Post on 15-Oct-2021
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
NOTA DINAS
NOMOR : B- 58/TIEM/ND/KP.10.00/06/2020
Kepada : Kepala Pusbindiklat
Dari : Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM
Perihal : Pengajuan Proposal RISET-Pro Program Non Gelar Tahun 2020
Tanggal : 16 Juni 2020
Lampiran : 1 (satu) Proposal
Menindaklanjuti Nota Dinas dari Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan dan
Pelatihan Nomor B-188/DIKLAT/ND/DL03.00/06/2020 tanggal 2 Juni 2020 perihal
Beasiswa RISET-Pro Program Non Gelar Tahun 2020, bersama ini kami sampaikan
proposal pelaksanaan kegiatan tersebut dengan judul sebagai berikut :
No. Judul Proposal
1 Penguasaan Teknologi Pltp Binary Cycle Dan Kalina Cycle Untuk
Pembangkit Listrik Dengan Low – Medium Enthalpy
Mohon kiranya proposal ini dapat diproses lebih lanjut sebagaimana
mestinya.
Demikian pengajuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM,
Prof. Dr. -Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng.
Tembusan:
1. Kepala BPPT (sebagai laporan)
2. Sestama BPPT
3. Ka. B2TKE
i
RINGKASAN PROPOSAL PROGRAM NON GELAR RISET-Pro 2020
(TAILOR MADE COURSES)
“PENGUASAAN TEKNOLOGI PLTP BINARY
CYCLE dan KALINA CYCLE UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN LOW –
MEDIUM ENTHALPY”
Pengusul / koordinator
Yusuf Ahda, S.T., M.T
Tempat Penyelenggaran Pelatihan
ÉS-Géothermie – Perancis
Durasi Pelatihan
8– 22 November 2020
Jumlah Peserta
12 orang
Total Biaya Pelatihan
USD 160,248
Diusulkan Oleh :
BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI (B2TKE) – BPPT
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... II
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
I.A LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1
I.B URGENSI ............................................................................................................................... 2
II. KETERKAITAN KEGIATAN DENGAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL DAN FLAGSHIP RENSTRA BPPT .............................................................................................. 3
III. TUJUAN DAN OUTPUT KEGIATAN ................................................................................ 6
III.A TUJUAN ............................................................................................................................ 6
III.B HASIL YANG DIHARAPKAN (OUTPUT DAN OUTCOME) ...................................................... 6
IV. TABEL DAFTAR PESERTA .................................................................................... 7
V. RENCANA KEGIATAN ................................................................................................... 8
VI. PERSETUJUAN KEPALA UNIT KERJA DAN ESELON 1 .................................... 10
1
I. PENDAHULUAN
I.a LATAR BELAKANG
PP No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) menargetkan
pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik dalam energy mix
adalah 5%, atau setara dengan 9.500 MW pada tahun 2025. Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan di dalam road-map (action plan)
bahwa target pengembangan PLTP sampai dengan tahun 2025 adalah 9.500 MW.
Akan tetapi pada akhir Tahun 2019 ini baru 2.130,6 MW (Badan Geologi
Kementerian ESDM, 2019) yang telah dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik,
atau hanya 7,2% dari potensi panas bumi di Indonesia saja dari total potensi
sumber panas bumi di Indonesia yang mencapai lebih dari 23.000 MW. Dengan
kondisi tersebut target capaian telah direvisi menjadi 7.242 MW di tahun 2025.
Banyak kendala yang dihadapi dalam pengembangan energi panas bumi di
Indonesia, dan salah satunya adalah sangat terbatasnya jumlah tenaga ahli yang
mampu menguasai teknologi pemanfaatan energi panas bumi. Hal ini yang
menyebabkan seluruh teknologi PLTP yang saat ini beroperasi (2.130,6 MW)
menggunakan teknologi asing. Tidak ada satupun PLTP yang ada saat ini
merupakan hasil karya SDM dalam negeri.
