Post on 30-Jun-2015
Disampaikan :Ir. Tri Harsi, MP
PERAN BALAI EMBRIO TERNAK (BET) CIPELANG DALAM
MENDUKUNG PERBIBITAN SAPI DI INDONESIA
2
Arah Kebijakan Ditbitnak (PP 48/2011)Arah Kebijakan & Strategi
Kebijakan
Penyediaan Benih & Bibit
1) Produksi benih dan bibit,
2) Penetapan wilayah sumber bibit, 3) Penetapan dan pelepasan rumpun/galur 4) Pemasukan benih dan bibit dari luar negeri
Peredaran Benih & Bibit Harus menyertakan sertifikat layak benih/bibit
Pengawasan Benih & Bibit
1. Meliputi jenis, rumpun, jumlah, mutu dan/atau cara memproduksi, dokumen, alat angkut, pengemasan dan kondisi fisik
2. Terhadap dipenuhinya persyaratan mutu, dan kesesuaian terhadao SNI
Kelembagaan 1. Pembibitan pemerintah 2. Pembibitan Swasta/Koperasi 3. Pembibitan ternak Rakyat
STRATEGI PEMBIBITAN TERNAK SAPI POTONG
(LANGKAH KE-3 DARI 7 LANGKAH P2SDSK)Perbaikan Mutu Bibit :
1. Program breeding dengan tujuan dan sasaran yang jelas
2. Penerapan Good Breeding Practise
3. Pemurnian
4. Sertifikasi
5. Penerapan bioteknologi reproduksi
KETERKAITAN LEMBAGA PERBIBITAN
*UPT- B/BPTU *UPTDBIBD
*STASIUN UJI PERFORMAN
Ternak /semen/ embrio impor
Semen beku
Semen beku
Pejantan
Pejantan, bibit
Jantan diuji
• Pembibitan ternak
pedesaan/VBC• Koperasi /perusahaan
• Petani ternak
B/BIB SINGOSARI, LEMBANG
BET CIPELAN
G Donor
Embrio
Embrio
Pejantan
Keadaan Umum BET Cipelang
BET Cipelang berdiri tahun 1994, awalnya merupakan pindahan dari BPT-HMT Cisarua yang telah berdiri sejak tahun 1978. Lokasi BET Cipelang berada di lereng Gunung Salak Desa Cipelang Kec. Cijeruk Kabupaten Bogor.BET Cipelang mempunyai luas Lahan +/- 90 Ha, dengan ketinggian 600 – 1300 m DPL, dengan bentuk topografi lahan berbukit dengan tingkat kemiringan 8 – 50 %.Suhu Rata-rata 18-22°C dan kelembaban 70-85% dengan rata-rata bulan basah 7 – 9 bulan.Jenis tanah dominan latosol dan andosol yang agak asam pH 4.37 – 4.72.Luas bangunan gedung dan kandang sekitar 21,5 Ha, dan luas lahan HPT seluas 20 Ha.
TUPOKSI BET Permentan No : 57/permentan/OT.140/5/2013 Tugas melaksanakan Produksi, Pengembangan dan distribusi Embrio. Fungsi :1. Penyusunan program, rencana kerja, dan anggaran,
pelakasanaan kerja sama, serta penyiapan evaluasi dan pelaporan;
2. Pelaksanaan pemeliharaan ternak donor, ternak resipien dan bibit ternak;
3. Pelaksanaan pnyiapan ternak donor, superovulasi, inseminasi buatan, panen/flushing dan seleksi/klasifikasi embrio;
4. Pelaksanaan pemeliharaan embrio;5. Pelaksanaan penyiapan ternak resipien dan transfer embrio;6. Pelaksanaan registrasi bibit hasil transfer embrio;7. Pemeliharaan, pemeriksaan kesehatan hewan, dan
pelaksanaan diagnosa penyakit hewan;8. Penyediaan pakan ternak dan pengelolaan hijauan pakan
ternak;9. Pemberian pelayanan pengujian mutu embrio;10. Pemberian bimbingan teknis pemeliharaan ternak donor,
ternak resipien, bibit ternak, produksi dan transfer embrio;11. Pemberian pelayanan teknis pemeliharaan ternak donor,
ternak resipien, bibit ternak, dan kesehatanhewan;12. Pemberian pelayanan teknis produksi dan aplikasi transfer
embrio;13. Pemberian informasi, dokumentasi, dan penyebaran embrio,
hasil transfer embrio dan bibit ternak;14. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BET.
