Post on 15-Jun-2021
i
BISNIS MILAGROS REPEAT ORDER DI AGEN MILAGROS
PONOROGO PERSPEKTIF FATWA NO.75/DSN-MUI/VII/2009
SKRIPSI
Oleh:
DIYAH SETIYO RINI
NIM 210216123
Pembimbing
Dr. H. AGUS PURNOMO, M.Ag.
NIP 197308011998031001
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2020
ii
ASTRAK
Rini, Diyah Setiyo, 2020. Bisnis Milagros Repeat Order di Agen Milagros
Ponorogo Perspektif Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009. Skripsi. Jurusan
Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag.
Kata Kunci : Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009, Akad, Bonus, Ighra>’,
Milagros.
PT. Milagros Indonesia Megah adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang Direct Selling. Program pemasaran dalam bisnis milagros dikenal dengan
nama Milagros Customer Referral Program (Milagros CRP). Dalam sistemnya,
setiap anggota berhak mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan produk,
perekrutan anggota, dan pembinaan terhadap jaringannya. Pada tahun 2009 DSN
MUI mengeluarkan Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah (PLBS). Fatwa tersebut dikeluarkan sebagai
pedoman agar perusahaan MLM dapat menjalankan sistemnya sesuai dengan
ketentuan syariah. Penelitian ini berawal dari akad yang digunakan dalam bisnis
milagros di Ponorogo, di mana dalam pembagian bonus terdapat pasive income
walaupun tidak menjual produk milagros maupun merekrut calon mitra baru serta
bonus tersebut menimbulkan daya tarik luar biasa bagi masyarakat. Sedangkan
dalam fatwa DSN MUI ditetapkan bahwa bonus harus bebas dari unsur
eksploitasi, ketidakadilan, penghasilan pasif, dan daya tarik yang luar biasa
(ighra>’).
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana akad dalam jual
beli milagros Repeat Order di agen milagros Ponorogo perspektif Fatwa
No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang PLBS? (2) Bagaimana marketing plan dalam
pembagian bonus bisnis milagros Repeat Order perspektif Fatwa No.75/DSN-
MUI/VII/2009 tentang PLBS? (3) Bagaimana ighra>’ sistem marketing network
agen milagros Ponorogo perspektif Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang
PLBS?
Adapun jenis penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian lapangan
yang menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah dengan menggunakan observasi dan wawancara. Analisis yang
digunakan menggunakan metode induktif, yaitu metode yang menekankan pada
pengamatan dahulu lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) pelaksanaan akad di bisnis
milagros di Ponorogo telah sesuai dengan ketentuan akad yang ditetapkan dalam
Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang
Syariah (PLBS), akad yang digunakan antara lain akad Bai’Mura>bahah,
Waka>lah bil Ujrah, Ju’a>lah, Ija>rah. (2) Pembagian bonus bisnis milagros di
Ponorogo sudah sesuai dengan ketetapan Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009
tentang PLBS karena baik upline maupun downline telah melaksanakan
kewajibannya sesuai kode etik dalam bisnis milagros. (3) Dalam merekrut calon
mitra usaha menimbulkan ighra>’, sehinga belum sesuai dengan ketentuan Fatwa
No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang PLBS.
iii
iv
v
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bisnis Multilevel Marketing (MLM) cukup berperan dalam
menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Bisnis ini dapat diandalkan
oleh masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan sebagai
usaha sampingan maupun usaha utama karena perolehan bonus yang
menggiurkan. Bisnis MLM sedang populer di era sekarang, karena
didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang
memungkinkan perkembangan cepat terhadap pembentukan jaringan
pemasaran (marketing network).
Multilevel marketing adalah suatu konsep penyaluran barang
(produk/jasa tertentu) yang memberi kesempatan kepada para konsumen
untuk turut terlibat sebagai penjual dan menikmati keuntungan di dalam
garis kemitraan/sponsorisasi.1 Sistem ini memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakannya dengan sistem pemasaran lain, diantara ciri-ciri tersebut
adalah terdapat banyak jenjang atau level, melakukan perekrutan anggota
baru, penjualan produk, terdapat sistem pelatihan, serta adanya komisi atau
bonus untuk tiap jenjangnya.2
1Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), 170. 2Kaswara, Mengenal MLM Syariah dari Halal Haram, Kiat Berwirausaha, sampai
Pengelolaannya (Depok :QultumMedia, 2005), 17.
Bisnis mutilevel marketing merupakan bagian dari aspek mu’a>malah
dalam kehidupan, yang mana memiliki hukum asal boleh atau mubah
sesuai dengam kaidah fikih yang berbunyi:
تىي دا ةح ي اءا لإب اح الا شا لفيا ريامللا صا ل ىالتحا ليالع الد
Artinya: “Asal sesuatu adalah boleh, sampai ada dalil yang menunjukkan
keharamannya.”3
Praktik bisnis mutilevel marketing hukum asalnya adalah boleh kecuali
ada dalil yang mengharamkannya. Dasar hukum yang dapat dijadikan
panduan bagi umat Islam terhadap bisnis MLM antara lain adalah konsep
jual beli, tolong-menolong, dan kerjasama (ta’a>wun). Jadi pada dasarnya,
hukum dari MLM adalah mubah atau boleh itu harus memenuhi syarat-
syarat sahnya perikatan karena MLM merupakan perdagangan, yakni tidak
mengandung unsur riba, ketidakjelasan, merugikan pihak lain, dan tidak
transparan.4
Perkembangan bisnis MLM diramaikan pula oleh hadirnya MLM
berbasis syariah yang mendasarkan sistem operasionalnya pada prinsip
syariah Islam. Dalam sejumlah kasus, MLM kerap dijadikan bisnis money
game dan mendewakan passive income. Bertolak dari kasus itulah, Majelis
Ulama Indonesia (MUI) telah menggodok prinsip-prinsip bisnis ini secara
syariah termasuk marketing plan-nya. Tujuannya untuk melindungi
pengusaha dan mitra bisnisnya (masyarakat) dari praktik bisnis yang
3Ridho Rokamah, al-Qawaid al-Fiqhiyah Kaidah-Kaidah Pengembangan Hukum Islam
(Ponorogo: STAIN PO Press,2016), 52. 4Gemala Dewi, et.al, Hukum Perikatan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup, 2013), 195-196.
haram atau syubhat. Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa salah
satunya adalah Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) atau lazim disebut dengan MLM
Syariah. Fatwa tersebut mengatur tentang hukum MLM, yakni
memperbolehkan adanya MLM dengan beberapa ketentuan yang harus
dipatuhi.5
Salah satu bisnis MLM adalah PT. Milagros Indonesia Megah. PT.
Milagros Indonesia Megah merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
di bidang direct selling. Selain memasarkan produknya, perusahaan juga
memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk membangun dan
memiliki bisnisnya sendiri.6 Mitra usaha adalah anggota mandiri jaringan
pemasaran atau penjualan yang berbentuk badan usaha atau perseorangan
dan bukan bagian dari struktur perusahaan yang memasarkan atau menjual
barang kepada konsumen akhir secara langsung dengan mendapatkan
imbalan berupa komisi dan/atau bonus atas penjualan. Program pemasaran
dalam bisnis milagros dikenal dengan nama Milagros Customer Referral
Program (Milagros CRP). Proses pendaftaran mitra usaha baru ke dalam
sistem databese perusahaan dengan cara mengisi formulir pendaftaran
mitra usaha secara online untuk aktivasi. Setiap mitra usaha memiliki hak
yang sama satu sama lain, yakni menerima kartu aktivasi ataupun kartu
Repeat Order (RO) sebagai kompensasi pembelian produk. Repeat Order
5Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah (Jakarta: Erlangga,
2014), 811. 6 -------, “Tentang Kami,” dalam https://milagros.co.id/about-us, (diakses pada tanggal 27
Januari 2020, jam 15.17).
(RO) adalah pembelanjaan atau pembelian ulang produk-produk
perusahaan yang dilakukan oleh mitra usaha. Perusahaan berhak
memberikan sanksi kepada semua mitra usaha yang menyimpang dan
melanggar dari aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.7
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan perkembangan waktu,
tingginya minat masyarakat mengkonsumsi dan menjalankan bisnis
milagros di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Ponorogo. Terdapat
permasalahan yang perlu dikaji secara mendetail pada MLM milagros di
Ponorogo yakni sebagai berikut :
Pertama, setiap calon mitra usaha yang bergabung dalam bisnis
milagros di Ponorogo harus melengkapi persyaratan sesuai dari upline dan
mengisi formulir pendaftaran, kemudian melakukan pembelian produk
milagros sebesar Rp. 350.000,00 per dus. Pembelian dapat digunakan
untuk konsumsi pribadi maupun sebagai peluang bisnis. Di Ponorogo
penjualan milagros ada dua jenis yaitu penjualan atau pembelian eceran
biasanya untuk konsumen yang belum menjadi mitra milagros dengan
harga satu botol Rp. 35.000,00. Adapun penjualan atau pembelian paket
untuk jumlah minimal satu dus atau sudah menjadi maupun akan menjadi
mitra milagros terdapat tiga paket pembelian produk milagros yaitu paket
customer plan, paket gold, dan paket diamond. Dalam ketentuan bisnis
milagros untuk pembelian satu dus konsumen berhak menjadi mitra
milagros dan mendapatkan kartu mitra usaha. Kartu mitra usaha tersebut
7 -------, “Terms of Service” dalam https://milagros.co.id/page/read/9/terms-of-service, ,
(diakses pada tanggal 27 Januari 2020, jam 15.25).
memberikan keuntungan yakni potongan harga sebesar Rp. 50.000 per dus
saat membeli produk milagros kedua dan seterusnya. Untuk yang sudah
menjadi mitra dan melakukan pembelian selanjutnya akan mendapatkan
kartu Repeat Order (RO). Kartu Repeat Order ini khusus untuk yang rutin
melakukan pembelian produk milagros.8 Dengan kartu RO pribadi sendiri
jika di input akan mendapatkan cash back uang senilai Rp. 30.000 masuk
ke ID dan setelah genap Rp. 100.000 baru akan di transfer ke rekening
bank mitra usaha.9
Bisnis MLM tidak bisa disamaratakan hukumnya, tergantung proses
yang dilakukan, karena bisnis MLM bervariasi bentuknya tergantung pada
akad, barang dan hal-hal yang melingkupi jual beli secara umum. Bisnis
MLM bisa menjadi haram apabila barang yang dijadikan bisnis adalah
barang yang haram dan akad yang dilakukan tidak jelas.10 Ketentuan akad
yang digunakan dalam bisnis milagros di Ponorogo tampak belum
diketahui secara jelas. Dalam ketentuan pada Fatwa No.75/DSN-
MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS),
menyatakan ketentuan akad dalam PLBS, sehingga akad yang dapat
digunakan dalam bisnis tidak melanggar syariat Islam dan merugikan
konsumen karena ketidakjelasan akad yang digunakan.
Kedua, Perusahaan yang menjalankan bisnis dengan sistem MLM tidak
hanya menjalankan penjualan produk barang tetapi juga produk jasa yaitu
8Siti Mariyam, Hasil Wawancara, Ponorogo, 8 Januari 2020. 9 Retna Sri Wuladari, Hasil Wawancara, Ponorogo, 15 Mei 2020. 10Ayu Dewi Utami, dkk, “Pelaksanaan Jual Beli Melalui Sistem Multi Level Marketing
Perspektif Hukum Islam,” Varia Justicia, 1 (2016), 21.
jasa marketing yang berlevel-level (bertingkat-tingkat) dengan imbalan
berupa marketing fee, bonus, dan sebagainya. Tergantung level, prestasi
penjualan, dan status keanggotaan distributornya.11 Jenjang karir
bisnis/usaha milagros, yakni aktivasi, leader, core leader, leader club,
excecutive leader, manager leader, dan direktor. Dalam bisnis milagros
setiap tingkat jenjang karir memiliki omset grup yang berbeda, jika tidak
memenuhi omset grup maka bonus bulanan tidak akan cair dan akan
diakumulasi pada bulan berikutnya. Berdasarkan Fatwa No.75/DSN-
MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS)
yang menyatakan bahwa “Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada
anggota (mitra usaha) harus jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi
(akad) sesuai dengan target penjualan barang dan atau jasa yang ditetapkan
oleh perusahaan.” Dalam bisnis milagros omset grup yang diberikan oleh
perusahaan dengan tujuan kualifikasi menjadi salah satu faktor pendukung
mendapatkan bonus, dengan ketentuan untuk setiap jenjang/level berbeda-
beda omset grup dan bonus yang akan diberikan. Bonus yang diberikan
kepada mitra usaha milagros di Ponorogo yang telah mencapai posisi
leader ke atas, bisa menjual atau merekrut sendiri atau tidak, masih
memiliki kemungkinan mendapatkan bonus dari hasil penjualan dalam
grupnya. Hal ini menjadi sumber pasive income seorang upline yang
diperoleh dari downlinenya.
11 Setiawan Budi Utomo, Fiqh Aktual (Jakarta: Gema Insasi Press, 2003), 102-103.
Hal ini tampak bertentangaan dengan Fatwa DSN MUI No.
