Post on 30-Oct-2020
69
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2013. Flavonoid dan Polifenol. http://pustakapanganku.blogspot.com/2011/05/flavonoid-polifenol.html. Dilihat pada tanggal 28 November 2013.
(b). 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Tebu. Dilihat 3 Mei 2013. <http://www.litbang.deptan.go.id/special/komoditas /files/0107L-TEBU.pdf>. (c). 2013. Unit and Power Conversion. Dilihat 3 Mei 2013. <http://www.rapidtables.com/convert/index.htm>.
Adisuko. 2001. Bioteknologi Hasil Laut. Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan. TPB.
Afrianti, Leni H. 2013. Teknologi Pengawetan Pangan. Alfabeta. Bandung.
Ahmadi, Y. 2008. Kebutuhan Proses Panas di Industri Pangan. Dilihat 4 Mei 2013. <http://www.foodreview.biz/login/preview.php?view&id=33645>.
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
AOAC. 1995. Official Method of Analysis of The Association of Analytical Chemist. Washington D.C.
Apple, J.M. 1990. Tataletak Pabrik dan Pemindahan Barang, Edisi 3. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Andri, 2010. Mengapa Mencandu Rokok?.. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/05/17/mengapa-men candu-rokok-143226.html. Dilihat 10 April 2013.
Asyhar, C. 1988. Isolasi dan Karakterisasi Komponen Pembentuk Gel dari Tanaman Cincau Hitam. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
70
Artha, N. 2001. Isolasi dan Karakterisasi Sifat Fungsional Komponen Pembentuk Gel Daun Cincau. IPB-Press. Bogor.
Ardyan,T. 2007. Cincau Hitam untuk Pelangsing. http://www.tabloidposmo.com.. Dilihat 31 Oktober 2013.
Badarudin, T. 2006. Penggunaan Maltodekstrin pada Yoghurt Bubuk Ditinjau dari Uji Kadar Air Keasamam, pH, Rendemen, Reabsorpsi Uap Air, Kemampuan Keterbasahan, dan Sifat Kedispersian. Skripsi Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.
Bahatori. 2013. Jenis, Khasiat dan Manfaat Daun Cincau. http:// jenis-khasiat-dan-manfaat-daun-cincau. Dilihat 31 Oktober 2013.
Brennan, James G. 2006. Food Processing Handbook. Wiley-VCH. Wenheim.
Cengel, Yunus A dan Michael A. Boles. 2002. Thermodynamics An Engineering Approach. Mc Graw Hill. Boston.
Christian VA dan Vaclavik EW. 2003. Essentials of Food Science 2nd Edition. Kluwe Academic. London.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhatara Karya Aksara. Jakarta.
Ditjen POM. 1982. Kodifikasi Peraturan Perundang-undangan Obat Tradisional. Ditjen POM Depkes. Jakarta.
Earle, R.L. 2004. Unit Operations in Food Processing. The New Zealand Institute of Food Science and Technology Inc. New Zealand.
Elnashaie, Said S.E, dan Parag Garhyan. 2003. Conservation Equations and Modeling of Chemical and Biochemical Processes. Marcel Dekker. New York.
Estiasih, T. dan Ahmadi. 2011. Teknologi Pengolahan Pangan, Edisi 1 Cetakan 2. Bumi Aksara. Jakarta.
71
Fajar, A. 2012. Pembuatan Tablet Effervescent Wortel (Daucus carotta) pada Skala Ganda. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
Fennema, O. R. 1996. Food Chemistry. Marcel Dekker, Inc, New York.
Hasan, S. 2008. Sistem Refrigerasi dan Tata Udara. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Hariyadi, P. 2000. Pengolahan Pangan dengan Suhu Tinggi. Dalam P. Hariyadi (ed.). Dasar-Dasar Teori dan Praktek Proses Termal. Pusat Studi Pangan dan Gizi. Bogor.
Info Obat Herbal Tradisional. 2013. Manfaat dan Khasiat Daun Cincau bagi Kesehatan. http://manfaat-dan-khasiat-daun-cincau-bagi.html Dilihat 31 Oktober 2013.
