Post on 07-Jul-2018
8/18/2019 bagian ica.doc
1/14
A. Pendahuluan
Beberapa sumber menyebutkan, Istilah fenomenologi berasal dari bahasa
Yunani: Phainestai yang artinya “menunjukkan” dan “menampakkan diri
sendiri”. Dalam bahasa indonesia biasa dipakai istilah gejala . Se ara istilah,
fenomenologi adalah ilmu pengetahuan (logos) tentang apa yang tampak. Dari
pengertian tersebut dapat dipahami bah!a fenomenologi adalah suatu aliran yang
membi arakan fenomena atau segala sesuatu yang tampak atau yang
menampakkan diri. Dalam filsafat, term fenomenologi digunakan dalam
pengertian yang utama, yakni diantara teori dan metodologi. Sedangkan dalam
filsafat ilmu, term fenomenologi tidak digunakan dalam pengertian yang utama,
hanya sesekali saja. "al ini yang membuat fenomenologi tidak dikenal sampaimenjelang abad ke #$. %&ngkus 'us!arno, #$$(, hlm.)*.
Seorang fenomenolog suka melihat gejala. Dia berbeda dengan seorang ahli
ilmu positif yang mengumpulkan data, men ari korelasi dan fungsi, serta
membuat hukum+hukum dan teori. enomenolog bergerak di bidang yang pasti.
"al yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan bidang evidensi
yang langsung. enomenologi adalah suatu metode pemikiran, “a way of looking
at things” .
Dari keterangan di atas dapat dipahami bah!a fenomenologi ini menga u
kepada analisis kehidupan sehari+hari dari sudut pandang orang yang terlibat di
dalamnya. -radisi ini memberi penekanan yang besar pada persepsi dan
interpretasi orang mengenai pengalaman mereka sendiri. enomenologi melihat
komunikasi sebagai sebuah proses membagi pengalaman personal melalui dialog
atau per akapan. Bagi seorang fenomenolog, kisah seorang indi idu adalah lebih
penting dan bermakna daripada hipotesis ataupun aksioma. Seorang penganut
fenomenologi enderung menentang segala sesuatu yang tidak dapat diamati.
enomenologi juga enderung menentang naturalisme %biasa juga disebut
objekti isme atau positi isme*. "al demikian dikarenakan enomenolog
enderung yakin bah!a suatu bukti atau fakta dapat diperoleh tidak hanya dari
dunia kultur dan natural, tetapi juga ideal, semisal angka, atau bahkan kesadaran
8/18/2019 bagian ica.doc
2/14
hidup.
/elasnya, fenomenologi men oba menepis semua asumsi yang
mengkontaminasi pengalaman konkret manusia. Ini mengapa fenomenologi
disebut sebagai ara berfilsafat yang radikal. enomenologi menekankan upaya
menggapai “hal itu sendiri” lepas dari segala presuposisi. 0angkah pertamanya
adalah menghindari semua konstruksi, asumsi yang dipasang sebelum dan
sekaligus mengarahkan pengalaman. -ak peduli apakah konstruksi filsafat, sains,
agama, dan kebudayaan, semuanya harus dihindari sebisa mungkin. Semua
penjelasan tidak boleh dipaksakan sebelum pengalaman menjelaskannya sendiri
dari dan dalam pengalaman itu sendiri. %1dian, #$$#, hlm.#)*.
enomenologi menekankan perlunya filsafat melepaskan diri dari ikatanhistoris apapun baik itu tradisi metafisika, epistimologi, atau sains. 2rogram
utama fenomenologi adalah mengembalikan filsafat ke penghayatan sehari+hari
subjek pengetahuan. 'embali ke kekayaan pengalaman manusia yang konkret,
lekat, dan penuh penghayatan. Selain itu, fenomenologi juga menolak klaim
representasionalisme epistimologi modern. Dengan demikian, fenomenologi yang
dipromosikan "usserl ini dapat disebut sebagai ilmu tanpa presuposisi. "al ini
jelas bertolak belakang dengan modus filsafat sejak "egel menafikan
kemungkinannya ilmu pengetahuan tanpa presuposisi, dimana presuposisi yang
menghantui filsafat selama ini adalah naturalisme dan psikologisme.
