Post on 31-Oct-2014
description
Powerpoint TemplatesPage 1
Skill labCephalgia
Oleh: Made Diah Ayu Mahareni
Pembimbing: dr.Arief, Sp.PD
Powerpoint TemplatesPage 2
Powerpoint TemplatesPage 3
Definisi
• Nyeri kepala adalah perasaan nyeri pada salah satu bagian dari kepala, diantaranya kulit kepala, wajah (termasuk area orbitotemporalis), dan bagian depan dari kepala.
• Nyeri kepala terjadi karena aktivitas struktur yang peka nyeri di dalam atau sekitar otak, tulang tengkorak, wajah, sinus, dan gigi
• Nyeri kepala bisa terjadi sebagai suatu gangguan primer ataupun sekunder dari gangguan lain
Powerpoint TemplatesPage 4
Definisi
• Sebagian besar nyeri kepala tidak menimbulkan suatu kondisi medik yang serius, akan tetapi memiliki daftar terpanjang dari diagnosis banding
• Alat diagnosis yang paling penting adalah riwayat yang mendetail
Powerpoint TemplatesPage 5
Patofisiologi
• Jaringan otak itu sendiri tidak peka terhadap nyeri karena tidak memiliki reseptor nyeri. Sebaliknya, rasa nyeri disebabkan oleh gangguan dari struktur peka nyeri di sekitar otak. Beberapa area di kepala dan leher memiliki struktur peka nyeri tersebut yang dibagi dalam dua kategori: di dalam kranium (pembuluh darah, selaput otak, and saraf kranial) dan di luar kranium (periosteum dari tulang tengkorak, otot, saraf, arteri dan vena, jaringan subkutan, mata, telinga, sinus dan membran mukosa).
Powerpoint TemplatesPage 6
Patofisiologi
• Nyeri kepala sering terjadi karena tarikan atau iritasi pada selaput otak dan pembuluh darah. Nociceptor dapat juga dirangsang oleh faktor lain dari trauma kepala atau tumor dan menyebabkan nyeri kepala. Beberapa di antaranya stres, dilatasi pembuluh darah dan tekanan otot. Setelah dirangsang, suatu nociceptor mengirimkan pesan sepanjang serabut saraf ke sel saraf di dalam otak, memberikan sinyal bahwa bagian tubuh sakit
Powerpoint TemplatesPage 7
Anamnesis• Apakah yang dimaksud pasien dengan nyeri kepala?
Bagaimana rasanya (misalnya berdenyut, menusuk, atau sakit)?
• Bagaimana awalnya? Apakah timbulnya bertahap atau mendadak? Apa yang memicunya?
• Pernahkah ada gejala penyerta (misalnya gangguan penglihatan, muntah, mual, demam, fotofobia, kaku leher, atau defisit neurologis)?
• Apaah sama dengan nyeri kepala sebelumnya? Seberapa sering pasien mengalami nyeri kepala?
• Apa yang biasanya memicu nyeri kepala? Ketegangan, kecemasan, dan sebagainya?
• Bagaimana bedanya nyeri kepala yang sekarang dengan yang sebelumnya?
• Adakah riwayat trauma?
Powerpoint TemplatesPage 8
Anamnesis
• Adakah tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial? Apakah nyeri kepala diperberat dengan batuk atau tegangan? Apakah nyeri kepala membangunkan pasien?
• Adakah tanda-tanda meningitis? Gejala penyerta kaku leher, fotofobia, demam, mengantuk?
• Adakah riwayat onset nyeri kepala yang sangat mendadak yang menunjukkan perdarahan subarachnoid?
• Adakah gejala neurologis penyerta?
• Adakah perubahan kepribadian, kemunduran kemampuan mental? Anamnesis dari kerabat bisa sangat informatif.
Powerpoint TemplatesPage 9
Riwayat Penyakit Dahulu
• Tanyakan nyeri kepala sebelumnya, khususnya migren dengan deskripsi terinci.
• Tanyakan kondisi neurologis sebelumnya.• Apakah pasien menderita hipertensi?
Powerpoint TemplatesPage 10
Obat-obatan
• Adakah obat-obatan yang dikonsumsi untuk nyeri kepala?
