
Mineral, di bawah Direktorat Jenderal
Geologi dan Sumber Daya Mineral),
Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral (DESDM).
Pada saat ini, struktur database sumber daya
geologi tersebut telah dijadikan acuan
penyusunan database sumber daya mineral
di tingkat negara-negara ASEAN. Berkaitan
dengan hal itu, PMG, Badan Geologi, terus
melakukan peningkatan database tersebut,
sesuai dengan tugas dan fungsi (tupoksi)-
nya.
22 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Pengelolaan Data dan Informasi Di Pusat Sumber Daya Geologi
Menengok Dapur Data dan Informasi Mineral Indonesia
L i n t a s a n G e o l o g i
Lintasan Geologi 23
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan data sumber daya geologi di lokasi tertentu dapat
Sumber Daya Mineral No. 0030 tahun 2005 menghubungi bidang Penyediaan Informasi
tentang Organisasi dan Tata Kerja DESDM, tugas Publik, Pusat Sumber Daya Geologi, Jln. Soekarno
PMG adalah menyelenggarakan penelitian, – Hatta No. 444, Bandung 40254; Telp. (022)
penyelidikan dan pelayanan bidang sumber daya 5202698, Fax. (022) 5226263, 5205809.
geologi. Berkaitan dengan tugas pokok Di bawah ini paparan ringkas tentang gambaran
pelayanan, salah satu fungsi PMG adalah umum kandungan keempat database tersebut di
mengelola data dan informasi bidang sumber atas, dan kinerja yang telah dicapai hingga saat
daya geologi. Hal ini antara lain meliputi ini.
pengelolaan database sumber daya geologi,
penyusunan neraca sumber daya geologi, Gambaran Umum Kandungan Databasepemetaan tematik potensi, dan pengelolaan Field-field yang ada pada Database Batubara sistem informasi dan dokumentasi hasil adalah: data umum, geologi umum, formasi penelitian dan pelayanan bidang sumber daya pembawa lapisan, wilayah (lokasi, koordinat geologi. wilayah, lembar peta dan citra, jenis serta
tahapan eksplorasi, penyelidik terdahulu); Database Sumber Daya Geologi dan lapisan (koordinat blok wilayah, kuantitas
Capaian Kinerja sumberdaya dan cadangan, kualitas, titik lokasi).
Pengelolaan data dan informasi di PMG saat ini Sedangkan database gambut yang dikelola saat
dikelola oleh Bidang Informasi. Hanya saja ini terdiri atas: data umum, geologi umum,
pemutakhiran database perkomoditi masih lokasi, koordinat wilayah, lembar peta dan citra,
d i k e l o l a o l e h
kelompok kerja
s e s u a i
k o m o d i t i n y a
masing-masing.
Hingga saat ini
Pusa t Sumber
Daya Geo log i
(PMG) memiliki
empat database
komoditi dan satu
d a t a b a s e
k o n s e r v a s i .
D a t a b a s e -
database tersebut
adalah: Database
B a t u b a r a ,
G a m b u t d a n
Bitumen Padat,
Database Mineral Logam, Database Mineral Non jenis dan tahapan ekplorasi, penyelidik
Logam, Database Panas Bumi dan Database terdahulu, geologi regional, endapan gambut,
Konservasi. sumberdaya, kualitas, dan metode estimasi.
Tampilan Database Batubara sebagaimana yang
Database sumber daya geologi, PMG, Badan dapat diakses dari website dapat dilihat pada
Geologi, sebagaimana database pada umumnya, gambar di atas.
hanya sebagian yang dapat ditampilkan dalam
website. Mereka yang berminat atau Sementara itu Database Mineral Logam dan Non
memerlukan rincian database guna keperluan Logam memuat informasi mengenai data umum,
Tampilan Database Batubara, Database Sumber Daya Geologi, PMG
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
24 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Tampilan Database Mineral Logam, Database Sumber Daya Geologi, PMG
Tampilan Database Mineral Non Logam, Database Sumber Daya Geologi, PMG
Lintasan Geologi 25
Dua buah judul publikasi PMG (“Bahan Galian Industri di Indonesia” dan “Sumber Daya dan Cadangan Nasional”) yang dapat diperoleh di Perpustakaan PMG.
Pengunjung website PMG sejak 4 September mudah menata maupun mencari laporan sesuai
sampai tanggal 12 September 2007 adalah yang dikehendakinya. Sebagian dari peta-peta
33.505 pengunjung. Setiap harinya diperkirakan dalam laporan yang ada juga te lah
ada sejumlah 4.188 pengunjung. dialihmediakan, dalam bentuk softcopy,
sehingga memudahkan pengguna dalam
Pintu masuk (entry point) ke database sumber pemanfaatannya.
daya geologi tersebut adalah alamat:
http://www.dim.esdm.go.id/. Pada halaman Penutup: Database sebagai Sarana
menu utama, informasi terkait database sumber Pertukaran Data
daya geologi terdapat pada menu “Mineral GIS” Perkembangan teknologi penyusunan database
yang terbagi empat alamat , yaitu: sangat memungkinkan untuk melakukan sarana
pertukaran data melalui database dengan
1. “Potensi Wilayah” bantuan teknologi informasi dan telekomunikasi
2. “WebMap” (internet). Hal ini dalam konteks Otonomi Daerah
3. ”Metadata” , dan seperti sekarang dan ke depan akan semakin
4. “ Energi dan Mineral ASEAN” penting. Sebab, dengan berlakunya Otonomi
Daerah kewenangan mengelola data ada pada
m a s i n g - m a s i n g D a e r a h ( P r o v i n s i , Sistem Pengelolaan Dokumen Terpadu
Kabupaten/Kota), sedangkan berdasarkan dan Informasi Lainnya
peraturan perundang-undangan yang berlaku, PMG juga dipercaya untuk mengelola arsip
Daerah berkewajiban untuk melaporkan data laporan kegiatan Kuasa Pertambangan (KP) dan
dan informasi yang diperlukan oleh Pusat.PKP2B dengan jumlah sekitar 9.000 box laporan.
Saat ini, laporan-laporan berharga tersebut telah
Hingga saat ini, proses pertukaran data tersebut tertata dengan baik dalam ruangan kearsipan
belum berlangsung dengan baik. Bakosurtanal yang telah memenuhi standar Badan Kearsipan
sebagai instansi Pemerintah yang memiliki Nasional. Sistem pengelolaan laporan KP dan
otoritas dalam data keruangan (spasial) nasional PKP2B yang ada di PMG saat ini merupakan satu
masih dalam tahap membangun infrastruktur, sistem pengelolaan dokumen terpadu berbasis
antara lain fasilitas clearing house data sapasial web. Dengan sistem yang baru ini, baik
nasional. Oleh karena itu, pengembangan pengelola maupun pengunjung bisa dengan
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
26 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Tampilan Database Panas Bumi, Database Sumber Daya Geologi,. PMG
Lintasan Geologi 27
database sumber daya geologi oleh masing-
masing Daerah akan mempercepat proses
tersusunnya dan selalu termutakhirkannya
database sumber daya geologi nasional
dengan catatan beberapa syarat tertentu
harus terpenuhi dalam penyusunan database
tersebut.
Syarat-syarat agar database-database dapat
saling ber-interface kandungan datanya
masing-masing (berhubungan melakukan
pertukaran data secara otomatis antara
sistem dengan sistem) antara lain adalah: 1)
struktur data dalam database sama; dan 2)
terdapat sarana interface dalam sistem yang
digunakannya. Dalam kaitan tersebut,
struktur database yang dikembangkan PMG
yang sudah menjadi rujukan ASEAN tersebut
dapat dijadikan rujukan Daerah dalam
pengembangan database sumber daya
geologi di masing-masing daerahnya.
Dalam aplikasinya, tentu saja setiap Daerah
dan Pusat atau pihak-pihak yang akan
melakukan pertukaran data sudah
menyepakati terlebih dahulu kriteria data
seperti apa yang dapat dipertukarkan dan
data yang bagaimana yang tidak dapat
dipertukarkan. Yang jelas, dengan terjalinnya
pertukaran data melalui sistem database dan
teknologi informasi ini maka akan tercapai
akselerasi penyediaan data sumber daya
geologi Nasional yang dapat dimutakhirkan
setiap saat. n
Menu utama website PMG, Badan Geologi
Oleh: Asep SofyanSekretariat Badan Geologi
homas Kuhn, 1962, dalam bukunya,
“The S t ruc tu re o f S c i en t i f i c TRevolution”, mengatakan bahwa jika
seseorang akan mencari sesuatu, sadar atau
tidak sadar, ia harus sudah mempunyai suatu
model dari benda yang akan dicarikannya itu,
dan model tentang dimana benda tersebut
akan didapatkan. Maka, untuk melakukan
kegiatan eksplorasi, seorang pelaku
eksplorasi sudah harus memiliki gambaran
tentang apa, di daerah mana, metode dan
sistem efektif yang bagaimana yang harus ia
digunakan untuk memperoleh yang dicarinya
itu. Singkatnya: seorang pelaku eksplorasi
harus mempunyai konsep tentang eksplorasi
yang akan dilakukannya.
Konsep eksplorasi meliputi model dan sistem
pencairan. Tulisan ini selanjutnya mengupas
strategi dan metode eksplorasi yang
merupakan implikasi dari model dan sistem
pencarian yang dipilih oleh eksplorasionist
(pelaku eksplorasi) dalam melakukan sebuah
eksplorasi. Sebelumnya, penyamaan persepsi
perlu ditempuh terhadap beberapa
pengertian dasar tentang eksplorasi.
Mengenal Strategi dan MetodeEksplorasi Mineral
28 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
L i n t a s a n G e o l o g i
Lintasan Geologi 29
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR dapat diamati langsung oleh mata si ahli geologi
disebut metode langsung seperti metode Eksplorasi
Eksplorasi (exploration) adalah suatu aktivitas geologi. Adapun metode yang menghasilkan
untuk mencari tahu (searching) atau perjalanan gejala secara tidak langsung, disebut metode tak
untuk mengungkap (discovery) keadaan suatu langsung. Contoh metode tak langsung adalah
daerah, ruang ataupun suatu wilayah yang
sebelumnya tidak diketahui keberadaannya, baik
fisik maupun non fisik (misalnya: pengetahuan).
eksplorasi sumber daya geologi dimaksudkan
sebagai usaha untuk mengetahui keberadaan
suatu objek geologi, meliputi eksplorasi mineral
yang dikenal pula dengan istilah “mineral
prospecting”.
Sementara itu, objek geologi tidak terbatas pada
cebakan mineral, batubara, minyak, dan gas
bumi. Objek geologi meliputi pula gejala atau
fenomena geologi, baik gejala yang bermanfaat
maupun fenomena yang berdampak negatif bagi
kehidupan manusia. Dengan demikian,
eksplorasi juga diperlukan, misalnya, untuk
mengetahui adanya sesar yang berpotensi
memicu tanah longsor atau identifikasi jenis
batuan tertentu yang kondisinya perlu diketahui
secara rinci untuk penempatan konstruksi
bendungan, dsb.
Namun demikian, eksplorasi yang akan
dipaparkan selanjutnya dalam tulisan ini
hanyalah eksplorasi mineral atau mineral
metode geokimia yang menghasilkan suatu prospecting. Eksplorasi mineral secara singkat
anomali yang dapat ditafsirkan sebagai gejala dibatasi sebagai proses yang dilakukan oleh
geologi yang dicari. suatu badan usaha, kemitraan atau korporasi
Tujuan Eksplorasi dengan tujuan untuk menemukan bijih
Tujuan eksplorasi adalah untuk menemukan serta (konsentrasi mineral yang bernilai ekonomis)
mendapatkan sejumlah maximum dari cebakan untuk ditambang.
mineral ekonomis baru dengan biaya seminimal
mungkin dalam waktu seminimal mungkin. Metode eksplorasi dalam eksplorasi mineral,
Untuk mencapai tujuan ini dipengaruhi oleh metode eksplorasi adalah cara yang secara fisik
berbagai hal, yaitu: menentukan langsung ataupun tidak langsung
1. Pendekatan eksplorasi; keberadaan suatu gejala geologi yang dapat
2. Hakekat eksplorasi; berupa tubuh suatu endapan mineral ataupun
3. Unsur-Design (perancangan); dan satu atau lebih petunjuk geologi. Metode 4. Kelayakan eksplorasi. eksplorasi berkembang pesat dengan munculnya Dalam tulisan ini, hanya hakekat eksplorasi yang teknologi baru seperti metode geofisika, akan dikemukakan lebih jauh.geokimia maupun dengan munculnya
komputerisasi. Hakekat Eksplorasi
Sedikitnya, ada empat hakekat eksplorasi, Metode yang menghasilkan gejala geologi yang
Petunjuk geologi bersifat expresi (dari citra landsat).