Khirom, Cahyadi Z. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Cincau Drink. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kusumayadi, I.W.H., I.M. Sukewijaya., I.K. Sumiartha., dan N.S. Antara. 2013. Pengaruh Ketinggian Tempat, Mulsa dan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Rendemen Minyak Sereh Dapur (Cymbopogon citrates). ISSN : 2301-6515. E-Jurnal Agro Ekoteknologi Tropika, 2(1):49-55. Fakultas Pertanian. Universitas Udayana. Bali.
Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan. 2013. Hasil Uji Analisis Proksimat. Universitas Brawijaya. Malang.
Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak. 2013. Hasil Uji Analisis Proksimat. Universitas Brawijaya. Malang.
Musfiroh, I., W. Indriyati, Muchtaridi, dan Y. Setiya. 2007. Analisis Proksimat dan Penetapan kadar β-Karoten dalam Selai Lembaran Terung Belanda (Cyphomandra betacea Sendtn.) dengan Metode Spektrofotometri Sinar Tampak. Jurnal. Fakultas Farmasi. Universitas Padjajaran. Bandung.
Ozcan, Yasar A. 2008. Health Care Benchmarking and Performance Evaluation. Springer. New York.
Pitojo, S. 2008. Khasiat Cincau Perdu. Kanisius. Yogyakarta.
72
Pitojo, S dan Zumiati. 2005. Cincau : Cara Pembuatan dan Variasi Olahannya. PT Agromedia Pustaka. Tangerang.
Powell S.T. 1992. Water Conditioning for Industry. Mc Graw Hill Book Co. Inc. Tokyo.
Pheasant, S. 1991. Ergonomics : Work and Health. Aspen Publishers. Maryland.
Rahayu, W.P. 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rahayu, S.S. 2009. Utilitas Pabrik. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/utilitas-pabrik/Dilihat 4 Mei 2013.
Ramadhani, N. F. 2011. Model Pengeringan Lapis Tipis Pada Cabai Merah Besar Varietas Tombok. Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Risnayadi, M.H.B. Nurhadi, E. Mardawati. 2009. Perancangan Pabrik Pengolahan Pabrik Pangan. Widya Padjadjaran. Bandung.
Roslan, A,N.B., J. Sunariani, dan A. Irmawati. 2009. Penurunan Sensitivitas Rasa Manis Akibat Pemakaian Pasta Gigi yang Mengandung Sodium Lauryl Sulphate 5%. Jurnal PDGI, 58(2):10-13. Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Airlangga. Surabaya.
Ruhnayat, A. 2002. Cincau Hitam Tanaman Obat Penyembuh. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sastrohamidjojo. H., 2005. Kimia Organik, Stereokimia, Karbohidrat, Lemak, dan Protein. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Schlesinger, Mark E. 1996. Mass and Energy Balances in Materials Engineering. Prentice Hall. London.
Sendiko, H. 1987. Mempelajari Beberapa Aspek Fisiko Kimia pada Pembentukan Gel Cincau Hitam dari Ekstrak
73
Tanaman Janggelan (Mesona palustris BL). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Setyarini, L.W., H. Setijono, dan A.M. Hatta. 2012. Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Menggunakan Metode Defraksi. Jurnal Teknik POMITS, 1(1):1-5. Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Smith, P.G. 2011. Introduction to Food Process Engineering Second Edition. Springer. New York.
Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Sudiatmini, N.A. 2004. Pembuatan Tepung Cincau Hitam. Universitas Muhammadiyah. Malang.
Sunanto, H. 1995. Budidaya Cincau. Kanisius. Yogyakarta.
Supriharso, H. 1991. Identifikasi Mineral Abu Qi yang berperan dalam Pembentukan Gel Cincau Hitam dari Tanaman Cincau Hitam (Mesona palustris BL). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sutoyo, S. 1989. Studi Kelayakan Proyek. Teori dan Praktek. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Suwito. 2013. Tingkat Penerimaan Panelis Terhadap Sifat Organoleptik Sabun Transparan yang Diformulasi dari Minyak Sawit dengan Penambahan Pewarna dan Pewangi. Skripsi Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru.
Sulistijani, D.A dan H. Firdaus. 2001. Sehat Dengan Menu Berserat. Trubus Agriwidya. Jakarta.
Syarif dan Halid, 1993. Kadar Air basis Basah Dan Kadar Air Basis Kering. Liberty. Yogyakarta.
