Post on 03-Mar-2019
BIMTEK
BUDIDAYA KEPITING BAKAU
SPECIES KEPITING BAKAU (Keenan et al,. 1998) :
Scylla serrata (Forskal, 1775),
Scylla tranquiberica (Fabricius, 1798),
Scylla paramamosain (Estampador, 1949)
Scylla olivacea (Herbst, 1796).
S. olivacea S. serrata
S. paramamosain S. tranquebarica
Beberapa spesies kepiting bakau (Keenan et al, 1998)
Ekspor : 23.089 ton (th 2011) 17.934 ton (th 2012)
Taiwan 4 ton/hari dari Sulsel(2013)
PENANGKAPAN INTENSIFMANGROVE RUSAK
POPULASI DI ALAM MENURUN
PERMEN KPNo. 1 Th 2015
BOLEH DITANGKAP>300 gBERTELUR DILARANG
Scylla tranquebarica dari Pangkep
Kepiting S. paramamosain dari Simbur Naik,Tanjung Jabung TimurPropinsi Jambi
KEPITING BAKAU, S. tranquebarica DARI TELUK SEMANTING, BERAU, KALTIM
HASIL TANGKAPAN
20 KG/2 HARI/ORANG
UKURAN : 50-300g/ekor
Terdiri : 5-10 ekor >200 g
selebihnya <200 g
BUDIDAYA KEPITING BAKAU DI BUDIDAYA KEPITING BAKAU DI INDONESIAINDONESIA
PEMBENIHAN Taraf penyempurnaan teknologi masih dipelajari,
belum diadopsi, taraf kunjungan belajar Komitmen pemerintah untuk membangun hatcheri
khusus kepiting bakau (spt : India, Vietnam)
BUDIDAYA KEPITING BAKAU CANGKANG LUNAK (Ukuran kepiting 100-150 g)
Berkembang di masyarakat petani dan pengusaha
BUDIDAYA PEMBESARAN (50 s/d 300 g)Berkembang di masyarakatdi daerah penghasil kepiting bakau
BUD. PENGGEMUKAN/PEMATANGAN GONAD (>200g)Berkembang di masyarakat
UPAYA PEMBENIHAN KEPITING BAKAUPENELITI NEGARA Spesies
Chen dan Cheng, 1985 Yunus et al, 1997Quinitio et al, 2001Mann, D. L. 2001Hamasaki et al, 2002Churchill, G. J. 2003Karim, M. Y. (2006). Truong et al, 2007Anuar et al, 2011Sulaiman dan Widodo, 2010Gunarto dan Herlinah. 2012 ...sekarangThirunavukkarasu et al, 2014
TaiwanIndonesiaFiliphinaAustraliaJepangAfrika SelatanIndonesiaVietnamMalaysiaIndonesiaIndonesia
India
S, serrataS. serrata, S. pramamosainS. serrata, S. olivaceaS. SerrataS. SerrataS. SerrataS. serrataS. ParamamosainS. SerrataS. pramamosain, S.olivaceaS. pramamosain, S.olivaceaS. tranquebaricaS. tranquebarica
KEPITING BAKAU BETINA BELUM MATANG GONAD(OVARIUM WARNA PUTIH)
ovariumKelenjarpencernaan
insang
jantung
KEPITING BAKAU BETINA MATANG GONAD(OVARIUM WARNA KUNING ORANYE)
Hatcheri Kepiting Bakau, IPT Marana, Maros Hatcheri Kepiting Bakau, IPT Marana, Maros
Bak induk Bak larva dan bak megalopa
Bak kultur plankton Tambak pentokolan& pembesaran
TAHAPAN PEMBENIHAN S/D PEMBESARAN
- INDUK MATANG GONAD - DIPIJAHKAN
- INKUBASI INDUK MEMIJAH LARVA MENETAS
- PEMELIHARAAN LARVA ZOEA-1 S/D ZOEA-5
- PEMELIHARAAN MEGALOPA
- PEMELIHARAAN KRABLET d-10
- PENTOKOLAN KRABLET d-30