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
30 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
sebagaimana di bawah ini: dengan berpedoman pada kriteria-kriteria
1.Eksplorasi sebagai Usaha Ekonomi geologi, sehingga dapat diyakini bahwa objek itu
akan dapat terlihat dalam survei. Metode yang Beresiko Tinggi. Eksplorasi adalah suatu
paling efektif adalah pemboran, tetapi tidak aktivitas ekonomi yang berisiko tinggi sehingga
efisien jika digunakan secara sistematis di seluruh memerlukan perencanaan yang seksama untuk
daerah pencaharian, karena biayanya yang tidak meminimalkan risiko dan mengoptimalkan
ekonomis. Eksplorasi disini sebenarnya lebih dari manfaat-biaya. Risiko tersebut antara lain: risiko
suatu sistem pencarian biasa. Sebab, kita geologi, resiko teknologi, resiko ekonomi (pasar)
berhubungan dengan suatu objek geologi yang dan resiko politik. Semua resiko ini harus
relatif sedikit diketahui sifat-sifatnya.diperhitungkan sebelum diambil keputusan
3 . E k s p l o r a s i s e b a g a i S i s t e m untuk melakukan suatu eksplorasi. Resiko
geologi adalah resiko yang paling besar sehingga Pengumpulan Data. Untuk mendapatkan
merupakan faktor penentu dalam membuat model geologi diperlukan data, dan data geologi
keputusan eksplorasi yang dicari itu haruslah spesifik dan relevan
terhadap sistem pencaharian. Pengumpulan data
2.Eksplorasi sebagai Suatu Sistem dilakukan dengan berbagai metode dari survai-
Pencarian. Untuk mengetahui sebanyak survai sampai pemboran. Langkah ini disebut
mungkin mengenai objek yang dicari, maka juga akuisisi data (data acquisition), yang
berbagai model dari obyek tersebut harus dibuat kemudian memerlukan proses dan analisa.
Peta yang disusun berdasarkan petunjuk geologi yang bersifat pengendali geologi.
Lintasan Geologi 31
Aspek pengumpulan data geologi merupakan yang lebih murah. Hal ini terutama tergantung
pekerjaan utama dalam eksplorasi dari besarnya nilai obyektif yang diharapkan.
Misalnya, dalam eksplorasi migas, penggunaan
4.Eksplorasi sebagai Sistem Operasi. seismik yang mahal sering digunakan pada
Kegiatan eksplorasi terdiri dari satuan-satuan tahap awal, tetapi dalam eksplorasi batubara
aktivitas yang masing-masing saling terkait. survai seismik jarang dilakukan, kecuali jika
Bahkan, sering langkah berikutnya sangat hasilnya akan sangat menguntungkan.
bergantung kepada hasil langkah sebelumnya. ?Memperkecil risiko. Strategi eksplorasi juga Dengan demikian setiap langkah dalam ditujukan untuk memperkecil resiko kerugian eksplorasi adalah suatu proses pengambilan besar. Untuk itu, strategi harus memberikan keputusan. Namun, pengerahan berbagai kesempatan untuk mengambil keputusan-aktivitas -dan terutama pengambilan keputusan keputusan setiap saat apakah usaha ini – itu harus didasarkan pada penafsiran dan dilanjutkan atau tidak dilanjutkan; atau penilaian geologi atas data yang dihasilkan dari mengambil alternatif-alternatif lainnya sebelum setiap langkahnya, sehingga pemikiran kreatif suatu kerugian besar terjadi. diperlukan.
?TAHAPAN EKSPLORASI
Strategi EksplorasiPengenalan tentang eksplorasi dalam tulisan ini
Strategi eksplorasi adalah ilmu perencanaan dan akan lebih mendalami aspek strategi dan metode
pengarahan kegiatan eksplorasi berskala besar yang umum digunakan dalam sebuah eksplorasi
untuk mendapatkan daerah yang sangat mineral. Namun demikian, ada baiknya terlebih
berpeluang (favorable) mengandung cebakan dahulu diketahui tahapan umum dari suatu
mineral yang dicari sebelum pencarian yang proses eksplorasi mulai dari tahap pemilihan
sebenarnya dilakukan. Tujuan penting strategi lokasi sampai tahap ekstrasi sebagai tahap akhir
eksplorasi adalah segi ekonomi, yaitu: eksplorasi. Kelima tahap tersebut secara ringkas
dijelaskan di bawah ini. ?Efisiensi. Cara mencapai sasaran dengan biaya
1.Pemil ihan daerah/ lokasi (a r e a dan waktu seminimal mungkin. Berkaitan
selection). Adalah tahap yang paling dengan biaya dan efektivitas dari metode yang
menentukan dalam eksplorasi mineral yang digunakan. profesional. Pemilihan lokasi yang terbaik dan
?Efektivitas. Penggunaan metode atau teknologi paling prospek bukan saja memungkinkan
secara efektif. Untuk setiap jenis cebakan atau penemuan cebakan yang dicari, namun juga
akumulasi mineral digunakan petunjuk geologi membantu penemuan tersebut secara mudah,
yang berlainan, sebagaimana untuk setiap jenis murah, dan cepat. Tahap ini didasarkan pada
petunjuk geologi memerlukan metode penerapan teori tentang pembentukan mineral,
eksplorasi tersendiri. Hal tersebut dilakukan pengetahuan tentang bijih yang sama yang
untuk mengoptimalkan biaya dalam sudah diketahui keterdapatan dan cara
hubungannya dengan efektivitas metode yang pembentukannya, penentuan lokasi yang
digunakan yang bermuara pada penentuan ada berpotensi mengandung endapan bijih dicari.
atau tidak adanya gejala atau petunjuk yang Proses ini memerlukan berbagai disiplin seperti
dapat dipakai dasar pengambilan keputusan pemodelan, struktur geologi, geokronologi,
tahap selanjutnya. petrologi, dan geofisika serta geokimia untuk
?Manfaat biaya dari penggunaan metode membuat prediksi-prediksi tentang mineral yang eksplorasi. Suatu gejala geologi yang menjadi dicari. Pemilihan daerah eksplorasi sangat petunjuk dapat saja dieksplorasi dengan suatu ditentukan oleh jenis mineral, keadaan pasar, metode tertentu secara akurat, tetapi biayanya proyeksi harga, dan perkembangan penawaran sangat mahal. Atau, dipilih metode yang (demand) dari mineral yang dicari; penemuan kurang akurat tetapi cukup baik dengan biaya mineral tersebut sebelumnya, keadaan
Lintasan Geologi 33
daerah prospektif atau daerah sasaran; berupa gejala geomorfologi, seperti air terjun,
punggungan bukit yang tajam, dsb. Contoh:
Berakhir dengan penentuan titik-titik yang ditemukannya lempung terbakar yang
sangat berpeluang ( favorable ) untuk menyerupai tembikar berwarna merah sebagai
ditemukannya cebakan mineral yang dicari, petunjuk adanya lapisan batubara.
melalui penyontohan (sampling) pada
singkapannya dengan berbagai metode sesuai Kriteria yang bersifat pengendali geologi adalah
kebutuhannya (sumuran, paritan, pemboran); gejala geologi yang keberadaannya secara
disebut: target atau prospek. genetis merupakan syarat terbentuknya cebakan
yang dicari. Petunjuk geologi pengendali dapat
Penciutan daerah harus didasarkan atas kriteria ditafsirkan dari proses geologi yang bertanggung
pemilihan berupa gejala geologi yang menjadi jawab atas terbentuknya cebakan mineral
petunjuk kehadiran cebakan mineral atau tersebut (genesa cebakan) atau gejala geologi
sasaran yang dicari. yang mengendalikan terjadinya cebakan itu,
sehingga memungkinkan atau berpeluang
Penentuan petunjuk geologi sebagai kriteria (favorable) untuk mendapatkan mineral yang
penciutan daerah Ada dua golongan kriteria dicari. Kriteria pemilihannya berbeda-beda untuk
pemilihan daerah, yaitu : Petunjuk geologi setiap daerah, bahkan untuk setiap cebakan.
bersifat ekspresi dari cebakannya sendiri.
Petunjuk geologi yang bersifat pengendali Pemilihan metode eksporasi sebagai langkah
geologi dan bersifat genetis. strategi Dalam pemilihan metode, beberapa hal
yang harus menjadi pegangan adalah:
Kriteria pemilihan berupa ekspresi dari Metode harus efektif dapat mendeteksi petunjuk
cebakannya itu sendiri dan tidak ada geologi yang telah ditentukan untuk digunakan
hubungannya dengan proses pembentukan pada tahapannya;
cebakan tersebut. Ekspresi tersebut lebih Metode harus dipilih sesuai dengan luas daerah
merupakan hasil interaksi dari keberadaan atau tahapannya; Metode harus dipilih dengan
cebakan dengan lingkungannya terutama pada mempertimbangkan biaya. Tentang metode
permukaan sehingga menghasilkan petunjuk akan diperinci lebih lanjut pada bagian 4 tulisan
pada permukaan. Namun, hal itu dapat pula ini.
Penyontohan batuan (sampling rock) pada penyelidikan singkapan
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
34 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Pengambilan keputusan pada evaluasi setiap Metode langsung terdiri atas:
tahap Pada setiap saat harus dilakukan evaluasi 1. Metode langsung di permukaan, dan
2. Metode langsung di bawah permukaanhasil eksporasi pada tahapnya dengan
mempertimbangkan jawaban terhadap
Adapun metode tidak langsung terdiri atas:pertanyaan-pertanyaan berikut : Apakah model
1.Metode tidak langsung cara geokimia, geologi yang dipakai sudah sesuai dengan
mencakup: geokimia batuan dasar (bed rock), keadaan geologi di lapangan? Apakah
soil, air, vegetasi dan endapan sungai (stream ditemukan daerah lebih terperinci dengan
deposit);kemungkinan (probabilitas) yang lebih tinggi
untuk dijumpainya sasaran dari eksporasi 2.Metode tidak langsung cara geofisika, tersebut? Sampai dimana ketakcocokan model mencakup metode-metode: magnetik, gravitasi, geologi yang dipakai dengan kenyataan : seismik, geolistrik (resistivity), dan radioaktif. Sedemikian rupa sehingga dapat disimpulkan Metode geolistrik dan radiokatif masih jarang bahwa kegiatan eksplorasi dihentikan sebelum digunakan karena relatif lebih mahal dan lebih menghamburkan biaya dengan metode yang rumit penggunaannya dibandingkan dengan lebih akurat tetapi sangat mahal seandainya metode-metode lainnya.kemungkinan keberhasilannya kecil. Data yang
dihasilkan merupakan umpan balik untuk
Metode Langsung di Permukaan memperbaiki model geologi yang dipakai, Metode langsung di permukaan meliputi: sehingga dapat digunakan pada tahap penye l id i kan s ingkapan , pen je j akan , berikutnya. pendulangan, pembuatan parit, dan pembuatan
sumur uji.METODE EKSPLORASI
Metode dalam eksplorasi dapat digolongkan
Penyelidikan singkapan (out crop)dalam dua kelompok besar, yaitu:
1. Metode langsung, dan Singkapan geologi yang segar umumnya
2. Metode tidak langsung.
Peta pola aliran sungai dan tracing float (penjejakan)
Tracing dengan Panning (mendulang)
Lintasan Geologi 35
dijumpai padal lembah-lembah sungai. Sebab, terakhir dengan float yang sebelumnya dengan
pada lembah sungai terjadi pengikisan oleh air cara membuat parit. Arah parit ini harus tegak
sungai sehingga lapisan yang menutupi tubuh lurus dengan arah aliran sungai. Namun, jika
batuan tertransportasi yang menyebabkan tubuh pembuatan parit ini dirasa kurang dapat
batuan muncul sebagai singkapan segar. memberikan data yang diinginkan, maka dapat
dibuat sumur uji di sepanjang parit untuk
Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi. mendata tubuh batuan yang letaknya jauh
Singkapan ini terjadi secara alami. Umumnya dibawah tanah atau batuan penutup
disebabkan oleh pengaruh gaya dari dalam bumi (overburden).
(gaya endogen), seperti: letusan gunung berapi
yang memuntahkan material ke permukaan Tracing dengan Panning (mendulang)
bumi; gempa bumi yang dapat mengakibatkan Mendulang atau tracing dengan panning terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke prinsipnya sama seperti tracing float. permukaan bumi. Perbedaannya terdapat pada ukuran butiran
mineral yang dicari. Mendulang biasanya Tracing Float (penjejakan) digunakan untuk mencari jejak mineral yang Float adalah fragmen-fragmen atau potongan- ukurannya halus dan memiliki massa jenis yang potongan biji yang berasal dari penghancuran relatif besar. Persamaan dari kedua cara tracing singkapan pengandung bij ih tersebut. tersebut terletak pada pada kegiatan Keterdapatan float umumnya disebabkan oleh lanjutannya, yaitu: trenching (parit uji) atau test erosi yang kemudian tertransportasi, biasanya pitting (sumur uji). Metode tracing, baik tracing oleh air. Karena itu, tracing float (disingkat: float maupun tracing dengan panning akan tracing) umumnya dilakukan di sungai. Dalam dilanjutkan dengan cara trenching atau test melakukan tracing kita harus berjalan pitting.berlawanan arah dengan arah aliran sungai
sampai float dari bijih yang kita cari tidak Trenching (pembuatan parit)ditemukan lagi. Selanjutnya, dilakukan
Pembuatan parit memiliki keterbatasan, yaitu pemeriksaan pada daerah antara float yang
Trenching (pembuatan parit) Test Pitting (pembuatan sumur uji)
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
36 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
hanya dapat dilakukan pada overburden yang juga akan mempengaruhi kenyamanan pada
tipis. Sebab, kedalaman parit yang efektif dan waktu melakukan penelitian. Kedalaman sumur
ekonomis hanya 2 m sampai 2,5 meter. Parit uji dapat mencapai 30 meter. Hal lain yang perlu
dengan kedalaman lebih dari itu dinilai sudah diperhatikan: gejala longsoran, keluarnya gas
tidak efektif dan tidak ekonomis. Pembuatan beracun, bahaya banjir, dan lain-lain.
parit ini dilakukan dengan arah tegak lurus tubuh
Metode Langsung Bawah Permukaan Eksplorasi bijih (ore body). Jika pembuatan parit ini
langsung ke bawah permukaan dilakukan bila dilakukan di tepi sungai, maka parit harus tegak
tidak ada singkapan di permukaan; atau jika lurus dengan arah arus sungai. Parit dibuat
eksplorasi permukaan tidak dapat memberikan dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan
informasi yang baik, karena kedalaman permukaan, kemiringan perlapisan, struktur
maksimum yang dapat dicapainya hanya sekitar tanah, dan lain-lain.