74
Taryono. 2002. Tanaman Cincau Hitam Penghasil Uang. Warta Balitro. 44 : hal 16 – 21.
Tim Puslitbang Indhan Balitbang Dephan. 2010. Penelitian Penghemat Energi (Energy Saving) Listrik. http://buletinlitbang.dep han.go.id/index.asp?vnomor=19&mnorutisi=2. Dilihat 4 Mei 2013.
Toledo, Romeo T. 1999. Fundamentals of Food Process Engineering. Aspen Publication. Maryland.
Toledo, Romeo T. 2007. Fundamentals of Food Process Engineering Third Edition. Springer. New York.
Valentas, J. Kenneth, L. Leon, J. Peter Clark. 1991. Food Processing Operations and Scale Up. Marcel Dekker. New York.
Voigt, R. 1995. Teknologi Farmasi. Diterjemahkan Soendani N.S. UGM Press. Yogyakarta
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
(b)). 2008. Kimia Pangan dan Gizi. M-Brio Press. Bogor. Widyaningsih, T.D. 2000. Bubuk Cincau Hitam Instan. FTP-THP
Universitas Brawijaya. Malang.
Widyaningsih, T.(b). 2007. Olahan Cincau Hitam. Trubus Agrisarana. Surabaya.
Widyaningsih, T.D(c). 2012. Cytotoxic Effect of Water, Ethanol and Ethyl Acetate Extract of Black Cincau (Mesona palustris BL) against HeLa Cell Culture. Sciverse Science Direct APCBEE Procedia. 110-114
Zuhal. 1995. Dasar Tenaga Listrik dan Elektonika Daya. Gramedia. Jakarta.
75
Lampiran 1. Neraca Massa dan Energi Produksi Bubuk Cincau Hitam Skala Ganda
4.1 Neraca Massa 4.1.1 Perhitungan Neraca Massa
∑ Massa yang masuk = ∑Massa yang keluar 4.1.1.1 Proses Perebusan
Mixer
Keterangan :
1. Jumlah daun cincau hitam yang akan diekstrak = 5 kg 2. Jumlah abu “qi” yang digunakan selama pendidihan = 0,2
kg 3. Jumlah air yang digunakan selama pemasakkan = 75 liter
= 72 kg 4. Jumlah air yang menguap selama pemasakkan = 10,2 kg 5. Jumlah cairan dari hasil pencampuran dan pemasakkan =
67 kg
Input Output
Jumlah daun cincau = 5 kg Jumlah air yang menguap = 10,2 kg
Jumlah abu “qi” = 0,2 kg Jumlah hasil cairan = 67 kg
Jumlah air = 75 liter = 72 kg
Jumlah total = 77,2 kg Jumlah total = 77,2 kg
1
2
3
5 Mixer
Fire Heater
4
76
4.1.1.2 Proses Penirisan
E-15
Keterangan: 5. Jumlah cairan dari hasil pencampuran dan pemasakkan
= 67 kg 6. Jumlah bahan yang tertinggal dalam mesin = 25,62 kg 7. Jumlah filtrat cincau hitam dari hasil penirisan = 43,1 liter
= 41,38 kg
Input Output
Jumlah hasil cairan = 67 kg Jumlah bahan yang tertinggal = 25,62 kg
Jumlah filtrat cincau hitam = 43,1 liter = 41,38 kg
Jumlah total = 67 kg Jumlah total = 67 kg
4.1.1.3 Proses Pemekatan
Mixer
5 6
7
7 9
Fire Heater
Mixer
8
77
Keterangan : 7. Jumlah filtrat cincau hitam dari hasil penirisan = 41,38 kg 8. Jumlah air yang hilang (menguap) selama pemekatan =
28,61 kg 9. Jumlah cairan cincau hitam pekat = 13,3 liter = 12,77 kg
Input Output
Jumlah filtrat cincau hitam = 41,38 kg
Jumlah air yang hilang = 28,61 kg