- PEMBESARAN DI TAMBAK
- PRODUKSI KEPITING SOKA
- PRODUKSI KEPITING UKURAN KONSUMSI
- PENGGEMUKKAN
- PEMATANGAN GONAD
Induk matang gonad TKG III & IV siap dipijahkan(>200g)
PRODUKSI INDUK MEMIJAH
BAK RESIRKULASIINDUK BETINA MATANG GONADTKG II & III, IV BERAT 200-400g TIDAK DIABLASI- DASAR BAK PASIR
- SATU INDUK/BAK/PETAKPAKAN : IKAN RUCAH/CUMI/
KEKERANGAN (BERGANTIAN) 2X(PAGI& SORE)
TAMBAK 250m2
PEMBESARAN KRABLET HINGGAINDUK, PAKAN : IKAN RUCAH 1xINDUK BETINA MATANG GONADTKG II & III, BERAT 200-300g
Induk memijah dari tambak
ITP Marana (MSM KEMARAU)
- induk berlumut- telur kotor- vitalitas larva rendah
INDUK MEMIJAH
Induk memijah dari bakresirkulasi- induk bersih, telur bersih- vitalitas larva lebih tinggi
Induk memijah sebelum telur menempel ke endopodit (a) danmemijah dimana telur sudah menempel ke endopodit (b)
Sebelum ditebar di bak penetasan, induk direndam larutan formalin 10-20 mg/L selama 2-3 menit dalam baskom dan diberi aerasi
a) b)
Bak inkubasi induk memijah
Perkembangan warna telur induk kepiting yang memijah (9-12 hari)
Bak 500 LAir steril 30 ppt1 ekor/bakAerasiInduk tanpa diberi pakan
Bak fiber untuk kultur massal rotifer, rotifer diambil dari kolam (a), bak kulturNannochloropsis sp untuk pakan rotifer (b) dan individu rotifer (c)
a)
b)
c)
a)
Masukan larva di bak pemeliharaan yangdipersiapkanDigunakanmangkuk untukmengambil larva dari baskomKepadatan larva50-100 ind./LDiberi aerasiLarva diberi pakan Rotifer kepadatan20-40 ind./mL
PEMELIHARAAN LARVA
• (
Wadah pemeliharaan larva : bak kerucut volume 250 L, bak fiber volume 4ton dan bak beton volume 4 ton (c). (dibuat sirkulasi)
Pemeliharaan larva
Bak fiber bulat 3 tonResirkulasiSuhu air 30oCRotifer 40 ind./mLPop zoea-1 : 100 ind/L
Zoea-2 : 90 ind/LZoea-3 : 24+7,16 ind./LZoea-4 : 20 + 6,32 ind/LZoea-5 :18,5+10,87 ind./L
PAKAN UNTUK LARVA STADIA ZOEA-1 HINGGA STADIA MEGALOPA
____________________________________________________________Stadia Frekuensi Kepadatan
rotifer diperkaya
dengan HUFA (ind./mL)
Kepadatan NaupliArtemia diperkaya
dengan HUFA (ind/mL)
Zoea-1 1 40 -Zoea-2 1 40 -Zoea-3 1 30 1Zoea-4 1 20 2Zoea-5Mgalpa
11
10-
45
rotifer yang bertelur
Rotifer : Pakan larva kepiting bakau
Penurunan populasi larva hingga stadia zoea-5pada suhu air yang berbeda
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Megalopa Crab
18 35 HARI
KANIBALISME PENJARANGAN
PERKEMBANGAN LARVA KEPITING BAKAU
BAK FIBER BULAT BAK BETON SEGI 4 BAK BETON MINIATUR TAMBAK
PENYAKIT, LINGKUNGANKANIBALISME, VITALITAS MEGALOPA RENDAH
Zoea-14 plomusesetae..
Zoea-26 plomusesetae..
