Post on 09-Jun-2019
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Model Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara
umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun gambaran keempat langkah
dalam PTK yang dikemukakan oleh Arikunto dalam bukunya Suyadi
(2010:50) sebagai berikut:
Gambar 1. Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS II Refleksi
Pengamatan
?
20
Gambar keempat langkah PTK yang dikemukakan oleh Arikunto
tersebut dapat dijelaskan persiklus sebagai berikut:
Siklus I
1. Perencanaan
Tahap perencanaan dalam PTK ini peneliti perlu mempersiapkan
secara matang. Peneliti perlu menyesuaikan model pembelajaran yang cocok
dengan kondisi kelas sesuai dengan apa yang diperoleh peneliti dalam
observasi awal serta materi pelajaran. Dalam perencanaan ini guru
menentukan mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi pokok bahasan
Melakukan Surat Menyurat, menyusun langkah-langkah sesuai dengan model
pembelajaran CTL, menentukan waktu, kelompok, serta menyiapkan alat-alat
yang diperlukan pada pembelajaran CTL dalam PTK.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini adalah menerapkan di dalam kelas tentang apa
yang telah direncanakan pada tahap satu yang di laksanakan oleh guru.
Peneliti melihat apakah proses PBM sesuai dengan apa yang sudah disusun di
dalam perencanaan.
3. Pengamatan
Tahap pengamatan ini, peneliti mengamati apakah tindakan yang telah
dilaksanakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini peneliti menggunakan
alat/instrumen pengumpulan data berupa angket, observasi, dll.
21
4. Refleksi
Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Guru dan peneliti berdiskusi serta mengevaluasi diri
bagian-bagian mana yang harus diperbaiki.
Siklus II
1. Perencanaan
Dari hasil refleksi pada siklus I, maka ditemukan masalah-masalah
yang perlu diperbaiki kembali. Di dalam tahap ini peneliti merencanakan
kembali langkah-langkah dalam pembelajaran yang perlu diperbaiki dalam
siklus I.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini adalah menerapkan kembali di dalam kelas
langkah-langkah yang telah direncanakan kembali oleh guru. Peneliti melihat
hasil dari proses PBM.
3. Pengamatan
Tahap pengamatan ini, peneliti mengamati kembali jalannya tindakan
yang dilaksanakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini peneliti
menggunakan alat/instrumen pengumpulan data berupa angket, observasi, dll.
4. Refleksi
Tahap refleksi ini guru dan peneliti berdiskusi tentang aktivitas siswa,
guru, serta hasil evaluasi yang diperoleh ketika PBM berlangsung. Peneliti
dapat mengambil kesimpulan tentang keberhasilan PTK yang telah
dilaksanakan.
22
3.2. Kondisi Awal Subjek Yang Diteliti
Subyek penelitian adalah siswa kelas X.3 Program Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga. Jumlah siswa kelas X.3
Program Keahlian Administrasi Perkantoran terdiri dari 33 siswa.
Kondisi awal subyek digunakan untuk memperoleh informasi
tentang kondisi siswa dan proses pembelajaran. Hasil observasi menunjukan
bahwa guru Administrasi Perkantoran di SMK Kristen Salatiga masih
menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. Siswa masih
tergantung pada penjelasan guru saja dalam PBM tanpa memanfaatkan
fasilitas perpustakaan dan ICT yang tersedia di sekolah. Ada 11 siswa yang
terlihat tidak mendengarkan penjelasan guru. Ketika guru mengajukan
pertanyaan hanya 7 siswa yang dapat menjawab pertanyaan. Guru tidak
memberikan studi kasus dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan
pembelajaran sehingga pembelajaran terpusat pada buku paket. Di dalam
pembelajaran, tidak terbentuk kelompok belajar sebagai wadah untuk
mengemukakan pendapat, diskusi serta tanya jawab antar siswa sehingga
siswa pasif dalam pembelajaran. Guru tidak melakukan refleksi di akhir
pertemuan sehingga guru tidak dapat mengetahui kekurangan dalam
pemberajaran dan tidak bisa memperbaikinya. Ada 25 siswa masih
memperoleh nilai ulangan harian di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum) yang telah ditetapkan yaitu 70.
