Post on 22-Feb-2022
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut
Sugiyono (2008) penelitian asosiatif adalah sebagai berikut: “Penelitian asosiatif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Unit analisis
terdiri dari organisasi, individu, pasangan, kelompok dan kebudayaan. Sedangkan
unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengarah kepada individu
(karyawan) Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan
Tabel 3.1 Metode yang Digunakan
Tujuan
penelitian
Jenis
Penelitian
Metode
Penelitian Unit Analisis Time Horison
T-1 Asosiatif Survey Individu (karyawan) Cross Sectional
T-2 Asosiatif Survey Individu (karyawan) Cross Sectional
T-3 Asosiatif Survey Individu (karyawan) Cross Sectional
Sumber : Penulis
40
Keterangan :
T-1 : Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
kedisiplinan karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota
Administrasi Jakarta Selatan.
T-2 : Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi
Jakarta Selatan.
T-3 : Untuk mengetahui apakah kedisiplinan karyawan berhubungan terhadap
kinerja karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi
Jakarta Selatan.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori
variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu atau merupakan proses penguraian
variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator dan pengukuran.
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2012), variabel adalah karakteristik yang
dapat diamati dan sesuatu (objek), dan mampu memberikan bermacam-macam
nilai atau beberapa kategori.
41
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Data
Skala
Pengukuran
Gaya
Kepemimpin
an (X)
cara yang digunakan
seseorang untuk
mempengaruhi
kelompok menuju
tercapainya sasaran.
(Stephen P. Robbins,
2005)
-Otokratis
- Wewenang mutlak
berpusat pada
pimpinan
- Keputusan selalu
dibuat oleh
pimpinan
- Tidak ada
kesempatan bagi
karyawan untuk
memberikan
saran/pendapat
Ordinal Likert
-Demokratis
- Pimpinan
melimpahkan
sebagian
wewenang kepada
karyawan
- Keputusan dibuat
bersama antara
pimpinan dan
karyawan
- karyawan
diberikan
kesempatan untuk
memberikan saran/
42
pendapat.
-Leisezz
Faire
- Pimpinan
melimpahkan
seluruh
wewenangnya
kepada karyawan.
- Keputusan lebih
banyak dibuat oleh
para karyawan
- Pimpinan
berkomunikasi
dengan karyawan
apabila diperlukan.
Kedisiplinan
Karyawan
(Y1)
salah satu fungsi
operatif dari
manajemen sumber
daya manusia yang
mencerminkan
besarnya rasa
tanggung jawab
seseorang terhadap
tugas-tugas yang
diberikan
kepadanya. (Mathis
(dalam Ida Ayu
Brahmasari dan
Peniel Siregar,
2009)).
-Kehadiran
-Absensi
-Selalu datang tepat
waktu
Ordinal Likert
-penggunaan
jam kerja
-Jam kerja yang
efektif
-Kegiatan yang
dilakukan pada jam
kerja
-ketetapan
waktu
Ketepatan waktu
dalam
menyelesaikan tugas
Kinerja kinerja merupakan -Kuantitas Jumlah pekerjaan Ordinal Likert
43
Karyawan
(Y2)
catatan hasil yang
diproduksi/dihasilkan
atas fungsi pekerjaan
tertentu atau aktivitas-
aktivitas selama
periode waktu tertentu
dan seperangkat
perilaku yang relevan
dengan tujuan
organisasi.
(Sudarmanto, 2009)
yang dapat
diselesaikan.
- Kualitas -proses kerja yang
baik
-hasil yang sesuai
dengan tujuan
organisasi
-Ketepatan
waktu
Ketepatan waktu
dalam
menyelesaikan tugas
-Efektivitas
biaya
Penggunaan biaya
yang baik.
- Kebutuhan
akan
pengawasan
Memerlukan adanya
supervisor
-Hubungan
antarpersonal
-saling menghargai
antar karyawan
-kemampuan
bekerjasama antar
karyawan
44
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah jenis data
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berupa
angka-angka. Analisis kuantitatif mencoba mengolah data menjadi
informasi dalam bentuk angka untuk memudahkan penginterpretasian
objektif. Data kualitatif merupakan data yang bukan berupa angka yaitu
seperti struktur dan sejarah organisasi.
