Post on 17-Mar-2019
BUPATI BADUNG
PERATURAN BUPATI BADUNG
NOMOR 48 TAHUN 2007
TENTANG
PERJALANAN DINAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dan
terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah
dipandang perlu mengadakan pengaturan terhadap pelaksanaan
perjalanan dinas ;
b. bahwa ketentuan pelaksanaan Perjalanan Dinas di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Badung yang ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Badung Nomor 72 Tahun 2005 perlu diadakan
penyempurnaan karena tidak sesuai lagi dengan situasi dan
kondisi saat ini;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b di atas maka dipandang perlu menetapkan
Peraturan Bupati Badung tentang Perjalanan Dinas;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 );
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
- 2 -
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355) ;
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389) ;
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028 ) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 211, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4417);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
- 3 -
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2005 tentang
Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Pejabat Departemen
Dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan Pimpinan serta Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERJALANAN DINAS
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Badung :
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak tetap
adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak
Tetap sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian.
4. Perjalanan Dinas adalah segala biaya yang timbul sebagai akibat
dari perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Pejabat Negara,
Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta
Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas di tempat
kedudukan Kantor ketempat tujuan dan kembali ketempat
kedudukan semula untuk kepentingan Pemerintah daerah atas
perintah Pejabat yang berwenang.
5. Perjalanan dinas dalam daerah Kabupaten Badung adalah
perjalanan dinas di wilayah Kabupaten Badung dalam radius
lebih dari 6 (enam) kilometer dari tempat kedudukan kantor untuk
kepentingan Pemerintahan Kabupaten Badung atas perintah
pejabat yang berwenang.
- 4 -
6. Perjalanan Dinas Dalam Daerah Propinsi Bali adalah Perjalanan
Dinas luar Kabupaten Badung dalam Wilayah Provinsi Bali
kecuali Kota Denpasa.
7. Perjalanan dinas luar daerah adalah perjalanan dinas keluar
Wilayah Provinsi Bali, untuk kepentingan Pemerintahan
Kabupaten Badung atas perintah pejabat yang berwenang.
8. Perjalanan dinas luar negeri adalah perjalanan dinas yang
dilakukan dalam rangka pelaksanaan hubungan dan kerjasama
luar negeri.
9. Perhitungan SPPD Rampung adalah perhitungan kembali
terhadap pelaksanaan perjalanan dinas dari yang telah dibayarkan
semula berdasarkan perhitungan hari pelaksanaan tugas.
10. Lumsum adalah uang yang dibayarkan sekaligus untuk semua
biaya yang bersifat sebagai uang muka.
11. Biaya Perjalanan Dinas adalah segala biaya yang timbul sebagai
akibat dari perjalanan dinas.
12. Surat Permohonan Ijin Perjalanan Dinas Luar Negeri yang
selanjutnya disebut Surat Permohonan adalah Surat Permohonan
Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota
DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung.
13. Surat Perintah Tugas yang selajutnya disebut SPT adalah Surat
Tugas yang diberikan kepada Pejabat Negara, Pimpinan dan
Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung oleh pejabat
berwenang dalam rangka melaksanakan perjalanan dinas untuk
kepentingan Pemerintahan Kabupaten Badung.
14. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD
adalah Surat Perintah Perjalanan Dinas kepada Pejabat Negara,
Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta
Pegawai Tidak Tetap untuk melaksanakan perjalanan dinas.
15. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD
adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku
pengguna anggaran/barang.
16. Pejabat yang berwenang adalah atasan dari Pejabat Negara,
Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta
Pegawai Tidak Tetap yang akan melaksanakan perjalanan dinas.
- 5 -
BAB II
JENIS PERJALANAN DINAS
Pasal 2
Perjalanan Dinas terdiri dari :
a. Perjalanan dinas jabatan;
b. Perjalanan dinas pindah.
Pasal 3
(1) Perjalanan dinas jabatan merupakan perjalanan dinas untuk
kepentingan Pemerintah Kabupaten Badung dari tempat
kedudukan ke tempat yang dituju dan kembali ke tempat
kedudukan semula.
(2) Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
termasuk pula perjalanan yang dilakukan dalam hal:
a. ditugaskerjakan (didetasir) di luar tempat kedudukan/tempat
tinggal dalam batas waktu paling lambat 3 (tiga) bulan;
b. diharuskan menghadap majelis penguji kesehatan Pegawai
Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan
yang ditunjuk yang berada di luar Tempat Kedudukan, untuk
mendapat surat keterangan dokter tentang kesehatan guna
kepentingan jabatan;
c. diharuskan memperoleh pengobatan di luar tempat
kedudukan/tempat berada, berdasarkan surat keterangan
dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan
tugas;
d. ditugaskan mengikuti ujian, test dan melaksanakan ijin belajar
diluar tempat kedudukan;
e. bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, karena penyakit
yang dideritanya diharuskan berobat keluar daerah
berdasarkan surat keterangan dokter;
- 6 -
f. mengambil/menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman
jenasah pegawai yang meninggal dunia dalam melakukan
perjalanan dinas.
