Post on 13-Mar-2019
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Daftar Isi - ii -
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Lampiran iv
Pernyataan Tanggung Jawab v
Pernyataan Telah Direviu vi
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 4
II. Neraca 5
III. Catatan atas Laporan Keuangan 6
A. Penjelasan Umum 6
A.1. Dasar Hukum 6
A.2. Kebijakan Teknis 6
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 9
A.4. Kebijakan Akuntansi 10
B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 17
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 17
B.2. Belanja Negara 18
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 23
C.1. Aset Lancar 23
C.2. Aset Tetap 28
C.3. Piutang Jangka Panjang 40
C.4. Aset Lainnya 42
C.5. Kewajiban Jangka Pendek 47
C.6. Ekuitas Dana Lancar 48
C.7. Ekuitas Dana Investasi 49
D. Pengungkapan Penting Lainnya 50
D.1. Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca 50
D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 50
D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual 50
D.4. Rekening Pemerintah 50
D.5. Informasi Penambahan Entitas Akuntansi 50
D.6. Drop Loan ADB 51
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Daftar Tabel - iii -
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 1
Tabel 2 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2012 dan 2011 2
Tabel 3 : Realisasi Belanja BPKP Per Jenis Program Tahun Anggaran 2012 9
Tabel 4 : Rekapitulasi Jumlah Satuan Kerja UAKPA 10
Tabel 5 Penggolongan Kualitas Piutang 16
Tabel 6 : Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 17
Tabel 7 : Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 17
Tabel 8 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Sumber Dana TA 2012 18
Tabel 9 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja TA 2012 18
Tabel 10 : Perbandingan Belanja TA 2012 dan 2011 19
Tabel 11 : Perbandingan Belanja Pegawai TA 2012 dan 2011 20
Tabel 12 : Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan 2011 21
Tabel 13 : Perbandingan Belanja Modal TA 2012 dan 2011 22
Tabel 14 : Daftar Kas di Bendahara Pengeluaran 23
Tabel 15 : Daftar Penyetoran ke Kas Negara 23
Tabel 16 : Daftar Kas Lainnya dan Setara Kas 24
Tabel 17 : Daftar Penyetoran Kas Lainnya dan Setara Kas 24
Tabel 18 : Daftar Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) 25
Tabel 19 : Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 26
Tabel 20 : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan
TP/TGR
27
Tabel 21 : Rincian Persediaan 28
Tabel 22 : Rincian Aset Tetap 28
Tabel 23 : Daftar BA Serah Terima Tanah (Transfer Masuk-Transfer Keluar) 30
Tabel 24 : Rincian Tagihan TP/TGR 40
Tabel 25 : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Tagihan TP/TGR 42
Tabel 26 : Rincian Aset Lainnya 42
Tabel 27 : Daftar Aset Tak Berwujud per Satuan Kerja 43
Tabel 28 : Daftar Reklasifikasi Aset Tetap ke Aset Lain-Lain per Satuan Kerja 44
Tabel 29 : Daftar Penghapusan BMN per Satuan Kerja 45
Tabel 30 : Daftar Aset Lain-Lain per Satuan Kerja 45
Tabel 31 : Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga 47
Tabel 32 : Daftar Pendapatan Diterima Dimuka per Satuan Kerja 47
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Daftar Lampiran - iv -
DAFTAR LAMPIRAN
1. Nota Kesepakatan Angka Laporan Keuangan
2. Laporan Keuangan Pokok
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c. Neraca Percobaan
3. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah
4. Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah
5. Laporan Realisasi Anggaran Belanja
6. Laporan Realisasi Pengembalian Belanja
7. Laporan Barang Pengguna - SIMAK BMN
8. Daftar Persediaan – SIMAK BMN
9. Daftar Tindak Lanjut atas Temuan BPK
10. Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual
11. Lampiran Pendukung Lainnya
a. Daftar Rekening dan Saldo Per 31 Desember 2012
b. Daftar Persediaan Per 31 Desember 2012
c. Daftar Tanah Per 31 Desember 2012
d. Daftar Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2012
e. Daftar Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2012
f. Daftar Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2012
g. Daftar Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2012
h. Daftar Piutang Ganti Rugi Ikatan Dinas (GRID)
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Ringkasan - 1 -
RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka
penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012 ini telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2012. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2012 adalah berupa
Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp12.293.915.365,00 atau 204,25 persen dari estimasi
pendapatan sebesar Rp6.019.196.000,00. Realisasi Belanja Negara pada TA 2012 adalah sebesar
Rp1.002.092.322.011,00 atau mencapai 94,25 persen dari alokasi anggaran sebesar
Rp1.063.206.820.000,00. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 dapat
disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011
Uraian
TA 2012 TA 2011
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)% Real. thd
AnggaranRealisasi (Rp)
Pendapatan Negara 6.019.196.000 12.293.915.365 204,25 9.395.533.812
Belanja Negara-Rupiah Murni 1.061.272.611.000 1.001.356.847.917 94,35 739.732.492.304
Belanja Negara-Hibah Luar Negeri 1.934.209.000 735.474.094 38,02 273.842.287
Total Belanja 1.063.206.820.000 1.002.092.322.011 94,25 740.006.334.591
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Ringkasan - 2 -
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana
pada 31 Desember 2012 dan 2011.
Jumlah Aset adalah sebesar Rp1.995.567.887.537,00 yang terdiri atas Aset Lancar sebesar
Rp9.719.115.125,00, Aset Tetap sebesar Rp1.972.923.759.707,00, Piutang Jangka Panjang sebesar
Rp0,00, dan Aset Lainnya sebesar Rp12.925.012.705,00.
Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp1.707.086.076,00 yang seluruhnya merupakan Kewajiban
Jangka Pendek.
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp1.993.860.801.461,00 yang terdiri atas
Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp8.012.029.049,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar
Rp1.985.848.772.412,00.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 2011
UraianSaldo Kenaikan / (Penurunan)
31 Des 2012 (Rp) 31 Des 2011 (Rp) Jumlah (Rp) %
Aset
Aset Lancar 9.719.115.125 6.670.318.197 3.048.796.928 45,71
Aset Tetap 1.972.923.759.707 1.950.992.293.003 21.931.466.704 1,12
Piutang Jangka Panjang 0 0 0 0
Aset Lainnya 12.925.012.705 14.016.866.743 (1.091.854.038) (7,79)
Jumlah Aset 1.995.567.887.537 1.971.679.477.943 23.888.409.594 1,21
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek 1.707.086.076 1.650.344.204 56.741.872 3,44
Jumlah Kewajiban 1.707.086.076 1.650.344.204 56.741.872 3,44
Ekuitas
Ekuitas Dana Lancar 8.012.029.049 5.019.973.993 2.992.055.056 59,60
Ekuitas Dana Investasi 1.985.848.772.412 1.965.009.159.746 20.839.612.666 1,06
Jumlah Ekuitas Dana 1.993.860.801.461 1.970.029.133.739 23.831.667.722 1,21
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.995.567.887.537 1.971.679.477.943 23.888.409.594 1,21
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Ringkasan - 3 -
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk
pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Laporan Realisasi Anggaran - 4 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANLAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah) TA 2011
ANGGARAN REALISASI
% REALISASI
THD
ANGGARAN
REALISASI
A PENDAPATAN
■ Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 6.019.196.000 12.293.915.365 204,25 9.395.533.812
Jumlah Pendapatan 6.019.196.000 12.293.915.365 204,25 9.395.533.812
B BELANJA B.2 1.063.206.820.000 1.002.092.322.011 94,25 740.006.334.591
B.1 Rupiah Murni 1.061.272.611.000 1.001.356.847.917 94,35 739.732.492.304
■ Belanja Pegawai 595.623.494.000 554.985.712.146 93,18 361.138.496.692■ Belanja Barang 421.549.003.000 402.965.815.505 95,59 361.281.368.615■ Belanja Modal 44.100.114.000 43.405.320.266 98,42 17.312.626.997
B.2 Hibah Luar Negeri 1.934.209.000 735.474.094 38,02 273.842.287
■ Belanja Pegawai - - -
■ Belanja Barang 1.933.910.000 735.474.094 38,03 234.877.287 ■ Belanja Modal 299.000 - - 38.965.000
Total Belanja 1.063.206.820.000 1.002.092.322.011 94,25 740.006.334.591
■ Belanja Pegawai 595.623.494.000 554.985.712.146 93,18 361.138.496.692■ Belanja Barang 423.482.913.000 403.701.289.599 95,33 361.516.245.902■ Belanja Modal 44.100.413.000 43.405.320.266 98,42 17.351.591.997
Jumlah Belanja 1.063.206.820.000 1.002.092.322.011 94,25 740.006.334.591
CATATANNO. U R A I A N
TAHUN ANGGARAN 2012
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Neraca - 5 -
II. N E R A C A
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANNERACA
PER 31 DESEMBER 2012 dan 2011
NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER 2012 31 DESEMBER 2011
ASETASET LANCAR
■ Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 162.543.743 10.083.900 ■ Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 28.754.964 177.063.744 ■ Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.1.3 502.132.167 606.542.517 ■ Bagian Lancar Tagihan TP/ TGR C.1.4 1.648.114.290 11.835.000 ■ Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR C.1.5 (8.240.571) (59.175) ■ Bagian Lancar Tagihan TP/ TGR (netto) 1.639.873.719 11.775.825
■ Persediaan C.1.6 7.385.810.532 5.864.852.211 JUMLAH ASET LANCAR 9.719.115.125 6.670.318.197
ASET TETAP
■ Tanah C.2.1 1.074.635.416.873 1.092.321.261.440 ■ Peralatan dan Mesin C.2.2 242.659.121.809 231.390.995.303 ■ Gedung dan Bangunan C.2.3 642.723.054.616 614.582.795.730 ■ Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 10.600.481.125 10.579.958.145 ■ Aset Tetap Lainnya C.2.5 2.268.785.284 2.117.282.385 ■ Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.6 36.900.000 -
JUMLAH ASET TETAP 1.972.923.759.707 1.950.992.293.003
PIUTANG JANGKA PANJANG
■ Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) C.3.1 25.994.008.771 24.843.968.482■ Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR C.3.2 (25.994.008.771) (24.843.968.482) ■ Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) (Netto) - -
JUMLAH PIUTANG JANGKA PANJANG - -
ASET LAINNYA
■ Aset Tak Berwujud C.4.1 9.983.054.815 9.726.730.615■ Aset Lain-lain C.4.2 2.941.957.890 4.290.136.128
JUMLAH ASET LAINNYA 12.925.012.705 14.016.866.743
JUMLAH ASET 1.995.567.887.537 1.971.679.477.943
KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEK
■ Utang Kepada Pihak Ketiga C.5.1 1.076.608.864 1.468.435.491 ■ Pendapatan Diterima Dimuka C.5.2 439.178.505 112.224.813 ■ Uang Muka dari KPPN C.5.3 162.543.743 10.083.900 ■ Pendapatan yang Ditangguhkan C.5.4 28.754.964 59.600.000
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 1.707.086.076 1.650.344.204
JUMLAH KEWAJIBAN 1.707.086.076 1.650.344.204
EKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCAR
■ Cadangan Piutang C.6.1 1.639.873.719 11.775.825
■ Cadangan Persediaan C.6.2 7.385.810.532 5.864.852.211
■ Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek C.6.3 (1.076.608.864) (1.350.971.747)
■ Barang/Jasa Yang Masih Harus Diterima C.6.4 502.132.167 606.542.517
■ Barang/Jasa Yang Masih Harus Diserahkan C.6.5 (439.178.505) (112.224.813) JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 8.012.029.049 5.019.973.993
EKUITAS DANA INVESTASI
■ Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.7.1 1.972.923.759.707 1.950.992.293.003
■ Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya C.7.2 12.925.012.705 14.016.866.743 JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 1.985.848.772.412 1.965.009.159.746
JUMLAH EKUITAS DANA 1.993.860.801.461 1.970.029.133.739
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.995.567.887.537 1.971.679.477.943
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -6 -
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
DasarHukum
A.1 Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.05/2011
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat;
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011
tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan
Transfer pada Bagan Akun Standar;
8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012
tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non-Anggaran dan Neraca pada
Bagan Akun Standar;
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/
Lembaga.
