Post on 26-Mar-2019
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Untuk lokasi penelitian, penulis mengambil tempat di lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sesuai dengan latihan yang dilakukan
oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) beladiri Karate UPI.
b. Populasi dan Sampel Peneitian
Lutan (2005:53) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah sekelompok subyek
yang diperlukan oleh peneliti, yaitu sekelompok dimana peneliti ingin
menggeneralisasikan temuan penelitiannya”. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah mahasiswa FPOK UPI semester 3 samapai semester 8.
Sedangkan mengenai sampel penelitian, Sugiyono (2007:118)
mengungkapkan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua
kelompok sampel yaitu kelompok mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan
karate di UKM Karate UPI dan kelompok mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti
UKM ataupun latihan di tempat lain sebagai kelompok pembanding atau kontrol.
Untuk kelompok sampel mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM
karate UPI penulis menggunakan teknik purposive sampling, karena penulis
mempunyai pertimbangan tertentu dan membuat suatu kriteria khusus untuk
menentukan orang-orang yang akan dijadikan sampel agar sampel yang digunakan
dalam penelitian ini menjadi homogen dan mempunyai karakter yang hampir
mirip dan agar penelitian ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu antara
lain:
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Sampel merupakan mahasiswa aktif yang berusia antara semester 3 sampai
semester 8.
2. Mengikuti latihan di UKM Karate sudah lebih dari 1 tahun.
3. Sudah sering mengikuti kejuaraan dan menjadi juara (lebih dari 3 kali).
4. Latihan tidak kurang dari 3 kali dalam 1 minggu.
Setelah dilakukan pengecekan terhadap populasi yang masuk ke dalam
kriteria sesuai dengan yang telah dikemukakan di atas untuk dijadikan sampel
diperoleh jumlah sebanyak 15 orang.
Sedangkan untuk kelompok mahasiswa yang tidak mengikuti UKM
penulis menggunakan teknik random sampling karena pengambilan sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 15 orang untuk
dijadikan sampel dari masing-masing kelompok sampel.
B. Batasan Penelitian
Batasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah
yang diteliti dapat terarah serta tidak menyimpang. Surakhmad (1990:36)
menjelaskan sebagai berikut:
“Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau
menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan
lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga,
kecekatan, waktu, biaya dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut”.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka batasan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian ini akan membatasi mengenai kemampuan daya ingat mahasiswa
yang mengikuti latihan di UKM Karate UPI dan yang tidak mengikuti UKM.
2. Variabel yang terlibat dalam penelitian ini yaitu:
a. Variabel bebasnya yaitu latih karate
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Variabel terikatnya yaitu daya ingat (short-term memory dan long-term
memory)
3. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti UKM
Karate UPI. Sedangkan mengenai sampel dalam penelitian ini penulis
menggunakan dua kelompok sampel yaitu mahasiswa yang mengikuti latihan
karate dan mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti UKM.
4. Daya ingat yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan short-term
memory dan long-term memory yang diuji dengan letter test dan word test.
C. Desain Penelitian
a. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian, gunanya untuk
memudahkan dan menunjang penelitian supaya lebih terarah. Dalam penelitian
ini terdiri dari dua variabel yaitu kemampuan short-term memory dan kemampuan
long-term memory dengan dua sampel yaitu kelompok mahasiswa yang
mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dan kelompok mahasiswa yang
tidak mengikuti UKM. Dalam desain penelitian ini terdapat 4 rumusan masalah
deskriptif, dan 2 rumusan masalah komparatif. Lebih jelas dapat kita lihat dalam
gambar 3.1 mengenai desain penelitian dibawah ini:
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Kemampuan
Long-term Memory
Kelompok mahasiswa yang
tidak mengikuti UKM
Kelompok mahasiswa yang
mengikuti latihan di UKM
Karate UPI
Kemampuan
Short-term Memory
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Langka – langkah Penelitian
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan langkah-langkah apa saja
yang harus dilakukan terlebih dahulu maka peneliti membuat langkah-langkah
penelitian sebagai rencana kerja. Adapun mengenai langkah-langkah penelitian
penulis jelaskan sebagai berikut:
1. Menentukan masalah yang akan diteliti yaitu mengenai kemampuan short-
term dan long-term memory pada mahasiswa FPOK yang mengikuti
latihan karate di UKM Karate UPI dengan mahasiswa FPOK yang tidak
melakukan UKM.