Pasal 4
(1) Perjalanan dinas pindah merupakan perjalanan dinas dari tempat
kedudukan yang lama ke tempat kedudukan yang baru
berdasarkan surat keputusan pindah bagi Pejabat Negara, Pegawai
Negeri Sipil beserta keluarganya yang sah, kecuali perjalanan
pindah atas dasar permohonan sendiri.
(2) Keluarga yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
dari :
a. istri/suami yang sah menurut ketentuan Undang-Undang
perkawinan yang berlaku;
b. anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah menurut
hukum yang berumur tidak lebih dari 25 tahun pada waktu
berangkat, belum pernah menikah dan tidak mempunyai
penghasilan sendiri;
c. anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah yang
menurut hukum yang berumur lebih dari 25 tahun, yang
menurut surat keterangan dokter mempunyai cacat yang
menjadi sebab ia tidak dapat mempunyai penghasilan sendiri;
atau
d. anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah menurut
hukum yang berumur lebih dari 25 tahun yang tidak bersuami
dan tidak mempunyai penghasilan sendiri.
(3) Selain keluarga yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bagi Pegawai Negeri Sipil yang termasuk Tingkat A,
diperkenakan pula untuk membawa pembantu rumah tangga
hanya 1 (satu) orang atas biaya Pemerintah Kabupaten Badung.
(4) Dalam perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), termasuk pula perjalanan dinas yang dilakukan
dalam hal :
- 7 -
a. pemulangan dari tempat kedudukan yang terakhir ke
tempat hendak menetap bagi Pegawai Negeri Sipil yang
diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun atau
mendapat uang tunggu;
b. pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Negeri Sipil yang
meninggal dunia dari tempat tugas terakhir ke tempat tujuan
menetap.
(5) Perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
berlaku untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung
sejak pemberhentian / meninggal dunia.
BAB III
BIAYA PERJALANAN DINAS
Pasal 5
(1) Biaya perjalanan dinas terdiri dari :
a. biaya angkutan pejabat;
b. biaya angkutan keluarga;
c. biaya pengepakan dan angkutan barang-barang;
d. biaya pemetian dan angkutan jenazah
e. Uang harian yang meliputi biaya penginapan, biaya makan,
biaya angkutan setempat, uang saku, angkutan dari/ke
terminal bus;
f. uang angkutan dari / ke Bandara atau Terminal;
g. uang representasi bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota
DPRD serta Pegawai Negeri Sipil Eselon II, III dan IV;
(2) Biaya – biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,
dibayarkan secara lumsum;
Pasal 6
(1) Biaya perjalanan dinas dibebankan pada anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah bersangkutan;
(2) Pejabat yang berwenang memberi surat perintah harus
memperhatikan ketersediaan dana dan lamanya waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan perjalanan dinas.
- 8 -
Pasal 7
Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil
serta Pegawai Tidak Tetap dilarang menerima biaya perjalanan dinas
rangkap untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam waktu yang
sama.
Pasal 8
(1) Biaya perjalanan dinas digolongkan dalam 4 (empat) tingkat,
yaitu :
a. tingkat A untuk pegawai yang digaji menurut golongan IV;
b. tingkat B untuk pegawai yang digaji menurut golongan III;
c. tingkat C untuk pegawai yang digaji menurut golongan II;
d. tingkat D untuk pegawai yang digaji menurut golongan I;
(2) Biaya perjalanan dinas bagi Pejabat Negara disamakan/setara
dengan perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil Tingkat A;
(3) Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan atau keluarganya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) digolongan
menurut tingkat golongan gaji terakhir pegawai bersangkutan.
(4) Pegawai Tidak Tetap, orang peribadi yang melakukan perjalanan
dinas untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Badung, dapat
dilakukan setelah mendapat ijin Bupati Badung dan golongannya
ditentukan berdasarkan pendidikan atau dengan perlakuan
disamakan dengan Pegawai Negeri yaitu :
a. Untuk THL/Honorer Sarjana di persamakan dengan Pegawai
Negeri Sipil Golongan II;
b. Untuk THL/Honorer SMU/Sederajat kebawah dipersamakan
dengan Pegawai Negeri Sipil Golongan I;
(5) Orang Pribadi yang melakukan perjalanan dinas untuk
kepentingan Pemerintah Kabupaten Badung, ditentukan oleh
Bupati Badung.
- 9 -
Pasal 9
(1) Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
diberikan biaya-biaya sebagai berikut :
a. biaya angkutan pegawai dan uang harian untuk perjalanan
dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat ( 2 ) huruf a,
huruf b dan huruf c;
b. biaya angkutan pegawai dan bantuan biaya pendidikan sesuai
ketentuan yang berlaku untuk perjalanan dinas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d ;
c. biaya angkutan pegawai dengan 1 (satu) orang keluarga yang
mengantar dari tempat kedudukan ke tempat berobat untuk
perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(2) huruf e ;
d. biaya angkutan pegawai/keluarga dan uang harian sebanyak-
banyaknya 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan
angkutan jenazah untuk perjalanan dinas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf f ;
e. untuk perjalanan dinas bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan
Anggota DPRD serta Pegawai Negeri Sipil Eselon II dan III
diberikan pula uang representasi.