Jumlah cairan cincau hitam pekat = 13,3 liter =12,77 kg
Jumlah total = 41,38 kg Jumlah total = 41,38 kg
4.1.1.4 Proses Pengeringan
Dryer
Keterangan:
9. Jumlah cairan cincau hitam pekat = 13,3 liter = 12,77 kg 10. Jumlah air yang hilang (menguap) selama pengeringan =
11,92 kg 11. Jumlah serpihan yang dihasilkan dari proses pengeringan =
0,82 kg
Drier
10
Fire Heater
9 11
78
Input Output
Jumlah cairan cincau hitam pekat = 13,3 liter = 12,77 kg
Jumlah air yang hilang = 11,95 kg
Jumlah serpihan yang dihasilkan = 0,82 kg
Jumlah total = 12,77 kg Jumlah total = 12,77 kg
4.1.1.5 Proses Penggilingan
Keterangan:
11. Jumlah serpihan yang dihasilkan setelah proses pengeringan = 0,82 kg
12. Jumlah serpihan yang tertinggal di mesin penggiling = 0,011 kg
13. Jumlah bubuk cincau yang dihasilkan dari proses penggilingan = 0,809 kg
Input Output
Jumlah serpihan = 0,82 kg Jumlah serpihan yang tertinggal = 0,006 kg
Jumlah bubuk cincau = 0,814 kg
Jumlah total = 0,82 kg Jumlah total = 0,82 kg
11
12
13
Blender
79
4.2 Neraca Energi 4.2.1 Perhitungan Neraca Energi 4.2.1.1 Proses Perebusan
Mixer
Keterangan :
1. Energi yang masuk 2. Panas yang dihasilkan 3. Energi yang hilang
Input Output
Energi yang masuk = LPG 3 kg = 33.763,83 kkal = 33.763.830 kal = 141.318,51 KJ
Diasumsikan cp = 1 kal/goC Panas yang dihasilkan : Pada Bahan Q = m.c.∆t = 67000 g. 1 kal/goC .(100-
25 oC) = 5.025.000 kal = 21.032,14 KJ
Energi yang digunakan untuk memanaskan bahan Q = 120.286,37 KJ
Jumlah energi yang masuk = 141.318,51 KJ
Jumlah energi yang keluar = 141.318,51 KJ
Mixer
1
Fire Heater
2
3
80
4.2.1.2 Proses Penirisan
E-15
Keterangan : 1. Energi yang digunakan untuk memutar 2. Energi yang hilang
Input Output
Energi yang masuk = 250 Watt Joule = 250 Watt x 30 menit = 250 x 1800 detik = 450.000 Joule = 450 KJ
Energi yang ada pada bahan : Q = m.c.∆t = 41380 g. 1 kal/goC.(48-
50 oC) = |82.760 kal| = |346.4 KJ|
Energi yang hilang = 103.6 KJ
Jumlah energi yang masuk = 450 KJ
Jumlah energi yang keluar = 450 KJ
1
2
81
4.2.1.3 Proses Pemekatan
Mixer
Keterangan :
1. Energi yang masuk 2. Panas yang dihasilkan 3. Energi listrik untuk pemutar (mixer) 4. Energi yang hilang
Input Output
Energi yang masuk = LPG 15 kg = 168.819,15 kkal = 168.819.150 kal = 706.592,552 KJ
Panas yang dihasilkan : Pada Bahan : Q = m.c.∆t = 12.770 g. 1 kal/goC
.(87-37 oC) = 638.500 kal = 2.672,44 KJ
Energi yang masuk = 750 Watt Joule = 750 Watt x 1160 menit = 750 x 69.600 detik = 52.200.000 Joule = 52.200 KJ
Energi yang digunakan : Q = 756.120,112 KJ
Jumlah energi yang masuk = 758.792,552 KJ
Jumlah energi yang keluar = 758.792,552 KJ
Mixer
1
Fire Heater
3
2
4
82
4.2.1.4 Proses Pengeringan
Dryer