0ebih jauh 0ange mengungkapkan bah!a untuk memahami konstruksi sosial
suatu masyarakat, ilmu!an sosial harus men apai intelligible !orld, yang
merupakan tempat terhimpunnya fakta+fakta sosial yang dialami setiap indi idu
sehingga dia bisa memahami kesadaran murni %pure ons iousness* masing+
masing indi idu yang menjadi pemi u mun ulnya ttindakan sosial. 3ettode
seperti itulah yang digunakan oleh kaum fenomenolog sosial untuk menganalisissuatu fenomena sosial. 3etode yang dikembangkan oleh &dmund "usserl yang
disebut fenomenologi. %Ba htiar, #$$4, hal. )5$*.
/elasnya, fenomenologi men oba menepis semua asumsi yang
mengkontaminasi pengalaman konkret manusia. Ini mengapa fenomenologi
8/18/2019 bagian ica.doc
3/14
disebut sebagai ara berfilsafat yang radikal. enomenologi menekankan upaya
menggapai “hal itu sendiri” lepas dari segala presuposisi . 0angkah pertamanya
adalah menghindari semua konstruksi, asumsi yang dipasang sebelum dan
sekaligus mengarahkan pengalaman. -ak peduli apakah konstruksi filsafat, sains,
agama, dan kebudayaan, semuanya harus dihindari sebisa mungkin. Semua
penjelasan tidak boleh dipaksakan sebelum pengalaman menjelaskannya sendiri
dari dan dalam pengalaman itu sendiri. enomenologi menekankan perlunya
filsafat melepaskan diri dari ikatan historis apapun6apakah itu tradisi metafisika,
epistimologi, atau sains. 2rogram utama fenomenologi adalah mengembalikan
filsafat ke penghayatan sehari+hari subjek pengetahuan. 'embali ke kekayaan
pengalaman manusia yang konkret, lekat, dan penuh penghayatan. Selain itu,fenomenologi juga menolak klaim representasionalisme epistimologi modern.
Dengan demikian, fenomenologi yang dipromosikan "usserl ini dapat disebut
sebagai ilmu tanpa presuposisi . "al ini jelas bertolak belakang dengan modus
filsafat sejak "egel menafikan kemungkinannya ilmu pengetahuan tanpa
presuposisi , dimana presuposisi yang menghantui filsafat selama ini adalah
naturalisme dan psikologisme.
B. Biografi Tokoh Fenomenologis). &dmund "usserl
&dmund 7usta 1lbre ht "usserl %lahir di 2rost8jo % Prossnitz *, 3ora ia ,
9eko , 1pril ) ;( < meninggal di reiburg, /erman , #4 1pril )(= pada umur >(
tahun* adalah seorang filsuf /erman , yang dikenal sebagai bapak fenomenologi .
'aryanya meninggalkan orientasi yang murni positi is dalam sains dan filsafat
pada masanya, dan mengutamakan pengalaman subyektif sebagai sumber dari
semua pengetahuan kita tentang fenomena obyektif."usserl dilahirkan dalam sebuah keluarga Yahudi di 2rost8jo % Proßnitz *,
3ora ia , 9eko %yang saat itu merupakan bagian dari 'ekaisaran 1ustria *. "usserl
adalah murid ran? Brentano dan 9arl Stumpf @ karya filsafatnya memengaruhi,
antara lain, &dith Stein %St. -eresa Benedi ta dari Salib*, &ugen ink, 3aA
8/18/2019 bagian ica.doc
4/14
S heler , 3artin "eidegger, /ean+2aul Sartre , &mmanuel 0 inas , Cudolf 9arnap ,
"ermann eyl , 3auri e 3erleau+2onty , dan Coman Ingarden . 2ada ) >
"usserl berpindah agama menjadi 'risten dan bergabung dengan 7ereja
0utheran . Ia mengajar filsafat di "alle sebagai seorang tutor % Privatdozent * dari
) >, lalu di 7Ettingen sebagai profesor dari )($), dan di reiburg im Breisgau
dari )()4 hingga ia pensiun pada )(# . Setelah itu, ia melanjutkan penelitiannay
dan menulis dengan menggunakan perpustakaan di reiburg, hingga kemudian
dilarang menggunakannya + karena ia keturunan Yahudi + yang saat itu dipimpin
oleh rektor, dan sebagian karena pengaruh dari bekas muridnya, yang juga anak
emasnya, 3artin "eidegger . %&ngkus, #$$(, hlm.*
#. 1lfred S hut?
