Critical Care Concept and Nursing Process

Post on 15-Apr-2016

40 views 7 download

description

konsep keperawatan kritis pada pasien yang berada di ICU dan bagaimana praktik keperawatan yang diberikan kepada pasien. keperawartan kritis harus cepat tepat dan tanggap.

Transcript of Critical Care Concept and Nursing Process

Critical Care ConceptNailiy Huzaimah

Learning Outcomes Setelah menyelesaikan pembelajaran ini,

mahasiswa akan mampu: Menjelaskan konsep keperawatan kritis Menjelaskan proses keperawatan pada area

keperawatan kritis Menjelasakan peran dan fungsi perawat di area

keperawatan kritis (critical care)

GOAL...

CRITICAL CARE OVER VIEW

Practice within legal

ethical boundaries Part of a

multidisiplinary team

Critical care nurses

requireSpecific

competencies To

provide

Patient

care

To be an effective

Critical care in Nursing dikembangkan sejak 30 tahun yang lalu

Keperawatan kritis adalah suatu bidang yang memerlukan perawatan pasien yang berkualitas tinggi dan komprehensif

Dalam merawat pasien kritis, WAKTU adalah VITAL Long time periode

Mengapa ruang ICU harus menggunakan AC?

Suhu (20-22C)

Critical Care Nurses Memberikan asuhan keperawatan khusus pada pasien sakit kritis

yang telah nyata atau berpotensi mengalami gangguan fungsi organ vital (Elliot, 2012).

Keperawatan kritis berarti membantu, mendukung, dan memulihkan pasien pada status sehat, atau untuk meringankan kesakitan yang dialami pasien, dan untuk mempersiapkan pasien menghadapi kematian yang bermartabat/tenang.

Tujuan asuhan keperawatan kritis adalah untuk membentuk suatu hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarganya serta untuk memberdayakan kemampuan fisik, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual dengan intervensi preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Di Australia dan New Zaeland... Keperawatan Kritis umumnya dianggap

sebagai istilah yang luas. Ada beberapa sub-spesialisasi: emergency,

coronary care, high dependency, cardiothoracic, paediatric, and general intensive care unit

CRITICAL CARE UNIT: unit in which comprehensive care of a critically ill patient who is deemed recoverable is carried out

Specially designed

Specially equipped

Facility staffed by skilled personnel

To provide effective and

safe care

Apa pertimbangan masuk CCU? salvagability

Salvagability: mengeliminasi kasus-kasus yang tidak bisa diperbaiki berhubungan dengan proses patologis.

Asal konsep ICU adalah dari Nightingale She placed the seriously ill

patients near the nurse station for closer and better observation and care.

Surgical room>> postoperatif patient

Recovery Room

ICU

Maximum use of medical, nursing, and auxiliary personnel is available along with life saving devices

Required careful monitoring

ICU

New pressure

and revolutio

nized

Biomedical knowlegde

New technology

Rising public

expectation

Created

Practice of nursing

Critical care nursing in any type of unit demands providing best care possible, which require more than being knowledgeable, high trained, and experienced.

Excellent care

ICURSUD DR Soetomo Surabaya

Teknologi di CCU

Mechanical ventilator Cardiac monitor Defibrilator Pacemaker Dialiser Intra-aortic ballon pumps Alat bantu jantung

Mengharuskan perawat memiliki

keahlian untuk mengoperasika

n (perkembangan) ilmu dan skill

Improving

patient outcome

Optimal use of

technology

Nurse’s skillStaffing

level

KONSEP UMUM DALAM PERAWATAN PASIEN KRITIS

Keluarga Pengendalian Infeksi

Oksigenasi Px Kritis Nutrisi

1.KeluargaHospitalisasi

Menimbulkan stres keluarga

Muncul kebutuhan spesifik untuk

keluarga

Terpenuhi

Tidak terpenu

hi

Ketegangan meningkat

Disorganisasi Ketidakefektifan Koping

Dx Kep: Resiko gangguan proses keluarga Kriteria Hasil:

1. Keluarga akan menyatakan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi2. Keluarga akan memperlihatkan perilaku koping yang adekuat

