Post on 16-Sep-2015
description
BUKU PANDUAN PESERTA
BUKU PANDUAN PESERTASKILLS LAB. SISTEM HEMATOLOGI
Mansyur ArifSkills Lab. Sistem Hematologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar, 2005PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK FISIK
Pendahuluan
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-kelainan dari suatu sistem atau suatu organ tubuh dengan cara inspeksi (melihat), palpasi, perkusi dan auskultasi. Pada umumnya pemeriksan dilakukan secara berurutan dari inspeksi sampai auskultasi.
Sebelum kita melakukan pemerikaan fisik, maka terlebih dahulu kita harus mekakukan komunikasi dengan pasien yang biasa dikenal dengan anamnesis (history taking). Anamnesis penting sebelum pemeriksaan fisik dilakukan dan dapat membantu pemeriksa di dalam mengarahkan diagnosis penyakit. Begitu pentingnya anamnesis ini maka kadang-kadang pemeriksaan fisik belum dilakukan diagnosis sudah dapat diprediksi.
Secara khusus pemeriksaan diagnostik fisik hematologi tidak berbeda jauh dengan sistem lain yaitu secara berurutan (anamnesis-auskultasi). Disamping anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka tes laboratorium sangat menentukan di dalam menegakkan diagnosis.
Indikasi
Pemeriksaan diagnostik fisik sistem hematology dilakukan untuk :
1. Kelengkapan dari rangkaian anamnesis yang dilakukan pada pasien.2. Mengetahui diagnosis penyakit.3. Membantu dokter untukmelakukan tindakan selanjutnya.
4. Mengetahui dan perkembangan serta kemajuan terapi.
5. Dipakai sebagai standar pelayanan di dalam memberikan pelayanan paripurna.
Pemeriksaan diagnostik fisik hematologi
Tujuan pembelajaran :
Tujuan Umum :
1. Mahasiswa mampu anamnesis lengkap dan pemerikasaan diagnostik fisik hematologi secara baik dan benar
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan diagnostic fisik hematologi meliputi inspeksi, palpasi , perkusi dan auskultasi.
Tujuan khusus :
1. Mahasiswa mampu mempersiapkan pasien dalam rangka pemeriksaan fisik
2. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi/anamnesis dengan pasien secara lengkap.
3. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi secara terperinci.
4. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang ada.
5. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui pemeriksaan diagnostik fisik yang normal .6. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui tanda-tanda/kelainan fisik gangguan hematologi.
Media dan alat bantu pembelajaran :
1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar.
2. Ceramah.
3. Diskusi.
4. Partisipasi aktif dalam skills lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistem skor.DESKRIPSI KEGIATANKegiatanWaktuDeskripsi
1. Pengantar5 menitPengantar
2. Bermain peran tanya dan jawab30 menit1. Mengatur posisi duduk mahasiswa.2. Dua orang dosen (instruktur/co-instruktur) memberikan contoh bagaimana cara melakukan anamnesis secara umum. Seorang dosen (instruktur) sebagai dokter dan seorang lagi sebagai pasien. Mahasiswa menyimak dan mengamaati.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan dosen (instruktur) memberikan penjelasa tentang aspek-aspek yang penting.
4. Selanjutnya kegiatan dilakukan dengan pemeriksaan fisik pada manikin atau probandus.
5. Mahasiswa memperhatikan dan menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan dosen menanggapinya.
3. Praktek bermain peran dan umpan balik100 menit1. Mahasiswa dikelompokkan secara berpasangan. Seorang mentor diperlukan untuk mengamati 2 pasangan.2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang sebagai dokter (pemeriksa) dan satu orang sebagai pasien secara serentak.
3. Mentor memeberikan tema khusus atau keluhan utama kepada pasien dan selanjutnya akan ditanyakan oleh si pemeriksa.
4. Mentor berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervise menggunakan lembar isian (check list).
5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu kali sebagai pemeriksa.
4.Curah pendapat/diskusi15 menit1. Curah pendapat/diskusi : Apakah mudah dimengerti? Apa yang sulit? Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang berperan sebagai pasien. Apa yang dapat dilakukan oleh dokter agar pasien lebih nyaman?
2. Dosen (instruktur) menyimpulkan dengan menjawab pertanyaan terakhir dan memperjelas hal-hal yang masih belum dimengerti.
Total waktu150 menit
PENUNTUN BELAJARPEMERIKSAAN DIAGNOSTIK FISIK HEMATOLOGI
A. Anamnesis.
NoLangkah KlinikKasus
1.Mengucapkan salam, lalu pemeriksa bediri dan melakukan jabat tangan .
2.Mempersilahkan duduk bersebrangan/berhadapan
3.Memberikan respon yang baik dalam rangka membina sambung rasa
4.Menjaga suasana santai dan rileks
5.Berbicara dengan lafal yang jelas dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
6.Menanyakan identitas seperti nama dan umur, alamat dan pekerjaan.