Powerpoint TemplatesPage 11
Riwayat Keluarga
• Adakah riwayat nyeri kepala di keluarga, khususnya migren?
• Adakah riwayat perdarahan otak, perdarahan subarachnoid, atau meningitis dalam keluarga?
Powerpoint TemplatesPage 12
Pemeriksaan Fisik• Apakah pasien sakit ringan atau berat?
• Apakah pasien tampak jelas tidak nyaman, muntah, fotofobik?
• Adakah kelainan neurologis pada pemeriksaan SSP lengkap?
• Cari secara keseluruhan kelainan berjalan, tanda lateralisasi, tanda peningkatan tekanan intrakranial (misalnya edema papil, bradikardia, hipertensi, atau kelumpuhan saraf kranial)
• Lesi massa intrakranial signifikan bisa timbul tanpa edema papil atau tanda neurologis lain. Maka nyeri kepala yang menetap tanpa diagnosis alternatif yang jelas memerlukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut
Powerpoint TemplatesPage 13
Klasifikasi• Nyeri kepala primer
– Nyeri kepala tersebut merupakan penyakit itu sendiri– Tidak ada lesi organik yang melatarbelakangi– Obati nyeri kepala
• Nyeri kepala sekunder– Nyeri kepala merupakan suatu gejala dari suatu
penyakit yang mendasari– Obati penyakit yang mendasari
• Kranial neuralgia, nyeri facial sentral and primer dan nyeri kepala lainnya
Powerpoint TemplatesPage 14
Nyeri Kepala Primer
• Migrain
• Tension headache
• Cluster headache
• Nyeri kepala primer lainnya
Powerpoint TemplatesPage 15
Nyeri Kepala Sekunder• Nyeri kepala yang berhubungan dengan:
– trauma kepala dan leher
– kelainan vaskular kranial dan servikal
– kelainan intrakranial non-vaskular
– suatu zat atau putus zat
– infeksi
– gangguan homeostasis
– gangguan pada kranium, leher, mata, telinga, sinus hidung, gigi, mulut atau struktur facial atau kranial lainnya
– gangguan psikiatri
Powerpoint TemplatesPage 16
Powerpoint TemplatesPage 17
Migrain• Migrain tanpa aura
Kriteria diagnostik:A. Setidaknya 5 serangan memenuhi kriteria B-DB. Berlangsung 4-72 jam (tidak diobati atau berhasil diobati) C. Setidaknya dua karakteristik berikut:
1. lokasi unilateral2. kualitas berdenyut3. intensitas nyeri sedang atau berat4. bertambah oleh atau menyebabkan
menghindari dari aktivitas fisik rutin (misalnya, berjalan atau naik
tangga)D. Selama sakit kepala setidaknya ada salah satu dari berikut:
1. mual dan/atau muntah2. fotofobia dan phonophobia
E. Tidak ada kaitannya dengan yang kelainan lain
Powerpoint TemplatesPage 18
Migrain
• Migrain dengan auraKriteria diagnostik:
A. Setidaknya 2 serangan yang memenuhi kriteria B
B. Setidaknya tiga dari karakteristik di bawah:- Satu atau lebih gejala aura reversibel yang menandakan disfungsi
korteks cerebral dan batang otak- Setidaknya satu gejala aura berkembang bertahap lebih dari 4 menit,
atau dua dari gejala aura terjadi secara berturut-turut- Tidak ada gejala aura berlangsung lebih dari 60 menit. Bila terdapat
lebih dari satu gejala aura, durasi yang diterima meningkat secara proposional
- Nyeri kepala yang mengikuti aura dengan interval bebas kurang dari 60 menit. Hal ini bisa juga terjadi sebelum atau bersamaan dengan aura
Powerpoint TemplatesPage 19