1lfred S hut? lahir di ina pada tahun ) (( dan meninggal di Fe! York
pada tahun )(;(. Ia menyukai musik, pernah bekerja di bank mulai berkenalan
dengan ilmu hukum dan sosial. Ia mengikuti pendidikan akademik di Gni ersitas
Hienna, 1ustria dengan mengambil bidang ilmu+ilmu hukum dan sosial. 7urunya
yang sangat terkenal adalah "ans 'elsen %ahli hukum*, 0ud!ig Hon 3ises
%ekonom*, dan riedri h Hon ieser dan thmar Spann %keduanya ahli sosiologi*.
2endidikan formal ini dijalankan S hut? setelah ia mengikuti 2erang Dunia I.
Selama kuliah ia menjadi sangat tertarik pada karya+karya 3aA eber dan
&dmund "usserl. Setelah lulus ilmu hukum, dia malah bekerja di bidang
perbankan untuk jangka !aktu yang sangat lama. 3eskipun penghasilannya
sangat besar tetapi dia merasa perbankan bukanlah tempat yang o ok baginya
untuk mengaktualisasikan diri.
S hut? akhirnya banting setir yang mulai mempelajari sosiologi khususnya
fenomenologi yang dianggap memberi makna dalam pekerjaan dan hidup. Di
tahun )(#$+an meskipun bukan seorang Dosen, tetapi hampir seluruh temannya
adalah dosen perguruan tinggi sehingga dia mulai terjun ke dunia akademik. Dia
mulai mengajar dengan bantuan temannya dan bahkan memberikan kuliah di
2erguruan -inggi serta dapat berpartisipasi dalam diskusi dan seminar ilmiah.
8/18/2019 bagian ica.doc
5/14
Setelah menerbitkan Der Sinnhafte Auf au der sozialen welt! S hut? akhirnya
berkenalan se ara pribadi dengan &dmund "usserl yang mena!arinya menjadi
asisten tetapi S hut? menolaknya.
Dalam teori S hut? sangat kental pengaruh eberian+nya khususnya karya+
karya mengenai tindakan % a"tion * dan tipe ideal %ideal type *. 3eskipun S hut?
terkagum+kagum pada eber tetapi ia beusaha mengatasi kelemahan yang ada di
dalam karya eber dengan menyatukan ide filsuf besar &dmund "usserl dan
"enri Bergson.
S hut? sangat ingin mendirikan Sekolah -inggi &konomi 1ustria dengan
menggunakan paradigma theory of a"tion yang bersifat subyektif tapi ilmiah.
'einginannya ini mempengaruhi dirinya menerbitkan buku yang sangat berhargadi bidang sosiologi yang berjudul #he Pheno$enology of the so"ial world yang
diterbitkan tahun )(=# dalam bahasa /erman. Buku ini baru diterjemahkan ke
dalam Bahasa Inggris tahun )(4>, sehingga karya S hut? baru mendapat
perhatian serius dan penghargaan dari 1merika Serikat tiga puluh tahun sejak
diterbitkan.
=. 3auri e 3erlau+2onty
3auri e 3erlau+2onty lahir di 2eran is dan meninggal di negara itu tahun)(4). Dia diinspirasikan oleh "usserl dan "eidegger. 3eskipun 3auri e 3erlau+
2onty juga seorang fenomenolog, ara berfikirnya agak berbeda dengan ara
berfikir fenomenolog lain. Dia hanya mengekspresikan rasa heran dan men ari
pertanyaan+pertanyaan tanpa merasa yakin bah!a ja!aban selalu dapat diberikan.
Dasar dari ara berfikir 2onty ini ialah ambiguitas: kalau dia berbi ara tentang
badan, dia juga berbi ara tentangroh dan sebaliknya. Dalam pikiran 2onty
manusia mjun ul sebagai roh jasmaniah dan daging rohani. Dia tidak menerima
ilmu ji!a kesadaran %beha iorisme*. 'eduanya memalsukan manusia kesatuan.
enomenologi harus berbi ara dengan dua lidah dan melihat dua hal sekaligus .
