Bentuk Sediaan Obat Herbal

Post on 12-Dec-2015

207 views 8 download

description

bso

Transcript of Bentuk Sediaan Obat Herbal

Bentuk sediaan obat herbal

Obat tradisional : bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

Untuk meningkatkan mutu maka pembuatan obat tradisional harus dilakukan dengan sebaik-baiknya mengikutkan pengawasan menyeluruh yg tujuannya untuk menyediakan obat tradisional yang senantiasa memenuhi persyaratan yang berlaku.

Keamanan dan mutu obat tradisional tergantung dari:bahan baku, prosedur, dan pelaksanaan pembuatan, peralatan yang digunakan, pengemasan

termasuk bahan serta personalia yang terlibat dalam pembuatan obat tradisional (Dirjen POM, 1994)

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang dikeringkan (Dirjen POM, 1999).

Menurut Material Medika (MMI, 1995), simplisia dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu:

1. Simplisia nabatiSimplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia.

2. Simplisia hewaniSimplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan atau bagian hewan zatzat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.

3. Simplisia pelikan (mineral) Simplisia pelikan adalah simplisia yang

berupa bahan-bahan pelican (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia

Bagian-bagian yang digunakan sebagai bahan obat yang disebut simplisia.

Simplisia:a. Kulit (cortex) Kortek adalah kulit bagian terluar dari tanaman tingkat tinggi yang berkayu.b. Kayu (lignum) Simplisia kayu merupakan pemanfaatan bagian dari batang atau cabang

c. Daun (folium) Folium merupakan jenis simplisia yang paling

umum digunakan sebagai bahan baku ramuan obat tradisional maupun minyak atsiri.

d. HerbaSimplisia herba pada umumnya berupa produk tanaman obat dari jenis herba yang bersifat herbaceous.

e. Bunga (flos)Bunga sebagai simplisia dapat berupa bunga

tungga atau majemuk, bagian bunga majemuk serta komponen penyusun bunga.

f. Akar (radix) Akar tanaman yang sering dimanfaatkan untuk

bahan obat dapat berasal dari jenis tanaman yang umumnya berbatang lunak dan memiliki kandungan air yang tinggi.

g. Umbi (bulbus) Bulbus atau bulbi adalah produk berupa

potongan rajangan umbi lapis, umbi akar, atau umbi batang. Bentuk ukuran umbi bermacam-macam tergantung dari jenis tanamannya.

h. Rimpang (rhizoma)Rhizoma atau rimpang adalah produk

tanaman obat berupa potonganpotongan atau irisan rimpang.

i. Buah (fructus)Simplisia buah ada yang lunak dan ada pula

yang keras. Buah yang lunak akan menghasilkan simplisia dengan bentuk dan warna yang sangat berbeda, khususnya bila buah masih dalam keadaan segar.

j. Kulit buah (perikarpium) Sama halnya dengan simplisia buah, simplisia

kulit buah pun ada yang lunak, keras bahkan adapula yang ulet dengan bentuk bervariasi.

k. Biji (semen)Semen (biji-bijian) diambil dari buah yang

telah masak sehingga umumnya sangat keras. Bentuk dan ukuran simplisia biji pun bermacam- macam tergantung dari jenis tanaman (Widyastuti, 2004).

Bentuk sediaan Obat TradisionalObat tradisional tersedia dalam berbagai

bentuk yang dapat diminum atau ditempelkan pada permukaan pada permukaan kulit. Tetapi tidak tersedia dalam bentuk suntikan atau aerosol. Dalam bentuk sediaan obat- obat tradisional ini dapat berbentuk serbuk yang menyerupai bentuk sediaan obat modren, kapsul, tablet, larutan, ataupun pil

obat tradisional dilarang dalam bentuk sediaan tetes mata, intravaginal, parenteral dan suppositoria (kecuali digunakan untuk wasir) (Sesuai Pasal 34 ayat (2) Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.41.1384 tentang Kriteria obat Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka)

1.LARUTANLarutan terjadi apabila suatu zat padat

bersinggungan dengan suatu cairan, maka padat tadi terbagi secara molekuler dalam cairan tersebut. Zat cair atau cairan biasanya ditimbang dalam botol yang digunakan sebagai wadah yang diberikan. Cara melarutkan zat cair ada dua cara yakni zat-zat yang agak sukar larut dilarutkan dengan pemanasan (Anief, 2000).

2 SerbukSerbuk adalah campuran homogen dua atau

lebih obat yang disebukkan. Pada pembuatan serbuk kasar, terutama serbuk nabati, digerus terlebih dahulu sampai derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih 500C.

Serbuk obat yang mengandung bagian yang mudah menguap dikeringkan dengan pertolongan bahan pengering yang cocok, setelah itu diserbuk dengan jalan digiling, ditumbuk dan digerus sampai diperoleh serbuk yang mempunyai derajat halus serbuk

3 TabletTablet adalah sediaan padat, dibuat secara

kempa-cetak, berbentuk rata atau cempung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah.

4 PilPil adalah suatu sediaan yang berbentuk

bulat seperti kelereng mengandung satu atau lebih bahan obat. Berat pil berkisar antara 100 mg sampai 500 mg. untuk membuat pil diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi untuk memperbesar volume, zat pengikat dan pembasah dan bila perlu ditambah penyalut (Anief, 2002).

5 KapsulKapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat

dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati dan bahan lain yang sesuai Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000), dan ada juga kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang ( dikenal sebangai usuran OE), yang memberikan kapasitas isi yang lebih besar tanpa peningkatan diameter. Contohnya kapsul pacekap (Farmakope IV, 1995).

Contoh BSO OTDragee: contoh curcumaTablet : tolak anginKapsul: darsiPill: darsiParam: param mujarabSerbuk: jamu buyung upikSimplisia kering: jamu godhong cap

kedhawung

Apakah Obat Herbal Berkhasiat dan Aman ?Tidak ada sesuatu zat (termasuk obat

tradisional) Ynag benar-2 aman 100%Semakin tinggi grade semakin aman

Obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia obat (BKO).Berdasarkan hasil pengawasan obat tradisional

melalui sampling dan pengujian laboratorium tahun 2006, Badan POM menemukan sebanyak 93 produk obat tradisional yang dicampur dengan bahan kimia obat keras seperti Fenilbutazon, Metampiron, Deksametason, CTM, Allopurinol, Sildenafil Sitrat, Sibutramin Hidroklorida dan Parasetamol

Yang Harus Diperhatikan dalam Menggunakan Obat HerbalPastikan obat herbal yang dikonsumsi telah

terdaftar di BPOM sehingga keamanannya terjaga.

Jika sedang dalam pengobatan obat tertentu, ingat adanya interaksi

Untuk bumil dan busuijarang OT yg diuji pada hewan bunting maupun wanita hamil

Anak & Lansia jarang OT yg diuji pada hewan muda/atau/anak/lansia

Nomor Registrasi Obat Tradisional:

Untuk obat tradisional, nomor registrasinya terdiri dari kode huruf dan sembilan angka kode, seperti tergambar di bawah ini

Misalkan suatu obat tradisional dengan nomor registrasi BTL 023200203, dapat dipahami sebagai berikut :BTL : menunjukkan obat ini tergolong obat berbatasan lisensi02  : menunjukkan mulai didaftarkan pada tahun 20023  : menunjukkan obat ini dibuat oleh perusahaan jamu2  : menunjukkan obat ini dibuat dalam bentuk serbuk0020 : menunjukkan obat memiliki nomor urut 0020 yang terdaftar dari perusahaan tersebut3  : menunjukkan obat mempunyai kemasan 45 ml.