Visi Menjadi Sumber Benih dan Bibit Ternak Unggul Nasional
Misi1. Meningkatkan populasi donor untuk optimalisasi produksi embrio. 2. Optimalisasi resipien guna meningkatkan kelahiran hasil TE untuk penyediaaan benih dan bibit sapi unggul.3. Meningkatkan pemanfaatan sapi lokal sebagai sumber benih, bibit
dan pelestarian plasma nutfah.4. Meningkatkan kualitas pelayanan, penyebaran informasi, pemasaran produk, monitoring dan evaluasi serta kerjasama dalam penyediaan benih dan bibit sapi unggul5. Meningkatkan sumberdaya manusia yang profesional melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar, workshop, apresiasi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan pengembangan profesi. 6. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dengan tertib administrasi, perencanaan, keuangan, koordinasi, komunikasi dan kolaborasi.
BET
Bal
ai
Embrio Ternak Cipelang
BET
Bal
ai
Embrio Ternak Cipelang
MOTTO Janji Layanan
Kepala Balai Embrio Ternak - Cipelang
SubbagTata Usaha
Seksi Yantek Pemeliharaan ternak
Seksi Yantek Produksi dan Aplikasi
Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil
Kelompok Jabatan Fungsional 1. Medik Veteriner2. Wasbitnak3. Paramedik veteriner4. FungsionalUmum
Sarana BET Cipelang 2010-2014
NO SARANA 2010 2011 2012 20131 Luas Area 900,000 m² 900,000 m² 900,000 m² 900,000 m² 900,000 m²2 Bangunan Kantor 480 m² 480 m² 480 m² 480 m² 480 m²3 Laboratorium 660 m² 660 m² 660 m² 660 m² 660 m²4 Perkandangan 4,598 m² 4,598 m² 6433 m² 6745 m² 7057 m²5 Masjid 100 m² 100 m² 100 m² 100 m² 100 m²6 Gedung Penyimpanan Pakan 392 m² 392 m² 392 m² 392 m² 392 m²7 Gudang Pengolahan Pakan 120 m² 120 m²8 Gudang Kompos 84 m² 84 m²9 Gudang Hay 60 m² 60 m² 60 m²
10 Bunker Silase 41 m3 41 m3 41 m3 41 m3 41 m311 Perumahan 1,664 m² 1,664 m² 1,664 m² 1,664 m² 1,664 m²12 Gedung Asrama 363 m² 363 m² 363 m² 579 m² 579 m²13 Gedung Pertemuan 300 m² 300 m²14 Gedung tempat kerja lainnya 118 m² 118 m² 118 m² 118 m² 118 m²15 Pos Jaga 50 m² 50 m² 50 m² 50 m² 50 m²16 Kebun Rumput 20,000 m² 20,000 m² 20,000 m² 25,000 m² 33,000 m²
