Post on 30-Mar-2019
28
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Awal Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, hasil belajar siswa kelas IV SDN
Gardusayang II masih sangat rendah. Berdasarkan hasil ulangan harian siswa,
diperoleh rata-rata kelas adalah sebesar 54,4, dengan banyak siswa yang
mendapat nilai diatas KKM sebanyak 10 orang dengan presentase 38,46%, dan
banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 21 orang dengan
presentase 61,54%.
Rendahya hasil belajar siswa bisa disebabkan oleh beberapa faktor,
kurangnya variasi metode yang digunakan guru adalah salah satu faktor
penyebabnya. Pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang
terdapat di dalam buku, yang cenderung hanya berpusat pada teori saja,
sehingga tidak memberi kesempatan siswa untuk mengamati, menyelidiki dan
membangun pengetahuannya sendiri sehingga hasil belajar rendah. Selain itu,
guru jarang menggunakan media sehingga pembelajaran menjadi kurang
menarik dan pemahaman siswa tentang suatu materi juga kurang maksimal.
Dari hasil observasi awal tersebut, peneliti memandang perlu menyusun
sebuah perencanaan pembelajaran pada materi sifat benda dengan menerapkan
metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan pembelajaran mengacu kepada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006 dengan sistematika
sebagai berikut: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan penilaian.
29
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penyusunan RPP siklus I menggunakan metode eksperimen dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat benda pada
pembelajaran IPA memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik
yang dimaksud adalah materi pembelajaran disajikan melalui
percobaan-percobaan serta dalam kegiatan inti terdapat langkah-
langkah yang menunjukkan adanya metode eksperimen. Adapun
materi yang akan disampaikan pada siklus I adalah mengenai sifat
benda cair (RPP siklus I terlampir). RRP ini dilengkapi dengan
Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen penilaian seperti soal evaluasi
berupa tes tertulis dalam bentuk essay (uraian), lembar observasi
aktivitas guru dan siswa.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Deskripsi Kegiatan Belajar Mengajar
Pelaksanaan pembelajaran siklus I ini, peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Pada siklus 1 ini guru
melaksanakan metode eksperimen tentang sifat benda cair. Tindakan
silus 1 ini dilaksanakan pada tanggal 20 November 2012. Pelaksanaan
pembelajaran diamati oleh dua orang teman sejawat yang bertugas
sebagai observer. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini terdiri
dari tiga bagian yaitu kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir.
Kegiatan pendahuluan, guru membuka pembelajaran,
mengkondisikan siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa,
ternyata semua siswa masuk (26 siswa). Memberikan apersepsi dengan
cara memotivasi siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan
berupa “ coba sebutkan jenis benda cair yang kalian ketahui?” yang
termasuk benda cair yaitu air, minyak, oli, dll. “bila benda cair
dimasukan dalam suatu wadah, bagaimana bentuk benda cair
tersebut?” bentuknya akan seperti wadahnya. “pernahkan kalian
30
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melihat aliran sungai?” pernah. “Kemana arah ariran sungai tersebut?”
aliran sungai tersebut mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang
lebih rendah “ketika turun hujan akan terlihat genangan air di tanah,
akan tetapi lama kelamaan air tersebut akan menghilang, kemana air
tersebut?”. air tersebut meresap kedalam tanah. Hanya sebagian siswa
yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa yang
lain hanya diam saja terlihat malu untuk menjawab pertanyaan yang
diberian oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan untuk
menggali pengetahuan awal siswa. Selanjutnya guru membagikan soal
pre tes yang berjumlah empat soal uraian. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum kegiatan eksperimen
dilaksanakan. Kemudian guru menyampaikan indikator dan
kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
Selanjutnya dalam kegiatan inti guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok kemudian setiap kelompok mempersiapkan alat
dan bahan, namun tidak semua siswa membawa alat dan bahan yang
sudah diintruksikan sebelum pembelajaran berlangsung. Guru
membagikan LKS dan menjelaskan langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam LKS. Namun guru kurang jelas dalam menjelaskan
langkah-langkah dalam LKS sehingga tampak sebagian siswa yang
terlihat masih kebingungan ketika melaksanakan kegiatan eksperimen,
dan mempertanyakan kembali langkah-langkah eksperimen tersebut.
