Post on 02-Mar-2019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN
PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta adalah
perusahaan unit bisnis hilir sebagai penyalur Bahan Bakar Minyak
Penerbangan (BBMP) Jet A-1 di wilayah Bandara Internasional Adi Soemarmo
Surakarta. Terletak di Jalan Panasan Baru, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan
Ngemplak-Boyolali (57375). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
penulis terhadap proses operasi, tenaga kerja dan lingkungan kerja di PT.
Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta di temukan banyak sekali
potensi bahaya yang dapat membahayakan tenaga kerja. Perlu adanya upaya
untuk mencegah potensi bahaya yang membahayakan proses kerja, tenaga
kerja dan aset perusahaan yang ada di area PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi
Soemarmo Surakarta. Dalam rangka mendukung hal tersebut, seluruh tenaga
kerja berkomitmen untuk mengimplementasikan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di lingkungan PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo
Surakarta. Di dukung penuh oleh Top Management dengan menanamkan
keyakinan kepada seluruh tenaga kerja di PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi
Soemarmo Surakarta bahwa safety merupakan kunci utama dalam meraih
sukses.
Bisnis produk aviasi tidak hanya menyediakan produk, memenuhi
kebutuhan customer dan memberikan pelayanan secara personal. Bisnis aviasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
juga menjual safety kepada customer. Customer dapat menilai produk yang kita
jual setelah mereka menggunakannya. Sudah pasti produk yang tidak dikelola
dengan baik kualitasnya akan menurun dan keadaan paling fatal adalah
menjadi potensi bahaya bagi customer dan pihak lain yang terkait. Pentingnya
instrumen K3 dalam setiap proses kerja, maka PT. Pertamina (Persero) DPPU
Adi Soemarmo Surakarta menjadikan K3 sebagai prospektif bisnis produk
aviasi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT. Pertamina
(Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta sebagai berikut :
1. Profil Perusahaan.
PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Sumarmo Surakarta adalah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai perusahaan unit bisnis hilir yang
bergerak dibidang minyak dan gas bumi penyedia produk aviasi berupa
Bahan Bakar Minyak Penerbangan (BBMP) Jet A-1, yang merupakan
kebutuhan utama operasional pesawat udara di wilayah Bandara
Internasional Adi Soemarmo Surakarta.
Diresmikan pada tanggal 4 September 1993 oleh Direktur Utama PT.
Pertamina Bapak Faisal Abda’ Oe, PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi
Soemarmo Surakarta telah beroperasi selama 22 tahun di wilayah kerja
Operasi Unit Aviasi Region IV Jawa Bagian Tengan. Terletak di Desa
Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali dengan luas area :
12.000 m² status tanah dan bangunan milik PT. Pertamina (Persero) DPPU
Adi Soemarmo Surakarta. Total jumlah tenaga kerja sebanyak 32 orang,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
dimana 6 orang tenaga kerja diantaranya adalah organik atau karyawan tetap
PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta dan 28 orang
adalah tenaga kerja jangka pendek. Aktifitas kerjanya yaitu 5 hari kerja dari
hari Senin-Jumat, sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu libur kecuali
bagian receiving, storage dan distributuion (R,S&D). Waktu kerja yang
diterapkan pada pukul 07.00-15.30 WIB, dengan waktu istirahat selama 1
jam mulai dari pukul 12.00-13.00 WIB. Pada hari Jumat waktu istirahat
pada pukul 11.30-13.00 WIB untuk memberi waktu ibadah sholat Jumat
bagi umat muslim.
a. Peta Lokasi.
Gambar 1. Peta Lokasi PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta.
Sumber : PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta, 2015.
LOKASI DPPU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
b. Visi dan Misi Perusahaan.
1) Visi Perusahaan.
Menjadi pemasar dan penyedia layanan bahan bakar penerbangan
kelas dunia dengan jaringan global.
2) Misi Perusahaan.
a) Melakukan usaha dalam bidang pemasaran produk dan layanan
BBM Penerbangan dipasar domestik regional dan internasional.
b) Mengutamakan pemenuhan persyaratan, pelanggan, kualitas
produk, keselamatan, lingkungan, dan standar operasi intenasional
dalam pengelolaan usaha.
c) Mengelola usaha dengan dukungan sumber daya manusia
profesional berdasarkan tata nilai unggulan, setara dengan best
practice yang diakui dalam industri aviasi internasional.
