Post on 10-Feb-2018
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
1/29
1
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu program corporate social responsibility (CSR) PT.
Pertamina adalah Menabung 100 Juta Pohon. Program dan komitmen
Menabung 100 juta pohon tersebut juga dilaksanakan oleh salah satu
anak perusahaan PT. Pertamina yakni PT. Donggi Senoro Li quefied
Natural G as (PT. DSLNG). Program Tabung Pohon yang dilakukan PT.
DSLG adalah penanaman pohon durian di area proyek PT.DSLNG diKabupaten Banggai yang merupakan program ekologis dan ekonomis
melalui pemberdayaan masyarakat. Secara ekologis penanaman
pohon durian di kawasa lahan-lahan tidur masyarakat desa akan
menjaga kelestarian lingkungan yakni akan semakin banyak
sumberdaya lahan yang tertutupi oleh vegatasi (pohon durian)
sehingga dapat mengurangi efek rumah kaca akibat gas emisi karbon.
Selain itu, program ini dilakukan untuk mempertahankan kelestarian
hutan sehingga dapat mencegah banjir dan erosi. Secara ekonomis
Program Tabung Pohon yang mengunakan pohon durian akan
menghasilkan buah durian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi
sehingga pendapatan masyarakat akan meningkat dan dapat
menciptakan nilai tambah melalui kemitraan dengan pihak lain.
Pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan proyek PT. DSLNG
melalui penanaman pohon durian juga akan membuka lapangan usaha
baru dalam bentuk usaha agribisnis buah durian yang berkelanjutan.
Program ini akan dilakukan dengan penanaman pohon durian
sebanyak 30.000 pohon di areal lahan masyarakat sekitar Proyek PT.
DSLNG. Total luas lahan yang akan ditanami pohon durian sekitar 150
Ha yang melibatkan sekitar 10 Kelompok Tani atau 100 Kepala
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
2/29
2
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
Keluarga (KK) di 10 desa sasaran dan atau desa sasaran lainnya yang
memenuhi kriteria . Program ini akan menyerap tenaga kerja lansung
sebanyak 100 orang (100 KK) dan tenaga kerja tidak langsung
sebanyak 300 orang (1 orang istri dan 2 orang anak petani). Dalam
jangka panjang pada fase produksi (durian telah berbuah) maka
serapan tenaga kerja pada program ini akan meningkat, dan akan
lebih meningkat lagi serapan tenaga kerja apabila buah durian dibuat
menjadi produk makanan olahan.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi gerakan sosial budaya
dalam upaya pelestarian lingkungan. Tanaman durian dipilih
mengingat tanaman durian merupakan pohon yang cukup baik untuk
penghijauan dan menghasilkan buah yang baik untuk konsumsi
manusia dalam bentuk segar maupun dalam bentuk produk makanan
olahan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud Program Tabung Pohon PT. DSLNG :
Mendukung dan mensukseskan Program PT. Pertamina yaitu
Menabung 100 Juta Pohon .
2. Tujuan Program Tabung Pohon PT. DSLNG :
a. Pelestarian lingkungan dan upaya pemanfaatan sumberdaya
lahan masyarakat di sekitar areal proyek PT. DSLNG melalui
gerakan penghijauan pohon durian.b. Pemberdayaan masyarakat melalui diversifikasi usaha tani
hortikultura.
c. Penyerapan tenaga kerja melalui pengembangan usaha tani
hortikultura (khususnya budidaya durian).
d. Menumbuhkan wirausaha bagi masyarakat petani melalui
pengembangan agribisnis durian.
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
3/29
3
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
C. Sasaran
1. Lestarinya lingkungan dan termanfaatkannya sumberdaya lahanutamanya lahan-lahan tidur masyarakat.
2. Berdayanya masyarakat petani, utamanya melalui diversifikasi
usaha tani hortikultura.
3. Terserapnya tenaga kerja melalui usaha tani hortikultura khususnya
hortikultura durian.
4. Tumbuh dan berkembangnya wirausaha agribisnis durian.
D. Keluaran
Keluaran dari program Tabung Pohon PT. DSLNG ini adalah
terwujudnya penanaman pohon durian sebanyak 30.000 pohon di 10
desa, 2 kecamatan pada lahan minimal 150 hektar.
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
4/29
4
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
II. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEGIATAN
A. Pengertian
Dalam pedoman umum ini yang dimaksud dengan :
1. Program corporate social responsibility (CSR) adalah bentuk
tanggungjawab sosial perusahaan.
2. Tabung Pohon adalah suatu program CSR PT. DSLNG melalui
penanaman pohon durian di areal kawasan proyek PT. DSLNG.
3. Penanaman Pohon Durian dalam kegiatan ini adalah budidaya
pohon durian yang berfungsi sebagai penghijauan sekaligus
bermanfaat secara ekonomi sebagai sumber pendapatan
masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Budidaya Tanaman Durian adalah usaha tani durian yang
dilakukan sesuai aspek teknis yaitu ; kesesuain lahan, pemilihan
bibit, cara penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pencegahan
hama dan penyakit serta panen dan pasca panen.
5. Konsultasi dan Pendampingan adalah kegiatan pemberian dan
pertukaran informasi terhadap hal-hal yang menjadi
pertanyaan/permasalahan bagi masyarakat petani berkaitan
dengan Program Tabung Pohon, serta mendampingi dan
membimbing secara langsung mengenai Program Tabung Pohon,
utamanya teknik budidaya dan penanganan pasca panen durian.