A.2 KebijakanTeknis
RencanaStrategis
A.2.1 Rencana Strategis
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah lembaga
pemerintah non departemen, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 31 Tahun 1983, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -7 -
103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005.
Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP berperan untuk membantu
pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik dan bersih, membantu
menghadapi permasalahan yang terjadi dan memberikan masukan/solusi.
Penegasan jati diri sebagai pengawas internal pemerintah adalah dalam arti BPKP
lebih mengedepankan peran proaktif untuk dapat memberikan nilai tambah
kepada stakeholder dan shareholder. Dalam hal ini, BPKP berperan untuk
meningkatkan proses governance, manajemen risiko dan penerapan sistem
pengendalian guna mencapai tujuan nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, menyatakan BPKP
berperan dalam mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan
pengelolaan Keuangan Negara melalui fungsi pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Untuk mewujudkan tujuan akhir (goals) tersebut di atas, komitmen ini selanjutnya
dituangkan dalam pernyataan visi, yaitu sebagai “Auditor Presiden yang
Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas
Keuangan Negara yang Berkualitas”.
Misi BPKP dirumuskan dalam kesadaran bahwa misi pada dasarnya merupakan
rumusan yang menunjukkan mengapa BPKP perlu ada dalam sistem manajemen
pemerintahan secara nasional. Oleh karena itu, misi BPKP ditetapkan dalam
empat (4) rumusan, yaitu:
1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten;
4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang handal
bagi presiden/pemerintah.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -8 -
Organisasi
dan Tata
Kerja
A.2.2 Organisasidan Tata Kerja BPKP
Organisasi dan Tata Kerja BPKP, diatur dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor
KEP-06.00.00-080/K/2001 tanggal 20 Februari 2001. BPKP mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan BPKP posisi
31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Kepala BPKP : Prof. Mardiasmo, Ak., MBA.,Ph.D
Sekretaris Utama (membawahi 5 Biro) : Suwartomo, Ak., M. Acc
Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian (membawahi 5 Direktorat)
: DR. Binsar H Simanjuntak, Ak., MBA
Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polsoskam (membawahi 4 Direktorat)
: DR. Achmad Sanusi, MSPA
Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah (membawahi 3 Direktorat)
: Iman Bastari, Ak., M.Acc
Deputi Bidang Akuntan Negara(membawahi 5 Direktorat)
: Ardan Adiperdana, Ak., MBA
Deputi Bidang Investigasi (membawahi3 Direktorat)
: Prof. DR. Edy Moelyadi Soepardi, MM
Kepala Pusdiklatwas : Meidyah Indreswari, S.E., Ak., M.Sc, Ph.D., CKM, CCSA, CCMM
Kepala Pusbin JFA : Sidik Wiyoto, SH
Kepala Pusinfowas : Alphonsa Ani Maharsi, Ak., M.Acc
Kepala Puslitbangwas : Elly Fariani, Ak., M.Sc
Inspektur : Hari Setiadi, Ak., M.Sc
Perwakilan BPKP di tingkat Provinsi : 25 Perwakilan BPKP
8 Perwakilan BPKP Madya
Terhitung mulai tanggal 1 Februari 2013, Sekretaris Utama BPKP dijabat oleh
Meidyah Indreswari, S.E.,Ak., Ph.D., CKM, CCSA, CCMM.
Anggaran A.2.3 Anggaran
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BPKP dalam Tahun
Anggaran 2012 memperoleh alokasi dana dari APBN sebesar
Rp1.063.206.820.000,00 untuk melaksanakan tiga (3) program.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -9 -
Rincian anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 3Realisasi Belanja BPKP per Jenis Program TA 2012
Kode Program
Uraian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
01.01.01Program Dukungan Manajemendan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya BPKP
849.661.203.000 797.083.049.850 93,81
01.01.02Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur-BPKP
42.427.645.000 41.785.938.991 98,49
01.01.06
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
171.117.972.000 163.223.333.170 95,39
Jumlah 1.063.206.820.000 1.002.092.322.011 94,25
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012
ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh
entitas pelaporan BPKP termasuk di dalamnya jenjang struktural di bawah BPKP
seperti eselon I, wilayah dan satuan kerja yang bertanggungjawab atas anggaran
yang diberikan kepadanya. Laporan Keuangan BPKP disusun berdasarkan
penggabungan data/laporan keuangan satuan kerja BPKP.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan pada TA 2012 memperoleh dana
sebesar Rp1.063.206.820.000,00 yang berasal dari APBN, dengan rincian sebagai
berikut:
Rupiah Murni (RM) Rp 1.061.272.611.000
Hibah Luar Negeri Rp 1.934.209.000
Jumlah Rp 1.063.206.820.000
Berdasarkan kewenangan pencairan dana, anggaran tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:
Satuan Kerja Pusat (KP) sebesar Rp 539.082.622.000
Satuan Kerja Daerah (KD) sebesar Rp 524.124.198.000
Jumlah Rp 1.063.206.820.000
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -10 -
Jumlah satuan kerja di lingkup Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
adalah 39 satuan kerja. Dari jumlah tersebut yang menyampaikan laporan
keuangan dan dikonsolidasikan sejumlah 39 satuan kerja (100%). Rincian satuan
kerja dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4Rekapitulasi Jumlah Satuan Kerja UAKPA
NoKode
Eselon IUraian
Jumlah Menurut Jenis Kewenangan
Jumlah SatkerKP KD
M TM M TM
1 01Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
6 - 33 - 39
M = Menyampaikan LK
TM = Tidak Menyampaikan LK
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi dari pengumpulan
data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan
dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri atas Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang
untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri atas Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. SIMAK-BMN
adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya
untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan
manajerial lainnya.
Kebijakan Akuntansi
A.4 KebijakanAkuntansi
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara
kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan
basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban
tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari
KUN.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -11 -
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012 telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagaimana ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Dalam penyusunan Laporan Keuangan ini telah diterapkan kaidah-
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan
Keuangan BPKP adalah:
Pendapatan A.4.1 Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat
kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netto-nya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan
sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja A.4.2 Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi
pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja
disajikan pada lembar muka laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis
belanja.
Aset A.4.3 Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti
hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -12 -
saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 bulan sejak
tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri atas kas, piutang, dan persediaan.
1) Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah
BI pada tanggal neraca. Kas dibedakan menjadi Kas di Bendahara
Pengeluaran, dan Kas Lainnya dan Setara Kas. Kas di Bendahara
Pengeluaran merupakan saldo kas/bank yang berasal dari Uang
Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang belum
dipertanggungjawabkan secara definitif kepada Kas Umum Negara pada
tanggal neraca. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan saldo kas/bank
selain UP dan TUP yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran, dan belum
dipertanggungjawabkan pada tanggal neraca.
2) Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan
hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan
Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan
jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal Neraca, disajikan sebagai
Bagian Lancar TPA/TGR.
3) Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan harga pembelian terakhir, dan
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara
lainnya seperti donasi.
Aset Tetap b. Aset Tetap
Aset Tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat
lebih dari satu tahun. Aset Tetap dilaporkan pada Neraca BPKP per
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -13 -
31 Desember 2012 berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan Aset Tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi,
yaitu:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga
yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu
rupiah), dan
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
(c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi
tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk
tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi
perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) adalah aset-aset yang sedang dalam
proses pembangunan. KDP mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan asset tetap lainnya yang proses
perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu
tertentu dan pada tanggal neraca belum selesai. Periode waktu perolehan bisa
kurang atau lebih dari satu periode akuntansi.
Piutang Jangka Panjang
c. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan
direalisasikan lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk
dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh
tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang Jangka Panjang Lainnya.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar
nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan
setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke Kas
Negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena
lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkankerugian negara/daerah.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -14 -
bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negarasebagai akibat
langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatanyang melanggar hukum
yang dilakukan oleh pegawai tersebut ataukelalaian dalam pelaksanaan
tugasnya. TPA dan TP/TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Aset Lainnya.
Aset Lainnya d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain Aset Lancar, Aset Tetap, dan
Piutang Jangka Panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak
Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi
dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil
kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-Lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam Aset Lancar dan Aset Tetap. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap
pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu,
piutang macet yang dialihkan penagihannya kepada Kementerian Keuangan
cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset
Lain-lain.
Kewajiban A.4.4 Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan
sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas
pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi
karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban
dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang
mengikat atau peraturan perundang-undangan.Kewajiban pemerintah
diklasifikasikan ke dalam Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka
Panjang.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -15 -
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah
tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak
Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah
tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran
ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian
karena kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai
pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas Dana
A.4.5 Ekuitas Dana
Ekuitas Dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah. Ekuitas Dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan
Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara Aset Lancar
dan Kewajiban Jangka Pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih
antara Aset Tidak Lancar dan Kewajiban Jangka Panjang.
Penyisihan
Piutang Tak
Tetagih
A.4.6 Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar
persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang.
Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan
perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang
didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010tentang Kualitas
Piutang Kementerian Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang
Tidak Tertagih.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun Anggaran 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -16 -
Tabel 5Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d tanggal jatuh tempo 0,5 %
Kurang LancarSatu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertamatidak dilakukan pelunasan
10 %
DiragukanSatu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Keduatidak dilakukan pelunasan
50 %
Macet
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat TagihanKetiga tidak dilakukan pelunasan
Piutang telah diserahkan kepada Panitia UrusanPiutang Negara/DJKN
100 %
Penyusutan
Aset Tetap
A.4.7 Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Sampai saat Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012, Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan belum menerapkan penyusutan Barang Milik
Negara berupa Aset Tetap. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik
Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang menyebutkan
bahwa penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada
seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 17-
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp12.293.915.365
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2012 adalah sebesar
Rp12.293.915.365,00 atau 204,25 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan
sebesar Rp6.019.196.000,00. Keseluruhan Pendapatan Negara Bukan Pajak di
BPKP merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. Rincian
Estimasi dan Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya sampai
dengan tangggal 31 Desember 2012 adalah sebagaiberikut:
Tabel 6Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Uraian Jenis PendapatanEstimasi
(Rp)Realisasi
(Rp)%
Realisasi
Pendapatan Penjualan dan Sewa 1.682.646.000 3.745.038.588 222,56
Pendapatan Jasa - 2.131.435 -
Pendapatan Pendidikan 4.336.550.000 6.112.800.000 140,96
Pendapatan Iuran dan Denda - 7.254.410 -
Pendapatan Lain-Lain - 2.426.690.932 -
Jumlah 6.019.196.000 12.293.915.365 204,25
Dibandingkan dengan TA 2011, terdapat kenaikan realisasi Pendapatan Negara
dan Hibah sebesar Rp2.898.381.553,00 atau 30,85 persen yang disebabkan adanya
penerimaan sewa tanah dan bangunan untuk ATM yang dibayar dimuka untuk
periode tiga tahun dan peningkatan kegiatan pendidikan dan pelatihan pada
Pusdiklatwas BPKP. Perbandingan realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 disajikan
dalam Tabel di bawah ini:
Tabel 7Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011
Uraian Jenis PNBPTA 2012
(Rp)
TA 2011
(Rp)
Naik / (Turun)
Rp %
1. Pendapatan Penjualan & Sewa 3.745.038.588 2.903.092.864 841.945.724 29,00
2. PendapatanJasadanBunga 2.131.435 851.813 1.279.622 150,22
3. Pendapatan Pendidikan 6.112.800.000 4.813.080.000 1.299.720.000 27,00
4. Pendapatan Iuran dan Denda 7.254.410 1.178.567 6.075.843 515,53
5. Pendapatan Lain-Lain 2.426.690.932 1.677.330.568 749.360.364 44,68
Jumlah 12.293.915.365 9.395.533.812 2.898.381.553 30,85
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 18-
Realisasi pendapatan sewa sebesar Rp3.745.038.588,00 termasuk pendapatan atas
pelepasan rumah Negara pada Kantor Pusat BPKP yang seharusnya menjadi
PNBP Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp3.309.500,00. PNBP tersebut
merupakan cicilan/angsuran sewa beli rumah dinas dari eks pegawai BPKP,
namun oleh yang bersangkutan disetor ke Kas Negara dengan menggunakan
kode BA 089 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang seharusnya
menggunakan kode BA 033 Kementerian Pekerjaan Umum.
Realisasi Belanja Negara Rp1.002.092.322.011
B.2. Belanja Negara
Realisasi belanja BPKP pada TA 2012 adalah sebesar Rp1.002.092.322.011,00 atau
94,25 persen dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja.
Anggaran dan realisasi Belanja yang terdiri dari Belanja Rupiah Murni dan
Belanja Hibah Luar Negeri dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 8Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per-Sumber Dana TA 2012
Uraian BelanjaAnggaran
Setelah Revisi (Rp)
Realisasi
(Rp)%
Belanja Rupiah Murni 1.061.272.611.000 1.001.356.847.917 94,35
Belanja Hibah Luar Negeri 1.934.209.000 735.474.094 38,02
Jumlah 1.063.206.820.000 1.002.092.322.011 94,25
Sedangkan menurut jenis belanja, anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini:
Tabel 9Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per-Jenis Belanja TA 2012
Kode
Jenis Blj.Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja
%
Realisasi
51 Belanja Pegawai 595.623.494.000 554.985.712.146 93,18
52 Belanja Barang 423.482.913.000 403.701.289.599 95,33
53 Belanja Modal 44.100.413.000 43.405.320.266 98,42
Jumlah 1.063.206.820.000 1.002.092.322.011 94,25
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 19-
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam Grafik berikut ini:
Grafik 1Anggaran dan Realisasi Belanja
Realisasi belanja TA 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp262.085.987.420,00
dibandingkan TA 2011 disebabkan antara lain adanya pengangkatan pegawai
baru, dan adanya pembangunan gedung kantor baru. Perbandingan realisasi
belanja TA 2012 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 10Perbandingan Belanja TA 2012 dan 2011
Kode
Jenis Belanja
Uraian Jenis Belanja
Realisasi Belanja Naik/ (Turun)
TA 2012 (Rp) TA 2011 (Rp) Rp %
51 Belanja Pegawai 554.985.712.146 361.138.496.692 193.847.215.454 53,68
52 Belanja Barang 403.701.289.599 361.516.245.902 42.185.043.697 11,67
53 Belanja Modal 43.405.320.266 17.351.591.997 26.053.728.269 150,15
Jumlah 1.002.092.322.011 740.006.334.591 262.085.987.420 35,42
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 20-
Belanja Pegawai Rp554.985.712.146
B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2012 dan 2011 masing-masing sebesar
Rp554.985.712.146,00 dan Rp361.138.496.692,00. Kenaikan realisasi Belanja
Pegawai sebesar Rp193.847.215.454,00 antara lain disebabkan ada pengangkatan
pegawai baru, kebijakan pemerintah menaikkan gaji PNS dan pemindahan
belanja tunjangan kinerja yang semula di BA 999 ke BA 089. Rincian realisasi
Belanja Pegawai disajikan dalam Tabel berikut ini:
Tabel 11Perbandingan Belanja Pegawai TA 2012 dan 2011
UraianTA 2012
(Rp)
TA 2011
(Rp)
Naik/ (Turun)
Rp %
Belanja Gaji Pokok PNS 213.138.175.240 193.962.999.930 19.175.175.310 9,89
Belanja Pembulatan Gaji PNS 3.674.625 5.309.756 (1.635.131) (30,79)
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
16.346.259.660 14.931.480.739 1.414.778.921 9,48
Belanja Tunj. Anak PNS 5.442.788.129 5.058.887.849 383.900.280 7,59
Belanja Tunj. Struktural PNS 7.266.720.000 7.128.215.000 138.505.000 1,94
Belanja Tunj. Fungsional PNS
24.266.240.000 24.545.785.000 (279.545.000) (1,14)
Belanja Tunj. PPh PNS 8.090.489.735 7.015.936.071 1.074.553.664 15,32
Belanja Tunj. Beras PNS 12.552.985.850 13.401.384.992 (848.399.142) (6,33)
Belanja Uang Makan PNS 20.373.970.000 15.899.640.000 4.474.330.000 28,14
Belanja Tunjangan Khusus Papua PNS
742.540.000 668.580.000 73.960.000 11,06
Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uang duka PNS
215.750.400 211.765.800 3.984.600 1,88
Belanja Tunjangan Umum PNS
3.478.265.000 3.718.675.000 (240.410.000) (6,46)
Belanja Uang Lembur 3.427.403.550 1.034.464.000 2.392.939.550 231,32
Belanja Pegawai (TunjanganKhusus/Kegiatan)
241.639.065.149 75.355.824.351 166.283.240.798 220,66
Realisasi Belanja Bruto 556.984.327.338 362.938.948.488 194.045.378.850 53,47
Pengembalian Belanja 1.998.615.192 1.800.451.796 198.163.396 11,01
Realisasi Belanja Netto 554.985.712.146 361.138.496.692 193.847.215.454 53,68
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 21-
Belanja Barang Rp403.701.289.599
B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan 2011 masing-masing sebesar
Rp403.701.289.599,00 dan Rp361.516.245.902,00. Kenaikan realisasi Belanja Barang
sebesar Rp42.185.043.697,00 atau 11,67 persen antara lain disebabkan adanya
kenaikan belanja barang operasional, belanja barang non operasional, dan belanja
perjalanan luar negeri. Rincian realisasi Belanja Barang disajikan dalam Tabel
berikut ini:
Tabel 12Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan 2011
UraianTA 2012
(Rp)
TA 2011
(Rp)
Naik / (Turun)
Rp %
Belanja Barang Operasional 47.798.888.071 43.392.174.915 4.406.713.156 10,16
Belanja Barang Non Operasional
85.753.419.113 29.260.818.984 56.492.600.129 193,07
Belanja Jasa 15.848.021.465 17.471.415.570 (1.623.394.105) (9,29)
Belanja Pemeliharaan 22.435.222.344 20.713.789.518 1.721.432.826 8,31
Belanja Perjalanan DalamNegeri
231.174.191.138 250.827.757.145 (19.653.566.007) (7,84)
Belanja Perjalanan LuarNegeri
3.301.399.852 2.108.784.758 1.192.615.094 56,55
Realisasi Belanja Bruto 406.311.141.983 363.774.740.890 42.536.401.093 11,69
Pengembalian Belanja 2.609.852.384 2.258.494.988 351.357.396 15,56
Realisasi Belanja Netto 403.701.289.599 361.516.245.902 42.185.043.697 11,67
Dalam realisasi Belanja Barang sebesar Rp403.701.289.599,00 termasuk Belanja
Barang yang bersumber dari Hibah Bank Dunia (IDF Grand Nomor TF 096644)
sebesar Rp735.474.094,00 yang merupakan pembayaran kepada konsultan pada
Kantor Pusat BPKP. Realisasi Belanja Barang yang bersumber dari Hibah Bank
Dunia TA 2012 sebesar Rp735.474.094,00 bila dibandingkan dengan realisasi TA
2011 sebesar Rp234.877.287,00, terdapat kenaikan sebesar 213,13 persen.
