Post on 16-Dec-2020
BUPATI GOWAPROVINSI SULAWESI SELATAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWANOMOR 08 TAHUN 2014
TENTANG
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI GOWA,
Menimbang : a. bahwa air merupakan karuniaTuhan Yang Maha Esa yang harusdisyukuri dan dimanfaatkan sertadikelola dengan sebaikbaiknyauntuk kesejahteraan masyarakat;
b. bahwa dalam rangkapengendalian pengelolaan danpemanfaatan sumber daya airberdasarkan asas kemanfaatan,kesinambungan dan kelestarianfungsi sumber daya air diKabupaten Gowa, maka perludilakukan pengaturan;
1
c. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud padahuruf a dan huruf b, maka perlumembentuk Peraturan DaerahKabupaten Gowa tentangPengelolaan dan PemanfaatanSumber Daya Air.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) UndangUndangDasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945;
2. Undang Undang Nomor 29Tahun 1959 tentangPembentukan Daerah Tingkat IIdi Sulawesi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1959Nomor 74, Tambahan LembaranNegara Republik IndonesiaNomor 1822);
3. UndangUndang Nomor 7 Tahun2004 tentang Sumber Daya Air(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 32,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4377);
4. UndangUndang Nomor 12Tahun 2011 tentangPembentukan PeraturanPerundangundangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun
2
2011 Nomor 82, TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);
5. UndangUndang Nomor 23Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20Tahun 2006 tentang Irigasi(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2006 Nomor 46,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4624);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi dan PemerintahanDaerah Kabupaten/Kota(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 42Tahun 2008 tentang PengelolaanSumber Daya Air (Lembaran
3
Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 82, TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4858);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 37Tahun 2010 tentang Bendungan(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 45,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5117);
10. Peraturan PemerintahNomor 38 Tahun 2011 tentangSungai (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011Nomor 74, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor5230);
11. Peraturan Pemerintah Nomor37 Tahun 2012 tentangPengelolaan Daerah Aliran Sungai(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 62,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5292);
12. Peraturan Daerah KabupatenGowa Nomor 10 Tahun 2005tentang Penyidik Pegawai NegeriSipil (PPNS) di LingkunganPemerintah Kabupaten Gowa
4
(Lembaran Daerah KabupatenGowa Tahun 2005 Nomor 10);
13. Peraturan Daerah KabupatenGowa Nomor 15 Tahun 2012tentang Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten GowaTahun 20122032 (LembaranDaerah Kabupaten Gowa Tahun2012 Nomor 15, TambahanLembaran Daerah KabupatenGowa Nomor 10).
Dengan Persetujuan Bersama
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gowa
dan
Bupati Gowa
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANGPENGELOLAAN DAN PEMANFAATANSUMBER DAYA AIR
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Gowa
5
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Gowa besertaPerangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraPemerintahan Daerah Kabupaten Gowa.
3. Bupati adalah Bupati Gowa.4. Dinas adalah Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Kabupaten Gowa.5. Sumber daya air adalah air, sumber air dan daya
air yang terkandung di dalamnya.6. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas,
ataupun di bawah permukaan tanah, termasukdalam pengertian ini air permukaan, air tanah,air hujan dan air laut yang berada di darat.
7. Sumber air adalah tempat atau wadah air alamidan/atau buatan yang terdapat pada, di atas,ataupun di bawah permukaan tanah.
8. Pengelolaan sumber daya air adalah upayamerencanakan, melaksanakan, memantau, danmengevaluasi penyelenggaraan konservasisumber daya air pendayagunaan sumber daya air,dan pengendalian daya rusak air.
9. Kebijakan pengelolaan sumber daya air adalaharahan strategis dalam pengelolaan sumber dayaair.
10. Konservasi sumber daya air adalah upayamemelihara keberadaan serta keberlanjutankeadaan, sifat dan fungsi sumber daya air agarsenantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitasyang memadai untuk memenuhi kebutuhanmahluk hidup, baik pada waktu sekarangmaupun generasi yang akan datang.
11. Pendayagunaan sumber daya air adalah upayapenatagunaan, penyediaan, penggunaan,pengembangan dan pengusahaan sumber dayaair secara optimal agar berhasil guna dan berdayaguna.
6
12. Pengendalian daya rusak air adalah upayauntuk mencegah, menanggulangi danmemulihkan kerusakan kualitas lingkungan yangdisebabkan oleh daya rusak air.