2. Menentukan populasi yang akan diteliti yaitu mahasiswa FPOK UPI
antara semester 3 sampai semester 8 dan sampel yang akan diteliti yaitu
yaitu mahasiswa yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI
dengan ditentukan beberapa kriteria yang bertujuan untuk
menghomogenkan sampel yaitu sebanyak 15 orang dan mahasiswa FPOK
yang tidak mengikuti UKM dengan menggunakan teknik random sampling
karena pemilihannya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
pada populasi penelitian.
3. Mengujikan instrument yang akan digunakan sebagai alat ukur pada
penelitian kepada UKM Taekwondo UPI karena mempunyai karakter yang
hampir sama dengan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
guna mengetahui validitas dan reliabilitas instrument yang akan
digunakan.
4. Melakukan test pengukuran dengan menggunakan letter test untuk
kemampuan short-term memory dan word test untuk long-term memory
dari kedua sampel.
5. Mengolah data dengan menggunakan SPSS 16 dan menganalisa data.
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6. Langkah terakhir menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan dan
analisa data yang telah dilakukan pada langkah sebelumnya.
Untuk lebih menjelaskan mengenai langkah-langkah penelitian, peneliti
coba jelaskan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 3.2
Prosedur Penelitian
Masalah
Sampel
Uji Instrumen
Populasi
Pengambilan Data:
Tes Short Term Memory
dan Long Term Memory
Kelompok yang mengikuti
UKM Karate UPI
Kelompok yang tidak mengikuti
UKM Karate UPI
Analisis Data
Kesimpulan
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Metode Penelitian
Di dalam sebuah penelitian memerlukan metode yang digunakan untuk
pemecahan masalah. Metoda penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh
peneliti dalam rangka memperoleh data yang dipergunakan sesuai dengan
permasalahan yang diselidiki. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian
adalah hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian
yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu,
merumuskan masalah yang diteliti serta menentukan tujuan yang ingin dicapai
dalam suatu penelitian sangat menentukan terhadap metode penelitian yang
digunakan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
komparatif. Karena dalam penelitian ini penulis meneliti dua variabel yaitu
short-term memory dan long-term memory kepada dua kelompok sampel yaitu
kelompok mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI
dan kelompok mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti UKM.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Best (1982:119) yang
dikutip dalam Sukardi dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian
Pendidikan” menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.
(http://www.onlinesyariah.com/2012/12/pengertian-penelitian-deskriptif.html
jum’at 17 Jan 2013 08:00). Lebih lanjut Sudjana dan Ibrahim (1989:64) dalam
Mohamad (2012) menjelaskan mengenai penelitian deskriptif sebagai berikut:
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan
suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa sekarang. Dengan
perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan
perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian dilaksanakan”.
Sedangkan mengenai penelitian komparatif Sugiyono (2011:36) menjelaskan
bahwa:
“Penelitian komparatif yaitu penelitian yang membandingkan keberadaan
satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada
waktu yang berbeda”.
Metode ini digunakan penulis atas dasar bahwa sifat dari penelitian ini
bersifat deskriptif yaitu hanya menganalisa dan menggambarkan suatu keadaan
yang terjadi dari suatu fenomena pada kelompok tertentu dan tanpa menarik
kesimpulan bagi kelompok lain serta hanya menarik kesimpulan dari kelompok
sampel saja. Selain itu penelitian ini juga bersifat membandingkan antara kedua
sampel yang berbeda maka penelitian ini termasuk kedalam penelitian komparatif.
E. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian, maka penulis
perlu memberikan definisi operasional atau menjelaskan pengertian istilah-istilah
penting dalam penelitian ini, maka dengan ini penulis kemukakan definisi
operasional sebagai berikut:
1. Latihan menurut Harsono (1988) dalam Imanudin (2008:13) “Latihan
yaitu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan
secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban
latihan atau pekerjaannya”.
2. Karate Sagitarius (2008:1) menjelaskan bahwa karate adalah “Seni
beladiri ini pertama kali disebut “tote” yang berarti seperti “tangan
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
China” kemudian Sensei Gichin Funakosi mengubah kanji Okinawa
(Tote: tangan China) dalam kanji Jepang menjadi “karate” (tangan
kosong).
3. Memory Walgito (2004:145) menjelaskan bahwa memori atau ingatan
adalah merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan
untuk menerima (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan
kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau.
4. Short-term memory Richardson-Klevehn & Bjork (2003) dalam
Sternberg (2008:151) yaitu kemampuan memori menyimpan informasi
persepsi untuk jumlah waktu yang lebih singkat dengan kapasitas yang
relative terbatas.
