Case Report Session PPT

Post on 09-Jul-2016

32 views 8 download

description

sdadafa

Transcript of Case Report Session PPT

Case Report Session

Teknik Anestesi pada PasienCKD stage V dengan aff CAPD

Preseptor : dr. Yose Wizano, SpAn KKV Oleh :

Rendi Dwi Prasetyo (0910312049)Chika Aulia Husna (1110312119)

Latar Belakang

Dalam memilih cara melakukan prosedur anestesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :umur, status fisik (termasuk adanya kelainan/ penyakit), posisi pembedahan, keterampilan dan pengalaman anestesiologinya, keinginan pasien serta bahaya lainnya.

Pada pasien dengan gangguan ginjal, teknik terbanyak yang digunakan adalah anestesia spinal, terutama pada operasi pelepasan kateter CAPD, karena pada pembedahan ini, hanya dilakukan sayatan kecil pada abdomen dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pembedahan ini tidak lama.

• 1.2 Tujuan Penulisan    Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tindakan anastesi pada tindakan aff CAPD.

• 1.3 Manfaat Penulisan   Manfaat penulisan ini adalah menambah pengetahuan pembaca umumnya dan penulis khususnya mengenai CKD ( Chronic Kidney Desease ) dan tatalaksananya.

• 1.4 Metode Penulisan    Penulisan ini merujuk pada studi kepustakaan berdasarkan berbagai literature.

LAPORAN KASUS

• Nama : EN• Jenis Kelamin : Laki-laki• Usia : 46 tahun• MR : 40.90.49

Anamnesis

• Keluhan Utama :Seorang pasien laki-laki usia 46 tahun dirawat di embun pagi RSUP Dr.M.Djamil Padang pada tanggal 17 februari 2015 dengan keluhan pasien sudah tidak ada buang air kecil sejak ± 5 hari yang lalu..

• Riwayat Penyakit Sekarang :- Tidak ada buang air kecil - Terpasang CAPD yang harus dilepas

• Riwayat Penyakit Dahulu :Menderita penyakit ginjal kronik

• Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.

• Penyakit Penyulit Anestesi : Hipertensi dan penyakit ginjal

• Riwayat Obat yang sedang/telah digunakan : anti hipertensi (+)

• Riwayat operasi sebelumnya : pemasangan CAPD

• Riwayat anestesi sebelumnya : spinal• Riwayat komplikasi anestesi sebelumnya :

(-)

• Kebiasaan buruk sehari-hari yang mempersulit operasi : Rokok : (+)

• ASA 3• Pemeriksaan Fisik (17 Februari 2015)

Status Generalisata :Kesadaran : Composmentis Cooperatif Keadaan Umum : tampak sakit sedangTekanan darah : 179/106 mmHgNadi : 86 x/menit, teratur dan kuat angkatNafas : 20 x/menitSuhu : afebrisBerat Badan : 52 kgTinggi Badan : 150 cm

Jalan Nafas : bebas Paru : vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-

Jantung : irama teratur, bising (-) Abdomen : bising usus (+) normal, mual

(-), muntah (-), distensi abdomen (-)

Genitalia : kateter (-), hematuria (-), anuria (+) Ekstremitas : edema -/-, akral hangat, perfusi

baik, Neurologis : defisit neurologis (-)

• Hasil Laboratorium• Hb : 8,2 g/dl• Ht : 26 %• Leukosit : 5.700/mm3• Trombosit : 106.000/mm3• PT : 10,6 s APTT : 45,6 s• Cl : 106 mmol/l• K : 4,2 mmol/L• Na : 143 mmol/l• Ureum : 101• Kreatinin : 10,4• Hasil rontgen : Tidak ditemukan adanya pembesaran

jantung dan paru• Hasil EKG : jantung dalam batas normal• Konsul Interne : Risiko Kardiovaskuler : ringan-sedang,

respirasi : ringan, hemostasis : stabil, endokrin : stabil.

• DiagnosaCKD stage V on HD

• PlanAff CAPD.

• Laporan IntraoperatifJenis Anestesi : RA spinal Obat premedikasi :

    - Ondansentron 4 mgObat medikasi :

    - Decain 20 mg    - Morfin 0,2 mg    - Fortanest 1 mg

• Maintenance :         O2 : 2 L/menit• Teknik Anestesi : SAB• Posisi duduk• L3-4 median• LCS jernih• Respirasi : SR• Posisi : Supine• Infus : RL

Monitoring yang dilakukan :

Cairan yang masuk : RL• BB = 50 Kg• Puasa = 9 jamJumlah cairan yang dibutuhkan pasien :• Maintenance : (4x10) + (2x10) + (1x30) = 90 cc• Stress operasi : (4x50) = 200 cc• Puasa : 9x90 = 810 ccPenggantian cairan (kristaloid)• Pada jam I : 90 + 200 + 405 = 695 cc• Pada jam II : 90 + 200 + 202 = 492 cc• Total = 1187 cc

• Perdarahan Estimated blood volume : 70 x 50 = 3500 cc

• Monitoring Post OperatifInstruksi dokter : Bila Kesakitan : Tramadol l50 mg IVInfus : RL

PEMBAHASAN

•     Telah dilaporkan seorang pasien laki-laki berusia 46 tahun dirawat di ambun pagi RSUP M. Djamil Padang pada tanggal 16 februari 2015 dengan diagnosis CKD stage V on HD, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta dibantu dengan pemeriksaan penunjang.

•       Dari anamnesis didapatkan pasien datang dengan keluhan utama sudah tidak ada buang air kecil, dan riwayat hipertensi. Dari pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit sedang, pasien tidak dapat berjalan selama 1 bulan terakhir dan hanya berbaring saja di kasur. Klasifikasi status fisik pasien adalah ASA 3. Sebelumnya terhadap pasien telah dilakukan pemasangan CAPD dengan teknik ansatesi spinal pada agustus 2009

Teknik anesthesia yang digunakan pada operasi aff CAPD pada pasien ini adalah anestesia spinal, terutama pada operasi pelepasan kateter CAPD, karena pada pembedahan ini, hanya dilakukan sayatan kecil pada abdomen dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pembedahan ini tidak lama.

Saat akan induksi, pasien menolak untuk dilakukan anesthesia spinal dan lebih meminta bius umum, namun pada akhirnya operasi tetap dilakukan dengan anestesi spinal. Anestesi spinal adalah pemberian obat anestetik lokal ke dalam ruang subarackhnoid. Obat yang lazim digunakan adalah bupivacaine..

•     Premedikasi yang digunakan antara lain Ondansetron 4 mg. Medikasi yang digunakan antara lain Decain 20 mg, Morfin 0,2 mg, Fortanest 1 mg. Ondansetron memiliki efek anti muntah. Decain (bupivacaine) memiliki efek analgesia ± 8 jam dengan potensi 3-4x lipat dibandingkan lidocaine dan lama 2-5x lipat dibandingkan lidocaine, fortanest (midazolam) merupakan obat sedasi yang memberikan suasana nyaman pada pasien, bebas dari rasa takut dan cemas, dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.

• Selama operasi pola respirasi pasien adalah spontan respirasi, posisi supine, dan terpasang infus Ringer Lactat. Kemudian obat analgetik yang diberikan post operatif adalah. Tramadol 150 mg IV diberikan sesaat sebelum operasi selesai. Tramadol merupakan obat analgetik opioid yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri post operasi. Kemudian Pasien dirawat di ambun pagi RSUP Dr. M. Djamil Padang.

TERIMAKASIHWASSALAM