2. Kegiatan Operasional di PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo
Surakarta.
Kegiatan operasional di PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi
Soemarmo Surakarta meliputi : Receiving, storage, distribution (R,S&D),
maintenance, general affairs, dan security. Tugas utama DPPU Adi
Sumarmo Solo adalah receiving, storage dan distribution (R,S&D) BBMP
Jet A-1 ke pengguna produk aviasi yaitu customer airliner.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta.
Sumber : PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta, 2015.
3. Deskripsi Proses Produksi di PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo
Surakarta.
a. Penerimaan.
BBMP Jet A-1 di DPPU Adi Soemarmo Surakarta disuplai
langsung dari TBBM Rewulu Yogyakarta menggunakan sarana angkut
Bridger yang berkapasitas 16kl, 24kl dan 32kl. Pengangkutan BBMP Jet
A-1 dilakukan oleh pihak III yaitu PT. Gatra Bumi Persada, dan PT.
Bhakti Patria Indo Megah. Sedangkan dari TBBM Cilacap ke Depot
Rewulu Yogyakarta menggunakan Rail Tank Wagon atau Ketel yang
ditampung terlebih dahulu di dalam tangki TBBM Rewulu Yogyakarta
sebelum dikirim ke DPPU Adi Soemarmo Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Penimbunan.
Penimbunan dimulai setelah operasi penerimaan sampai. DPPU
Adi Soemarmo Surakarta mempunyai 4 buah tangki timbun dengan
konstruksi semi burred type horizontal. Seluruh tangki yang ada dapat
berfungsi sebagai tangki penerimaan, penimbunan dan penyaluran untuk
pengaturannya dilakukan oleh Penata PPP (Penerimaan, Penimbunan,
dan Penyaluran).
c. Penyaluran.
DPPU Adi Soemarmo Surakarta melaksanakan operasi penyaluran
hanya dengan satu sistem sesuai sarana yang tersedia yaitu dengan
penyerahan langsung ke pesawat terbang menggunakan Refueller.
d. Maintenance
Maintenance adalah kegiatan rutin dan non rutin yang dilakukan
oleh tekhnik bertujuan untuk menjaga mutu spesifikasi BBMP dari tangki
hingga ujung nozzle pengisian pesawat terbang. Pemeliharaan yang tepat
dapat meminimalkan kerusakan peralatan dan memperpanjang umur
peralatan. Tujuan utama program pemeriksaan dan pemeliharaan adalah:
1) Menjamin bahan bakar yang bersih dan memenuhi spesifikasi.
2) Menjamin keselamatan seluruh personil dan lingkungan.
3) Menjamin kelancaran operasi pengisian bahan bakar penerbangan.
4) Memenuhi persyaratan hukum dari pihak berwenang.
5) Menjaga kehandalan sarfas dan mengoptimalkan umur sarfas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
6) Memberikan kepercayaan kepada pelanggan bahwa fasilitas handal
dan aman.
Kegiatan maintenance yang dilakukan di PT. Pertamina (Persero) DPPU
Adi Soemarmo Surakarta diantaranya adalah:
1) Preventif Maintenance.
a) Membuat rencana preventif maintenance tahunan dalam bentuk
yearli activity program yang disahkan oleh Operation Head (OH)
DPPU.
b) Mengkoordinasikan dengan fungsi user untuk melaksanakan
preventif maintenance sesuai rencana.
c) Melaksanakan preventif maintenance, apabila pada saat preventif
maintenance ditemukan kerusakan, maka laksanakan perbaikan
sesuai dengan prosedur corrective maintenance.
d) Memastikan pekerjaan preventif maintenance selesai sesuai dengan
yang disepakati.
e) Mencatat bukti pelaksanaannya dalam formulir history card.
f) Melaporkan hasil pelaksanaan preventif maintenance kepada fungsi
user.