Selanjutnya secara berkelmpok semua siswa melaksanakan eksperimen
mengenai sifat benda cair. Namun karena siswa belum terbiasa
melakukan percobaan dengan menggunakan LKS, masih banyak siswa
yang melakukan eksperimen tidak sesuai dengan langkah-langkah
dalam LKS. Selain itu juga karena kekurangan alat dan bahan terlihat
beberapa siswa yang hanya diam saja menunggu giliran menggunakan
alat dan bahan tersebut. Guru mengamati dan membimbing siswa
dalam melakukan eksperimen dan meluruskan kesalahan-kesalahan
yang terjadi saat kegiatan eksperimen berlangsung. Setelah selesai
31
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melakukan eksperimen setiap kelompok melakukan diskusi. Kemudian
guru meminta perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil eksperimen, kelompok lain memberikan
tanggapan. Guru bersama siswa menyimpulkan dari hasil kegiatan
yang telah dilakukan. Guru memberikan koreksi dan penguatan
tentang materi dari hasil kegiatan eksperimen.
Kemudian kegiatan akhir, guru meminta siswa untuk
menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bahasanya sendiri
dan mencatatnya dalam buku tulis, namun terlihat beberapa siswa
mencatat dari hasil mencontek dari temannya. Kemudian guru
mengkondisikan siswa untuk melaksanakan pos tes.
2) Hasil observasi
Pada pelaksanaan pembelajaran, guru dibantu oleh teman sejawat
yang bertugas sebagai observer untuk mengamati aktivitas guru dan
aktivitas siswa dengan mengisi lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa serta lembar. Berdasarkan observasi yang
dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut :
a) Hasil Lembar Observasi Guru
(1) Guru menyiapkan siswa berdoa sebelum belajar dimulai,
mengabsen kehadiran siswa
(2) Guru melakukan apersepsi dengan cara memotivasi siswa
dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang akan di bahas
(3) Guru membagikan soal pretes
(4) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dengan cara
memberikan penjelasan kepada siswa mengenai hal-hal apa
saja yang harus dicapai/dikuasai oleh siswa setelah eksperimen
dilaksanakan
(5) Guru dapat mengkondisikan siswa dalam pembagian kelompok
dengan tertib.
32
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(6) Guru membagikan LKS
(7) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam LKS, namun
penjelasan guru kurang dipahami oleh siswa sehingga terlihat
beberapa siswa kebingungan dalam melaksanakan eksperimen
dan banyak siswa yang beberapa kali mempertanyakan
langkah-langkah eksperimen tersebut.
(8) Guru mengamati dan membimbing siswa dalam melakukan
eksperimen seperti menggunakan alat dan bahan sehingga
kesulitan yang dihadapi oleh siswa dapat segera di atasi.
(9) Guru mampu membimbing siswa dalam menuliskan hasil
pengamatan yaitu dengan cara berkeliling ke setiap kelompok
untuk memerisa kegiatan siswa.
(10) Guru mempu mengkondisikan siswa pada saat melakukan
diskusi, setiap kelompok maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil eksperimen secara bergiliran.
(11) Guru membahas secara klasikal hasil dari eksperimen yang
telah dilakukan untuk menarik kesimpulan.
(12) Guru mampu mengkondisikan siswa dalam mengerjakan pos
tes, sehingga berjalan dengan tertib.
b) Hasil Lembar Observasi Siswa
(1) Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran dan memeriksa
temannya yang tidak hadir
(2) Siswa aktif mengikuti apersepsi, namun tidak semua siswa
dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
(3) Siswa melaksanakan pretes
(4) Siswa memperhatikan ketika guru menyampaikan indikator
dan kompetensi yang diharapkan apat di capai oleh siswa
(5) Dengan bimbingan guru siswa membagi kelompok
(6) Siswa menyiapkan alat dan bahan, namun tidak semua siswa
membawa alat dan bahan yang telah diintruksikan sebelumnya.