Buku utama dari 2onty diberi judul enomenologi dan 2engamatan, tapi yang
dibahas ialah suatu fenomenologi yang lulus dari badan. 2onty berusaha menemui
8/18/2019 bagian ica.doc
6/14
kembali akti itas psikis di belakang obyekti asi empiris. Gntuk hal itu dia
memakai metode fenomenologis yang telah di iptakan "usserl. Didalam usaha itu
juga ilmu ji!a empiris menjadi obyek dan kritik. 2engamatan sebagai fenomena
me!ahyukan nilai obyektif dari pengalaman %kita mengalami suatu hal lain
daripada kesadaran sendiri*.
enomenologi dari 2onty menerima subyekti isme ektrem dan obyekti isme
ekstrem. Identitas dari hal jasmaniah dan pikiran subyektif ialah obyek utama
analisa 2onty. 'emudian menurutnya, fenomenologi menjadi jelas bah!a
manusia meminjamkan badannya kepada komunikasi dan tidak ada perbedaan
besar antara menari dan ber akap. enomenologi dari 2onty dari permulaan
sampai buku terakhir ialah usaha menjelaskan bah!a roh ialah bahan dan bahanialah roh, supaya pertentangan antara obyek dan subyek %idealism+materialisme*
dapat diatasi. %Brou!er, )( 5, hlm. )#$*.
5. 3aA S heller %) >5+)(# *
S heller berpendapat bah!a metode fenomenologi sama dengan ara tertentu
untuk memandang realitas. Dalam hubungan ini kita mengadakan hubungan
langsung dengan realitas berdasarkan intuisi %pengalaman fenomenologi*.
3enurutnya ada = fakta yang memegang peranan penting dalam pengalamanfilsafat. Diantaranya:
a. akta natural, yaitu berdasarkan pengalaman indera!i yang menyangkut
benda+benda yang nampak dalam pengalaman biasa. b. akta ilmiah, yaitu yang mulai melepas diri dari penerapan indera!i yang
langsung dan semakin abstrak.. akta fenomenologis, merupakan isi intuitif yang merupakan hakikat dari
pengalaman langsung.
;. &mmanuel 'ant
'ant menamakan bagian keempat dari karyanya yang berjudul %etaphysi"al
Prin"iples of &atural S"ien"e sebagai Pheno$enology . Bagian ini menguraikan
gerak dan diam sebagai karakteristik umum yang menandai setiap gejala. 'ant
8/18/2019 bagian ica.doc
7/14
memerlukan studi fenomenologi tentang pembedaan dunia indera!i dan dunia
inteliji el guna men egah keka auan metafisis antara keduanya. Ia menyatakan
bah!asanya tidak mungkin bagi seseorang untuk mengungkapkan noumena,
sebagaimana yang ia ungkapkan: “ 'eings of the understanding are ad$itted! ut
with the in"al"ulation of this rule whi"h ad$its of no e "eption that we neither
know nor "an know anything deter$inate whatever a out these pure eings of the
understanding! e"ause our pure "on"epts of the understanding as well as our
pure intuitions e tend to nothing ut o je"ts of possi le e perien"e! "onse*uently
to $ere things of sense ”.
Dalam ungkapannya tersebut 'ant berusaha untuk menjelaskan bah!asanya
esensi dari noumena % #he +nderstanding * adalah diakui, tetapi dengan tanpaadanya perhitungan dari aturan yang tidak mengakui penge ualian. leh karena
itu kita tidak tahu dan tidak dapat mengetahui penjelasan mengenai keberdaan
dari noumena, karena konsep murni dari noumena adalah sebuah intuisi murni
yang terlepas dari fenomena yang dialami.