75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah
(PLBS) yang menyatakan bahwa “Tidak boleh ada komisi atau bonus
secara pasif yang diperoleh secara reguler tanpa melakukan pembinaan
dan atau penjualan barang dan atau jasa.”
Ketiga, Bisnis milagros di Ponorogo kemungkinan termasuk dalam
kategori ighra>’ karena bonus yang diberikan kepada mitra berupa
penghasilan pasif dari hasil penjualan dalam grupnya, bonus yang
diberikan dengan kartu RO sesuai jenjang level, bonus rekrut member
baru, bonus pasangan, bonus generasi, dan bonus-bonus lainnya misalnya
umrah bagi member serta tiga bulan sekali bagi jenjang eksekutif leader ke
atas liburan ke luar negeri,12 Bisnis MLM milagros tersebut menimbulkan
daya tarik yang luar biasa yang menyebabkan orang lalai terhadap
kewajibannya demi melakukan hal-hal atau transaksi dalam rangka
memperoleh bonus tersebut. Dalam Fatwa DSN MUI No. 75/DSN-
MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS)
yang menyatakan bahwa “Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan
kepada anggota (mitra usaha) tidak menimbulkan ighra>’. ”
Berdasarkan paparan di atas penulis melakukan penelitian yang
berkaitan dengan Penjualan Langsung Berjenjang Syariah dengan melihat
analisis Fatwa DSN MUI No. 75 Tahun 2009 tentang praktik bisnis MLM
pada milagros di Maria Berkah Milagros Ponorogo. Untuk itu penulis
12Siti Mariam, Hasil Wawancara, Ponorogo, 8 Januari 2020.
mengkaji lebih lanjut dalam sebuah karya berbentuk skripsi dengan judul
“Bisnis Milagros Repeat Order di Agen Milagros Ponorogo Perspektif
Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009.”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana akad dalam jual beli milagros Repeat Order di agen
milagros Ponorogo perspektif Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009
tentang PLBS?
2. Bagaimana marketing plan dalam pembagian bonus bisnis milagros
Repeat Order perspektif Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang
PLBS?
3. Bagaimana ighra>’ sistem marketing network agen milagros Ponorogo
perspektif Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang PLBS ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana akad dalam jual beli milagros
Repeat Order di agen milagros Ponorogo perspektif Fatwa
No.75/DSN-MUI/VII/2009.
2. Untuk mendeskripsikan bagaimana sistem marketing plan dalam
pembagian bonus bisnis milagros Repeat Order perspektif Fatwa
No.75/DSN-MUI/VII/2009.
3. Untuk mendeskripsikan bagaimana ighra>’ sistem marketing network
agen milagros Ponorogo perspektif Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penilitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai acuan atau dasar teoritis oleh peneliti berikutnya dalam
melakukan pembahasan mengenai masalah sejenis dan untuk
menambah khazanah keilmuan.
2. Manfaat Praktis
a. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan
sebagai masukan bagi pelaku usaha MLM sehingga dapat
menjalankan bisnisnya sesuai dengan syariat Islam.
b. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat bagi masyarakat unuk
menambah wawasan yang lebih luas mengenai hukum bisnis MLM
sehingga lebih selektif dan berhati-hati terhadap segala informasi
mengenai bisnis MLM.
E. Telaah Pustaka
Pada umumnya penelitian terhadap bisnis Multi Level Marketing
(MLM) sudah banyak dilakukan, namun sejauh ini penelitian tentang
MLM Milagros di Ponorogo belum ada yang membahas. Dalam
pengkajian pustaka penulis telah mengadakan tinjauan kepustakaan
penulis terdahulu yang mana skripsi tersebut mempunyai kemiripan
dengan judul yang dilakukan oleh penulis. Diantaranya sebagai berikut:
Skripsi Helin Rizka Amanati, dengan judul “Analisis Pelaksanaan
Fatwa DSN-MUI Tentang Sistem Penjualan Langsung Berjenjang Syariah
di Ahad-Net Internasional Semarang.”13 Skripsi ini membahas tentang
praktek jual beli dengan sistem MLM pada Ahad-Net Semarang menurut
hukum Islam pemenuhan rukun dan syarat jual beli tidak melanggar
ketentuan dalam hukum Islam. Sedangkan sistem MLM yang dijalankan
oleh Ahad-Net Semarang tidak bertentangan dengan kriteria yang telah
ditentukan oleh fatwa MUI No. 75/DSN-MUI/VII/2009. Ini terlihat bahwa
dalam pembagian bonus yang diberikan berdasarkan hasil kerja para
member, tidak adanya eksploitasi secara sepihak, perekrutan anggota baru
dimaksudkan untuk memperluas jaringan, dan member yang telah
merekrut anggota baru maka akan memberikan training berkaitan dengan
sistem kerja di Ahad-Net Semarang.
Skripsi Ade Fatmasari, dengan judul “Multi Level Marketing Pada
Perusahaan Herbalife Ditinjau dari Fatwa MUI No.75/VII/2009 (Studi
Kasus Pada Rumah Sehat Puri Club Bagansiapiapi).”14 Skripsi ini
membahas bahwa Multi Level Marketing perusahaan Herbalife di Rumah
Sehat Puri Club Bagansiapiapi dalam prakteknya telah sesuai dengan
Fatwa MUI No.75/VII/2009 yaitu syarat dan rukun dalam jual beli telah
terpenuhi ada penjual, pembeli, produk yang dijual yang halal dan
bermanfaat, serta harga dan manfaatnya jelas. Dilihat dari tinjauan
ekonomi Islam Multi Level Marketing Rumah Sehat Puri Club Bagan
13Helin Rizka Amanati, Analisis Pelaksanaan Fatwa DSN-MUI Tentang Sistem Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah di Ahad-Net Internasional Semarang, Skripsi (Semarang: Institut
Agama Islam Negeri Walisongo, 2011) 14Ade Fatmasari, Multi Level Marketing Pada Perusahaan Herbalife Ditinjau dari Fatwa
MUI No.75/VII/2009 (Studi Kasus Pada Rumah Sehat Puri Club Bagansiapiapi), Skripsi (Pekan
Baru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2013).
siapiapi membuka peluang kerja bagi masyarakat khususnya para member
untuk membuka usaha sendiri.
Skripsi Kiki Yuliana, dengan judul “Operasional Multi Level Marketing
Oriflame diPonorogo Dalam Tinjauan Fatwa DSN MUI.”15 Skripsi ini
membahas tentang akad bai mura>bahah, waka>lah bil ujrah, dan
ija>rah telah sesuai dengan kajian fiqh sedangkan jua>lah pada Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) Oriflame di Ponorogo masih belum
sepenuhnya sesuai dengan fatwa DSN MUI karena akad jua>lah dalam
melakukan sesuatu yang dikerjakannya tidak ada batasan waktunya
sedangkan di Oriflame ada batasan waktunya. Sedangkan sistem bonus di
MLM Oriflame di Ponorogo telah sesuai dengan Fatwa MUI
No.75/VII/2009 Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS).
Skripsi Ulfa Fadhilah Arafat, dengan judul “Analisis Fatwa DSN MUI
No 75 Tahun 2009 Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah
(PLBS) Terhadap Jual Beli Pulsa Melalui Duta Network Indonesia (DNI)
Madiun.”16 Skripsi ini membahas pelaksanaan akad, sistem pembagian
komisi, dan bonus dalam bisnis MLM DNI di Madiun dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh DSN MUI No. 75/DSN-MUI/VII/2009, akan
tetapi pemberian bonus yang dilakukan oleh DNI belum sesuai dengan
ketentuan karena seorang anggota akan tetap mendapatkan bonus
walaupun tidak bertransaksi atau menjual produk DNI selama anggota lain
15Kiki Yuliana, Operasional Multi Level Marketing Oriflame diPonorogo Dalam Tinjauan
Fatwa DSN MUI, Skripsi (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2017). 16Ulfa Fadhilah Arafat, Analisis Fatwa DSN MUI No 75 Tahun 2009 Tentang Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) Terhadap Jual Beli Pulsa Melalui Duta Network Indonesia
(DNI) Madiun,Skripsi (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2018).
yang direkrutnya dan berada dalam jaringan yang sama tetap melakukan
transaksi.
Skripsi Renita, dengan judul “Tinjauan Fatwa DSN-MUI Terhadap
ighra>’ Sistem Marketing Network PT. Herba Penawar Alwahida
Indonesia (HPAI) di Wilayah Ponorogo.”17 Skripsi ini membahas bahwa
pelaksanaan PT HPAI di wilayah Ponorogo belum sesuai dengan
ketentuan Fatwa DSN MUI No. 75/DSN-MUI/VII/2009, karena anggota
HPAI dalam merekrut anggota menggunakan daya tarik yang berlebihan
dengan memberikan janji muluk berupa hadiah, bonus, dan pendapatan
yang besar dalam waktu singkat. Pelaksanaan excessive mark up sistem
marketing network PT HPAI di wilayah Ponorogo belum sesuai dengan
ketentuan Fatwa DSN MUI No. 75/DSN-MUI/VII/2009, karena agen
maupun member menjual produk dengan harga mahal yang tidak sesuai
dengan kualitas yang diperoleh customer.
Dalam telaah pustaka sudah banyak karya-karya ilmiah yang
membahas tentang bisnis MLM. Penulis belum menemukan yang
membahas secara spesifik serta dari segi aspek tema dan objek penelitian
tentang bisnis MLM Milagros. Dalam skripsi ini penulis akan
menitikberatkan mengenai akad, pembagian bonus dan ighra>’ pada
bisnis MLM milagros Repeat Order yang dilakukan oleh agen milagros di
Ponorogo telah sesuai dengan Fatwa DSN MUI atau belum. Penulis
mengangkat skripsi “Bisnis Milagros Repeat Order di Agen Milagros
17 Renita, Tinjauan Fatwa DSN_MUI Terhadap Sistem Marketing Network PT. Herba
Penawar Alwahida Indonesia (HPAI) di Wilayah Ponorogo,Skripsi (Ponorogo: IAIN Ponorogo,
2019).
Ponorogo Perspektif Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009” belum ada
yang meneliti sehingga penulis akan membahas untuk diteliti lebih lanjut.
F. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini mengunakan jenis penelitian lapangan (field
research) yaitu dengan cara mencari data secara langsung di lokasi
penelitian dengan melihat objek yang akan dieliti. Di mana seorang
peneliti akan melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap
program, proses, kejadian, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang.18
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian dengan
pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, mtivasi, tindakan, dan lain-lain yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati.19
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam hal ini sebagai pemeran dan pengamat
partisipan (observer). Dalam hal ini peneliti sebagai salah satu mitra
usaha dari bisnis milagros di Ponorogo akan tetapi tidak masuk pada
level penerima bonus. Dalam pengumpulan data peneliti datang ke
18 Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods), (Bandung: CV Alfabeta, 2013), 15. 19 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
21
tempat upline atau agen milagros yang akan diamati dengan
melakukan wawancara dan observasi.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah di Maria Berkah
Milagros yang beralamat di Jl.Gathotkaca RT/RW: 02/01, Dusun
Bibis, Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
Alasan peneliti melakukan penelitian di tempat tersebut karena agen
Maria Berkah Milagros sudah masuk pada jenjang leader dan
mempunyai mentor yang sudah manager, sehingga dapat melakukan
penelitian sesuai dengan tujuan yakni meggali data tentang akad,
pembagian bonus dan ighra>’ pada bisnis milagros di Ponorogo.
4. Data dan Sumber Data
a. Data
Adapun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Data tentang akad dalam jual beli milagros Repeat Order di
agen milagros Ponorogo.
2) Data tentang sistem marketing plan dalam pembagian bonus
bisnis milagros Repeat Order.
3) Data tentang ighra>’ sistem marketing network agen milagros
Ponorogo.
b. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data
primer. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri
oleh perorangan atau suatu organisasi secara langsung dari objek
yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan. Data
primer dapat berupa wawancara dan observasi. Sumber data
primer informasi dari agen dan mitra usaha milagros di Ponorogo.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara
peneliti akan terlibat langsung dengan proses pengumpulan data.
Kemudian akan diinterpretasikan dengan kemampuan peneliti
membaca fenomena. Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis
dalam pengumpulan data yaitu :
a. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan salah satu metode dalam pengumpulan
data dengan jalan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh
pewawancara (pengumpul data) kepada informan, dan jawaban-
jawaban informan dicatat atau direkam dengan alat perekam.20
Wawancara dilakukan kepada pihak yang terkait langsung dalam
persoalan transaksi bisnis MLM milagros di wilayah Ponorogo.
b. Observasi
Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang
mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang
20Ibid.
berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan benda-benda,
waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan.21 Peneliti terjun langsung
ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan pencatatan terkait
objek yang akan diteliti yaitu milagros untuk mendapatkan data
tentang akad, pembagian bonus, dan ighra>’ pada bisnis MLM
milagros di wilayah Ponorogo.