30 meter. Eksplorasi langsung bawah permukaan
juga dilakukan bila eksplorasi permukaan Test Pitting (pembuatan sumur uji)langsung tidak mungkin dilakukan karena Jika trenching tidak dapat memberikan data yang kondisi di permukaan yang beresiko, seperti akurat, maka sebaiknya dilakukan metode test adanya genangan air atau bongkah batu yang pitting (sumur uji). Metode ini digunakan untuk tidak stabil. Dalam eksplorasi bawah permukaan menyelidiki tubuh batuan yang letaknya relatif ada hal-hal yang harus diperhatikan. dalam. Pada pembuatan test pitting harus Diantaranya, pekerjaan harus berlangsung tetap dihindari adanya bongkahan-bongkahan dan air berada didalam badan bijih untuk memudahkan yang akan menyulitkan baik pada waktu pengamatan dan proses pencontohan; pembuatan maupun penyelidikan struktur pekerjaan juga diusahakan dimulai dari daerah-batuan yang terdapat pada sumur tersebut. Pada daerah yang memiliki singkapan yang baik, p e m b u a t a n s u m u r u j i j u g a h a r u s karena dengan singkapan yang baik dapat dipertimbangkan faktor keamanan. Sumur uji memudahkan untuk menentukan strike atau dip harus dibuat dengan penyangga sesedikit lapisan yang dicari. Hal lain yang sama mungkin, namun tidak mudah runtuh. Hal ini
Pembuatan ShaftPembuatan terowongan (Tunnel)
Pembuatan Drift
Lintasan Geologi 37
pentingnya sehingga harus diperhatikan adalah bor yang dapat dipindah-pindah (portable rig)
masalah biaya. Harus dihindari adanya dana atau dan dilakukan baik dengan cara perkusif, rotasi
biaya yang terbuang percuma. atau dengan perkusif-rotasi. Pemboran dapat
dilakukan di darat (on shore) maupun di laut (off
Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan shore). Tehniknya pun tidak terbatas pada
dengan membuat: Tunnel, Shaft, Drift, Winse pemboran secara vertikal, melainkan dapat pula odan lain-lain. Tunnel adalah suatu lubang bukaan dilakukan secara miring hingga mencapai 90 ;
mendatar atau hampir mendatar yang dan apabila saat pengeboran ditenemukan
menembus kedua kaki bukit. Shaft adalah suatu batuan yang keras atau susah ditembus oleh
lubang bukaan yang menghubungkan tambang mata bor, maka pipa yang berada jauh di dalam
bawah tanah dengan permukaan bumi dan tanah dapat diubah arahnya atau dibelokkan
berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan guna menghidari batuan yang keras tersebut.
dan alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi dan Pengeboran yang dilakukan disini bertujuan
penirisan. Drift ialah suatu bukaan mendatar untuk mengambil contoh batuan (sampling)
yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang untuk keperluan pengamatan. Namun,
arahnya sejajar dengan jurus endapan bijih pengeboran juga dapat bertujuan untuk
tersebut. produksi atau konstruksi (misalnya air tanah,
minyak bumi), atau memudahkan proses
Eksplorasi langsung bawah tanah juga dapat peledakan pada kegiatan penambangan material
dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran keras. Dari data pengeboran dan sampling kita
sumur minyak yang pertama di Indonesia dapat membuat peta stratigrafi daerah
dilakukan oleh Kol. Drake, tahun 1959, pengeboran. Dari peta tersebut dapat diketahui
menggunakan rig bor yang permanen dengan susunan batuan dan ketebalan cadangan dan
sistem perkusif (tumbuk), metode bor lurus akhirnya kita dapat diperkirakan besar cadangan
(vertikal). Kedalaman yang dicapainya adalah 60 secara keseluruhan.
ft (20 m). Saat ini pengeboran dilakukan dengan
teknik bor putar (rotary drilling) dengan menara Metode Tidak Langsung cara Geofisika
Kegiatan eksplorasi pengeboran
Kegiatan survei metode tidak langsung (cara geofisika)
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
38 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Geofisika adalah disiplin ilmu atau metode untuk
memperkirakan lokasi akumulasi bahan tambang
dengan cara pengukuran besaran-besaran fisik
batuan bawah permukaan bumi. Metode yang
dapat dilakukan dalam eksplorasi geofisika
diantaranya : gravitasi, megnetik, seismik, dan
geolistrik.
Metode Gravitasi
Metode ini berdasarkan hukum gaya tarik antara
dua benda di alam. Bumi sebagai salah satu
benda di alam juga menarik benda-benda lain di
sekitarnya. Kalau sebuah bandul digantung
dengan sebuah pegas, maka pegas tersebut akan
merenggang akibat bandulnya mengalami
gravitasi. Di tempat yang gravitasinya rendah
maka regangan tadi kecil dan di tempat yang
gravitasinya besar maka regangan tadi juga lebih
besar. Prinsip ini diaplikasikan pada peralatan
survei metode gravitasi. Dengan demikian dapat
diperkirakan bentuk struktur bawah tanah
berdasarkan variasi nilai gravitasi dari berbagai
batuan di suatu daerah penyelidikan. Di
lapangan, besarnya gravitasi ini diukur dengan
alat yang disebut gravimeter. Yaitu, suatu alat
yang sangat sensitif dan berpresisi tinggi
terhadap perubahan gravitasi. Gaya gravitasi
bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran,
penyebaran dan kerapatan (density) dari batuan.
Dalam aplikasinya, aspek yang dicari adalah
anomali gravitasi pada suatu tempat yang dapat
menunjukkan adanya struktur atau tubuh batuan
tertentu yang berbeda dari sekitarnya. Keadaan
anomali ini dapat memberi indikasi adanya
cebakan mineral yang dicari.
Metode Magnetik Bumi adalah suatu planet yang
bersifat magnetik. Hal ini bermakna seolah-olah
ada suatu benda magnet raksasa yang membujur
sejajar dengan poros bumi. Teori modern saat ini
mengatakan bahwa medan magnet tadi
disebabkan oleh arus listrik yang mengalir pada
inti bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan
magnet ini memiliki dua sifat utama yang
penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan
intensitas.
Arah medan magnet ini dinyatakan dalam cara
yang sudah lazim (utara-selatan). Adapun
Alat metode magnetik yang disebut Magnetometer.
Hasil analisis dari suatu survei metode magnetik untuk melokaslisir endapan logam.
Hasil analisis dari suatu survei metode magnetik untuk mendelineasi sumur minyak bumi.
Lintasan Geologi 39
ntensitasnya dinyatakan dalam apa yang disebut
“gamma”. Medan magnet bumi yang normal
memiliki intensitas 35.000 gamma sampai
70.000 gamma jika diukur pada permukaan
bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik
akan menimbulkan efek langsung pada
peralatan, sehingga dengan segera dapat
terdeteksi oleh peralatan metode magnetik.
Metode magnetik sangat berguna dalam
pencarian sasaran eksplorasi berikut :
1.endapan placer magnetik pada endapan
sungai,
2.deposit bijih besi magnetik di bawah
permukaan,
3.bijih sulfida yang kebetulan mengandung
mineral magnetit sebagai mineral ikutan,
4.intrusi batuan basa dengan asumsi batuan
tersebut mengandung magnetit dalam jumlah
cukup,
5.ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan
beku yang mengandung mineral magnetit.
Metode Seismik
Metode ini jarang dipergunakan dalam
penyelidikan pertambangan bijih tetapi banyak
dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi.
Prinsipnya adalah dengan membuat suatu
gempa atau getaran buatan dengan cara
meledakan dinamit pada kedalaman sekitar 3
meter dari permukaan bumi kemudian kecepatan
rambat-getar yang terjadi diukur. Untuk
mengetahui kecepatan rambat-getar tersebut
pada perlapisan batuan, maka disekitar titik
ledakan dipasang alat penerima getaran yang
disebut geophone (untuk survei di darat) atau
hidrophone untuk survei di dalam air. Geophone
dan hidrophone disebut juga sebagai
seismometer. Seismometer akan menjadi bidang
bias atau refraksi dari gelombang buatan
tersebut. Dengan mengetahui waktu ledakan
dan waktu kedatangan gelombang-gelombang
tadi, maka dapat diketahui kecepatan rambat-
getar gelombang yang melalui perlapisan-
perlapisan batuan yang sedang diukur. Dengan
demikian konfigurasi struktur bahwah
permukaan dapat diketahui.
Gelombang akan merambat dengan kecepatan
yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda.
Survei seismik
Contoh hasil profil tunggal
Contoh hasil profil ganda.
Ekplorasi metode geolistrik
Hasil survei metode geolistrik: (a) atas : penampang tahanan jenis (resistivity section), (b) bawah : penafsiran penampang geologi dari penampang tahanan jenis a.
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
40 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tersebut dialiri listrik dari ujung ke ujung. Satuan
tergantung pada: tahanan jenis ini adalah ohm-m2/m atau
disingkat ohm-meter.
1. Jenis batuan,
2. Derajat pelapukan, Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di
3. Derajat pergerakan, dalam bumi biasanya dipakai sistem empat
4. Tekanan, elektrode yang dikontakan dengan baik pada
5. Porositas (kadar air); dan bumi. Dua elektrode dipakai untuk memasukan
6.Umur batuan yang mencerminkan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus
diagenesa, konsolidasi, dll. (current electrode), disingkat C; dan dua
elektrode lainnya dipakai untuk mengukur Menurut Mooney (1977), nilai cepat rambat tegangan (voltage) yang timbul karena arus tadi. gelombang akan lebih besar antara yang Elektrode yang terkahir ini disebut elektrode pertama dibanding yang kedua dar i potensial atau “potential electrode”, disingkat P. perbandingan batuan-batuan berikut: batuan Ada beberapa cara dalam penyusun ke empat beku basa vs batuan beku asam, batuan beku vs elektode tersebut, dua diantaranya yang banyak batuan sedimen, sedimen terkonsolidasi vs digunakan adalah cara Wenner dan cara sed imen tak terkonso l idas i , sed imen Schlumberger. terkonsolidasi jenuh air vs sedimen takonsolidasi
tidak jenuh air; tanah basah vs tanah kering; Metode Tidak Langsung cara Geokimia Metode
batuan sedimen karbonat vs batupasir; batuan geokimia adalah metode tak langsung. Prinsip
utuh vs batuan terkekarkan, batuan segar vs metode ini adalah pengukuran yang sistimatis
batuan lapuk, batuan berat vs batuan ringan; terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace
dan batuan berumur tua vs batuan berumur elements) pada batuan, tanah, stream, air atau
muda. gas. Tujuannya adalah mencari anomali
geokimia (perbedaan geokimia yang mencolok).
Metode Geolistrik Yaitu, konsentrasi unsur-unsur yang kontras
Dalam metode geolistrik yang diukur adalah terhadap lingkungannya atau background-
tahanan jenis (resistivity) dari batuan, sehingga geokimianya dari titik-titik yang disurvei pada
metode ini sering disebut juga sebagai metode suatu daerah penyelidikan. Anomali tersebut
resistivitas (resistivity methode). Tahanan jenis dihasilkan dari mobilitas dan penyebaran unsur-
batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa unsur yang terkonsentrasi pada zona
batuan sepanjang satu meter dengan luas mineralisasi. Eksplorasi geokimia cenderung
penampang satu meter persegi apabila batuan digunakan untuk menentukan perbedaan
Kegiatan survei metode tidak langsung cara geokimia
Lintasan Geologi 41
Beberapa contoh perlengkapan kerja lapangan (survei)
mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat
pada tanah atau contoh yang kita cari. Proses
untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan
beberapa reaksi kimia.