C. Teori Fenomenologis
1. Penjelasan Mengenai Teori Fenomenologis Secara Umum
enomenologi se ara etimologi berasal dari kata “phenomenon” yang berarti
realitas yang tampak, dan “logos” yang berarti ilmu. Sehingga se ara terminologi,
fenomenologi adalah ilmu berorientasi untuk dapat mendapatkan penjelasan
tentang realitas yang tampak. %Soekanto, )((=, hlm. 4 *. enomena yang tampak
adalah refleksi dari realitas yang tidak berdiri sendiri karena ia memiliki makna
yang memerlukan penafsiran lebih lanjut. enomenologi menerobos fenomena
untuk dapat mengetahui makna %hakikat* terdalam dari fenomena+fenomena yangterjadi dalam kehidupan sehari+hari. enomenologi adalah sebuah studi dalam
bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena. Ilmu
fenomonologi dalam filsafat biasa dihubungkan dengan ilmu her$eneutik , yaitu
ilmu yang mempelajari arti daripada fenomena. Istilah tersebut pertama kali
8/18/2019 bagian ica.doc
8/14
diperkenalkan oleh /ohann "einri h 0ambert %)># + )>>>*, seorang filsuf
/erman. Dalam bukunya &eues ,rganon %)>45*. Ditulisnya tentang ilmu yang tak
nyata. Dalam pendekatan sastra, fenomenologi memanfaatkan pengalaman intuitif
atas fenomena, sesuatu yang hadir dalam refleksi fenomenologis, sebagai titik
a!al dan usaha untuk mendapatkan fitur+hakekat dari pengalaman dan hakekat
dari apa yang kita alami. 7. . . "egel dan &dmund "usserl adalah dua tokoh
penting dalam pengembangan pendekatan filosofis ini.
-radisi fenomenologi berkonsentrasi pada pengalaman pribadi termasuk
bagian dari indi idu+indi idu yang ada saling memberikan pengalaman satu sama
lainnya. 'omunikasi di pandang sebagai proses berbagi pengalaman atau
informasi antar indi idu melalui dialog. "ubungan baik antar indi idu mendapatkedudukan yang tinggi dalam tradisi ini. Dalam tradisi ini mengatakan bah!a
bahasa adalah me!akili suatu pemaknaan terhadap benda. /adi, satu kata saja
sudah dapat memberikan pemaknaan pada suatu hal yang ingin di maknai.
2ada dasarnya fenomenologi adalah suatu tradisi pengkajian yang digunakan
untuk mengeksplorasi pengalaman manusia. Seperti yang dikemukakan oleh
0ittlejohn bah!a fenomenologi adalah suatu tradisi untuk mengeksplorasi
pengalaman manusia. Dalam konteks ini ada asumsi bah!a manusia aktif
memahami dunia disekelilingnya sebagai sebuah pengalaman hidupnya dan aktif
menginterpretasikan pengalaman tersebut. 1sumsi pokok fenomenologi adalah
manusia se ara aktif menginterpretasikan pengalamannya dengan memberikan
makna atas sesuatu yang dialaminya. leh karena itu interpretasi merupakan
proses aktif untuk memberikan makna atas sesuatu yang dialami manusia. Dengan
kata lain pemahaman adalah suatu tindakan kreatif, yakni tindakan menuju
pemaknaan. 3anusia memiliki paradigma tersendiri dalam memaknai sebuah
realitas. 2engertian paradigma adalah suatu ara pandang untuk memahamikompleksitas dunia nyata. 2aradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para
penganut dan praktisinya. 2aradigma menunjukkan sesuatu yang penting, absah,
dan masuk akal. 2aradigma juga bersifat normatif, menunjukkan kepada
praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan
8/18/2019 bagian ica.doc
9/14
eksistensial atau epistimologis yang panjang.
enomenologi menjelaskan fenomena perilaku manusia yang dialami dalam
kesadaran. enomenolog men ari pemahaman seseorang dalam membangun
makna dan konsep yang bersifat intersubyektif. leh karena itu, penelitian
fenomenologi harus berupaya untuk menjelaskan makna dan pengalaman hidup
sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala. Fatanson menggunakan istilah
fenomenologi merujuk kepada semua pandangan sosial yang menempatkan
kesadaran manusia dan makna subjektifnya sebagai fokus untuk memahami
tindakan sosial.