Tension Headache• Tension headache episode jarangKriteria diagnostik:
A. Setidaknya 10 episode yang terjadi pada <1 hari per bulan dalam rata-rata (<12 hari per tahun) dan memenuhi kriteria B-DB. berlangsung dari 30 menit sampai 7 hariC. memiliki setidaknya dua karateristik berikut:
1. lokasi bilateral2. kualitas menekan / pengetatan (tidak berdenyut) 3. intensitas ringan atau sedang4. tidak diperparah oleh aktivitas fisik rutin
seperti berjalan atau naik tanggaD. Kedua berikut:
1. tidak ada mual atau muntah (anoreksia mungkin terjadi)2. tidak lebih dari satu atau fotofobia phonophobia
E. Tidak ada kaitannya dengan kelainan yang lain
Powerpoint TemplatesPage 20
Tension Headache
• Tension headache episode sering
Kriteria diagnostik:
A. Setidaknya 10 episode terjadi dalam ≥1 tapi <15 hari per bulan untuk paling sedikit 3 bulan (≥12 and <180 hari
per tahun) dan memenuhi kriteria B–E
Powerpoint TemplatesPage 21
Tension Headache
• Tension headache kronis
Kriteria diagnostik:
A. berlangsung dalam ≥15 hari per bulan dalam rata-rata untuk >3 bulan (≥180 hari per tahun) dan memenuhi kriteria B–E
Powerpoint TemplatesPage 22
Cluster HeadacheKriteria diagnostik:
A. Setidaknya 5 serangan memenuhi kriteria B–D
B. Nyeri berat atau sangat berat pada unilateral orbital, supraorbital dan/atau temporal berlangsung dalam 15–180 menit bila tidak diobati
C. Nyeri kepala disertai dengan sedikitnya salah satu dari di bawah:
1. injeksi konjungtiva ipsilateral dan/atau lakrimasi
2. kongesti nasal ipsilateral dan/atau rhinorrhoea
3. edema kelopak mata ipsilateral
4. keringat pada dahi dan muka ipsilateral
5. miosis dan/atau ptosis ipsilateral
6. suatu perasaan restlessness agitasi
D. Serangan memiliki frekuensi mulai 1 sampai 8 kali tiap hari
E. Tidak ada kaitannya dengan kelainan lain
Powerpoint TemplatesPage 23
Nyeri kepala primer lainnya• Primary stabbing headache
– Nyeri yang bersifat sementara, lokal dan menusuk di kepala yang terjadi secara spontan tanpa adanya penyakit organik dari struktur yang mendasari atau dari saraf kranial.
• Primary cough headache– Nyeri kepala dipicu oleh batuk atau tegang tanpa adanya
gangguan intrakranial.
• Primary exertional headache– Nyeri kepala dipicu oleh setiap bentuk latihan fisik. Subform
seperti nyeri kepala 'berat-angkat' 'diakui.
• Nyeri kepala primer yang berhubungan dengan aktivitas seksual – Preorgasmic headache– Orgasmic headache
Powerpoint TemplatesPage 24
Nyeri kepala primer lainnya• Hypnic headache
– Serangan nyeri kepala tumpul yang selalu membuat pasien terbangun dari tidur
• Primary thunderclap headache– Nyeri kepala dengan intensitas tinggi onset mendadak menyerupai
ruptur serebral aneurisma.
• Hemicrania continua– Nyeri kepala persisten ketat unilateral responsif terhadap
indometasin
• New daily-persistent headache (NDPH)– Nyeri kepala yang setiap hari dan tak henti-hentinya dari sangat
segera setelah onset (dalam waktu 3 hari paling banyak). Rasa sakit biasanya bilateral, menekan atau pengetatan dalam kualitas dan intensitas ringan sampai sedang. Mungkin ada fotofobia, phonophobia atau mual ringan.