(2) Untuk perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4, diberikan :
a. Biaya angkutan pegawai;
b. Angkutan keluarga;
c. Biaya Pengepakan; dan
d. Angkutan barang.
- 10 -
Pasal 10
(1) Biaya perjalanan dinas ditetapkan berdasarkan satuan biaya untuk
masing-masing jenis biaya sebagai berikut :
a. Biaya angkutan Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota
DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap
dengan jenis dan kelas angkutan yang digunakan ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati
ini;
b. Uang harian terdiri dari penginapan dan makan, angkutan
setempat dan uang saku, angkutan dari / ke Bandara
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini;
c. Biaya pemetian dan angkutan jenazah ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini;
d. Uang representasi bagi Pejabat Negara dan Pegawai Negeri
Sipil Eselon II, III dan IV ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IV Peraturan ini;
e. Biaya pengepakan barang dalam rangka perpindahan
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan ini.
(2) Lampiran I sampai dengan Lampiran V merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(3) Jumlah yang tertera dalam Lampiran I sampai dengan Lampiran V
Peraturan Bupati ini, merupakan dasar perhitungan untuk
menetapkan biaya yang dibayarkan secara lumsum kepada Pejabat
Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil
serta Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan dinas
menurut tingkatnya masing-masing.
- 11 -
Pasal 11
(1) Dalam hal perjalanan dinas harus segera dilaksanakan, sementara
biaya perjalanan dinas belum dapat dibayarkan, maka biaya
perjalanan dinas dibayarkan setelah perjalanan dinas selesai
dilaksanakan.
(2) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab.
BAB IV
TATA CARA PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DAN
PERTANGGUNGJAWABANNYA
Pasal 12
(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil serta Pegawai Tidak Tetap yang akan melaksanakan
perjalanan dinas wajib terlebih dahulu mendapat
persetujuan/perintah dari pejabat yang berwenang.
(2) Persetujuan perintah dari pejabat yang berwenang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus mendapat SPT dan SPPD dari
pejabat yang berwenang dengan format SPT dan SPPD
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI dan Lampiran VII
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
Pasal 13
(1) Pejabat yang berwenang memberikan Surat Perintah Tugas (SPT)
dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) adalah sebagai
berikut :
a. Bupati Badung bagi :
1. Bupati Badung;
2. Wakil Bupati Badung;
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung.
b. Ketua DPRD bagi :
1. Ketua DPRD;
2. Wakil Ketua DPRD;
3. Anggota DPRD;
4. Sekretaris DPRD.
- 12 -
c. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung atau yang dikuasakan
bagi :
1. Para Asisten Sekretaris Daerah;
2. Kepala Badan;
3. Kepala Dinas;
4. Kepala Kantor;
d. Asisten bagi Para Kepala Bagian dan Staf bawahannya
dilingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Badung ;
e. Kepala Badan/Kepala Dinas / Kepala Kantor dan Sekretaris
DPRD bagi Pegawai bawahannya yang ada dilingkungan
masing-masing.
(2) Surat Perintah Tugas (SPT) kepada Pimpinan dan Anggota DPRD
sebelum diterbitkan harus mendapat pertimbangan dari sekretaris
DPRD.
Pasal 14
Penandatanganan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) tiba
kembali dilaksanakan sebagai berikut :
a. Para Asisten dan Para Kepala Bagian dilaksanakan oleh Kepala
Bagian Umum sedangkan staf oleh Kepala Bagian Masing-
masing;
b. Untuk Badan, Dinas dan Sekretaris DPRD dilaksanakan oleh
Sekretaris atau Kepala Bagian Tata Usaha masing-masing
Satuan Kerja Perangkat Daerah;
c. Untuk kantor dilaksanakan oleh Kasubag. Tata Usaha masing-
masing;
d. Untuk orang pribadi dilaksanakan oleh Kepala Bagian Umum
Sekretaris Daerah Kabupaten Badung.
Pasal 15
(1) Surat Perintah Tugas (SPT), Surat Perintah Perjalanan Dinas
(SPPD) dan Laporan pelaksanaan perjalanan dinas merupakan
bukti pertanggung-jawaban pelaksanaan perjalanan dinas.
(2) Dalam SPPD tidak boleh ada penghapusan-penghapusan atau
cacat-cacat dalam tulisan, dalam hal ada perubahan-perubahan
- 13 -
dilakukan dengan coretan dan dibubuhi paraf dari pejabat yang
berwenang.
(3) Penghitungan besar jumlah biaya perjalanan dinas dicatat secara
terperinci dalam lampiran SPPD.
(4) Pembebanan pembayaran biaya perjalanan dinas dicantumkan
pada SPPD, bukti tanda terima uang perjalanan dinas dalam
bentuk kwitansi dibubuhi tanda tangan bendahara pengeluaran
bersangkutan serta tanda tangan yang akan melakukan
perjalanan dinas.