5. Long-term memory Richardson-Klevehn & Bjork (2003) dalam
Sternberg (2008:151) yaitu sebuah kapasitas memori yang sangat besar
dalam kemampuannya menyimpan berbagai informasi pengalaman
untuk periode yang sangat panjang, bahkan mungkin untuk waktu yang
tak terbatas.
F. Instrumen Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah alat atau
metode untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat ukur
dalam sebuah penelitian juga dapat dikatakan dengan instrumen penelitian.
Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian, Nurhasan
(2000:2) mengemukakan bahwa “Dalam proses pengukuran membutuhkan alat
ukur, dengan alat ini kita akan mendapat data yang merupakan hasil pengukuran”.
Oleh karena itu alat atau instrumen dalam sebuah penelitian mutlak harus ada
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian yang hendak diteliti. Untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan, peneliti harus mengikuti prosedur-prosedur
dalam pelaksanaan tes, dan demi kelancaran pelaksanaan tes perlu diperhatikan
beberapa hal yang diduga sebagai indikator kelancaran tersebut.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan data dari kemampuan short terms memory, digunakan
alat tes yaitu Letter Test. Alat tes ini diadopsi dari G.A. Miller (1956) pada
penelitian yang berjudul “The Magical Number 7+2” yang meneliti tentang
kemampuan short terms memory seseorang. Mengenai letter test dapat dilihat
dibawah ini:
Tabel 3.1
Instrument Short-term Memory
LEVEL HURUF YANG HARUS DIINGAT
1 N Z
2 Y J T B
3 X B A F N D
4 C G R B M I K P
5 R Z Y K U T L C H N
6 V D E Q W J S M R F X O
Langkah-langkah pelaksanaan tes sebagai berikut :
a. Sampel diperlihatkan huruf atau angka yang telah disusun (namun tidak
mengandung arti) secara bertahap. Dimulai dari dua digit huruf hingga 12
digit huruf selama 10 detik untuk masing-masing tahap/level.
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Setelah dilperlihatkan huruf selama 10 detik, sampel kemudian diminta
menuliskan kembali huruf tersebut dan dilakukan secara bertahap sampai
level terakhir.
c. Tingkat kemampuan short terms memory sampel ditentukan oleh hasil
komulatif skor tiap tahap/level.
2. Untuk mendapatkan data kemampuan long term memory, digunakan test
mengingat kata atau disebut “Word Test”. Alat tes ini diadopsi dari penelitian
G.A. Miller (1956) dalam penelitian yang sama yang berjudul “The Magical
Number 7+2”. Untuk lebih jelas mengenai word test dapat dilihat dibawah
ini:
Tabel 3.2
Instrument Long-term Memory
KATA YANG HARUS DIINGAT
GAMBAR
PANAS
KERTAS
SEPEDA
BURUNG
KENDARAAN
PIALA
ALAM
SEHAT
WUJUD
BUKIT
GEMBIRA
BENDA
BERANI
LAPANGAN
Langkah-langkah pengambilan tes terinci sebagai berikut :
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Sampel diperlihatkan 15 kata (tidak saling berhubungan), untuk
dihapalkan selama 1,5 menit.
b. Setelah 1,5 menit berlalu, sampel dituntut untuk menuliskan kembali kata-
kata yang telah diperlihatkan.
c. Jumlah kata-kata yang mampu ditulis secara benar, menggambarkan
kemampuan long term memory dari sampel tersebut.
Peralatan yang di butuhkan dan ketentuan penggunaan alat ini mengadopsi
dari penelitian G.A. Miller dan penelitian dari pasca sarjana UPI. Ketentuannya
sebagai berikut:
a. Huruf – huruf yang akan ditest kan dicetak kedalam kertas A4 berwarna
putih dan tinta yang digunakan berwarna hitam seragam agar memudahkan
sampel dalam penglihatannya.
b. Font size yang dipakai yaitu 85pt. Ini digunakan agar sampel dapat
melihat dengan jelas huruf - huruf yang ada pada kertas.
c. Untuk latter test tiap - tiap level menggunakan 1 lembar, sedangkan untuk
word test dalam satu halaman digunakan untuk 2 kata.