6. Sosialisasi adalah proses transfer dan pembelajaran mengenai ;
nilai, norma, dan aturan serta peran sehingga tercipta partisipasimasyarkat petani dalam Program Tabung Pohon.
7. Pelatihan adalah proses pembelajaran bagi masyarakat petani
penerima manfaat dari program ini melalui transfer ilmu
pengetahuan dan keterampilan secara teori dan praktek sekolah
lapang tentang budidaya dan pasca panen serta agribisnis durian.
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
5/29
5
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
8. Desa Sasaran Program Tabung Pohon adalah desa-desa yang
berada di Ring I (areal kawasan yang paling dekat) PT. DSLNG,
yang berkomitmen mensukseskan program, memiliki kesesuaian
lahan untuk tanaman durian, lahan masyarakat yang menjadi lokasi
budidaya durian mempunyai legalitas tanah dan mendapat
rekomendasi dari pemerintah
9. Kelompok Sasaran Program Tabung Pohon adalah kelompok yang
mempunyai legalitas dari pemerintah, memiliki lahan yang
mempunyai legalitas dari pemerintah, memiliki komitmen yang
tinggi dalam program, dapat berpartisipasi dan berswadaya serta
aktif dan bersedia membuat pernyataan mengikuti peraturan yang
ditetapkan dalam Program Tabung Pohon.
B. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan Tabung Pohon PT. DSLNG meliputi :
a. Sosialisasi Program
b. Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL)
c. Penetapan Petani dan Lokasi
d. Pelatihan Kelompok/Petani Sasaran
e. Penyiapan Lahan dan Lubang Tanam
f. Pengadaan Saprodi
g. Pengadaan Bibit Durian
h. Penanaman Bibit Durian
i. Pemeliharaan Tanaman Durian j. Serah Terima Pohon Durian Kepada Masyarakat
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
6/29
6
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
III. SPESIFIKASI TEKNIS
Pelaksanaan kegiatan Tabung Pohon PT. DSLNG hendaknya mengacu
pada norma, standar teknis dan kriteria sebagai berikut :
A. Norma
Program Tabung Pohon PT. DSLNG adalah program CSR sebagai
upaya pelestarian lingkungan dan kepedulian sosial untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha tani budidaya
tanaman durian. Penanaman pohon durian dilakukan pada lahan-lahan
tidur milik masyarakat di sekitar areal kawasan Ring I Proyek PT.
DSLNG sehingga menjadi kawasan pertanian hortikultura durian di
Kabupaten Banggai.
B. Standar Teknis
Standar teknis Program Tabung Pohon PT. DSLNG yang berkaitan
dengan komponen kegiatan adalah sebagai berikut :1. Lokasi
a. Lahan digunakan untuk budidaya durian yakni pada tanah yang
subur (kaya akan bahan organik) dan partikel penyusun tanah
seimbang antara pasir liat dan debu.
b. Kemiringan/topografi lahan masih pada batas yang layak untuk
budidaya durian yakni tidak terlalu terjal atau terlalu landai.
c. Ketinggian tempat untuk budidaya durian tidak lebih dari 800mdpl.
d. Derajat keasaman tanah untuk budidaya durian berkisar (pH)
5 7 dengan (pH) optimum 6 6,5.
2. Pengadaan bibit durian
a. Bibit durian yang diadakan adalah bibit jenis montong yang
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
7/29
7
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
bersertifikat dari Balai Pengawas Sertifikasi Bibit (BPSB)
Provensi Sulawesi Tengah di Biromaru.
b. Bibit durian montong berasal dari perbanyakan secara
campuran generatif dan vegetatif.
c. Bibit dalam keadaan sehat dengan pertumbuhan normal dan
tidak cacat fisik.
3. Komponen Sarana Produksi
Sarana produksi yang digunakan diutamakan yang ramah
lingkungan, sepert pupuk kandang, kompos, pestisida hayati.
C. Kriteria
Kriteria lokasi dan kelompok penerima serta bibit durian pada Program
Tabung Pohon PT. DSLG adalah sebagai berikut :
1. Kriteria Lokasi
- Lokasi kegiatan Program Tabung Pohon PT. DSLNG terletak di
area kawasan Ring I Proyek DSLNG yaitu di Kecamatan Batui
dan Kecamatan Kintom yang terletak di 10 desa yaitu :
1. Desa Uso
2. Desa Honbola
3. Desa Lamo
4. Desa Sisipan
5. Desa Nonong
6. Desa Bakung
7. Desa Buyangge8. Desa Tangkian
9. Desa Padang
10. Kelurahan Kintom.
Atau desa/kelurahan lain yang lebih layak sesuai standar yang
dibuat oleh PT. DSLNG yang mendapat rekomendasi dari
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
8/29
8
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
pemerintah. Desa calon penerima/sasaran bersedia mengikuti
peraturan Program Tabung Pohon PT. DSLNG.