Powerpoint TemplatesPage 25
Nyeri kepala sekunder
Kriteria diagnostik:
A. Nyeri kepala dengan satu (atau lebih) dari karakteristik berikut dan memenuhi kriteria C dan D
B. gangguan lain yang dikenal dapat menyebabkannyeri kepala telah dibuktikan
C. nyeri kepala terjadi dalam hubungan dekat sementara untuk gangguan lain dan/atau ada bukti lain dari suatu hubungan penyebab
D. nyeri kepala sangat berkurang atau sembuh dalam waktu 3 bulan (ini mungkin lebih pendek untuk beberapa gangguan) setelah pengobatan berhasil atau remisi spontan dari gangguan penyebab
Powerpoint TemplatesPage 26
Nyeri kepala sekunder• Nyeri kepala yang berhubungan dengan kelainan
vaskular kranial atau servikal1. Nyeri kepala disebabkan stroke iskemik atau
transient ischemic attack (TIA)
2. Nyeri kepala disebabkan oleh non-traumatik perdarahanintrakranial
‐ perdarahan intraserebral
‐ perdarahan subarachnoid (SAH)
3. Nyeri kepala disebabkan kelainan vaskular unruptured
‐ saccular aneurisma
‐ arteriovenous malformation (AVM)
‐ Fistula arteriovenous dural
‐ angioma kavernosa
‐ encephalotrigeminal atau leptomeningeal angiomatosis (Sturge Weber syndrome)
Powerpoint TemplatesPage 27
Nyeri kepala sekunder4. nyeri kepala yang berhubungan dengan arteritis
‐ Giant cell arthritis (GCA)‐ primary central nervous system (CNS) angiitis‐ secondary central nervous system (CNS) angiitis
5. nyeri kepala arteri karotis atau vertebralis‐ diseksi arteri‐ Pasca-endarterectomy‐ Carotid angioplasti ‐ prosedur intrakranial endovascular
Angiography
6. Nyeri kepala yangdisebabkan cerebral venous thrombosis(CVT)
Powerpoint TemplatesPage 28
Nyeri kepala sekunder• Nyeri kepala yang berhubungan gangguan
intrakranial non-vaskular1. Nyeri kepala disebabkan tekanan cairan serebrospinal
yang tinggi
• idiopathic intracranial hypertension (IIH)
• Hipertensi intrakranial sekunder dengan metabolik toksik atau penyebab hormonal
• Hipertensi intrakranial sekunder dengan hidrosefalus
2. Nyeri kepala disebabkan tekanan cairan serebrospinal yang rendah
• Nyeri kepala post-dural puncture
• Nyeri kepala fistula CSF
• Spontaneous (atau idiopatik) tekanan CSF yang rendah
Powerpoint TemplatesPage 29
Nyeri kepala sekunder3. Nyeri kepala yang berhubungan dengan penyakit
peradangan non-infeksius– neurosarcoidosis– aseptic (noninfectious) meningitis– lymphocytic hypophysitis
4. Nyeri kepala yang berhubungan dengan intakranial neoplasma– peningkatan tekanan intrakranial atau hidrosefalus
disebabkan oleh neoplasma– Secara langsung oleh neoplasma– Carcinomatous meningitis– Hipothalamus atau pituitary hiper- atau hiposekresi
Powerpoint TemplatesPage 30
Nyeri kepala sekunder5. Nyeri kepala yang berhubungan dengan kejang epilepsi
– Hemicrania epileptica– Nyeri kepala post kejang
6. Nyeri kepala yang berhubungan dengan Chiari malformation type I (CM1)
7. Sindroma transient Headache and Neurological Deficits with cerebrospinal fluid Lymphocytosis (HaNDL)
8. Nyeri kepala yang berhubungan dengan gangguan intrakranial non-vaskuler lainnya
Powerpoint TemplatesPage 31
Nyeri kepala sekunderNyeri kepala yang berhubungan suatu zat atau putus
zat1. Nyeri kepala yang dipicu oleh penggunaan zat atau paparan
akut
– Nitric oxide (NO) donor
– Phosphodiesterase (PDE)
– Carbon monoxide
– Alcohol
– Cocaine
– Cannabis
– Histamine
– Calcitonin gene-related peptide (CGRP)
Powerpoint TemplatesPage 32
Nyeri kepala sekunder2 .Medication-overuse headache (MOH)
– Ergotamine– Triptan– Analgesic– Opioid– Pengobatan kombinasi
3. Nyeri kepala yang berhubungan dengan pengobatan kronis– Hormon eksogen
4. Nyeri kepala yang berhubungan dengan putus zat– Caffeine– Oestrogen
Powerpoint TemplatesPage 33