6. Analisa Data
Penelitian kualitatif menggunakan analisis induktif, yakni dimulai
dari fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan mempelajari,
menganalisi, menafsir, dan menarik kesimpulan dari fenomena yang
ada di lapangan. Analisis data di dalam penelitian kualitatif dilakukan
bersamaan dengan proses pengumpulan data. Dengan demikian,
temuan penelitian di lapangan yang kemudian dibentuk ke dalam
bangunan teori, kemudian dikembangkan dari data lapangan22
Penelitian ini diawali dengan cara menemukan masalah melalui
observasi di lapangan mengenai akad, bonus, dan ighra>’ pada
praktik multilevel marketing milagros yang kemudian dikaitkan
dengan teori yang sudah ada yaitu teori Penjualan Langsung
Berjenjang Syariah dalam Fatwa No. 75/ DSN-MUI/VII/2009.
7. Pengecekan Keabsahan Data
21 Djunaidi Ghoni dan Fauzan Almashur, Metode Penelitian Kualitatif (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), 165. 22 Nurul Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosil dan Pendidikan (Jakarta: PT Bmi Aksara,
2009), 93.
Penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi dalam pengecekan
keabsahan data. Triangulasi dalam pengujian diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu. Terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pegumpulan data, dan triangulasi waktu. Penelitian ini menggunakan
triangulasi teknik pengumpulan data, yakni dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda.23 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh
dari beberapa teknik, yakni observasi dan wawancara.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini akan disusun
dalam beberapa bab dan masing-masing bab dibagi menjadi sub-sub bab
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian dari konsep dasar yang
memberikan gambaran secara umum dari keseluruhan
penelitian, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah
pustaka, kajian teori, metode penelitian, dan sistematika
pembahasan.
BAB II : FATWA DSN MUI NO 75/VII TAHUN 2009
23 Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Malang: Alfabeta, 2013),
273.
TENTANG PENJUALAN LANGSUNG
BERJENJANG SYARIAH
Berisi uraian mengenai landasan teori yang digunakan
untuk menganalisis permasalahan yang diangkat dalam
skripsi ini, yakni menguraikan fatwa No. 75/DSN-MUI/VII
Tahun 2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang
Syariah (PLBS).
BAB III : PRAKTIK MEKANISME DAN SISTEM
MULTILEVEL MARKETING BISNIS MILAGROS
REPEAT ORDER DI AGEN MILAGROS
PONOROGO
Bab ini menguraikan tentang gambaran sejarah obyek
penelitian dan data-data yang relevan dengan penelitian,
kemudian akan dianalisis. Diantaranya menguraikan
tentang praktik MLM milagros yang di dalamnya
membahas gambaran umum perusahaan milagros, akad
dan mekanisme MLM milagros, dan marketing plan dalam
pembagian bonus MLM milagros.
BAB IV : BISNIS MILAGROS REPEAT ORDER DI AGEN
MILAGROS PONOROGO PERSPEKTIF FATWA
DSN MUI TENTANG SISTEM PENJUALAN
LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH
Bab ini berisi pembahasan dari berbagai hasil
pengumpulan data dan analisis mengenai penelitian
diantaranya mengenai akad dalam jual beli milagros
Repeat Order di agen milagros Ponorogo perspektif Fatwa
No.75/DSN-MUI/VII/2009, marketing plan pembagian
bonus milagros Repeat Order perspektif Fatwa
No.75/DSN-MUI/VII/2009, dan ighra>’ sistem marketing
network bisnis milagros perspektif Fatwa No.75/DSN-
MUI/VII/2009.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan jawaban umum
dari permasalahan yang ditarik dari hasil penelitian dan
berikut saran-saran yang ditujukan bagi pihak-pihak terkait
dengan permasalahan penelitian.
20
BAB II
FATWA DSN MUI NO 75/VII TAHUN 2009 TENTANG PENJUALAN
LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (PLBS)
A. Dewan Syariah Nasional MUI
DSN-MUI adalah lembaga yang dibentuk oleh MUI yang secara
struktural berada di bawah MUI dan bertugas menangani masalah-masalah
yang berkaitan dengan ekonomi syariah, baik yang berhubungan langsung
dengan lembaga keuangan syariah maupun lainnya. Pendirian DSN-MUI
dimaksudkan sebagai usaha untuk efisiensi dan koordinasi para ulama
dalam menanggapi isu-isu yang berhubungan dengan masalah ekonomi
dan keuangan, selain itu DSN-MUI juga diharapkan dapat berperan
sebagai pengawas, pengarah dan pendorong penerapan nilai-nilai prinsip
ajaran Islam dalam kehidupan ekonomi.1
Dewan Syariah Nasional merupakan suatu lembaga yang berperan
dalam menjamin keislaman keuangan syariah di seluruh dunia. Di
Indonesia, peran ini dijalankan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) yang
dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 1998 dan dikukuhkan
oleh SK Dewan Pimpinan MUI No.Kep-754/MUI/II/1999 tanggal 10
Februari 1999. DSN memiliki tugas-tugas diantaranya :
1. Menumbuh-kembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan
perekonomian pada umumnya dan keuangan pada khususnya.
2. Mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan.
1Muhammad Mufid, Ushul Fiqh Ekonomi Dan Keuangan Kontemporer (Jakarta: Prenada
Media Grup, 2016), 220.
3. Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah.
4. Mengawasi penerapan fatwa yang telah dikeluarkan.2
Di samping mempunyai tugas seperti yang disebutkan di atas,
wewenang Dewan Syariah Nasional adalah sebagai berikut:
1. Mengeluarkan fatwa yang mengikat Dewan Pengawas Syariah di
masing-masing lembaga keuangan syariah dan menjadi dasar tindakan
hukum pihak terkait.
2. Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan/peraturan
yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti Kementerian
Keuangan dan Bank Indonesia.
3. Memberikan rekomendasi dan atau mencabut rekomendasi nama-nama
yang akan duduk sebagai Dewan Pengawas Syariah pada suatu
lembaga keuangan syariah.
4. Mengundang para ahli untuk menjelaskan suatu masalah yang
diperlukan dalam pembahasan ekonomi syariah, termasuk otoritas
moneter/lembaga keuangan dalam maupun luar negeri.
5. Memberikan peringatan kepada lembaga keuangan syariah untuk
menghentikan penyimpangan dari fatwa yang telah dikeluarkan oleh
Dewan Syariah Nasional.
6. Mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk mengambil
tindakan apabila peringatan tidak diindahkan.3
2Ibid, 221. 3 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah (Jakarta: Erlangga,
2014), 5.
B. Fatwa No.75/ DSN-MUI /VII/2009 Tentang PLBS
1. Pengertian Penjualan Langsung Berjenjang Syariah
Multilevel marketing berasal dari bahasa Inggris, multi berarti
banyak, level bararti jenjang atau tingkat, sedangkan marketing berarti
pemasaran. Jadi, multilevel marketing berarti pemasaran berjenjang
banyak.4Multilevel marketing merupakan konsep penyaluran barang
(produk atau jasa tertentu) yang memberi kesempatan kepada para
konsumen untuk turut terlibat secara aktif sebagai penjual dan
memperoleh keuntungan di dalam garis kemitraannya. Sistem ini
memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan sistem pemasaran
lain, di antara ciri-ciri khusus tersebut adalah terdapatnya banyak
jenjang atau level, melakukan perekrutan anggota baru, penjualan
produk, terdapat sistem pelatihan, serta adanya komisi atau bonus
untuk tiap jenjangnya.5
Model MLM banyak sekali macamnya dan setiap perusahaan
memiliki spesifikasi tersendiri. Sejak masuk ke Indonesia sekitar tahun
80-an, jaringan bisnis penjualan langsung (direct selling) terus
bertambah dan berkembang. Di Indonesia usaha yang berbasis
penjualan langsung bergabung dalam Asosiasi Penjualan Langsung
Indonesia (APLI). Dalam bahasa Inggris, APLI disingkat IDSA
(Indonesian Direct Selling Associations), tergabung dalam World
4 Gemala Dewi, et.al , Hukum Perikatan Islam di Indonesia (Jakarta: kencana Presada
Media Grup, 2013), 193. 5Kaswara, Mengenal MLM Syariah dari Halal Haram, Kiat Berwirausaha, sampai
Pengelolaannya (Depok :QultumMedia, 2005), 17.
Federation og Direct Selling Associations (WFDSA). APLI adalah
satu-satunya organisasi yang menaungi perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam industri penjualan langsung di Indonesia. 6
Dengan semakin maraknya pendirian MLM di Indonesia, akhirnya
pada tahun 2009 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN MUI) mengeluarkan Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang
Pedoman Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) pada
tanggal 25 Juli di Jakarta. Menurut MUI, Penjualan langsung
berjenjang adalah cara penjualan barang atau jasa melalui jaringan
pemasaran yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha lainnya
secara berturut-turut. Tujuan dari dikeluarkannya fatwa tersebut adalah
untuk memberikan pedoman kepada masyarakat umum agar tidak
dirugikan dalam melakukan bisnis MLM ini.7
Pertimbangan DSN MUI mengeluarkan fatwa tentang Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) ialah agar pola penjualan
berjenjang termasuk didalamnya MLM yang telah dipraktikkan oleh
masyarakat semakin berkembang sedemikian rupa dengan inovasi dan
pola yang beragam, tidak merugikan masyarakat dan tidak
mengandung hal-hal yang diharamkan, serta mendapat pedoman
syariah yang jelas mengenai praktek Penjualan Langsung Berjenjang
Syariah (PLBS).8
6 Ibid, 16. 7 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa, 806. 8 Ibid, 809.
2. Dasar Hukum Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 Tentang Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah
a. QS. An-Nisa’(4):299
أ نا بالاب اطلإل ب يان كما ال كما و كلواأ مات أا نوال آ م االذين ي اأ يه
كما اضمنا ت ر ةع نا ار تج ت كون
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu.....”
b. QS. Al-Maidah (5): 210
ى التقاو و ل ىالابر نواع ت ع او و
“...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa...”
c. QS. Al-Baqarah (2): 27511
بو م الر ر ح و الاب ياع الله ل ا ح و
“... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...”
3. Ketentuan Umum Fatwa DSN-MUI No. No.75/DSN-MUI/VII/2009
Tentang PLBS
a. Penjualan langsung berjenjang adalah cara penjualan barang atau
jasa melalui jaringan pemasaran yang dilakukan oleh perorangan
atau badan usaha lainnya secara berturut-turut.12
b. Barang adalah setiap benda berwujud, baik bergerak maupun tidak
bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang
9Al-Qur’a>n, 4: 29. 10Al-Qur’a>n, 5: 2. 11Al-Qur’a>n, 2: 275. 12Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa, 811.
dapat dimiliki, diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau
dimanfaatkan oleh konsumen.
c. Produk jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau
pelayanan untuk dimanfaatkan oleh konsumen.
d. Perusahaan adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum
yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang dan atau
produk jasa dengan sistem penjualan langsung yang terdaftar
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Konsumen adalah pihak pengguna barang dan atau jasa, dan tidak
bermaksud untuk memperdagangkannya.
f. Komisi adalah imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada
mitra usaha atas penjualan, yang besaran maupun bentuknya
diperhitungkan berdasarkan prestasi kerja nyata yang terkait
langsung dengan volume atau nilai hasil penjualan barang dan atau
produk jasa.
g. Bonus adalah tambahan imbalan yang diberikan oleh perusahaan
kepada mitra usaha atas penjualan, karena berhasil melampaui
target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan
perusahaan.13
h. Ighra>’ adalah daya tarik luar biasa yang menyebabkan orang
lalai terhadap kewajibannya demi melakukan hal-hal atau
13Ibid, 812.
transaksi dalam rangka memperoleh bonus atau komisi yang
dijanjikan.
i. Money game adalah kegiatan penghimpunan dana masyarakat
atau penggandaan uang dengan praktik memberikan komisi dan
bonus dari hasil perekrutan/pendaftaran mitra usaha yang
baru/bergabung kemudian dan bukan dari hasil penjualan produk,
atau dari hasil penjualan produk namun produk yang dijual
tersebut hanya sebagai kamuflase atau tidak mempunyai
mutu/kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan.
j. Excessive Mark-up adalah batas margin laba yang berlebihan yang
dikaitkan dengan hal-hal lain diluar biaya.
k. Member get member adalah strategi perekrutan keanggotaan baru
PLB yang dilakukan oleh anggota yang terdaftar sebelumnya.
l. Mitra usaha/ stockist adalah pengecer/retailer yang menjual/
memasarkan produk-produk penjualan langsung.14
4. Ketentuan Hukum Fatwa DSN-MUI No. No.75/DSN-MUI/VII/2009
Tentang PLBS
Berdasarkan fatwa, sebuah perusahaan MLM dianggap halal dan
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, baik dalam produk
yang dijual maupun operasionalnya, apabila memenuhi 12 poin seperti
yang ditetapkan oleh DSN-MUI sebagai berikut:
14Ibid, 813.
a. Adanya objek transaksi riil yang diperjualbelikan berupa barang
atau produk jasa.
b. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu
yang diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang
haram.
c. Transaksi dalam perdagangan tersebut tidah mengandung unsur
gharar, maysir, riba, dhahar, dzulm, maksiat.
d. Tidak ada harga/ biaya yang berlebihan (excessive mark-up),
sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan
kualitas/manfaat yang diperoleh.
e. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota baik
besaran maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi kerja
nyata yang terkait langsung dengan volume atau nilai hasil
penjualan barang atau produk jasa, dan harus menjadi pendapatan
utama mitra usaha dalam PLBS.
f. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra
usaha) harus jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad)
sesuai dengan target penjualan barang dan atau produk jasa yang
ditetapkan oleh perusahaan.15
g. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh
secara reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan
barang dan atau jasa.