- Kriteria lokasi yang menjadi lahan untuk penanaman durian
pada Program Tabung Pohon PT. DSLNG adalah sebagai
berikut :
a. Lokasi yang akan menjadi lahan budidaya durian
mempunyai status kepemilikan yang jelas (Surat Legalitas
dari Pemerintah) dan tidak dalam sengketa.
b. Sifat fisik dan kesuburan tanah sesuai dengan syarat
tumbuh tanaman durian.
c. Faktor iklim (curah hujan, angin, kelembaban dan suhu)
yang sesuai, serta terdapat sumber air (sungai, danau, air
tanah dangkal dan air tanah dalam) untuk pengembangan
budidaya durian.
d. Lokasi mempunyai aksesbilitas yang baik yakni jalan
menuju ke lokasi/lahan budidaya dapat di lalui oleh
kenderaan roda empat atau roda dua
e. Lokasi tidak tumpang tindih dengan program dan kegiatan
proyek lain yang sejenis.
2. Kriteria Kelompok Sasaran
a. Mempunyai legalitas yang sah yaitu kelompok dan anggota
kelompok yang di kukuhkan/ditetapkan oleh kepala desa dan
disahkan oleh camat.
b. Bersedia mengikuti peraturan dan pelaksanaan kegiatan yangdinyatakan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan sebagai
kelompok peserta ( Lampiran 1 ).
Kelompok sasaran beranggotakan masyarakat petani yang memiliki
kriteria sebagai berikut :
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
9/29
9
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
i) Anggota kelompok telah disahkan sebagai anggota
kelompok oleh pengurus kelompok yang dikukuhkan oleh
kepala desa dan diketahui oleh camat.
ii) Memiliki komitmen yang tinggi untuk mensukseskan
program Tabung Pohon PT. DSLNG.
iii) Bersedia mengikuti peraturan dan pelaksanaan kegiatan
yang dinyatakan dengan Surat Pernyataan
Kesanggupan sebagai anggota kelompok.
iv) Memiliki lahan yang memenuhi syarat teknis untuk
budidaya durian.
v) Bersedia menerima menerima bibit durian yang diberikan
dan menanam, merawat hingga tumbuh dan berbuah.
vi) Bersedia berpartisipasi secara swadaya untuk persiapan
lahan, penggalian lubang tanaman dan menanam bibit
pohon durian melalui bimbingan teknis oleh pendamping
program dari Yayasan Pemerhati Lingkungan.
vii) Anggota kelompok bersedia membuat pernyataan untuk
digantikan oleh anggota kelompok yang lain dan
mengembalikan biaya yang pernah diterima dan
menyerahkan kepada anggota kelompok baru apabila
tidak aktif dan tidak taat pada peraturan kelompok untuk
mensukseskan program Tabung Pohon PT. DSLNG.
3. Kriteria Bibit Durian
a. Bibit durian merupakan hasil perbanyakan campuran secarageneratif dan vegatatif dengan cara okulasi dan atau sambung
pucuk dengan pohon induk yang jelas.
b. Bibit dalam keadaan subur, segar, sehat, daunnya
banyak,batangnya kokoh dan bebas hama dan penyakit.
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
10/29
10
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
c. Mempunyai percabangan 2 4 arah dan menunjukkan
perkembangan tunas baru.
d. Bibit durian siap tanam adalah bibit yang telah melalui masa
adaptasi agroklimat di kawasan lokasi sasaran.
4. Kriteria Komponen Sarana Produksi
a. Pupuk yang digunakan sebaiknya menggunakan pupuk organik
seperti kompos dan pupuk kandang yang memenuhi syarat.
b. Pestisida yang digunakan sebaiknya pestisida hayati yang jelas
asal-usulnya atau yang mempunyai label stadarisasi.
c. Penggunaan pupuk kimia yang memenuhi standar dan
diaplikasikan secara berimbang.
d. Penggunaan zat/hormon pertumbuhan dan atau hormone
perangsang bunga dan buah yang berlabel dan memenuhi
standar.
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
11/29
11
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Program Tabung Pohon PT. DSLNG yakni penanaman
pohon durian dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap,
konsisten dan berkesinambungan, sehingga pada gilirannya akan
terwujud kawasan hortikultura durian yang bernilai ekologis dan
ekonomis yang dikelola secara efisien dan efektif. Pelaksanaan
kegiatan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
A. Cara Pelaksanaan
Program Tabung Pohon PT. DSLNG dikerjasamakan dengan Yayasan
Pemerhati Lingkungan (YPL) sebagai Konsultan Pendamping. Dalam
pelaksanaan program dikoordinasikan dengan pemerintah setempat
mulai dari pemerintah desa sasaran, pemerintah kecamatan sasaran
dan pemerintah kabupaten, utamanya Dinas Pertanian Kabupaten
Banggai. Selain itu, mekanisme pelaksanaan Program Tabung Pohon
PT. DSLNG dilakukan dengan melibatkan par t is ipas i anggota
kelompok sasaran penerima manfaat. Dengan mekanisme ini
diharapkan dapat tumbuh dan berkembang semangat kebersamaan,
rasa memiliki dan jiwa untuk melestarikan/memelihara hasil kegiatan
program Tabung Pohon secara berkelanjutan. Peran penting juga
diharapkan dari pendamping lapangan sebagai garda terdepan dalam
membimbing anggota kelompok penerima manfaat baik dari segi teknik
maupun sosial budaya.
B. Tahapan Pelaksanaan
1. Persiapan
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan program Tabung Pohon PT.