PENUTUP : PERSIAPAN SURVEI UNTUK
EKSPLORASI
Survei atau- dalam istilah awam – pekerjaan
lapangan adalah salah satu langkah dalam
kegiatan eksplorasi. Setelah strategi dan metode
eksplorasi dipilih akan muncul kebutuhan
terhadap anggota tim dan tenaga ahli survei,
peralatan atau perlengkapan survei, dan
persiapan survei yang diperlukan. Beberapa
contoh diberikan dibawah ini:
1.Anggota tim atau tenaga ahli. Jumlah
dan jenis anggota tim dan tenaga ahli akan
berbeda-beda sesuai jenis survei eksplorasinya
juga bergantung tahapan eksplorasinya. Untuk
suatu survei tahapan eksplorasi umum sampai
semi rinci diperlukan anggota tim dan keahlian
berikut: ahli geologi (geologist), ahli geofisika
(geophysist), ahli geologi eksplorasi (exploration
geologist), ahli geokimia (geochemist), juru ukur
(surveyor) topografi, operator alat, dll.;
2.Peralatan atau perbekalan. Peralatan
survei yang diperlukan juga bergantung kepada
jenis dan tahapan eksplorasinya. Untuk survei
dasar sampai semi rinci, peralatan berikut ini
kiranya harus disediakan sebelum survei
eksplorasi dimulai: alat survei ukur atau GPS,
palu, kompas, meteran, kantong contoh (sample
bag), alat geofisika, alat pengambilan contoh,
altimeter, alat bor, alat tulis, alat komunikasi,
obat-obatan, dan keperluan sehari-hari
lainnya.n
Referensi:
?Pomona Road, Unit P, Corona, California 92882, ph. 909-549-
1234, fx. 909-549-1236, www.geovision.com by. Rafal
S w i e c k i , g e o l o g i c a l e n g i n e e
http://www.minelinks.com/seismic/info.html
?berbagai sumber lainnya
Oleh : Siti Sumilah Rita Susilawati, dkk.Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi
etika masih remaja, saya pernah ikut lomba pidato. Sebuah lomba yang Kwaktu itu bagi saya pesertanya
sungguh hebat-hebat karena rata-rata pernah juara yang bukan tingkat RT, dan materi pidatonya pun luar biasa. Ada banyak kalimat bagus yang saya peroleh ketika itu dari para peserta lomba. Namun, hanya satu kalimat yang sampai saat ini, dua puluh tahun setelah lomba itu berlangsung, saya masih mengingatnya. Kalimat itu sebenarnya sederhana, bahkan bagi sebagian orang mungkin terasa seperti klise, begini bunyinya: ”Suatu bangsa tanpa gerak laju pemudanya adalah bagaikan syair tanpa lagu, bagaikan nada tanpa irama”.
Nah, lantas apa hubungannya kalimat itu dengan mineral? Kalimat itulah, salah satunya, yang membuat saya dua puluh tahun kemudian begitu bersemangat saat berpresentasi dalam acara sosialisasi tentang mineral di hadapan puluhan anak-anak sekolah SD, SMP, dan SMA. Kami yang tergabung dalam Tim Sosialisasi Potensi Sumber Daya Geologi Indonesia, berkeliling ke beberapa sekolah, mulai dari Sumedang, Garut, Bantul, Mojokerto bahkan hingga ke ujung Jawa Timur, Banyuwangi untuk melakukan sosialisasi tersebut. Kegiatan inilah yang menjadi salah satu agenda Bidang Informasi Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi.
”Oh, Saya Baru Tahu, Kalau Mineral Itu Ternyata Banyak Sekali Manfaatnya...”
42 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
L i n t a s a n G e o l o g i
Sosialisasi Sumber Daya Geologi dan Berbagi Pengalaman SosialisasiBerpresentasi di hadapan siswa sekolah, rasanya Generasi Mudamenjadi pengalaman sangat berharga bagi kami. Wajah-wajah muda itu terlihat begitu polos. Teringat kalimat indah di atas, jika ada yang Mata mereka bersih dan masih penuh binar rasa bertanya kenapa sosialisasi harus dilakukan pada ingin tahu. Pertanyaan yang mereka ajukan anak-anak sekolah, saya akan bersemangat kadang mengundang senyum, kadang juga menjelaskan. Bahwa anak-anak itu adalah membuat lidah berdecak kagum atau membuat generasi penerus bangsa. Bahwa suatu bangsa k i ta menggaruk-garuk kepala karena membutuhkan gerak laju pemudanya agar
bangsa itu terus maju. Bahwa generasi mudalah yang akan melanjutkan apa yang telah kita kerjakan saat ini. Bahwa merekalah yang mungkin suatu saat akan sangat merasakan dampak dari habisnya sumber daya alam, termasuk sumber daya mineral di wilayahnya.
Para siswa itu hidup di negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk sumber daya geologi. Jika sejak dini mereka telah menyadari kekayaan sumber daya alam yang dimiliki negaranya, mengetahui manfaatnya, mengenal cara pengolahannya, memahami bagaimana cara konservasinya, dst., maka kita dapat berharap, kelak saat mereka harus menentukan sendiri nasibnya, mereka menjadi lebih bijak dalam mengelola kekayaan sumber daya alam negaranya.
Memang benar, bahwa sebagian informasi mengenai kekayaan sumber daya geologi Indonesia telah mereka dapatkan dari beberapa mata pelajaran seperti sains atau ilmu
kebingungan menjawabnya. Cara kami pengetahuan sosial. Tapi, persentasenya boleh berpresentasi tentu juga harus lain dan ini dibilang sangat kecil dibanding informasi yang merupakan tantangan tersendiri. Kami harus seharusnya mereka dapatkan. Bapak atau ibu mampu menerangkan dengan bahasa yang guru yang mengajar mereka bahkan belum tentu mudah dimengerti oleh mereka. Susah, namun pernah melihat seperti apa batubara atau batuan menantang. beku, misalnya; atau boleh jadi tidak memahami
bagaimana proses pembentukan dan apa Seorang anak bertanya, “Bu kalau negara kita manfaat sumber daya mineral tersebut. kaya sumber daya mineral, apa itu sudah dipakai untuk kesejahteraan rakyat?”. Yang lain juga Sangatlah penting bagi anak didik kita, generasi mengacungkan tangan, “Kenapa sih orang-muda, bahkan juga guru-guru mereka untuk orang asing dibiarkan ikut mengelola sumber mendapatkan pengayaan wawasan langsung daya mineral kita?”. Sementara, ada pula yang dari orang-orang yang berkecimpung langsung berkomentar begini: ”Oh, saya baru tahu kalau dalam bidang sumber daya geologi. Mereka mineral itu ternyata banyak sekali manfaatnya!”. perlu diberikan kesempatan untuk bertanya ”Apakah seluruh penambangan yang ada di tentang apapun yang mereka ingin ketahui Indonesia merusak l ingkungan?” satu berkenaan dengan sumber daya geologi. Dan pertanyaan favorit yang sering muncul. ”Kenapa setelah saya berhadapan dengan anak-anak itu, sih kita kehabisan BBM?”. Dan banyak lagi rasanya hanya satu kata yang tepat untuk pertanyaan yang mereka lontarkan. Tidak dapat melukiskannya, dalam bahasa Inggris: ”It's saya ingat satu persatu. Yang jelas pertanyaan amazing!”.mereka sangat beragam, bahkan kemudian meluas tidak hanya tentang mineral. Para guru
Lintasan Geologi 43
Kepala Pusat Sumber Daya Geologi sedang memberikan sambutan pada acara sosialisasi Potensi Sumber Daya Geologi Indonesia kepada siswa-siswi SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Bantul.
44 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
Situasi pada saat sosialisasi
Diskusi dalam acara sosialisasi
a
a
Lintasan Geologi 45
Mineral Intan (a) memiliki komposisi kimia yang sama dengan mineral Grafit (c) yaitu keduanya karbon (C) murni. Namun karena perbedaan susunan atomnya, yaitu sistem Octahedral pada Intan (b) dan sistem Heksagonal pada Grafit (d), maka kedua mineral tersebut sangat berbeda dalam hal tampilan, kekerasan, sifat-sifat fisik lainnya, dan tentu saja harganya juga sangat berbeda
b c d
Magma, material utama pembentuk batuan dan mineral: aliran lava (magma yang keluar di permukaan bumi) membentuk batuan beku basalt, Kab. Raja Ampat, Papua (a); batuan beku ultrabasa, sumber mineral nikel, kab Raja Ampat, Papua b); batuan beku andesit sumber mineral industri, kab Aceh Singkil, NAD (c)
b c
46 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
Sebagian besar mineral merupakan gabungan beberapa unsur kimia. Contohnya: mineral Pyrite (bawah) yang disusun oleh unsur besi (Fe) dan Sulfur (S), dan mineral Kuarsa (atas) yang disusun oleh Silika (Si) dan Oksigen (O ).2
Lintasan Geologi 47
Jenis sumber daya geologi (SDA): batubara, SDA tidak terbarukan (a), panas bumi, SDA terbarukan (b), mineral non logam (batugamping), SDA tidak terbarukan (c),
a
b
c
48 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i harus dilakukan dengan sebaik-baiknya”, kami melanjutkan penjelasan tadi. Di sini terjadi diskusi yang menarik, karena anak-anak cerdas setingkat SMA dan SMP mulai menggugat, dengan pertanyaan mendasar: ”Apakah sumber daya mineral yang kita miliki sudah betul-betul dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia?”. Sampai disini kami persilakan para pembaca untuk menduga apa jawaban kami.
Agak susah menjelaskan proses pembentukan mineral kepada anak-anak SD. Kepada mereka kami lebih banyak menjelaskan tentang kegunaan mineral dan manfaat mineral bagi kehidupan kita. Namun, ketika kami tetap harus menyampaikan materi tentang bagaimana mineral terbentuk, presentasi kami susun dalam bentuk gambar-gambar cerah dan ilustrasi pendek yang kami harap dapat mereka pahami dengan mudah. Untuk siswa setingkat SMP dan SMA, barulah kami menjelaskan dengan lebih ilmiah sebagaimana disampaikan di atas.
Dalam menerangkan pembentukan mineral kepada para siswa setingkat SD, pertama-tama kami menjelaskan bagian-bagian bumi, mulai dari inti hingga kerak bumi. Secara sederhana kami jelaskan bahwa magma adalah sumber dari berbagai jenis batuan dan mineral. Magma berasal dari mantel bumi atau dari batuan kerak bumi yang meleleh karena mendapat temperatur dan tekanan tinggi. Magma yang cair dan kental mengandung berbagai unsur kimia yang berasal dari mantel bumi ataupun dari batuan kerak bumi yang meleleh kembali akibat tekanan dan temperatur yang tinggi pada kedalaman tertentu. Karena sifatnya yang cair dan tempatnya yang dalam dengan tekanan dan temperatur tinggi, maka magma cenderung mengalir naik ke permukaan bumi melalui bagian-bagian bumi yang lemah, misalnya retakan. Atau jika tekanannya cukup, maka magma dapat pula menerobos batuan lain di atasnya. Dalam perjalanannya ke permukaan bumi inilah magma berinteraksi dengan batuan lain yang telah ada, sehingga membentuk berbagai mineral yang berharga bagi manusia.Dengan cara itu sebenarnya kami coba menjelaskan secara sederhana bahwa mineral dapat terbentuk melalui beberapa proses, yaitu: magmatik, sedimentary, metamorfik, dan hidrotermal. Proses magmatik adalah ketika mineral terbentuk karena pembekuan magma. Proses sedimentary (pengendapan) adalah pembentukan mineral sebagai akibat pelapukan,
Proses pembentukan mineral: proses magmatik, letusan Gunungapi Merapi (a), mineral garnet, hasil proses metamorfik; (b) batu pasir di kabupaten Aceh Singkil, mengandung mineral Kuarsa hasil proses sedimentasi (c), proses hidrotermal ”black smoker” di laut Atlantik yang menghasilkan mineral terutama sulfida (d)
a
b
c
d
Lintasan Geologi 49
erosi ataupun sedimentasi yang terjadi pada bahwa manfaat mineral bukan saja untuk batuan induknya. Proses metamorfik adalah manusia, tetapi juga bagi tumbuhan dan pembentukan mineral dari batuan asal yang binatang. Sebagian besar tumbuhan mengalami perubahan suhu maupun tekanan. memperoleh mineral dari tanah. Manusia dan Adapun proses h idrothermal ada lah binatang kemudian memperoleh mineral yang pembentukan mineral melalui proses kimia yang diperlukannya dari tanaman, sayur-sayuran, terjadi dari interaksi antara batuan dengan aliran buah-buahan atau juga dari susu, telur dan air panas di dalam bumi. daging hewan pemakan tumbuhan. Mineral
sangat kita butuhkan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Dengan mineral, berbagai Kegunaan Mineraljenis tumbuhan bisa tumbuh subur dan kitapun Bagian ini adalah bagian yang paling menarik dapat menikmati hasilnya. Industri dapat buat mereka, sehingga pada akhir presentasi dikatakan juga sangatlah tergantung pada terlontar komentar dari salah seorang siswa pasokan mineral.peserta sosialisasi, ”Oh, ternyata mineral itu
banyak sekali manfaatnya ya!”. Memang Ketika mereka tampak lebih bergairah lagi dalam manfaat mineral itu sangat banyak sehingga menyimak penjelasan kami, manfaat lebih lanjut dapat dikatakan bahwa kehidupan kita dari mineral kami sampaikan dengan agak sangatlah tergantung pada keberadaan mineral. mendalam. Pada tahap ini kami memberikan
Mereka terlihat antusias ketika kami menjelaskan contoh barang yang berguna dalam kehidupan
lebih jauh bahwa mineral sangatlah penting sehari-hari beserta mineral yang digunakan di
dalam kehidupan kita. Kami biasanya memulai dalamnya, mulai dari barang kecil-kecil di sekitar
dengan pertanyaan yang kami jawab sendiri: kita sampai pesawat luar angkasa. Di bawah ini
”Tahukah kalian bahwa banyak sekali barang beberapa contoh penjelasan dimaksud yang
yang kita pergunakan sehari-hari memakai sering kami sampaikan.
mineral sebagai salah satu bahannya. Mulai dari pasta gigi, sabun mandi, deterjen, kertas, pensil, ”Dengan mineral kita dapat menyalakan korek
piring, gelas dan masih banyak lagi yang lainnya api. Bagian samping kotak korek api yang dapat
seperti: buku tulis, pensil, sepeda, kaleng digores itu mengandung fosfor. Fosfor diambil
minuman, kabel listrik, perangkat komputer, dari mineral Apatit. Adapun batang korek api
peralatan tukang, kendaraan, pesawat bahkan kosmetik yang dipergunakan oleh para wanita, semuanya dibuat dengan andil mineral didalamnya”.