15Ibid.
h. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota
(mitra usaha) tidak menimbulkan ighra>’.
i. Tidak ada eksplotasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus
antara anggota pertama dengan anggota berikutnya.
j. Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk penghargaan dan acara
seremonial yang dilakukan tidak mengandung unsur yang
bertentangan dengan aqidah, syariah, dan akhlak mulia, seperti
syirik, kultus, maksiat, dan lain-lain.
k. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan
berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
anggota yang direkrutnya tersebut.
l. Tidak melakukan kegiatan money game.16
C. Ketentuan Mengenai Akad Dalam Fatwa DSN MUI No.75/VII/2009
Tentang PLBS
Secara bahasa akad atau perjanjian digunakan untuk banyak arti, yang
keseluruhan kembali kepada bentuk ikatan atau penghubungan terhadap
dua hal. Sementara akad menurut istilah adalah keterikatan keinginan diri
dengan keinginan orang lain dengan cara memunculkan adanya komitmen
tertentu yang disyariatkan.17 Akad-akad yang digunakan dalam PLBS
adalah:
16Ibid, 814. 17 Abdullah Al-Mushih dan Shalah Ash-Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, (Jakarta:
Darul Haq, 2004), 26.
1. Akad Bai’/Mura>bahah merujuk kepada substansi Fatwa No.4/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Mura>bahah; Fatwa No.16/DSN-MUI/IX/2000
tentang Diskon dalam Mura>bahah.
Adapun pertimbangan DSN MUI mengeluarkan fatwa tentang akad
mura>bahah ialah untuk mendapatkan kepastian hukum sesuai
dengan prinsip syariah, tentang status diskon dalam transaksi
mura>bahah tersebut. Apakah diskon tersebut menjadi hak penjual
(LKS) ataukah merupakan hak pembeli (nasabah). Biasanya penjual
(LKS) memperoleh potongan harga (diskon) dari penjual pertama
(suplier).18
Akad mura>bahah dikatakan sah, jika memenuhi beberapa rukun
dan syarat sebagai berikut:19
a. Rukun akad mura>bahah
1) Pelaku akad yaitu penjual dan pembeli
2) Objek akad
3) Sighat (ija>b dan qabu>l)
b. Syarat akad mura>bahah
1) Jual beli mura>bahah harus dilakukan atas barang yang telah
dimiliki (hak kepemilikan telah berada ditangan si penjual).
Artinya keuntungan resiko tersebut ada pada penjual sebagai
konsekuensi dari kepemilikan yang timbul dari akad yang sah.
18 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa, 116. 19 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta:Kencana, 2013), 136-137.
2) Mengetahui harga pokok (harga beli), disyaratkan bahwa harga
beli harus diketahui oleh pembeli kedua karena hal ini
merupakan syarat mutlak bagi keabsahan ba’i mura>bahah.
3) Adanya kejelasan margin (keuntungan) yang diinginkan
penjual kedua, keuntungan harus dijelaskan nominalnya
kepada pembeli kedua atau dengan menyebutkan presentase
dari harga beli.
4) Dalam sistem mura>bahah, penjual boleh menetapkan syarat
pada pembeli untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak
pada barang, tetapi lebih baik syarat seperti ini tidak
ditetapkan, karena pengawasan barang merupakan kewajiban
penjual di samping untuk menjaga kepercayaan yang sebaik-
baiknya.
2. Akad Waka>lah bil Ujrah merujuk kepada substansi Fatwa
No.52/DSN-MUI/III/2006 tentang Waka>lah bil Ujrah pada Asuransi
dan Reasuransi Syariah.
Akad waka>lah bil ujrah yang merujuk tentang substansi asuransi
yaitu salah satu bentuk akad waka>lah di mana peserta memberikan
kuasa kepada perusahaan untuk melakukan kegiatan peransuransian
dengan imbalan pemberian ujrah (upah).20Waka>lah bil ujrah
merupakan salah satu jenis akad (perjanjian) di mana salah seseorang
menyerahkan suatu wewenang (kekuasaan) kepada seseorang yang
20 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa, 531.
lain untuk menyelenggarakan sesuatu urusan dan orang lain tersebut
menerimanya dengan imbalan ujrah (fee).21
Dalam mengimplementasikan waka>lah bil ujrah harus memenuhi
rukun dan syarat sebagai berikut:
a. Rukun waka>lah
1) Shihah ija>b qabu>l
2) Pihak yang berakad; pemberi kuasa (muwakkil) dan penerima
kuasa (waki>l).
3) Objek akad; mandat untuk melaksanakan tugas (waki>l).22
b. Syarat-syarat waka>lah
1) Syarat yang mewakilkan
Orang yang mewakilkan haruslah seorang pemilik yang
dapat bertindak terhadap sesuatu yang ia wakilkan. Seorang
bukan pemilik dan orang terkena gangguan jiwa atau anak
kecil yang belum dapat membedakan suatu pilihan
perwakilannya tidak sah, ia kehilangan kepemilikan karena
tidak memiliki hak bertindak.
2) Syarat yang mewakili
Sama dengan yang mewakilkan, pihak yang dapat mewakili
adalah seorang yang berakal.
3) Syarat untuk hak yang diwakilkan
21 Ibid, 542. 22Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer (Bogor: Ghalia Indonesia,
2017), 213.
Syarat utama yang diwakilkan (muwakkal fih) adalah bahwa
hal tersebut bukan tindakan buruk. Selain itu seluk beluk yang
muwakkal fih (objek) harus diketahui persis oleh orang yang
mewakilkannya, kecuali bila diserahkan penuh kepadanya.23
3. Akad Ju’a>lah merujuk kepada substansi Fatwa No.62/DSN-
MUI/XII/2007 tentang akad Ju’a>lah.
Akad ju’a>>lah untuk memberikan pelayanan jasa, baik dalam
sektor keuangan maupun sektor lainnya. Yang menjadi kebutuhan
masyarakat adalah pelayanan jasa yang pembayaran imbalannya
bergantung pada pencapaian hasil yang telah ditentukan dan agar
dalam pelaksanaan pelayanan jasa sesuai dengan prinsip syariah,
maka dari itu DSN MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang
akad ju’a>>lah sebagai dasar transaksi untuk dijadikan pedoman.24
Pengupahan (Ju’a>>lah ) menurut bahasa ialah apa yang diberikan
kepada seseorang karena sesuatu yang dikerjakannya, sedangkan
ju’a>>lah menurut syariah menyebutkan hadiah atau pemberian
seseorang dalam jumlah tertentu kepada orang yang mengerjakan
perbuatan khusus.25
Rukun dan syarat Pengupahan (Ju’a>>lah ) adalah sebagai
berikut:
a. Lafadz. Kalimat itu harus mengandung arti izin kepada orang yang
akan bekerja.
23 Ibid, 214. 24 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa, 371. 25 Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik, 188.
b. Orang yang menjanjikan upah. Dalam hal ini orang yang
menjanjikan upah boleh orang yang memberikan pekerjaan itu
sendiri atau orang lain.
c. Pekerjaan yang akan dilakukan.
d. Upah. Upah harus jelas, berapa yang akan diberikan sesuai dengan
transaksi yang telah dilakukan.26
4. Akad Ija>rah merujuk kepada substansi Fatwa No.9/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ija>rah.
Sewa (ija>rah) berasal dari kata al-ajru artinya ganti, upah atau
menjual manfaat. Secara syariah para ulama’ berbeda-beda
mendefinisikan ija>rah, salah satunya pendapat yang dikemukakan
oleh Zuhaily mengatakan bahwa ija>rah adalah transaksi pemindahan
hak guna atas barang atau jasa dalam batasan waktu tertentu melalui
pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan hak
pemilikan atas barang.27
Syarat sewa-menyewa (ija>rah) adalah sebagai berikut:
a. Manfaatnya diketahui, karena ija>rah seperti jual beli dan jual
beli disyaratkan barang harus diketahui.
b. Manfaatnya diperbolehkan.
c. Biaya sewa diketahui.28
5. Akad-akad lain yang sesuai dengan prinsip syariah setelah dikeluarkan
fatwa oleh DSN-MUI.
26 Ibid, 189. 27 Ibid, 185. 28 Ibid, 186.
D. Ketentuan Mengenai Bonus Dalam Fatwa DSN MUI No.75/VII/2009
Tentang PLBS
Suatu yang khas dari MLM adalah adanya sistem penjenjangan atau
tingkatan untuk setiap distributor yang bergabung sesuai dengan
prestasinya. Setiap distributor yang mampu merekrut beberapa downline,
secara otomatis peringkanya akan naik.29 Semakin tinggi tingkatan
distributor maka akan mendapatkan bonus/komisi yang semakin banyak.
MLM menawarkan peluang komisi atau bonus dengan jumlah yang luar
biasa. Komisi berkaitan dengan omset penjualan secara pribadi atau
kelompok. Sedangkan bonus merupakan hadiah apabila seorang distributor
telah mencapai target-target tertentu. Dalam bisnis MLM, komisi dan
bonus sangat berkait dengan prestasi dari distributor.30
Dalam fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang PLBS, yang dimaksud
Bonus adalah tambahan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada
mitra usaha atas penjualan, karena berhasil melampaui target penjualan
barang dan atau produk jasa yang ditetapkan perusahaan. Sedangkan
Komisi adalah imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada mitra
usaha atas penjualan, yang besaran maupun bentuknya diperhitungkan
berdasarkan prestasi kerja nyata yang terkait langsung dengan volume atau
nilai hasil penjualan barang dan atau produk jasa.31 Komisi dan bonus
tersebut dimaksudkan sebagai penghargaan atas prestasi para
distributornya dan mendorong mereka bekerja lebih maksimal. Komisi dan
29 Kuswara, Mengenal MLM Syariah, 50. 30 Ibid, 53. 31 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa, 812.
bonus berfungsi sebagai alat promosi yang diharapkan dapat menarik
anggota baru untuk bergabung.32
Sebenarnya dalam Islam diperbolehkan adanya imbalan, namun dengan
kerja nyata dari si penerima imbalan tersebut. Dalam fatwa ini imbalan
atau bonus dan komisi atau royalty boleh hukumnya, asalkan memenuhi
kriteria:
1. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota baik besaran
maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi kerja nyata yang
terkait langsung dengan volume atau nilai hasil penjualan barang atau
produk jasa, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha dalam
PLBS.
2. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha)
harus jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai dengan
target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan oleh
perusahaan.
3. Tidak boleh ada komisi atau bonus pasif yang diperoleh secara reguler
tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.
4. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara
anggota pertama dengan anggota berikutnya.33
Mencari keuntungan dalam bisnis pada prinsipnya merupakan boleh
dan tidak ada nash pun yang membatasi margin keuntungan, misalnya
25%, 50%, 100% dari modal. Tingkat keuntungan berapapun besarnya
32 Kuswara, Mengenal MLM Syariah, 54. 33Ardito Bhinadi, Muamalah Syar’iyyah Hidup Barokah (Yogyakarta: Deepublish, 2012),
110.
selama tidak mengandung unsur-unsur keharaman dan kezhaliman dalam
prakteknya, maka hal itu dibenarkan syariah.34 Dapat disimpulkan bahwa
bonus atau komisi harus sesuai dengan kerja nyata distributor, sesuai akad
perjanjian dengan target penjualan barang dan atau produk jasa yang
ditetapkan oleh perusahaan. Tidak diperbolehkan terdapat unsur dzulm
(kedzaliman) dalam pemenuhan hak dan kewajiban. Salah satunya
terdapat passive income, yakni pendapatan yang terus-menerus meskipun
sudah tidak bekerja lagi.35 Karena passive income merupakan suatu bentuk
kedzaliman seorang upline mengambil hak downlinenya tanpa adanya
usaha secara nyata dari upline tersebut, seperti melakukan pembinaan
secara langsung.
E. Konsep Ighra>’ Dalam Fatwa DSN MUI No.75/VII/2009 Tentang
PLBS
Bisnis direct selling atau multilevel marketing (MLM) semakin
berkembang meskipun ada banyak persepsi negatif di kalangan
masyarakat. Bahkan banyak orang yang tetap mendirikan perusahaan
penjualan berjenjang dan bergabung menjadi distributor bisnis ini.36 Hal
ini salah satunya dikarenakan adanya daya tarik luar biasa yang
ditawarkan oleh bisnis multilevel marketing atau sering disebut dengan
Ighra>’. Ighra>’ adalah daya tarik luar biasa yang menyebabkan orang
34 Sardarafika, “Adakah Batasan Margin Keuntunan di Dalam Syariah?,” dalam
https://sardarafika.wordpress.com/2015/12/03/adakah-batasan-margin-keuntungan-di-dalam-
syariah/, (diakses pada tanggal 4 Agustus 2020, jam 14.53).