2014
Jenis Kegiatan
1. Produksi embrio
2. Distribusi dan Transfer embrio.
3. Penyebaran dan pemanfaatan Ternak Hasil TE
4. Pengembangan teknik aplikasi produksi dan transfer embrio
43 ekor 16 ekor
29 ekor
37 ekor
10 ekor
17 ekor 4 ekor
Limousine
MaduraPO/SO
Simmental FH Angus Brahman
Potensi Genetik Yang dikembangkan BET Cipelang (sapi Donor)
POPULASI TERNAK DI BET CIPELANGPer Juni 2014
Donor Import
Donor BET
Resipien
Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina
1 FH 8 7 299 4 11 0 0 0 12 Limousine 41 6 2 2 17 2 4 5 63 Simmental 34 5 1 1 5 6 7 6 44 Brahman 4 0 0 0 0 0 0 2 05 Angus 13 6 0 3 3 0 0 2 26 Brangus 2 1 0 0 1 0 0 0 07 Sumba Ongole (SO) 0 3 4 0 0 0 0 0 0
8 Peranakan Ongole (PO)
0 23 13 2 7 0 1 0 0
9 Madura 0 15 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 102 66 319 12 44 8 12 15 13Jumlah Total Populasi 591
No RumpunDewasa Sapihan PedetCalon Bibit
BBPTU Baturraden dan Perusahaan
UPTD dan Perusahaan
BPTU Padang Mangatas
UPTD
BPTU Sembawa
Bali
Madura
PO/SO
Simmental FHBrahman
BPTU Sapi Aceh
Kerbau
Potensi Genetik Yang dikembangkan di UPT/Perusahaan Perbibitan
BPTU Sapi Bali
Aceh
PROGRAM UTAMA BET CIPELANG
1. PROGRAM MANDIRI (Bibit/swasembada Bull)2. PROGRAM “GOES TO FARM” (Bibit lokal di daerah)3. PROGRAM PENGEMBANGAN PLASMA
NUTFAH/SUMBER DAYA GENETIK LOKAL (SDG)4. PROGRAM KELAHIRAN GANDA
Pejantan Hasil TE di BIBD DIY
BET
Bal
aiEmbrio Ternak Cipela
ng
PROGRAM PENDUKUNG BET CIPELANG
1. PROGRAM KERJASAMA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN BIMTEK (penelitian, magang dll : 200 – 500 mahasiswa /tahun) (Unpad, Unsoed, IPB, UGM, Unibraw, UNAIR, Udayana, Undip, Unram, Swasta dll
2. PENDAMPINGAN PROGRAM PERBIBITAN DAN KELOMPOK PETERNAK
BET
Bal
aiEmbrio Ternak Cipela
ng
1. Program Mandiri
Sapi Donor Hasil Seleksi di UPT/Pembibitan
Embrio
Embrio
TE
Pejantan Unggul
X
Resipien di UPT/Pembibitan
Bibit Replacement di
Daerah
Pejantan Unggul
Donor
2. Program “Goes To Farm”Pola Pembentukan Ternak Bibit Lokal Melalui Seleksi dan Teknologi TE
Produksi Embrio
Populasi
best 5-10 % (Donor)
Seleksi
Transfer Embrio
3. PROGRAM PELESTARIAN PLASMA NUTFAH
K egiatan produksi embrio pada Sapi Bali, Sapi Aceh, Sapi Madura, Sapi PO/SO dan Kerbau bekerjasama dengan UPT Perbibitan Pusat/Daerah dan Perusahaan Pembibitan/Badan Litbang/PT/Taman Safari
Beberapa potensi pelestarian plasma nutfah lain yang dapat dikerjakan : Sumba Ongole, Sapi Madura, kegiatan produksi embrio sapi Bali,Sapi Aceh.Sapi Pesisir, Anoa, Sapi Jawa (Bantur-Malang Selatan) dan sapi-sapi yang memeiliki potensi keturunan kembar
Perbandingan Performance Berat Badan Sapi PO
No Lokasi Jantan (kg) Betina (kg)lahir Sapih lahir Sapih
1 BET Cipelang 28,7 138 31 116
2 Kelompok 27 83 29 71
4. PROGRAM KELAHIRAN GANDA/KEMBAR HASIL TE
memanfaatkan inovasi rekayasa bioteknologi reproduksi (TE) yang diharapkan bisa mempercepat peningkatan populasi ternak sapi potong .
Optimalisasi status reproduksi induk dengan kelahiran ganda dalam satu masa kebuntingan
Peningkatan pendapatan peternak.