Zoea-3 Zoea-48 plomuse 10 plomusesetae. setae
PlomusePleopod
Zoea-512 plomusesetae
Perkembangan Larva Kepiting Bakau
LARVA TERSERANG PARASIT, Zoothamnium Sp
LARVA SEHAT
Larva stadia zoea-5 yang diberi pakan rotifer dan naupli artemia yang dikayakan dengan vitamin C (a), dan larva yang diberi pakan tanpa pengayaan (b)
(a)(b)
Zoea-4 abnormal
Prlkuan Penurunan Kepadatan larva (ind./L) dari zoea-2 ke zoea-519/2/016
(saat tebar)Z-2 (ind./L)(hari ke 7)
23/2/016Z-3
(ind./L)(hari ke 11)
25/2/016Z-3
(ind./L)(hari ke 13)
29/2/016Z-4
(ind./L)(hari ke 18)
2/3/016Z-5
(ind./L)(hari ke 20)
A). 34+2,8 28+5,6 28+5,6 14+2,8 13+ 4,2
B). 39+5,6 36+1,4 32+4,8 28+3,9 21+6,3
C). 58+4,2 54+8,5 42+8,5 38+4,3 36+5,6
D) 76+11,3 61,5+9,2 58+8,5 50+6,1 48+5,6
Tabel 2. Penurunan populasi larva dari stadia zoea-1 hingga stadiazoea-5 pada larva yang dipelihara dengan padat tebarberbeda
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Persentase (%) perkembangan larva dari stadia zoea-2 sd megalopa.(A). Kepadatan larva 34+2,8 ind./L, B). Kepadatan larva 39+5,6 ind./L, C). Kepadatanlarva 58+4,2 ind./L, dan D). Kepadatan larva 76+11,3 ind./L).
Perlakuan Nilai Indeks Kemunculan megalopa (ind./L) danproduksi crablet-D-7 (ind./bak)
2/3/016IK M
(hari ke 1)(hari ke 22)
3/3/016IKM
(hari ke 2)(hari ke 23)
15/3/016Krablet-D-7
(ind./bak (hari ke 35)
A). 0,01a 0,04a 48,5+4,9a
B). 0,07a 0,40b 167,5+10,6b
C). 0,05a 0,17c 218,3+10,4c
D) 0,2b 0,44b 495,3+22,5d
Tabel 4. Nilai Indeks Kemunculan megalopa dan produksi krablet
(A). Kepadatan larva 34+2,8 ind./L, B). Kepadatan larva 39+5,6 ind./L, C). Kepadatan larva58+4,2 ind./L, dan D). Kepadatan larva 76+11,3 ind./L).
Perkembangan populasi zoea-5 menjadi megalopa
3. PEMELIHARAAN LARVA ZOEA-5 DAN MEGALOPA KEPITING BAKAU, Scylla olivacea DENGAN WADAH BERBEDA
(PENJARANGAN)
Zoea-5 (a) dan megalopa (b)
Kanibalisme yang tinggi penurunan drastis populasi larva
Megalopa sangat aktif, bebas berenang dan predator
STADIA MEGALOPA
Prlkn Padat tebar mglopa(ekor)
Flktsi suhu (oC)
periode Meglop(hari)
crablet di hari-1(%)
Sintasan Crablet-D7 (%)
A 5000 30-32 5-6 8-10 40,14 + 0,42
B 1500 29-30 5-6 3-5 22,67 + 0,95
C 1360 27-30 5-6 <3 34,65 + 11,1
SINTASAN CRABLET D-7, S. paramamosain DI WADAH PEMELIHARAAN YANG BERBEDA
A B C
• Rumput laut, Gracilaria sp sebagai shelter(1 bulan) sintasan 49,9% &
• Tanpa shelter sintasan 23%• Pentokolan crablet secara individu
menggunakan sistem rakit sintasan 90% tidak efisien waktu dan tenaga
PENTOKOLAN KRABLET
PENTOKOLAN KRABLET
sistem rakit/ind.0,05-0,1g/ind. 0,6-0,8g/ind(1 bulan)20-30 ppt80-100%
shelter Gracilaria sp 49,9%& tanpa shelter 23% (15 hari)
Bak Semen shelter Gracilaria sp 56,4% (18 hari)(0,02 g/ind. 1,6g/ind.Salinitas : 7-10 ppt
PENTOKOLAN DI HAPA DAN BAK SEMEN
0,03g/ekor (D-10) 1,505-2,92 g/ekor Sintasan D-40 = 55,3-64,15%
0,02 g/ekor (D-10) D-40 (3,01+1,361 g/ekor & lebar karapas 27,256+3,78 mm)Sintasan 77,92%
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