(5) Dalam SPPD dicantumkan :
a. Tanggal berangkat dari tempat kedudukan/tempat berada
dan ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang/Pejabat
lain yang ditunjuk;
b. Tanggal tiba dan berangkat di/dari tempat tujuan dan
ditandatangani oleh Pejabat di tempat yang didatangi;
c. Tanggal tiba kembali di tempat kedudukan dan
ditandatangani Pejabat yang berwenang/Pejabat lain yang
ditunjuk.
(6) Paling lama 1 (satu) minggu setelah perjalanan dinas berakhir,
SPPD yang telah dibubuhi catatan tanggal tiba kembali dan
tanda tangan pejabat yang berwenang/pejabat lain yang ditunjuk
diserahkan kepada bendahara pengeluaran, untuk segera
dipertanggung jawabkan.
(7) Pada saat penyerahan SPPD sebagaimana dimaksud pada ayat
(6) diadakan perhitungan SPPD Rampung dan penyelesaian
apabila ternyata terdapat kekurangan/kelebihan biaya perjalanan
dinas dari yang telah dibayarkan semula, perhitungan kembali
dituangkan dalam Perhitungan SPPD Rampung.
(8) Perhitungan SPPD Rampung sebagaimana dimaksud ayat (7)
adalah meliputi lamanya perjalanan yang dibuktikan dengan
boarding pass.
Pasal 16
(1) Pejabat yang bertanggung jawab atas ekonomis, efektifitas dan
efisiensi perjalanan dinas adalah Pejabat yang memberikan /
menandatangani Surat Perintah Tugas.
(2) Pejabat yang berwenang memberikan SPT dan SPPD serta
Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil, serta Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan
dinas bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang
- 14 -
diderita oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung sebagai
akibat dari kesalahan, kelalaian atau kealpaan.
(3) Terhadap kesalahan, kelalaian dan kealpaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), dapat dikenakan sanksi berupa :
a. Tuntutan ganti kerugian daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Hukuman administrasi dan sanksi lainnya menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
Pasal 17
(1) Perjalanan dinas luar negeri dilakukan dalam rangka :
a. Pendidikan dan pelatihan ( Training );
b. Studi Banding;
c. Seminar/Lokarkarya/Konferensi atau sejenisnya;
d. Promosi potensi daerah;
e. Kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri;
f. Kunjungan persahabatan / kebudayaan.
(2) Setiap perjalanan dinas keluar negeri bagi Pejabat Negara,
Pimpinan, Anggota DPRD dan Pegawai Negeri Sipil harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Gubernur Bali.
BAB VI
DOKUMEN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
Pasal 18
(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil, serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar
negeri untuk kepentingan pemerintahan harus memiliki
dokumen perjalanan dinas luar negeri.
(2) Pihak swasta yang akan melakukan perjalanan dinas untuk
kepentingan pemerintah daerah dapat dilakukan setelah
mendapat ijin Bupati Badung.
- 15 -
(3) Dokumen perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
a. Surat Ijin Pemerintah;
b. Paspor Dinas (Service Passport) yang diterbitkan oleh
instansi yang berwenang;
c. Exit Permit; dan
d. Visa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB VII
TATA CARA ADMINISTRASI
PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
Pasal 19
(1) Bupati mengajukan Surat Permohonan kepada Gubernur Bali
bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai
Negeri Sipil, serta pihak swasta yang akan melakukan
perjalanan dinas luar negeri.
(2) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat :
a. Nama, NIP dan jabatan PNS;
b. Nama dan profesi bagi pihak swasta;
c. Tujuan perjalanan dinas luar negeri;
d. Negara dan kota yang dituju;
e. Waktu pelaksanaan; dan
f. Sumber pembiayaan.
Pasal 20
(1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana tercantum
dalam Lampiran VIII Peraturan ini.
(2) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar
negeri bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang
diderita oleh daerah, sebagai akibat dari kesalahan/kelalaian
atau kealpaan yang bersangkutan dalam hubungan dengan
perjalanan dinas luar negeri.
- 16 -
Pasal 21
(1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
diterima oleh Gubernur paling lama 14 (empat belas) hari
sebelum keberangkatan kecuali untuk hal-hal yang sangat
mendesak, untuk mendapat rekomendasi perjalanan dinas luar
negeri.
(2) Rekomendasi perjalanan dinas luar negeri sebagaimanan
dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pertimbangan untuk
memperoleh ijin Pemerintah.
Pasal 22
Perjalanan Dinas Luar Negeri yang dilakukan secara rombongan
dalam hal tertentu jumlahnya disesuaikan dengan jumlah yang
tercantum dalam dokumen pendukung.
Pasal 23
Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri paling lama 7
(tujuh) hari kalender atau sesuai dengan dokumen pendukung.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 24
(1) Biaya Perjalanan Dinas Luar Negeri bersumber dari :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah;
c. Sumber-sumber lain yang sah.
(2). Biaya Perjalanan dinas luar negeri terdiri dari :
a. Biaya angkutan / transportasi;
b. Biaya airport Tax;
c. Biaya passport dan/atau biaya visa;
d. Biaya fiskal;
e. Uang harian di Negara yang dituju.
