Post on 06-Nov-2020
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
quasi experiment atau eksperimen semu dengan menggunakan desain the
matching only control group pretest posttest seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1
(Sugiyono, 2015).
Kelas Pretest
(Bagian I
Text)
Treatment
Posttest
(Bagian IV
Text)
Delayed
posttest
Eksperimen O X1 O O
Kontrol O X2 O O
Gambar 3.1. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian
Keterangan:
O : Tes diagnostik konsepsi
X1 : Perlakuan eksperimen berupa penggunaan CSCCText
X2 : Perlakuan eksperimen berupa penggunaan CCText
Dengan desain seperti pada Gambar di atas, subjek penelitian dibagi dalam
dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
mendapatkan pengajaran remedial menggunakan CSCCText sedangkan kelas
kontrol mendapatkan pengajaran remedial menggunakan CCText. Delayed
posttest adalah posttest yang ditunda dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan
dengan tujuan untuk melihat konsistensi konsepsi ilmiah yang diakomodasi siswa
dalam aktivitas CSCCText di kelas eksperimen dan CCText di kelas kontrol.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah pada siswa kelas XII salah satu SMA Swasta
di Kabupaten Bandung Barat yang telah mengikuti pembelajaran materi
kemagnetan. Sampel berjumlah 64 siswa yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas
eksperimen 32 siswa dan kelas kontrol 32 siswa. Sampel dipilih secara purposive
sampling atau sampling dengan pertimbangan atau tujuan tertentu. Pertimbangan
36
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang digunakan adalah karena pengajaran yang dilaksanakan bersifat remedial
yang diorientasikan pada remediasi miskonsepsi, maka sebagai subyek dipilih
para siswa yang SMA yang telah mengikuti pembelajaran materi kemagnetan
pada jadwal pembelajaran reguler dengan guru di sekolahnya dan teridentifikasi
mengalami miskonsepsi.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan melaui tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Pembuatan CSCCText
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, yaitu perancangan produk
CSCCText, pembuatan produk CSCCText, validasi ahli terhadap produk
CSCCText, revisi CSCCText berdasarkan saran dan masukan ahli, serta
pembuatan dan validasi instrumen penelitian. Kegiatan perancangan CSCCText
didasarkan pada hasil need assesment, kondisi objektif lapangan, hasil-hasil kajian
literatur yang relevan, dan analisis kebijakan. Perancangan CSCCText difokuskan
pada perancangan konstruksi dan bagian-bagian teks, jenis-jenis teks pada setiap
bagian CSCCText, jenis-jenis pertanyaan pada setiap bagian CSCCText, dan jenis
media visual yang digunakan pada setiap bagian CSCCText. Perancangan
konstruksi CSCCText mengadaptasi konstruksi CCM yang dikembangkan oleh
Stepans, yang mencakup empat bagian teks, yaitu: Bagian I, teks pengungkapan
konsepsi dan keyakinan konsepsi para siswa secara individu; Bagian II, teks
konfrontasi keyakinan konsepsi; Bagian III, teks eksplanasi ilmiah untuk
akomodasi konsepsi baru; dan Bagian IV, teks penguatan dan pengayaan
konsepsi. Perancangan jenis-jenis teks pada setiap bagian CSCCText didasarkan
pada tujuan dari setiap bagian teks tersebut. Beberapa jenis teks yang digunakan
pada bagian-bagian CSCCText meliputi: teks naratif, teks diskusi, dan teks
eksplanasi. Perancangan jenis kalimat yang harus disajikan pada setiap bagian
CSCCText sesuai dengan jenis respons yang diharapkan. Beberapa jenis kalimat
yang digunakan antara lain kalimat interogatif, kalimat imperatif dan kalimat
deklaratif. Perancangan dan pemilihan jenis media visual yang digunakan pada
setiap bagian teks yang bisa berupa media video fenomena, media gambar statis
37
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(foto), media animasi/simulasi virtual, dan lain-lain. Video fenomena dapat
dijadikan stimulus pada bagian 1 CSCCText, yaitu tahap pengungkapan konsepsi,
atau sebagai obyek observasi pada bagian 2 CSCCText, yaitu tahap konfrontasi
keyakinan konsepsi, bahkan sebagai media eksplanasi ilmiah pada bagian 3
CSCCText. Demikian juga media-media yang lainnya. Perancangan juga
difokuskan pada perangkat pendukung aktivitas CSCCText, diantaranya tes
konsepsi dalam format three tier test, lembar kerja siswa (LKS), lembar validasi
produk CSCCText, skala sikap tanggapan siswa terhadap aktivitas CSCCText dan
lembar observasi keterlaksanaan aktivitas CSCCText.