Kami menjelaskan lebih lanjut kepada mereka
Manfaat mineral untuk manusia, mulai dari cermin, peralatan komunikasi, mesin-mesin, peralatan penelitian, senjata, dan tanaman. Berbagai peralatan sehari-hari terbuat dari bahan yang berasal dari berbagai mineral antara lain Silika yang diperoleh diantaranya dari mineral Feldspar
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
50 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
adalah bahan yang mengandung senyawa yang sangat tepat, kristal kuarsa juga dipakai Antimon yang berasal dari mineral Stibnit (Sb S ) sebagai bandul pada jam listrik”.2 3
dan belerang. Mineral Kuarsa digunakan dalam ”Tembaga (Cu) banyak digunakan untuk bahan berbagai jenis petunjuk waktu, antara lain jam baku uang koin, pipa, perhiasan, alat-alat tehnik, quartz, dsb. Bila dipecah dari batuannya, kuarsa senjata dan juga sebagai kawat rambut yang berbentuk pasir. Dengan menggunakan aliran terdapat dalam kabel listrik. Perunggu adalah listrik, kristal kuarsa dengan ukuran tertentu campuran tembaga dan timah putih yang dapat dibuat bergetar dengan frekuensi tertentu mudah dibentuk dan tahan karat. Perunggu pula. Penggetar yang dibuat dari kristal kuarsa dipergunakan untuk membuat patung-patung dipakai pula pada rangkain radio untuk yang biasa menghiasi kota. Nikel (Ni) jenis unsur mengontrol frekuensi. Karena waktu getarnya
Korek api terbuat dari bahan unsur Fosfor yang diambil dari mineral Apaptit (a), dan senyawa Antimon yang berasal dari mineral Stibnit (b).Mineral kuarsa salah satu bahan pembuatan petunjuk waktu (jam) moderen (c)
c
a
b
Mineral-mineral bahan pembuat peralatan baja anti karat (stainless steel): native tembaga (a); batuan serpentinit-salah satu batuan ultramafik yang mengandung mineral chrisotil sumber logam nikel (b); mineral Crocoite dari Dundas, Tasmania, sumber logam Khrom (c)
c
a
b
Lintasan Geologi 51
logam lainnya, bersama-sama dengan unsur terbang. Yaitu: Alumunium (Al) yang ringan, Khrom (cr) biasa digunakan sebagai pelapis sangat penting untuk campuran bahan badan bahan baja anti karat (stainless steel), misalnya pesawat (aircraft); Titanium (Ti), digunakan igunakan untuk sendok dan garpu. Nikel juga untuk bahan campuran pembentuk bagian-merupakan bahan alat pemanas seperti oven bagian dari mesinnya; dan ratusan meter kawat atau toaster. Khrom diperoleh antara lain dari Tembaga (Cu) yang menghubungkan bagian-mineral Chrocoite (PbCrO ), sedangkan Nikel bagian elektroniknya. Alumunium dapat 4
diperoleh dari mineral bijih Bauksit dengan diperoleh antara lain dari Laterit Nikel, seperti mineral sumbernya antara lain Gibbsite (Al ditemukann di Soroako, Sulawesi Selatan.(OH) ); Titanium antara lain terdapat dalam pasir 3
Pasir kuarsa, kapur silika, kalsium oksida, natrium besi di tepi pantai dengan mineralnya yaitu Rutile oksida, alumunium, magnesium dan potasium, (TiO ); adapun Tembaga dapat diambil dari 2
adalah unsur dan senyawa yang terdapat pada mineral tunggal tembaga (Native Copper) atau mineral-mineral bahan utama pembuatan kaca mineral lainnya seperti Kalkopirit (CuFeS )”. 2
atau gelas, yaitu: Kuarsa. Cangkir dan piring terbuat dari mineral bahan keramik yang dilapisi ”Nah, bayangkan kehidupan kita tanpa mineral, dengan silika. Silika ini diperoleh dari kelompok seperti apa jadinya. Karena itu, dapatlah kita mineral silikat, seperti Feldspar dan Kaolin”. simpulkan bahwa mineral itu sangat penting
untuk kelangsungan hidup seluruh makhluk Besi (Fe) bersama tembaga (Cu) adalah bahan hidup di dunia”. Demikian kira-kira kalimat yang pembuat logam campuran, baja. Kita tahu sering kami sampaikan dalam menutup bagian kegunaan baja, yaitu antara lain bahan untuk penjelasan tentang manfaat mineral bagi membuat berbagai jenis kerangka bangunan kehidupan. yang harus sangat kokoh, seperti jembatan, gedung bertingkat, dan jalan kereta api. Logam Eksplorasi dan Penambangan Mineralbesi yang sangat bermanfaat itu dapat diperoleh Dalam presentasi, kami juga menjelaskan dari mineral Magnetit (Fe O ) Peralatan canggih 3 4 bagaimana mineral itu dapat ditemukan, yaitu,
di rumah sakit atau di laboratorium, mulai dari terutama melalui kegiatan eksplorasi. Kepada mikroskop, alat rontgen, sampai alat USG atau mereka kami jelaskan juga pekerjaan seorang ahli laser, semuanya dibuat dengan menggunakan geologi. Ahli geologi sangat berperan dalam bahan baku mineral. menemukan tempat-tempat yang memiliki
kandungan mineral didalamnya. Mereka ”Coba, apakah kalian tahu, ada berapa jenis melakukan survei ke daerah-daerah untuk logam utama yang menjadi penyusun pesawat melihat potensi sumber daya geologi di daerah terbang? Kalau kalian bukan kutu buku yang rajin tersebut. Mereka memasuki hutan, menaiki membaca ensiklopedia, pasti banyak yang tidak gunung, menyusuri sungai untuk mempelajari tahu jawabannya. Ada tiga mineral logam yang batuan-batuan, yang mungkin mengandung penting untuk membuat sebuah pesawat jenis mineral berharga tertentu. Survei tersebut
Mineral bahan pembuatan pesawat terbang: Gibsit dalam Bauksite sumber alumunium (a); Rutil sumber titanium (b); dan mineral Kalkopirit salah satu sumber logam tembaga (c)
a cb
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
52 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Eksplorasi geologi dan jenis penambangan: Eksplorasi batubara dengan pengeboran (a); Tambang dalam batubara (b); Contoh tambang terbuka, tambang emas Batu Hijau NTB (c)
a b c
Lintasan Geologi 53
Konservasi lingkungan pertambangan: Awalnya, tambang batubara yang sedang beroperasi, tampak sebelah kanan tanah penutup yang dipindahkan dari bagian atas lapisan batubara (a); Selesai penambangan, salah satu contoh bekas tambang batubara(b); Tahap reklamasi, mengembalikan sisa tanah penutup ke lokasi bekas tambang (c).
a b c
S e p u t a r G e o l o g iL i n t a s a n G e o l o g i
54 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
yang mengharukan itu: ”Saudara-saudara, saya masih sangat ingat, 25 tahun yang lalu, para ahli Pusat Sumber Daya Geologi datang ke sekolah saya, saat itu saya baru kelas 2 SMA, pikiran saya terbuka saat itu, tentang betapa kayanya tanah air kita, salah satunya oleh kekayaan sumber daya mineral. Saat itu saya bertekad untuk menjadi Sarjana Lingkungan, yang siap mengabdikan diri untuk menjaga kelestarian sumber daya alam tanah air kita. Alhamdulillah, Cita-cita saya tercapai bahkan sekarang saya dipercaya untuk memimpin Bangsa Indonesia, tidak lain itu karena mata saya terbuka oleh presentasi para ahli Pusat Sumber Daya Geologi ketika itu. Maka merupakan kehormatan bagi saya bisa hadir di sini...”.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral berkata dalam acara tersebut tak kalah indahnya dan memberi dorongan semangat khususnya bagi para ahli geologi. Inilah salah satu kutipan sambutan beliau: ”Saudara-saudara sungguh saya tidak pernah menyangka, seperti halnya Bapak Presiden, 15 tahun yang lalu, para ahli di kantor ini juga pernah datang ke sekolah saya, jauh di Banyuwangi sana. Dari presentasi mereka, betapa ingin saya menjadi seorang geologist. Alhamdulillah cita-cita saya tercapai, bahkan sekarang saya dipercaya untuk menjadi Menteri Energi dan Sumber daya Mineral....Merupakan kebanggan bagi saya, karena Jajaran Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral bagaimanapun telah turut memberikan jasa dalam memberikan panambahan wawasan, bagi anak-anak seperti saya yang kelak terbukti merubah jalan hidup saya...”
Seorang wanita muda dengan penuh percaya diri maju kemuka untuk memberi sambutan. Dialah pengusaha mineral yang membangun museum mineral untuk anak tersebut. Dalam sambutannya ia berkata...”Saya baru kelas 6 SD ketika Bapak dan Ibu dari Pusat Sumber Daya Geologi datang ke sekolah saya di Bantul. Saya sungguh tercengang dengan presentasi mereka, saya baru tahu kalau ternyata mineral itu banyak sekali manfaatnya. Sejak itu saya bercita-cita untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Mineral membawa saya menjadi pengusaha seperti saat ini. Saya bercita-cita untuk mendirikan museum mineral untuk anak. Tempat anak-anak belajar apapun tentang mineral. Segala puji bagi Allah yang telah mengabulkan cita-cita saya. Museum ini saya bangun dan saya dedikasikan bagi anak-anak seluruh Indonesia.
Hasil reklamasi; Contoh reklamasi yang baik, sehingga membentuk ekosistem (a); Yang lebih produktif, salah satu sisa tambang yang direklamasi menjadi ladang (b); Yang jelek, sisa tambang yang tidak direklamasi, erosi mengakibatkan daerah ini tidak dapat ditanami (c)
c
a
b
Lintasan Geologi 55
Contoh peta tematik sumberdaya geologi; Peta endapan mineral logam di Indonesia (Metalic minerals deposit in Indonesia), aslinya skala 1:22.000.000, terbitan Pusat Sumber Daya Geologi.
[Bagian penutup ini merupakan imajinasi penulis artikel ini. Red]
Friedrich Mohs adalah seorang ahli mineral
(mineralogist) berkebangsaan Jerman. Lahir 29
Januari 1773 di Gernrode, Jerman, dan memulai
belajar kimia, matematika, dan fisika di University
of Halle, Mohs kemudian belajar mengenai
pertambangan di Akademi Pertambangan
Freiberg, Saxony (Jerman sebelah timur).
Setelah satu tahun menjadi foreman tambang,
pada tahun 1802 ia pindah ke Austria untuk
bekerja sebagai analis mineral pada sebuah
perusahaan kolektor mineral. Sebagai bagian
dari tugasnya, ia mulai mengklasifikasikan
mineral berdasarkan karakteristik fisiknya. Saat
ini, mineral dapat diklasifikasi lebih rinci
berdasarkan komposisi kimianya, namun sifat
fisik mineral masih sangat berguna dalam
observasi lapangan.
Mohs menyusun skala kekerasan mineral pada
tahun 1812, sebuah skala yang masih sahih
digunakan sampai saat ini dan sering disebut
sebagai Skala Mohs. Mohs memilih 10 mineral
utama sebagai acuan skalanya yang berarti
kekerasan mineral dalam skala Mohs bernilai dari
1 hingga 10. Talc (1) artinya kekerasan Talc atau
lempung dalam skala Mohs adalah 1. Skala Mohs menunjukkan karakteristik kekuatan
mineral dalam menahan goresan mineral
lainnya, baik yang lebih keras maupun yang
lebih lunak dari mineral yang digores.