Keterangan : 1. Energi yang masuk 2. Panas yang dihasilkan 3. Energi listrik untuk memutar kipas 4. Energi yang hilang
1
Fire Heater
3
2
4
83
Input Output
Energi yang masuk = LPG 12 kg = 135.055,32 kkal = 565.449,614 KJ
Cp diperoleh dari rumus Toledo (1999) = % protein (837.36) + % lemak (1674.72) + % air (4186.8) = 0,1165 (837.36) + 0,0019 (1674.72) + 0,1225(4186.8) = 613.6 J/goC Panas yang dihasilkan : Pada Bahan : Q = m.c. ∆t = 0,82 kg.0.6136
KJ/kgoC.(63-27 oC) = 18,113 KJ
Energi yang masuk = 286 Watt Joule = 286 Watt x 650 menit = 286 Watt x 39.000 detik = 11.154 KJ
Energi yang digunakan : Q = 576.585,501 KJ
Jumlah energi yang masuk = 576.603,614 KJ
Jumlah energi yang keluar = 576.603,614 KJ
4.2.1.5 Proses Penggilingan
Keterangan :
1. Energi untuk memutar gilingan 2. Energi yang hilang
1 2
84
Input Output
Energi yang masuk = 600 Watt Joule = 600 Watt x 30 menit = 600 Watt x 1800 detik = 1080 KJ
Cp = 0,1165 (837.36) + 0,0019 (1674.72) + 0,1225(4186.8) = 613.6 J/goC Energi pada bahan : Q = m.c.∆t = 0.814 kg.0.6136
KJ/kgoC .(42-29 oC) =6,4931 KJ
Energi yang digunakan Q = 1073,50 KJ
Jumlah energi yang masuk = 1080 KJ
Jumlah energi yang keluar = 1080 KJ
4.2.2 Efisiensi Energi
a. (∑Energi yang keluar / ∑Energi yang masuk) x 100 %
4.2.2.1 Proses Perebusan
120.286,37 141.318,51 = 85,11 % 4.2.2.2 Proses Penirisan
346.4 450
= 76,97 %
X 100 % Efisiensi =
Efisiensi = X 100 %
85
4.2.2.3 Proses Pemekatan
756.120,112 758.792,552 = 99,64 %
4.2.2.4 Proses Pengeringan
576.585,501
576.603,614 = 99,99 %
4.2.2.5 Proses Pengilingan
1.073,50 1.080
= 99,39 %
Keterangan (Anonymous (c), 2013) : 1 liter = 0,96 kg 1 kg = 1,04 liter 1 kg LPG = 11.254,61 Kcal/Kg 1 cal = 0.0041855 kJ
Efisiensi =
X 100 %
Efisiensi = X 100 %
Efisiensi = X 100 %
86
87
Lampiran 2. Diagram Alir Neraca Massa Kuantitatif Proses Pembuatan Bubuk Cincau Hitam Skala Ganda
Dryer
Mixer
Daun
Cincau 5 kg
Air
75 liter
Cairan
Cincau
67 kg
Ampas daun
25,62 kg
Serpihan Cincau
0,82 kg
Bubuk Cincau
0,814 kg
E-17
Filtrat
41,38 kg / 43,1 liter
Cairan Pekat
12,77 kg / 13,3 liter
1
2
3
4
5
Keterangan : 1. Perebusan 2. Penirisan 3. Pemekatan 4. Pengeringan 5. Penggilingan
77
88
89
Lampiran 3. Diagram Alir Neraca Energi Kuantitatif Proses Pembuatan Bubuk Cincau Hitam Skala Ganda
Keterangan : 1. Perebusan 2. Penirisan 3. Pemekatan 4. Pengeringan 5. Penggilingan
70
90
93
Lampiran 4. Lembar Kuesioner Uji Organoleptik Cincau Hitam Uji Organoleptik
(Hedonic Scale Scoring)
Nama : Umur : Pekerjaan : Produk yang diuji : Cincau Hitam Dihadapan Saudara telah tersedia sampel cincau hitam. Kami mohon Saudara dapat memberikan penilaian terhadap produk cincau hitam yang tersedia berdasarkan skala yang tercantum di bawah. Kami mengharapkan kesungguhan Saudara demi keakuratan hasil penelitian. Atas kerjasamanya Saya ucapkan terima kasih. Skala Penelitian: 1. Sangat tidak menyukai 2. Tidak menyukai 3. Agak tidak menyukai 4. Netral 5. Agak menyukai 6. Menyukai 7. Sangat menyukai