Berdasarkan asumsi ontologis, penggunaan paradigma fenomeologi dalam
memahami fenomena atau realitas tertentu, akan menempatkan realitas sebagaikonstruksi sosial kebenaran. Cealitas juga dipandang sebagai sesuatu yang
sifatnya relatif, yaitu sesuai dengan konteks spesifik yang dinilai rele an oleh
para aktor sosial. Se ara epistemologi, ada interaksi antara subjek dengan realitas
akan dikaji melalui sudut pandang interpretasi subjek. Sementara itu dari sisi
aksiologis, nilai, etika, dan pilihan moral menjadi bagian integral dalam
pengungkapan makna akan interpretasi subjek.
a. Jenis-Jenis Tradisi Fenomenologi
Inti dari tradisi fenomenologi adalah mengamati kehidupan dalam keseharian
dalam suasana yang alamiah. -radisi memandang manusia se ara aktif
mengintrepretasikan pengalaman mereka sehingga mereka dapat memahami
lingkungannya melalui pengalaman personal dan langsung dengan
lingkungannya. -itik berat tradisi fenomenologi adalah 2ada bagaimana indi idu
mempersepsi serta memberikan interpretasi pada pengalaman subyektifnya.
1dapun arian dari tradisi enomenologi ini adalah,:
)* enomena 'lasik, per aya pada kebenaran hanya bisa didapatkan melalui
pengarahan pengalaman, artinya hanya memper ayai suatu kebenaran dari
sudut pandangnya tersendiri atau obyektif.
8/18/2019 bagian ica.doc
10/14
#* enomenologi 2ersepsi, per aya pada suatu kebenaran bisa di dapatkan
dari sudut pandang yang berbeda < beda, tidak hanya membatasi
fenomenologi pada obyektifitas, atau bisa dikatakan lebih subyektif.
=* enomenologi "ermeneutik, per aya pada suatu kebenaran yang di tinjau baik dari aspek obyektifitas maupun subyektifitasnya, dan juga disertai
dengan analisis guna menarik suatu kesimpulan.
. Prinsi! "asar Fenomenologi
Deet? %dalam 0ittlejohn, )(((, hlm. #$$* menyimpulkan ada tiga prinsip
dasar dalam fenomenologi:
)* 2engetahuan adalah kesadaran. 2engetahuan tidak disimpulkan dari pengalaman tetapi ditemukan se ara langsung dari pengalaman yang disadari
“ ons ious eAperien e”. 9ontoh, untuk mendapatkan nilai yang bagus dari
dosen saya harus rajin baik masuk kuliah, mengerjakan tugas dan tentu saja
mempunyai hubungan yang baik dengan dosen pengasuh mata kuliah. "al ini
bukan saya simpulkan se ara tidak sadar dari pengalaman+pengalaman tetapi
saya temukan langsung dari pengalaman yang saya sadari.#* 3akna dari sesuatu tergantung dari apa kegunaan sesuatu tersebut dalam
kehidupan indi idu. Dengan kata lain, bagaimana hubungan kita dengansesuatu ditentukan oleh apa makna sesuatu tersebut dalam kehidupan kita.
9ontoh, komputer jinjing %laptop* bagi seorang anak+anak berfungsi sebagai
alat permainan games, bagi seorang mahasis!a berguna untuk mengetik tugas
dan bro!sing internet, tetapi bagi seorang pialang saham laptop adalah sarana
untuk bermain alas dalam memperoleh penghasilan.=* Bahasa adalah sarana makna. 'ita mengalami dan memaknai dunia sosial kita
melalui bahasa yang kita gunakan untuk mendefinisikan dan mengekspresikan
dunia sosial tersebut. 9ontoh, kita bisa dengan mudah mengatakan bah!a
sesuatu benda mempunyai makna tertentu dari label+label yang melekat
padanya seperti ikan itu adalah binatang yang hidup di air !alaupun tidak
semua yang hidup di air itu adalah ikan. 9ontoh lainnya adalah tele isi
8/18/2019 bagian ica.doc
11/14
misalnya adalah suatu kotak %!alaupun tidak semua tele isi berbentuk kotak*
yang mempunyai layar berfungsi menyiarkan gambar+gambar hidup berupa
hiburan, berita atau yang lainnya bahkan dari tempat yang jauh dan
seterusnya.
#. Teori Fenomenologis $dmund %usserlenomenologi adalah ilmu tentang esensi+esensi kesadaran dan esensi ideal
dari obyek+obyek sebagai korelat kesadaran. 2ertanyaannya, bagaimana esensi+
esensi tersebut, tanpa terkontaminasi ke enderungan psikologisme dan
naturalismeJ "usserl mengajukan satu prosedur yang dinamakan epo"he
%penundaan semua asumsi tentang kenyataan demi memun ulkan esensi*. -anpa
penundaan asumsi naturalisme dan psikolgisme, kita akan terjebak pada dikotomi%subyek+obyek yang menyesatkanKbertentangan satu sama lain*. -ujuan epo he
adalah mengembalikan sikap kita kepada dunia, yakni sikap yang menghayati,
bukan memikirkan benda+benda. 9ontohnya, saat mengambil gelas, saya tidak
memikirkan se ara teoritis %tinggi, berat dan lebar* melainkan menghayatinya
sebagai !adah penampung air untuk diminum. Ini yang hilang dari pengalaman
kita, kalau kita menganut asumsi naturalisme. Dan ini yang kembali dimun ulkan
oleh "usserl.
Sebelum tahun )($ "usserl mengartikan fenomenologi sebagai“fenomenologi psikologis”, yaitu psikologi deskriptif. 2sikologi yang hanya
men atat apa yang dilihat, tanpa men ari keterangan+keterangan mengenai sebab
gejala+gejala. Deskripsi fenomenologis tidak dimaksudkan untuk menggantikan
keterangan ilmiah, melainkan baru sebagai persiapan untuk keterangan ilmiah.
3elalui deskripsi fenomenologis di ari wesen"hau yaitu melihat %se ara intuitif*
hakekat gejala+gejala. Gntuk men apai hal ini, kita harus memakai metode ariasi
eidetis %dalam fantasi, kita membayangkan gejala dalam ma am+ma am keadaan
yang berbeda*, sehingga tampak apa yang merupakan batas in ariabel dalam
situasi+situasi yang berbeda ini. Yang mun ul sebagai sesuatu yang berubah+ubah
itu disebut wesen , yang di ari.Setelah tahun )($ enomenologi "usserl menjadi “fenomenologi
transendental”. Dia berpendapat dalam periode ini bah!a kesadaran bukan
8/18/2019 bagian ica.doc
12/14
bagian dari kenyataan, melainkan asal dari kenyataan. "usserl menolak kesadaran
ipolaritas %kesadaran dan alam, subyek dan obyek*. 1rtinya kesadaran tidak
menemukan obyek+obyek. byek+obyek di iptakan oleh kesadaran. Dengan
pendapat ini, "usserl dekat dengan idealisme. Bagi ilmu+ilmu, kesadaran dan
alam memang tampak sebagai dua pola dalam kenyataan, namun harus dipasang
dalam suatu ideologi idealitas yang hanya masih menerima satu pola, yaitu
kesadaran.Supaya dengan intuisi kita dapat menangkap hakekat obyek+obyek, maka
dibutuhkan tiga reduksi. Ceduksi+reduksi ini yang menyingkirkan semua hal yang
mengganggu kalau kita ingin men apai wesens"hau . Ceduksi pertama, yaitu
menyingkirkan segala sesuatu yang subyektif. Sikap kita harus obyektif, terbuka
untuk gejala+gejala yang harus “diajak bi ara”. Ceduksi kedua, yaitu
menyingkirkan seluruh pengetahuan tentang obyek yang diselidiki dan diperoleh
dari sumber lain. Ceduksi ketiga, yaitu menyingkirkan seluruh reduksi
pengetahuan. Segala sesuatu yang sudah dikatakan oleh orang lain harus, untuk
sementara dilupakan. 'alau reduksi+reduksi ini berhasil, gejala sendiri dapat
memperlihatkan diri, menjadi feno$in %memperlihatkan diri*.Salah satu hal yang mun ul sebagai hasil fenomenologi "usserl ialah
perhatian baru untuk intensionalitas kesadaran. 'esadaran kita tidak dapat
dibayangkan tanpa sesuatu yang disadari. Setiap bentuk kesadaran selalu
merupakan kesadaran akan sesuatu. 'etika berpikir tentang makanan, anda
membentuk gambaran tentang makanan di dalam pikiran anda. 'etika melihat
sebuah mobil, anda membentuk gambaran tentang mobil di dalam pikiran anda.