DSLNG maka diperlukan berbagai persiapan, sebagai berikut :
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
12/29
12
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
a. Perencanaan Oprasional
Kegiatan perencanaan opersional Tabung Pohon PT. DSLNG
dituangkan dalam Pedoman Pelaksanaan yang disusun oleh
Tim Penyusun Yayasan Pemerhati Lingkungan (YPL) sebagai
Konsultan dan Pendamping Program. Pedoman Pelaksanaan
dibuat agar menjadi arah/panduan dalam pelaksanaan Program
Tabung Pohon PT. DSLNG oleh para pemangku kepentingan
(stake holder ).
b. Sosialisasi dan Kebijakan Program
Sosialisasi kebijakan dan program Tabung Pohon PT. DSLNG
diberikan kepada aparat desa dan kecamatan, lembaga formal
dan informal yang terkait, serta kelompok sasaran.
Pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sosialisasi secara langsung
dilaksanakan melalui pertemuan koordinasi secara intensif dan
berjenjang yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan
(stake holder ). Sosialisasi secara tidak langsung dilaksanakan
melalui bahan publikasi antara lain ; spanduk, papan
pengumuman, leaflet dan brosur. Sosialisasi bertujuan agar
Program Tabung Pohon PT. DSLNG dapat diketahui dengan
jelas tentang ; tujuan, manfaat dan sasaran Program Tabung
Pohon PT. DSLNG oleh semua pemangku kepentingan ( stake
holder ), utamanya calon penerima manfaat.
Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi secara langsung dalam bentuk pertemuan
dilaksanakan 2 kali yaitu : 1 kali pertemuan di Kecamatan
Batui dan 1 kali pertemuan di Kecamatan Kintom.
Pertemuan sosisialisai dihadiri : Kepala Dinas
pertanian,pemerintah kecamatan, pemerintah desa, KUPTD
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
13/29
13
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
Pertanian masing-masing kecamatan, tokoh masyarakat,
tokoh agama, tokoh pemuda dan tokon wanita serta
gapoktan di masing- masing kecamatan sasaran dan calon
poktan sasaran program. Jumlah peserta pada setiap kali
pertemuan sebanyak 50 orang. Narasumber pada kegiatan
pertemuan sosialisasi adalah dari Yayasan Pemerhati
Lingkungan, Dinas Pertanian dan PT. DSLNG.
c. Penyusunan Jadwal Kegiatan Lapangan
Pendamping lapangan wajib menyusun jadwal pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan tahapan kegiatan yang ada di lapang.
Jadwal pelaksanaan kegiatan lapangan di tuangkan Dalam
Jadwal Palang seperti contoh pada lampiran 1. Selanjutnya
jadwal tersebut di sampaikan kepada sekretariat Yayasan
Pemerhati Lingkungan.
d. Koordinasi
Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait, aparat daerah
termasuk desa dan masyarakat luas untuk memperoleh
dukungan dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan
Program Tabung Pohon PT. DSLNG.
e. Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL)
Kegiatan identifikasi CPCL adalah kegiatan pengumpulan data,
pembahasan dan penetapan calon petani dan calon lokasi yang
dilaksanakan dengan melibatkan pemerintah desa, pemerintah
kecamatan, PT. DSLNG, Dinas Pertanian Kabupaten Banggai. Adapun tahapan kegiatan identifikasi CPCL adalah sebagai
berikut :
1. Pengumpulan Data
Kegiatan ini merupakan pengumpulan data sekunder dan
data primer serta peta-peta. Data sekunder dapat berupa
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
14/29
14
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
data kualitatif dan kuantitatif yang dapat diperoleh dari
instansi terkait, sedangkan data primer diperoleh di lapangan
dengan cara pengamatan atau pengukuran langsung di
lapangan, wawancara terhadap calon petani dan masyarakat
setempat.
Pengumpulan Data Sekunder
Data kuali tat if meliputi informasi kebijakan tata ruang
dalam pembangunan daerah, tata guna lahan dan
kesesuain lahan dan kondisi sosial masyarakat.
Sedangkan data kun ti tat if antara lain meliputi :
- Potensi luas areal budidaya durian kaitan dengan
Program Tabung Pohon PT. DSLNG.
- Potensi luas baku lahan
- Luas lahan menurut status kepemilikan dan
penguasaan lahan
- Jumlah petani calon peserta program
- Pola usaha tani
- Kondisi iklim (suhu, kelembaban udara, angin dan
curah hujan)
- Akses jalan dan sarana transportasi menuju lokasi
- Sumber daya air (sungai, danau, air tanah dangkal
dan air tanah dalam)
- Prasarana pemasaran produksi
- Kegiatan pendukung di sekitar lokasi (pengembanganirigasi, dam, embung dan lain-lain)
Pengumpulan Data Primer
Berdasarkan hasil koordinasi dan pengumpulan data
sekunder, maka ditetapkan calon lokasi yang akan
disurvey. Data primer didapat dengan cara wawancara,
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
15/29
15
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
pengamatan atau pengukuran langsung ke lapangan.
Data yang data yang diperlukan dalam kegiatan ini
seperti tercantum pada lampiran 2a dan 2b .
2. Pengolahan dan Analisa Data
Setelah data sekunder dan data primer dikumpulkan, maka
untuk selanjutnya dilakukan tabulasi, pengolahan dan
analisa data yang hasilnya digunakan sebagai dasar
penentuan kelayakan calon lokasi dan calon petani.