Di dalam Buku I Peraturan Presiden no. 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019,
BPPT ditugaskan oleh Pemerintah untuk mengembangkan teknologi PLTP, yaitu
pengembangan PLTP skala kecil, merupakan salah satu program prioritas
nasional. BPPT melibatkan industri dalam negeri (TKDN maksimal) dengan
tujuan untuk mendukung program percepatan pengembangan energi panas bumi
yang dilakukan Pemerintah. Sesuai dengan roadmap yang telah ditetapkan di
dalam Agenda Riset Nasional, BPPT saat ini sedang mengembangkan teknologi
PLTP condensing turbine dan PLTP binary cycle.
Penerapan teknologi PLTP binary cycle akan mampu meningkatkan produksi
listrik tanpa perlu penambahan sumur produksi uap panas bumi. Pengembangan
PLTP binary cycle diarahkan untuk penguasaan teknologi, karena saat ini
teknologi PLTP binary cycle didominasi oleh hanya satu perusahaan saja yaitu
2
ORMAT Technologies, Inc., yang telah membangun lebih dari 900 unit
pembangkit di banyak negara di dunia. Indonesia sangat perlu mengembangkan
teknologinya sendiri sehingga dapat menjadi tuan rumah teknologi PLTP di
negerinya sendiri.
BPPT telah mengembangkan PLTP binary cycle 500 kW di Lahendong, Sulawesi
Utara, merupakan demo plant hasil kerjasama bilateral antara Pemerintah Federal
Jerman dengan Pemerintah RI, dimana kerjasama tersebut dilaksanakan oleh GFZ
German Geosciences Research Institute dengan BPPT dan PT. Pertamina
Geothermal Energy. PLTP binary cycle 500 kW telah selesai dibangun pada tahun
2016. Dan Sejak September 2017 hingga kini PLTP BC 500kW telah beroperasi.
Melalui demo plant ini, Pengembangan PLTP binary cycle selanjutnya diharapkan
dapat diaplikasikan/diwujudkan untuk daerah yang mempunyai potensi panas
bumi, khususnya di Indoensia Timur.
I.b URGENSI
Nilai TKDN PLTP terbangun saat ini masih kurang atau dibawah nilai ketentuan
Permen Perindustrian no.54/M-IND/Per/3/2012 yaitu minimal 29% pada skala
>110MW dan 42% pada skala <5MW. Pada Gambar 1, Pilot plant BPPT sebagai
Fase 1 telah membuktikan TKDN hingga 63% dengan manufaktur turbin
generator produksi dalam negeri. Pengembangan PLTP skala kecil mendorong
industri dalam negeri mampu dan memiliki pengalaman dalam manufaktur
komponen PLTP, sehingga dapat memberikan dampak positif naiknya TKDN
PLTP dimasa datang. Perlu PLTP pilot plant Fase 2 yang merupakan PLTP semi
komersial yang dimulai pembangunannya dari awal melibatkan stakeholder PLTP
dalam negeri yang pada akhir setelah berdiri dapat menghasilkan listrik dan
kontrak dengan PLN dengan perjanjian jual beli listrik (PJBL) lebih lunak dari
PJBL komersiil. Bantuan perekayasaan dan Alih teknologi oleh BPPT kepada
manufaktur dalam negeri diharapkan dapat menaikkan kemampuan rekayasa dan
pengalaman industri dalam negeri hingga akhirnya dapat kontribusi
pembangunan PLTP komersiil yang memasuki Fase 3 tanpa campur tangan dana
pemerintah.