Produk Warna Aroma Rasa Tekstur
215 907 215 907 215 907 215 907
Cincau Hitam
94
Keterangan : 1. 215 = Sampel gel cincau dari bubuk cincau hitam hasil
penelitian skala laboratorium 2. 907 = Sampel gel cincau dari bubuk cincau hitam hasil
penelitian skala ganda
95
Lampiran 5. Uji Hedonik Warna
No. 215 907
Total S R S R
1 5 1 6 2 2 6 1.5 6 1.5 3 7 2 6 1 4 5 1 6 2 5 6 1.5 6 1.5 6 6 1.5 6 1.5 7 5 1 6 2 8 5 1.5 5 1.5 9 4 1.5 4 1.5 10 6 2 5 1 11 6 1.5 6 1.5 12 6 1 7 2 13 4 1.5 4 1.5 14 4 1 6 2 15 6 2 5 1 16 6 1.5 6 1.5 17 6 2 5 1 18 6 2 4 1 19 5 1 6 2 20 4 1 5 2 21 4 1.5 4 1.5 22 6 1 7 2 23 5 1.5 5 1.5 24 7 1.5 7 1.5 25 6 1.5 6 1.5 26 5 1 6 2
96
Aroma
No. 215 907
Total S R S R
1 4 1 5 2
2 4 1 5 2 3 6 1 7 2 4 5 2 4 1 5 4 1 5 2 6 4 1.5 4 1.5 7 5 1 6 2 8 5 1.5 5 1.5 9 4 1 5 2 10 4 1 6 2 11 7 1.5 7 1.5 12 6 1.5 6 1.5 13 4 1.5 4 1.5 14 5 2 3 1 15 6 2 5 1 16 4 1.5 4 1.5
No. 215 907
Total S R S R
27 4 1 6 2 28 4 1 6 2 29 4 1.5 4 1.5 30 4 1 5 2 Total 157 41.5 166 48.5
Ri^2 1722.25 2352.25 4074.5
Rata-rata 5.233 1.383 5.533 1.617
97
No. 215 907
Total S R S R
17 5 1 6 2 18 3 1 5 2 19 4 1 6 2 20 4 1 5 2 21 5 2 2 1 22 3 1 5 2 23 2 1.5 2 1.5 24 4 1.5 4 1.5 25 4 2 2 1 26 4 1 5 2 27 5 1 6 2 28 3 1.5 3 1.5 29 4 1.5 4 1.5 30 5 2 4 1 Total 132 41 140 49
Ri^2 1681 2401 4082
Rata-Rata 4.4 1.366667 4.667 1.633333
Rasa
No. 215 907
Total S R S R
1 6 1.5 6 1.5 2 4 1.5 4 1.5
3 7 2 6 1 4 4 1 6 2 5 6 1.5 6 1.5 6 6 1.5 6 1.5
98
No. 215 907
Total S R S R
7 5 1.5 5 1.5 8 4 1.5 4 1.5 9 4 1.5 4 1.5 10 6 2 4 1 11 4 1.5 4 1.5 12 5 1 6 2 13 4 1.5 4 1.5 14 6 2 4 1 15 6 2 5 1 16 5 2 2 1 17 3 1 7 2 18 6 1 7 2 19 5 1 6 2 20 4 1.5 4 1.5 21 4 2 2 1 22 5 1 6 2 23 4 2 2 1 24 4 1.5 4 1.5 25 4 1.5 4 1.5 26 6 2 5 1 27 4 1 6 2 28 3 1.5 3 1.5 29 4 1.5 4 1.5 30 4 1 5 2 Total 142 45 141 45
Ri^2 2025 2025 4050
Rata-Rata 4.733 1.5 4.7 1.5
99
Tekstur
No. 215 907
Total S R S R
1 4 2 3 1 2 4 1.5 4 1.5 3 7 2 6 1 4 5 2 4 1 5 5 1 6 2 6 5 1.5 5 1.5 7 6 2 5 1 8 6 1.5 6 1.5 9 4 1.5 4 1.5 10 7 2 5 1 11 6 1.5 6 1.5 12 6 1.5 6 1.5 13 4 1.5 4 1.5 14 5 2 3 1 15 6 2 5 1 16 6 1.5 6 1.5 17 5 1 7 2 18 6 1 7 2 19 6 2 5 1 20 4 1 5 2 21 5 2 4 1 22 5 1 6 2 23 6 2 5 1 24 6 1.5 6 1.5 25 6 1.5 6 1.5 26 3 1 6 2
100
No. 215
907
Total S R S R
27 4 1 6 2 28 4 2 3 1 29 4 1.5 4 1.5 30 5 2 4 1 Total 155 47.5 152 42.5
Ri^2 2256.25 1806.25 4062.5
Rata-Rata 5.167 1.583 5.067 1.417
Keterangan :
S = Skala Penilaian R = Range 215 = Sampel dari Hasil Penelitian Skala Laboratorium 907 = Sampel dari Hasil Penelitian Skala Ganda
Keterangan Nilai pada S (Skala Penilaian) :
1. Sangat tidak menyukai 2. Tidak menyukai 3. Agak tidak menyukai 4. Netral 5. Agak menyukai 6. Menyukai 7. Sangat menyukai
101
Lampiran 6. Perhitungan Beda Nyata Friedman Perhitungan X2r
Rumus : X2r =
( ) ( )
Keterangan b = Jumlah Panelis t =jumlah perlakuan a. X2r pada warna
X2r =
( ) ( )
X2r =
( ) ( )
X2r = 1.63 X2t 5% = 3.841 X2r < X2t = Tidak beda nyata
b. X2r pada aroma
X2r =
( ) ( )
X2r =
( ) ( )
X2r = 2.13 X2t 5% = 3.841 X2r < X2t = Tidak beda nyata
c. X2r pada rasa
X2r =
( ) ( )
X2r =
( ) ( )
X2r = 0 X2t 5% = 3.841 X2r < X2t = Tidak beda nyata
102
d. X2r pada tekstur
X2r =
( ) ( )
X2r =
( ) ( )
X2r = 0.83 X2t 5% = 3.841 X2r < X2t = Tidak beda nyata
103
Lampiran 7. Prosedur Analisa Percobaan 3.1 Uji Organoleptik (Soekarto, 1985)
Pada uji organoleptik menggunakan uji hedonik dengan mengambil panelis umum sebanyak 30 orang. Kemudian panelis diminta untuk mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya ketidak sukaan. Tingkat – tingkat kesukaan ini disebut orang sebagai skala hedonik, misalnya amat sangat suka, sangat, suka, agak suka, netral, agak tidak suka, sangat tidak suka, dan amat tidak suka (Pudji, 2001). Masing-masing panelis diberi sampel sebanyak 2 dan diminta untuk menilai warna, aroma, rasa, dan tekstur. Kemudian mengisi tabel yang telah disediakan. Nilai dari data hasil uji organoleptik seluruh perlakuan dianalisa dengan menggunakan uji Friedman. Apabila hasil uji Friedman menunjukkan adanya pengaruh, maka analisa dilanjutkan dengan uji lanjutan dengan nama jumlah rangking Friedman (α = 5%). Rumus uji Friedman adalah sebagai berikut
( )∑ ( )
Keterangan: F : nilai Friedman dari hasil perhitungan Ri : Jumlah rank dari kategori/perlakuan ke i k : banyknya kategori/perlakuan (i=1,2,3,……….,k) n : jumlah pasangan atau kelompok Hipotesisnya,
Ho : R1 = R2 = R3 = ……………= Rk H1 : Ri≠Ri’ untuk suatu pasangan Ri (i≠i)
Disini Ri adalah jumlah rangking ke I, Kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut: Jika F<X2 (0,05:db=(k-1), maka H diterima (P>0,05) Jika F>X2(0,05:db=(k-1), maka H ditolak (P<0,05) Jika Ho ditolak berarti ada pasangan rata-rata rangking yang berbeda untuk mencari pasangan mana yang berbeda makakita
104
harus melakukan uji lanjutan yaitu uji jumlah rangking dengan rumus sebagai berikut:
( )( )√
( )
Disini k adalah banyaknya perlakuan dan n adalah banyaknya
pasangan atau kelompok. Jika | | pada α=0,05 maka Ho diterima berarti pasangan rangking perlakuan tersebut tidak berbeda nyata (P<0,05) dan jika | | pada α=0,05 maka Ho ditolak berarti pasangan rangking perlakuan tersebut berbeda nyata (P<0,05) 3.2 Analisa Kimia 3.2.1 Kadar Air (Sudarmadji dkk, 1997)
Menimbang contoh sebanyak 1–2 gram dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.
Dikeringkan dalam oven pada suhu 100–1050C selama 3 – 5 jam, kemudian didiamkan didesikator dan ditimbang.
Sampel dipanaskan lagi dalam oven selama ±30 menit, didinginkan dalam desikator dan ditimbang,
Perlakuan ini dilakukan berulang-ulang sampai tercapai berat konstan (selisih penimbangan berturut-turut 0,2 mg).
Pengurangan berat merupakan banyaknya air dalam bahan.
adar ir = erat a al – erat akhir
erat a al x 100%
3.2.2 Karbohidrat (Analisis Proksimat / Luff Schoorl)
Sampel ditimbang dengan seksama kurang lebih 5 gram ke dalam Erlenmeyer 500 mL
HCl 3% ditambahkan sebanyak 200 mL dan didihkan selama 3 jam dengan pendingin tegak
Larutan didinginkan dan dinetralkan dengan larutan NaOH 30% (uji kualitatif dengan kertas lakmus atau Phenolphthalein) dan
105
ditambahkan sedikit CH3COOH 3% agar suasana larutan agak sedikit asam.
Pindahkan isinya kedalam labu ukur 500 mL, dan aquades ditambahkan sampai tanda batas, kemudian saring.
Filtrat dipipet sebanyak 10 mL kedalam Erlenmeyer 500 mL dan ditambahkan larutan luff school sebanyak 25 mL, kemudian ditambahkan air suling sebanyak 15 mL dan beberapa batu didih.
Campuran tersebut dipanaskan dengan nyala yang tetap. Diusahakan agar larutan dapat mendidih dalam waktu 3 menit (menggunakan stopwatch) didihkan terus sampai 10 menit.
Dinginkan dengan es batu dalam bak
Setelah dingin ditambahkan KI 20% sebanyak 15 mL dan H2SO4 25% sebanyak 25 mL perlahan-lahan
Titrasi secepatnya dengan larutan Na2S2O3 0,1 N (gunakan indicator amilum 0,5%)
Rumus total karbohidrat (SNI 01-2891-1992) : = 100% - %kadar air - %protein - %lemak - %mineral
3.2.3 Serat Kasar (AOAC, 1990)
Sampel dihaluskan sehingga dapat melalui ayakan diameter 1 mm.
Ditimbang 2 gr sampel dan diekstraksi lemaknya dengan soxhlet. Kalau bahan sedikit mengandung lemak tidak perlu dikeringkan dan diekstraksi lemaknya.
Dipindahkan sampel ke dalam Erlenmeyer 600 ml.
Ditambahkan 200 ml H2SO4 mendidih dan ditutup dengan pendingin balik, didihkan 30 menit.
Disaring suspense dengan kertas saring, residu yang tertinggal dalam Erlenmeyer dicuci dengan aquades mendidih. Residu dalam kertas saring dicuci sampai air cucian tidak bersifat asam lagi.
Dipindahkan secara kuantitatif residu dari kertas saring ke dalam Erlenmeyer kembali dengan spatula dan sisanya dicuci dengan 200 ml larutan NaOH mendidih, didihkan dengan pendingin balik selama 30 menit.
106
Disaring melalui kertas saring yang telah diketahui beratnya sambil dicuci dengan K2SO4 10%. Residu dicuci lagi dengan aquades mendidih dan kemudian dengan 15 ml alkohol.
Dikeringkan kertas saring pada 110oC sampai berat konstan, didinginkan dalam desikator dan ditimbang.
Berat residu = berat serat kasar
107
Lampiran 8. Separator Sentrifugal
108
109
Lampiran 9. Mesin Pemanas dan Pengaduk
110
111
Lampiran 10. Dokumentasi
Daun Cincau Hitam Kering
Perebusan Daun Cincau hITA,Hitam
Separator Sentrifugal Penirisan Filtrat Cincau Hitam
Ampas Cincau Hitam Mesin Pemasak dan Pengaduk
112
Pengeringan Hasil Pengeringan
Pemekatan Filtrat Cincau Hitam
Persiapan Pengeringan
Tunnel Dryer Rak Pengeringan
113
Bubuk Cincau Hitam
Serpihan Ekstrak Kering
Penggilingan
Sampel Skala Laboratorium
Sampel Skala Ganda
Uji Organoleptik
114