BET
Bal
aiEmbrio Ternak Cipela
ng
• Transfer dua embrio
• Kombinasi antara IB dan TE IB
TE
METODE PELAKSANAAN KELAHIRAN GANDA/KOMBINASI IB-TE
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk program bunting kembar:
• Ukuran tubuh sapi resipien• Jenis embrio yang digunakan• Manajemen pemeliharaan resipien
bunting kembar• Pengawasan saat partus• Pemeliharaan pedet kembar• Pengawasan status reproduksi dan
pemeliharaan betina post partus• Pelaksanaan khusus/terbatas
BET
Bal
aiEmbrio Ternak Cipela
ng
Hasil Kelahiran Ganda
Kerjasama Pengembangan Aplikasi Produksi dan Transfer Embrio
1. BPTU HPT Sembawa produksi embrio Brahman2. BPTU HPT Padang Mangatas Produksi embrio Simmental3. BPTU HPT Bali produksi embrio sapi Bali4. BPTU HPT Indapuri produksi embrio sapi Aceh5. BBPTU HPT SP Baturraden Produksi Embrio sapi FH6. PT. KAR Produksi dan TE sapi lokal PO/SO/bali7. PT. Santory Lampung sapi Wagyu8. PT. Green Field Malang9. PT Ultra Jaya Lembang10.Pengembangan aplikasi TE utk kelahiran ganda11. Splitting embrio 12.Penelitian
Pendampingan
1. Kegiatan uji zuriat2. Kegiatan uji performan3. Pembinaan Kelompok Binaan 4. Kegiatan sinkronisasi
PERAN TEKNOLOGI TRANSFER EMBRIO (TE)Teknologi TE, generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah teknologi IB
Terobosan untuk peningkatan kualitas ternak sapi perah dan potong
melalui peningkatan mutu genetik .
Terlaksananya percepatan peningkatan mutu genetik ternak nasional
Pemenuhan kebutuhan bibit sapi yang berkualitas
Pemenuhan Calon Pejantan untuk BIB Nasional/Daerah
Mendukung kebijakan pemerintah terutama dalam mengurangi Import
bibit sapi (Bull dan Donor) dari Luar negeri (harganya sangat mahal).
Menunjang upaya permuliaan dan pemurnian ternak lokal (Plasma
Nutfah) Tersedianya bibit ternak lokal dengan mutu genetik unggul
Perbedaan TE dan IB.
TE1. Genetik Unggul dari
Pejantan dan Betina Unggul
2. Untuk Pembentukan Bibit Unggul
3. Waktu Pemurnian 1 generasi
4. Selektif5. Tujuan Perbibitan6. Teknik Kelahiran Ganda7. 1 ekor induk bisa
menghasilkan keturunan 20 -30 ekor/tahun
IB
1. Gentik Unggul dari Pejantan
2. Untuk Perbanyakan Populasi
3. Waktu Pemurnian 15 tahun
4. Dilakukan secara masal5. Tujuan Budidaya6. 1 ekor induk
menghasilkan keturunan 1 eko/rtahun
Inseminasi Buatan (IB)adalah teknik memasukkan mani/semen ke dalam alat reproduksi ternak betina sehat supaya dapat membuahi sel telur dengan menggunakan alat insemenasi untuk tujuan agar
IB Dilakukan pada hari dimana sapi tersebut mengalami berahi/estrus
Sapi penerima inseminasi buatan disebut Sapi AKSEPTOR
Transfer Embrio (TE)adalah teknik memasukkan embrio ke dalam alat reproduksi ternak betina sehat dengan alat tertentu untuk tujuan agar Ternak Bunting
TE dilakukan pada hari ke-7 setelah ternak mengalami berahi / estrus
Sapi penerima transfer embrio di sebut Sapi RESIPIEN
Transfer Embrio dan Inseminasi Buatan
Program Peningkatan Mutu Bibit melalui Produksi dan Aplikasi TE
• Pendekatan Bibit Murni (Pure Breed)Generasi I Generasi II Generasi
IIIGenerasi IV
Generasi V
Aplikasi IB: memerlukan > 15 th untuk mencapai kemurnian 96% (generasi V)
IB
Generasi ITE
Target: BIBN/D, UPT/D, Sentra Pembibitan dll
Nucleus Breed System
Aplikasi TE: cukup 1 tahun didapat pedet kemurnian 100% (generasi I)
MANFAAT PELAKSANAAN APLIKASI TE
1. MENGHASILKAN BIBIT UNGGUL DALAM WAKTU SINGKAT2. PELUANG USAHA YANG MENJANJIKAN a. Kebutuhan pejantan dalam negeri sangat tinggi
b. sebagai replacement bibit betina yang masih kurang3. KUALITAS HASIL TE SAMA DENGAN BIBIT IMPOR 4. HARGA BIBIT HASIL TE LEBIH MURAH5. SUDAH BERADAPTASI DENGAN IKLIM INDONESIA
PRODUKSI EMBRIO
Grafik. Produksi Embrio dan Bibit Tahun 2009 – 2014s/d Juni 2014
2009 2010 2011 2012 2013 20140
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
572
445517
707
930
17745 56
9756 60
6
EmbrioBibit BET
300
48
Kriteria sapi donor untuk produksi embrio adalah :• Memiliki genetika unggul (Genetik Superiority)• Mempunyai catatan data individu (pedigree) yang jelas• Bebas dari peyakit berbahaya dan menular (12 macam penyakit)• Mempunyai catatan reproduksi (siklus birahi)• Mempunyai kemampuan reproduksi yang baik dan sehat• Memiliki sejarah reproduksi yang baik yaitu beranak teratur dan
tidak pernah mengalami kesulitan melahirkan • Telah mengalami kelahiran minimal sekali• Umur tidak terlalu tua.