3. Penetapan Petani dan Lokasi
Hasil identifikasi calon petani dan calon lokasi yang
memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan,
selanjutnya ditetapkan dalam suatu dokumen yang ditanda
tangani oleh pemerintah, ketua YPL dan pihak DSLNG.
f. Pelatihan
Pelatihan dalam kegiatan Program Tabung Pohon PT. DSLNG
diberikan kepada kelompok sasaran penerima manfaat dengan
metode pertemuan dalam ruangan yang dilanjutkan dengan
praktek dan simulasi. Pelaksanaan pelatihan sebanyak 2 kali,
yakni masing-masing 1 kali di Kecamatan Kintom dan 1 kali di
Kecamatan Batui. Peserta pelatihan adalah pengurus kelompok
sasaran dan anggotanya sebanyak 50 orang setiap kali
pelatihan. Materi pelatihan tentang teknik budidaya durian yakni
; persiapan lahan, pembuatan lubang tanam, pemupukan dasar
(awal tanam), penanaman, pemeliharaan, pemupukan,pemberantasan hama dan penyakit, serta panen dan pasca
panen dan sistem agribisnis buah durian. Narasumber dalam
pelatihan ini berasal dari YPL, Dinas Pertanian Kabupaten
Banggai dan Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Banggai
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
16/29
16
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
atau dari lembaga lainnya yang memiliki keahlian dan
kompetensi.
g. Pembuatan Perjanjian Kerjasama
Pembuatan perjanjian kerjasama dilakukan antara Ketua
Kelompok sasaran penerima manfaat dengan Ketua YPL yang
diketahui oleh ; kepala desa, camat dan pihak PT. DSLNG.
Pembuatan perjanjian kerjasama dilakukan antara anggota
kelompok sasaran penerima manfaat dengan Ketua
Kelompoknya yang di ketahui oleh Ketua YPL, Kepala Desa
dan tenaga pendamping lapangan.
2. Pelaksanaan Fisik
Pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan dilaksanakan secara
swadaya dan gotong royong dengan melibatkan anggota kelompok
petani penerima manfaat sebagai tenaga kerja. Dalam pelaksanaan
tersebut anggota kelompok sasaran didampingi dan dibimbing
secara langsung oleh YPL, baik dari segi teknik budidaya maupun
sosial budaya dan ekonomi. Pelaksanaan fisik di lapangan dalam
Program Tabung Pohon PT. DSLNG adalah sebagai berikut :
a. Persiapan Lahan
Persiapan lahan dilaksanakan secara swadaya atau gotong
royong di lahan masing-masing anggota penerima manfaat dan
didampingi oleh pendamping teknis lapangan. Pelaksanaan
persiapan lahan dilakukan agar tanah yang akan ditanami bibitdurian menjadi gembur. Metode persiapan lahan yaitu dengan
melakukan pembersihan dan pengolahan tanah terutama pada
area lubang tanaman yang akan dipakai sebagai tempat
menanam bibit durian. Lahan yang miring sebaiknya dibuat
terasering. Waktu yang baik untuk pembersihan lahan
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
17/29
17
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
sebaiknya pada musim kemarau. Secara spesifik kegiatan
persiapan lahan adalah :
Pembersihan lahan yakni : lahan dibersihkan dari pohon,
semak, alang-alang dan gulma lainnya, utamanya di sekitar
area lubang tanam.
Lubang tanam yakni : pembuatan lubang tanam 1 m x 1 m x
1 m atau 50 x 50 x 50 cm tergantung kondisi tanah. Pada
saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua.
Tanah galian bagian atas dikumpulkan di kiri lubang dan
tanah galian di bagian bawah dikumpulkan di sebalah kanan.
Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama 1
minggu dan ditutup kembali. Sebelum melakukan penutupan,
tanah galian bagian atas dicampur pupuk kompos 35
kg/lubang dan dimasukkan terlebih dahulu, kemudian diikuti
oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35 kg pupuk
kandang dan 1 kg fosfat setiap lubang. Untuk menghidari
gangguan rayap, semut dan hama lainnya dapat
dicampurkan insektisida, misalnya Furadan 3 G . Selanjutnya
lubang tanam diisi penuh dengan tanah sampai tampak
membukit setinggi 20 30 cm dari permukaan tanah. Tanah
timbunan tidak perlu dipadatkan dan penutupan lubang
sebaiknya dilakukan 7 15 hari sebelum penanaman bibit
durian.
Jarak tanam yakni : jarak tanam durian tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, kultivar durian serta sistem
budidaya yang diterapkan. Jarak tanam dalam program ini
dapat diterapkan adalah 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m.
Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam tersebut
hendaklah dibuat ajiran agar penanaman bibit teratur.
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
18/29
18
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
b. Pengadaan bibit durian
Setelah persiapan lahan dan pelatihan selesai dilaksanakan,
langkah selanjutnya adalah pengadaan bibit durian. Bibit
durian diadakan oleh YPL. Bibit durian yang diadakan adalah
bibit durian jenis montong lokal yang berasal dari Kabupaten
Parigi Moutong yang diproduksi oleh penangkar bibit durian
yang telah mendapat sertifikasi dari Balai Pengawas Sertifikasi
Benih (BPSP) Provensi Sulawesi Tengah di Biromaru. Kegiatan
yang dilaksanakan dalam pengadaan bibit durian adalah :
Mendatangkan bibit dari penangkar bibit durian di Kabupaten
Parigi Moutong Provensi Sulawesi Tengah.