Tahap pembuatan produk CSCCText difokuskan pada realisasi dari
rancangan produk CSCCText yang telah dibuat. Jumlah produk CSCCText yang
dibuat disesuaikan dengan jumlah miskonsepsi yang akan diremediasi. Di
samping itu juga dilakukan pembuatan perangkat pendukung aktivitas CSCCText
untuk menunjang proses dan aktivitas CSCCText seperti tes konsepsi yang dibuat
dalam format three tier test, lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi aktivitas
CSCCText, skala sikap mahasiswa terhadap aktivitas CSCCText dan lembar
validasi CSCCText. Pembuatan instrumen-instrumen penelitian tersebut
didasarkan pada hasil rancangan yang telah dibuat.
Tahap validasi produk CSCCText difokuskan pada penilaian untuk
mendapatkan saran perbaikan produk CSCCText dari para ahli. Obyek penilaian
meliputi berbagai aspek, baik aspek konstruksi maupun aspek isi CSCCText.
Validasi dilakukan oleh tiga orang validator ahli yang berasal dari perguruan
tinggi yang menyelenggarakan program studi kependidikan. Validasi juga
dilakukan terhadap instrumen-instrumen penelitian yang dikembangkan.
2. Tahap Penggunaan CSCCText
Tahap implementasi produk CSCCText yang telah dibuat dan divalidasi
dilakukan pada pengajaran remedial materi kemagnetan pada siswa SMA kelas
XII yang telah mengikuti pembelajaran materi kemagnetan secara reguler di
sekolahnya. Tujuan lain dari implementasi ini adalah untuk mengetahui potensi
dari CSCCText yang dibuat dalam meremediasi miskonsepsi yang terjadi di
38
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kalangan para siswa SMA terkait materi kemagnetan. Mekanisme penggunan
CSCCText diawali dengan siswa mengikuti pembelajaran reguler materi
kemagnetan secara reguler dengan gurunya, kemudian setelah mereka selesai
mengikuti pembelajaran reguler, dilakukan tes konsepsi terkait konsep-konsep
yang tercakup dalam materi kemagnetan, dan selanjutnya berdasarkan keadaan
konsepsi para siswa selanjutnya diselenggarakan pengajaran remedial dengan
menggunakan modus teks berupa aktivitas CSCCText. Secara bagan proses ini
dilukiskan seperti pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Bagan penyelenggaraan kegiatan pengajaran remedial
dengan modus teks
D. Instrumen Penelitian
Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes
diagnostik konsepsi terkait materi kemagnetan, skala sikap respons siswa terhadap
penggunaan CSCCText dan lembar observasi keterlaksanaan tahapan-tahapan
CSCCText. Jenis data, jenis instrumen, sumber data dan bentuk instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jenis data, jenis evaluasi, sumber data dan bentuk Instrumen
yang digunakan dalam penelitian
No Jenis Data Jenis Evaluasi Sumber
data
Bentuk
Instrumen
1
Keadaan konsepsi
siswa terkait materi
kemagnetan
Tes keadaan
konsepsi
Siswa Tes diagnostik
konsepsi dalam
format Three Tier
Test baik yang
terintegrasi
dengan
Siswa mengikuti
pembelajaran Fisika
secara reguler dengan
gurunya
Siswa mengikuti
pengajaran remedial materi
kemagnetan menggunakan
modus Teks (CSCCText)
Ditemukan keadaan
miskonsepsi
39
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Jenis Data Jenis Evaluasi Sumber
data
Bentuk
Instrumen
CSCCText/CCText
maupun yang
berdiri sendiri
2 Respons Siswa
terhadap
implementasi
pengajaran remedial
menggunakan bahan
ajar CSCCText
Penjaringan
Sikap Siswa
Siswa Tes Skala Sikap
3 Keterlaksanaan
CSCCText Observasi
Pembelajaran
Observer Lembar observasi
untuk observer
E. Hasil Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen utama yang dikembangkan dalam penelitian ini antara lain tes
konsepsi kemagnetan dalam format three tier test, lembar observasi aktivitas
CSCCText, lembar validasi CSCCText, dan skala sikap tanggapan siswa terhadap
CSCCText dan penggunaannya. Tes konsepsi kemagnetan mencakup konsep-
konsep dalam materi kemagnetan yang esensial. Selengkapnya instrumen-
instrumen penelitian tersebut dapat dilihat pada Lampiran B.