PROSES PRODUKSI EMBRIO
IN VIVO : Proses produksi embrio berlangsung di dalam tubuh sapi dengan memberi perlakuan tertentu (Hormonal) pada sapi donor tersebut
IN VITRO : Proses produksi embrio berlangsung di luar tubuh sapi(laboratorium) dengan tahapan-tahapan tertentu
A. Produksi Embrio In Vivo
Kawin Buatan /IBSuperovulasiSeleksi Sapi Donor
Evaluasi dan PenyimpananPemanenan / flushing Embrio
Semen Pejantan Unggul
Inseminasi Buatan / IB 3 x
7 hari
Hormon FSH
Penyerentakanberahi
B. Produksi Embrio In VitroIn Vitro Fertilisasi5-18 jam
Koleksi oosit/sel telurKoleksi Ovarium
Evaluasi dan PenyimpananIn vitro CultureInkubasi 7 hari
In vitro maturasi24 jam
TAHAPAN APLIKASI TRANSFER EMBRIO (TE)
• Seleksi Lokasi• Seleksi Peternak• Seleksi Resipien
RESIPIENa. Umur relatif muda atau dewasa telah beranak 1 (satu) kali.
b. Memiliki performan tubuh yang baik nilai BCS 2,5 – 3,0 sapi perah
atau 5.0 – 6.0 sapi potong
c. Berat badan minimal 300 Kg.
d. bebas penyakit hewan menular khususnya penyakit
reproduksi (Brucellosis, Tricomoniasis, dll).
e. Siklus birahi normal 18-21 hari
f. Tidak pernah mengalami gangguan reproduksi/kegagalan partus
( distokia, abortus, mumifikasi, dll ).
g. Memiliki sejarah reproduksi yang baik, tidak menunjukan
adanya gejala infertilitas maupun sterilitas.
h. Memiliki CL yang fungsional
5
Grafik Persentase Kebuntingan (CR)
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 20130
5
10
15
20
25
30
35
40
45
22.55
25.91
19.69
16.37
17.617.96
15.77
22.46
19.2
26.44
27.54
21.51
26.9
20.77
29.1731.29
33.4633.17
36.54
41.67
Variasi CR: 0 - 80%
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan TE
Kualitas Embryo
Teknik TE (operator)
Tidak ada infeksi
Posisi Transfer
Sinkonisasi birahi
Kualitas reproduksi sapi resipien
Manajemen resipien
Pencanangan Swasembada Sapi Pejantan Unggul 2013
Penyerahan Sapi bibit unggul ke stake holderAnak hasil TE dengan induknya
Anak – anak sapi hasil TE di BET Cipelang
Pedet Hasil TE
Pejantan Hasil TE di BET Cipelang
KELEBIHAN PEJANTAN HASIL TE
1.LEBIH MUDAH BERADAPTASI2.HARGA LEBIH MURAH3.BEBAS PENYAKIT MENULAR4.SWASEMBADA PEJANTAN/BIBIT (PRESTASI
NASIONAL)5.JANGKA PANJANG : TIDAK PERLU IMPOR
PEJANTAN6.PENANGANAN REPRODUKSI TERKONTROL
LEBIH MAKSIMAL
PEJANTAN HASIL TE DI BBIB SINGOSARI
PEJANTAN HASIL TE dari BET Cipelang di BIB LEMBANG
Pejantan Hasil TE di Sumatera Utara
DISTRIBUSI PEJANTAN DARI BET CIPELANG
TOTAL DITRIBUSI 180 EKOR
Barana- BIB Lembang Mindi- BIB Lembang