Bibit harus mempunyai label sertifikasi dan dilengkapi
dengan dokumen sertifikasi yang dikeluarkan oleh BPSP
Provensi Sulawesi Tengah.
Tinggi bibit durian yang diadakan berkisar antara 40 cm 60
cm dan mempunyai pertumbuhan yang baik dengan batang
yang kokoh, perakaran banyak dan kuat serta terdapat
helaian daun dekat pucuk tanaman yang telah menebal dan
berwarna hijau.
Bibit ditempatkan pada suatu tempat untuk diadaptasikan
dengan lingkungan di sekitar kawasan area Proyek PT.
DSLNG sebagai tempat karantina bibit.
Perlakuan bibit durian dikarantina harus sesuai dengan
persyaratan teknis yaitu bibit diletakkan di bawah naunganparanet dengan ukuran intensitas cahaya tidak lebih dari 60
% dan dilakukan penyiran sesuai dengan kebutuhan.
Bibit diperiksa keadaannya untuk melihat apakah ada bibit
yang cacat karena pengkutan dari lokasi penangkaran. Bibit
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
19/29
19
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
yang cacat dan tidak sehat dipisahkan dan tidak akan
dibagikan kepada anggota kelompok penerima.
Setelah pemeriksaan maka diperoleh bibit yang sesuai
dengan syarat teknis dan selanjutnya bibit akan ditending
atau di beri nomor urut yang memudahkan dalam pengontral
pada saat pembagian kepada anggota kelompok sasaran.
Lamanya bibit dalam karantina sebelum diserahkan kepada
anggota kelompok sasaran minimal selama 2 minggu.
Penyerahan bibit kepada anggota kelompok sasaran,
apabila lahan dan lubang tanam sudah siap dan dilengkapi
dengan Berita Acara Penyerahan Bibit Durian ( lampiran 3).
c. Penanaman bibit pohon durian
Penanaman bibit durian dilakukan secara swadaya yang
dibimbing secara teknis oleh Pendamping Lapangan.
Penanaman bibit durian sebaiknya dilakukan pada awal musim
penghujan dan bila diluar musim penghujan maka tanaman
diberi pengairan yang cukup. Langkah-langkah yang dilakukan
pada saat penanaman bibit durian sebagai berikut :
Gali lubang tanam yang telah dibuat sebelumnya dengan
ukuran yang lebih kecil sesuai dengan kantong bibit durian.
Pembungkus tanah pada bibit durian dibuang dan akar
tanaman yang tampak melingkar-lingkar diluruskan dengan
hati-hati dan dipotong sebagian.
Bibit yang telah siap tanam dimasukkan ke lubang tanamdan tanah galian dibenamkan sampai sebatas leher akar,
pada saat menanam batang bibit dipegang agar bibit
tanaman dapat berdiri kokoh dan lurus.
Bibit durian pada awal penanaman membutuhkan banyak
air, baik yang berasal dari hujan maupun dengan cara
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
20/29
20
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
penyiraman. Apabila penanaman dilakukan pada musim
hujan maka tanaman cukup disiram 1 kali sehari pada saat
tidak turun hujan dan bila ditanam diluar musim hujan maka
penyiraman 2 kali sehari. Penyiraman dianggap cukup
apabila tanah disekitar lahan sudah lembab.
3. Pemasangan Papan Nama Kawasan Tabung Pohon
Pemasangan papan nama Program Tabung Pohon PT. DSLG di
kawasan proyek dilakukan di 10 desa sasaran. Setiap desa
sasaran akan dipasang Papan Nama Kawasan program Tabung
Pohon sebanyak 1 buah ( Lampiran 5) . Penempatan Papan
tersebut diusahakan letaknya strategis yakni di pinggir jalan yang
mudah terlihat secara umum.
4. Pemeliharaan Tanaman Durian
Pemeliharaan tanaman durian dilakukan oleh anggota kelompok
penerima manfaat secara swadaya dan mendapat bimbingan teknis
dari Pendaping Lapangan. Pada masa pemeliharaan tanaman,
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah :
Penyiangan rumput /gulm a ; penyiangan rumput/gulma selama
fase pertumbuhan tanaman dilakukan disekitar pohon durian
diameter 1 meter dari batang pohon durian.
Pemupukan tanaman ; pemupukan dilakukan semenjak
tanaman durian ditanam dan harus diberikan pupuk organik(baik padat maupun cair) dengan unsur hara yang cukup melalui
tanah bagi pertumbuhan vegetatif tanaman durian. Hal ini
bertujuan agar tanaman durian memiliki pertumbuhan vegetatif
yang bagus sebelum memasuki masa pembuahan atau fase
generatif. Selain itu, kombinasi p emupukan kimia hendaknya
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
21/29
21
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan
pupuk NPK yang berkadar N tinggi. Dosis dan jenis pupuk
bergantung pada jenis tanah dan kesuburan tanah atau sesuai
dengan rekomendasi setempat (Dinas Pertanian), misalnya pola
pemupukan sebagai berikut :
Umur(hari)
Pupukkandang
(kg/ph
NPK(kg/ph)
Frekwensiper-tahun
1 - 3 30 50 0,5 1,0 3 4
4 - 6 75 150 1,5 2,5 2 3
5 - 10 200 300 3,0 5,0 1 2
Pemangkasan tanaman ; pada masa pemeliharaan pohon
durian pemangkasan dapat dilakukan pada cabang dan
tunas/ranting yang kurang produktif seperti cabang rusak, tua,
tumbuh kearah dalam tajuk dan melintang. Pemangkasan
tunas/ranting dimaksudkan untuk penjarangan agar pohon tidak
terlalu rimbun yang dapat menyebabkan pertumbuhan tunaskurus dan tidak sehat karena kurangnya sinar matahari akibat
rimbunnya daun. Pohon yang terlalu rimbun juga rawan akan
kelembaban yang mengundang tumbuhnya jamur yang
merugikan. Adapun perlakuan pemangkasan untuk
pemeliharaan dapat dilakukan sebagai berikut :
- Pemangkasan penjarangan dapat dilakukan dengan pola 1-
0-1-0-1 maupun pola 1-0-0-1 sesuai kondisi tanaman. Jika
dengan pola pemangkasan 1-0-1-0-1 nantinya jarak tunas
masih terlalu rapat, maka pemangkasaan dapat dilakukan
dengan pola 1-0-0-1-0-0-1. Pengertian angka 1 dan 0 adalah
1 berarti cabang ada dan 0 berarti tidak ada cabang atau
yang harus dipangkas.