Sebagai contoh, jika sebuah material dapat
digores oleh apatite (5), tapi tidak tergores oleh
fluorite (4), maka kekerasan material tersebut
dalam skala Mohs adalah antara 4 dan 5. Skala
Mohs tidak secara langsung menunjukkan angka
yang bersifat ”ukuran”, melainkan murni bersifat
ordinal atau urutan bilangan saja. Contoh,
corundum (9) memiliki kekerasan dua kali lipat
dari topaz (8), tapi kekerasan diamond (10)
Friedrich Mohs, Penemu Skala Kekerasan Mineral
1773-1839
G e o f a k t a
Friedrich Mohs
56 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Geofakta 57
hampir empat kali lipat kekerasan
corundum.
Skala lainnya yang menunjukkan kekerasan
mineral antara lain adalah: Skala Brinell's,
Vicker's, Knoop, Meyer, Rockwell, dan
Rebound. Skala Rebound adalah skala
kekerasan dinamis atau kekerasan absolut
menggunakan sclerometer. Kekerasan tiap
mineral sangat relatif terhadap lainnya,
bervariasi tergantung dari bagaimana test
dilakukan, arah butiran, orientasi
kristalografi, dsb.
Ta b e l d i b a w a h m e n u n j u k k a n
perbandingan Skala Mohs dan kekerasan
absolut yang diukur dengan sclerometer.
Tahun 1812, Mohs diangkat sebagai
professor di Graz, kemudian tahun 1818
Mohs diangkat menjadi professor di
Saxony. Melengkapi karirnya, pada tahun
1826 ia diangkat pula menjadi professor di
Vienna. Mohs meninggal dunia tahun
1839 di Agordo dekat Belluno saat dalam
perjalanan menuju ke Itali.
Disadur dan diterjemahkan oleh: Joko Parwata
Sumber:1.http://www.amfed.org/t_mohs.htm2.http://en.wikipedia.org/wiki/Friedrich_Mohs3.http://24carat.co.uk/hardnessmohsscaleframe.html
Sepuluh mineral dan kekerasannya dalam Skala Mohs
Rentang kekerasan dan beberapa mineral yang terliputKekerasan Mineral skala Mohs (kekerasan relatif) dan kekerasan absolutnya
Beberapa hari kemudian lempung lain kembali dikirim Mamat muda ke Pak Engkon untuk dijadikan preparat atas pesanan atasannya. Hasilnya kembali hitam seperti yang lalu. A t a s a n n y a p u n b i n g u n g . A k h i r n y a terpecahkanlah teka-teki itu bahwa Mamat mudalah yang pernah sukses membuat preparat lempung sebelumnya Tak berselang lama, atasannya mengajak Mamat bekerja di Laboratorium milik orang Belgia di Kalimantan Barat. Dan, beberapa waktu kemudian Mamat muda resmi menjadi pegawai negeri di instansi yang sekarang bernama Pusat Sumber Daya Geologi hingga saat ini.
Pak Mamat R. yang Ulet Tulisan di atas adalah sekelumit kisah kehidupan seorang ahli preparator pada Laboratorium Fisika Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi, Pak Mamat R. Preparator adalah ahli atau keahlian membuat preparat atau sayatan sangat tipis batuan untuk dianalisa di bawah
mikroskop yang diperlukan dalam penelitian dan eksplorasi mineral. Kisah hidup seorang yang mau belajar sendiri, ulet, dan tekun, tampak dalam cerita langsung darinya, Pak Mamat R, masuk ke instansi Pemerintah tersebut dengan ijazah SD dan sekarang ia sudah berijazah SMA dengan total masa kerja sudah lebih dari 25 tahun.
WG Nomor 2 Tahun II, 2007 ingin mengenalkan kepada para pembaca salah seorang yang tangguh dibalik sayatan-sayatan tipis yang diperlukan dalam riset maupun eksplorasi mineral. Dan, bagaimana ketertarikan, kiprah, dan suka duka seorang yang bekerja dalam bidang yang langka, namun sangat diperlukan: preparator. Pada bagian awal disajikan hasil wawancara WG dengan Pak Mamat, dilanjutkan dengan sedikit penjelasan tentang arti sayatan tipis didalam penelitian dan eksplorasi mineral. Sebagai penutup, disajikan proses pembuatan sayatan sebagaimana diperlihatkan oleh Pak Mamat kepada WG.
Mamat R., sedang mengamati preparat dengan menggunakan mikroskop
P r o f i l
60 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Profil 61
Ngobrol santai dengan Pak MamatUntuk mengenal langsung kehidupan Pak Mamat R serta awal ketertarikannya pada dunia preparator, WG mewawancarai beliau di ruangannya. Berikut petikannya:
Tanya (T): Pak Mamat kapan masuk bekerja di instansi Geologi ini?Jawab (J): Tahun 1980. Saya menjadi pegawai harian selama dua tahun. Setelah itu diangkat langsung menjadi pegawai negeri dan ditempatkan di laboratorium sebagai preparator. Alasannya mungkin karena saya memiliki pengalaman bekerja dengan orang asing sebagai preparator.
T: Pengalaman bekerja dengan orang asing siapa, Pak?J: Orang Belgia, Jepang, dan Inggris.
T: Nama lengkap?J: Mamat R. Kepanjangan huruf ”R” ini saya sendiri tidak tahu. Di akte kelahiran tertulis hanya ”R” tidak ada kepanjangannya.
T: Tempat dan tanggal lahir?J: 15 Maret 1959, di Cicadas, Bandung. Sekarang tinggal di Terusan Buahbatu, Mekarsari 2, RW 2, RT 2, Kota Bandung.
T: Dari mana kemampuan yang Pak Mamat sekarang miliki ini, apakah hasil belajar?J: Pertama kali saya hanya melihat orang bekerja (lalu Pak Mamat menceritakan kisah awal ia bekerja sebagai preparator sebagaimana dikisahkan pada awal tulisan ini-red). Kemudian bekerja sambil belajar dengan orang Belgia selama kurang lebih dua tahun di Kalimantan Barat. Setelah bekerja lima tahun di Geologi, saya diperbantukan dalam kerja sama dengan Jepang khusus membuat Thin section (sayatan tipis-red) dan Polished section (sayatan tipis poles-red), 1985-1988 di Kalbar dan Jambi dalam proyek eksplorasi Platina dan Timah Hitam. Setelah itu ada kontrak dengan Pertamina dan Robertson Research selama 3 tahun 1989-1991. Lalu selama dua atau tiga bulan kadang-kadang ada panggilan ke Kamojang khusus membuat thin section dan polysection.
T: Kelihatannya Pak Mamat ini banyak bekerja di luar kantor, ya?J: Setelah tahun 1990 baru saya banyak kerja di kantor. Sebelumnya memang banyak kerja di luar. Kemampuan membuat thin section dan polisection ini banyak dibutuhkan orang asing.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan sempurna dalam melakukan analisis mineral bijih berdasarkan analisis sayatan tipis batuan (preparat), maka pembuatan preparat itu perlu didukung dengan kelengkapan, peralatan dan bahan serta sarana yang cukup memadai. Peralatan yang diperlukan antara lain: hand press, gergaji untuk rock cutting, grinding, cloting, alat poles berikut alat pemutarnya, dan
Mamat R. tengah memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan dan peralatan yang ia pakai untuk bekerja
Salah satu mesin thin section yang dipergunakan Mamat R. untuk membuat preparat
Susah dicari ahlinya di sini. Mereka bekerja tidak melihat latar belakang pendidikan tetapi hasil pekerjaan. Alasannya karena hasil kerjanya harus dapat dijual.
T: Apa suka duka menjadi pegawai negeri?J:Dukanya, kalau ke luar daerah, saat menempuh medan lapangan yang berat. Sukanya, senang berjumpa dengan banyak orang di kampung-kampung. Tetapi setelah mengenal mereka dengan baik harus berpisah lagi.
T: Nama Istri?J: Entin, kelahiran Garut 1959.
T: Sudah dikaruniai anak berapa?J: Saya punya anak empat. Yang tertua anak laki-laki saat ini sedang menempuh kuliah Sastra Arab di Universitas Al-Azhar di Kairo Mesir. Tiga orang lagi semuanya perempuan. Yang paling kecil sekolah di SMP kelas dua.
T: Bagaimana kisahnya hingga anak Bapak dapat kuliah di luar negeri sana ? Dapat Ikatan Dinas?
J: Tidak, biaya sendiri. T: Ada kesan-kesan menarik selama bekerja?J: Ada. Saya memiliki banyak koleksi batuan. Batu-batuan itu saya kumpulkan saat bekerja dengan orang asing. Saya mengumpulkan batu-batu sisa yang dibuang, lalu dipoles sendiri. Tahun 1993 salah seorang kenalan saat saya bekerja di Kanwil Pertambangan Provinsi NTT berkunjung ke rumah saya. Ia tertarik akan koleksi batuan saya yang berjumlah lebih dari 100 buah itu. Satu lemari koleksi batuan saya dibelinya dengan lemarinya sekaligus. A lhamdul i l lah, has i lnya cukup untuk menguliahkan anak-anak saya.
Saya juga sering memberi pelajaran kursus di PPTP (Pusat Pendidikan Tenaga Pertambangan, Badiklat ESDM sekarang-red). Suatu ketika pihak PPTP datang ke rumah saya untuk meminta beberapa batu untuk dijadikan contoh pelajaran di sekolahnya. Saya kaget karena yang datang ternyata direkturnya langsung. Katanya kepada saya, ”Mat, kamu salah naruh batu-batu ini. Lebih baik di taruh di PPTP saja.” Akhirnya koleksinya itu 'dipindahkan' juga ke sana (PPTP-
Mamat R. dengan latar belakang koleksi batu-batuan
P r o f i l
Gunung Gede
62 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
J: Tidak, biaya sendiri. T: Ada kesan-kesan menarik selama bekerja?J: Ada. Saya memiliki banyak koleksi batuan. Batu-batuan itu saya kumpulkan saat bekerja dengan orang asing. Saya mengumpulkan batu-batu sisa yang dibuang, lalu dipoles sendiri. Tahun 1993 salah seorang kenalan saat saya bekerja di Kanwil Pertambangan Provinsi NTT berkunjung ke rumah saya. Ia tertarik akan koleksi batuan saya yang berjumlah lebih dari 100 buah itu. Satu lemari koleksi batuan saya dibelinya dengan lemarinya sekaligus. A lhamdul i l lah, has i lnya cukup untuk menguliahkan anak-anak saya.
Saya juga sering memberi pelajaran kursus di PPTP (Pusat Pendidikan Tenaga Pertambangan, Badiklat ESDM sekarang-red). Suatu ketika pihak PPTP datang ke rumah saya untuk meminta beberapa batu untuk dijadikan contoh pelajaran di sekolahnya. Saya kaget karena yang datang ternyata direkturnya langsung. Katanya kepada saya, ”Mat, kamu salah naruh batu-batu ini. Lebih baik di taruh di PPTP saja.” Akhirnya koleksinya itu 'dipindahkan' juga ke sana (PPTP-
Gunung Gede
red). T: Batuan apa yang paling menarik Bapak? Mengapa Sayatan Tipis Batuan?J:Batuan yang paling banyak mengandung Pak Mamat selanjutnya menjelaskan bagaimana
proses pembuatan sayatan tipis antara lain mineralnya. Contohnya pyrit dan kristal. Di diringkaskan berikut ini. Untuk menunjang rumah koleksi saya yang paling banyak adalah kegiatan eksplorasi mineral, hasil analisis fisika batuan mengandung kristal.mineral sangat penting artinya. Informasi tersebut terutama sebagai acuan pelaksanaan T: Koleksi batuan Bapak banyak tersebar, ya? eksplorasi. Pekerjaan analisis fisika mineral dapat Tersebar kemana saja?dilakukan di Laboratorium Fisika Mineral, Pusat J: Ya, ke Perancis, ke kanwil Medan, Bali, dan Sumber Daya Geologi, Badan Geologi, PPTP. Kira-kira seminggu lalu saya kirimkan juga Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 150-an batuan ke Pertamina Kamojang.