Adapun untuk teknik penghitungan atau penskoran terhadap instrumen
short term memory dan long term memory digunakan teknik persentase dan
rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Short term memory
a. Skor yang di ambil antara 0 sampai 100.
b. Dalam setiap level penskorannya yaitu banyaknya huruf yang ditulis
kembali dengan benar dibagi banyaknya huruf dalam level tersebut
dikalikan dengan 100.
c. Skor yang diperoleh merupakan persentase kemampuan short term
memory yang diperoleh.
2. Long term memory
a. Skor yang di ambil antara 0 sampai 100.
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Penskorannya yaitu banyaknya kata yang ditulis kembali dengan benar
dibagi banyaknya/jumlah seluruh kata dikalikan dengan 100.
c. Skor yang diperoleh merupakan persentase kemampuan long term memory
yang diperoleh.
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menarik suatu kesimpulan analisis yang telah dilaksanakan
dilapangan yaitu dengan melakukan test. Test merupkan instrument atau alat
yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi atau data dari
bjek atau sampel. Adapun test yang dilakukan yakni letter test dan word test
yang merupakan data mentah yang perlu penulis olah dan analisis dengan
menggunakan statistik sehingga menghasilkan satu kesimpulan. Adapun statistik
yang digunakan oleh peneliti yaitu SPSS 17 yaitu melalui uji-t atau uji beda.
Setelah diolah kedalam SPSS 17 maka penulis mendeskrifsikan hasil output dan
menyimpulkan hasil output yang ada.
H. Analisis Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen perlu untuk dilakukan, karena untuk menentukan layak
tidaknya instrumen yang digunakan untuk pengambilan data. Sebuah instrumen
dapat digunakan dalam penelitian apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa
yang hendak diukur. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat
validitas dan reliabilitasnya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan suatu instrument. Mengenai validitas, Arikunto (2002:145)
mengemukakan bahwa:
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Selanjutnya mengenai reliabilitas, Nurhasan (2007:42) mengemukakan
bahwa:
Reliabilitas atau keterandalan menggambarkan derajat keajegan, atau
konsistensi hasil pengukuran. Suatua alat pengukur atau tes dikatakan reriabel
jika alat ukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat
dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang
sesungguhnya.
Adapun langkah yang ditempuh dalam menentukan validitas dan reliabilitas
instrumen adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis dan menyeleksi tiap item tes dari kemungkinan adanya jawaban
yang tidak dijawab oleh responden.
2. Memberikan skor pada masing-masing item tes setiap responden.
3. Memasukkan atau meng-input data yang diperoleh pada program komputer
Microsoft Excel.
4. Selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan Statistical Product and
Service Solution (SPSS) Seri 17.
Pelaksanaan uji coba instrumen penulis lakukan pada tanggal 07
November 2012 pada kelompuk UKM Taekwondo UPI. Pengambilan UKM ini
dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan populasi dan sampel yang
akan dijadikan penelitian. Uji coba instrumen ini diberikan kepada 20 orang
responden.
Berikut ini penulis uraikan ringkasan mengenai hasil uji validitas
instrumen yang di analisis dengan menggunakan program Statistical Product and
Service Solution (SPSS) Serie 17.
1. Uji Validitas Instrument
Dari penghitungan tingkat validitas instrument dengan menggunakan
SPSS 17 melalui analisis Correllated Item – Total Correlation, untuk instrument
short term memory (letter test) adalah sebagai berikut:
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.3
Hasil uji validitas short term memory
Item-Total Statistics
Corrected Item-Total
Correlation Keterangan
Level_1 .457 Valid
Level_2 .575 Valid
Level_3 .563 Valid
Level_4 .640 Valid
Level_5 .807 Valid
Level_6 .533 Valid
Sedangkan untuk instrumen long term memory (word test) adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Hasil uji validitas long term memory
Item-Total Statistics
Corrected Item-Total
Correlation Keterangan
Kata_1 .581 Valid
Kata_2 .540 Valid
Kata_3 .575 Valid
Kata_4 .699 Valid
Kata_5 .699 Valid
Kata_6 .563 Valid
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kata_7 .575 Valid
Kata_8 .462 Valid
Kata_9 .462 Valid
Kata_10 .475 Valid
Kata_11 .542 Valid
Kata_12 .491 Valid
Kata_13 .515 Valid
Kata_14 .638 Valid
Kata_15 .551 Valid
Suatu instrument dikatakan valid jika nilai dari Corrected Item-Total
Correlation yang diperoleh lebih besar atau sama dengan 0,45. Oleh karena
seluruh item tes baik itu short term maupun long term memory nilai Corrected
Item-Total Correlation lebih besar dibandingkan 0,45 maka kedua instrument
tersebut dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas Instrument
Penghitungan uji reliabilitas dari instrument letter tes dan word tes yang
menggunakan SPSS 17 dengan rumus Cronbach’s Alpha hasilnya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Short Term Memory
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.816 6
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Long Term Memory
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.889 15
Norma yang digunakan untuk menilai koefisien reliabilitas instrumen,
penulis mengacu pada pendapat Mathew (1963) dikutip oleh Nurhasan (2007:48)
adalah sebagai berikut:
r = 0,90 – 0,99 sempurna
r = 0,80 – 0,89 cukup
r = 0,70 – 0,79 sedang
r = 0,60 – 0,69 kurang
r = 0,59 kebawah kurang sekali
Nilai koefisien reliabilitas untuk short term memory adalah 0,816 dan
long term memory adalah 0,889. Sesuai kriteria, nilai ini sudah lebih besar dari
0,60. Maka, data hasil tes uji coba untuk short term memory dan long term
memory memiliki tingkat reliabilitas yang cukup. Dengan demikian data hasil
kedua tes tersebut dapat dipercaya.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian layak digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Selanjutnya item tes tersebut akan digunakan sebagai alat test yang hendak
penulis teliti kepada sampel yang sebenarnya.
I. Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis mengunggunakan program Statistical
Product and Service Solution (SPSS) serie 17. Tahapan analisis statistik untuk
membandingkan daya ingat yang terdiri dari short term memory dan long term
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memory antara kelompok mahasiswa UPI yang mengikuti UKM Karate dengan
kelompok kontrol, langkah-langkahnya yaitu:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh
informasi mengenai distribusi kenormalan data. Selain itu, uji normalitas data
juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis
statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau non-
parametrik. Langkah yang dilakukan adalah dengan menginput dan menganalisa
menggunakan deskripsi explore data pada menu SPSS Serie 17.
Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 17 terdapat lima
uji analisis normalitas data, yaitu kolmogorov smirnov, Shapiro-wilk, QQ Plots,
Detrended normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Ke lima uji analisis ini
sebenarnya saling mendukung satu sama lainnya. Untuk uji normalitas, penulis
mengacu pada analisis kolmogorov smirnov. Penulis memiliki anggapan bahwa
untuk jumlah sampel sama dengan atau di bawah 30 orang termasuk pada kategori
kelompok sampel kecil, maka pengujian dengan kolmogorov smirnov sangat
relevan. Dengan pengujian kolmogorov smirnov, untuk jumlah sampel di bawah
atau sama dengan 30 orang merupakan sampel kecil memiliki derajat yang tinggi.
2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dilaksanakan setelah uji normalitas data. Tujuan uji
homogenitas data adalah untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari
sampel atau populasi yang homogen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan
jenis analisis statistik apa yang selanjutnya digunakan dalam uji hipotesis data.
Karena syarat dari uji satistik parametrik, data penelitian harus berdistribusi
normal dan homogen.
Uji homogenitas data menggunakan program software SPSS Serie 17
adalah sama dengan uji normalitas data. Output yang dihasilkan dari descriptive
explore data tersebut sekaligus menghasilkan dua analisis, yaitu normalitas dan
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
homogenitas data. Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan
Lavene Statistik hasil output dari SPSS.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang
diperoleh. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis
dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas dan
homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis membandingkan hasil tes short
term memory dan long term memory pada kelompok sampel mahasiswa UPI yang
mengikuti UKM Karate dan kelompok mahasiswa UPI yang tidak mengikuti
UKM Karate (kontrol). Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh yang signifikan dari aktivitas Karate terhadap short term dan long term
memory.
Uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok sampel,
digunakan analisis dengan independent sampel t-test. Output yang dihasilkan
setelah pengolahan, diperoleh uji-t (uji beda rata-rata).
J. Waktu dan Pengumpulan Data
1. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian
Penelitian perbandingan kemampuan short term memory dan long term
memory mahasiswa yang mengikuti latihan karate dengan mahasiswa yang
tidak mengikuti UKM dilaksanakan pada:
a. Tempat : Kampus FPOK UPI lantai 4
b. Waktu : Senin 25 Februari 2012 untuk mahasiswa yang tidak
mengikuti UKM
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Selasa 26 Februari 2012 untuk mahasiswa yang
mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI
2. Cara yang dilakukan penulis dalam pelaksanaan penelitian
a. Meminta perizinan penggunaan ruangan kelas kepada fakultas dengan
persetujuan dari jurusan.
b. Setelah izin didapatkan penulis melakukan tes terhadap dua kelompok
sampel yang digunakan.