35 Ardito Bhinadi, 287. 36 Kuswara, Mengenal MLM Syariah, 36.
lalai terhadap kewajibannya demi melakukan hal-hal atau transaksi dalam
rangka memperoleh bonus atau komisi yang dijanjikan.37
Salah satu daya tarik yang paling menarik dari bisnis MLM adalah dari
sisi kompensasi. Sangat berbeda dengan sistem gaji bagi pegawai yang
bersifat linier dan naik secara berkala, penghasilan dari bisnis ini bersifat
eksponensial. Setiap jenjang memiliki sumber penghasilan yang boleh
dikata tanpa batas, sesuai prestasi si distributor. Bisa berbentuk aneka
bonus dan komisi, serta bentuk lainnya. Tidak mengherankan jika
penghasilan distributor yang sukses dalam bisnis ini bisa mengalahkan
penghasilan para profesor seperti, dokter, pengacara, akuntan, atau yang
lainnya.38 Bisnis apapun jika memiliki jaringan pemasaran yang solid akan
membuahkan keuntungan yang berlipat ganda dan bisnis MLM memiliki
sistem jaringan pemasaran yang sangat baik. Selain itu dalam menarik
konsumen untuk menjadi distributornya, pengusaha multi level marketing
cenderung melakukan dengan menjanjikan pemberian bonus yang luar
biasa (luxurius) untuk ukuran masyarakat kita.39 Padahal untuk
menentukan besaran bonus sebenarnya tergantung kesepakatan antara
mitra dengan perusahaan. Biasanya kesepakatan ini akan terjadi pada saat
merekrut mitra baru. Keuntungan yang diberikan akan menjadi salah satu
fasilitas yang ditawarkan oleh perusahan demi kesejahteraan mitra. Pada
umumnya, presentase keuntungan yang akan diberikan besarnya 10% dari
laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan. Namun, ada pula perusahaan
37 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa,812. 38 Kuswara, Mengenal MLM Syariah, 36-37. 39 Ibid, 39.
yang memberikan keuntungan 7,5%, 5%, bahkan 2,5% dari laba
bersihnya. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh waktu pemberian bonus dan
juga kondisi keuangan bisnisnya.40
Dalam menjalakan bisnis dengan sstem MLM perlu mewaspadai
dampak negatif psikologis yang mungkin timbul sehingga mebahayakan
kepribadian. Menurut Dewan Syariah Partai Keadilan melalui Fatwa
No.02/K/DS-P/VI/11419, yaitu :
1. Obsesi yang berlebihan untuk mencapai target penjualan tertentu
karena terpacu oleh sistem dalam MLM.
2. Suasana tidak kondusif yang kadang mengarah pada pola hidup
hedonis sekuler ketika mengadakan acara rapat dan pertemuan bisnis.
3. Melalaikan tugas dan ke luar dari pekerjaan tetap karena terobsesi akan
mendapat harta yang banyak dalam waktu singkat.
Sistem ini akan memperlakukan seseorang (mitranya) berdasarkan
target-target penjualan kuantitatif material yang mereka capai yang pada
akhirnya dapat mengindikasikan seseorang yang berjiwa materialis dan
melupakan tujuan asasinya untuk dekat kepada Allah di dunia dan
akhirat.41
Konsep ighra>’ dalam batas tertentu bisa jadi hal yang positif, karena
seseorang akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan atau bekerja lebih
keras. Tanpa ada motivasi orang cenderug bermalas-malasan, hanya saja
40 QM Financial,”2 Cara Menentukan Besarnya Bonus Karyawan yang Diterina
dariPerusahan,” dalam https://www.qmfinancial.com/2019/03/cara-menentukan-besarnya-bonus-
karyawan/, (diakses pada tangga 5 Sptember 2020, jam 15.00) 41Agus Marimin, Abdul Haris Romdhoni, dan Tira Nur Fitria, “Bisnis Multi Level
Marketing (MLM) Dalam Pandangan Islam,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 02 (2016), 111.
motivasi tidak boleh berlebihan. Ini menjadi peringatan bagi para pelaku
MLM agar motivasi ang diberikan kepada calon membernya dilakukan
secara wajar tidak berlebih-lebihan. Sebenarnya tindakan berlebih-lebihan
itu terlarang dalam hal apapun termasuk beribadah, misalnya sholat
sunnah 1000 rakaat setiap malam dan puasa sepanjang tahun tanpa
istirahat. Jadi pengertian berlebihan dalam memberikan iming-iming ini
bersifat universal, tidak hanya dalam bisnis MLM.42
42 H.M. Sofwan Jahari, “Fatwa MUI Mengenai MLM” dalam
https://www.stiualhikmah.ac.id/index.php/artikel-ilmiah/116-fatwa-mui-mengenai-mlm, (diakses
pada tanggal 4 Mei 2020 jam 13.46).
40
BAB III
BISNIS MILAGROS REPEAT ORDER DI AGEN MILAGROS
PONOROGO
A. Gambaran Umum Tentang Perusahaan Milagros
1. Sejarah Bisnis Milagros
PT. Patra Graha merupakan suatu perusahaan yang telah didirikan
pada tanggal 23 Oktober 2003. Pada awal mulanya perusahaan ini
bergerak dalam bidang kontruksi. Bersama dengan kemajuan prestasi
yang dicapai, perusahaan mulai melaksanakan perluasan ke bermacam
bidang usaha mulai dari pembelajaran, agro industri, sampai kebidang
teknologi dan data. Perusahaan berkembang meningkatkan sayap
bisnisnya di bidang Customer Goods, dengan basis CRP (Customer
Refferal Program) yaitu program yang didesain guna memenuhi
kebutuhan serta kesejahteraan konsumen. PT. Patra Graha memiliki
visi yang sangat panjang, salah satunya adalah untuk menuntaskan
setiap permasalahan dengan sistem bisnis yang simpel, mengasyikkan,
serta lebih berharga kepada sesama. Akhirnya dibentuklah anak
perusahaan yang bergerak dalam bidang Customer Goods dengan
nama PT. Milagros Indonesia Megah.1
PT. Milagros Indonesia Megah adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang Direct Selling. Produk yang dijual merupakan air
1Admin_Milagros, “Perusahaan Milagros 100% Milik Anak Bangsa,” dalam
https://www.agenmilagros.id/perusahaan-milagros-100-milik-anak-bangsa/, (diakses pada tanggal
10 Maret 2020, jam 08.45)
minum dalam kemasan alami yaitu milagros. Sumber air milagros
ditemukan oleh K.H Mansyur yang berasal dari mata air Gunung Salak
di Sukabumi, Jawa Barat.2 Selain memasarkan produknya, perusahaan
juga memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk membangun
dan memiliki bisnisnya sendiri. Jiwa entrepreneurship dan
kemandirian ekonomi adalah inspirasi besar yang menjiwai latar
belakang berdirinya perusahaan ini. Demi mengawal kelancaran
program yang diusungnya, perusahaan ini berkomitmen untuk
menghadirkan produk yang berkualitas serta jelas fungsi dan
manfaatnya. Dalam program yang ditawarkan, asas “win win solution”
adalah landasan dasar yang dipilih demi membangun kesejahteraan
perusahaan dan para mitranya.3
Salah satu mitra usaha milagros di Ponorogo adalah agen Maria
Berkah Milagros. Siti Mariyam adalah owner maria berkah milagros,
awalnya konsumen dari produk milagros yang digunakan sebagai
kesehatan. Ibu kandungnya mengalami sakit asam urat yang dengan
rutin mengkonsumsi milagros. bisnis yang dijalankan saat itu adalah
onlineshop bermacam-macam produk kebutuhan rumah tangga, jadi
belum fokus pada bisnis milagros. Ketika ada customer yang memesan
produk milagros dan sering ikut dalam pertemuan atau seminar
miracle milagros, akhirnya berniat menjalankan bisnis milagros.
2Siti Mariyam, Hasil Wawancara,Ponorogo, 10 April 2020. 3---, ”Tentang Milagros,” dalam https://milagros.co.id/about-us, (diakses pada tanggal 10
Maret 2020, jam 09.30)
Tertarik menjalankan bisnis karena dengan membeli langsung di stokis
milagros mendapatkan harga yang lebih murah dan bonus yang
ditawarkan sangat banyak. Bonus dalam bisnis ini cair setiap minggu
yaitu pada hari Senin. Pada saat itu menjalankan dua bisnis yaitu
onlineshop dan bisnis milagros, kemudian disarankan oleh upline
untuk fokus pada satu bisnis, setelah berdiskusi dengan suami maka
memilih fokus pada bisnis milagros.4
Mulai menjalankan usaha milagros sejak menikah, kemudian
berangkat lagi ke Hongkong. Setelah kembali di Indonesia Januari
2019 untuk fokus mengembangkan bisnis milagros. Siti Mariyam
terkenal sebagai seorang ibu rumah tangga yang dulunya mempunyai
usaha onlineshop yang sudah besar sampai sudah punya toko, lebih
memilih fokus ke bisnis milagros. Sampai saat ini berjalan selama satu
tahun tiga bulan dan sudah mencapai tingkat Leader atau tingkatan
pertama.5
2. Visi dan Misi Perusahaan Milagros
Visi dan misi milagros di Ponorogo sama dengan visi dan misi
perusahaan milagros pusat yaitu sebagai berikut :
a. Visi perusahaan milagros adalah menciptakan kekayaan,
kesejahteraan, dan bebahagiaan bersama.
4 Siti Mariyam, Hasil Wawancara, Ponorogo, 10 April 2020. 5 Ibid.
b. Misi perusahaan milagros adalah menyelesaiakan setiap masalah
dengan cara yang sederhana, menyenangkan, dan lebih berharga
untuk sesama.6
3. Legalitas Hukum Perusahaan Milagros
Nama Perusahaan : PT. Milagros Indonesia Megah
Notaris : Hj. Devi Kartini Rosaswati, S.H., M.Kn.
SK MENKUMHAM : AHU-2435995.AH.01.01.Tahun 2015
SIUP : No.0133/IUP/I/2016/BPPT
SITU : No.0128/IG/I/2016/BPPT
TDP :101114622041
NPWP : 73.205.228.7-428.000
Direktur Utama : Angga Pambudi Adji
Alamat Kantor : Paska Hyper Square Blok F8-F10, Jl. Pasir
Kaliki, Bandung, Jawa Barat.7
Legalitas hukum ini adalah untuk perusahaan milagros pusat yang
berada di Bandung, Jawa Barat. Stokist atau mitra usaha milagros telah
menyebar di seluruh Indonesia, dalam hal ini yang dibahas berada di
Ponorogo. Stokist atau mitra usaha milagros tidak memiliki legalitas
hukum secara resmi, karena dalam menjalankan bisnis milagros setiap
orang yang sudah menjadi mitra usaha akan mendapatkan hak
kemitraan bisnis dan hak usaha. Sehingga otomatis berhak
menjalankan bisnisnya baik secara online dengan mengandalkan media
6---, ”Tentang Milagros,” dalam https://milagros.co.id/about-us, (diakses pada tanggal 10
Maret 2020, jam 10.10) 7Starter Kit, Company Profile, (Bandung: Head Office Milagros, 2019), 5.
sosial dan menawarkan langsung ke orang lain maupun menjualnya di
toko.8
4. Produk Milagros
PT. Milagros Indonesia Megah merupakan sebuah perusahaan
yang memproduksi produk untuk kesehatan yang bernama milagros.
Milagros adalah air minum dalam kemasan yang alami yang disebut
dengan air alkali dengan pH 9,5. Istilah alkaline atau alkali berasal dari
bahasa Arab, yakni “Al-Qoli”, yaitu unsur ion garam yang terkandung
dalam elemen logam basa.9 Produk milagros telah lulus uji sertifikasi
dari pengawasan makanan dan minuman yaitu:
a. Sertifikat BPOM RI 265213001794
b. Sertifikat Halal MUI No. 00120071990215
c. Sertifikat SNI dan ISO 900110
Dalam bisnis milagros harga jual produk ditetapkan oleh
perusahaan pusat, apabila terjadi perubahan harga maka perusahaan
akan menginformasikan kepada seluruh mitra usaha. Mitra usaha tidak
diperbolehkan menjual produk dibawah standar harga (harga eceran
kemasan botol ataupun kemasan dus).11 Di Ponorogo harga produk
sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan pusat yaitu sebagai
berikut:12
8 Suprih, Hasil Wawancara, Ponorogo, 15 Mei 2020. 9 Starter Kit, Produk Milagros, (Bandung: Head Office Milagros, 2019), 1. 10 Ibid, 6. 11 Siti Mariyam, Hasil Wawancara,Ponorogo, 9 Januari 2020. 12 Starter Kit, Marketing Plan,(Bandung: Head Office Milagros, 2019),2.