Nyeri kepala sekunderNyeri kepala yang berhubungan infeksi
1. Nyeri kepala yang berhubungan dengan infeksi intrakranial– Meningitis bakterial– Meningitis limfositik– ensefalitis– Abses otak– subdural empyema
Powerpoint TemplatesPage 34
Nyeri kepala sekunder2.Nyeri kepala yang berhubungan dengan infeksi sistemik
– Infeksi bakterial sistemik– Infeksi virus sistemik– Infeksi sitemik lainnya
3. Nyeri kepala yang berhubungan dengan HIV/AIDS
4. Nyeri kepala kronis post-infeksi– Nyeri kepala kronik post bakterial meningitis
Powerpoint TemplatesPage 35
Nyeri kepala sekunder
Nyeri kepala yang berhubungan dengan kelainan homeostasis
1. Nyeri kepala yang berhubungan dengan hipoksia dan atau hiperkapnia– High-altidute– Diving headache– Sleep apneau
2. Nyeri kepala dialisis
Powerpoint TemplatesPage 36
Nyeri kepala sekunder3. Nyeri kepala yang berhubungan dengan hipertensi
arterial– phaeochromocytoma– Hipertensi krisis tanpa hipertensi ensefalopati– Hipersensitif ensefalopati– pre-eklampsia– eklampsia
4. Nyeri kepala yang berhubungan dengan hipotiroidisme
5. Nyeri kepala yang berhubungan dengan puasa
6. Cardiac cephalalgia
Powerpoint TemplatesPage 37
Nyeri kepala sekunderNyeri kepala atau nyeri facial yang berhubungan dengan
kelainan pada kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut atau struktur facial dan kranial lainnya
1. Nyeri kepala yang berhubungan dengan kelainan tulang kranial
2. Nyeri kepala yang berhubungan dengan kelainan leher– Cervicogenic headache– retropharyngeal tendonitis– craniocervical dystonia
Powerpoint TemplatesPage 38
Nyeri kepala sekunder3. Nyeri kepala yang berhubungan dengan kelainan pada mata
– Glaukoma akut– Kelainan refraksi– heterophoria or heterotropia– Gangguan inflamasi okular
4. Nyeri kepala yang berhubungan dengan kelainan pada telinga Headache attributed to disorder of ears
5 . Nyeri kepala yang berhubungan dengan rhinosinusitis
6 . Nyeri kepala yang berhubungan dengan kelainan pada gigi, rahang dan striktur yang berhubungan
7 . Nyeri kepala atau nyeri fasial yang berhubungan dengan kelainan temporomandibular joint (TMJ)
Powerpoint TemplatesPage 39
Nyeri kepala sekunderNyeri kepala yang berhubungan dengan
psikiatri1. nyeri kepala yang berhubungan dengan gangguan
somatisasi
2. nyeri kepala yang berhubungan dengan gangguan psikotik
Powerpoint TemplatesPage 40
Kranial neuralgia, nyeri facial sentral
1.Trigeminal neuralgia– Classical trigeminal neuralgia– Symptomatic trigeminal neuralgia
2. Glossopharyngeal neuralgia– Classical glossopharyngeal neuralgia– Symptomatic glossopharyngeal neuralgia
3. Nervus intermedius neuralgia
4. Superior laryngeal neuralgia
5. Nasociliary neuralgia
6. Supraorbital neuralgia
7. Cabang terminal neuralgias lain
8. Occipital neuralgia
Powerpoint TemplatesPage 41
Kranial neuralgia, nyeri facial sentral
9. Neck-tongue syndrome
10. Nyeri kepala tekanan eksternal
11. Nyeri kepala rangsangan dingin– Penggunaan eksternal dari suatu rangsangan
dingin– ingestion atau inhalasi dari rangsangan dingin
12. Nyeri konstan disebabkan oleh tekanan, iritasi atau distorsi dari saraf kranial atau irritation or distortion of cranial nerves atau akar servikal bagian atas oleh lesi struktural
13. Neuritis optik
Powerpoint TemplatesPage 42
Kranial neuralgia, nyeri facial sentral
14. Ocular diabetic neuropathy
15. Nyeri kepala dan facial yang berhubungan dengan herpes zoster– Acute herpes zoster– Post-herpetic neuralgia
16. Tolosa-Hunt syndrome
17. Ophthalmoplegic ‘migraine’
18. Penyebab sentral dari nyeri facial– Anaesthesia dolorosa– Nyeri sentral post-stroke – Multiple sclerosis– Nyeri facial persisten idiopatik– Burning mouth syndrome
Powerpoint TemplatesPage 43
Terima kasih