Berjalan Bersama St. Vinsensius a Paulo

Post on 06-Aug-2015

517 views 2 download

Transcript of Berjalan Bersama St. Vinsensius a Paulo

BERJALAN BERSAMA ST. VINSENSIUS A PAULO

“Berbahagialah me-reka yang mencurah-kan seluruh hidup demi pengabdian ke-pada Tuhan kita Yesus Kristus, seperti

Dia juga telah men-curahkan hidup-Nya demi keselamatan manusia.” (SV VII, 131 – 19 April 1658)

“Marilah mengasihi Allah, marilah mengasihi Allah..

Tetapi dengan menyingsingkan lengan baju dan dengan bercucuran keringat kita”

(SV XI, 40)

“Jelas, bahwa saya diutus bukan hanya

untuk mencintai Allah, melainkan juga agar Allah

dicinitai”(SV XII, 262)

“Saya menegaskan bahwa kita harus

menolong orang miskin dan memastikan bahwa mereka ditolong dengan

segala cara, baik oleh kita sendiri maupun oleh

orang-orang lain… Melakukan hal ini berarti

mewartakan injil baik dengan kata-kata maupun dengan

perbuatan-perbuatan.

Inilah cara yang paling sempurna.” (SV XII, 87)

“Bagi Tuhan Yesus, yang dianggap paling penting ialah berkarya demi orang miskin. Bila Dia berkarya demi orang yang bukan orang miskin, itu dilakukan-Nya sebagai tugas sampingan.” (St. Vinsensiusa Paulo – 25 Oktober 1643)

Apakah panggilan Allah bagiku [sebagai Vinsensian]?

Para Imam dan Bruder Kongregasi Misi (CM)

“Berilah aku seorang pendoa, maka dia akan mampu melakukan apa saja”

(St. Vinsensius a Paulo)

“Hendaknya kita mengangkat hati kepada Allah dan mendengarkan-Nya, karena satu kata yang kita terima dari Allah lebih berguna daripada seribu argumentasi dan semua perhitungan

akal kita.” (SV V, 114)

Meskipun hidup kontemplatif lebih sempurna daripada hidup yang aktif,

lebih sempurna lagi hidup yang dijiwai oleh kontemplasi dan aksi sekaligus sebagaimana hidup yang kita hayati

demi rahmat Tuhan (SV, III, 151)

Apakah hidup rohani punya tempat dalam hidupku?

“Inilah alasan yang membuat

anda harus melayani orang-

orang miskin, yaitu bahwa

mereka mewakili pribadi

Tuhan kita...” (St. Vinsensius a

Paulo - 11 Nopember

1657)

“Kalau ada suatu alasan yang dapat dibenarkan untuk meninggalkan doa,

maka alasan itu ialah melayani

orang miskin. Me-ninggalkan Tuhan

hanya untuk Tuhan… itu namanya

bukan meninggal-kan Tuhan…”

(SV 30 Mei 1647)

“Sepuluh kali sehari kalian mengunjungi orang miskin, maka sepuluh kali sehari kalian akan menjumpai Allah di situ… Kalian mengunjungi rumah orang miskin, tetapi di situ kalian menjumpai Allah.” (St. Vinsensius a Paulo)

Dalam kesibukan sehari-hari, apakah aku belajar menemukan Allah?

Jika tidak menemukan-Nya, mengapa?