Tabel 3.1 : Harga Produk
Nama
Produk
Harga
Mitra BV Isi Harga Non Mitra
Milagros
Drinking
Water
Rp.300.000
/Dus
10 12 Botol
@612 ml
Rp.350.000/
Dus
Rp.35.000/
Botol
Milagros
Beauty
Treatment
Rp.300.000
/Dus
10 2 Botol
@20 ml
Rp.350.000/
Dus
Rp.210.000/
Botol
5. Milagros Repeat Order
PT. Milagros Indonesia Megah adalah sebuah institusi bisnis yang
mengkhususkan dirinya untuk bergerak di bidang Customer Refferal
Program yaitu sebuah program yang menawarkan produk dan
memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk membangun dan
memiliki bisnisnya sendiri.13
Repeat Order (RO) adalah pembelanjaan atau pembelian ulang
produk-produk perusahaan yang dilakukan oleh mitra usaha. Dalam
bisnis milagros mitra usaha akan menerima kartu RO sebagai
kompensasi atas pembelanjaan atau pembelian ulang produk-produk
perusahaan yang nantinya akan menjadi bagian bonus yang diterima
oleh mitra usaha. Pembelian paket RO di maria berkah milagros
Ponorogo sama seperti ketentuan yag ditetapkan oleh perusahaan
milagros pusat. Paket RO hanya boleh dibeli oleh orang yang sudah
menjadi mitra usaha milagros, yang belum menjadi member tidak
13Starter Kit, Company Profile, 2.
boleh membeli paket RO. Harga satu dus produk milagros Rp.
350.000, dengan paket RO maka harga satu dus produk milagros
Rp.300.000 dan mendapatkan kartu RO dengan cashback Rp.30.000
seumur hidup, setelah diinput ke web milagros akan langsung masuk
ke rekening mitra usaha. 14
Kartu RO dibedakan menjadi dua yaitu pertama RO pribadi seperti
yang dijelaskan sebelumnya yaitu mendapatkan cashback sebesar Rp.
30.000 masuk dalam id atau akun di web milagros, setelah genap Rp.
100.000 baru akan ditransfer ke rekening bank mitra usaha. Kedua RO
upgrade hak usaha yaitu seorang mitra usaha harus menambah hak
usaha dengan melakukan pembelian produk milagros, jika tidak
melakukan pembelian maka belum bisa mendapatkan cashback
sebesar Rp. 30.000.15
B. Akad dan Mekanisme MLM Milagros
Bisnis Milagros memberikan peluang bisnis kepada setiap mitra usaha
yang bergabung, mekanisme MLM milagros di Ponorogo hampir sama
dengan mekanisme MLM pada umumnya yakni menjual, mengajak,
mengajarkan, membangun jaringan, serta membina dan memotivasi mitra
usaha. Model transaksi di milagros berawal dari perekrutan member atau
mitra, perekrutan dilakukan oleh garis sponsorisasi dari mitra usaha yang
bersangkutan ke atas disebut upline. Sedangkan garis sponsorisasi dari
mitra usaha yang bersangkutan ke bawah disebut downline. Banyak
14Siti Mariyam, Hasil Wawancara,Ponorogo, 9 Januari 2020. 15 Retna Sri Wuansari, Hasil Wawancara, Ponorogo, 15 Mei 2020.
metode yang dilakukan untuk merekrut mitra baru di antaranya, upline
mempromosikan atau mengajak langsung kepada orang-orang terdekat,
promosi menggunakan media sosial yaitu facebook, instagram, telegram,
whatsapp, melakukan demo untuk membuktikan khasiat dari produk
milagros yaitu membandingkan air biasa dengan air milagros, kemudian di
teteskan dengan betadine/ obat merah, hasilnya air milagros akan tetap
berwarna bening sedangkan air biasa akan keruh serta menceritakan
testimony maupun manfaat produk milagros.16
Setiap orang tanpa membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, dan
badan usaha Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi
mitra usaha sepanjang memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan
perusahaan. Syarat-syarat untuk menjadi seorang mitra usaha bisnis
milagros adalah sebagai berikut:
1. Harus disponsori17 oleh seorang mitra usaha
2. Warga Negara Indonesia (WNI)
3. Berusia minimal 17 tahun atau telah menikah
4. Tidak cacat mental, berada di bawah perwalian/pengampuan
5. Melampirkan fotocopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih
berlaku
6. Mengisi data-data pribadi lainnya yang tercantum dalam formulir
pendaftaran mitra usaha dan membayar biaya yang telah ditetapkan
oleh perusahaan sebagai pembelian paket produk.18
16Siti Mariyam, Hasil Wawancara,Ponorogo, 10 April 2020. 17Sponsor adalah mitra usaha yang memperkenalkan dan mereferensikan program
pemasaran kepada calon mitra usaha yang kemudian secara resmi menjadi mitra usaha.
Dengan menjadi mitra usaha, maka seseorang berhak untuk
mendapatkan diskon atas produk milagros. Mitra usaha adalah mitra
perusahaan yang dapat menjalankan aktivitas pemasaran usahanya. Cara
bergabung menjadi mitra usaha bisnis milagros di ponorogo sama seperti
ketentuan dari perusahaan milagros pusat yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan pendaftaran dengan membeli produk milagros sesuai
dengan paket yang ditawarkan dalam pembelian produk milagros.
Pembelian produk milagros terdapat tiga paket yang ditawarkan
sebagai berikut:
2. Tabel 3.2 : Paket Pembelian Produk Milagros
Keterangan
Paket Customer
Plan Paket Gold Paket Diamond
Biaya
Pendaftaran Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000
Harga Rp.300.000 Rp.1.200.000 Rp.2.100.000
Produk
1 dus milagros
4 dus milagros
7 dus milagros
Hak usaha 1 hak usaha 4 hak usaha 7 hak usaha
Staterkit 1 Staterkit 4 Staterkit 7 Staterkit
Keuntungan
Potensi komisi
pairing (komisi
pasangan Rp.
240.000/hari
atau Rp.
7.200.000/bulan
Potensi komisi
pairing (komisi
pasangan Rp.
720.000/hari atau
Rp.
21.600.000/bulan
Potensi komisi
pairing (komisi
pasangan Rp.
1.680.000/hari atau
Rp.
50.400.000/bulan
18Starter Kit, Kode Etik Perusahaan,(Bandung: Head Office Milagros, 2019 ),4.
3. Melakukan regristrasi melalui web, sebelumnya mengisi formulir
pendaftaran yang telah disediakan.
4. Menjadi mitra usaha19
Pembelian paket dapat dilakukan secara bertahap mulai dari paket
curtomer plan, kemudian paket gold, dan yang terakhir paket diamond.
Untuk paket diamond dapat dilengkapi dengan batasan waktu selama tiga
bulan dengan total tujuh dus. Dengan paket diamond berpeluang bisa
mendirikan agen resmi atau stokist resmi milagros, karena itu syarat untuk
menjadi agen resmi milagros.20 Dengan melakukan pembelian produk
minimal 10 BV (dus) mitra usaha dapat menjalankan bisnis milagros.
Karena mitra usaha akan mendapatkan hak usaha yaitu izin yang diberikan
oleh perusahaan kepada mitra usaha untuk menikmati manfaat ekonomi
dari kegiatan pemasaran perusahaan seumur hidup bahkan dapat
diwariskan. Dalam menjalankan usaha seorang mitra usaha akan
mendapatkan kartu hak usaha yang berfungsi sebagai tanda pengenal yang
sekaligus sebagai bukti kepemilikan hak usaha yang diberikan oleh
perusahaan bahwa mitra usaha tersebut telah tercatat secara resmi sebagai
pemegang hak usaha.21
Mitra usaha yang sudah bergabung dengan bisnis milagros selain hanya
untuk dikonsumsi pribadi, bisa menjualkan produk untuk membesarkan
jaringan agar bisa memperoleh bonus. Mitra usaha dalam menjalankan
bisnis harus mematuhi kode etik perusahaan yag terdapat dalam starter kit
19Starter Kit, Marketing Plan,2. 20 Suprih, Hasil Wawancara, Ponorogo, 15 Mei 2020. 21Ibid..
milagros. setelah menjadi mitra usaha dan berhasil menjualkan produk dan
mengembangkan jaringan, maka mitra akan diberikan bonus sesuai dengan
marketing plan bisnis milagros.22
C. Marketing Plan Dalam Pembagian Bonus MLM Milagros.
Bisnis Milagros memberikan beberapa macam bonus maupun komisi
kepada mitra usaha yag berhasil menjualkan produk maupun memperluas
jaringan mitranya. Bonus adalah tambahan imbalan yang diberikan oleh
perusahaan kepada mitra usaha karena telah berhasil mencapai target
penjualan atau kondisi tertentu sesuai dengan syarat-syarat yang telah
ditetapkan perusahaan. Bonus yang diberikan kepada setiap mitra berbeda-
beda, tergantung level dan jenis bonus yang didapatkan dan kualifikasi
yang diperoleh sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan untuk setiap
bonus. Jenjang karir bisnis milagros Ponorogo sama dengan perusahaan
milagros pusat yaitu dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.3 : Jenjang Karir Bisnis Milagros
Peringkat Omset Upgrade
Leader 750 BV kiri 750 BV kanan
Core Leader 2.500 BV kiri 2.500 BV kanan
Leader Club 10.250 BV kiri 10.250 BV kanan
Executive Leader 40.000 BV kiri 40.000 BV kanan
Manager 100.000 BV kiri 100.000 BV kanan
Director 750.000 BV kiri 750.000 BV Kanan
22Siti Mariyam, Hasil Wawancara, Ponorogo, 10 April 2020.
Peringkat seorang mitra usaha diperoleh berdasarkan perimbangan
perhitungan total akumulasi omset dari sejak awal seorang mitra usaha
bergabung tanpa memperhatikan batas waktu. Misalnya peringkat
leader target omset 750 BV kiri dan 750 BV kanan berarti jumlah
anggota yang berhasil disponsori di kaki kiri jumlahnya 750 BV
downline dan kaki kanan 750 BV downline.23 Berikut marketing plan
yang diberikan kepada mitra usaha dengan menjalankan dua pilihan
program yaitu:
1. Marketing plan A
Bonus dalam plan A dihutung berdasarkan jumlah omset plan A
yang terjadi. Ada tiga bonus yang ditawarkan dalam plan A :
a. Bonus sponsor adalah bonus yang diberikan apabila orang yang
disponsori telah memiliki akumulasi omset plan A sebesar 10 BV
atau lebih. Adapun besarnya bonus sponsor ini adalah Rp.40.000,-
/orang. Bonus ini hanya diberikan sekali dan tidak berlaku
kelipatan.24
b. Bonus Pairing Omset adalah bonus yang diberikan apabila terjadi
perimbangan omset plan A dari dua kaki yang berbeda masing-
masing sebesar 10 BV. Besarnya bonus pairing omset adalah Rp.
20.000,-/ pairing omset.25
c. Bonus generasi adalah bonus yang diberikan apabila orang yang
disponsori mendapatkan bonus pairing omset. Besar bonus
23 Siti Mariyam, Hasil Wawancara, Ponorogo, 10 April 2020. 24 Starter Kit, Marketing Plan, 2. 25 Ibid, 3.
generasi adalah 10% dari total bonus pairing omset yang diterima
oleh orang yang disprosori.26 Bonus ini berlaku hingga 10 generasi
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dari perusahaan.
Besarnya bonus generasi untuk setiap generasi atau yang
disponsori adalah Rp. 2.000,-.27
2. Marketing Plan B
Bonus plan B dihitung berdasarkan jumlah omset yang terjadi di
plan B, ada lima bonus yang ditawarkan dalam plan B:
a. Bonus Pelanggan adalah bonus yang disediakan berdasarkan omset
plan B pribadi dan omset plan B grup tanpa memandang peringkat.
Bonus pelanggan ini berlaku sampai dengan 10 level. Syarat untuk
memperoleh bonus pelanggan dengan cara melakukan belanja
produk minimal 10 BV dan masuk di omset plan B. Perhitungan
bonus pelanggan dilakukan secara kompres berdasarkan aktivitas
omset plan B pada bulan berjalan.28 Misalnya level 1 dengan 10
BV maka 10 BV x Rp. 3.000 = Rp 30.000,-.29
b. Bonus jaringan adalah bonus yang dihitung berdasarkan omset
plan B pribadi dan omset plan B grup yang dispronsori. Syarat
untuk memperoleh bonus jaringan adalan melakukan belanja
pribadi minimal 10 BV dan memenuhi kualifikasi omset.30
26 Ibid, 4. 27 Siti Mariyam, Hasil Wawancara, Ponorogo, 10 April 2020. 28 Starter Kit, Marketing Plan, 5. 29 Siti Mariyam, Hasil Wawancara, Ponorogo, 10 April 2020. 30 Starter Kit, Marketing Plan, 6.