- 17 -
Pasal 25
Biaya perjalanan dinas luar negeri yang pembiayaannya sepenuhnya
menjadi beban pemerintah pusat dan /atau instansi/lembaga lainnya,
maka pejabat yang diperintahkan melakukan perjalanan dinas luar
negeri tidak dapat diberikan biaya perjalanan dinas luar negeri dari
pemerintah daerah.
Pasal 26
Biaya perjalanan dinas luar negeri tidak dapat dibiayai oleh pihak
swasta, kecuali ditetapkan dalam dokumen pendukung.
Pasal 27
Biaya perjalanan dinas luar negeri sebagaimana tercantum dalam
lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
BAB IX
PELAPORAN
Pasal 28
(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil serta pihak swasta yang telah melakukan perjalanan dinas
luar negeri, paling lama 15 (lima belas) hari sejak kedatangan di
Indonesia wajib membuat laporan tertulis hasil perjalanan dinas
luar negeri.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh
Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri
Sipil serta pihak swasta kepada Gubernur Bali melalui Bupati
Badung dan Pengguna Anggaran.
- 18 -
BAB X
PENUTUP
Pasal 29
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati
Badung Nomor 72 Tahun 2005 tentang Perjalanan Dinas dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 30
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2008.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Badung.
Diundangkan di Badung
pada tanggal 19 Nopember 2007
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG,
ttd.
I WAYAN SUBAWA
BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2007 NOMOR 40.
Ditetapkan di Badung
pada tanggal 19 Nopember 2007
BUPATI BADUNG,
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
- 19 -
LAMPIRAN I PERATURAN BUAPTI BADUNG
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007
NOMOR : 48 TAHUN 2007
TENTANG : PERJALANAN DINAS
A. Jenis dan Kelas Angkutan Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil
NO URAIAN KAPAL
UDARA
KAPAL
LAUT
KERETA
API
BUS
A Pejabat Negara
1
2
Bupati
Wakil Buapti
Bisnis
Bisnis
Kelas satu
Kelas satu
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
B Pimpinan dan Anggota DPRD
1
2
3
Ketua DPRD
Wakil Ketua DPRD
Anggota DPRD
Bisnis
Bisnis
Ekonomi
Kelas satu
Kelas satu
Kelas satu
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
C Pegawai Negeri Sipil
1
2
3
Pejabat Eselon II
Pejabat Eselon III
Pejabat Eselon IV / Staf dan atau
Pegawai tidak tetap
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Kelas satu
Kelas dua
Kelas dua
Kelas dua
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
Eksekutif
B. Biaya Angkutan sebagai berikut :
No. Kota Tujuan Kapal Udara Bus Keterangan
Bisnis Ekonomi Eksekutif
1
2
3
4
5
6
7
Denpasar – Jakarta
Denpasar – Medan
Denpasar – Batam
Denpasar – Yogyakarta
Denpasar – Makasar
Denpasar – Manado
Denpasar – Surabaya
3.692.000,00
8.084.100,00
6.308.200,00
2.506.200,00
2.847.200,00
5.978.200,00
1.999.900,00
2.399.500,00
5.008.500,00
4.201.700,00
1.814.300,00
1.844.000,00
3.781.600,00
1.266.200,00
300.000,00
-
-
185.000,00
-
-
120.000,00
PP
PP
PP
PP
PP
PP
PP
- Untuk Kota – kota Tujuan lain biaya angkutan agar disesuaikan dengan standar harga yang berlaku
BUPATI BADUNG,
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
- 20 -
LAMPIRAN II PERATURAN BUAPTI BADUNG
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007
NOMOR : 48 TAHUN 2007
TENTANG : PERJALANAN DINAS
KETENTUAN BIAYA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS
NO URAIAN TINGKAT PEGAWAI
A B C D
A
B
I
II
DI LUAR DAERAH BALI
1. Penginapan dan Makan
2. Angkutan Setempat
3. Uang Saku
4. Angkutan dari / ke Bandara
5. Angkutan dari / ke Terminal Bus
DI DALAM DAERAH BALI
PERJALANAN DENGAN MENGINAP
1. Penginapan + Makan
2. Uang saku
PERJALANAN PULANG PERGI
Rp. 1.550.000,00
Rp. 750.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 225.000,00
Rp. 175.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 40.000,00
Rp. 1.250.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 250.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 1.000.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 75.000,00
Rp. 175.000,00
Rp. 135.000,00
Rp. 40.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 850.000,00
Rp. 400.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 75.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 120.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 15.000,00
Keterangan
Tingkat A = Golongan IV termasuk DPRD, Bupati dan Wakil Bupati
Tingkat B = Golongan III
Tingkat C = Golongan II ( THL / Honorer Sarjana )
Tingkat D = Golongan I ( THL / Honorer SMU / Setderajat Kebawah )
4 dan 5 dibayar 1 ( satu ) kali Perjalanan Dinas.