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
22/29
22
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
- Pemangkasan ketinggian atau pemangkasan pucuk
dilakukan bila ketinggian pohon yang diinginkan tidak terlalu
tinggi untuk kemudahan perawatan maupun untuk alasan
keindahan jika tanaman di pekarangan.
- Pemangkasan pucuk dapat dilakukan karena bibit durian
dalam program ini berasal dari bibit durian dari perbanyakan
secara vegetatif. Pemangkasan pucuk misalnya pada
ketinggian tanaman 4- 5 meter.
- Syarat pemangkasan pucuk batang dilakukan 1 cm di atas
tunas pada ketinggian pohon yang dikehendaki. Bagian yang
dipangkas haruslah cukup keras yang ditandai warna kulit
yang agak kecoklatan dan segera setalah pemangkasan
bidang pemangkasan perlu ditutup dengan plastik dan
setelah luka tampak kering, bidang pemangkasan dapat
ditutup dengan lapisan cat, aspal atau waterproofing.
- Selain itu, untuk mendapatkan batang lateral yang tumbuh
landai mendatar cabang yang dibiarkan tumbuh diberi
pemberat dengan batu atau pemancangan ke tanah.
Penyulaman ; pemantauan pertumbuhan tanaman
dilakukan oleh anggota kelompok penerima manfaat
terhadap bibit durian yang ditanam, apabila ada tanaman
bibit durian yang mati maka anggota kelompok melaporkan
kepada Ketua Kelompok dan selanjutnya Ketua Kelompok
melaporkan Kepada Pendamping Lapangan secara tertulis(Lampiran 4 ). Pendamping lapangan menindak lanjut
laporan tersebut kepada Ketua YPL ( lampiran 5 ).
Selanjutnya tanaman bibit durian yang mati diganti oleh YPL
dan ditanam oleh anggota kelompok tersebut sebagaimana
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
23/29
23
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
perlakuan pada saat penaman bibit awal dibawah bimbingan
Pendamping Lapangan.
5. Penyerahan Tanaman Durian Kepada Masyarakat
Apabila bibit tanaman durian yang dibagikan kepada masyarakat telah
tumbuh dengan baik, yaitu bibit durian yang dibagikan awal
penyerahan kepada anggota kelompok sasaran dan bibit durian hasil
penyulaman, maka PT. DSLNG dan YPL dan dikoordinasikan kepada
Pemerintah Daerah maka tanaman durian yang berjumlah 30.000
pohon diserahkan kepada masyarakat penerima manfaat yang
dilengkapi dengan Berita Acara Penyerahan ( Lampiran 6 ) . Diharapkan
kepada masyarakat dapat merawat pohon durian dengan baik
sehingga dalam jangka waktu 4 6 tahun pohon durian dapat berbuah
dan masyarakat dapat mengambil manfaat untuk meningkatkan
pendapatannya dan pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Disisi lain, dengan tumbuhnya pohon durian menjadi
besar maka lahan-lahan tidur masyarakat menjadi hijau karena banyak
pohon yang tumbuh (vegetasi banyak) yang dapat mengurangi efek
rumah kaca akibat buangan emisi karbon sehingga kualitas lingkungan
semakin baik.
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
24/29
24
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
BAB V. PEMBIAYAAN
A. Sumber Pembiayaan
Pelaksanaan kegiatan Program Tabung Pohon dibiaya oleh dana
program CSR yang berasal dari PT. DSLNG. Namun pada
pelaksanaannya terdapat komponen kegiatan yang dilakukan secara
swadaya oleh anggota kelompok sasaran dalam bentuk curahan
tenaga kerja. Hal ini diharapkan agar tumbuhnya partisipasi dan rasa
memilki program tersebut dari masyarakat sekitar kawasan area
proyek PT. DSLNG. Adapun komponen pembiayaan Program TabungPohon dan pelaksana adalah sebagai berikut :
No. Uraian Kegiatan SumberPembiayaan Pelaksana
1.