Anggaran Hibah Bank Dunia adalah sebesar Rp1.934.209.000,00, dan sudah
direalisasikan sebesar Rp735.474.094,00. Sisanya sebesar Rp1.198.734.906,00 akan
diluncurkan ke tahun 2013.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 22-
Belanja Modal Rp43.405.320.266
B.1.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan 2011 masing-masing sebesar
Rp43.405.320.266,00 dan Rp17.351.591.997,00. Kenaikan realisasi Belanja Modal
sebesar Rp26.053.728.269,00 atau 150,15 persen antara lain disebabkan
pembangunan Gedung Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Barat. Rincian
realisasi Belanja Modal disajikan dalam Tabel berikut ini:
Tabel 13Perbandingan Belanja Modal TA 2012 dan 2011
UraianTA 2012
(Rp)
TA 2011
(Rp)
Naik/ (Turun)
Rp %
Belanja Modal Tanah 303.090.000 47.250.000 255.840.000 541,46
Belanja Modal Peralatandan Mesin
15.447.139.940 8.999.439.107 6.447.700.833 71,65
Belanja Modal Gedungdan Bangunan
26.928.667.547 6.712.096.273 20.216.571.274 301,20
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
292.257.680 792.747.954 (500.490.274) (63,13)
Belanja Modal Lainnya 437.109.599 806.842.000 (369.732.401) (45,82)
Realiasi Belanja Bruto 43.408.264.766 17.358.375.334 26.049.889.432 150,07
Pengembalian Belanja 2.944.500 6.783.337 (3.838.837) (56,59)
Realisasi Belanja Netto 43.405.320.266 17.351.591.997 26.053.728.269 150,15
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 23 -
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
C.1 Aset LancarKas di Bendahara Pengeluaran Rp162.543.743
C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 dan 2011
masing-masing sebesar Rp162.543.743,00 dan Rp10.083.900,00. Jumlah
tersebut merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung
jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum
dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per
tanggal Neraca. Kas di Bendahara di Pengeluaran per 31 Desember 2012
dan 2011 adalah sebagai berikut:
Tabel 14
Daftar Kas di Bendahara Pengeluaran
No.Kode
SatkerNama Satuan Kerja
31 Des 2012 (Rp)
31 Des 2011 (Rp)
1 450536 Perw. BPKP Prov. D.I. Yogyakarta - 6.408.000
2 450692 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Timur - 3.675.900
3 689270 Perw. BPKP Prov. Gorontalo 61.412.773 -
4 689291 Perw. BPKP Prov. Papua Barat 101.130.970 -
Jumlah 162.543.743 10.083.900
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tersebut seluruhnya telah disetorkan
ke Kas Negara dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 15
Daftar Penyetoran ke Kas Negara
No. Satuan KerjaSaldo Kas
(Rp)
Penyetoran ke Kas Negara
(Rp)
Tanggal Disetor ke Kas Negara
1 Perw. BPKP Prov. D.I. Yogyakarta 6.408.000 6.408.000 05/01/2012
2Perw. BPKP Prov. KalimantanTimur
3.675.900 3.675.900 05/01/2012
3 Perw. BPKP Prov. Gorontalo 61.412.773 61.412.773 03/01/2013
4 Perw. BPKP Prov. Papua Barat 101.130.970 101.130.970 03/01/2013
Seluruh satker di lingkungan BPKP telah menggunakan rekening tunggal
(single account), dan secara periodik telah menyampaikan laporan
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 24 -
penggunaan rekening sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Daftar
Rekening Satuan Kerja di lingkungan BPKP disajikan pada Lampiran 1.
Kas Lainnya dan Setara Kas Rp28.754.964
C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-
masing sebesar Rp28.754.964,00 dan Rp177.063.744,00. Jumlah tersebut
merupakan saldo kas/bank selain Uang Persediaan (UP) dan Tambahan
Uang Persediaan (TUP) yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara
Pengeluaran, yang berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan. Rincian
saldo Kas Lainnya dan Setara Kas tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 16
Daftar Kas Lainnya dan Setara Kas
No. Uraian 31 Des 2012 (Rp) 31 Des 2011 (Rp)
1Pengembalian belanja yang belum disetor ke Kas Negara pada tanggal Neraca
- 59.600.000
2 Pajak yang belum disetor 28.754.964 -
3Dana yang belum didistribusikan kepada pegawai
- 117.463.744
Jumlah 28.754.964 177.063.744
Pajak yang belum disetor sebesar Rp28.754.964,00 pada Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Tengah telah disetor ke Kas Negara pada tanggal
2 Januari 2013. Terhadap saldo kas dari pengembalian belanja yang belum
disetor per 31 Desember 2011, telah dilakukan penyetoran ke Kas Negara
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 17Daftar Penyetoran Kas Lainnya dan Setara Kas
No. Nama Satuan KerjaSaldo Kas
(Rp)Penyetoran ke
Kas Negara (Rp)Disetor ke Kas Negara
1 Puslitbangwas 7.652.000977.000 09/01/2012
6.675.000 12/01/2012
2 Pusinfowas 5.343.000 5.343.000 10/01/2012
3 Inspektorat 1.797.000 1.797.000 12/01/2012
4 Perw. BPKP Prov.NAD 9.982.000 9.982.000 06/01/2012
5 Perw. BPKP Prov.Lampung 9.452.000 9.452.000 09/01/2012
6Perw. BPKP Prov.Sulawesi Tenggara
5.401.000 5.401.000 12/01/2012
7 Perw. BPKP Prov.Maluku 19.973.000 19.973.000 12/01/2012
Jumlah 59.600.000 59.600.000
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 25 -
Sedangkan saldo kas berupa dana yang belum didistribusikan kepada
pegawai per 31 Desember 2011 sebesar Rp117.463.744,00, pada bulan
Januari 2012 telah didistribusikan kepada pegawai yang berhak.
Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) Rp502.132.167
C.1.3 Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)
Saldo Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-
masing sebesar Rp502.132.167,00 dan Rp606.542.517,00. Belanja Dibayar
Dimuka merupakan pengeluaran belanja yang dilakukan atas
pekerjaan/jasa pada periode tertentu yang dibayarkan pada awal
perikatan. Rincian saldo Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) per
31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 18
Daftar Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)
No. Kode Satker Nama Satuan Kerja Saldo (Rp)
1 450582 Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 20.000.000
2 450670 Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau 82.200.000
3 689231 Perw. BPKP Prov. Bangka Belitung 40.916.666
4 689245 Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Barat 26.137.500
5 689252 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Tengah 55.503.000
6 689266 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Barat 91.979.167
7 689270 Perw. BPKP Prov. Gorontalo 61.645.833
8 689287 Perw. BPKP Prov. Maluku Utara 37.500.000
9 689291 Perw. BPKP Prov. Papua Barat 86.250.001
Jumlah 502.132.167
Bagian Lancar TP/TGR
Rp1.648.114.290C.1.4 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR)
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar
Rp1.648.114.290,00 dan Rp11.835.000,00 yang merupakan hak atau klaim
terhadap pihak lain yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang
akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang. Rincian Bagian
Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagaimana disajikan
pada Tabel berikut:
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 26 -
Tabel 19Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR
No. Debitur JumlahKurs Rupiah per
28-12-2012
Jumlah Akhir
(Rp)
1 Deddy Erianto AUD 163.580 Rp 10.025,50 1.639.971.290
2 Arif Jauhari Rp 8.143.000 Rp 1 8.143.000
Jumlah 1.648.114.290
Sedangkan mutasi piutang pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo per 31 Desember 2011 11.835.000
Mutasi Tambah
- Ganti Rugi Ikatan Dinas (GRID) Tahun 2012 1.998.291.290
Mutasi Kurang
- Pelunasan GRID Tahun 2012 (350.177.000)
- Reklasifikasi ke Piutang TP/TGR (11.835.000)
Saldo per 31 Desember 2012 1.648.114.290
Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mutasi tambah sebesar Rp1.998.291.290,00 merupakan tuntutan
pembayaran Ganti Rugi Ikatan Dinas (GRID) terhadap 12 pegawai
BPKP yang diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri
(PDH) sebesar Rp350.177.000,00 dan dua pegawai BPKP yang
diberhentikan dengan tidak hormat (PTDH) sebesar Rp8.143.000,00
dan AUD163.580,00 (e.q. rupiah sebesar Rp1.639.971.290,00).
Mutasi pengurangan sebesar Rp362.012.000,00 merupakan
pembayaran Tuntutan Ganti Rugi 12 pegawai BPKP yang
diberhentikan dengan hormat sebesar Rp350.177.000,00 dan
reklasifikasi ke Piutang Jangka Panjang sebesar Rp11.835.000,00.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) merupakan piutang yang digolongkan aset lancar karena nilai
yang jatuh tempo dalam tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam
12 (dua belas) bulan ke depan.
Berdasarkan kualitasnya, piutang ini digolongkan aset lancar dengan
penyisihan sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 27 -
Kualitas Piutang
Jumlah Debitur
Nilai Piutang (Rp)
% Penyisihan
Nilai Penyisihan (Rp)
Lancar 2 1.648.114.290 0,5 8.240.571
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bag. Lancar TP/TGR (Rp8.240.571)
C.1.5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih -Bagian Lancar Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah
masing-masing sebesar minus Rp8.240.571,00 dan minus Rp59.175,00 yang
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Bagian Lancar Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang
ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Perhitungan Penyisihan
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) untuk masing-masing debitur adalah sebagai berikut:
Tabel 20Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR
Debitur Kualitas Nilai Piutang PenyisihanNilai
Penyisihan (Rp)
Deddy Eriantono Lancar 1.639.971.290 0,5% 8.199.856
Arif Jauhari Lancar 8.143.000 0,5% 40.715
Total 8.240.571
Persediaan Rp7.385.810.532
C.1.6 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar
Rp7.385.810.532,00 dan Rp5.864.852.211,00. Persediaan merupakan jenis
aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal
neraca, yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional dan tidak untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2012
dan 2011 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 28 -
Tabel 21
Daftar Persediaan
Kode Jenis Persediaan 31 Des 2012 (Rp) 31 Des 2011 (Rp)
117111 Barang Konsumsi 5.769.585.347 4.545.516.405
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 141.843.200 177.260.471
117114 Suku Cadang 46.544.490 7.364.278
117121 Pita Cukai, Materai dan Leges 2.275.100 -
117131 Bahan Baku 337.244.685 555.625.890
117191 Persediaan Untuk Tujuan Strategis 35.165.240 -
117199 Persediaan Lainnya 1.053.152.470 579.085.167
Jumlah 7.385.810.532 5.864.852.211
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik
kecuali Barang Konsumsi pada Kantor Pusat BPKP senilai Rp2.758.470,00
dalam kondisi rusak, dan Persediaan Lainnya senilai Rp3.305.960,00 pada
Kantor Pusat BPKP, dan senilai Rp326.830,00 pada Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu dalam kondisi usang.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2012 dapat dilihat pada Lampiran 2.