7.Menanyakan asal usul pasien
8. Menyebutkan nama pasien pada saat mengajukan pertanyaan.
9.Menanyakan keluhan utama dan berusaha memastikannya.
10.Menggali riwayat penyakit sekarang dengan keterangan yang teratur sedapat mungkin secara kronologis berkenaan dengan perkembangan penyakit yang diderita, mulai dari timbulnya gejala sampai sekarang.
11.Melakukan anamnesis system yang berkaitan
12.Memperluas anamnesis yang kemungkinan berkaitan dengan system lain.
13.Menggali riwayat penyakit terdahulu untuk menilai hubungannya dengan penyakit yang terdahulu.
14.Menelusuri penyakit keluarga dan lingkungan dengan:
Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita/pernah menderita gangguan yang sama.
Menanyakan kedekatan dengan anggota keluarga yang sakit tersebut.
15.Melakukan cek silang.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK FISIK SISTEM HEMATOLOGINOLANGKAH KLINIKKASUS
1.Pasien dibaringkan mendatar, kepala disanggah 1 bantal.
2.Melihat penampilan umum dari kepala sampai ujung kaki. Perhatikan apakah pasien pucat, ikterus, ada tanda-tanda perdarahan dan bekas garukan.
3.Kepala/Wajah Perhatikan rambut, kedua belah mata dan mulut. Catat apakah ditemukan anemia (pucat, ikterus, injeksi dan perdarahan)
4.TanganPerhatikan secara cermat:
Koilonikia kuku, inspeksi lipatan palmaris untuk menunjukkan kepucatan.
Periksa nadi pasien. Takikardi dapat ditemukan pada pasien anemia.
Apabila terdapat purpura, perhatikan luas dan distribusinya (dari petekia sampai ekimosis).
Petekia teraba atau tidak. Purpura yang teraba menunjukkan vaskulitis sistemik.
Perhatikan adanya kelainan arthritis rematoid atau arthritis gout.
Periksa kelenjar aksila dengan cara mengangkat lengan pasien dan dengan tangan kiri lakukan palpasi pada aksila kanan. Pemeriksa meraba dengan jari-jarinya setinggi mungkin ke dalam aksila. Pemeriksaan pada aksila kiri dilakukan sebaliknya.
5.Pasien disuruh duduk tegak dan periksa kelenjar servikal dari arah belakang. Usahakan mengidentifikasi setiap kelompok kelenjar dengan jari-jari tangan. Mula-mula lakukan palpasi kelenjar submental yang terletak tepat di bawah dagu, lalu kelenjar submandibula yang teraba di bawah sudut rahang. Palpasi rantai juguler yang terletak anterior dari m. sternokleidomastoideus dan kemudian kelenjar triangularis posterior yang terletak di bagian posterior m. sternokleidomastoideus. Palpasi regio oksipital untuk menentukan kelenjar oksipital.
Selanjutnya periksa kelenjar post aurikuler di belakang telinga dan pre aurikuler di depan telinga.
Pemeriksa berpindah ke depan pasien. Mintalah pasien untuk sedikit mengangkat bahu, lalu pemeriksa meraba fossa supraklavikula dan nodus supraklavikula pada dasar m. sternomastoideus.
6.Nyeri Tekan Tulang
Pasien tetap di dalam posisi tegak.
Lakukan ketokan pada tulang belakang dengan kepalan tangan untuk menentukan nyeri tekan tulang.
Tekan dengan lembut pada sternum dan kedua klavikula dengan pangkal telapak tangan. Kemudian periksa bahu dengan menekannya kearah satu sama lain dengan kedua tangan.
7.Pemeriksaan Abdomen Pasien dibaringkan mendatar lagi.
Periksa abdomen secara cermat terutama untuk menentukan spenomegali, hepatomegali, kelenjar para-aorta, kelenjar inguinal dan adanya massa pada testis
8. Tungkai- Inspeksi tungkai apakah terdapat memar, pigmentasi atau bekas garukan. Purpura yang menonjol (teraba) ditemukan pada purpura Henoch-Schonlein.- Perhatikan adanya ulkus pada tungkai, biasanya di atas maleolus medial atau lateral
9.Pada dugaan trombositopenia atau gangguan fragilitas kapiler maka dilakukan tes pembendungan sbb: Pasang manset di lengan atas.
Pompa sampai kira-kira TD sistolik + diastolic.
Pertahankan selama 5 menit.
LEMBAR KEGIATAN SKILLS LAB SISTEM HEMATOLOGIN A M A
: ...NO. INDUK
: ...
TGL. PENILAIAN: ...
1. Lembar ini berguna untuk memantau kemajuan tingkat keterampilan tiap mahasiswa dengan cara antara mahasiswa saling menilai dan hasil akhirnya harus diketahui/disetujui oleh kordinator/instruktur skills lab.