1. Hasil Pengembangan dan Validasi Ahli Instrumen Tes Konsepsi
Instrumen tes konsepsi kemagnetan yang dikembangkan secara
keseluruhan berjumlah 4 butir soal. Tes ini dikonstruksi dalam bentuk tes pilihan
ganda dengan format three tier test. Sebaran soal untuk tiap materi pokok
kelistrikan dan kemagnetan ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Jumlah soal tes konsepsi pada setiap materi pokok
kemagnetan yang dievaluasi
Materi pokok Konsep yang diukur Label
Konsep Jumlah soal
Magnet Batang Kutub magnet batang LK1 1
Kekuatan magnet batang LK2 1
Kekuatan interaksi setiap
bagian bodi magnet batang
LK3 1
Pembuatan magnet batang
melalui penggosokan besi
dengan magnet.
LK4 1
40
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Materi pokok Konsep yang diukur Label
Konsep Jumlah soal
Jumlah 4
Salah satu contoh butir soal tes konsepsi dalam format three tier test yang
dikembangkan pada penelitian ditunjukkan pada bingkai dalam Gambar 3.3.
Contoh Soal Konsepsi Materi Magnet Batang
Tier 1.
Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah magnet batang yang ujung-
ujungnya dapat menarik sebuah paku. Jika sekarang paku dipindahkan ke
bagian tengah magnet batang, maka yang akan terjadi dengan paku
adalah......
A. Paku akan tetap tertarik oleh bagian tengah magnet batang
B. Paku akan ditolak oleh bagian tengah magnet batang
C. Paku tidak akan ditarik maupun ditolak oleh bagian tengah magnet
batang
Tier 2.
Penjelasan yang cocok sesuai dengan pilihan jawaban yang anda pilih pada
tier 1 adalah ...
A. Sebagian badan magnet batang baik di ujung maupun di bagian
tengahnya memiliki kekuatan tarikan yang sama besar
B. Akibat pemanasan maka akan banyak magnet elementer yang pergi
keluar meninggalkan batang magnet
C. Yang dapat menarik magnet atau bahan magnetik hanyalah bagian
ujung magnet batang, karena pada bagian ujung inilah terdapat kutub-
kutub magnet yang memegang peranan penting dalam interkasi
41
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
magnetik, sedangkan pada bagian tengahnya tidak ada kutub magnet,
karena saling meniadakan.
D. ………………………………………………
Tier 3.
Apakah Anda yakin jawaban alasan di atas?
A. Yakin
B. Tidak Yakin
Gambar 3.3. Contoh butir tes konsepsi dalam format Three Tier Test
Hasil validasi ahli untuk instrumen tes konsepsi menunjukkan bahwa
ketiga validator memberikan penilaian bahwa butir-butir instrumen tes Konsepsi
yang telah dibuat telah memenuhi soal yang valid baik secara isi maupun secara
konstruksinya. Namun demikian terdapat beberapa hal yang perlu direvisi,
terutama dalam hal kejelasan dan kesesuaian gambar pada soal yang mengandung
gambar, redaksional soal dan tata tulis soal. Catatan saran revisi dan perbaikan
item tes dari ketiga validator disajikan pada Lampiran C.