BUPATI BADUNG,
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
- 21 -
LAMPIRAN III PERATURAN BUAPTI BADUNG
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007
NOMOR : 48 TAHUN 2007
TENTANG : PERJALANAN DINAS
B. Satuan Biaya Pemetian dan Angkutan Jenasah
NO URAIAN TINGKAT PEGAWAI
A B C D
1.
2.
Biaya Pemetian
Pengangkutan
Rp. 1000.000,00
Rp. 900.000,00
Rp. 800.000,00
Rp. 700.000,00
Menurut Tarif yang berlaku dan alat angkut yang digunakan
BUPATI BADUNG,
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
- 22 -
LAMPIRAN IV PERATURAN BUAPTI BADUNG
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007
NOMOR : 48 TAHUN 2007
TENTANG : PERJALANAN DINAS
UANG REPRESENTATIF BAGI PEJABAT NEGARA PIMPINAN DAN
ANGGOTA DPRD SERTA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Perjalanan Dinas Luar Daerah
NO. Uraian Orang / Hari
A PEJABAT NEGARA
1
2
Bupati
Wakil Bupati
Rp 350.000,00
Rp 300.000,00
B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
1
2
3
Ketua DPRD
Wakil Ketua DPRD
Anggota DPRD
Rp 350.000,00
Rp 300.000,00
Rp 250.000,00
C PEGAWAI NEGERI SIPIL
1
2
3
Pejabat Eselon II
Pejabat Eselon III
Pejabat Eselon IV
Rp 250.000,00
Rp 200.000,00
Rp 150.000,00
Perjalanan Dinas Dalam Daerah dengan menginap
NO. URAIAN / TUJUAN ORANG / HARI
A PEJABAT NEGARA
1.
2.
Bupati
Wakil Bupati
Rp 200.000,00
Rp 175.000,00
B PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD
1.
2.
3.
Ketua DPRD
Wakil Ketua DPRD
Anggota DPRD
Rp 200.000,00
Rp 175.000,00
Rp 150.000,00
C PEGAWAI NEGERI SIPIL
1.
2.
3.
Pejabat Eselon II
Pejabat Eselon III
Pejabat Eselon IV
Rp 150.000,00
Rp 125.000,00
Rp 100.000,00
BUPATI BADUNG,
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
- 23 -
LAMPIRAN V PERATURAN BUAPTI BADUNG
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007
NOMOR : 48 TAHUN 2007
TENTANG : PERJALANAN DINAS
Satuan Biaya Pengepakan Barang dalam rangka Perpindahan
NO URAIAN TINGKAT PEGAWAI
A B C D
I
II
Jumlah Barang yang dipergunakan sebagai
dasar perhitungan :
1. Pegawai yang Berkeluarga dengan Anak
2. Pegawai yang Berkeluarga tanpa anak
3. Pegawai yang tidak berkeluarga
Dasar Perhitungan Biaya :
1. Kurang dari 50 Km / 50 M3
2. Lebih dari 50 Km / 50 M3
25 M3
15 M3
5 M3
Rp. 5.500,00
Rp. 8.900,00
20 M3
12 M3
4 M3
Rp. 5.500,00
Rp. 8.900,00
15 M3
9 M3
3 M3
Rp. 5.500,00
Rp. 8.900,00
10 M3
6 M3
2 M3
Rp. 5.500,00
Rp. 8.900,00
BUPATI BADUNG,
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
- 24 -
LAMPIRAN VI PERATURAN BUAPTI BADUNG
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007
NOMOR : 48 TAHUN 2007
TENTANG : PERJALANAN DINAS
SURAT PERINTAH TUGAS
KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SURAT PERINTAH TUGAS
NOMOR : ………….
Yang Bertanda Tangan di bawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat / Gol. Ruang :
Jabatan :
Menugaskan kepada :
Nama :
NIP :
Pangkat / Gol. Ruang :
Jabatan :
Untuk Tujuan : 1. …………………………….
2. …………………………….
3. …………………………….
Selama : 1.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
Badung................................
Penjabat Yang Berwenang
(................................)
BUPATI BADUNG
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
- 25 -
LAMPIRAN VII PERATURAN BUAPTI BADUNG
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007
NOMOR : 48 TAHUN 2007
TENTANG : PERJALANAN DINAS
FORMAT SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS
KOP NASKAH DINAS
SKPD
JALAN RAYA JURUSAN SEMPIDI – DALUNG BADUNG
TELP. ( 0361 ) 411111 FAX. 414969
Nomor :
Lembar Ke :
SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS
( S P PD )
1 Pejabat yang berwenang memberi perintah : Pejabat Bupati Badung
2 Nama/NIP Pegawai yang diperintahkan :
mengadakan perjalanan dinas :
3 Jabatan, Pangkat dan Golongan dari :
yang diperintahkan :
4 Perjalanan Dinas yang diperintahkan :
Dari :
Ke :
Transportasi menggunakan :
5
Perjalanan Dinas direncanakan : Selama (…) hari
dari tanggal………………
s/d tanggal ...................