2. Semua lembar daftar tilik ni harus diisi untuk dapat mengikuti evluasi skills lab.
3. Lembar penilaian/daftar tilik kegiatan skills lab. terdiri dari lembar penilaian keterampilan komunikasi anamnesis keluhan utama dan system, dan keterampilan pemeriksaan diagnostik fisik hematologi.
DAFTAR TILIK KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANAMNESIS KELUHAN UTAMA DAN SISTEM
NoAspek yang dinilaiSkor
Aspek keterampilan komunikasi
Keterampilan membina sambung rasa
012
1.Mengucapkan salam pada awal wawancara/anamnesis
2. Memperlihatkan sikap menerima terhadap pasien yang datang.
3.Mempersilahkan duduk berseberangan/berhadapan.
4.Menyebut nama pasien pada awal anamnesis
Keterampilan mengumpulkan informasi
5.Melakukan cross-check
6.Menggunakan bahasa verbal yang dipahami
7.Menggunakan bahasa non verbal
8. Menunjukkan empati
9.Mampu mencatat
Keterampilan menjaga proses anamnesis
10.Menjadi pendengar yang baik
11.Penampilan sopan dan ramah
12.Menutup anamnesis
Aspek Medis
13.Menanyakan identitas lengkap & data pribadi yang berkaitan dengan latar belakang.
14.Menanyakan keluhan utama & meyakinkan keluhan tersebut sebagai keluhan utama.
15.Menanyakan keluhan lain dalam satu system.
Menanyakan keluhan system lain
16.Sistem urogenital
17.Sistem kulit
18.Sistem saraf dan indera
19.Sistem otot, tulang dan sendi
20.Sistem endokrin
21.Sistem respirasi
22.Sistem kardiovaskuler
Jumlah
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan, tetapi kurang benar
2 = Dilakukan dengan benar
Jumlah
Nilai = -------------------------------- x 100% = .%
44
Mengetahui
Instruktur/Kordinator
Mahasiswa Penilai
..
DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DIAGNOSTIK FISIK HEMATOLOGI
NoAspek yang dinilaiSkor
123
1.Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan pasien.
2.Memberi penjelasan pemeriksaan yang akan dilakukan.
3.Meminta pasien berbaring telentang dengan kepala disanggah satu bantal.
4.Melihat penampilan umum dari kepala sampai ujung kaki. Mengamati apakah pasien pucat, ikterus, ada tanda-tanda perdarahan dan bekas garukan.
5.Memeriksa kepala/wajah
Meriksa rambut, kedua belah mata dan mulut.
- Mencatat apakah ditemukan anemia (pucat, ikterus, injeksi dan perdarahan)
6.Memeriksa daerah lengan: Memeriksa kuku, inspeksi lipatan palmaris untuk menunjukkan kepucatan.
Memeriksa nadi pasien. Memperhatikan adanya tanda-tanda perdarahan, perhatikan luas dan distribusinya (dari petekia sampai ekimosis).
Meraba peteki yang ditemukan. Purpura yang teraba menunjukkan vaskulitis sistemik.
Memperhatikan adanya kelainan arthritis rematoid atau arthritis gout.
Memeriksa kelenjar aksila dengan benar
7.- Menempatkan pasien dalam posisi duduk tegak.
- Melakukan pemeriksaan kelenjar servikal dari arah belakang.
Melakukan palpasi kelenjar submental yang terletak tepat di bawah dagu dan kelenjar submandibula yang teraba di bawah sudut rahang.
Melakukan palpasi rantai juguler yang terletak anterior dari m. sternokleidomastoideus dan kemudian kelenjar triangularis posterior yang terletak di bagian posterior m. sternokleidomastoideus.
Melakukan palpasi regio oksipital untuk menentukan kelenjar oksipital.
Memeriksa kelenjar post aurikuler di belakang telinga dan pre aurikuler di depan telinga.
Memeriksa fossa supraklavikula dan nodus supraklavikula pada dasar m. sternomastoideus dengan benar
8.Melakukan ketokan pada tulang belakang dengan benar.
9.Memeriksa nyeri tekan pada sternum dan klavikula dengan benar.
10.Memeriksa bahu
11.- Menempatkan pasien dalam posisi baring kembali.
- Meriksa abdomen secara cermat terutama untuk menentukan spenomegali, hepatomegali, kelenjar para-aorta, kelenjar inguinal dan adanya massa pada testis
12.Memeriksa tungkai
- Dapat mengenali adanya memar
- Dapat mengenali pigmentasi atau bekas garukan.
- Memeriksa daerah maleolus medial atau lateral.
13.Dapat melakukan tes pembendungan dengan benar
JUMLAH
Keterangan :0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan, tetapi kurang sempurna
2 = Dilakukan dengan benar
Jumlah
Nilai = ----------------------------- x 100% = .%
56
Mengetahui:
Instruktur/Kordinator
Mahasiswa Penilai
LAMPIRAN
dr. Mansyur Arif, Ph.D, SpPK
PAGE 17