Tabel 3.3 menunjukkan hasil validasi ahli terhadap empat butir soal tes
konsepsi kemagnetan.
Tabel 3.3. Hasil validasi ahli butir instrument tes konsepsi kemagnetan
No
Soal Label Konsep
Hasil validasi
Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 Kutub magnet batang Valid Valid Valid
2 Kekuatan magnet batang Valid Valid Valid
3 Kekuatan interaksi setiap
bagian bodi magnet batang Valid Valid Valid
4 Pembuatan magnet batang
melalui penggosokan besi
dengan magnet.
Valid Valid Valid
Tabel 3.4 menunjukkan rekapitulai catatan validator terhadap empat butir
soal tes konsepsi kemagnetan.
Tabel 3.4. Rekapitulasi catatan validator terhadap instrumen
tes konsepsi kemagnetan
42
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesesuaian item tes
konsepsi dengan Catatan validator
Materi Kemagnetan Ketiga validator menyatakan bahwa konten
kemagnetan yang diuji pada semua item tes sudah
sesuai dengan lingkup konten materi kemagnetan
kelas XII SMA.
Rumusan Indikator Ketiga validator menyatakan bahwa semua butir soal
tes konsepsi yang dibuat sudah sesuai dengan format
three tier test.
Kunci Jawaban Ketiga validator menyatakan bahwa kunci jawaban
pada tier 1 dan tier 2 pada three tier test tidak
mengandung kesalahan.
Gambar /grafik/tabel dan
lambang-lambang fisika
Ketiga validator menyatakan bahwa semua gambar,
ilustrasi dan lambang-lambang yang digunakan pada
setiap butir soal sudah sesuai dengan maksud soal.
Penggunaan tata bahasa Ketiga validator menyatakan bahwa penggunaan tata
bahasa dalam kalimat sudah sesuai dengan kaidah
bahasa indonesia yang baik dan komunikatif serta
mudah dipahami.
Hasil-hasil validasi ahli di atas menunjukkan bahwa instrumen tes konsepsi
kemagnetan dikembangkan telah memenuhi butir-butir soal yang valid yaitu butir-
butir soal yang dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain
instrumen tes konsepsi yang dikembangkan tersebut layak digunakan untuk
mendiagnosis keadaan konsepsi yang dimiliki para siswa SMA.
2. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes Konsepsi
Sebelum instrumen tes konsepsi digunakan untuk pengukuran, terlebih
dahulu instrumen tes tersebut diujicobakan untuk mengetahui keajegannya dalam
menghasilkan skor (reliabilitas). Tes yang baik harus memiliki reliabilitas yang
tinggi. Reliabilitas tes didefinisikan sebagai tingkat keajegan atau kestabilan skor
yang diperoleh responden yang sama ketika diuji secara berulang dengan tes yang
sama pada waktu yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya.
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika digunakan beberapa kali pada subjek yang
sama menghasilkan skor yang relatif sama (Sugiyono, 2013). Sesuai dengan
definisi tersebut maka pengujian reliabilitas instrumen tes konsepsi kemagnetan
dilakukan dengan metode test-retest, yaitu pelaksanaan tes sebanyak dua kali
terhadap subyek yang sama namun waktu berbeda, selisih waktunya sekitar dua
43
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
minggu. Hasil kedua tes untuk tiap siswa kemudian dikorelasikan untuk
memperoleh koefisien reliabilitas (r) dengan menggunakan Persamaan 3.1.
(3.1)
Keterangan :
r = koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y
X = skor total tiap responden pada ujicoba pertama
Y = skor total tiap responden pada ujicoba kedua
N = jumlah responden
Untuk penskoran tes konsepsi dalam format four tier test pada uji reliabilitas ini,
digunakan aturan sebagai berikut, jika jawaban pada tier 1 dan pada tier 2 benar
maka diberi skor 2, jika jawaban pada tier 1 benar tetapi jawaban pada tier 2 salah
maka diberi skor 1, jika jawaban pada tier 1 salah dan jawaban pada tier 2 benar
maka diberi skor 0, dan jika jawaban pada tier 1 dan tier 2 salah maka diberi skor
0. Untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas tes digunakan
kategori seperti ditunjukkan pada Tabel 3.5 (Arikunto, 2005).