2) Corrective Maintenance.
a) Menganalisa laporan kerusakan alat dari user yang tertuang dalam
formulir laporan kerusakan dan perbaikan sarfas.
b) Memastikan, apakah perbaikan akan dilaksanakan sendiri atau oleh
pihak ketiga. Jika dilaksanakan sendiri, lakukan perbaikan sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kerusakan. Jika dilaksanakan oleh pihak ketiga, lakukan sesuai
proses pengadaan barang dan jasa.
c) Mengkoordinasikan dengan fungsi user untuk pemeriksaan hasil
perbaikan.
d) Melaporkan hasil perbaikan kepada fungsi user atau OH lokasi.
e) Mencatat bukti pelaksanaannya dalam formulir history card atau
dalam laporan kerusakan dan perbaikan sarfas.
a. General Affairs.
General Affairs atau administrasi adalah faktor penting dalam
menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan, kegiatannya
meliputi: administrasi operasi, tekhnik, personalia dan keuangan.
Kegiatan administrasi merupakan kegiatan yang pasti dijumpai di
perusahaan, tidak terkecuali di PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi
Soemarmo Surakarta. Kegiatan administrasi adalah kegiatan rutin yang
selalu dilakukan, diantaranya :
1) Mencatat data mulai dari produk persediaan stock, penerimaan,
penyaluran sampai dengan penyerahan dan penjualannya.
2) Menginventarisasi, tata caca pengadaan dan pengololaan fasilitas dan
material untuk operasional.
3) Kegiatan administrasi yang bersifat umum sebagai pendukung operasi.
4) Laporan kegiatan khusus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Security.
Security adalah satuan sistem pengamanan yang mempunyai tugas
mengamankan operasional di PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi
Soemarmo Surakarta dari gangguan baik dari dalam maupun dari luar.
Sistem pengelolaan keamanan yang diterapkan tergantung pada kondisi
operasi setempat. Tindakan pencegahan gangguan keamanan dapat
dilakukan dengan cara : sistem jaga pos security, satu pintu masuk dan
keluar, patroli internal, pagar pengaman, lampu sorot, CCTV, petugas
keamanan kontrak dan bantuan tenaga harus dengan pengamanan dari
aparat keamanan luar (Polri dan TNI). Keamanan harus dikelola menurut
Standar Keamanan PT Pertamina (Persero). Kepala DPPU berhak
menolak masuk siapapun dan apapun yang perilakunya mengganggu
keamanan dan kepentingan perusahaan, serta mencegah akses bagi
orang-orang yang tidak berkepentingan untuk melakukan pencurian
BBMP dan aset perusahaan, melakukan kontaminasi BBMP dan
penggunaan peralatan untuk kegiatan tidak legal.
1) Petugas Keamanan.
Kepala DPPU menjamin kesiapan dan kecukupan petugas
keamanan dan sarana prasarananya. Persyaratan minimal yang harus
dimiliki oleh petugas keamanan di DPPU adalah telah mengikuti
pelatihan security yang diselenggarakan oleh lembaga yang
berwenang. Petugas security juga harus diberi pelatihan lain terkait
dengan pengamanan aset di DPPU yaitu pemadaman kebakaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
penanggulangan tumpahan BBMP, dan latihan gabungan yang
diselenggarakan oleh pihak Bandara setempat. Fasilitas yang harus
disediakan untuk petugas keamanan antara lain : pos jaga, buku tamu,
penghalang pada pintu gerbang, lampu senter, alat komunikasi, metal
detector, peralatan patroli, dan pakaian tugas satuan pengamanan.
2) Tindakan Pengamanan.
Batas-Batas Area DPPU, harus dilindungi dengan pagar, pintu
gerbang dan penghalang kendaraan masuk dan keluar. Pintu gerbang
dan penghalang yang memberi akses ke area bahan bakar harus
normally closed dan hanya boleh dibuka untuk memperbolehkan
masuknya orang dan kendaraan yang berwenang. Harus ada
penerangan yang mencukupi dalam area DPPU untuk menghindari
area gelap di bagian yang kritis keamanannya.
3) Ruang Lingkup Pengamanan, yang harus dilakukan oleh petugas
security adalah sebagai berikut :
a) Memeriksa dan mengawasi orang, barang, kendaraan dan lain-lain
yang keluar masuk lokasi.
b) Melakukan patroli secara terus menerus untuk memeriksa
keamanan area yang telah menjadi tanggung jawabnya.
c) Membuka dan menutup pintu utama.
d) Melaksanakan perintah khusus antara lain : melakukan
penyelidikan suatu kasus, melakukan pengawalan dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
e) Melaksanakan koordinasi pengamanan dengan instansi terkait di
dalam maupun di luar lokasi.