Kegiatan laboratorium unit tersebut, diantaranya T: Suka duka dalam pekerjaan?adalah pemeriksaan atau analisis mikroskopik J: Ya, bagi saya saat memperoleh batuan yang bijih disertai dengan ”fotomikrografi” sebagai susah untuk diproses tetapi harus dikerjakan. kelengkapan analisis yang memberikan informasi Banyak sekali seperti lumpur atau batu-batuan tentang jenis mineral, tekstur, struktur, yang mudah lepas. Meskipun berat, saya tidak paragenesa dan genesa mineral. Untuk maksud mudah menyerah. Saya pikirkan terus caranya. tersebut diperlukan sayatan tipis (thin section) Jadi saya t idak hanya mengandalkan maupun sayatan tipis yang dipoles untuk analisis pengetahuan dari buku tetapi saya pikirkan juga mineral bijih (polished section) dari contoh sendiri caranya. Kadang-kadang cara tersebut batuan yang diambil di lapangan. tidak ada dalam teorinya.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan Itu juga alasan mengapa tenaga saya dipakai oleh sempurna dalam melakukan analisis mineral bijih orang asing. Banyak pekerjaan memproses berdasarkan analisis sayatan tipis batuan batuan yang susah dan tidak bisa dikerjakan oleh (preparat), maka pembuatan preparat itu perlu orang-orang. Maka mereka memanggil saya. didukung dengan kelengkapan, peralatan dan Dan biasanya selalu bisa saya kerjakan. bahan serta sarana yang cukup memadai. Peralatan yang diperlukan antara lain: hand T: Sekarang di kantor, proses membuat preparat press, gergaji untuk rock cutting, grinding, dari awal hingga selesai dikerjakan semua oleh cloting, alat poles berikut alat pemutarnya, dan Pak Mamat?microcutter.J: Oh, tidak. Sekarang banyak tenaga di sini. Saya
biasanya hanya menangani pekerjaan yang sulit. Untuk mengidentifikasi mineral bijih diperlukan sayatan poles (polished section) yang memenuhi T: Pak Mamat pasti tidak akan selamanya berada standar. Selain hal tersebut di atas dalam di sini, karena suatu saat akan pensiun. Nah, kira-pembuatan sayatan poles diperlukan juga bahan kira ada tidak generasi penerus Bapak? bahan yang antara lain; epoksi dan hardener, alat J:Belum ada orang yang berbakat untuk pencetak poles, coaborundum untuk abrasif pekerjaan ini. Banyak yang baru satu dua bulan berukuran 300 mesh, 600 mesh, 1000 mesh dan bekerja langsung jenuh. Anak saya sendiri pernah 2000 mesh, cairan alumina ukuran 3 mikron dan saya coba arahkan ke pekerjaan ini ternyata tidak 1 mikron, diamond paste ukuran 1 mikron, serta tahan juga. Ya, karena memotong batu dan clothing n (Tim Warta Geologi)memoles batu, itu semua pekerjaan yang
membuat kita mengantuk .
Sampai sekarang saya belum menemukan orang yang tepat untuk menjadi pengganti saya. Saya pernah memberi bimbingan kursus kepada sekitar 50 orang di PPTP. Dari sejumlah itu hanya dua orang yang terpilih. Dari dua orang itu, salah satunya adalah perempuan dan yang terbaik. Banyak para peserta yang tidak sabar, mereka bekerja asal cepat selesai saja. Padahal untuk pekerjaan ini dibutuhkan ketelitian, ketenangan, dan ulet.
Profil 63
S e p u t a r G e o l o g i
eminar bertaraf internasional in i dan daerah, perguruan tinggi, perusahaan berlangsung di Hotel Bumikarsa Bidakara, swasta, konsultan, LSM, dan mahasiswa.SJakarta pada tanggal 2 dan 3 April 2007.
Pertemuan dua hari ini diselenggarakan atas kerja Dalam sambutannya, Menteri Energi dan Sumber sama anatara Badan Geologi dengan CCOP Daya Mineral mengharapkan seminar ini akan (Coordinating Committee for Geoscience menjadi stimulan bagi para peneliti dari berbagai Programme in East and Southeast Asia) dengan disiplin ilmu dan berbagai negara maju untuk tujuan: berdiskusi dan berbagi pengalaman serta
keberhasilan mereka menghadapi bencana alam 1.Melakukan penelaahan-ulang sistem yang tak t e rduga , aga r k i t a dapa t
pengelolaan bencana secara berjenjang mempersiapkan diri menghadapi tsunami yang 2.Mengidentifikasi kegiatan teknis yang diakibatkan oleh gempa bumi pada masa yang
dibutuhkan untuk menerapkan rencana risk akan datang. Lebih lanjut dikatakan oleh Menteri assessment dan manajemen kebencanaan bahwa walaupun kemajuan ilmu dan teknoogi pada level nasional dapat turut membantu kita mengatasi bencana
3.Meningkatkan ketersediaan informasi yang alam, tetapi kemampuan masyarakat dalam sesuai dan dibutuhkan bagi masyarakat dan menghadapi bencana alam berskala besar juga pemerintah daerah sangat penting. Karena itu manajemen yang
4.Meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di semua tingkatan, baik kebijakan, teknis dan kapasitas kelembagaan secara lokal, regional, dan nasional.
5.Memanfaatkan ilmu pengetahuan guna membangun budaya aman bencana dan ketahanan masyarakat
Peserta seminar yang berjumlah sekitar 380 orang ini merupakan perwakilan dari negara-negara Jepang, Amerika, Jerman, Belanda, Vietnam, Tahiland, Phillippine, dan Sri Lanka. Sementara dari dalam negeri peserta seminar berasal dari berbagai instansi pemerintah pusat
International SeminarEarthquake and Tsunami Risk and Hazard Management for Resilient Community
68 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Seputar Geologi 69
efektif, termasuk penggunaan teknologi yang tepat, komunikasi yang lancar antara institusi terkait dengan pemerintah setempat, dan membangun masyarakat yang sadar bencana, merupakan kunci bagi mitigasi bencana.
Setelah dibuka resmi oleh Menteri Purnomo Yusgiantoro, seminar menampilkan pembicara kunci dari Indonesia, Bambang Dwiyanto, M.Sc. sebagai Permanent Representative for CCOP, Kepala Badan Geologi pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa dalam kerangka tektonik global, Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif utama. Karena itu kepulauan Indonesia menjadi salah satu daerah tektonik yang paling aktif. Akibatnya selain memberikan sumber saya alam yang melimpah, keadaan ini juga menempatakan Indonesia menjadi sangat rentan terhadap bencana geologi. Karena itu, Kepala Badan mengharapkan bahwa seminar ini akan dapat membuka era baru dalam menghadapi bencana alam dengan menggunakan teknologi maju sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga menjadi komunitas yang memiliki ketahanan terhadap bencana.
Usai pemaparan makalah kunci, seminar sesi hari pertama diisi dengan pemaparan delapan makalah:
No Nama Pembicara Judul Makalah
1.
2. Dr.P.J.Prih Harjadi (Deputy of Information) Current status on the Indonesia Tsunami Early warning system Development
3. Dr. A. Hoffman-Rothe (germany) BGR contribution to geohazard assessment and management in Indonesia
4. Dr. Danny Hilman & Hery Harjono (LIPI) Indonesian earthquake and tsunami source parameters and hazard models
5. Dr. David R. Tapin (BGS) Intrepetation of the HMS Scott Sonar Image Below simeulue Island
6. Dr. Walter Mooney (AS) International activities directed toward a modern indian ocean tsunami: warning system-
progress and perfectives
7. Dr. Kenji Satake (Jepang) Tsunami as infrequent natural hazard
8. Dr. Eng. Hamzah Latief (ITB) The role of geological setting for pre-calculating tsunami modelling with respect to tsunami
early warning system
Dr. Ir. Surono (GAI) Geoscientific aspects of tsunamigenic Earthquakes and its Mitigation Strategy in Indonesia
No Nama Pembicara Judul Makalah
1.
2. Dr. Idwan Suhardi (Ristek) Selecting the reliable technology for Tsunami early warning system in Indonesia
3. Mr. Thomas Rehman (BGR) Management of Georisk Some examples from the BGR/GA projects in Aceh and Bandung
4. Ir. Sugeng Tri Utomo, DSS (Indonesia) Preparedness on the tsunami hazard mitigation in Indonesia
5. Dr. Stephan Gruijter & Dr. J. De Sonneville
(TNO/Belanda) Geological expertise and risk assessment
6. Prof. Dr. Seiji Suzuki (GSJ-AIST) Risk communication as a preventive measure
7. Mr. Worawut Tantiwanich (Thailand) Future tsunami risk in Thailand
Mr. Niran Chaimanee (CCOP) Tsunami risk assessment and mitigation in S & SE Asia
Pada akhir sesi teknis, delegasi dari sepuluh negara berkumpul dalam suatu forum evaluasi. Forum tersebut merumuskan kesepakatan tentang apa yang harus dilakukan ke depan agar manajemen gempa bumi dan tsunami dapat dilaksanakan secara efektif. Adapun ringkasan hasil kesepakatan adalah sebagai berikut:
1.Training and campaign2.Open access information3.Sharing information4.S impl i f i cat ion of technology for
dissemination of early warning system5.Integrated community-based approach by
mobilizing non-governmental organizations (NGOs)
Seminar ditutup oleh Kepala Badan Geologi, setelah dibacakan evaluasi dan finalisasi seminar oleh perwakilan para delegasi dari masing-masing negara. (N. Adriyani) n
Sementara itu, seminar hari kedua menampilkan tujuh buah makalah sebagai berikut:
okakarya bedah atlas berlangsung pada hari pembangunan dan pemanfaatan di tempat Selasa, pukul 09.00 hingga 13.00 26 Juni tersebut di antranya adalah keterbatasan L2007 bertempat di Auditorium lt 10 prasarana wilayah, ketersediaan dana
Sekretariat jenderal Departemen Energi dan pembangunan, dan aspek sosio-kultural. Untuk Sumber Daya Mineral, Jakarta. itulah diperlukan suatu kebijakan nasional
penataan ruang laut pesisir, dan pulau-pulau Acara yang dibuka oleh Kepala Badan Diklat kecil. Demikian dikatakan oelh Direktur Jenderal ESDM yang mewakili Menteri ESDM ini bertujuan Penataan Ruang Depertemen Pekerjaan Umum untuk mendapatkan masukan guna memperkaya yang pada saat itu diwakili oleh Dr. Ir. Ruchyat data dan informasi yang dikanduing dalam Atlas Deni Jaka Permana, M.Eng., Direktur Penataan Pengelompokan Pulau Kecil Berdasarkan Ruang Nasional, Departemen Pekerjaan Umum. Tektonogenesis untuk Perencanaan Tata Ruang Dikatakan pula bahwa Indonesia sebagai negara Darat, Laut, dan Dirgantara Nasional. Seperti kepulauan terbesar di dunia memiliki hak telah diketahui bahwa pulau atau gugusan pulau eksklusif dalam memanfaatkan sumber daya dengan tektonogenesis yang berbeda, akan kelautan dan berbagai kepentingan yang terkait memiliki karakteristik berbeda pula dalam hal dalam wilayah seluas 2,7 km2 perairan ZEE. potensi sumber daya alam, kebencanaan, kondisi Dengan demik ian Indones ia memi l ik i fisik perairan sekitar, respons terhadap keunggulan komparatif dalam potensi strategis perubahan iklim, dan adat istiadat penduduknya. yang dimiliki di wilayah kepulauan, pesisir, dan Untuk itu diperlukan pengelolaan yang tepat dan laut, sehingga dapat menjadi prime mover dalam sesuai dengan daya dukung masing-masing pengembangan wilayah nasional bagi wilayah kelompok pulau kecil tersebut. kepentingan seluruh stakeholders.
Dalam laporannya, Kepala Badan Geologi yang Pengelompokan pulau kecil sebagai salah satu diwakili oleh Sekretaris Badan Geologi, Ir. aspek penataan ruang laut, pesisir, dan pulau-Suyartono, M.Sc. mengatakan bahwa materi pulau kecil merupakan makalah yang disajikan yang terkandung dalam atlas ini merupakan oleh Ir. Ferrianto Hadisetiawan Jais, Direktur Tata himpunan data dan informasi spasial geologi Ruang laut pesisir dan Pulau-pulau kecil, serta data dan informasi terkait lainnya yang departemen Kelautan dan Perikanan.telah diperoleh selama empat dasa warsa terakhir pelaksanaan pembangunan nasional di bidang Penyaji terakhir, Prof. Dr. Ir. Jacub Rais, M.Sc. geologi dan bidang terkait lainnya. sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan
Indonesia dalam paparannya yang berupa foto-Sebagaimana diketahui, bahwa Indonesia terdiri foto mengetengahkan “Evaluasi Materi Atlas atas pulau besar dan kecil, berpenghuni maupun Pengelompokan Pulau Kecil Berdasarkan tidak berpenghuni. Pulau-pulau tersebut Tektonogenesis”.berjumlah lebih dari 17.000, dan secara geografis berlokasi pada tempat yang sangat Diskusi dan tanya jawab dalam lokakarya strategis, yaitu di antara benua Asia dan tersebut dipandu oleh Drs. Agustomo, MPM, Australia. Keberadaaan pulau-pulau kecil anggota Dewan Maritim Indonesia.tersebut dinilai sangat penting dilihat dari aspek Lokakarya Bedah Atlas Pengelompokan Pulau politik, pertahanan, dan keamanan maupu Kecil Berdasarkan Tektonogenesis untuk nsecara ekonomis. Namun, karena pulau-pulau Perencanaan Tata Ruang Darat, Laut, dan tersebut umumnya berada pada tempat-tempat Diragantara Nasional secara resmi ditutup oleh terpencil, maka pulau-pulau tersebut memiliki Kepala Badan Geologi yang pada saat itu diwakili beberapa keterbatasan untuk dikembangkan oleh Kepala Pusat Lingkungan Geologi, Dr. Ir. secara optimal bagi keperluan-keperluan seperti Achmad Djumarma. ndisebutkan di atas. Kendala yang menghambat
(N. Adriyani)
Lokakarya Bedah AtlasPengelompokan Pulau Kecil Berdasarkan Tektonogenesis untuk Perencanaan Tata Ruang Darat, Laut, dan Dirgantara Nasional
S e p u t a r G e o l o g i
70 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Seputar Geologi 71
elah terjadi penggantian pejabat
struktural di lingkungan Badan Geologi. TSekretaris Badan Geologi, Ir. Suyartono,
M.Sc. diganti oleh Dr. Ir. Djadjang Sukarna yang
sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat
Survei Geologi. Sementara itu Kepala Balai
Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi
Kegunungapian pada Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi, Dr. Drs. Antonius
Ratdomopurbo, dilantik menjadi Kepala Pusat
Survei Geologi.n (Lilies M.)