3.3.2 Sumber Data
Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
internal, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan atau organisasi tempat
penelitiasn dilakukan
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan Sumber Data
Data Jenis Data Sumber Data
Profil Perusahaan Kualitatif Sekunder- Company Profile
Gaya Kepemimpian Kuantitatif Data primer dari kuesioner
Kedisiplinan Karyawan Kuantitatif Data primer dari kuesioner
Kinerja Karyawan Kuantitatif Data primer dari kuesioner
Sumber :Penulis
45
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu:
• Studi pustaka
Studi pustaka digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang
berkaitan dengan penelitian ini sebagai landasan teori yang diperoleh dari
buku , jurnal dan artikel di internet.
• Kuesioner
Pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada para responden.
• Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung dengan
mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan lalu data yang diperoleh
diolah menjadi sebuah informasi.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan cara
“sensus” yaitu dengan menggunakan seluruh anggota karyawan Suku Dinas
Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan atau seluruh populasi
yang ada di organisasi tersebut yang berjumlah 68 orang atau kurang dari 100
orang, karena jumlah populasi yang sedikit sehingga peneliti memutuskan untuk
menggunakan seluruh karyawan untuk dijadikan sampel pada penelitian yang
dilakukan. Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, penentuan sampel yang
46
dimaksud dalam penelitian ini yaitu “Karyawan yang bekerja pada Suku Dinas
Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan”.
Berikut ini diperoleh data responden di Suku Dinas Pendidikan Menengah
Kota Administrasi Jakarta Selatan :
3.5.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Table 3.4 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Karakteristik Jumlah responden Persentase
1 Jenis kelamin Pria 25 37 %
Wanita 43 63%
Jumlah 68 100 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2012)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2012)
Gambar 3.1 Profil responden berdasarkan jenis kelamin
47
3.5.2 Profil Responden berdasarkan Usia
Tabel 3.5 Profil Responden berdasarkan Usia
No Karateristik Jumlah Responden Persentase
2 Usia 41-50 tahun 53 78%
>50 tahun 15 22%
Jumlah 68 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2012)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2012)
Gambar 3.2 Profil responden berdasarkan usia
48
3.5.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 3.6 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
No Karateristik Jumlah Responden Persentase
3 Pendidikan SMA 4 6%
D3 10 15%
S1 39 57%
S2 15 22%
Jumlah 68 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2012)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2012)
Gambar 3.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
49
3.5.4 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja Karyawan
Tabel 3.7 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja Karyawan
No Karateristik Jumlah Responden Persentase
4 Masa kerja 5-10 15 22%
11-15 25 37%
>15 28 41%
Jumlah 68 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2012)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2012)
Gambar 3.4 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja Karyawan
50
3.6 Metode Analisis
Dalam penelitian ini analisis diawali dengan mengumpulkan dan
mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot dari
setiap pertanyaan berdasarkan skala likert lalu diuji validitas dan reliabilitas dan
normalitas nya. Selanjutnya analisis dilakukan untuk menjawab tujuan-tujuan dari
penelitian yaitu dengan Analisis Regresi. Analisis Regresi digunakan untuk
mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kedisiplinan karyawan dan
kinerja karyawan Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta
Selatan. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 17.0. Berikut ini
adalah tabel metode analisis data yang dibuat oleh peneliti:
Tabel 3.8 Metode Analisis Data
Tujuan Penelitian Metode Penelitian
Jenis Penelitian Teknik Penelitian
T-1 Asosiatif Regresi Sederhana
T-2 Asosiatif Regresi Sederhana
T-3 Asosiatif Korelasi
Sumber : Penulis
51
3.6.1 Analisis Regresi dan Korelasi Sederhana
Analisis Regresi Sederhana
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2012), regresi adalah suatu proses
memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi
di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang
yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi juga dapat
diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan di masa yang akan
datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi
di masa depan untuk memberikan kontribusi menentukan keputusan yang
terbaik.
Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk
meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X)
diketahui. Regresi Sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh
hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y), Untuk melakukan analisis regresi
sebelumnya perlu dilakukan uji validitas, reliabilitas dan normalitas.
Analisis Korelasi Sederhana (Pearson Correlation)
Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2012), Korelasi
Pearson Product Moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat
(dependent). Rumus yang digunakan Korelasi PPM (sederhana):
52
Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak
lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya
negatif sempurna: r = 0 artinya tidak ada korelasi: dan r = 1 berarti
korelasinya sangan kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan
dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut:
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2012)
3.6.2 Analisis Statistik Deskriptif
Untuk mengintepretasikan statistik deskriptif data, akan dibuat suatu
kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu
53
variabel Gaya Kepemimpinan, Kedisiplinan Karyawan, dan Kinerja
Karyawan. Untuk menentukan kriteria tersebut, digunakan rumus
Sturges untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar kelas (l), dimana
jumlah kelas (k) telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas,
yaitu kelas pertama “sangat tidak setuju”, kelas kedua “tidak setuju”,
kelas ketiga “ragu-ragu”, kelas keempat “setuju”, kelas kelima “sangat
setuju”. Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas (l) yaitu:
l = (Xmax-Xmin)/k
Untuk variabel X, Y1, dan Y2 menggunakan nilai pada skala ordinal,
sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X, Y1, dan Y2 adalah
sebagai berikut dalam Tabel 3.10
Tabel 3.10 Intepretasi Nilai Variabel Gaya Kepemimpinan,
Kedisiplinan Karyawaan dan Kinerja Karyawan.
Interval Variabel Kriteria
1,00 – 1,80 Sangat tidak setuju
1,81– 2,60 Tidak setuju
2,61 – 3.40 Ragu-Ragu
3.41– 4.20 Setuju
4.21 – 5.00 Sangat Setuju
54
Uji Validitas
Menurut Riduwan & Kuncoro (2012) menjelaskan bahwa validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan
suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah. Untuk mengukur validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga
korelasi antara bagian – bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan
cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang
merupakan jumlah skor tiap butir.
Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada
jumlah data sebanyak 68 responden dengan menggunakan SPSS 17. Uji
validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n-2. Nilai
n dalam penelitian ini yaitu 68, sehingga nilai df = 68-2 = 66. Dengan
begitu, diperoleh nilai ttabel = 1,66827. Selanjutnya dengan menggunakan
rumus rtabel, maka diperoleh nilai rtabel = 0,2012
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai
berikut:
1) Jika rhitung ≥ 0,2012 , maka butir pertanyaan tersebut valid
2) Jika rhitung < 0,2012 , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
55
3.6.3 Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Variabel Gaya Kepemimpinan (X) diukur melalui butir pertanyaan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 dan 15. Dengan menggunakan bantuan
program SPSS diperoleh hasil yang dapat dilihat dalam Tabel 3.11
Tabel 3.11 Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Butir Pertanyaan rhitung r tabel Keterangan
1 0,595 0,20 Valid
2 0,628 0,20 Valid
3 0,656 0,20 Valid
4 0,627 0,20 Valid
5 0,645 0,20 Valid
6 0,708 0,20 Valid
7 0,638 0,20 Valid
8 0,707 0,20 Valid
9 0,693 0,20 Valid
10 0,706 0,20 Valid
11 0,713 0,20 Valid
12 0,650 0,20 Valid
13 0.619 0,20 Valid
14 0.588 0,20 Valid
15 0,627 0,20 Valid
56
3.6.4 Uji Validitas Variabel Kedisiplinan Karyawan
Variabel Kedisiplinan Karyawan (Y1) diukur melalui butir
pertanyaan 16,17,18,19,20,21,22,dan 23. Dengan menggunakan bantuan
program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 3.12
Tabel 3.12 Validitas Variabel Kedisiplinan Karyawan
Butir Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
16 0,376 0,20 Valid
17 0,235 0,20 Valid
18 0,379 0,20 Valid
19 0,293 0,20 Valid
20 0,462 0,20 Valid
21 0,500 0,20 Valid
22 0,310 0,20 Valid
23 0,458 0,20 Valid
3.6.5 Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
Variabel Kinerja Karyawan (Y2) diukur melalui butir pertanyaan
24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35dan36. Dengan menggunakan
bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 3.13:
57
Tabel 3.13 Validitas Variabel Kinerja Karyawan
Butir Pertanyaan rhitung r tabel Keterangan
24 0,532 0,20 Valid
25 0,560 0,20 Valid
26 0,664 0,20 Valid
27 0,399 0,20 Valid
28 0,556 0,20 Valid
29 0,553 0,20 Valid
30 0,593 0,20 Valid
31 0,612 0,20 Valid
32 0,527 0,20 Valid
33 0,628 0,20 Valid
34 0,651 0,20 Valid
35 0,653 0,20 Valid
36 0,683 0,20 Valid
Uji Reliabilitas
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2012), Uji reliabilitas dilakukan
untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data (instrument)
yang digunakan. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah
instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu
kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data
58
yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan
tingkat konsistensi.
Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
1) Jika Cronbach Alpha ≥ 0,60, maka data reliabel
2) Jika Cronbach Alpha <0,60, maka data tidak reliabel
3.6.6 Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Tabel 3.14 Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Cronbach’s Alpha r tabel Keterangan
0,928 0,60 Reliabel
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS,
diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,928 > 0,60 maka data reliabel dimana
butiran pertanyaan pada variabel Gaya Kepemimpinan dapat diterima
oleh responden. Jadi untuk variabel Gaya Kepemimpinan (X), data hasil
kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya
adalah data jawaban atas butir pertanyaan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 dan 15
59
3.6.7 Uji Reliabilitas Variabel Kedisiplinan Karyawan
Tabel 3.15 Reliabilitas Variabel Kedisiplinan Karyawan
Cronbach’s Alpha rtabel Keterangan
0,685 0,60 Reliabel
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS,
diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,685 > 0,60, maka data reliabel
dimana butiran pertanyaan pada variabel kedisiplinan karyawan dapat
diterima oleh responden. Jadi untuk variabel Kedisiplinan Karyawan
(Y1), data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis
selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan
15,16,17,18,19,20,21,22 dan 23
3.6.8 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 3.16 Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan
Cronbach’s Alpha r tabel Keterangan
0,892 0,60 Reliabel
60
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS,
diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,892 > 0,60 maka data reliabel dimana
butiran pertanyaan pada variabel kinerja karyawan dapat diterima oleh
responden. Jadi untuk variabel kinerja karyawan (Y2), data hasil kuesioner
yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data
jawaban atas butir pertanyaan 24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35dan36.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal. Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan
melihat titik sebaran data pada gambar grafik Q-Q plot. Data dari variabel
dapat dikatakan normal, jika sebaran data berada pada garis lurus sebaran
titik plot.
Menurut Sarjono & Julianita (2011) menyatakan dalam uji
normalitas bahwa jika peneliti memiliki responden diatas > 50, maka Sig.
Kolmogorov-Smirnov yang dibandingkan dengan Alpha, sedangkan jika
peneliti memiliki responden dibawah <50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang
dibandingkan dengan Alpha untuk menguji normalitas dari data yang
diperoleh peneliti.
Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai
berikut :
- Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov – Smirnov ≥ 0,05 maka data
berdistribusi normal
61
- Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov – Smirnov < 0,05 maka data
berdistribusi tidak normal
Angka Sig. atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test
of normality atau plot melalui alat bantu SPSS dengan tingkat kepercayaan
95% atau tingkat kesalahan 5%.
3.6.9 Uji Normalitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai
berikut dalam Tabel 3.17 dan Gambar 3.5:
Tabel 3.17 Normalitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Kolmogorov-Smirnova Keterangan Df Sig.
68 .200* Normal
Dasar Pengambilan Keputusan
- Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data
berdistribusi normal
- Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal
Keputusan
Variabel Gaya Kepemimpinan (X) memiliki sig =0,200 (>0,05)
maka data berdistribusi normal, sehingga variabel Gaya Kepemimpinan
(X) dapat digunakan dalam analisis berikutnya.
62
Gambar 3.5 Grafik Normalitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Jika dilihat pada gambar 3.5 terlihat sebaran data variabel gaya
kepemimpinan dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of
gaya kepemimpinan membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada
pada garis lurus.
3.6.10 Uji Normalitas Variabel Kedisiplinan Karyawan
Dengan menggunakan bantuan SPSS di peroleh hasil sebagai berikut
dalam tabel 3.18 dan gambar 3.6 :
Tabel 3.18 Normalitas Variabel Kedisiplinan Karyawan
Kolmogorov-Smirnova Keterangan Df Sig.
68 .200* Normal
63
Dasar Pengambilan Keputusan
- Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi
normal
- Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal
Keputusan
Variabel Kedisiplinan Karyawan (Y1) memiliki Sig = 0,200 (>0,05)
maka data berdistribusi normal, sehingga variabel Kedisiplinan Karyawan
(Y1) dapat digunakan dalam analisis berikutnya.
Gambar 3.6 Grafik Normalitas Variabel Kedisiplinan Karyawan
64
Jika dilihat pada gambar 3.6 terlihat sebaran data variabel
kedisiplinan karyawan dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot
of kedisiplinan karyawan membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot
berada pada garis lurus
3.6.11 Uji Normalitas Variabel Kinerja Karyawan
Dengan menggunakan bantuan SPSS di peroleh hasil sebagai
berikut dalam table 3.19 dan gambar 3.7
Tabel 3.19 Normalitas Kinerja Karyawan
Kolmogorov-Smirnova Keterangan Df Sig.
68 .200* Normal
Dasar Pengambilan Keputusan
- Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi
normal
- Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal
Keputusan
Variabel Kinerja Karyawan (Y2) memiliki Sig = 0,200 (>0,05) maka data
berdistribusi normal, sehingga variabel Kinerja Karyawan (Y2) dapat
digunakan dalam analisis berikutnya
65
Gambar 3.7 Grafik Normalitas Variabel Kinerja Karya wan
Jika dilihat pada gambar 3.7 terlihat sebaran data variable kinerja
karyawan dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of kinerja
membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus.
66
3.7 Rancangan Uji Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, hipotesis
yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
1. T-1
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan (X)
terhadap Kedisiplinan Karyawan (Y1).
Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan (X)
terhadap Kedisiplinan Karyawan (Y1).
Kriteria pengujian :
- Jika Sig ≥ 0.05 (tingkat kesalahan 5% , tingkat kepercayaan 95 %) maka
Ho diterima dan Ha ditolak
- Jika Sig < 0.05 (tingkat kesalahan 5% , tingkat kepercayaan 95 %) maka
Ho ditolak dan Ha diterima
2. T-2
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan (X)
terhadap Kinerja Karyawan(Y2).
Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan (X)
terhadap Kinerja Karyawan (Y2).
Kriteria pengujian :
- Jika Sig ≥ 0.05 (tingkat kesalahan 5% , tingkat kepercayaan 95 %)
maka Ho diterima dan Ha ditolak
67
- Jika Sig < 0.05 (tingkat kesalahan 5% , tingkat kepercayaan 95 %)
maka Ho ditolak dan Ha diterima
3. T-3
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara Kedisiplinan Karyawan
(Y1) terhadap Kinerja Karyawan (Y2)
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara Kedisiplinan Karyawan (Y1)
terhadap Kinerja Karyawan (Y2).
Kriteria pengujian :
- Jika Sig ≥ 0.05 (tingkat kesalahan 5% , tingkat kepercayaan 95 %)
maka Ho diterima dan Ha ditolak
- Jika Sig < 0.05 (tingkat kesalahan 5% , tingkat kepercayaan 95 %)
maka Ho ditolak dan Ha diterima
3.8 Rancangan Pemecahan Masalah
Rancangan pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu setelah semua data
diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada para responden di Suku
Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan, maka didapat
gambaran mengenai gaya kepemimpinan, kedisiplinan karyawan dan kinerja
karyawan.
Setelah itu dilakukan analisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kedisiplinan karyawan dan kinerja karyawan, dengan analisis tersebut diharapkan
68
dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi apakah gaya kepemimpinan yang telah
diterapkan selama ini sudah berjalan dengan baik atau tidak untuk memperbaiki
dan meningkatkan kedisiplinan karyawan dan kinerja karyawan Suku Dinas
Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan.