Cities 2010 Asmoro 2_Pengembangan Gumelar 13.50-14.15 WIB Ok

Post on 27-Jun-2015

119 views 5 download

description

Arahan Pengembangan Wilayah dalam Menyikapi Ancaman Bencana Akibat Penambangan Emas di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Transcript of Cities 2010 Asmoro 2_Pengembangan Gumelar 13.50-14.15 WIB Ok

Arahan Pengembangan Wilayah dalam Menyikapi Ancaman

Bencana Akibat Penambangan Emas di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Asmoro Widagdo Program Studi Teknik Geologi Fakultas Sains dan Teknik Unsoed

Purwokerto-Jawa TengahEmail : asmoro_widagdo@yahoo.com

Seminar Nasional Perencanaan Wilayah dan Kota ITS, Surabaya, 24 Nopember 2010

“INOVASI DALAM RISET DAN PRAKTEK PERENCANAAN MENUJU PENATAAN RUANG KOTA MASA DEPAN”

Surabaya2010

1. Pendahuluan

• Lokasi Penelitian : Desa Cihonje, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

• Fisiografi daerah: perbukitan Serayu Selatan• Potensi :Emas primer,Emas sedimen/sekunder

Tujuan Penelitian

• Penelitian ini dilakukan guna mengidentifikasi potensi-potensi bencana yang mungkin dapat ditimbulkan dari kegiatan penambangan, serta arahan bagi pengembangan wilayah dan kota di daerah ini

Kegiatan penambangan emas di daerah penelitian.Pengambilan emas primer melalui lubang sumur vertikal

2. Metode Penelitian

• Pemetaan posisi penambangan, • Melakukan deskripsi perubahan lingkungan, • Pengambil gambar dan • Wawancara dengan warga dan para

penambang

Limbah batuan hasil penggalian yang menutup lahan dan berpotensi longsor

3. Hasil dan Pembahasan

• Geologi daerah penelitian

batuan

Struktur batuanbahan tambang

• Kegiatan Penambangan• Potensi ancaman bencana

Batuan, Struktur batuan, bahan tambang

• Susunan batuan, daerah Gumelar dan sekitarnya terdiri dari Batupasir Formasi Halang. Batuan ini menjari dengan Satuan Breksi Formasi Kumbang. Formasi Halang ditutupi oleh anggota batulempung dan batugamping Formasi Tapak.

• Struktur geologi yang dijumpai dilapangan umumnya berupa kekar dan perlapisan batuan. Kekar terbuka umumnya telah membentuk urat-urat endapan emas.

• Pembentukan emas pada rekahan batuan berkembang intensif pada Satuan Batupasir Formasi Halang. Pembentukan mineral lempung juga terjadi seiring proses mineralisasi emas yang terbentuk. Kehadiran mineral emas dan lempung telah diupayakan pemanfaatannya oleh warga setempat.

Peta Rupa Bumi dan lokasi penambangan di daerah penalitian

Potensi ancaman bencana

Ancaman yang telah dan memungkinkan terjadi pada kegiatan penambangan emas primer 1.Potensi kerusakan bangunan/rumah warga disekitar lokasi penambangan, akibat berkembangnya lubang vertikal dan horisotal kearah pemukiman warga. Hal ini telah disadari oleh warga baik penambang maupun non penambang.2.Terganggunya kegiatan pertanian akibat timbunan limbah batuan hasil penggalian yang tertimbun di sekitar lubang penambangan. Hal ini sangat dirasakan oleh warga sekitar.

3) Pencemaran air oleh material halus berukuran pasir-lempung yang dihasilkan dari proses penghalusan batuan yang mengandung emas. Hal ini kurang disadari oleh para penambang, namun dirasakan oleh para petani di sekitar aliran sungai.

4) Pencemaran air tanah dan air sungai akibat pemompaan air asam tambang dari sumur penambangan. Hal ini belum disadari oleh semua warga.

5. Pencemaran air raksa (menyebabkan Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata adalah sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa) yang digunakan untuk pemisahan emas dari material lain terhadap aliran air sungai dan air tanah. Hal ini belum disadari oleh semua warga.

6. Longsor yang terjadi pada lereng di sekitar mulut tambang dan di dalam lubang penambangan

Zonasi kegiatan penambangan dan area dampak pencemaran air raksa

Kegiatan penambangan emas di daerah penelitian.Pengambilan emas primer melalui lubang sumur vertikal

Penghalusan batuan dengan mesin pemutar dan diberi air raksa

Limbah hasil penghalusan batuan yang kaya polutan air raksa

Pengambilan emas sekunder di sungai

Pembentukan tebing akibat penggalian lempung

Potensi ancaman penambangan emas sekunder : 1.Terganggunya kegiatan pertanian akibat pembuatan sumuran-sumuran di lahan persawahan dan kebun. 2.Terjadinya erosi yang intensif akibat pengambilan pasir pada endapan aluvial di sekitar sungai untuk didulang.3.Pencemaran air raksa yang digunakan dalam proses pendulangan terhadap air sungai. Bahaya penggunaannya belum disadari oleh para penambang.

Zonasi tingkat keamanan pemukiman warga terhadap dampak-dampak penambangan.

Kesimpulan1. Penambangan emas di daerah penelitian yang

dilakukan oleh warga berpotensi menimbulkan berbagai jenis gangguan lingkungan. Hal ini perlu menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan wilayah dan kota di daerah ini.

2. Perkembangan pemukiman dengan bangunan permanen dan perencanaan wilayah perlu dialihkan di luar area penambangan emas.

3. Perkembangan penambangan yang intensif perlu disikapi dengan mengarahkan penempatan pemukiman warga pada daerah aman di bagian baratlaut daerah ini.

Sekian & Terimakasih

Yang terkenal dari PurwokertoGunung slamet, tertinggi di jawa tengahTertinggi 2 di Jawa setelah Semeru

Getuk Goreng Sokaraja

Tempe mendoan/1/2 matang

keong

Mayang sari