Misalnya peringkat leader dengan syarat omset grup sebesar 250
BV mendapatkan bonus senilai Rp. 1.250/BV.31
c. Bonus Kepemimpinan adalah bonus yang diperuntukkan kepada
para mitra usaha yang telah mencapai peringkat minimal Executive
Leader dan berhasil membimbing downline-nya untuk juga
mencapai peringkat minimal Executive Leader. Melakukan belanja
pribadi di plan B minimal 10 BV dan memenuhi persyaratan yang
diberlakukan pada bonus jaringan serta side volume yang
ditentukan oleh perusahaan.32
Gambar 3.1
Ilustrasi Bonus Kepemimpinan
Dari ilustrasi tersebut dapat dijelaskan bahwa jika telah
mencapai peringkat Director dan memenuhi kualifikasi yang telah
31 Siti Mariyam, Hasil Wawancara, Ponorogo, 10 April 2020. 32Starter Kit, Marketing Plan, 6.
ditetapkan, maka berhak menikmati bonus Director sebesar 1%,
0.5%, 0.75%, dan 0.75%. Sebagai seorang qualified Director
berhak atas bonus Manager sebesar 0.75% dari PGRO (Personal
Group RO ) downline qualified Executive Leader tingkat kedua
hingga satu tingkat di bawah downlineyang berperingkat qualified
Manager. Seorang Director akan menerima bonus kepemimpinan
Director sebesar 0.75% dari PGRO yang dihitung mulai dari
downline Executive Leader tingkat kedua hingga satu generasi
dibawah downline yang juga berperingkat qualified Director.33
d. Bonus Sharing Omset adalah perusahaan menganggarkan dana dari
total omset belanja bulanan di plan B, bagi mitra usaha yang
berhasil meraih peringkat Qualified Executive Leader ke atas.
Syaratnya dengan cara melakukan belanja di plan B minimal 10
BV dan memenuhi persyaratan total omset grup minimum.34
e. Bonus Reward adalah bonus yang diberikan perusahaan dari
mengalokasikan bonus total omset plan B. Bonus Reward
didapatkan untuk peringkat eksekutif leader.35 Bonus Reward yang
diberikan yaitu jalan-jalan ke luar negeri dengan gratis tiga bulan
sekali dari perusahaan dengan syarat tiga kali berturut-turut
tembus omset. Selain itu ada bonus lainnya yaitu pendanaan,
mobil dan rumah dalam bentuk uang tunai dengan syarat enam kali
33 ---, “Bonus RO,” dalam https://infobisnismilagros.blogspot.com/2016/10/bonus-
ro.html, (diakses pada tanggal 10 Maret 2020, jam 08.14). 34Starter Kit, Marketing Plan, 7. 35 Ibid, 8.
berturut-turut tembus omset yang ditentukan perusahaan. Untuk
reward cash akan diberikan setiap awal tahun oleh perusahaan.36
D. Daya Tarik Bisnis Milagros
Dalam bisnis milagros ada beberapa daya tarik yang bisa membuat
orang berminat untuk membeli produknya maupun untuk bergabung dalam
bisnis milagros. Daya tarik dalam bisnis milagros di Ponorogo antara lain :
1. Testimony Hasil Produk
Pebisnis milagros pada dasarnya merupakan customer dari para
distributor. Kebanyakan para mitra awalnya menggunakan produk
untuk kesehatan karena melihat dari testimony produk, di mana banyak
yang sembuh dengan produk milagros. Seperti yang dialami oleh
Retna yang awalnya berniat untuk menyembuhkan penyakit asam
lambung dan akhirnya sembuh setelah menghabiskan sebanyak empat
dus milagros, kemudian tertarik untuk menjalankan bisnis milagros.37
Orang tertarik membeli produk milagros untuk membuktikan khasiat
dari air milagros. Hasil produk merupakan daya tarik awal bagi
masyarakat untuk masuk dalam bisnis milagros.38
2. Event Milagros
Perusahaan secara rutin menyelenggarakan dan membuat program
pelatihan-pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kompetensi mitra
usaha setiap hari Senin sampai Minggu. Adapun materi pelatihan yaitu
cara memperkenalkan starter kit kepada calon mitra usaha, cara
36 Siti Mariyam, Hasil Wawancara,Ponorogo, 10 April 2020. 37 Retna Sri Wulansari, Hasil Wawancara, Ponorogo, 15 Mei 2020. 38 Siti Mariyam, Hasil Wawancara,Ponorogo, 10 April 2020.
memperkenalkan bisnis penjualan langsung, cara memperkenalkan
produk, cara merekrut orang yang bersedia menjadi mitra, dan materi
tentang bagaimana mengembangkan jaringan yang dilakukan setiap
hari dan setiap minggu. Sedangkan materi seminar dengan
mendatangkan public speaker dari kalangan profesional mengenai
bagaimana cara marketing yang baik dan pengembangan jaringan
biasanya dilaksanakan setiap satu tahun sekali.39 Event yang diadakan
oleh perusahaan milagros diantaranya seminar miracle inside, Mcd7,
kelas online, dan event lainnya. Adapun beberapa kegiatan yang
mengharusnya peserta membayar biaya pendaftaran. Anggarita yang
konsisten menabung untuk mengikuti event tahunan dari milagros
yaitu Mcd7 yang merupakan acara untuk memperingati hari
ulangtahun milagros yang diadakan di kantor pusat milagros.40
3. Bonus
Bonus yang ditawarkan dalam bisnis milagros sangat banyak
jenisnya sebagaimana dipaparkan dalam marketing plan pada bisnis
milagros. Untuk menentukan besaran bonus sebenarnya tergantung
kesepakatan antara mitra dengan perusahaan milagros. Keuntungan
yang diberikan akan menjadi salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh
perusahan demi kesejahteraan mitra. Pada bisnis milagros presentase
pembagian bonus jaringan adalah :
39 Ibid. 40 Aggarita, Hasil Wawancara, Ponorogo, 10 April 2020.
Tabel 3.4 : Bonus Jaringan
Bisnis milagros aslinya adalah membangun aset dengan
mengembangkan jaringannya semakin tinggi levelnya maka akan
mendapatkan bonus yang semakin besar. Selain itu bonus reward yang
ditawarkan untuk mitra usaha adalah jalan-jalan keluar negeri, umrah,
pendanaan, bahkan rumah.41
41 Siti Mariyam, Hasil Wawancara, Ponorogo, 10 April 2020.
58
BAB IV
BISNIS MILAGROS REPEAT ORDER DI AGEN MILAGROS
PONOROGO PERSPEKTIF FATWA DSN MUI TENTANG
SISTEM PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH
A. Akad Dalam Jual Beli Milagros Repeat Order di Agen Milagros
Ponorogo Perspektif Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 Tentang PLBS
Mekanisme kerja bisnis MLM pada umumnya adalah menjual produk,
mengajak dan membimbing orang lain untuk bergabung di dalam grupnya,
membangun organisasi serta membina dan memoivasi mitra usaha. Akad-
akad yang digunakan dalam pelaksanaan MLM milagros di Ponorogo
menurut Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung
Berjenjang Syariah (PLBS), sebagai berikut :
1. Akad mura>bahah merupakan jual beli harus dilakukan atas barang
yang telah dimiliki (hak kepemilikan telah berada ditangan si penjual),
harga pokok harus diketahui oleh pihak kedua, serta adanya kejelasan
margin (keuntungan). Akad dalam bisnis milagros di Ponorogo
dikatakan sah, jika memenuhi rukun akad mura>bahah sebagai
berikut:
a. Pelaku akad adalah mitra usaha/ stockist dan calon mitra usaha.
b. Objek akad adalah produk milagros.
c. Sighat (ija>b dan qabu>l) yang dilakukan oleh mitra usaha dengan
calon mitra usaha di Ponorogo sama dengan ketentuan perusahaan
milagros pusat.
2. Akad Waka>lah bil Ujrah merupakan salah satu jenis akad
(perjanjian) di mana salah seseorang menyerahkan suatu wewenang
(kekuasaan) kepada seseorang yang lain untuk menyelenggarakan
sesuatu urusan dan orang lain tersebut menerimanya dengan imbalan
ujrah (fee).1 Adapun akad waka>lah dalam bisnis milagros di
Ponorogo sebagai berikut:
a. Shihah ija>b qabu>l yang dilakukan oleh mitra usaha dengan
calon mitra usaha di Ponorogo sama dengan ketentuan perusahaan
milagros pusat.
b. Pihak yang berakad mitra usaha (upline) sebagai muwakkil dan
calon mitra usaha (downline) sebagai waki>l.
c. Muwakkal F>i>h (objek akad) adalah produk milagros.
3. Akad Ju’a>lah yaitu akad untuk memberikan pelayanan jasa, baik
dalam sektor keuangan, bisnis maupun sektor lainnya, yang menjadi
kebutuhan masyarakat adalah pelayanan jasa yang pembayaran
imbalannya bergantung pada pencapaian hasil yang telah ditentukan
dan agar dalam pelaksanaan pelayanan jasa sesuai dengan prinsip
1 Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah (Jakarta: Erlangga,
2014), 542.
syariah.2 Dalam bisnis milagros di Ponorogo ketentuan akad ju’a>lah
sebagai berikut:
a. Mitra yang berhasil menjual produk milagros dan merekrut mitra
baru berhak mendapatkan bonus dari perusahaan milagros pusat.
b. Upah yang diberikan sesuai dengan ketentuan dalam marketing
plan bisnis milagros.
4. Akad Ija>rah adalah transaksi pemindahan hak guna atas barang atau
jasa dalam batasan waktu tertentu melalui pembayaran upah sewa
tanpa diikuti dengan pemindahan hak pemilikan atas barang.3 Syarat
sewa-menyewa (ija>rah ) di MLM milagros Ponorogo adalah sebagai
berikut:
a. Perusahaan milagros di Ponorogo berkewajiban melakukan
pelatihan dan pembinaan kepada mitra usaha.
b. Mitra usaha dalam memasarkan dan merekrut calon mitra baru
harus menjelaskan manfaat dari produk milagros.
c. Harga jual produk milagros di Ponorogo sesuai dengan yang
ditetapkan oleh perusahaan milagros pusat.
Melihat dari ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa pihak
perusahaan milagros (PT. Milagros Indonesia Megah) termasuk yang
ada di Ponorogo telah memenuhi akad-akad dalam Fatwa No.75/DSN-
MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah
(PLBS).
2Ibid, 371. 3Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer (Bogor: Ghalia Indonesia,
2017), 185.
B. Marketing Plan Pembagian Bonus Milagros Repeat Order Perspektif
Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 Tentang PLBS
Bisnis milagros menawarkan bonus yang bermacam-macam sesuai
dengan jenjang karir dan kualifikasi omset. Mitra usaha yang telah
menjualkan produk milagros dan merekrut mitra baru, berhak
mendapatkan komisi atau bonus dari perusahaan. Pemberian bonus untuk
mitra usaha yang sudah bergabung dahulu di milagros belum tentu
mendapatkan bonus lebih besar, kecuali jika upline tersebut sudah
mencapai jenjang karir atau peringkat dalam bisnis milagros. Mitra yang
lebih aktif bisa menjual produk dan merekrut calon mitra baru akan
mendapatkan bonus yang lebih besar. Dalam pembagian bonus semakin
besar jaringan yang dibangun dengan berpedoman pada marketing plan A
dan marketing plan B, maka semakin besar bonus yang akan didapatkan.
Untuk menganalisa apakah sistem marketing plan pembagian bonus
yang diterapkan dalam bisnis milagros sesuai dengan Fatwa No.75/DSN-
MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS),
maka dianalisa sebagai berikut:
1. Tidak boleh ada komisi atau bonus pasif yang diperoleh secara reguler
tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.4
Passive income adalah pendapatan yang diperoleh atas suatu
kegiatan ekonomi, namun tidak aktif dalam kegiatan tersebut secara
langsung. Biasanya rantai MLM ada yang bekerja keras mendapatkan
4Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa, 814.
bonus dan ada yang tidak melakukan usaha secara langsung tetapi
memperoleh bonus yang sangat besar karena mereka telah benar pada
posisi tertentu. Bisnis milagros merupakan membangun aset, sehingga
aset akan terus berjalan walaupun tidak bekerja tetap mendapatkan
keuntungan dari downline. Di bisnis milagros kalau pasif aja untung,
jika aktif pasti lebih untung. Bonus yang diberikan kepada mitra
berupa penghasilan pasif dari hasil penjualan dalam grupnya.5 Dengan
kata lain hubungan antara upline dan downline saling ketergantungan
atau saling membutuhkan. Upline akan tetap mendapatkan bonus
sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam marketing plan,
bonus yang didapatkan antara lain bonus pairing omset, bonus
generasi sampai dengan 10 generasi, bonus jaringan, bonus
kepemimpinan, dan bonus reward.
2. Tidak ada eksplotasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara
anggota pertama dengan anggota berikutnya.6
Dalam pemberian bonus kepada mitra milagros sudah dilakukan
secara adil, walaupun upline akan tetap mendapatkan bonus tanpa
merekrut anggota baru ataupun menjual produk. Upline telah bekerja
membina atau memberikan pelatihan berupa event-event yang
diadakan di bisnis milagros. Meskipun kegiatan tersebut tidak
dilakukan secara rutin, tetapi ada grup di sosial media yang
memberikan kesempatan upline dan downline untuk berdiskusi.
5Siti Mariyam, Hasil Wawancara,Ponorogo, 10 April 2020. 6Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa, 814.
Sehingga downline yang berada dijaringannya tetap melakukan
perekrutan dan penjualan produk milagros, maka secara tidak langsung
upline akan tetap mendapatkan bonus dari downlinenya.
Dalam pembagian bonus di bisnis milagros Ponorogo sudah sesuai
dengan ketetapan Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) karena baik upline maupun
downline telah melaksanakan kewajibannya sesuai kode etik dalam bisnis
milagros. Pembagian bonusnya sudah diatur dalam marketing plan sesuai
dengan omset penjualan dan tingkatan dalam bisnis milagros.