Aset Tetap Rp1.972.923.759.707
C.2 Aset Tetap
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar
Rp1.972.923.759.707,00 dan Rp1.950.992.293.003,00, yang merupakan aset
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan,
dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Tabel 22Rincian Aset Tetap
No. Uraian 31 Des 2012 (Rp) 31 Des 2011 (Rp)
1 Tanah 1.074.635.416.873 1.092.321.261.440
2 Peralatan dan Mesin 242.659.121.809 231.390.995.303
3 Gedung dan Bangunan 642.723.054.616 614.582.795.730
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 10.600.481.125 10.579.958.145
5 Aset Tetap Lainnya 2.268.785.284 2.117.282.385
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 36.900.000 -
Jumlah 1.972.923.759.707 1.950.992.293.003
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 29 -
Tanah Rp1.074.635.416.873
C.2.1 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing
sebesar Rp1.074.635.416.873,00 dan Rp1.092.321.261.440,00. Penurunan
nilai sebesar Rp17.685.844.567,00 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Mutasi Tambah
Pengembangan Nilai Aset 303.090.000
Penyelesaian Dengan KDP 11.391.110
Transfer Masuk 8.007.434.652
Reklasifikasi Masuk 18.964.092.202
Koreksi Pencatatan 1.079.405.238
Jumlah 28.365.413.202
Mutasi Kurang
Transfer Keluar (7.751.834.652)
Reklasifikasi Keluar (18.964.092.202)
Koreksi Pencatatan (19.335.330.915)
Jumlah (46.051.257.769)
Penurunan (17.685.844.567)
Penambahan saldo Tanah yang dipengaruhi belanja sebesar
Rp314.481.110,00 merupakan pencatatan atas realisasi Belanja Modal
selama Tahun Anggaran 2012 yang terdiri atas:
Uraian Jumlah (Rp)
Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan Tanah 303.090.000
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 11.391.110
Jumlah 314.481.110
Sedangkan penambahan/pengurangan yang tidak dipengaruhi oleh
belanja sebagai berikut:
Mutasi Tambah berupa Transfer Masuk sebesar Rp8.007.434.652,00
dan Mutasi Kurang berupa Transfer Keluar sebesar Rp7.751.834.652,00
merupakan serah terima aset Tanah dari delapan Perwakilan Induk ke
Perwakilan BPKP Madya, dan dari BPKP kepada Kementerian
Keuangan dan sebaliknya, sesuai dengan Berita Acara Serah Terima,
dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 30 -
Tabel 23Daftar BA Serah Terima Tanah (Transfer Masuk-Transfer Keluar)
No.Perwakilan
BPKPNomor Berita Acara
Luas (M2)
Transfer Keluar (Rp)
Transfer Masuk (Rp)
1 Riau / KepriBAST-002/PW04/1/2012 tanggal 2 Januari 2012
2.724 1.059.801.000 1.059.801.000
2 Bali / NTBBA-41/PW22/1/2012tanggal 2 Januari 2012
19.751 393.798.000 393.798.000
3Kalsel / Kalteng
BA-25/PW16/1/2012tanggal 3 Januari 2012
3.903 1.076.162.402 1.076.162.402
4 Sulsel / SulbarBAST Nomor : BA-003/PW18/1/2012tanggal 3 Januari 2012
41.292 239.613.750 239.613.750
5Sulut / Gorontalo
BAST Nomor : BA-003/PW18/1/2012tanggal 3 Januari 2012
9.018 1.856.352.500 1.856.352.500
6Maluku /Maluku Utara
BA-34/PW25/1/2012tanggal 2 Januari 2012
2.337 743.166.000 743.166.000
7Papua / Papua Barat
BA-01/PW26/1/2012tanggal 2 Januari 2012
2.130 1.852.541.000 1.852.541.000
8Kementerian Keuangan
BAST-18/SJ/2012 dan BAST-391/SU/05/2012tanggal 2 Maret 2012
408 530.400.000 -
9Kementerian Keuangan
BAST-19/SJ/2012 dan BAST-392/SU/05/2012tanggal 2 Maret 2012
390 - 786.000.000
Jumlah 7.751.834.652 8.007.434.652
Mutasi Tambah dan Mutasi Kurang berupa Reklasifikasi Masuk dan
Reklasifikasi Keluar masing-masing sebesar Rp18.964.092.202,00
merupakan perubahan klasifikasi/kode barang pada Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Utara.
Mutasi Tambah berupa Koreksi Pencatatan sebesar Rp1.079.405.238,00
merupakan penyesuaian nilai tanah di Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara, sesuai dengan Berita Acara Invetarisasi BMN oleh
Kantor KPKNL Medan NomorBA-15/WKN.2/KP.01/2007 tanggal
12 Desember 2007 dan Surat Hasil Penilaian BMN oleh KPKNL
Medan Nomor S-2607/WKN.2/KNL.01/2010 tanggal 13 Desember
2010 yang ditindaklanjuti dengan Nota Dinas Kepala Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Utara Nomor ND-5099/PW02/1/2012
tentang Reklasifikasi Rumah Dinas.
Mutasi Kurang berupa Koreksi Pencatatan sebesar
Rp19.335.330.915,00 merupakan penyesuaian nilai/kuantitas tanah
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 31 -
Bangunan Rumah Negara Golongan II yang kepemilikannya sudah
dipindahtangankan dimasa lampau pada Kantor Pusat BPKP sebesar
Rp18.747.427.689,00 dan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah
sebesar Rp587.903.226,00.
Diatas tanah BPKP selain Gedung dan Bangunan yang telah dicatat
didalam Sistem Informasi Manajemen Barang Milik Negara (SIMAK-
BMN), juga terdapat Gedung dan Bangunan yang dana pembangunannya
bukan berasal dari APBN antara lain Masjid, Musholla, dan Lapangan
Tenis. Terkait dengan BMN tersebut BPKP sedang melakukan identifikasi
lebih lanjut untuk kepentingan transparansi dan akuntabilitas.
Dalam saldo Tanah per 31 Desember 2012 sebesar Rp1.074.635.416.873,00,
termasuk:
Tanah dalam proses pelepasan hak kepada Dwi Harianto seluas 128 M2
dengan surat pelepasan nomor S-250/SU05/3/2012 tanggal
20 Februari 2012 yang merupakan bagian dari Sertifikat Hak Pakai
Nomor 00011 Cempaka Putih pada Kantor Pusat BPKP.
Tanah dalam proses angsuran sewa beli rumah negara kepada
Syamsuddin dan Soedibyo yang merupakan bagian dari Sertifikat Hak
Pakai Nomor 00288 Rawasari pada Kantor Pusat BPKP.
Tanah dalam proses penyelesaian sengketa kepemilikan pada
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, Sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 959 seluas 3.536 M2 dengan nilai Rp2.705.685.400,00.
Hasil sengketa di tingkat Pengadilan Negeri sesuai Keputusan
Pengadilan Negeri Kelas IA Padang, Perdata Nomor
08/PDT.G/2011.PN.PDG tanggal 20 Desember 2011, pihak penggugat
dinyatakan kalah, dan sampai saat ini masih dalam proses banding.
Rincian Tanah per 31 Desember 2012 dapat dilihat pada Lampiran 3 dan
Lampiran 4.
Peralatan dan Mesin Rp242.659.121.809
C.2.2 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2012 dan
2011 adalah masing-masing sebesar Rp242.659.121.809,00 dan
Rp231.390.995.303,00. Kenaikan nilai Peralatan dan Mesin sebesar
Rp11.268.126.506,00 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 32 -
Uraian Jumlah (Rp)
Mutasi Tambah
Pembelian 13.233.548.440
Pengembangan Nilai Aset 56.864.000
Penyelesaian Dengan KDP 2.233.102.500
Transfer Masuk 5.065.552.565
Reklasifikasi Masuk 4.059.326.927
Reklasifikasi dari Aset Lainnya 186.015.667
Koreksi Pencatatan 4.565.520
Perolehan Lainnya 297.809.200
Jumlah 25.136.784.819
Mutasi Kurang
Transfer Keluar (5.068.533.001)
Reklasifikasi Keluar (3.773.446.927)
Penghentian Aset dari Penggunaan (4.462.673.808)
Penghapusan (472.115.057)
Koreksi Pencatatan (91.889.520)
Jumlah (13.868.658.313)
Kenaikan 11.268.126.506
Penambahan Peralatan dan Mesin yang dipengaruhi realisasi belanja
sebesar Rp15.523.514.940,00 terdiri atas:
Uraian Jumlah (Rp)
Pembelian 13.233.548.440
Pengembangan Nilai Aset 56.864.000
Penyelesaian Dengan KDP 2.233.102.500
Jumlah 15.523.514.940
Realisasi Belanja Modal selama Tahun Anggaran 2012 yang fisiknya
dicatat sebagai perolehan Peralatan dan Mesin adalah sebesar
Rp15.411.398.940,00 terdiri atas:
Uraian Jumlah (Rp)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 14.955.806.300
Belanja Modal Penambah Nilai Peralatan dan Mesin 333.618.640
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 28.870.000
Belanja Modal Jaringan 87.081.500
Belanja Modal Lainnya 6.022.500
Jumlah 15.411.398.940
Selisih antara penambahan saldo Peralatan dan Mesin yang dipengaruhi
belanja dengan realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2012 yang
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 33 -
fisiknya dicatat sebagai perolehan Peralatan dan Mesin sebesar
Rp112.116.000,00 merupakan kapitalisasi dari realisasi Belanja Barang yang
dicatat sebagai perolehan aset tetap.
Transaksi penambahan/pengurangan yang tidak dipengaruhi oleh belanja
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Penambahan/pengurangan melalui transfer masuk/keluar merupakan
pengalihan aset antar satker di lingkungan BPKP masing-masing
sebesar Rp5.065.552.565,00 dan Rp5.068.533.001,00. Terdapat perbedaan
sebesar Rp2.980.436,00 merupakan transfer masuk yang dicatat di
satker penerima sebagai ekstrakomptable dalam SIMAK-BMN. Dalam
mutasi transfer masuk/keluar tersebut antara lain merupakan serah
terima peralatan dan mesin dari Perwakilan Induk kepada Perwakilan
Madya yang mulai Tahun 2012 menjadi satuan kerja mandiri sebagai
berikut:
Transfer Masuk Transfer KeluarNilai (Rp)
Perwakilan Madya Perwakilan Induk
Sulawesi Barat Sulawesi Selatan 31.101.000
Gorontalo Sulawesi Utara 63.747.362
Maluku Utara Maluku 90.805.280
Papua Barat Papua 316.675.900
Kepulauan Riau Riau 1.059.801.000
Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan 1.076.162.402
Nusa Tenggara Barat Bali 393.798.000
Jumlah 3.032.090.944
Penambahan/pengurangan melalui reklasifikasi masuk/keluar
merupakan transaksi perubahan kode barang dan pemecahan
kuantitas barang masing-masing sebesar Rp4.059.326.927,00 dan
Rp3.773.446.927,00. Selisih reklasifikasi masuk dengan reklasifikasi
keluar sebesar Rp285.880.000,00 merupakan reklasifikasi masuk dari
Gedung dan Bangunan sebesar Rp14.850.000,00 pada Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah, Gedung dan Bangunan sebesar
Rp40.585.000,00 dan Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar
Rp230.445.000,00 pada Perwakilan BPKP Provinsi Jambi.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 34 -
Penambahan melalui reklasifikasi dari Aset Lainnya senilai
Rp186.015.667,00 merupakan pengaktifan kembali aset Peralatan dan
Mesin dari yang telah dihentikan penggunaannya, yaitu pada
Perwakilan BPKP Provinsi Jambi sebesar Rp125.321.823,00,
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat sebesar Rp8.129.844,00,
dan Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu sebesar Rp52.564.000,00.