4) Inspeksi dan Patroli Keamanan.
Inspeksi rutin harus dilakukan oleh Kepala DPPU atau
Pengawas setiap bulan untuk memastikan bahwa fasilitas keamanan
berfungsi dengan benar dan situasi aman dan terkendali. Patroli
keamanan harus dilakukan oleh petugas security setiap hari untuk
memastikan bahwa situasi keamanan di seluruh area DPPU benar-
benar aman dan terkendali. Setiap pekerja harus ikut menjaga
keamanan, meskipun tugas utama ada pada petugas security.
5) Laporan Keamanan.
Laporan keamanan sebagai upaya pengamanan perusahaan dari
hal-hal yang tidak dikehendaki. Laporan Harian merupakan laporan
peristiwa dan kegiatan pengamanan di DPPU setiap hari, dicatat
dalam log book keamanan, ditandatangani oleh komandan jaga atau
petugas keamanan untuk selanjutnya diperiksa dan ditandatangani
oleh Kepala DPPU selaku penanggungjawab lokasi. Laporan Bulanan
merupakan rekapitulasi dari laporan harian peristiwa keamanan yang
dibuat dalam periode tertentu dan mencantumkan hal hal sebagai
berikut :
a) Jumlah personil dan peralatan.
b) Peristiwa, kejadian dan kegiatan pengamanan yang penting.
Untuk kejadian penting aspek keamanan dilaporkan tersendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
5. Implementasi K3 di PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo
Surakarta Sebagai Prospektif Bisnis Produk Aviasi.
Implementasi K3 di area PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi
Soemarmo Surakarta merupakan bentuk ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan K3 dan kepedulian perusahaan terhadap sumber daya
manusia serta aset perusahaan. Penerapan K3 di area DPPU Adi Soemarmo
Surakarta semuanya terangkum dalam Komitmen Five Zero (Lampiran 9.
Komitmen Five Zero). Uraian komitmen tersebebut adalah sebagai berikut :
1) Zero Accident.
Safety, seluruh aktifitas operasi harus didasari pada keyakinan
bahwa budaya keselamatan merupakan penentu utama keberhasilan,
dengan sasaran tidak ada kecelakaan atau Zero Accident. Mematuhi
semua kebijakan-kebijakan K3 dan menjaga pelaksanaan
implementasi K3 adalah komitmen seluruh tenaga kerja DPPU Adi
Soemarmo Surakarta dan di dukung penuh oleh Operational Head
sebagai Top Management sehingga pelaksanaan implementasi K3
menjadi efektif dan tepat sasaran. Seperti kita ketahui bisnis produk
aviasi tidak sebatas menjual produk dan memberikan pelayanan, juga
tentang safety. Produk yang diberikan harus memenuhi standart
perusahaan, bagaimana kita menjaga kualitas produk tersebut?
Dengan mengimplementasikan K3 dalam setiap kegiatan operasional
perusahaan, dengan begitu produk yang berkualitas akan menjadi
pilihan pelanggan pengguna produk dan mendatangkan kepercayaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
customer kepada perusahaan. Adanya kebijakan-kebijakan K3,
komitmen K3 dan pedoman merupakan upaya perusahaan dalam
mencegah kecelakaan kerja dengan tujuan akhir tercapainya
kesejahteraan seluruh tenaga kerja, sebagai bonusnya citra dan
eksistensi perusahaan terus meningkat.
2) Zero Off-Spec.
Mutu, seluruh aktifitas penanganan produk harus dilakukan
dengan kontrol kualitas yang ketat tanpa toleransi atas penyimpangan,
dengan sasaran tidak produk Off-Specification yang disalurkan ke
pelanggan atau Zero-Off Spec. Kualitas dari spesifikasi produk sangat
diperhatikan, karena dapat mempengaruhi performa dan kualitas
produk. Jangan sampai produk yang disalurkan kepada customer
memiliki kualitas dan spesifikasi yang tidak sesuai dengan standart
perusahaan atau Off-Spec, hal ini dapat menjadi potensi bahaya bagi
pengguna produk yang kemudian berdampak pada kepercayaan
pelanggan pengguna produk aviasi.
3) Zero Tolerance.
Takaran setiap aktifitas penerimaan, penimbunan, serta
penyaluran dan penyerahan produk kepada pelanggan harus diyakini
dalam kuantitas atau jumlah yang sesuai, dengan sasaran tidak ada
toleransi atas selisih atau Zero Tolerance. Tepat mutu dan sasaran
adalah hal yang penting dalam memenuhi kebutuhan produk aviasi
customer airliner. Tidak adanya toleransi, produk yang disalurkan ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
pelanggan harus sesuai dengan permintaan dari customer dan
diharapkan bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
pengguna produk aviasi.
4) Zero Delay.
Waktu, setiap penyaluran dan penyerahan produk serta layanan
pelanggan harus diyakini dilakukan dengan cepat dan tepat, dengan
sasaran tidak ada keterlambatan atau Zero Delay. Proses penyaluran
yang cepat dan tepat mengingat jadwal penerbangan yang tersusun
rapi sehingga semua kegiatannya sudah terjadwal, kapan penumpang
turun, barang turun, kargo, logistik dan proses refuelling dilakukan.
Semua sudah ada dalam pengaturan waktu ground time airliner.
5) Zero Mistake.
Akurasi setiap pendataan, pencatatan, dan penyajian informasi
sebelum dan setelah pemberian layanan kepada pelanggan harus
dilakukan secara akurat, dengan sasaran tidak ada kesalahan atau Zero
Mistake. Keakuratan dalam pendataan sangat diperlukan, berkaitan
dengan kesesuaian takaran produk yang dijual dengan jumlah biaya
tagihan kepada maskapai, jangan sampai kurang atau lebih yang
berdampak pada kerugian baik perusahaan atau pihak maskapai.
Pendataan juga meliputi laporan ke perusahaan terkait dengan
penjualan produk dan laporan-laporan lain, untuk itu pencatatan dari
setiap data harus diteliti keakuratannya sebelum disajikan dalam
bentuk informasi kepada pihak yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
6. K3 Sebagai Prospektif Bisnis Produk Aviasi.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah instrumen penting
dalam memproteksi tenaga kerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar tempat kerja dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Penerapan K3 tidak hanya sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang berdampak pada pengeluaran (cost) perusahaan,
melainkan sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberikan provit
pada masa mendatang untuk eksistensi perusahaan dan kesejahteraan tenaga
kerjanya. K3 sebagai prospektif bisnis produk aviasi adalah strategi bisnis
yang tepat, karena implementasi K3 di perusahaan menjadi kebutuhan wajib
seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Selain sebagai bentuk ketaatan dan kepedulian perusahaan terhadap K3,
implementasi K3 juga sebagai strategi bisnis produk aviasi di PT. Pertamina
(Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta.
K3 sebagai prospektif bisnis produk aviasi di PT. Pertamina (Persero)
DPPU Adi Soemarmo Surakarta membawa dampak positif pada penjualan
BBMP Jet A-1 di wilayah Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.
PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta berhasil menjadi
pilihan terpercaya customer airline di wilayah Bandara Internasional Adi
Soemarmo Surakarta. Strategi bisnis ini membuat penjualan BBMP Jet A-1
meningkat 30% sampai 45% dari penjualan BBMP 5 tahun terakhir di PT.
Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Peningkatan Penjualan Produk Aviasi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Grafik 1. Penjualan Jet A-1 dari Tahun 2011 – 2015.
Sumber : PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta, 2011-2015.
Grafik 2. Penjualan Jet A-1 dari bulan November 2014 – Maret 2015.
Sumber : PT. Pertamina (Persero) DPPU Adi Soemarmo Surakarta, 2014-2015.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tahun2011
Tahun2012
Tahun2013
Tahun2014
Tahun2015
kl
10
³
Penjualan Jet A-1
PK
TNI AU
CHARTER
PK-KEPRESIDENAN
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nov'14 Dec'14 Jan'15 Feb'15 Mar'15
kl
10
³
Penjualan Jet A-1
PK
PKPK Domestik & Internasional
Ekstra Hajj Flight