6 Maksud mengadakan perjalanan :
7 Perhitungan Biaya Perjalanan Atas Beban :
Pasal Anggaran :
8 Keterangan : Lihat Sebelah
Badung .............................
Kepala SKPD
( ........................................ )
Pangkat
Nip.
- 26 -
KETERANGAN :
DARI PEJABAT MEMBERI PERINTAH JALAN :
Tempat Kedudukan Pegawai Berangkat Kembali
yang diberikan perintah Tanggal Tanda tangan Tanggal Tanda tangan
DARI PEJABAT DI DAERAH PENUGASAN YANG DIKUNJUNGI :
Tempat Kedudukan Pegawai Tiba Kembali
yang diberikan perintah Tanggal Tanda tangan Tanggal Tanda tangan
BUPATI BADUNG,
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
- 27 -
LAMPIRAN VIII PERATURAN BUAPTI BADUNG
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007
NOMOR : 48 TAHUN 2007
TENTANG : PERJALANAN DINAS
DOKUMEN PENDUKUNG SURAT PERMOHONAN PERJALANAN DINAS
LUAR NEGERI
I. Pendidikan dan Pelatihan / Training
1. Dokumen program pendidikan S1, S2, dan S3 meliputi :
a. Dokumen surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
pendidikan, antara lai DPA / DIPA, Surat Jaminan dari sponsor atau
MuO / Kontrak / Perjanjian.
b. Surat konfirmasi dari negara yang dituju antara lain surat dari perguruan
tinggi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk
melaksanakan pendidikan di lembaga tersebut.
c. Surat pernyatan yang ditandatangani di atas materai untuk tidak mengikuti
kegiatan-kegiatan diluar yang diberikan.
d. MOU kerjasama daerah dengan pihak Luar Negeri seperti : Sister City /
Sister Provice.
2. Dokumen program pelatihan (training) meliputi :
a. Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
pelatihan (training), antara lain Rencana DPA / DIPA Surat Jaminan dari
sponsor, atau MuO / Kontrak / Perjanjian.
b. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang
dituju dan / atau surat dari lembaga pendidikan / perguruan tinggi luar negeri
yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk mengikuti
pelatihan (training) di lembaga tersebut.
c. Surat pernyataan yang ditandatangani diatas meterai untuk tidak mengikuti
kegiatan-kegiatan diluar ijin yang diberikan.
d. MuO kerjasama Daerah dengan pihak Luar Negeri.
e. Proposal / Kerangka Acuan Kerja.
- 28 -
II. Studi Banding
Dokumen Studi Banding meliputi :
1. Dokumen / Surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama studi
banding, antara lain DPA /DIPA, Surat Jaminan dari sponsor, atau MuO /
Kontrak / Perjanjian.
2. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju
dan surat dari lembaga pendidikan / perguruan tinggi yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan telah diterima untuk melakukan studi banding.
3. MuO kerjasama Daerah dengan pihak Luar Negeri.
4. Proposal / Kerangka Acuan Kerja.
III. Seminar / Lokakarya Konferensi
Dokumen seminar / Lokakarya / Konferensi atau sejenisnya meliputi :
1. Surat Undangan dari penyelenggara seminar / lokakarya / konferensi atau
sejenisnya diluar negeri kepada yang bersangkutan.
2. Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
seminar / lokakrya / konferensi atau sejenisnya, antara lain DPA /DIPA, surat
jaminan dari sponsor, atau MuO / Kontrak / Perjanjian.
IV. Promosi Potensi Daerah
Dokumen Promosi Potensi daerah meliputi :
1. Dokumen / Surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
promosi, antara lain DPA /DIPA, Surat Jaminan dari sponsor, atau MOU /
Kontrak / Perjanjian.
2. Surat Undangan dari penyelenggara promosi diluar negeri kepada Pemerintah
Daerah.
3. Surat konfirmasi dari kedutaan Besar Republik Indonesia di Negera yang dituju
dan / atau surat dari pihak penyelenggara promosi di Luar Negeri yang
menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat
melaksanakan promosi.
4. Proposal / Kerangka Acuan Kerja.
5. Rekomendasi instansi terkait dipusat dan / atau pihak penyelenggara Promosi di
luar negeri tentang keikutsertaan daerah.
- 29 -
V. Kerjasama daerah dengan Pihak Luar Negeri
Dokumen kerjasama daerah dengan pihak luar negeri meliputi :
1. Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan antara lain
DPA / DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau MuO / Kontrak / Perjanjian.
2. Surat undangan dari mitra kerjasama diluar negeri bila ada.
3. Surat konfirmasi dari kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju
dan / atau Surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah
Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kerjasama.
4. Rencana kerjasama / Kerangka Acuan Kerja.
VI. Kunjungan Persahabatan / Kebudayaan
Dokumen kunjungan persahabatan / Kebudayaan meliputi :
1. Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama
kunjungan persahabatan / Kebudayaan, antara lain DPA / DIPA, surat jaminan
dari sponsor, atau MuO / Kontrak / Perjanjian.
2. Surat undangan dari pihak / lembaga / badan di luar negeri.
3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju
dan surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah
Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kunjungan kebudayaan.