2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Sosialisasi program
Identifikasi CPCL
Pelatihan
Persiapan lahan :- Pembersihan lahan- Pembuatan lubang
tanam
Pengadaan bibit durian
Penanam bibit durian
Pemasangan papan namaProgram Tabung Pohon
Pemeliharaan :- Pemupukan- Pemberantasan
hama/penyakit- Penyulaman- Pembersihan
Penyerahan pohonkepada Masyarakat
Pelaporan
PT. DSLNG
PT. DSLNG
PT. DSLNG
Swadaya
PT. DSLNG
Swadaya
PT. DSLNG
Swadaya/PT.DSLNG
PT.DSLNG
PT.DSLNG
YPL
YPL, PemerintahPT.DSLNG
YPL
Angg. Kel Sas/Pend.
YPL
Angg. Kel. Sas/Pend.
YPL
YPL/ Angg. Kel.Sas.
YPL
YPL
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
25/29
25
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
B. Pola Pembiayaan
Pola pembiayaan dalam Program Tabung Pohon bersumber dana dariPT. DSLNG yang dikerjasamakan dengan Yayasan Pemerhati
Lingkungan (YPL) sebagai konsultan pendamping. Pengelolaan
pembiayaan Program Tabung Pohon dengan kegiatan inti yaitu
penanaman 30.000 pohon dilakukan oleh YPL dan disalurkan dalam
bentuk bibit durian dan pendampingan teknis budidaya kepada
anggota kelompok sasaran yang berasal dari masyarakat di kawasan
area Proyek PT. DSLNG di Kecamatan Batui dan Kecamatan Kintom(Ring I). Selain itu, pada program ini terdapat sumber dana dari
masyarakat (swadaya) dalam bentuk curahan tenaga kerja pada
komponen pembiayaan kegiatan : penyiapan lahan (pembersihan
lahan dan pembuatan lubang tanam), penanaman bibit dan
pemeliharaan tanaman. Komponen kegiatan yang diswadayakan
kepada anggota kelompok sasaran penerima manfaat dilakukan
pendampingan melalui bimbingan teknis oleh pendamping lapangan.
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
26/29
26
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
BAB V. KONSULTASI, PENDAMPINGAN DAN PELAPORAN
A. Konsultasi dan Pendapingan
Pada program ini, konsultasi dan pendampingan merupakan upaya
memahami masalah-masalah dan pilihan-pilahan yang ada di
masyarakat serta mengidentifikasi prosedur-prosedur bagi tindakan-
tindankan yang diperlukan. Konsultasi dan pendampingan dilakukan
sebagai bagian dari kerjasama yang saling melengkapi antara
konsultan pendamping dengan anggota kelompok penerima manfaatprogram dalam proses pemecahan masalah. Pelaksanaan ini akan
terjadi interaksi sosial secara positif antara Konsultan Pendamping
(YPL) yang akan membagi secara formal pengetahuan, keterampilan
yang dimiliki, utamnya yang berkaitan dengan program Tabung Pohon
dengan anggota kelompok sasaran dalam membagi pengalaman
semasa hidupnya, dan yang terpenting pengalaman hidup yang
berkaitan dengan program Tabung Pohon.
Pada pelaksanaan program Tabung Pohon untuk mempermudah dan
memperlancar pelaksanaan konsultasi, maka YPL mempunyai Posko
Lapangan sebagai pusat informasi yang berkedudukan di Ibu Kota
Kecamatan Batui Kelurahan Balantang (Kompleks Pasar Batui), dan
Sekretariat YPL yang berkedudukan di Luwuk dengan Alamat : Jalan
Lompobatang No. 38 Luwuk Kabupaten Banggai, Telp/Fax :0461-
21101.
Konsultasi dapat dilakukan secara berjenjang dari tingkat lapangan
melalui Pendaping Lapangan di masing-masing desa sasaran,
selanjutnya konsultasi dapat diteruskan ke Posko Lapangan di Batui
dan akhirnya konsultasi tersebut disampaikan ke Sekretariat YPL di
Luwuk. Hal ini dilakukan apabila permasalahan-permasalah yang
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
27/29
27
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
dikonsultasikan tidak dapat diselesaikan pada tingkatan terbawah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Bagan Alir di bawah ini :
Akan tetapi, konsultasi dapat juga dilakukan secara langsung ke setiap
komponen YPL, sebagaimana terlihat pada Bagan Alir di bawah ini :
Setiap permasalahan yang akan dikonsultasikan, bila perlu
didokumentasikan sebagai bahan laporan. Pendampingan pada
program ini lebih terfokus pada kegiatan teknis di lapangan yang
berkaitan erat dengan ; penyiapan lahan, penggalian lubang tanam,
penanaman bibit dan pemeliharaan. Kegiatan pendampingan lebih
banyak dilakukan oleh Pendamping Lapangan kepada anggota
kelompok masyarakat di masing-masing desa.
AnnggotaKelompok Sasaran
SekretariatYPL
PoskoLapangan
AnnggotaKelompok Sasaran
Sekretariat(YPL)
PoskoLapangan
PendampingLapangan
PendampingLapangan
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
28/29
7/22/2019 Csr Pedum Tabaung Pohon by : Yayasan Pemerhati Lingkungan
29/29
29
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Kons ultasi dan Pendamping an
Prog ram Tabun g Poho n PT. DSLNG 2012-2013
3. Sekretariat Lapangan melakukan rekapitulasi seluruh laporan yang
diterima dari Sekretariat Lapangan dan melaporkan setiap 2
minggu kepada Sekretariat YPL ( format terlampir ).
4. Sektariat YPL membuat Laporan Bulanan dan Laporan Akhir
(format terlampir ).