No Lokasi Jumlah Satuan1 BBIB Singosari 17 ekor2 BIB Lembang 16 ekor3 BIBD DIY 12 ekor4 BPTU P. Mangatas 1 ekor5 GKSI 4 ekor6 KPBS Pangalengan 2 ekor7 Ponpes Al-Zaytun 21 ekor8 BIBD Ungaran 8 ekor9 BIBD Lampung 5 ekor10 BIBD Tuah Sakato 20 ekor11 BIBD Sumut 10 ekor12 Unair Surabaya 13 ekor13 Disnak Toli-Toli 2 ekor14 UPTD Jatim 2 ekor15 Kab. Bogor 2 ekor16 Cikole 2 ekor17 BIBD Blora 5 ekor18 BIBD Sumsel 3 ekor19 BIBD Kalsel 3 ekor20 Bunikasih 2 ekor21 Kel. Ternak Jabar 1 ekor22 KPN Bogor 1 ekor23 BET Cipelang 28 ekor
Jumlah 180 ekor
Impor 90 juta – 100 juta Hasil TE 15-25 juta
Sapi-sapi Pejantan
Hasil Transfer Embrio
FH
Brahman
Peranakan Ongole
AngusAngus
Simmental
Limousine
Data Stock Pejantan di BET Cipelangper Juni 2014
No RumpunCalon Bibit
Sapihan Pedet
Jantan Jantan Jantan1 FH 4 0 02 Limousine 2 2 53 Simmental 1 6 64 Brahman 0 0 25 Angus 3 0 26 Brangus 0 0 07 Sumba Ongole (SO) 0 0 08 Peranakan Ongole
(PO)2 1 1
9 Madura 0 0 0Jumlah 12 9 16
Jumlah Total Populasi 37
KONTRIBUSI EKONOMIS BET CIPELANG PADA PERBIBITAN
1. Bibit Sapi 305 ekor x Rp.50.000.000 = Rp. 15.250.000.000 ,-
2. Embrio Ternak 3.078 embrio x Rp. 7.000.000 = Rp. 21.546.000.000,-3. Sapi Jantan 181 ekor x Rp.90.000.000 = Rp.
16.200.000.000,-4. Produksi Semen Beku 181 ekor x 25.000 dosis x 5 tahun x Rp.350.000,- = Rp.7.918.750.000.000,-
Penghematan devisa negara
Total = Rp 7.971.746.000.000,-
Kegiatan Bimtek
Kegiatan Kunjungan
Kegiatan workshop dan pameran
Jenis Bimbingan Teknis123456789
1011
Gangguan ReproduksiPKBIBATRTransfer EmbrioMenejemen ternakMenejemen HMTPotong kukuRekordingMagangKonsultan
7 hari7 hari
10 hari10 hari10 hari
5 hari5 hari5 hari3 hari
PMPM
POTENSI/PENGEMBANGAN
Embrio BibitJasa Produksi EmbrioTernak Bibit (Standar SNI): - Jantan
- BetinaPelayanan Purna JualBimbingan Teknis (TE,IB,PKB/ATR) dari
dalam/luar negeri Wisata Peternakan (sangat indah
lokasinya)Pengujian Mutu Embrio
Bibit HPTSusu Pupuk OrganikJasa Konsultasi dan InstrukturRuang Pertemuan/Aula (200 orang)Mess/Penginapan (30-44 orang)PenelitianKerjasama
KERJA SAMA 1. Penelitan (pakan, produksi in vivo/in vitro)2. Pakan Formula sendiri : - sapi donor (untuk produksi embrio) - calon bibit - resipien3. Resipien : 3 formulasi (mencari formulasi
pakan yang tepat, efisien, siklus berahi normal, kondisi CL fungsional) : 328 ekor
4. Pakan merupakan faktor utama sistem reproduksi ternak
Komplek Laboratoriun dan Kandang Utama
Lahan Kebun HPT (12 ton/hari)
400 ekor
Lahan Kebun HPT di BET Cipelang
BET
e
TERIMA KASIH