BUPATI BADUNG
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
- 30 -
LAMPIRAN IX PERATURAN BUAPTI BADUNG
TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007
NOMOR : 48 TAHUN 2007
TENTANG : PERJALANAN DINAS
BIAYA PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
WILAYAH / NEGARA
IBU KOTA / KOTA JUMLAH UANG
KETERANGAN TEMPAT PERWAKILAN HARIAN
REPUBLIK INDONESIA ( $ US )
A B C
1 2 3 4 5 6
I. AMERIKA
1. Amerika Serikat New York 452 385 342 Golongan A :
2. Kanada Ottawa 335 285 250 Bupati, Pimpinan
3. Meksiko Meksiko City 370 315 280 DPRD, Pegawi Negeri
4. Kuba Havana 295 250 220 Gol. IV / c Keatas.
5. Venezuela Caracas 380 320 285
6. Argentina Buenos Aires 320 270 240
7. Brazil Barazilia 295 250 220
8. Suriname Paramaribo 295 250 220
9. Chili Santiago 295 250 220
10. Columbia Columbia 295 250 220
II. EROPA BARAT DAN Golongan B :
SCANDINAVIA Anggota DPRD,
Pegawai Negeri
1. Inggris London 490 413 368 Gol. III / c s/d IV / b
2. Norwegia Osio 380 320 285
3. Perancis Paris 429 361 322
4. Belgia Brussel 360 305 270
5. Belanda Den Haag 360 305 270
6. Swiss Bern / Geneva 405 343 304
7. swedia Stockholm 384 325 288
8. Austria Wiena 424 361 316
9. Finlandia Helsinki 335 285 250
10. Denmark Konpenhagen 320 270 240
11. Italia Roma 451 381 338
12. Jerman Frankfurt 327 276 245
13. Spanyol Madrid 358 302 269
III.
EROPA TIMUR DAN
RUSIA Golongan C :
Pegawai Negeri
1. Rusia Moscow 482 407 362 Lainnya
2. Bulgaria Sofia 295 250 220
3. Chekoslovakia Praha 316 268 236
4. Hongaria Budapest 295 250 220
- 31 -
BIAYA PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
WILAYAH / NEGARA
IBU KOTA / KOTA JUMLAH UANG
KETERANGAN TEMPAT PERWAKILAN HARIAN
REPUBLIK INDONESIA ( $ US )
A B C
1 2 3 4 5 6
5. Polandia Warsawa 295 250 220
6. Rumania Bukharest 326 276 243
7. Yogoslavia Beograd 295 250 220
IV. AFRIKA
1. Algeria Aljazair 332 284 249
2. Mesir Cairo 230 195 175
3. Maroko Rabat 234 201 178
4. Tunisia Tunis 243 206 185
5. Nigeria Lagos 349 297 259
6. Senegal Dakar 252 214 192
7. Ethiopia Addis Ababa 210 180 160
8. Kenya Nairobi 238 204 181
9. Madagaskar Tananarivo 224 192 171
10. Tanzania Dar Es Salam 237 203 181
11. Zimbanwe Harare 281 241 214
12. Namibia Windhoek 210 160 160
V. TIMUR TENGAH
1. Irak Bagdad 270 230 200
2. Saudi Arabia Riyadh 270 230 200
3. Persatuan Arab Emirat Abu Dhabi 359 306 266
4. Kuwait Kuwait 312 264 234
5. Yordania Amman 260 220 195
6. Turki Anraka 230 195 175
7. Iran Teheran 220 185 165
8. Syria Damascus 240 202 180
VI. ASIA SELATAN
1. India New Delhi 280 237 210
2. Bangladesh Dacca 220 185 165
3. Pakistan Islamabad 228 192 171
4. Sri Langka Colombo 220 185 165
- 32 -
BIAYA PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
WILAYAH / NEGARA
IBU KOTA / KOTA
JUMLAH
UANG
KETERANGAN TEMPAT PERWAKILAN
HARIAN
REPUBLIK INDONESIA ( $ US )
A B C
1 2 3 4 5 6
VII. ASIA UTARA
1. Hongkong Hongkong 370 317 275
2. Jepang Tokyo 350 300 260
3. Philipina Manila 295 250 220
4. Korea Selatan Seoul 381 323 284
5. Korea Utara Pyong Yang 275 235 205
6. Rep. Rakyat China Beijing 275 235 205
VIII. ASIA TENGGARA
1. Singapore Singapore 295 250 220
2. Malaysia Kualalumpur 280 240 210
3. Thailland Bangkok 260 220 195
4. Burma Rangoon 260 220 195
5. Laos Vientiane 260 220 195
6. Vietnam Ho Chi Minh 260 220 195
7. Brunei Darussalam Badar Seri Begawan 260 220 195
IX. ASIA PASIFIK DAN
AUSTRALIA
1. Australia Canberra 324 274 243
2. New Zealand Wellington 289 243 217
3. New Calodonia Noumea 220 185 165
4.Papua Nugini Port Moresby 228 192 171
BUPATI BADUNG,
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG