Post on 04-Feb-2021
51
BAB III
METODE PERENCANAAN
3.1 Lokasi Perencanaan
Proyek pembangunan Jembatan Sengkaling terletak di Jl. Raya Tlogomas
No. 246, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lokasi Proyek
pembangunan jembatan dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3. 1 Lokasi Pembangunan Jembatan Sengkaling
3.2 Data Perencanaan
3.2.1 Data Umum Proyek
Nama proyek : Pembangunan jembatan sengkaling
Lokasi proyek : Universitas Muhammadiyah Malang, Kota Malang
Konsultan pengawas : CV. Dhirtama Cipta Persada
Konsultan pelaksana : PT. Graha Seta
52
3.2.2 Data Teknis Proyek
Kelas jembatan : Kelas II A
Jumlah jalur lalu lintas : 2 Jalur
Tipe jembatan : Komposit baja
Jenis jembatan : Jembatan lalu lintas kendaraan
Panjang bentang : 28,00 m
Lebar jembatan : 10,00 m
Lebar trotoar : 1,00 m
Mutu beton : F’c 30 MPa
Mutu baja : A572 (Fy > 400 MPa)
53
Gambar 3. 2 Tampak Atas Jembatan Sengkaling
54
Gambar 3. 3 Potongan Memanjang Jembatan Sengkaling
55
500 1500 500
10000
1000
200
250
1500 1500 15001500 1500
1500
Muka Jalan
2750 1500
7508500
2 % 2 %
A B C D E F G
Main Girder IWF1500.500.24.22
Cross Girder IWF1500.500.24.22
Plat Bondek
Pagar + Railing
Marka Jalan Marka Jalan
750
1500 2750
Plat Beton 15 cm (FC = 30 MPa)
Trotoar
Asphalt 5 cm
Gambar 3. 4 Potongan Melintang Jembatan Sengkaling
56
3.2.3 Data Penyelidikan Tanah
Tujuan penyelidikan data tanah adalah untuk mengetahui kekuatan dan
kondisi lapisan-lapisan tanah bawah lokasi pembangunan, dalam perencanaan
struktur pondasi jembatan. hasil Boring log beserta nilai (SPT) Standart
Penetration Test) digambarkan dalam boring log yang disajikan pada Gambar 3.4.
Sedangkan pada Tabel 3.1 dideskripsikan visual hasil pemboran beserta tingkat
kosistendi atau kepadatan lapisan tanah bawah yang dinyatakan oleh nilai N yang
diungkapkan oleh pengujian SPT.
Gambar 3. 5 Hasil Boring Log dan Standard Penetration Test
57
Tabel 3. 1 Stratifikasi Lapisan Tanah
Kedalaman (m)
Stratifikasi tanah N -
SPT (bpf)
Kepadatan/Kosistensi
00,00 - 01,50 Lanau dan lempung, coklat berpasir, sedikit kerikil
10 Kaku
01,50 - 05,00 Batu dengan nilai RQD = 20 s/d 50 %, abu-abu
> 50 Sangat padat
05,00 -08,00 Pasir dan kerikil, abu-abu, terdapat batu di 6,0 m s/d 6,50 m
> 50 Sangat padat
08,00 - 10,00 Lanau dan lempung, coklat keabu-abuan, berpasir, sedikit kerikil
> 50 Sangat padat
10,00 - 14,00 Lanau dan pasir, abu-abu kecoklatan, sedikit kerikil
> 50 Sangat padat
14,00 - 15,00 Batu dengan nilai RQD = 25 %, abu-abu - - 15,00 - 16,00 Pasir dan kerikil, abu-abu > 50 Sangat padat 16,00 - 17,00 Batu dengan nilai RQD = 40 %, abu-abu - - 17,00 - 20,00 Pasir dan kerikil, abu-abu > 50 Sangat padat
3.2.4 Morfologi Sungai
Data morfologi sungai digunakan untuk mengetahui karakteristik sungai
seperti bentuk dan ukuran sungai dari berbagai aspek. Morfologi sungai ini juga
menyangkut juga dengan sifat dinamik sungai dan lingkungan sekitarnya. Dari data
perencanaan didapatkan Q banjir 50 tahunan sebesar 353,64 m3/det dan tinggi muka
air banjir sebesar 5,26 m dari dasar sungai.
Gambar 3. 6 Penampang Sungai pada Jembatan Sengkaling
58
3.2.5 Diagram Alir Perencanaan
Diagram alir perencanaan yang di tunjukkan pada Gambar 3.8 ini
merupakan langkah-langkah dalam perencanaan abutment, pondasi, dan bangunan
pengaman jembatan pada jembatan Sengkaling yang dibuat, sehingga proses
perencanaan berjalan secara terarah dan sistematis.
59
Perencanaan Dimensi Pondasi Sumuran
Perencanaan Bangunan Bawah Jembatan
Pembebanan Struktur Atas Jembatan
Beban Mati Baban Lalu Lintas Beban Angin
Perencanaan Dimensi Abutment
Kontrol Stabilitas Guling Stabilitas Geser Stabilitas Daya Dukung
Pengumpulan data 1. Data Teknis Struktur 2. Data Tanah (Boring Log & SPT) 3. Data Wilayah Gempa 4. Data Morfologi Sungai 5. Data Debit Sungai
Kontrol Daya Dukung
Izin Penurunan
Mulai
Gambar Rencana
Selesai
Perencanaan Bangunan Bawah Jembatan
Analisa Hidrolika
Kontrol Kecepatan Aliran
Sungai
Perencanaan Krib &
Footing Beton
Gambar 3. 7 Diagram Alir Perencanaan