3
Pengembangan PLTP Skala Kecil tentunya harus dibarangi oleh kemampun
engineering dalam HCDP (Human Capital Development Program). Oleh karena
itu, kemampuan engineering dalam HCDP perlu ditingkatkan di Balai Besar
Teknologi Konversi Energi (B2TKE). Jumlah staf dengan keahlian bidang panas
bumi saat ini masih sedikit, hanya 3 orang S3 dan 3 orang S2. Sedangkan jumlah
staf dengan keahlian bidang energi secara umum hanya 5% dari jumlah total staf
yang ada. Salah satu program peningkatan keahlian/kompetensi staf yang telah
ditetapkan adalah melalui pelatihan-pelatihan, disamping juga memacu program
pendidikan gelas S2 dan S3. Program capacity building menjadi sangat penting
untuk direalisasikan. Kompetensi para peneliti/perekayasa BPPT perlu
ditingkatkan melalui suatu pelatihan dari pihak yang sangat berkompeten dan
menguasai teknologi PLTP tersebut. Jika penguasaan teknologi PLTP tidak segera
dilakukan oleh SDM dalam negeri maka Indonesia hanya akan menjadi pasar
yang sangat besar bagi teknologi asing.
Gambar 1. Proposal kegiatan mendukung pilot plant PLTP fase 2 yang semi
komersial
II. Keterkaitan Kegiatan dengan Program Prioritas Nasional
dan Flagship Renstra BPPT
Kementerian PPN/BAPPENAS melaui Deputi Bidang Pembangunan Manusia,
Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) telah melakukan review RPJM 2015-
4
2019, serta membuat rancangan Teknokratik RPJM 2020-2024 Bidang IPTEK.
Salah satu prioritas riset bidang energi, ditetapkan adalah flagship geothermal.
Kemudian, pada peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2019 Tentang Prioritas Riset Nasional Tahun
2020-2024, dengan fokus riset energi, dan topik riset “Teknologi Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi (PLTP)”, BPPT ditetapkan sebagai koordinator institusi
pelaksana. Untuk ini, B2TKE-BPPT telah membuat rancangan flagship
geothermal 2020-2024. Gambar 2 dibawah ini adalah usulan rancangan flagship
geothermal 2020-2024.
Kementerian Ristek/BRIN melalui Ditjen Penguatan Inovasi sedang menyusun
program “Pengembangan Prioritas Produk Inovasi Nasional dalam Prioritas Riset
Nasional 2020-2024”. Dalam bidang fokus Energi, terdapat beberapa tema riset
dan invovasi (Produk), salah satunya adalah Pengembangan Teknologi dan
Industri Komponen Pembangkit Listrik Energi Terbarukan untuk Subtitusi Import
(Penguasaan Teknologi Turbin Skala Kecil).
Gambar 2. Rancangan flagship PLTP skala kecil ~ 5 MW
Pengembangan teknologi PLTP skala kecil ~ 5 MW adalah untuk memajukan
industri nasional dengan meningkatkan TKDN komponen – komponen PLTP
serta untuk mewujudkan ketahanan energi nasional dan kemandirian bangsa.
Pengalaman BPPT dalam melakukan pilot project PLTP dan Binary Cycle
5
merupakan langkah awal untuk dapat mengembangkan PLTP skala kecil bersama
mitra industri ( PT. NTP, PT. Pindad, PT. BBI, PT. Barata, PT Intan Prima
Kalorindo) serta pemilik WKP (PGE). Dari pengalaman ini maka untuk
mendapatkan desain kapasitas yang lebih besar, efisiensi dan performance sistim,
serta integrasi teknologi flash steam dan binary cycle maka pengembangan PLTP
skala kecil ini memasuki tahapan lanjut / advanced dalam menerapkan desain dan
enjinering sistim pembangkit geothermal. Oleh sebab itu pelatihan terhadap
penguasaan teknologi PLTP Skala Kecil secara keseluruhan dalam pembangkit
geothermal sangat penting untuk dilakukan dalam mendukung program flagship
PLTP nasional. Gambar 3 menunjukan roadmap PLTP skala kecil yang
harapannya kedepan dapat menurunkan biaya investasi dan menaikan tingkat
kandungan lokal (TKDN) komponen – komponen PLTP skala kecil. Gambar 4
memperlihatkan Program Master Schedule Pembangunan PLTP Skala Kecil
tahun 2020-2024
Gambar 3. Road Map Pengembangan PLTP Skala Kecil ~ 5 MW
Gambar 4. Program Master Schedule Pembangunan PLTP Skala Kecil
6
III. TUJUAN DAN OUTPUT KEGIATAN
III.a TUJUAN
Tujuan dari pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan SDM BPPT, khususnya perekayasa/peneliti di
Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) dalam memahami sistem
panas bumi dan teknologi pemanfaatannya.