Pengambilan Sumpah/ Pelantikan Pejabat Struktural di Lingkungan Badan Geologi
No Nama
1.
2. Dr. Ir. Djadjang Sukarna
3. Dr. Drs. Antonius Ratdomopurbo
Ir. Suyartono, M.Sc.
Jabatan Lama Jabatan Baru
Sekretaris Badan Geologi, Badan Geologi,
DESDM
Kepala Pusat Survei Geologi,
Badan Geologi, DESDM
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan
Teknologi Kegunungapian pada
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
Badan Geologi, DESDM
Direktur Teknik dan Lingkungan
Minyak dan Gas Bumi, DESDM
Sekretaris Badan Geologi,
Badan Geologi, DESDM
Kepala Pusat Survei Geologi,
Badan Geologi, DESDM
Pertemuan ke 8 ASOMM dan ASOMM +3 di Nay Piy Taw Myanmar, 5-8 Juni 2007
ertemuan ini merupakan tindak lanjut hasil pertemuan ASOMM KE 7 di Kuching, PSarawak, Malaysia pada 2 Agustus 2005,
dengan tujuan:1.Memfasilitasi investasi dan perdagangan di
sektor mineral untuk keuntungan bersama2.Meningkatkan kerjasama di dalam aktifitas
penelitian dan pengembangan untuk pembangunan berkelanjutan di sektor mineral
3.Mendorong partisipasi sektor swasta dan kerjasama sektor swasta umum di dalam pembangunan
Peserta adalah semua negara anggota ASEAN (Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, malaysia, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam) delegasi Indonesia dipimpin oleh Dr. Ir. Bambang Setiawan (Direktur Pembinaan Program Minerbapabum), anggota 2 orang dari Badan Geologi (Ir. Calvin K.K. Gurusinga, M.Sc dan Dr. Ir. Agus Pujobroto, M.Sc), 3 orang dari Ditjen Minerbapabum, 3 orang dari Badan Diklat ESDM, 1 orang dari Balitbang ESDM dan 2 orang dari Sekretariat Asean serta wakil dari Kedutaan Besar RI di Myanmar.n (Nandang)
S e p u t a r G e o l o g i
72 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Museum Gunung Api Batur
ENTERI Energi dan Sumber Daya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
Mine ra l (MESDM) , Pu rnomo masyarakat akan kegunungapian. MYusgiantoro didampingi Kepala
Badan Geologi Bambang Dwiyanto meresmikan Bangunan museum terdiri atas tiga unit utama
beroperasinya Museum Gunung Api Batur pada dan masing-masing berlantai tiga, pertama kali
tanggal 10 Mei 2007. Museum ini terletak di atas dikerjakan pada tahun 2004. Kini sedang dalam 2lahan seluas 5.902 m pada kawasan yang penyelesaian tahap kedua dari rencana tiga
memiliki panorama indah yaitu Kintamani, tahap. Dana pembangunannya berasal dari
tepatnya di lereng pegunungan Desa Panelokan, Pemerintah Pusat melalui Badan Geologi -
Kabupaten Bangli, Bali. Departemen ESDM, dan Pemerintah Provinsi Bali,
serta Pemerintah Kabupaten Bangli. Total dana
Hadir pada acara peresmian tersebut antara lain yang dibutuhkan sebesar Rp 36 milyar dan
Wakil Gubernur Bali, Pimpinan DPRD Provinsi TK I ditargetkan selesai pada tahun 2009.
Bali, Bupati dan Muspida Kabupaten Bangli,
Pimpinan DPRD Bangli, serta para tokoh Kepala Badan Geologi menyatakan bahwa
setempat. Selain itu juga hadir beberapa pejabat pengembangan dan pengelolaan Museum
di lingkungan Departemen ESDM, Departemen Gunung Api Batur ini nantinya akan dilakukan
Pariwisata dan Kebudayaan, serta Departemen oleh sebuah Badan Pengelola yang akan dibentuk
Dalam Negeri. oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan Pemerintah
Kabupaten Bangli, sedangkan Badan Geologi
Museum Gunung Api pertama di Indonesia ini akan memanfaatkan salah satu ruangan sebagai
akan menyajikan informasi kegunungapian pada Pos Pengamatan Gunung Api Batur dan Gunung
umumnya, dan khususnya Gunung Api Batur, Api Agung.
selain dilengkapi dengan sarana komputer yang
memungkinkan pengunjung dapat mengakses Selain Museum Gunung Api Batur, saat ini Badan
informasi secara interaktif, museum ini juga Geologi juga sedang membangun Museum
dilengkapi dengan ruang audio visual yang akan Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta, dan
menampilkan film mengenai gunung api. Museum Tsunami di Aceh.n
Keberadaan museum ini diharapkan dapat
(M. M. Saphick N.)
Seputar Geologi 73
Joint Study Mengenai Penghitungan Sumber Daya dan Cadangan Batubara
oint study antara Indonesia yang diwakili oleh kerja sama ini anatara lain: Badan Geologi d/h Direktorat Jenderal 1.Pembangunan pondasi dan sistem untuk JGeologi dan Sumberdaya Mineral (DJGSM) menghitung sumber dan cadangan batubara di
dan Jepang yang diwakili oleh New Energy and seluruh wilayah Indonesia berdasarkan standar Industrial Technology Development (NEDO) ini perhitungan terpadu,bertujuan untuk mengevaluasi neraca sumber 2.Pengembangan sistem indeks data eksplorasi daya dan cadangan batubara di Indonesia dan informasi sumber batubara, yang bisa diisi berdasarkan Unifified Standard Effectively and dan dihitung ulang, dst. dengan standar terpadu Precisely. Seluruh data yang akan diperoleh, melalui sistem, diharapkan dapat dijadikan database digital yang 3.Pembentukan sistem manajemen terpadu andal dalam sistem GIS. Sistem GIS ini untuk data dan informasi eksplorasi batubara, memanfaatkan seluruh data dengan titik dan data dan informasi administrasi sumbernya koordinat yang bermacam-macam untuk (konsesi, kontak karya), dan data umum lainnya menghasilkan data akhir yang teratur dan (kawasan lindung, konservasi, dan peraturan terpadu. terkait lainnya),
4.Mempromosikan penawaran prospek wilayah Berdasarkan MOU yang telah disepakati, kerja pertambangan, setelah berlakunya kegiatan joint study ini telah dimulai sejak tahun undang-undang baru 2004 unutk jangka waktu selama lima tahun, 5.Mempromosikan kemudahan akses dan tukar-dengan tahapan jadwal seperti di bawah ini. menukar informasi, baik antar pemerintah
Indonesia-Jepang maupun untuk calon investor Studi ini dibagi ke dalam dua sistem yang disebut dan pemangku kepentingan lainnya Sistem 1 dan Sistem 2. Sistem 1 telah selesai 6.Menciptakan metodologi evaluasi neraca dikerjakan yang meliputi daerah Sumatera sumber daya dan cadangan batubara secara Selatan. Saat ini sedang dikerjakan sistem 2 yang komprehensif berdasarkan titik pandang: meliputi Kalimantan Selatan dan Timur. karakteristik batubara, infrastruktur, sosial
kemsyarakatan dan dampak lingkungannya jika Konsep sistem GIS yang digunankan pada studi keberadaan potensi tersebut akan di usahakan ini terdiri atas: penyusunan formula data base; secara komersil.n fungsi evaluasi dan analisis, serta fungsi operasi, pemanfaatan, dan publikasi.Manfaat yang diperoleh pihak Indonesia dari
(Nandang)
S e p u t a r G e o l o g i
74 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7
Sosialisasi Bidang Geologi di Provinsi Papua dan Sulawesi Utara
PU, Dinas Perindag Kota Jayapura. egiatan sosialisasi merupakan kegiatan
yang sangat penting dilaksanakan oleh K Berikut ini petikan sambutan Bambang Pemerintah dalam menginformasikan Dwiyanto, data-data geologi sebagai bentuk pelayanan “Sampai saat ini, segenap jajaran Badan Geologi kepada pemerintah daerah dan masyarakat luas. tidak pernah berhenti dalam melakukan berbagai Atas dasar itulah maka pada tahun 2007 Badan penelitian dan pengkajian guna memahami Geologi bekerja sama dengan pemerintah karakteristik geologi wilayah Papua, yang daerah melaksanakan Sosialisasi Bidang Geologi meliputi sumber daya geologi, lingkungan di dua Provinsi yakni Provinsi Papua dan Provinsi geologi dan kebencanaan geologi, dimana Sulawesi Utara.masing-masing bertumpu kepada sains dasar
geologi. Khususnya kebencanaan geologi, Badan Provinsi Papua Geologi senantiasa melakukan penelitian Sosialisasi diselenggarakan tanggal 25-26 April bencana geologi yang ada disekitar kita dan 2007 bertempat di Hotel Relat Indah, meningkatkan kesiapan dalam melakukan Jalan Pantai Kepala 21-23, Jayapura. Hadir dalam mitigasinya. Tekad kami untuk lebih mengenal Acara tersebut Kepala Badan Geologi Bambang bencana geologi dan mitigasinya diwujudkan Dwiyanto, M.Sc. sebagai pembicara kunci. dalam berbagai bentuk program kerja yang Sementara itu utusan dari Pusat-pusat di direncanakan secara berkesinambungan. Kerja lingkungan Badan Geologi yakni, Dr. Ir. A.D. sama dengan menghadapi bencana geologi juga Wirakusumah, Dr. Ir. Surono, Dr. Sjafra Dwipa, Dr. terus ditingkatkan.Sardjono tampil sebagai narasumber sekaligus
sebagai pembicara. Selanjutnya, secara proaktif kami berusaha
mengimplementasikan berbagai data dan Peserta sosialisasi berjumlah 81 orang berasal informasi kebencanaan geologi untuk dari Pemerintah Daerah Papua, Dinas mendukung perencanaan pengembangan Pertambangan dan Energi Papua, Sekolah wilayah, maupun pengembangan sistem Menengah Atas, Universitas Cendrawasih, PLN, peringatan dini (Early Warning System) yang Pertamina, Dinas Kehutanan, UPTD Balai Uji dinas dilaksanakan oleh instansi terkait.
Pidato Sambutan Kepala Badan Geologi pada acara Sosialisasi Bidang Geologi di Provinsi Papua (kiri). (kanan).
Serah terima cindera mata Kepala Badan Geologi dengan Kepala Dinas DPE Provinsi Papua.
Seputar Geologi 75
Dalam kesempatan ini saya mengajak kepada
seluruh instansi pemerintah, swasta, dan seluruh
komponen masyarakat di wilayah Papua untuk
bahu membahu sesuai dengan kompetensi dan
k e m a m p u a n m a s i n g - m a s i n g u n t u k
meningkatkan kemampuan dalam mengelola
sumber daya geologi dan kesiapan dalam
menghadapi bencana geologi.”
Provinsi Sulawesi Utara
Sosialisasi diselenggarakan tanggal 27-28 Juni
2007 bertempat di Quality Hotel Manado No. 88-
89 Boulevard. Hadir dalam acara tersebut
Sekretaris Badan Geologi, Ir. Suyartono, M.Sc.
sebagai pembicara kunci. Utusan dari Pusat-
pusat di lingkungan Badan Geologi yakni, Ir. M.
Wahib, M.Sc., Syamsul Rizal, Dipl. Seis, Dr. Sjafra
Dwipa, Dr. Sardjono.
Peserta sosialisasi berjumlah 81 orang berasal
dari Pemerintah Daerah Sulawesi Utara, Dinas
Pertambangan dan Energi Sulawesi Utara, Badan
Kesbangpol Sulut, Bappeda, BPLH Sulut, BMG
Sulut, Dinas Kehutanan, Pengamat Gunung
Lokon dan Mahawu, Pertamina Geothermal
Lahendong.n (Priatna)
Foto: ( )
Dr. Ir. Sardjono (narasumber PSG), memaparkan ruang lingkup kegiatan Pusat Survei Geologi. (b), Peserta utusan dari Dinas Pertambangan Kabupaten Minahasa Selatan sedang mengajukan pertanyaan kepada narasumber.(c) Serah terima cindera mata dan Dokumen Geologi dari Badan Geologi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. (d),
Pidato sambutan Kepala Badan Geologi diwakili oleh Sekretaris Badan Geologi, Ir. Suyartono, M.Sc . a
a
b
c
d
Peserta dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua sedang mengajukan pertanyaan.
G e o f o t o
Seekor macan tutul sedang menghangatkan tubuhnya di atas pipa uap panas bumi Gunung Salak, menunjukkan aktivitas pertambangan panas bumi yang amat ramah dengan lingkungan.(Sumber foto: Pusat Sumber Daya Geologi)
Badan Geologi-Departemen Energi dan Sumber Daya Mineralwww.bgl.esdm.go.id
Peta Sebaran Cekungan Sumber Daya Batubara di Indonesia (sumber: Pusat Sumber Daya Geologi)