Tabel 3.5. Interpretasi koefisien reliabilitas (r) tes
Koefisien reliabilitas
Tes
Kategori
Reliabilitas
0,8 < r 1,0 Sangat tinggi
0,6 < r 0,8 Tinggi
0,4 < r 0,6 Cukup
0,2 < r 0,4 Rendah
0,0 r 0,2 Sangat Rendah
Hasil analisis reliabilitas tes konsepsi dengan metode test-retest hasil
ujicoba terhadap 32 siswa SMA pada salah satu SMA di Kabupaten Bandung
Jawa Barat menunjukkan bahwa nilai koefisien reliabilitas tes sebesar 0,71 yang
mengindikasikan bahwa tes konsepsi yang dikembangkan memiliki tingkat
keajegan yang tinggi, sehingga tes ini memenuhi kelayakan untuk digunakan
44
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai instrumen penelitian. Hasil analisis reliabilitas tes selengkapnya disajikan
pada Lampiran D.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh dari penerapan bahan ajar CSCCText dan CCText
dalam pembelajaran remedial materi kemagnetan meliputi data isian LKS untuk
aktivitas CCText dan CSCCText, data hasil tes diagnostik konsepsi siswa terkait
materi kemagnetan pada saat sesudah implementasi bahan ajar CCText dan
CSCCText dalam pengajaran remedial fisika, serta data tanggapan siswa terhadap
implementasi bahan ajar CSCCText dalam pengajaran remedial fisika. Semua data
yang diperoleh berupa data kuantitatif. Data kuantitatif tersebut selanjutnya
dideskripsikan dan dibahas untuk mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang
diteliti dari implementasi CCText dan CSCCText, terutama yang terkait dengan
conceptual change yang terjadi pada para siswa SMA. Untuk menentukan
keadaan konsepsi siswa SMA berdasarkan hasil identifikasi konsepsi pada bagian
I CCText dan CSCCText, pada bagian IV CCText dan CSCCText dan pada saat
delayed test digunakan pedoman seperti ditunjukkan pada Tabel 3.6 (Kaltacki dan
Didis, 2007).
Tabel 3.6. Panduan untuk menentukan keadaan konsepsi siswa
berdasarkan data hasil three tier test
Tier 1 Tier 2 Tier 3 Keadaan Konsepsi
Benar Benar Yakin Konsepsi Ilmiah
Salah Benar Yakin Error
Benar Salah Yakin Miskonsepsi
Salah Salah Yakin
Benar Benar Tidak Yakin
Tidak Memiliki
Konsepsi
Salah Benar Tidak Yakin
Benar Salah Tidak Yakin
Salah Salah Tidak Yakin
1. Analisis Perubahan Konsepsi Berdasarkan Data Jawaban pada LKS
45
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan data isian pada lembar kerja siswa pada aktivitas CCText di
kelas kontrol dan CSCCText di kelas eksperimen, dapat ditentukan keadaan
konsepsi yang dimiliki para siswa di bagian awal dan akhir CCText dan
CSCCText. Berdasarkan data keadaan konsepsi pada bagian I dan pada bagian IV
CCText dan CSCCText dapat dihitung penurunan kuantitas siswa yang
mengalami miskonsepsi pada setiap konsep yang ditinjau baik di kelas CCText
maupun di kelas CSCCText dengan menggunakan persamaan (3.2) sebagai
berikut:
......................................................(3.2)
Keterangan :
= Penurunan kuantitas peserta didik yang miskonsepsi
MI = Jumlah peserta didik yang miskonsepsi di bagian I CSCCText
MIV = Jumlah peserta didik yang miskonsepsi di bagian IV CSCCText.
Mideal = Jumlah peserta didik minimum ideal yang miskonsepsi = 0
Perumusan penurunan kuantitas siswa miskonsepsi di atas dibuat berdasarkan
adaptasi dari kebalikan nilai gain yang dinormalisasi Hake (1999). Kriteria untuk
menentukan tinggi rendahnya penurunan kuantitas siswa yang mengalami
miskonsepsi digunakan pedoman seperti ditunjukkan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Kriteria penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi
Rentang M Kriteria penurunan kuantitas
siswa yang miskonsepsi
0,7 0 M
0,30 M < 0,70
M < 0,30
Tinggi
Sedang
Rendah
Selanjutnya dilakukan pembandingan tingkat penurunan kuantitas siswa yang
meskonsepsi antara kelas CCTexxt dan kelas CSCCText.
46
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Analisis Konsistensi Konsepsi yang baru diakomodasi Setelah Aktivitas
CCText dan CSCCText
Untuk melihat keajegan konsepsi ilmiah yang dimiliki siswa setelah
aktivitas CCText di kelas kontrol dan aktivitas CSCCText di kelas eksperimen,
maka satu minggu setelah aktivitas CCText dan CSCCText terhadap siswa
diberikan tes diagnostik konsepsi (delayed posttest) terkait konsep-konsep
kemagnetan menggunakan tes konsepsi dalam format tes bertingkat tiga atau three
tier test. Berdasarkan data keadaan konsepsi di bagian IV CCText atau CSCCText
dan data hasil posttest yang ditunda (delayed test), keadaan konsistensi konsepsi
ilmiah yang dimiliki siswa SMA dapat ditentukan, dengan panduan seperti
ditunjukkan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Ketentuan untuk menentukan konsistensi konsepsi ilmiah
Keadaan konsepsi
pada bagian IV
CSCCText/CCText
Keadaan konsepsi
pada saat delayed
test
Keadaan
konsistensi
konsepsi
Konsepsi ilmiah Konsepsi ilmiah Konsisten
Konsepsi ilmiah Miskonsepsi Tidak konsisten
Konsepsi ilmiah Tidak memiliki
Konsepsi Tidak konsisten
Selanjutnya dilakukan pembandingan tingkat konsistensi konsepsi ilmiah antara
kelas CCTexxt dan kelas CSCCText.
3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Tanggapan Siswa Terhadap
Implementasi CSCCText dalam Pembelajaran Fisika
Data respon atau tanggapan siswa terhadap bahan ajar CSCCText dan
implementasinya dijaring dengan tes skala sikap. Data respons siswa diolah
melalui perhitungan persentase jumlah responden yang memberikan persetujuan
dan pertidaksetujuan terhadap setiap butir pernyataan yang diajukan. Tanggapan
persetujuan yang diberikan siswa dinyatakan dalam tanggapan SS (sangat setuju)
dan S (setuju), sedangkan respon pertidaksetujuan dinyatakan dalam tanggapan
TS (Tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju). Proses perhitungan dilakukan
dengan menggunakan Persamaan 3.3.
47
Mukrimatussa’adiyah, 2017 PENGGUNAAN COMPUTER SUPPORTED CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CSCCTEKXT) TERKAIT MATERI KEMAGNETAN UNTUK PENGAJARAN REMEDIAL YANG BERORIENTASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA
SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3.3)
Keterangan:
PTR (%) : Persentase responden terhadap suatu tanggapan
JR : Jumlah responden pada suatu tanggapan
JSR : Jumlah seluruh responden
Untuk menginterpretasi persentase responden terhadap suatu tanggapan
digunakan kriteria seperti ditunjukkan pada Tabel 3.9 (Riduwan, 2012).
Tabel 3.9. Kriteria Jumlah Responden terhadap suatu tanggapan
Jumlah responden dalam suatu
tanggapan terhadap aktivitas
MMVSCCText (%)
Kriteria
PTR = 0 Tak seorang pun
1 PTR 24 Sebagian kecil
25 PTR 49 Hampir sebagian
PTR = 50 Sebagian
51 PTR 75 Sebagian besar
76 PTR 99 Hampir seluruhnya
PTR = 100 Seluruhnya