Intervensi 1. Perkenalkan diri pada keluarga, siapkan keluarga untuk menghadapi

lingkungan unit perawatan intensif (ICU). 2. Tunjukkan kompetensi dalam merawat kerabat mereka (keluarga)3. Tunjukkan pengetahuan personal tentang pasien. Hormati keyakinan agama

dan budaya, integrasikan keyakinan tersebut dalam asuhan keperawatan4. Lakukan pendekatan pada keluarga dengan sikap relaks dan humanistik

serta berikan informasi dengan sering tanpa menunggu untuk ditanya. Dengarkan ungkapan ketakutan, kemarahan, dan ansietas mereka. Hindari jawaban yang defensif

5. Berikan informasi tertulis pada keluarga ttg kebijakan unit dan pelayanan yang tersedia

6. Berikan waktu kunjungan khusus.7. Dorong keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik dan personalnyasendiri

seperti makan dan tidur.

2. Pengendalian Infeksi

Penyakit pasien kritis

Menekan sistem imun

Rentan infeksi/ resiko infeksi

Menurunkan pertahanan

tubuhOrganisme internal

Organisme eksternal

Nurse

- Prosedur tindakan- Kunjungan

- Lingkungan sekitar pasien

Garis Pertahanan Tubuh

Garis pertahanan 3Garis pertahanan 2Garis pertahanan 1

Permukaan epitel dan

sekresi

Respon inflamasi

Sel imun

- Malnutrisi- Usia

- Anestesi- Radiasi

- Kemoterapi- Stres- Agen

farmakologis (kortikosteroid, imunosupresan,

aspirin) - Dekubitus

- Selang invasif

- Insisi bedah

Kondisi yang mengganggu

1

2

3

Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul1. Resiko infeksi2. Kerusakan integritas kulit3. Kerusakan integritas jaringan4. Kerusakan membran mukosa oral

Kriteria Hasil (secara umum)5. Suhu 36,6 – 37,5 C6. Tidak menggigil, diaforesis7. Kulit tanpa kemerahan dan eksudat8. Membran mukosa utuh9. Suara napas bersih10. Tidak ada disuria11. Urin kuning jernih12. SDP 5.000 – 10.000 / ml

Intervensi:1. Hindari kontaminasi

silang2. Ukur suhu setiap 4

jam, kaji adanya menggigil atau diaforesis

3. Pantau SDP4. Pertahankan suhu

lingkungan unit perawatan intensif 23,8 C

Integumen • Berikan

perawatan kulit• Kaji titik

tekan• Hindari

lecet• Ubah

posisi• Beri

pelembab• Bersihkan

kulit• Konsultasi

ahli gizi ttg keb. Diet

• Kaji area sekitar pemasangan prosedur invasif

Pulmoner •Kaji batuk•Kaji suara napas tambahan (paru)•Berikan fisioterapi dada•Pertahankan kepala tempat tidur tetap tinggi•Jika pasien intubasi, periksa tekanan balon untuk mencegah cedera mukosa•Gunakan teknik steril saat melakukan suctioning

GI•Kaji abdomen adanya distensi atau perubahan bising usus•Lakukan prosedur pemberian makanan per sonde dengan tepat•Kaji sisa makanan di selang

Genitourinari

•Inspeksi meatus urinarius untuk mengetahui adanya drainase•Kaji kekeruhan dan bau urin•Periksa adanya tekukan selang yang dapat menghambat aliran urin

3. Oksigen pada pasien sakit kritis

Pasien kritis

Resiko hipoksia jaringan

1. Disfungsi seluler2. Kegagalan

organ3. Kematian

1. Pengangkutan

atau pengiriman O2 (DO2)

3. Ekstraksi O2

2. Konsumsi O2 (VO2)

KONSEP OKSIGENASI meliputi...

4. Curah Jantung / indeks jantung (CI

/ IJ)

5. Hemoglobin (Hb)

6. Saturasi Hb (SO2)

7. Tekanan parsial O2

(PO2)

Kondisi seperti di atas dapat menyebabkan hipoksemia arterial menurun

Mengkaji peran sistem pulmonal evaluasi pirau intrapulmoner (indeks isi oksigen) Qs / Qt P (A-a)O2 Rasio P(a/A)O2 Rasio PaO2 / FiO2

SaO2PaO2

Beberapa faktor yang mempengaruhi pengiriman oksigen dan Konsumsi Oksigen

Faktor yang mengganggu DO2

FJ: DisritmiaIS: IM, GJ, hipovolemia, peningkatan TVSIsi O2: Anemia hipoksik, pirau intrapulmoner, anemia histotoksis

Faktor yang mengganggu VO2

AnsietasMenggigilDemam Peningkatan KPNyeriHipermetabolisme

Kondisi yang mengganggu ERO2

Syok septikARDSKeracunan sianidaEdema

Diagnosis Keperawatan: Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan

Kriteria Hasil: IJ 2,5 – 4,0 L/mnt/m2 Do2I 500 – 650 ml/mnt/m2 Vo2I 115 – 165 ml/mnt/m2 Svo2 60 – 80% Pao2 80 – 100 mmHg Saturasi O2 ≥ 95% ERo2 22 – 28% Qs / Qt 0 – 8% PaO2 /FiO2 > 250 P (a/A)O2 ≥ 0,75 Ht 37% - 47% (wanita) ; 40% - 54% (pria)

Intervensi Koreksi hipoksemia dan tingkatkan saturasi oksigen. Tingkatkan curah jantung dengan memanipulasi frekuensi

jantung atau isi sekuncup: mengoptimalkan (antidiuretik), kontraktilitas (obat disritmia, inotrop, dan vasopresor), dan afterload (vasodilator: untuk mengurangi tahanan sistemik).

Berikan produk darah atau pengganti darah sesuai instruksi untuk meningkatkan kapasitas pembawa oksigen

Kurangi kebutuhan metabolik: atasi nyeri, pertahankan pasien tetap hangat, atasi atau kurangi ansietas, berikan periode istirahat tanpa gangguan, lakukan pengisapan jika pasien tidak mampu mengeluarkan sekret, cegah infeksi.

Pantau GDA, kadar Hb, dan kadar Ht

NB: >> Inotropik: Dobutamin ; Vasopresor: Dopamin atau Norepineprin

4. Nutrisi

- Tidak sadar- Lemah- Disfagia- Intubasi- Muntah,

- atau Trauma

Katabolisme otot

Pasiensakit kritis

Kehilangan protein

Kehilangan mineral

1.Memperlambat penyembuhan dan pemulihan

2.Menimbulkan syok

Dx Keperawatan:Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Kriteria Hasil BB stabil atau meningkat 1 kg setiap 7x24 jam Albumin serum 3,5 – 5 g/ dl Transferin serum >200 mg/dl

Intervensi Kaji kebutuhan energi Hitung berat badan ideal Kaji status GI Tinjau profil nutrisi untuk mengevaluasi respon pasien

terhadap terapi Berikan nutrisi enteral atau parenteral sesuai instruksi

Nursing Process in Critical Care Unit

Proses keperawatan adalah suatu pendekatan pemecahan masalah yang dipertimbangkan atas kesehatan dan kebutuhan perawatan pasien

AAN mendefinisikan proses keperawatan sebagai diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia untuk masalah

kesehatan aktual dan potensial.

Data collecting

Decision making process

Decision making process Evaluasi Modifikasi lanjutan sebagai mekanisme

umpan balik yang mendukung keputusan terakhir diagnosa keperawatan pasien

CARE PLAN FOR THE USE INCRITICAL CARE UNIT

Maslow’s Hierarchy of needs

Roy’s Adaptation model

Maslow’s Hierarchy of Needs

Aktualisasi diri

Harga diri

Rasa cinta dan kasih sayang

Keamanan fisik

Kesejahteraan fisiologis

A person’s persuit of higher level needs indicates that he is moving toward psychological health and well being

Kerangka kerja yang terorganisir untuk mengkaji :Kekuatan, keterbatasan, dan kebutuhan pasien akan intervensi keperawatan

Applicable in assessing, planning, implementing and evaluating

Roy’s Model

Physiological mode

Self concept mode

Need for affectiona

l adequacy

Role function

Fisik diriPribadi diri

Performa peranPenguasaan peran

Support systemfamily

Aktivitas-istirahatNutrisiEliminasiOksigenCairan elektrolitFungsi endokrinIntegritas kulit

NURSING ROLE AND FUNCTION IN CRITICAL CARE AREA

Peran dan KompetensiPerawat Critical Care

Peneliti Klinis, inovator/evaluator Penilaian klinis Praktik Caring

Advocacy Pemikiran Sistem

Fasilitator pembelajaran Respon terhadap keragaman Collaboration

EFEK KONDISI KRITIS TERHADAP

PASIEN DAN KELUARGA

Efek kondisi kritis terhadap pasien 1. Stres

Patient admitted to

the ICU

Physical

STRESSOR

Psychological

Environmental

Respon stres tubuh

HPA-axis

Katekolamin, glukokortikoid, dan mineralokortikoid

Respon Fisiologis

2. Ansietas Ansietas terjadi saat seseorang mengalami:

Ancaman ketidakberdayaan

Perasaan kehilangan fungsi dan citra diri

Hilang kontrol

Gagal pertahanan

Perasaan takut menghadapi kematian / sakaratul maut

Perasaan terisolasi

3. Masalah psikososial lainnya Konfusi (kebingungan) Depresi Keputusasaan Ketidakberdayaan Deprivasi tidur Distres spiritual

4. Intervensi keperawatan

Menyediakan

lingkungan yang

menyembuhkan

Menyediakan

waktu istirahat-

tidur

Menumbuhkan rasa percaya

Menyediakan

informasi

Bimbingan lat.

relaksasi

Latihan napas dalam

Terapi musikHumor

Assage, aromaterapi, sentuhan terapeutik

Terapi meredian

Bimbingan spiritual

EFEK KONDISI KRITIS TERHADAP KELUARGA

1. Stres, sakit kritis, dan dampaknya pada keluarga

Sakit kritis/kejadian tiba-tiba

Memasuki situasi yg tidak terencana dan hasil yang tidak terduga

Masuk ke dalam kondisi krisis

Dipaksa untuk menjalani peran

mengambil keputusan

Keluarga dibebani sejumlah besar stres yang tidak dapat dikelola

Mekanisme koping: respon individu terhadap perubahan di lingkungan; dapat berupa respon positif, atau negatif.

Perawat perawatan kritis harus menyadari penggunaan mekanisme koping yang dipakai keluarga sebagai cara mempertahankan equilibrium.

KELUARGA DAN PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian

• Respon fisiologis• Respon psikologis• Respon sosial• Lingkungan• Budaya• Ekonomi• Spiritual

Diagnosis Keperawatan

•Perubahan performa peran•Perubahan proses keluarga•Ketegangan pemberi asuhan•Penyangkalan•Distres spiritual•Koping keluarga: ketidakefektifan•Penyangkalan tidak efektif•Gangguan pola tidur•Gangguan pemeliharaan kesehatan•Kurang pengetahuan•Duka cita maladaptif•Ansietas

Intervensi • Dirancang untuk: 1)

membantu keluarga belajar dari pengalaman krisis dan bergerak menuju adaptasi ; 2) mencapai keadaan equilibrium ; 3) mengalami perasaan normal yang terkait dengan krisis

• Bantu keluarga mengidentifikasi kekuatan

• Beri informasi yang akurat, jelas, jujur, dan terkini pada keluarga selama penanganan

• Libatkan keluarga secara konsisten

• dll

- Critical Care Family Needs Inventory (CCFNI) instrument

Waktu untuk keluarga sering terbatas karena kebutuhan

fisiologis dan psikososial pasien

Gunakan waktu secara efektif untuk berinteraksi bersama

keluarga

Isu yang Melibatkan Tindakan Bantuan Hidup di Area Kritis

4. Patient

self determination act

5. Penghenti

an tindakan bantuan

hidup

1. Instruk

si Jangan Meresusitasi

2. Penolakan terapi karena alasan Agama

3. Arahan Lanjut: Living Will &

Power of Attorney

6. Kematian organ 7. Donasi organ

ICU’s technology / equipment

Terima Kasih