2. Meningkatkan kemampuan SDM B2TKE dalam mendesain suatu PLTP,
khususnya PLTP Skala Kecil teknologi PLTP Binary Cycle dan Kalina
Cycle.
3. Meningkatkan kemampuan SDM B2TKE dalam melakukan operation &
maintenance suatu PLTP, khususnya PLTP Skala Kecil teknologi PLTP
Binary Cycle dan Kalina Cycle.
III.b HASIL YANG DIHARAPKAN (OUTPUT dan OUTCOME)
OUTPUT:
Pelatihan yang akan diadakan ini langsung dibawah institusi dan praktisi
teknologi PLTP skala internasional/dunia yang diharapkan akan dapat
meningkatkan kompetensi dan transfer knowledge tentang penerapan teknologi
berbasis panas bumi untuk pembangkit listrik. Pelatihan ini diharapkan akan dapat
meningkatkan kompetensi tiap-tiap peserta pelatihan secara signifikan, sehingga
akan mampu memberikan kontribusi yang besar dalam pelaksanaan tugas BPPT
untuk mengembangkan teknologi PLTP skala kecil khususnya teknologi teknologi
PLTP Binary Cycle dan Kalina Cycle seperti yang telah ditetapkan di dalam Buku
I RPJMN 2015-2019.
Setelah pelatihan ini selesai, setiap peserta akan menjadi mengerti tentang konsep
sistem panas bumi, proses dan prosedur engineering design sebuah PLTP,
pengoperasian dan maintenance PLTP sesuai dengan kompetensi masing-masing
peserta pelatihan.
OUTCOME:
Dengan adanya pelatihan ini, beberapa outcome yang bisa didapatkan adalah
7
sbb:
- Adanya alih teknologi dari BPPT ke industri nasional tentang
pengembangan PLTP skala kecil yang terintegrasi dengan sestim
pembangkit ORC Binary Cycle dan sestim pembangkit Kalina Cycle
- Dengan melibatkan industri nasional, pengembangan PLTP skala kecil akan
mampu meningkatkan TKDN secara maksimal, sehingga mampu
mempercepat proses industrialisasi di bidang ketenagalistrikan di dalam
negeri. Target yang telah diterapkan di dalam roadmap BPPT adalah TKDN
> 80% dan penurunan biaya investasi s.d 30% pada tahun 2025.
- Hasil pengembangan PLTP skala kecil ini dapat diterapkan di sebagian
besar lapangan panas bumi yang ada di Indonesia.
IV. TABEL DAFTAR PESERTA
Peserta yang akan mengikuti pelatihan adalah para engineer yang terlibat dalam
kegiatan “Pengembangan Teknologi PLTP Binary Cycle Skala Kecil”, sebagai
berikut:
No. NAMA NIP/NIK INSTANSI Peran
1.
Yusuf Ahda
198709022010121005 B2TKE - BPPT
melakukan pngembangan & engineering design PLTP binary cycle dan kalina cycle
2. Dwika Budianto
198203312009011003 B2TKE - BPPT
melakukan perhitungan dan analisa keekonomian “Pengembangan Teknologi PLTP Binary Cycle dan Kalina Cycle”.