Inilah yang disebut "usserl sebagai intensionalitas % intentionality *, yakni bah!a
kesadaran selalu merupakan kesadaran akan sesuatu.a. 'onsep enomenologi "usserl
Seperti telah disinggung sebelumnya, "usserl mengajukan konsepsi yang
berbeda dengan para pendahulunya mengenai pengetahuan. bagi "usserl, realitas
bukan suatu yang berbeda pada dirinya lepas dari manusia yang mengamati.
Cealitas itu me!ujud diri atau menurut ungakapan "eideger yang juga seorang
fenomenolog: “sifat relitas itu membutuhkan keberadaan manusia”. Foumena
8/18/2019 bagian ica.doc
13/14
membutuhkan tempat tinggal % unterkunft * ruang untuk berbeda, ruang itu adalah
manusia.
Sebagaimana disinggung di atas, "usserl menggunakan istilah di
fenomenologi untuk menunjukkan apa yang Fampak dalam kesadara kita dengan
membiarkannya termanifestasi apa adanya atau menurut "usserl - zuru"k zu den
sa"hen sel t %kembalilah kepada realitas itu sendiri*, bagi "usserl, apa yang
disebut fenomena adalah realitas itu sendiri yang Fampak setelah kesadaran kita
air dengan realitas. enomenologi "usserl bertujuan men ari essensial atau
eidos %esensi* metode yang digunakan untuk men ari yang essensial adalah
dengan membiarkan fenomena itu berbi ara sendiri tanap dibarengi dengan
prasangka. 'onsep teknis yang diajukan "usserl adalah epo"he . 'ata epo"he berasal dari kata yunani, yang berarti: “menunda petusan” atau mengosongkan
diri dari keyakinan tertentu. 3etode epo"he merupakan langkah pertam untuk
men apai essensi fenomena dengan menunda putusan lebih dulu. 0angkah kedua,
"usserl menyebutnya dengan eideti ision atau membuat ide % ideation *. .ideti"
visio ini juga disebut “reduksi”, yakni menyaring fenomena sampai ke eideos nya
atau intisarinya. Sesuai yang telah dijelaskan sebelumnya, hasil dari proses
reduksi ini disebut wesens"hau , artinya sampai pada hakikatnya.
b. -iga -ahap Ceduksi menurut "usserl)* Ceduksi fenomenologis, yaitu penyaringan terhadap setiap pengalaman
sehari+hari tentang dunia, guna memandang kembali dunia dalam arti aslinya.
1tau dengan kata lain, reduksi ini adalah “pembersihan diri” dari segal
subyekti itas yang dapat menggangu perjalan men apai realitas itu.#* Ceduksi eidetis, menurutnya reduksi tahap ini tidak lain untuk menemukan
eidos atau hakikat fenomena yang tersembunyi.=* Ceduksi trans endental, yaitu menyisihkan dan menyaring semua fenimena
yang diamati dari fenomena lainnya.reduksi transidental bermaksud
menemukan kesadaran murni dengan menyisihkan kesadaran empiris
8/18/2019 bagian ica.doc
14/14
sehingga kesadaran diri sendiri tidak lagi berlandaskan pada keterhubungan
dengan fenomena lainnya. %Caper, #$)$, hlm. ))(*
Dengan begitu, fenomenologi berusaha mengungkap fenomena sebagaimana
adanya %to show it selft *, sehingga fenomenologi dapat berarti “membiarkan apa
yang menunjukkan dirinya sendiri dilihat melalui dirinya dan dalam batas+batas
dirinya sendiri, sebagaimana dia menunjukkan dirinya melalui dan melalui
dirinya sendiri”. Gntuk ini "usserl menggunakan istilah “intensionalitas”, yakni
realitas yang menampakkan diri dalam kesadaran indi idu atau kesadaran
intensional dalam menangkap “fenomena apa adanya”.