K. Teknik Pengolahan Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product
and Service Solution (SPSS) Serie 17. Tahapan analisis statistik untuk
membandingkan short term memory dan long term memory antara kelompok
mahasiswa yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dengan kelompok
mahasiswa yang tidak mengikuti UKM. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Deskriptif Data
Uji deskriptif data dilaksanakan dengan tujuan untuk mengdeskriptifkan
data sampel yang telah penulis ambil di lapangan dengan menggunakan SPSS seri
16. Uji deskriptif dilakukan dengan mengimput dan menganalisis menggunakan
uji deskriptif.
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh
informasi mengenai distribusi kenormalan data. Selain itu, uji normalitas data
juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis
statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau non-
parametrik. Langkah yang dilakukan adalah dengan menginput dan menganalisa
menggunakan deskripsi explore data pada menu SPSS Serie 17.
Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 17 terdapat lima
uji analisis normalitas data, yaitu kolmogorov smirnov, Shapiro-wilk, QQ Plots,
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Detrended normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Ke lima uji analisis ini
sebenarnya saling mendukung satu sama lainnya. Untuk uji normalitas, penulis
mengacu pada analisis kolmogorov smirnov. Penulis memiliki anggapan bahwa
untuk jumlah sampel sama dengan atau di bawah 30 orang termasuk pada kategori
kelompok sampel kecil, maka pengujian dengan kolmogorov smirnov sangat
relevan. Dengan pengujian kolmogorov smirnov, untuk jumlah sampel di bawah
atau sama dengan 30 orang merupakan sampel kecil memiliki derajat yang tinggi.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang
diperoleh. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis
dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas dan
homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis membandingkan hasil tes short
term memory dan long term memory pada kelompok sampel mahasiswa yang
mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dengan mahasiswa yang tidak
mengikuti UKM. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
yang signifikan dari aktivitas latihan karate terhadap short term dan long term
memory.
Uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok sampel,
digunakan analisis dengan independent sampel t-test. Output yang dihasilkan
setelah pengolahan, diperoleh uji-t (uji beda rata-rata).
4. Analisis dan Deskripsi Data
Setelah dilakukan penghitungan statistik dengan program software SPSS
Serie 16, selanjutnya data hasil penghitungan tersebut dideskripsikan. Angka atau
nilai yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan angka tabel atau dideskripsikan
secara langsung dengan berbagai pertimbangan dan ketentuan statistik. Analisis
didasarkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat memaknai nilai dan angka
yang dihasilkan dari penghitungan. Hasil yang telah dideskripsikan diperkuat
Elda Restaia, 2013 Perbandingan Kemampuan Short-Term Memory Dan Long Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Karate Di Ukm Karate Upi Dengan Mahasiswa Yang Tidak Mengikuti Ukm Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan teori-teori dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti
lainnya, serta mendukung terhadap penelitian yang telah dilaksanakan.
5. Mendeskripsikan Kedua Kelompok dan Membuat Kesimpulan
Setelah hasil penghitungan data diketahui, selanjutnya penulis menentukan
kriteria dari hasil latter test dan word test untuk dijadikan gambaran kemampuan
short-term dan long-term memory. Adapun cara dalam menentukan kriteria
menurut Saepurokhman (2006:52) dalam Ariansyah (2009) adalah sebagai
berikut:
Setelah X Ideal dan Sd Ideal ditemukan, selanjutnya tingggal
mentransferkan skor yang diperoleh pada penilaian yang diinginkan (skala lima,
sepuluh, seratus).
Untuk penilaian kriteria, penulis mengambil skala lima. Selanjutnya
Saepurokhman (2006:54) mengemukakan mengenai skala lima adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.7
Skala Sigma (Saepurokhman; 2006)
Skala Sigma E-A 0-4
X + 1,5 . Sd ke atas
X + 0,5 . Sd < X + 1,5 . Sd
X - 0,5 . Sd < X + 0,5 . Sd
X - 1,5 . Sd < X - 0,5 . Sd
< X - 1,5 . Sd
A
B
C
D
E
4
3
2
1
0
Keterangan:
A : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
X Ideal = 60% dari ketuntasan belajar maksimal
atau kemungkinan skor maksimal.
Sd Ideal = Seperempat dari X Ideal