3. Bayu Samodra
199111102018011001 B2TKE - BPPT
melakukan identifikasi teknologi geothermal serta dampak lingkungan untuk PLTP binary cycle dan kalina cycle
4. Topan Frans Saputra
199104132018011002 B2TKE - BPPT
melakukan proses optimalisasi engineering design
8
PLTP binary cycle dan kalina cycle
5. Riko Ardiana Nugraha
199503232019021001 B2TKE - BPPT
diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pengoperasian dan maintenance PLTP binary cycle dan kalina cycle
6. Adisa Larasati
199607152019022003 B2TKE-BPPT
diharapkan dapat menguasai peralatan kontrol dan sensing pada turbin dan P&ID binary cycle dan kalina cycle
7. Munadiyan Nurhuda
199012052018011001 B2TKE-BPPT
diharapkan mampu melakukan proses engineering design PLTP binary cycle dan kalina cycle
8. Tisha B2TKE-BPPT
diharapkan mampu melakukan proses electrical engineering design PLTP binary cycle dan kalina cycle
9. Dony Damara
199503112019021002 B2TKE - BPPT
diharapkan dapat menguasai mengenai instrumentasi pengoperasain sistim Binary Cycle dan kalina cycle
10. Wanda Kurniawan
19020125 PT.PGE diharapkan mampu melakukan optimalisasi pengoperasian PLTP binary cycle dan kalina cycle
11. Eko Supriyanto
8510844Z PLN Litbang
diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pengoperasian dan maintenance PLTP binary cycle dan kalina cycle
Dalam pelaksanaan peserta akan didampingi oleh 2 supervisor, dimana supervisor
pertama dijadwalkan pada minggu pertama, supervisor 2 pada minggu ke 2 (dua).
9
V. RENCANA KEGIATAN
Jenis program yang diusulkan adalah Tailor Made Course (TMC) Kemitraan,
terdiri dari 10 (sepuluh) orang dari B2TKE-BPPT (lembaga pengusul), 1 (satu)
orang mitra PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE), dan 1 (satu) orang mitra
PT. PLN (Persero).
Waktu pelatihan akan dilakukan selama 2 minggu pada tanggal 8-22 November
2020 (tentative schedule) di kota STRASBOURG, Perancis . yang
merupakan salah satu kota pusat pemanfaatan energi panas bumi di Perancis.
Metode pelatihan adalah pertemuan tatap muka di kelas (classroom) dan
kunjungan lapangan (site visit). Hal yang dilakukan di classroom adalah pelajaran
teori, diskusi, kasus studi, tugas individu maupun tugas kelompok. Waktu
classroom adalah 7-8 jam per hari. Kemudian, akan dilakukan kunjungan
lapangan (site visit) ke pembangkit PLTP di Perancis dan Jerman.
Pelatihan akan disediakan/dilakukan oleh ÉS-Géothermie, anak perusahaan dari
Électricité de Strasbourg (ES) dengan misi utama terdepan dalam memberikan
jasa di bidang energi geothermal. ÉS-Géothermie berpengalaman dalam hal
proyek pengembangan panas bumi: permitting, exploration, drilling, reservoir
engineering, plant construction and operation. ÉS-Géothermie didirikan tahun
2007, dengan staf yang mempunyai keahlian khusus tentang pengetahuan energi
panas bumi. Mereka mempunyai .pengalaman dalam melakukan proyek, seperti
PLTP proyek percontohan EGS Soultz-sous-Forêts dan Rittershoffen di Alsace,
France
Penyedia Pelatihan:
ÉS-Géothermie Siège social : 26 bd Président Wilson 67000 Strasbourg
Bureaux : Bâtiment le Belem 5, rue de Lisbonne, 67300 Schiltigheim
France
10
VI. PERSETUJUAN KEPALA UNIT KERJA dan ESELON 1
Demikian ringkasan proposal kegiatan pelatiahan “Penguasaan Teknologi PLTP Binary Cycle dan Kalina Cycle Untuk Pembangkit Listrik Dengan Low – Medium Enthalpy”, untuk mendukung kegiatan Flagship/PRN “Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)”, kami ajukan untuk mendapatkan perseutujan pimpinan.
Koordinator, Perekayasa Muda
Yusuf Ahda, S.T., M.T Menyetujui, Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM Prof. Dr. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng
Kepala B2TKE Dr. Mohammad Mustafa Sarinanto