C. Ighra>’ Sistem Marketing Network Bisnis Milagros Perspektif Fatwa
No.75/DSN-MUI/VII/2009 Tentang PLBS
Ighra>’ adalah daya tarik luar biasa yang menyebabkan orang lalai
terhadap kewajibannya demi melakukan hal-hal atau transaksi dalam
rangka memperoleh bonus atau komisi yang dijanjikan.7Ighra>’ dalam
batas tertentu bisa jadi menjadi hal yang positif, karena dengan adanya
ighra>’ atau insentif yang dijanjikan seseorang akan termotivasi untuk
melakukan suatu pekerjaan dengan bekerja lebih keras. Tanpa ada
motivasi biasanya orang akan cenderung bermalas-malasan, hanya saja
motivasi yang diberikan tidak boleh berlebihan. Daya tarik dalam bisnis
milagros yang paling berpengaruh terhadap mitra usaha baru untuk
bergabung adalah sebagai berikut:
1. Testimony Hasil Produk
7Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa, 811.
Daya tarik yang paling berpengaruh selain bonus yang dijanjikan
adalah testimony hasil produknya, karena inilah yang bisa langsung
dilihat secara nyata oleh masyarakat baik secara langsung maupun di
media sosial. Dengan adanya testimony orang tetarik untuk mencoba
produk milagros untuk membuktikan manfaat airnya. Banyak yang
sembuh dari penyakit dengan rutin mengkonsumsi minuman milagros
karena diyakin dapat membuang racun kimia dari dalam tubuh. Tetapi
ada juga yang tidak sembuh dengan hanya meminum air milagros.
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang disampaikan oleh Dr.
Made Cock Wirawan mengatakan dalam kasus tertentu seperti pada
penderita maag, air alkali justru memiliki efek buruk, yakni
merangsang produksi asam lambung yang berlebihan sehingga
menyebabkan penyakit maag bisa bertambah parah. Berdasarkan
testimony banyak yang mengatakan mereka sembuh setelah minum air
alkali. Dalam dunia medis ini disebut dengan istilah Placebo Effect
yang artinya sugesti.8 Dengan kata lain air alkali untuk jenis penyakit
tertentu akan membahayakan tubuh konsumennya.
2. Event Milagros
Perusahaan secara rutin menyelenggarakan dan membuat program
pelatihan-pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kompetensi mitra
usaha setiap hari maupun setiap minggu. Event ini menjadi daya tarik
mitra ikut bergabung dalam bisnis milagros. Downline mendapakan
8Fitri Syarifah, “Kenali Lebih Jauh Resiko Minum Kangen Water,” dalam
https://www.liputan6.com/health/read/3174761/kenali-lebih-jauh-risiko-minum-kangen-water,
(diakses pada tanggal 13 April 2020, jam 19.20).
bimbingan dari upline walaupun waktunya tidak pasti dan tidak rutin,
karena biasanya jadwalnya mendadak langsung dari upline. Akan lebih
baik jika kegiatan pelatihan, seminar, dan pertemuan wajib dilakukan
secara rutin atau terjadwal. Dengan mengikuti kegiatan bimbingan
seorang mitra akan mendapatkan ilmu untuk marketing yang baik dan
pengembangan jaringan bisnisnya.
3. Bonus
Sistem bonus dalam Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang
Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) telah ditentukan
bahwa “Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota
(mitra usaha) tidak menimbulkan ighra>’.” Strategi perekrutan
calon mitra baru yang dilakukan oleh agen atau mitra usaha juga
mengandalkan daya tarik yang berlebihan, yakni pada saat
menawarkan mereka memberikan iming-iming atau janji manis
terhadap pembagian bonus yang akan didapatkan dalam bisnis
milagros. Pada umumnya, presentase keuntungan yang akan diberikan
besarnya 10% dari laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan.
Tetapi dalam bisnis milagros menawarkan bonus jaringan melebihi
10% sesuai dengan peringkatnya.
Tujuan utama mengikuti bisnis milagros hanyalah mencari income
tambahan, karena bonus yang dijanjikan sangatlah besar yang bisa
menunjang kebutuhan hidup. Dengan dijanjikan bonus seorang mitra
usaha semangat dan tetap melakukan pembinaan pada jaringannya.
Walaupun dalam kenyataannya para mitra usaha yang belum mencapai
pada posisi jenjang karir dan masih setengah-setengah menjalankan
bisnisnya belum bisa mencukupi kebutuhan hidup dari hasil bisnis
tersebut saja, serta mereka belum bisa mendapatkan bonus yang
dijanjikan.
Melihat dari ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa mitra
usaha milagros di Ponorogo dalam merekrut calon mitra usaha
menimbulkan ighra>’. Dengan adanya ighra>’ atau insentif yang
dijanjikan seseorang akan termotivasi untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan bekerja lebih keras. Sehingga belum sesuai dengan
ketentuan Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah (PLBS).
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan akad Penjualan Langsung Berjenjang Syaraiah (PLBS)
pada bisnis milagros di Ponorogo telah sesuai dengan ketentuan akad
yang ditetapkan dalam Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang
Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS), akad yang
digunakan antara lain: Pertama, akad Bai’/Mura>bahah, Kedua, akad
Waka>lah bil Ujrah. Ketiga, akad Ju’a>lah , Keempat, akad Ija>rah
dan akad-akad lain yang sesuai dengan prinsip syariah setelah
dikeluarkan fatwa oleh DSN-MUI.
2. Pembagian bonus di bisnis milagros Ponorogo sudah sesuai dengan
ketetapan Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) karena baik upline maupun
downline telah melaksanakan kewajibannya sesuai kode etik dalam
bisnis milagros
3. Mitra usaha milagros di Ponorogo dalam merekrut calon mitra usaha
menimbulkan ighra>’ . Sehingga tidak sesuai dengan ketentuan
Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung
Berjenjang Syariah (PLBS) .
B. Saran
Dalam rangka kesempurnaan skripsi ini, penulis sampaikan beberapa
saran yang berkaitan dengan judul pembahasan. Diharapkan akan berguna
bagi khususnya penulis dan umumnya bagi pembaca. Adapun saran-
sarannya adalah sebagai berikut:
1. Penulis berharap penelitian tentang MLM tidak berhenti samapai disini
saja, sebab bisnis MLM semakin berkembang luas dan pemerintah
sudah mengatur regulasi untuk bisnis ini. Dengan demikian dapat
membantu khazanah keilmuan dan memberikan sumbangan
pegetahuan dalam bidang MLM Syariah.
2. Masyarakat diharapkan lebih selektif terhadap segala bentuk informasi
bisnis MLM, sehingga tidak terjebak dalam bisnis yang berkedok
MLM yang ternyata bisnis tersebut melanggar syariat Islam misalnya
perjudian, money game, arisan berantai, dan sistemnya menggunakan
sistem piramida.
3. Dengan adanya Fatwa No.75/DSN-MUI/VII/2009 Tentang Penjualan
Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) ini diharapkan perusahaan
MLM, baik yang mendapatkan sertifikat halal maupun tidak dapat
menjalankan bisnisnya sesuai denan ketentuan nilai-nilai syariah.
101
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mushih , Abdullah dan Shalah Ash-Shawi.Fikih Ekonomi Keuangan Islam.
Jakarta: Darul Haq, 2004.
Bhinadi, Ardito.Muamalah Syar’iyyah Hidup Barokah. Yogyakarta: Deepublish,
2012.
Damanuri, Aji.Metodologi Penelitian Muamalah. Ponorogo: STAIN PO Press,
2010.
Dewi, Gemala.et.al.Hukum Perikatan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2013.
Ghoni, Djunaidi dan Fauzan Almashur.Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012.
Kaswara.Mengenal MLM Syariah dari Halal Haram, Kiat Berwirausaha, sampai
Pengelolaannya. Depok :QultumMedia, 2005.
Lubis, Suhrawardi K. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2000.
Mardani.Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta:Kencana, 2013.
Mufid, Muhammad.Ushul Fiqh Ekonomi Dan Keuangan Kontemporer. Jakarta:
Prenada Media Grup, 2016.
MUI , Dewan Syariah Nasional.Himpunan Fatwa Keuangan Syariah. Jakarta:
Erlangga, 2014.
Nawawi, Ismail.Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2017.
Rokamah, Ridho.al-Qawaid al-Fiqhiyah Kaidah-Kaidah Pengembangan Hukum
Islam. Ponorogo: STAIN PO Press,2016.
Starter Kit.Company Profile. Bandung: Head Office Milagros, 2019.
Starter Kit.Kode Etik Perusahaan. Bandung: Head Office Milagros, 2019.
Starter Kit.Marketing Plan. Bandung: Head Office Milagros, 2019.
Starter Kit.Produk Milagros.Bandung: Head Office Milagros, 2019.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Malang: Alfabeta,
2013.
Suwandi dan Basrowi.Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta,
2008.
Utomo, Setiawan Budi.Fiqh Aktual. Jakarta: Gema Insasi Press, 2003.
Zuhriah, Nurul . Metodologi Penelitian Sosil dan Pendidikan. Jakarta: PT Bmi
Aksara, 2009.
Wawancara
Anggarita. Hasil Wawancara.Ponorogo. 10 April 2020.
Ma’ruf, Ratna. Hasil Wawancara.Ponorogo. 15 Mei 2020.
Mariam, Siti. Hasil Wawancara. Ponorogo. 8 Januari 2020.
Mariyam, Siti. Hasil Wawancara.Ponorogo. 10 April 2020.
Suprih. Hasil Wawancara.Ponorogo. 15 Mei 2020.
Jurnal dan Artikel Ilmiah
Amanati, Helin Rizka.“Analisis Pelaksanaan Fatwa DSN-MUI Tentang Sistem
Penjualan Langsung Berjenjang Syariah di Ahad-Net Internasional
Semarang.” Skripsi.Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo,
2011.
Arafat, Ulfa Fadhilah.“Analisis Fatwa DSN MUI No 75 Tahun 2009 Tentang
Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) Terhadap Jual Beli Pulsa
Melalui Duta Network Indonesia (DNI) Madiun.”Skripsi. Ponorogo: IAIN
Ponorogo, 2018.
Fatmasari, Ade. “Multi Level Marketing Pada Perusahaan Herbalife Ditinjau dari
Fatwa MUI No.75/VII/2009 (Studi Kasus Pada Rumah Sehat Puri Club
Bagansiapiapi).”Skripsi. Pekan Baru: Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2013.
Marimin, Agus dkk. “Bisnis Multi Level Marketing (MLM) Dalam Pandangan
Islam.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol.02 No.02 (Juli 2016), 105-117.
Renita. “Tinjauan Fatwa DSN_MUI Terhadap Sistem Marketing Network
PT.Herba Penawar Alwahida Indonesia (HPAI) di Wilayah Ponorogo.”
Skripsi. Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2019.
Utami, Ayu Dewi dkk. “Pelaksanaan Jual Beli Melalui Sistem Multi Level
Marketing Perspektif Hukum Islam,” Varia Justicia, Vol.12 No.1
(Oktober 2016), 15-41.
Yuliana, Kiki.“Operasional Multi Level Marketing Oriflame diPonorogo Dalam
Tinjauan Fatwa DSN MUI.”Skripsi. Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2017.
Website
Admin_Milagros, “Perusahaan Milagros 100% Milik Anak Bangsa,” dalam
https://www.agenmilagros.id/perusahaan-milagros-100-milik-anak
bangsa/, (diakses pada tanggal 10 Maret 2020, jam 08.45).
Fitri Syarifah, “Kenali Lebih Jauh Resiko Minum Kangen Water,” dalam
https://www.liputan6.com/health/read/3174761/kenali-lebih-jauh-risiko
minum-kangen-water, (diakses pada tanggal 13 April 2020, jam 19.20).
QM Financial,”2 Cara Menentukan Besarnya Bonus Karyawan yang Diterina
dari Perusahan,” dalam
https://www.qmfinancial.com/2019/03/cara-menentukan-besarnya-bonus-
karyawan/, (diakses pada tangga 5 Sptember 2020, jam 15.00)
Sofwan Jahari, “Fatwa MUI Mengenai MLM” dalam
https://www.stiualhikmah.ac.id/index.php/artikel-ilmiah/116-fatwa-mui
mengenai-mlm, diakses pada tanggal 4 Mei 2020 jam 13.46).
Sardarafika, “Adakah Batasan Margin Keuntunan di Dalam Syariah?,” dalam
https://sardarafika.wordpress.com/2015/12/03/adakah-batasan-margin
keuntungan-di-dalam-syariah/, (diakses pada tanggal 4 Agustus 2020, jam
14.53).
------, “Bonus RO,” dalam
https://infobisnismilagros.blogspot.com/2016/10/bonus-ro.html,diakses
pada tanggal 10 Maret 2020. jam 08.14.
-----, “Tentang Kami,” dalam https://milagros.co.id/about-us, (diakses pada
tanggal 27 Januari 2020, jam 15.17).
-----, “Terms of Service” dalam https://milagros.co.id/page/read/9/terms-of
service, (diakses pada tanggal 27 Januari 2020, jam 15.25).