Penambahan berupa koreksi pencatatan sebesar Rp4.565.520,00
merupakan penambahan berupa 2 buah tiang bendera senilai
Rp642.000,00 pada Pusdiklatwas BPKP, penambahan nilai Local Area
Network (LAN) dan server senilai Rp3.914.520,00 pada Perwakilan
BPKP Provinsi Jambi serta koreksi pencatatan nilai kuantitas berupa
Aset Tetap Lainnya sebesar Rp6.000,00 dan kursi sebesar Rp3.000,00
pada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu.
Penambahan melalui perolehan lainnya sebesar Rp297.809.200,00
merupakan perolehan yang berasal dari pihak ketiga, yaitu:
Nama Satuan Kerja Nilai (Rp) Sumber Perolehan
Pusdiklatwas 52.050.000 Peserta Diklat
Perw. BPKP Prov. NAD 244.759.200 Eks BRR NAD-Nias
Perw. BPKP Prov. Kalimantan Barat 1.000.000 Pihak Lainnya
Jumlah 297.809.200
Pengurangan melalui penghentian aset dari penggunaan sebesar
Rp4.462.673.808,00 merupakan reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset
Lain-lain melalui transaksi “penghentian aset dari penggunaan” yang
disebabkan BMN kondisinya Rusak Berat sesuai dengan hasil
Inventarisasi, terdiri atas:
Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
Kantor Pusat BPKP 679.539.962
Pusdiklatwas 536.086.840
Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta 658.297.689
Perw. BPKP Prov. Jawa Tengah 697.432.433
Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 195.246.491
Perw. BPKP Prov. Jambi 133.061.610
Perw. BPKP Prov. Lampung 253.686.000
Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 239.787.412
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 35 -
Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
Perw. BPKP Prov. Sulawesi Utara 214.427.045
Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan 69.877.000
Perw. BPKP Prov. Sulawesi Tenggara 62.598.000
Perw. BPKP Prov. Maluku 234.264.481
Perw. BPKP Prov. Bengkulu 488.368.845
Jumlah 4.462.673.808
Pengurangan melalui penghapusan sebesar Rp472.115.057,00, terdiri
atas:
Nama Satuan Kerja Nilai (Rp) Nomor SK Penghapusan
Pusdiklatwas 3.457.500 KEP-717/K.SU/05/2012
Pusinfowas 468.025.557 KEP-874/K.SU/05/2012
Perw. BPKP Prov. Riau 632.000 KEP-235/K.SU/05/2012
Jumlah 472.115.057
Pengurangan melalui koreksi pencatatan sebesar Rp91.889.520,00
merupakan koreksi pencatatan menjadi Gedung dan Bangunan
sebesar Rp91.000.000,00 dan koreksi pencatatan kodefikasi barang
sebesar Rp889.520,00 pada Perwakilan BPKP Provinsi Jambi.
Selain Peralatan dan Mesin sebesar Rp242.659.121.809,00, terdapat 2 (dua)
unit Mesin Presensi Finger Print dan 1 (satu) unit Genset yang belum
dicatat sebagai Aset Tetap pada Pusdiklatwas BPKP karena nilai
perolehannya belum diketahui.
Rincian Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2012 dapat dilihat pada
Lampiran 5.
Gedung dan Bangunan Rp642.723.054.616
C.2.3 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan yang dimiliki BPKP per 31 Desember 2012
dan 2011, adalah masing-masing sebesar Rp642.723.054.616,00 dan
Rp614.582.795.730,00. Kenaikan nilai Gedung dan Bangunan sebesar
Rp28.140.258.886,00 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Mutasi Tambah
Pembelian 127.061.000
Pengembangan Nilai Aset 1.971.549.100
Penyelesaian Pembangunan 21.137.396.179
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 36 -
Uraian Jumlah (Rp)
Penyelesaian Dengan KDP 3.778.583.368
Perolehan Lainnya 48.048.000
Penerimaan Aset Renovasi 698.859.700
Transfer Masuk 10.736.214.894
Reklasifikasi Masuk 23.952.320.405
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas 91.000.000
Jumlah 62.541.032.646
Mutasi Kurang
Reklasifikasi Keluar (24.007.755.405)
Transfer Keluar (10.393.018.355)
Jumlah (34.400.773.760)
Kenaikan 28.140.258.886
Penambahan Gedung dan Bangunan yang dipengaruhi realisasi belanja
sebesar Rp27.014.589.647,00 terdiri atas:
Uraian Jumlah (Rp)
Pembelian 127.061.000
Pengembangan Nilai Aset 1.971.549.100
Penyelesaian Pembangunan 21.137.396.179
Penyelesaian Dengan KDP 3.778.583.368
Jumlah 27.014.589.647
Realisasi Belanja Modal selama Tahun Anggaran 2012 yang fisiknya
dicatat sebagai perolehan Gedung dan Bangunan adalah sebesar
Rp26.977.245.137,00 terdiri atas:
Uraian Jumlah (Rp)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 105.815.000
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 22.870.106.887
Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 3.978.063.250
Belanja Modal Lainnya 23.260.000
Jumlah 26.977.245.137
Selisih antara penambahan saldo Gedung dan Bangunan yang
dipengaruhi belanja dengan realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2012
yang fisiknya dicatat sebagai perolehan Gedung dan Bangunan sebesar
Rp37.344.510,00 merupakan kapitalisasi dari Belanja Barang yang dicatat
sebagai perolehan aset tetap.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 37 -
Transaksi penambahan/pengurangan yang tidak dipengaruhi oleh belanja
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Penambahan/pengurangan melalui transfer masuk/keluar
merupakan pengalihan aset antar satker di lingkungan BPKP masing-
masing sebesar Rp10.736.214.894,00 dan Rp10.393.018.355,00 terdiri
atas:
a. Transfer tersebut merupakan serah terima dari delapan
Perwakilan Induk ke delapan Perwakilan BPKP Madya yang
penyusunan laporan keuangannya sudah terpisah dari
Perwakilan Induk terdiri atas:
Transfer Masuk Transfer KeluarNilai (Rp)
Perwakilan Madya Perwakilan Induk
Sulawesi Barat Sulawesi Selatan 1.305.094.000
Gorontalo Sulawesi Utara -
Maluku Utara Maluku 950.054.000
Papua Barat Papua 1.653.661.360
Kepulauan Riau Riau 416.167.000
Bangka Belitung Sumatera Selatan 2.512.365.000
Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan 1.448.791.825
Nusa Tenggara Barat Bali 1.152.143.000
Jumlah 9.438.276.185
b. Transfer masuk/keluar dari Perwakilan BPKP Provinsi DKI
Jakarta ke Kantor Pusat BPKP yaitu berupa Rumah Genset dan
Gedung Sentral Arsip senilai Rp20.342.000,00 dan
Rp824.400.170,00.
c. Transfer Masuk dari Kementerian Keuangan kepada Perwakilan
BPKP Provinsi Sulawesi Utara sebesar Rp453.196.539,00, dan
Transfer Keluar dari Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara
ke Kementerian Keuangan sebesar Rp110.000.000,00 sesuai Berita
Acara Serah Terima Nomor BAST-391/SU/05/2012 tanggal
2 Maret 2012.
Penambahan/pengurangan melalui reklasifikasi masuk/keluar
merupakan transaksi perubahan kode barang dan pemecahan
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 38 -
kuantitas barang masing-masing sebesar Rp23.952.320.405,00 dan
Rp24.007.755.405,00 pada Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta,
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, Perwakilan BPKP Provinsi
Jambi, dan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
Selisih reklasifikasi masuk dengan reklasifikasi keluar sebesar
Rp55.435.000,00 merupakan reklasifikasi keluar dari Gedung dan
Bangunan ke Peralatan dan Mesin pada Perwakilan BPKP Provinsi
Jambi sebesar Rp40.585.000,00, dan pada Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah sebesar Rp14.850.000,00.
Penambahan melalui koreksi nilai sebesar Rp91.000.000,00 merupakan
penambahan gedung dan bangunan dari pengadaan partisi yang
sebelumnya dicatat dalam Peralatan dan Mesin.
Selain Gedung dan Bangunan sebesar Rp642.723.054.616,00, terdapat
Bangunan Eks Direksi Kit, Bangunan Pos Jaga Mess D, Pool/Garasi, dan
Parkir Motor yang belum dicatat sebagai Aset Tetap pada Pusdiklatwas
BPKP karena nilai perolehannya belum diketahui.
Rincian Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2012 dapat dilihat pada
Lampiran 6.
Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp10.600.481.125
C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-
masing sebesar Rp10.600.481.125,00 dan Rp10.579.958.145,00. Kenaikan
nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp20.522.980,00, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Mutasi Tambah
Pembelian 31.900.000
Pengembangan Nilai Aset 205.176.180
Penyelesaian Dengan KDP 20.391.000
Jumlah 257.467.980
Mutasi Kurang
Reklasifikasi Keluar (230.445.000)
Penghentian Aset dari Penggunaan (3.500.000)
Penghapusan (3.000.000)
Jumlah (236.945.000)
Kenaikan 20.522.980
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 39 -
Penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan seluruhnya dipengaruhi realisasi
Belanja Modal Tahun Anggaran 2012 terdiri atas:
Uraian Jumlah (Rp)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 15.000.000
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 20.391.800
Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 16.900.000
Belanja Penambahan Nilai Jaringan 205.176.180
Jumlah 257.467.980
Transaksi penambahan/pengurangan yang tidak dipengaruhi oleh belanja
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mutasi Kurang berupa Reklasifikasi Keluar sebesar Rp230.445.000,00
merupakan reklasifikasi kode barang menjadi Peralatan dan Mesin
pada Perwakilan BPKP Provinsi Jambi.
Mutasi Kurang berupa Penghentian Aset dari Penggunaan sebesar
Rp3.500.000,00 pada Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu merupakan
reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset Lain-Lain yang disebabkan BMN
kondisinya Rusak Berat, sesuai dengan hasil Inventarisasi.
Mutasi Kurang berupa Penghapusan sebesar Rp3.000.000,00
merupakan penghapusan BMN berupa Instalasi Pusat Pengatur
Listrik pada Pusat Informasi Pengawasan sesuai dengan SK
Penghapusan dari Sekretaris Utama BPKP KEP-874/K.SU/05/2012
tanggal 27 Desember 2012.
Rincian Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2012 dapat dilihat
pada Lampiran 7.
Aset Tetap Lainnya Rp2.268.785.284
C.2.5 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-
masing sebesar Rp2.268.785.284,00 dan Rp2.117.282.385,00, yang
merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam Tanah,
Peralatan dan Mesin, serta Jalan, Irigasi dan Jaringan. Kenaikan nilai Aset
Tetap Lainnya sebesar Rp151.502.899,00 merupakan realisasi Belanja
Modal Lainnya TA 2012.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 40 -
Rincian Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2012 dapat dilihat pada
Lampiran 8.
Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp36.900.000
C.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah
masing-masing sebesar Rp36.900.000,0 dan Rp0,00. Kenaikan saldo
Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp36.900.000,00 merupakan realisasi
Belanja Modal Peralatan dan Mesin, yaitu perencanaan pemasangan lift
barang, sedangkan pelaksanaan pekerjaan fisik akan dilaksanakan pada
tahun 2013.
Piutang Jangka Panjang
C.3 Piutang Jangka Panjang
Tagihan TP/TGR Rp25.994.008.771
C.3.1 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar
Rp25.994.008.771,00 dan Rp24.843.968.482,00. Tuntutan Perbendaharaan
adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya
yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian keuangan negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan
bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh
negara karena kelalaiannya.
Rincian Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 24Rincian Tagihan TP/TGR
No. Uraian Jumlah (Rp)
1 Tagihan TGR atas Hilangnya BMN 14.000.000
2 Tagihan TGR atas Kelebihan Pembayaran Gaji 24.514.900
3 Tagihan TGR atas Tuntutan GRID 25.955.493.871
Jumlah 25.994.008.771
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 41 -
Sedangkan mutasi TP/TGR pada Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo per 31 Desember 2011 24.843.968.482
Mutasi Tambah
- Selisih Kurs 1.557.715.840
- Reklasifikasi dari Bagian Lancar TP/TGR 11.835.000
Mutasi Kurang
- Pelunasan GRID tahun 2012 (419.510.551)
Saldo per 31 Desember 2012 25.994.008.771
Pengurangan Tagihan TP/TGR sebesar Rp419.510.551,00 merupakan
pembayaran GRID selama Tahun 2012 oleh 28 debitur.
Piutang macet sebesar Rp25.994.008.771,00 terdiri atas:
362 debitur sebesar Rp25.943.658.871,00 merupakan Piutang Ganti Rugi
Ikatan Dinas yang telah diserahkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN) melalui:
Penyerahan Pertama sesuai dengan Surat Sekretaris Utama BPKP
Nomor S-1970/SU/02/2006 tanggal 26 Desember 2006.
Penyerahan Kedua sesuai dengan Surat Sekretaris Utama Nomor
S-1016/SU/02/2007 tanggal 6 Agustus 2007.
Terhadap piutang yang telah diserahkan ke DJKN, setiap semester
dilakukan rekonsiliasi data terkait dengan pelunasan untuk dilakukan
pencatatan di dalam LRA dan Neraca BPKP.
1 debitur sebesar Rp11.835.000,00 merupakan Piutang Tuntutan Ganti
Rugi Ikatan Dinas yang belum diserahkan ke Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN).
2 debitur sebesar Rp38.514.900,00 merupakan Piutang Tuntutan Ganti
Rugi yang masih dikelola BPKP.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Tagihan TP/TGR (Rp25.994.008.771)
C.3.2 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2012
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 42 -
dan 2011 adalah masing-masing sebesar minus Rp25.994.008.771,00 dan
minus Rp24.843.968.482,00 yang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang
TP/TGR.
Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) adalah sebagai berikut:
Tabel 25Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Tagihan TP/TGR
Kualitas Piutang Jumlah Nilai (Rp) % Penyisihan Nilai Penyisihan (Rp)
Lancar - - 0,5% -
Kurang Lancar - - 10,0% -
Diragukan - - 50,0% -
Macet 365 25.994.008.771 100,0% 25.994.008.771
Jumlah 365 25.994.008.771 25.994.008.771
Aset Lainnya Rp12.925.012.705
C.4 Aset Lainnya
Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-
masing sebesar Rp12.925.012.705,00 dan Rp14.016.866.743,00, yang
merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam Aset
Lancar maupun Aset Tetap. Rincian Aset Lainnya pada tanggal pelaporan
tersebut terdiri atas:
Tabel 26Rincian Aset Lainnya
No. Uraian 31 Des 2012 (Rp) 31 Des 2011 (Rp)
1 Aset Tak Berwujud 9.983.054.815 9.726.730.615
2 Aset Lain-Lain 2.941.957.890 4.290.136.128
Jumlah 12.925.012.705 14.016.866.743
Aset Tak Berwujud Rp9.983.054.815
C.4.1 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-
masing sebesar Rp9.983.054.815,00 dan Rp9.726.730.615,00. Aset Tak
Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik, yang digunakan untuk menunjang
operasional kantor, antara lain berupa software.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 43 -
Kenaikan nilai sebesar Rp256.324.200,00 berasal dari realisasi Belanja
Modal Lainnya.
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2012 per satuan kerja adalah
sebagai berikut:
Tabel 27
Daftar Aset Tak Berwujud per Satuan Kerja
No. Kode Satker Nama Satuan Kerja Saldo (Rp)
1 450491 Kantor Pusat 2.639.954.100
2 450460 Pusdiklatwas 7.755.000
3 604435 Puslitbangwas 14.800.000
4 636778 Pusinfowas 7.259.434.401
5 450511 Perw. BPKP Prov. Jawa Barat 11.099.000
6 450520 Perw. BPKP Prov. Jawa Tengah 33.486.189
7 450670 Perw. BPKP Prov. Riau 8.056.125
8 450692 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Timur 3.850.000
9 450721 Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Timur 4.620.000
Jumlah 9.983.054.815
Aset Lain-Lain Rp2.941.957.890
C.4.2 Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-Lain per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-
masing sebesar Rp2.941.957.890,00 dan Rp4.290.136.128,00 yang
merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak
berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional BPKP serta dalam
proses penghapusan dari BMN, sehingga tidak digolongkan dalam
kategori Aset Tetap, tetapi digolongkan ke dalam Aset Lain-Lain. Selama
tahun 2012 terdapat penurunan nilai sebesar Rp1.348.178.238,00, dengan
penjelasan sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Mutasi Tambah
Reklasifikasi dari Aset Tetap 4.466.173.808
Jumlah 4.466.173.808
Mutasi Kurang
Penggunaan Kembali (133.451.667)
Reklasifikasi Keluar (52.564.000)
Penghapusan (5.628.336.379)
Jumlah (5.814.352.046)
Penurunan (1.348.178.238)
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 44 -
Penambahan saldo Aset Lain-Lain sebesar Rp4.466.173.808,00 merupakan
reklasifikasi BMN Rusak Berat dari Peralatan dan Mesin ke dalam Aset
Lain-lain karena aset tersebut tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 28
Daftar Reklasifikasi Aset Tetap ke Aset Lain-Lain per Satuan Kerja
No. Kode Satker Nama Satuan Kerja Saldo (Rp)
1 450491 Kantor Pusat 679.539.962
2 450460 Pusdiklatwas 536.086.840
3 450505 Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta 658.297.689
4 450520 Perw. BPKP Prov. Jawa Tengah 697.432.433
5 450582 Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 195.246.941
6 450706 Perw. BPKP Prov. Jambi 133.061.160
7 450686 Perw. BPKP Prov. Lampung 253.686.000
8 450602 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 239.787.412
9 450485 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Utara 214.427.045
10 450485 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan 69.877.000
11 450845 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Tenggara 62.598.000
12 450630 Perw. BPKP Prov. Maluku 234.264.481
13 450479 Perw. BPKP Prov. Bengkulu 491.868.845
Jumlah 4.466.173.808
Pengurangan saldo Aset Lain-Lain sebesar Rp133.451.667,00 dan
Rp52.564.000,00 merupakan koreksi karena penggunaan kembali BMN
yang dihentikan sesuai dengan Keputusan Sekretaris Utama BPKP Nomor
S-2282/SU/05/2011 tanggal 25 November 2011 hal Penundaan
Penghapusan sebagian BMN.
Pengurangan saldo Aset Lain-Lain sebesar Rp5.628.336.379,00 merupakan
penghapusan BMN yang telah memperoleh persetujuan penghapusan dari
Sekretaris Utama BPKP yang tertuang dalam keputusan penghapusan
dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 45 -
Tabel 29
Daftar Penghapusan BMN per Satuan Kerja
No. Nama Satuan Kerja Jumlah (Rp) Keterangan
1 Kantor Pusat 996.837.162 KEP-553/K.SU/05/2012
2 Pusdiklatwas 492.336.390 KEP-717/K.SU/05/2012
3 Perw. BPKP Prov. Jawa Tengah 697.432.433 KEP-690/K.SU/05/2012
4 Perw. BPKP Prov. Riau 535.467.167 KEP-157/K.SU/05/2012
5 Perw. BPKP Prov. Lampung 253.686.000 KEP-363/K.SU/05/2012
6 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Barat 187.814.100 KEP-875/K.SU/05/2012
7 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 98.236.615 KEP-41/K.SU/05/2012
8 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Timur 297.202.750 KEP-150/K.SU/05/2012
9 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Utara 481.162.890 KEP-718/K.SU/05/2012
10 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Tengah 339.957.281 KEP-149/K.SU/05/2012
11 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan 522.070.265 KEP-100/K.SU/05/2012
12 Perw. BPKP Prov. Maluku 234.264.481 KEP-887/K.SU/05/2012
13 Perw. BPKP Prov. Bengkulu 491.868.845 KEP-737/K.SU/05/2012
Jumlah 5.628.336.379
Rincian Aset Lain-Lain per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 30
Daftar Aset Lain-Lain per Satuan Kerja
No. Kode Satker Nama Satuan Kerja Saldo (Rp)
1 450491 Kantor Pusat 836.794.397
2 450460 Pusdiklatwas 43.750.450
3 604435 Puslitbangwas 328.793.875
4 450505 Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta 658.297.689
5 450582 Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat 195.246.491
6 450706 Perw. BPKP Prov. Jambi 387.162.626
7 450602 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 239.787.412
8 450485 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Utara 252.124.950
Jumlah 2.941.957.890
Dalam saldo BMN Rusak Berat sebesar Rp2.941.957.890,00 terdapat BMN
yang keberadaan fisiknya tidak ditemukan sebesar Rp331.367.875,00 sesuai
hasil pemeriksaan BPK, dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 46 -
No. Nama Satuan Kerja/Lokasi Jumlah (Rp) Keterangan
1 Kantor Pusat/Jl. Cideng Timur No. 54 24.574.000 10 unit BMN
2 Puslitbangwas/Jl. Cideng Timur No. 54 306.793.875 229 unit BMN
Jumlah 331.367.875
Sedangkan selisih antara BMN yang hilang dengan yang tercatat di dalam
Aset Lainnya sebesar Rp4.809.000,00 (Rp336.176.875,00 dikurangi
Rp331.367.875,00) merupakan BMN yang hilang dicatat secara
ekstrakomptabel.
Berkaitan dengan hal tersebut telah dilaporkan ke Kepolisian RI dan
dilakukan audit khusus oleh Inspektorat sesuai dengan Surat Tugas
Inspektur Nomor ST-1190/IN/2010 tanggal 2 November 2010 dan Nomor
ST-1264/IN/2010 tanggal 6 Desember 2010 hal Audit Khusus atas
Hilangnya Peralatan dan Mesin di Gedung Eks Puslitbangwas, Jl. Cideng
Timur Jakarta. Hasil audit khusus Inspektorat Nomor
LHAK-318/IN/2011, tanggal 11 Maret 2011 menyimpulkan:
a. Terdapat kelemahan dalam pengamanan fisik barang-barang di
Gedung Cideng.
b. Telah terjadi kehilangan Barang Milik Negara (BMN) Puslitbangwas
dan Biro Umum (Eks. BMN Puslitbangwas yang telah
diserahterimakan ke Biro Umum) di Gedung Cideng sampai dengan
7 April 2010 senilai Rp357.664.875,00 (nilai perolehan).
c. Atas hilangnya BMN di Gedung Cideng diduga kuat melibatkan
oknum anggota Satpam yang bertugas jaga.
Perkembangan terakhir sesuai dengan hasil pemeriksaan Kepolisian telah
ditemukan tersangkanya dan berkas telah diserahkan kepada Kepala
Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat sesuai Surat Nomor
B/724/IV/2011/Sektor Gb, tanggal 13 April 2011 dan dinyatakan P-21
oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat sesuai Surat Nomor
B-994/O.1.10/EPP.1/04/2011, tanggal 12 April 2011.
Kemudian telah ada Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor
792/Pid.B/2011/PN.Jkt.Pst tanggal 27 Juni 2011 yang menyatakan
terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana pencurian dalam keadaan memberatkan dengan nilai kerugian
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 47 -
Rp58.723.000,00. Putusan tersebut tidak menyatakan adanya kewajiban
ganti rugi atas nilai BMN yang hilang.
Kewajiban Jangka Pendek
C.5 Kewajiban Jangka Pendek
Utang Kepada Pihak Ketiga Rp1.076.608.864
C.5.1 Utang Kepada Pihak Ketiga
Jumlah Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2012 dan 2011
masing-masing sebesar Rp1.076.608.864,00 dan Rp1.468.435.491,00,
merupakan belanja yang masih harus dibayar dan utang kepada pihak
ketiga lainnya. Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga per tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Tabel 31
Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
Uraian Nilai (Rp) Penjelasan
Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar
480.860.981Kekurangan pembayaran gaji/tunjangan pegawai per 31 Desember 2012
Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar
595.747.883
Penggunaan langganan daya dan jasa serta
belanja operasional/non operasional kantor yang belum dibayar sampai dengan
31 Desember 2012
Jumlah 1.076.608.864
Pendapatan Diterima Dimuka Rp439.178.505
C.5.2 Pendapatan Diterima Dimuka
Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2012 dan 2011
masing-masing sebesar Rp439.178.505,00 dan Rp112.224.813,00 merupakan
pengakuan kewajiban perhitungan akrual per tanggal Neraca atas
pendapatan dari transaksi sewa Barang Milik Negara (BMN) yang
diterima terlebih dahulu. Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per
31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 32
Daftar Pendapatan Diterima Dimuka per Satuan Kerja
No. Kode Satker Nama Satuan Kerja Saldo (Rp)
1 450491 Kantor Pusat 317.393.922
2 450460 Pusdiklatwas 4.200.000
3 634057 Perw. BPKP Prov. Banten 2.333.333
4 450511 Perw. BPKP Prov. Jawa Barat 18.750.000
5 450536 Perw. BPKP Prov. D.I. Yogyakarta 59.583
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 48 -
No. Kode Satker Nama Satuan Kerja Saldo (Rp)
6 450567 Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara 20.041.667
7 450598 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Barat 37.900.000
8 450602 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan 38.500.000
Jumlah 439.178.505
Uang Muka dari KPPN Rp162.543.743
C.5.3 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-
masing sebesar Rp162.543.743,00 dan Rp10.083.900,00 merupakan saldo
UP/TUP yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara
Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Pendapatan Yang Ditangguhkan Rp28.754.964
C.5.4 Pendapatan Yang Ditangguhkan
Jumlah Pendapatan yang Ditangguhkan per 31 Desember 2012 dan 2011
masing-masing sebesar Rp28.754.964,00 dan Rp59.600.000,00 merupakan
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terdiri dari pengembalian
belanja, pajak, dan jasa giro yang belum disetor ke Kas Negara pada
tanggal pelaporan.
Ekuitas Dana Lancar C.6 Ekuitas Dana Lancar
Cadangan Piutang Rp1.639.873.719
C.6.1 Cadangan Piutang
Jumlah Cadangan Piutang per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing
sebesar Rp1.639.873.719,00 dan Rp11.775.825,00 merupakan jumlah ekuitas
dana lancar dalam bentuk piutang setelah dikurangi dengan penyisihan
piutang tak tertagih.
Cadangan Persediaan Rp7.385.810.532
C.6.2 Cadangan Persediaan
Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-
masing sebesar Rp7.385.810.532,00 dan Rp5.864.852.211,00 merupakan
jumlah ekuitas dana lancar dalam bentuk persediaan.
Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (Rp1.076.608.864)
C.6.3 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka
Pendek
Jumlah Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka
Pendek per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar minus
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan TA 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 49 -
Rp1.076.608.864,00 dan minus Rp1.350.971.747,00. Perkiraan tersebut
merupakan bagian dari ekuitas dana lancar yang disediakan untuk
pembayaran utang jangka pendek.
Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima Rp502.132.167
C.6.4 Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima
Jumlah Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2012
dan 2011 masing-masing sebesar Rp502.132.167,00 dan Rp606.542.517,00..
Perkiraan tersebut merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa
yang akan diterima dari pihak lain.
Barang dan Jasa yang Masih Harus Diserahkan (Rp439.178.505)
C.6.5 Barang/ Jasa yang Masih Harus Diserahkan
Jumlah Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan per 31 Desember 2012
dan 2011 masing-masing sebesar minus Rp439.178.505,00 dan minus
Rp112.224.813,00. Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan merupakan
bagian ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang harus diserahkan
kepada pihak lain.
Ekuitas Dana Investasi
C.7 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp1.972.923.759.707
C.7.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Jumlah Dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2012 dan
2011 masing-masing sebesar Rp1.972.923.759.707,00 dan
Rp1.950.992.293.003,00 merupakan jumlah ekuitas dana yang
diinvestasikan dalam bentuk aset tetap.
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Rp12.925.012.705
C.7.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Jumlah Dana Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2012
dan 2011 masing-masing sebesar Rp12.925.012.705,00 dan
Rp14.016.866.743,00, merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan
dalam bentuk aset lainnya.
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 50 -
Pengungkapan Penting Lainnya
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1 Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
9 unit kendaraan roda empat dan 1 unit kendaraan roda dua senilai
Rp390.440.000,00 pada Kantor Pusat BPKP telah dilakukan pelelangan
sesuai dengan Risalah Lelang Nomor 103/2013 tanggal 18 April 2013.
Pelelangan tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Persetujuan
Penjualan Barang Milik Negara dari Menteri Keuangan Nomor
S-11/MK.6/WKN.07/2013 tanggal 30 Januari 2013, dan Surat Keputusan
Penghapusan Barang Milik Negara dari Kepala BPKP Nomor
KEP-79/K.SU/05/2013 tanggal 14 Februari 2013.
D.2 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan merupakan entitas
pelaporan yang mempunyai 39 satuan kerja yang terdiri dari 1 satker
Kantor Pusat, 4 satker Pusat-Pusat, 1 satker Inspektorat, dan
33 Perwakilan. Secara periodik terhadap hasil temuan audit BPK telah
dilakukan updating terkait dengan perkembangan tindak lanjut yang telah
dilakukan. Sampai dengan penyusunan Laporan Keuangan ini, tindak
lanjut atas temuan hasil pemeriksaan disajikan dalam Daftar Temuan dan
Monitoring Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan BPK, sebagaimana
terlampir.
D.3 Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual
Daftar informasi pendapatan dan belanja secara akrual disajikan pada
Lampiran.
D.4 Rekening Pemerintah
Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional BPKP
adalah sebagaimana terlampir.
D.5 Informasi Penambahan Entitas Akuntansi
Satuan kerja di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan sebagai entitas akuntansi pada periode pelaporan sebelum
Tahun 2012 berjumlah 31 satuan kerja, namun sejak Tahun Anggaran 2012
bertambah menjadi 39 satuan kerja sesuai dengan Surat Persetujuan
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2012 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan - 51 -
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor B/1832/M.PAN-RB/8/2011 tanggal 5 Agustus 2011.
Kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor
PER-955/K/SU/2011 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Kepala
BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang
menetapkan pembentukan 8 (delapan) Perwakilan Madya sejak tanggal
15 Agustus 2011, yaitu:
1. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau
2. Perwakilan BPKP Provinsi Bangka Belitung
3. Perwakilan BPKPProvinsi Nusa Tenggara Barat
4. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
5. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat
6. Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo
7. Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara
8. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
Kedelapan Perwakilan Madya tersebut mulai Tahun Anggaran 2012
menjadi satuan kerja mandiri dan mengelola anggaran sendiri. Saldo Aset
Tetap pada Neraca per 31 Desember 2012 ke delapan Perwakilan Madya
tersebut sebagian besar merupakan Transfer Keluar dari Perwakilan
Induk, sebagai berikut:
No. Perwakilan Induk Perwakilan Madya
1 Perw. BPKP Provinsi Riau Perw. BPKP Prov. Kepulaua Riau
2 Perw. BPKP Provinsi Sumatera Selatan Perw. BPKP Prov. Bangka Belitung
3 Perw. BPKP Prov. Bali Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Barat
4 Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan Perw. BPKP Prov. Kalimantan Tengah
5 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan Perw. BPKP Prov. Sulawesi Barat
6 Perw. BPKP Prov. Sulawesi Utara Perw. BPKP Prov. Gorontalo
7 Perw. BPKP Prov. Maluku Perw. BPKP Prov. Maluku Utara
8 Perw. BPKP Prov. Papua Perw. BPKP Prov. Papua Barat
D.6 Drop Loan ADB
Pada tanggal 7 November 2012 terdapat revisi DIPA ke-6 berupa drop loan
ADB 2127-INO sebesar Rp11.408.000.000,00 yang tidak terealisasi sampai
dengan bulan Oktober 2012 sehingga anggaran yang berasal dari pinjaman
luar negeri menjadi nol.