A (5 ppt) B (10 ppt) C (20 ppt) D (30 ppt)
25-Feb11-Mar25-Mar
bera
t ke
pitin
g (g
)
PERTUMBUHAN KRABLET YANG DITOKOLKAN SELAMA 1 BULAN
PENTOKOLAN KRABLET
0
20
40
60
80
100
120
A (5 ppt) B (10 ppt) C (20 ppt)D (30 ppt)
25-Feb11-Mar25-Mar
sint
asan
(%)
salinitas
SINTASAN KRABLET YANG DITOKOLKAN SELAMA 1 BULAN
PENEBARAN KRABLET DI TAMBAK
PEMBESARAN KEPITING DI TAMBAK
Kod Luastambak(m2)
lokasi JumlahKepiting(ekor)
WaktuPenebaran
Ukurankrablet
UkuranPanen (g)
Lamapmlihraan(bulan)
Sntasan(%)
A 1000 Marana,Maros
1000 Juni 2014 Tokolan(1,0-1,5 g)
120-140 4 30-50
B 3000 Marana,Maros
500 Desember2014
Tokolan(1,0-1,5 g)
200-500 5 31,2
C 2000 Tambua,Maros
500 Juni 2014 Tokolan(1,0-1,5 g)
100-150 3 -
D 1000 Kajuara,Bone
500 Desember2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
200-250 3 35
E 20000 Kajuara,Bone
2000 Januari2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
200-350 3 40
F 2000 MangkosoBarru
500 Januari2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
150-200 4 40
G 300 MangkosoBarru
500 Desember2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
80-200 3 30
H 4000 TakalasiBarru
1100 Januari2015
Tokolan(1,0-1,5 g)
Tidakpanen
-
PERIODE PRODUKSI KRABLET DAN PEMBESARANNYA DI TAMBAK
LARVA Z-1....5 – MEGALOPA - KRABLET D-10 = 40 HARI
D-10 ...30 = 1-3 g/EKOR ditebar di tambak
90 HARI DI TAMBAK = 200 g/EKOR
- Kontruksi dibuatkan caren dibagian dalam sekeliling pagar dengan kedalaman 60 – 80 cm dan lebar 60 – 90 cm
- Pematang keliling petakan pemeliharaan.
- Saluran masuk dg pipa pralon 8 inci- Kemudahan untuk mendapatkan air
dengan salinitas yang ideal yaitu pada kisaran 5 – 25 ppt.
3 bulan pertambahan biomassa 67,2 g 5 bulan pertambahan biomassa 101, 4 g.
Kesuksesan tergantung kepatuhan pada larangan yang diterapkan, mampu Diatur waktu panen, ukuran kepiting yang dipanen,.
Parameter S. olivacea S. Serrata
Rata-rata berat awal (g/ind)
Rata-rata berat akhir (g/ind)
Lama pemeliharaan (hari)
Laju tumbuh harian (g/hari)
Laju tumbuh spesifik (%/hari)
Lebar karapas awal (cm)
Lebar karapas akhir (cm)
L tmbuh harian p kraps (cm/hari)
L tmbuh spesifik Lrapas (%/hari)
Sintasan (%)
11,08+2,41
57,7+18,5a
60
0,78a
1,191a
3,9+0,4
6,6+0,7
0,045a
0,381a
67,2
2,1+0,71
69,7+9,6b
60
1,13b
2,535b
2,3+0,2
7,2+0,4
0,081b
0,825b
64
PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU DI TAMBAK
Budidaya pembesaran kepiting bakau di tambak bakauLahan tambak bakau ITP Marana.Pemberian pakan yaitu :
A = kepiting diberi pakan ikan rucah 5% dari total biomassa/hari
B = kepiting diberi pakan ikan rucah 5% dari totalbiomassa/2hari
C = kepiting diberi pakan ikan rucah 5% dari totalbiomassa/3hari
0
20
40
60
80
100
120
140
160
13-Jun Juli Agt Sept 01-Okt
A (tiap hari)
B (tiap 2 hari)
C (tiap 3 hari)
Bera
t kep
iting
bak
au (g
)
PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU
020406080
100120140160
A B C
bera
t ke
pitin
g (g
)
05
1015202530354045
sinta
san
(%)
A B C
BERAT KEPITING DAN SINTASAN SETELAH 110 HARI