33
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(7) Siswa memperhatikan ketika guru menjelaskan apa yang harus
dilakukan dalam LKS, namun terlihat beberapa siswa yang
masih kebingungan, karena tidak terbiasa melaksanakan
percobaan dengan menggunakan LKS.
(8) Siswa melakukan eksperimen, terdapat beberapa kelompok
melakukan eksperimen tidak sesuai dengan langkah-langkah
dalam LKS.
(9) Siswa melakukan diskusi secara berkelompok. Pada saat
diskusi kelompok masih terdapat siswa yang mengobrol
dengan temannya dan tidak menghiraukan ketua kelompoknya.
(10) Siswa dengan bimbingan guru mempresentasikan eksperimen
di depan kelas secara bergiliran kelompok lain memberikan
tanggapan
(11) Siswa bersama guru membahas secara klasikal dan
menyimpulkan dari kegiatan eksperimen yang telah dilakukan
(12) Siswa merangkum materi yang telah dipelajari, namun
beberapa siswa mencontek hasil rangkuman siswa yang lain,
bahkan ada beberapa siswa yang tidak menulis rangkuman.
(13) siswa melaksanakan pos tes dengan tertib
c. Hasil belajar
Hasil postes dilakukan secara individu setelah kegiatan
pembelajaran pada pelaksanaan penelitian tindakan siklius I.
Berdasarkan hasil postes dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Daftar Nilai Siklus I
No. Nilai Banyak
Siswa
Total
Nilai Keterangan
1 100 2 200
Nilai KKM
70
2 80 3 240
3 75 2 150
4 70 10 700
5 60 2 120
6 50 5 250
34
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Nilai Banyak
Siswa
Total
Nilai Keterangan
7 40 2 80 Nilai KKM
70 Jumlah 26 1740
Rata-rata 66,9
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan hasil belajar siswa
pada silus I meningkat jika dibandingkan dengan hasil belajar sebelum
tindakan. Pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 66,9 dengan
banyak siswa yang memperoleh nilai diatas KKM yaitu sebanyak 17
siswa dengan presentase sebesar 65,38%, sedangkan jumlah siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM yaitu sebanyak 9 siswa dengan
presentase sebesar 34,62%. (tabel nilai postes siklus I terlampir).
Sedangkan hasil belajar sebelum tindakan diperoleh rata-rata kelas
adalah sebesar 54,4, dengan banyak siswa yang mendapat nilai diatas
KKM sebanyak 10 orang dengan presentase 38,46%, dan banyak
siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 21 orang dengan
presentase 61,54%. Peningkatan hasil belajar pra siklus dan siklus I
dapat di lihat pada tabel dibawah ini:
Grafik 4.1
Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas Pra Siklus dan Siklus I
Berdasarkan grafik di atas nilai rata-rata kelas pada pra siklus
sebesar 54,4 dan nilai rata-rata kelas siklus I sebesar 66,9. Artinya
mengalami peningkatan sebesar 12,5.
0
20
40
60
80
100
Pra SiklusSiklus I
54,466,9
Nil
ai
Ra
ta-r
ata
Kel
as
Siklus Pembelajaran
35
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Grafik 4.2
Perbandingan KKM Pra Siklus dan Siklus I
Berdasarkan grafik di atas, pada pra siklus siswa yang mencapai
KKM sebesar 38,46 dan pada siklus I siswa yang mencapai KKM
sebesar 65,38. Artinya terjadi peningkatan sebesar 26,92%.
Walaupun terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dan banyak
siswa yang mencapai KKM, namun hasil belajar pada siklus I belum
maksimal karena nilai rata-rata masih dibawah KKM.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis observer selama kegiatan pembelajaran
berlangsung pada siklus I, peneliti bersama observer melakukan
identifikasi terhadap masalah-masalah yang ditemukan untuk
memperbaiki pembelajaran pada tindakan selanjutnya. Identifikasi
dilakukan berdasarkan hasil nilai postes siswa, hasil lembar observasi
aktivitas guru dan siswa.
Berdasarkan hasil nilai pos tes siswa, bahwa nilai rata-rata hasil
postes siklus I adalah sebesar 66,9. Siswa yang memperoleh nilai
diatas KKM yaitu sebanyak 17 siswa dengan presentase sebesar
65,38%, sedangkan jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah
KKM yaitu sebanyak 9 siswa dengan presentase sebesar 34,62%.
Menurut kreteria ketuntasan termasuk Kategori Belum Berhasil.
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Pra Siklus Siklus I
38,46%
65,38%61,54%
34,62%
Pre
sen
tse
KK
M
Siklus Pembelajaran
Banyaknya Siswa
yang Mencapai
KKMBanyaknya Siswa
yang Tidak
Mencapai KKM
36
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan hasil lembar observasi guru dan siswa masih
terdapat kekurangan yang harus diperbaiki diantaranya:
1) Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan yang dibeikan oleh
guru
2) Siswa kurang disiplin dalam membawa alat dan bahan yang sudah
diintruksikan sebelumnya.
3) Guru kurang jelas dalam menjelaskan langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam Lembar Kerja Siswa, sehingga tampak beberapa
siswa yang masih kebingungan ketika melaksanakan eksperimen.
4) Siswa tidak disiplin dalam menyimpulkan materi, hal ini
disebabkan siswa kurang mampu menyimpulkan dengan bahasa
sendiri.
Untuk itu perlu dilaksanakan siklus II dengan melakukan
beberapa perbaikan berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang ada
pada siklus I. Adapun upaya perbaikan tersebut antara lain :
1) Guru harus melakukan pendekatan agar semua siswa tidak merasa
malu untuk mengeluarkan pendapatnya.
2) Guru harus lebih tegas terhadap siswa yang kurang disiplin, agar
semua siswa dapat membawan alat dan bahan yang telah
diintruksian sebelumnya.
3) Guru harus lebih jelas dalam memberikan penjelasan mengenai
data-data dalam LKS, sehingga semua siswa dapat melaksanakan
eksperimen dengan baik.
4) Guru harus memberikan perhatian lebih kepada siswa yang belum
menunjukkan keseriusan dalam melakukan percobaan, agar
semua siswa mendapat nilai yang maksimal.
5) Guru harus mampu membantu siswa yang belum mampu
menyimpulkan dan mencatat data hasil pengamatan melalui
percobaan.
37
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Siklus II
a. Perencanaan Pembelajaran
Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada siklus II penyusunanya sama dengan
sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I, yakni
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan penilaian.
Kegiatan yang direncanakan pada siklus II ini adalah hasil
refleksi dari siklus I dengan materi yang akan disampaikan mengenai
sifat benda gas (RPP siklus II terlampir). RRP ini dilengkapi dengan
Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen penilaian seperti soal evaluasi
berupa tes tertulis dalam bentuk essay (uraian), lembar observasi
aktivitas guru dan siswa.
b. Pelaksanaan
1) Deskripsi Kegiatan Belajar Mengajar
Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan pada hari Rabu, 5
Desember 2012. Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya
dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah disusun. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II ini berisi kegiatan pembelajaran tentang
sifat benda gas dengan menerapkan metode eksperimen terdiri dari tiga
bagian yaitu kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir.
Kegiatan pendahuluan, guru membuka pembelajaran,
mengkondisikan siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa, pada
pertemuan siklus II semua siswa masuk (26 siswa). Memberikan
apersepsi dengan cara memotivasi siswa dengan memberikan beberapa
pertanyaan berupa “ kalau kalian meniup balon, apakah yang kalian
masukan kedalam balon?”, semua siswa menjawab yang dimasukan ke
dalam balon adalah udara. “apa benda gas dapat kita lihat?”, semua
38
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
siswa menjawab benda gas tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan.
Seluruh siswa tampak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan untuk menggali pengetahuan
awal siswa. Selanjutnya guru membagikan soal pre tes yang berjumlah
empat soal uraian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
pemahaman siswa sebelum kegiatan eksperimen dilaksanakan.
Kemudian guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
Dalam kegiatan inti, guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok kemudian setiap kelompok mempersiapkan alat dan bahan,
terlihat semua siswa membawa alat dan bahan yang telah diintruksikan
sebelumnya. Guru membagikan LKS dan menjelaskan langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam LKS. Penjelasan guru sudah lebih
baik dari siklus I terlihat semua siswa dapat melaksanakan eksperimen
dengan baik. Selanjutnya secara berkelmpok semua siswa
melaksanakan eksperimen mengenai sifat benda cair. Guru mengamati
dan membimbing siswa dalam melakukan eksperimen dan meluruskan
kesalahan-kesalahan yang terjadi saat kegiatan eksperimen
berlangsung. Setelah selesai melakukan eksperimen setiap kelompok
melakukan diskusi. Kemudian guru meminta perwakilan kelompok
maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil eksperimen, kelompok
lain memberikan tanggapan. Guru bersama siswa menyimpulkan dari
hasil kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan koreksi dan
penguatan tentang materi dari hasil kegiatan eksperimen.
Selanjtnya pada kegiatan penutup guru meminta siswa untuk
menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan bahasanya sendiri
dan mencatatnya dalam buku tulis. Kemudian guru mengkondisikan
siswa untuk melaksanakan pos tes.
39
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Hasil Observasi
a) Hasil Lembar Observasi Guru
(1) Guru menyiapkan siswa berdoa sebelum belajar dimulai,
mengabsen kehadiran siswa
(2) Guru melakukan apersepsi dengan cara memotivasi siswa
dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang akan di bahas
(3) Guru membagikan soal pretes
(4) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dengan cara
memberikan penjelasan kepada siswa mengenai hal-hal apa
saja yang harus dicapai/dikuasai oleh siswa setelah eksperimen
dilaksanakan
(5) Guru dapat mengkondisikan siswa dalam pembagian kelompok
dengan tertib.
(6) Guru membagikan LKS
(7) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam LKS, penjelasan
guru lebih baik dari tindakan sebelumnya, sehingga tidak ada
lagi siswa yang kebingungan dan dapat melaksanakan
eksperimen sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS.
(8) Guru mengamati dan membimbing siswa dalam melakukan
eksperimen seperti menggunakan alat dan bahan sehingga
kesulitan yang dihadapi oleh siswa dapat segera di atasi.
(9) Guru mampu membimbing siswa dalam menuliskan hasil
pengamatan yaitu dengan cara berkeliling ke setiap kelompok
untuk memerisa kegiatan siswa.
(10) Guru mempu mengkondisikan siswa pada saat melakukan
diskusi, setiap kelompok maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil eksperimen secara bergiliran.
(11) Guru membahas secara klasikal hasil dari eksperimen yang
telah dilakukan untuk menarik kesimpulan.
40
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(12) Guru mampu mengkondisikan siswa dalam mengerjakan pos
tes, sehingga berjalan dengan tertib.
b) Hasil Lembar Observasi Siswa
(1) Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran dan memeriksa
temannya yang tidak hadir
(2) Siswa aktif mengikuti apersepsi, semua siswa dapat menjawab
pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.
(3) Siswa melaksanakan pretes
(4) Siswa memperhatikan ketika guru menyampaikan indikator
dan kompetensi yang diharapkan apat di capai oleh siswa
(5) Dengan bimbingan guru siswa membagi kelompok
(6) Semua siswa menyiapkan alat dan bahan yang telah
diintruksikan sebelumnya.
(7) Siswa memperhatikan ketika guru menjelaskan apa yang harus
dilakukan dalam LKS.
(8) Siswa melakukan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah
dalam LKS.
(9) Siswa melakukan diskusi secara berkelompok.
(10) Siswa dengan bimbingan guru mempresentasikan eksperimen
di depan kelas secara bergiliran kelompok lain memberikan
tanggapan
(11) Siswa bersama guru membahas secara klasikal dan
menyimpulkan dari kegiatan eksperimen yang telah dilakukan
(12) Siswa merangkum materi yang telah dipelajari.
(13) siswa melaksanakan pos tes dengan tertib
3) Hasil Belajar
Hasil belajar diperoleh dari hasil postes secara individu setelah
kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan penelitian tindakan siklius II.