13. Daya rusak air adalah daya air yang dapatmerugikan kehidupan.
14. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayahdaratan yang merupakan satu kesatuan dengansungai dan anakanak sungai, yang berfungsimenampung, menyimpan dan mengalirkan airyang berasal dari curah hujan ke danau atau kelaut secara alamiah yang batas di daratmerupakan pemisah topografis dan batas di lautsampai dengan daerah perairan yang masihterpengaruh aktivitas daratan.
15. Konsultasi publik adalah kegiatan untukmenampung aspirasi para pihak yangberkepentingan dalam pengelolaan sumber dayaair.
16. Perlindungan sumber air adalah upayapengamanan sumber air dari kerusakan yangditimbulkan, baik akibat tindakan manusiamaupun gangguan yang disebabkan oleh dayaalam.
17. Pemanfaatan sumber daya air adalahPenggunaan sumber daya air dan prasarananyasebagai media dan/atau materi.
18. Prasarana sumber daya air adalah bangunanair beserta bangunan lain yang menunjangkegiatan pengelolaan sumber daya air, baiklangsung maupun tidak langsung.
19. Pengembangan sumber daya air adalah upayapeningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya airguna memenuhi kebutuhan air baku untukberbagai keperluan.
7
20. Pengusahaan sumber daya air adalah upayapemanfaatan sumber daya air untuk memenuhikebutuhan usaha.
21. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturandan pembuangan air irigasi untuk menunjangpertanian yang jenisnya meliputi irigasipermukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah,irigasi pompa dan irigasi tambak.
22. Izin adalah Izin pengelolaan dan pemanfaatansumber daya air.
23. Pembinaan adalah segala usaha yang mencakuppemberian pengarahan petunjuk dan bimbingan,pelatihan dan penyuluhan dalam pelaksanaanpengelolaan air permukaan.
24. Pengawasan adalah serangkaian kegiatanuntuk mencari, mengumpulkan, mengolah datadan/atau keterangan lainnya untuk mengujikepatuhan pemenuhan perijinan kewajiban pajak.
25. Pengendalian adalah segala usaha yangmencakup kegiatan pengaturan dan pemantauanpemanfaatan dan pengelolaan sumber daya airuntuk menjamin pemanfaatannya secarabijaksana demi menjaga kesinambunganketersediaan dan mutunya.
26. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyIdikdalam hal dan menurut cara yang diatur dalamundangundang untuk mencari sertamengumpulkan bukti yang dengan bukti itumembuat terang tentang tindak pidana yangterjadi guna menemukan tersangkanya.
27. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnyadisingkat PPNS adalah pejabat Penyidik PegawaiNegeri Sipil tertentu di lingkungan PemerintahDaerah yang diberi wewenang khusus oleh
8
Undangundang untuk melakukan penyidikanterhadap pelanggaran Peraturan Daerah.
BAB IIASAS DAN TUJUAN
Bagian KesatuAsas
Pasal 2Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Airberasaskan:a. keadilan;b. efektif dan efisien;c. realistis; d. akuntabel dan transparan;e. partisipatif; dan f. berwawasan lingkungan hidup.
Bagian KeduaTujuanPasal 3
(1) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya airbertujuan untuk tercapainya rasa keadilandan ketertiban penggunaan air.
(2) Rasa Keadilan penggunaan Sumber Daya airsebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuanmelindungi hak setiap masyarakat untukmemperoleh kesempatan dalam pemanfaatandan pengelolaan sumber daya air serta untuk
9
perlindungan kelestarian sumber air, konservasi,pendayagunaan sumber daya air danpengendalian daya rusak air.
(3) Ketertiban penggunaan Sumber daya airsebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuanmemberikan perlindungan terhadap penggunaair dan menghindari terjadinya konflik sosial.
BAB IIIPERIZINAN
Bagian KesatuIzin Pengelolaan dan Pemanfaatan
Pasal 4(1) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air
dapat dilakukan pada sungai, saluran irigasi,waduk/embung dan mata air.
(2) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya airsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa:a. fisik air;b. media air; danc. daya air.
(3) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya airsebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajibmemperoleh izin dari Bupati apabila:a. dilakukan dengan cara mengubah kondisi
alami dan/atau kondisi sumber air yang ada,pemompaan, mengubah aliran melaluipembuatan saluran, dengan mempertinggidan/atau memperendah permukaan air;
10
b. digunakan untuk kebutuhan pokok seharihari yang dilaksanakan oleh kelompok orangdan/atau badan sosial;
c. digunakan untuk keperluan irigasi pertanianrakyat di luar sistem irigasi yang sudahada;dan/atau
d. digunakan untuk kegiatan usaha yangmenggunakan sumber daya air.
(4) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidakdapat dipindahtangankan, tanpa PersetujuanBupati.
(5) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya airyang digunakan untuk kebutuhan pokok seharihari dan pertanian rakyat dalam sistem irigasiyang sudah ada tanpa mengubah kondisi alamidan/atau kondisi sumber air yang ada tidakmemerlukan izin dari Bupati.
Pasal 5(1) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukanmelalui pembuatan bangunan air.
(2) Bangunan air sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa bangunan air barudan/atau yang menyatu dengan bangunan airyang ada.
(3) Bangunan air yang menyatu dengan bangunanair yang ada dapat berbentuk pipa, siphon atausejenisnya yang dialirkan secara gravitasi ataudengan pompa.
(4) Bangunan air sebagaimana dimaksud padaayat (2) dibuat melalui tahapan survei,investigasi, desain dan konstruksi.
(5) Kegiatan survei, investigasi, desain dankonstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
11
dilaksanakan oleh pemegang izin dengankonsultasi dan supervisi dari Dinas.
Pasal 6(1) Bangunan air sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (2) sebagai bagian jaringanpembawa harus dilengkapi dengan jaringanpembuangan sesuai dengan ketentuan teknis.
(2) Pembangunan jaringan pembuang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dibuat melalui tahapansurvei, investigasi, desain dan konstruksibersamaan dengan kegiatan pembangunanjaringan pembawa.
Bagian KeduaTatacara Perizinan
Pasal 7(1) Permohonan izin pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya air sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (3) diajukan oleh pemohon secaratertulis kepada Bupati.
(2) Permohonan izin sebagaimana dimaksud padaayat (1) sekurangkurangnya memuat:a. nama, pekerjaan, dan alamat pemohon izin;b. tempat/lokasi pengelolaan dan pemanfaatan;c. maksud/tujuan pengelolaan dan
pemanfaatan;d. jumlah air yang akan dimanfaatkan;e. peta lokasi pengelolaan dan pemanfaatan;f. kesanggupan memasang water meter.
(3) Ketentuan izin pengelolaan dan pemanfaatan airsebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaturdalam Peraturan Bupati.
(4) Bagi pemegang izin pemanfaatan dan pengelolaansumber daya air, yang karena usaha/kegiatannya
12
membuang air limbah wajib mengajukanpermohonan izin pembuangan limbah cair sesuaiKetentuan Peraturan Perundangundangan.
Bagian KetigaMasa Berlaku dan Perpanjangan Izin
Pasal 8(1) Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(3) diberikan untuk jangka waktu paling lama 3(tiga) tahun dan dapat diperpanjang kembali.
(2) Dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya air memerlukan sarana dan prasaranadengan investasi besar, izin penggunaan sumberdaya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (3) diberikan untuk jangka waktu sesuaidengan perhitungan rencana keuangan investasi.
(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanyaberlaku untuk lokasi dan keperluan yangtercantum dalam izin.
(4) Ketentuan mengenai perpanjangan izinsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Bupati.
Bagian KeempatBerakhirnya Izin
Pasal 9Berakhirnya izin pemanfaatan dan pengelolaansumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (3) dilakukan apabila :a. sumber daya air musnah;b. pemegang izin melepaskan haknya secara
sukarela;c. pemegang izin meninggal dunia;
13
d. badan hukum atau badan usaha pemegang izindibubarkan atau dinyatakan pailit.
BAB IVHAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN
Pasal 10Pemegang izin berhak menggunakan dan/ataumemanfaatkan air, sumber air, dan/atau daya airsesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam izin.
Pasal 11Kewajiban pemegang izin meliputi :a. membangun sarana dan prasarana pengelolaan
dan/atau pemanfaatan air dan bangunan lainsesuai dengan ketentuan yang tercantum dalamizin.
b. mematuhi ketentuan dalam perizinan;c. membayar pajak pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya air yang ketentuan dan besarnyaakan ditetapkan dalam Peraturan Bupati;
d. berpartisipasi dalam perlindungan danpemeliharaan kelangsungan fungsi sumber dayaair;
e. berpartisipasi dalam perlindungan danpengamanan prasarana sumber air;
f. melakukan usaha pengendalian dan pencegahanterjadinya pencemaran air;
g. melakukan perbaikan kerusakan lingkungan;h. memberikan akses untuk pengambilan dan/atau
pemanfaatan air dari sumber air yang sama bagipemenuhan kebutuhan pokok sehariharimasyarakat di sekitar lokasi kegiatan;
14
i. memberikan akses kepada petugas sumber dayaair untuk melakukan inspeksi dan pengawasanterhadap bangunan air;
j. mengikuti ketentuan dalam perizinan yangberkaitan dengan konservasi sumber daya air;
k. mencegah dan memperbaiki kerusakan bangunanair akibat daya rusak air.
BAB V
TEKNIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATANPasal 12
(1) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya airyang bersumber dari sungai, saluran irigasi, mataair, bendungan dan/atau sumber air lainnyadilakukan secara efektif, efisien, transparan danakuntabel.
(2) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya airsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan melalui pembuatan bangunan airsebagai bangunan utama berikut saluran danbangunan pelengkapnya yang dapat terdiri daribendungan, pompa dan siphon, yangpemanfaatannya dilakukan secara adil, lestaridan berkelanjutan.
(3) Lokasi bangunan utama sebagaimana dimaksudpada ayat (2) ditentukan melalui kegiatan surveidan desain yang dilakukan oleh pemegang izinbersama Dinas.
(4) Kuantitas dan kualitas air baku yang diambilmelalui bangunan pengambilan utamasebagaimana dimaksud pada ayat (2) harussesuai dengan ketentuan yang tercantum dalamsurat izin.
15
(5) Pemanfaatan air sebagaimana dimaksud padaayat (1) yang memerlukan peningkatan kualitasair menjadi tanggung jawab pemegang izin.
BAB VIOPERASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN AIR
Bagian KesatuOperasiPasal 13
(1) Pemegang izin harus melaksanakanpengoperasian bangunan air yang menjaditanggung jawabnya.
(2) Pemegang izin harus menyusun pedoman operasibangunan air dengan konsultasi dan pengesehanDinas.
(3) Penyediaan meterial, peralatan dan sumber dayamanusia untuk melaksanakan operasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjaditanggung jawab pemegang izin.
(4) Pembiayaan untuk melaksanakan kegiatanoperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menjadi tanggung jawab pemegang izin.
Bagian KeduaPemeliharaan
Pasal 14(1) Pemegang izin harus melaksanakan pemeliharaan
bangunan air termasuk sanitasi yang menjaditanggung jawabnya.
(2) Pemegang izin harus menyusun pedomanpemeliharaan bangunan air dengan berkonsultasidan pengesahan dari Dinas.
16
(3) Pemeliharaan bangunan air sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi pemeliharaanrutin, pemeliharaan berkala, pemeliharaantahunan dan pemeliharaan berat/rehabilitasi.
(4) Penyediaan material, peralatan, sumber dayamanusia dan pembiayaan untuk melaksanakanpemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) menjadi tanggung jawab pemegang izin.
BAB VIIKONSERVASI
Pasal 15(1) Konservasi air merupakan bagian dari konservasi
sumber daya air yang ditujukan untuk menjagakelangsungan keberadaan,daya dukung, dayatampung dan fungsi sumber daya air.
(2) Untuk mencapai tujuan konservasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan kegiatan:
a. perlindungan dan pelestarian sumber air;b. pengawetan air; danc. pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air.(3) Pemegang izin harus melakukan kegiatan
konservasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berupa partisipasi konservasi pada wilayahsungai dan/atau daerah aliran sungai sertakonservasi lingkungan sesuai yang tertuangdalam surat izin.
(4) Ketentuan mengenai Pengelolaan danpemanfaatan sumber daya air yang bersumberdari wilayah sungai dan/atau Daerah AliranSungai (DAS) dilakukan sesuai dengan RencanaPengelolaan DAS yang diatur dalam PeraturanBupati.
17
BAB VIIIPENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
Pasal 16(1) Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan
sumber daya air dilaksanakan Dinas.(2) Ketentuan mengenai teknis pengendalian dan
pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB IXSANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 17(1) Pemegang izin yang melanggar ketentuan dalam
Pasal 4 dikenakan sanksi administratif.(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan oleh Bupati berupa:a. peringatan;b. denda;c. Pembekuan izin pemanfaatan dan pengelolaan
sumber daya air dilakukan apabila ketentuandalam izin tidak dilaksanakan dan izindiberlakukan kembali apabila ketentuan dalamizin telah dilaksanakan.
d. Pencabutan izin pemanfaatan dan pengelolaansumber daya air dilakukan apabila:1. pemegang izin selama jangka waktu yang
ditetapkan dalam keputusan pemberian izintidak menggunakan izin sebagaimanamestinya.
2. 6 (enam) bulan setelah pemegang izinmenerima surat izin tidak melakukankegiatan.
18
(3) Ketentuan mengenai Tata Cara pemberian sanksiadministratif sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB XKETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 18(1) Pejabat pegawai negeri sipil tertentu dilingkungan
pemerintah daerah diberi wewenang khusussebagai penyidik untuk melakukan penyidikanatas pelanggaran ketentuan dalam peraturandaerah ini sebagaimana dimaksud dalamketentuan peraturan perundangundanganhukum acara pidana.
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu dilingkungan pemerintah daerah yang diangkat olehpejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuanperaturan perundanganundangan.
(3) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah :a. menerima, mencari, mengumpulkan dan
meneliti keterangan atau laporan berkenaandengan tindak pidana yang diatur dalamperaturan daerah agar keterangan ataulaporan tersebut menjadi lebih lengkap danjelas;
b. meneliti, mencari dan mengumpulkanketerangan mengenai orang pribadi ataubadan tentang kebenaran perbuatan yangdilakukan sehubungan dengan tindak pidanayang diatur dalam peraturan daerah;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dariorang pribadi atau badan sehubungan dengan
19
tindak pidana yang diatur dalam peraturandaerah;
d. memeriksa buku, catatan dan dokumen lainberkenaan dengan tindak pidana yang diaturdalam peraturan daerah;
e. melakukan penggeledahan untukmendapatkan bahan bukti pembukuan,pencatatan, dan dokumen lain, sertamelakukan penyitaan terhadap bahan buktitersebut;
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidanayang diatur dalam peraturan daerah;
g. menyuruh berhenti dan/atau melarangseseorang meninggalkan ruangan atau tempatpada saat pemeriksaan sedang berlangsungdan memeriksa identitas orang, bendadan/atau dokumen yang dibawa;
h. memotret seseorang yang berkaitan dengantindak pidana yang diatur dalam peraturandaerah;
i. memanggil orang untuk didengarketerangannya dan diperiksa sebagaitersangka atau saksi;
j. menghentikan penyidikan; dan/atauk. melakukan tindakan lain yang perlu untuk
kelancaran penyidikan tindak pidana yangdiatur dalam peraturan daerah menuruthukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepadapenuntut umum melalui penyidik Pejabat PolisiNegara Republik Indonesia sesuai dengan
20
ketentuan yang diatur dalam undangundanghukum acara pidana .
BAB IXKETENTUAN PIDANA
Pasal 19(1) Setiap orang atau Badan yang melanggar
ketentuan dalam Pasal 4 dan Pasal 9 dikenakansanksi pidana dengan pidana kurungan palinglama 3 (tiga) bulan atau denda sebanyakbanyaknya Rp 50.000.000, (lima puluh jutarupiah).
(2) Selain ketentuan pidana sebagaimana dimaksudpada ayat (1), pelanggaran atas pengelolaan danpemanfaatan sumber daya air dapat dikenakansanksi pidana sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundangundangan.
(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah pelanggaran.
(4) Setiap orang yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4)dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuanperaturan perundangundangan di bidanglingkungan hidup.
BAB XKETENTUAN PENUTUP
Pasal 20Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.
21
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Daerah KabupatenGowa.
Ditetapkan di Sungguminasapada tanggal 2 Oktober 2014
BUPATI GOWA,
H. ICHSAN YASIN LIMPO
Diundangkan di Sungguminasapada tanggal 2 Oktober 2014
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GOWA,
H. BAHARUDDIN MANGKA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GOWA TAHUN 2014NOMOR 08
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWAPROVINSI SULAWESI SELATAN...... TAHUN
Salinan sesuai denganaslinya
22
KEPALA BAGIAN HUKUM DANPERUNDANGUNDANGAN,
AMBO, SH, MHNip. 19610627 198603 1 011
23