Parameter A B CLuas petakan (m2) 100 100 100
Padat tbr (ind./m2) 1 1 1
Berat awal (g/ekor) 1.36 1.36 1.36
Berat akhir (g/ekor) 123.8 + 12.05a 108.1 + 7.8a 117.8 + 10.8a
Pertumb Mutlak (g) 122.5 + 12.05a 106.7 + 7.8a 116.5 + 10.8a
Pertumb harian (g/hari) 1.05 + 0.1a 0.91 + 0.06a 1 + 0.09a
Laju pertumb harian (%) 3.963 + 0.08a 3.842 + 0.06a 3.919 + 0.07a
Sintasan (%) 15.66 + 11.59a 39.7 + 8.02a 29 + 10.14a
Produksi (kg) 1.85 + 1.19a 4.27 + 0.86a 3.35 + 0.96a
FCR 11.02 + 5.405a 1.87 + 0.347b 1.65 + 0.426b
PERTUMBUHAN, SINTASAN DAN NILAI KONVERSI PAKAN PADABUDIDAYA KEPITING BAKAU DI MAROS TH 2015
Note : huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkanperlakuan tidak berbeda nyata (P>0.05)
Gambar 10. Sebaran ukuran kepiting bakau berdasarkan beratpada setiap perlakuan (A=n39, B=n62, C=n58)
WAKTU YANG DIBUTUHKAN DARI STADIA LARVA HINGGA MENJADI INDUK
larva z-1....z-5 – megalopa - krablet d-10 = 40 hari
d-10 ...40 = 1-3 g/ekor ditebar di tambak
90-120 hari di tambak = 200-350 g/ekor
KEGIATAN BUDIDAYA KEPITING BAKAU HASIL PEMBENIHANDI TAMBAK MASYARAKAT (2016)
ParameterLokasi tambak
Maros Pangkep PolmanLuas petakan (m2) 800 3000 2800
Padat penebaran (ekor/m2) 1.22 0.47 0.275
Masa pemeliharaan (hari) 92 91 101
Berat awal rata-rata + (g/ekor) 0.1 0.05 0.1
Berat akhir rata-rata (g/ekor) 158.96 199.50 131.05
Pertumbuhan Mutlak (g) 158.86 199.45 130.95
Pertumbuhan harian (g/hari) 1.72 2.19 1.29
Laju pertumbuhan harian (%) 8.01 8.21 7.11
Sintasan (%) 32.31 36.94 22Produksi (kg) 42 93.6 22.19
[PT1]nilai standar deviasi
PERTUMBUHAN, SINTASAN DAN PRODUKSI KEPITING BAKAU YANG DIPELIHARA PADA TIGA LOKASI TAMBAK.
PENYERAHAN TOKOLAN KEPITING BAKAUKE PETAMBAK DI KAB MAROS, BONE & BARRU(2015), POLMAS, PANGKEP, LUWU TIMUR (2016)
Item Maros (Rp) Pangkep (Rp) Polman (Rp)
A Investasi (a + b) 2.238.000 3.800.000 2.935.000
a) Lahan dan Peralatan 800.000 1.500.000 1.100.000
1. Lahan Tambak (milik sendiri) 0 0 0
1. Waring hitam (disesuaikan dengan luas lokasi) 600.000 1.200.000 850.000
1. Bambu (disesuaikan dengan luas lokasi)2. Sero, baskom, dll
100.000100.000
200.000100.000
150.000100.000
b) Modal kerja (biaya variabel) 638.000 800.000 735.000
B Biaya tetap 80.000 150.000 110.000Penyusutan alat 80.000 150.000 110.000
C Biaya variabel 638.000 800.000 735.000Krablet kepiting bakau (@ Rp.500/ek) 488.000 600.000 385.000
Transportasi benur 50.000 100.000 250.000Pakan (memanfaatkan ikan liar sekitar tambak) 0 0 0
Lain-lain 100.000 100.000 100.000
D Total biaya produksi (B+C) 718.000 950.000 845.000
E Penjualan kepiting(jumlah panen (kg) x Rp.50.000 x 1 siklus)
2.100.000 4.680.000 1.109.500
F Nilai produksi total (E) 2.100.000 4.680.000 1.109.500
G Keuntungan usaha total (F - D) 1.382.000 3.730.000 264.500
ANALISA USAHA BUDIDAYA KEPITING BAKAU
PELATIHAN BUDIDAYA KEPITING BAKAU
PENYEMPURNAAN FASILITASHATCHERI KEPITING DI KAB. BARRU
lab =hatcheri di ITP Marana, Maros
Hatcheri yangdibangun di Siddo, kab. Barru
TERIMA KASIH