Berdasarkan hasil postes dapat dilihat pada tabel berikut:
41
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.2
Daftar Nilai Siklus II
No. Nilai Banyak
Siswa
Total
Nilai Keterangan
1 100 4 400
Nilai KKM
70
2 90 1 90
3 80 7 560
4 75 4 300
5 70 10 700
Jumlah 26 2050
Rata-rata 78,85
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan hasil belajar siswa
pada silus II meningkat jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa
pada siklus I. Pada siklus II diperoleh rata-rata kelas sebesar 78,85 dan
presentase ketuntasan belajar siswa berdasarkan nilai KKM yaitu
100%. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan Siklus II
dapat di lihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 4.3
Perbandingan Nilai Rata-rata Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan grafik di atas nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar
66,9 dan nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar 78,85. Artinya
meningkat sebesar 11,95.
0
20
40
60
80
100
Siklus ISiklus II
66,978,85
Nil
ai
Ra
ta-r
ata
Kel
as
Siklus Pembelajaran
42
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Grafik 4.4
Perbandingan KKM Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan grafik di atas, pada siklus I siswa yang mencapai
KKM sebesar 65,38 dan pada siklus II siswa yang mencapai KKM
sebesar 100%. Terjadi peningkatan sebesar 34,62. Dengan kata lain
semua siswa pada siklus II tuntas atau menapai KKM.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil analisis observer selama kegiatan
pembelajaran berlangsung pada siklus II, dapat dipaparkan hasil
refleksi sebagai berikut; bahwa nilai rata-rata siswa hasil postes siklus
II adalah sebesar 78,85 dan presentase ketuntasan belajar siswa
berdasarkan nilai KKM yaitu 100%. Dengan kata lain, semua siswa
tuntas atau mencapai nilai KKM. Menurut kreteria ketuntasan
termasuk Berhasil.
Dilihat dari hasil lembar observasi yang telah diisi oleh
observer pada siklus II yang meliputi aktivitas guru dan aktivitas
siswa, serta hasil observasi pada aspek afektif dan psikomotor
kelompok. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Ketika guru memberikan pertanyaan, semua siswa dapat
menjawab dan mengemukakan pendapatnya
2) semua siswa lebih disiplin dan dapat membawan alat dan bahan
yang telah diintruksian sebelumnya.
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Siklus ISiklus II
65,38%
100,00%
34,62%
0,00%P
rese
nts
e K
KM
Siklus Pembelajaran
Banyaknya Siswa
yang Mencapai KKM
Banyaknya Siswa
yang Tidak Mencapai
KKM
43
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3) Penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai langkah-langkah
yang terdapat dalam LKS sudah lebih baik dari siklus I, sehingga
semua siswa dapat melaksanakan eksperimen dengan baik.
4) Semua siswa menunjukkan keseriusan dalam melakukan
eksperimen, sehingga semua siswa mendapatkan nilai yang
maksimal.
5) semua siswa mampu menyimpulkan dan mencatat data hasil
pengamatan melalui percobaan dengan bahasa sendiri.
6) Kemampuan guru dalam menerapkan metode eksperimen sudah
maksimal, terbukti dari hasil pencapaian rata-rata dan presentase
siswa yang mencapai KKM meningkat.
Dari data-data dan refleksi tersebut, maka pelaksanaan siklus II
dikatakan berhasil. Meskipun terdapat beberapa siswa yang nilainya
sama dengan nilai KKM, namun hal ini sudah dianggap ada kemajuan
yang baik dari siswa tersebut, karena siswa tersebut merupakan siswa
yang mengalami kesulitan belajar dikelasnya. Berdasarkan
peningkatan pada siklus I dan siklus II maka tindakan dalam
penelitian ini dicukupkan sampai siklus II.
C. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari
dua siklus. Berdasarkan hasil deskripsi, analisis dan refleksi pada setiap siklus
yang telah dilaksanakan, maka maka dapat dikemukakan pembahasannya
sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembelajaran
Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada dasarnya
mengacu kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun
2006 dengan sistematika sebagai berikut: standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan
penilaian.
44
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penyusunan RPP menggunakan metode eksperimen dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat benda pada pembelajaran IPA
memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik yang dimaksud adalah
materi pembelajaran disajikan melalui percobaan-percobaan serta dalam
kegiatan inti terdapat langkah-langkah yang menunjukkan adanya metode
eksperimen.
Pada siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan
metode eksperimen lebih menekankan pada materi mengenai sifat benda
cair. RRP siklus I dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen
penilaian seperti soal evaluasi berupa tes tertulis dalam bentuk essay
(uraian), lembar observasi aktivitas guru dan siswa, dan lembar aktivitas
siswa aspek afektif dan psikomotor.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II tidak jauh berbeda
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, pada siklus II Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran lebih menekankan ada materi mengenai sifat
benda gas. RRP siklus II dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS),
instrumen penilaian seperti soal evaluasi berupa tes tertulis dalam bentuk
essay (uraian), lembar observasi aktivitas guru dan siswa, dan lembar
aktivitas siswa aspek afektif dan psikomotor.
RPP yang disusun dengan menerapkan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II, peneliti melakukan
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang terdapat
dalam RPP yakni kegiatan pendahuluan (tahap awal), kegiatan inti (tahap
pelaksanaan), kegiatan akhir (tahap tindak lanjut).
Pada tahap pendahuluan pelaksanaan siklus I guru membuka
pembelajaran, mengkondisikan siswa berdoa dan memeriksa kehadiran
siswa. Memberikan apersepsi dengan cara memotivasi siswa dengan
memberikan beberapa pertanyaan. Hanya sebagian siswa yang dapat
45
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa yang lain hanya diam
saja terlihat malu untuk menjawab pertanyaan yang diberian oleh guru.
Namun pada siklus II semua siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyan
yang diajukan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan untuk
menggali pengetahuan awal siswa. Kemudian guru menyampaikan indikator
dan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
Pada tahap kegiatan inti guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok kemudian setiap kelompok mempersiapkan alat dan bahan, pada
siklus I tidak semua siswa membawa alat dan bahan yang sudah
diintruksikan sebelumnya. Namun pada siklus II semua siswa membawa
sumua alat dan bahan yang telah diintruksikan sebelumnya. Guru
membagikan LKS dan menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam LKS. Namun guru kurang jelas dalam menjelaskan langkah-langkah
dalam LKS sehingga tampak sebagian siswa yang terlihat masih
kebingungan ketika melaksanakan kegiatan eksperimen, dan
mempertanyakan kembali langkah-langkah eksperimen tersebut. Namun
pada siklus II semua itu tidak terjadi lagi karena penjelasan guru lebih baik
dari siklus I sehingga kegiatan eksperimen dapat berjalan dengan baik.
Selanjutnya secara berkelmpok semua siswa melaksanakan eksperimen
mengenai sifat benda cair. Namun karena siswa belum terbiasa melakukan
percobaan dengan menggunakan LKS, masih banyak siswa yang melakukan
eksperimen tidak sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS. Akan tetapi
pada siklus II semua siswa dapat melaksanakan eksperimen dengan baik.
Guru mengamati dan membimbing siswa dalam melakukan eksperimen dan
meluruskan kesalahan-kesalahan yang terjadi saat kegiatan eksperimen
berlangsung. Setelah selesai melakukan eksperimen setiap kelompok
melakukan diskusi. Kemudian guru meminta perwakilan kelompok maju ke
depan kelas untuk menyampaikan hasil eksperimen, kelompok lain
memberikan tanggapan. Guru bersama siswa menyimpulkan dari hasil
kegiatan yang telah dilakukan. Guru memberikan koreksi dan penguatan
tentang materi dari hasil kegiatan eksperimen.
46
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada tahap tindak lanjut, guru meminta siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari dengan bahasanya sendiri dan mencatatnya
dalam buku tulis, namun pada siklus I terlihat beberapa siswa mencatat dari
hasil mencontek dari temannya. Akan tetapi pada siklus II semua siswa
dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajarinya dengan bahasa sendiri.
Kemudian guru mengkondisikan siswa untuk melaksanakan pos tes.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen
pada siklus I tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, masih banyak
kendala yang ditemukan diantaranya siswa belum terbiasa melaksanakan
pembelajaran dengan metode eksperimen, banyak siswa yang tidak disiplin
membawa alat dan bahan yang telah diintruksikan sebelumnya, guru kurang
mampu mengkondisikan siswa saat kegiatan eksperimen berlangsung.
Sehingga kegiatan eksperimen pada siklus I belum berhasil karena adanya
beberapa faktor. “Setiap eksperimen tidak selalu memberika hasil yang
diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar
jangkauan kemampuan atau pengendalian.” Sagala (2012:221).
Namun pelaksanaan pembelajaran pada siklus II terjadi peningkatan,
siswa dapat melaksanakan eksperimen dengan baik, hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya.
3. Hasil Belajar
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan hasil hasil belajar siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.3
Data hasil belajar siswa antar siklus
Pembanding Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rata-rata Siswa 54,4 66,9 78,85
Jumlah siswa yang mencapai KKM 38,46 65,38% 100%
47
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus I diperoleh
rata-rata kelas sebesar 66,9 dengan banyak siswa yang memperoleh nilai
diatas KKM yaitu sebanyak 17 siswa dengan presentase sebesar 65,38%,
dan jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yaitu sebanyak 9
siswa dengan presentase sebesar 34,62%. Pada siklus II mengalami
peningkatan yang signifikan. Hasil belajar siswa mendapat rata-rata kelas
sebesar 78,85 dan presentase ketuntasan belajar siswa berdasarkan nilai
KKM yaitu 100% %. Dengan kata lain, semua siswa tuntas atau mencapai
nilai KKM. Walaupun kebanyakan siswa mendapatkan nilai yang sama
dengan KKM yaitu 70. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik 4.5
Rata-rata kelas persiklus
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran siklus I belum maksimal, karena nilai rata-rata kelas belum
mencapai KKM, namun pada pada siklus II rata-rata kelas mengalami
peningkatan yaitu 78,85.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra SiklusSiklus I
Siklus II
54,4
66,9
78,85
Nil
ai
Ra
ta-r
ata
Kel
as
Siklus Pembelajaran
48
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Grafik 4.6
Presentase Pencapaian Nilai KKM Persiklus
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada
siklus I belum maksimal, karena terdapat siswa yang belum mencapai
KKM. Namun pada siklus II semua siswa telah mencapai KKM.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran
dengan menerapkan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Peningkatan hasil belajar siswa terjadi karena peningkatan aktivitas
siswa atau proses pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran
dengan kata lain guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator. Merujuk
pendapat yang dikemukakan Sagala (2012:220) bahwa:
Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa
diberi kesempatan mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan
dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau
proses sesuatu. Peran guru dalam metode eksperimen ini sangat
penting, khususnya berkaitan dengan ketelitian dan kecermatan
sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam memaknai
kegiatan eksperimen dalam kegiatan belajar dan mengajar. Jadi, peran
guru untuk membuat kegiatan belajar ini menjadi faktor penentu
berhasil atau gagalnya metode eksperimen ini.
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Pra Siklus Siklus ISiklus II
38,46%
65,38%
100,00%
61,54%
34,62%
0,00%
Pre
sen
tase
KK
M
Siklus Pembelajaran
Banyaknya Siswa yang
Mencapai KKM
Banyaknya Siswa yang
Tidak Mencapai KKM
49
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui
Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pandapat di atas mendukung hasil penelitian ini, penerapan metode
eksperimen sangat sesuai digunakan pada pembelajaran IPA, karena dengan
menerapkan metode eksperimen siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri.
Dengan menerapkan metode eksperimen memberi peluang kepada
siswa untuk melakukan percobaan terhadap sesuatu, penggunaan teknik ini
mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri
berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan
mengadakan percobaan sendiri. Selain itu siswa dapat terlatih dalam cara
berfikir yang ilmiah.