23
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Kristen Salatiga yang beralamat di jalan
Tentara Pelajar No. 6 telepon / fax (0298) 326614 Salatiga 50721.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November
tahun 2011.
c. Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian pada kelas X.3
Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2011-2012
Siklus I
Pertemuan ke- Hari Tanggal Jam ke- Keterangan
Pertama Senin 31 Oktober 2011 5-7 X.3
Kedua Senin 7 November 2011 5-7 X.3
Siklus II
Pertemuan ke- Hari Tanggal Jam ke- Keterangan
Pertama Senin 14 November 2011 5-7 X.3
Kedua Selasa 22 November 2011 5-7 X.3
24
3.4. Prosedur Penelitian
Siklus 1
A. Perencanaan
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model
CTL (lampiran 1, halaman 71).
2. Membuat lembar observasi yang meliputi :
- Lembar kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilihat
dari jumlah siswa yang membawa buku paket, buku catatan,
dan perlengkapan tulis (lampiran 4, halaman 90).
- Lembar pengamatan siswa yang menunjang pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL.
Lembar pengamatan dibuat untuk mengetahui sejauhmana
interaksi siswa selama proses pembelajaran (lampiran 5,
halaman 91).
- Lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan untuk
mengetahui aktivitas guru selama menggunakan model
pembelajaran CTL (lampiran 6, halaman 93).
3. Membentuk dan menyiapkan tim dilengkapi dengan diskripsi tugas
masing-masing (lampiran 2, halaman 87).
4. Membuat nama kelompok (lampiran 3, halaman 89).
5. Menyiapkan angket tanggapan siswa (lampiran 7, halaman 95).
6. Mempersiapkan materi dan soal untuk diskusi kelompok (lampiran
8, halaman 96).
25
7. Menyiapkan soal tes untuk setiap siklus (lampiran 10, halaman 110).
B. Tindakan
Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah dibuat sesuai
dengan RPP siklus 1 dengan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL). Langkah-langkah pembelajaran yang pertama adalah
mengembangkan pemikiran anak belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan
barunya. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua
topik, mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya,
menciptakan masyarakat belajar. menghadirkan model sebagai contoh
pembelajaran, melakukan refleksi di akhir pertemuan dan kemudian
melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
C. Observasi
Pengamatan dilakukan agar dapat diketahui apakah selama proses
belajar mengajar sesuai dengan skenario dalam RPP. Penelitian ini
melibatkan dua observer yaitu peneliti sendiri dan Guru Administrasi
Perkantoran SMK Kristen Salatiga.
D. Refleksi
Pada tahap ini data yang terkumpul dianalisis sejauh mana
tindakan yang dilakukan. Hasil pengamatan dan hasil tes yang diperoleh
selama proses belajar mengajar berlangsung dianalisis. Berdasarkan hasil
analisis ini, peneliti melakukan refleksi untuk menentukan kekurangan
selama siklus 1 dan merencanakan tindakan berikutnya yaitu pada siklus 2.
26
Siklus 2
A. Perencanaan
Tahap ini dilakukan persiapan untuk memperbaiki refleksi siklus 1.
Informasi yang diperoleh dari refleksi siklus 1 merupakan data yang
digunakan untuk membuat perencanaan sikus 2.
B. Tindakan
Guru melakukan kembali tindakan seperti siklus 1.
C. Observasi
Sama seperti siklus 1 observer harus mengamati jalannya
pembelajaran apakah sudah sesuai dengan skenario RPP.
D. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan kembali dengan menganalisis lembar
observasi dan hasil belajar. Jika tujuan dalam pembelajaran mengalami
peningkatan yang signifikan maka penelitian dianggap berhasil.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan empat teknik yaitu teknik tes,
observasi, angket dan dokumentasi.
1. Teknik Tes
Tes dilaksanakan pada tiap akhir siklus dengan tujuan untuk
mengetahui hasil belajar dalam proses pembelajaran.
27
2. Teknik Non Tes
2.1. Teknik Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui apakah
pembelajaran sesuai dengan skenario atau tidak dan
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang terjadi selama proses
pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar
kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dan lembar observasi
siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.
2.2. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap penggunaan model CTL dalam pembelajaran. Angket ini
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis
kepada siswa untuk dijawab.
2.3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data yang
tidak bisa masuk ke dalam lembar observasi.
2.4. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi berupa foto untuk memberikan gambaran
secara lebih nyata mengenai suasana kelas selama proses
pembelajaran berlangsung.
28
3.6. Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat
dikumpulkan oleh peneliti, yaitu :
1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa)
Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik diskriptif dengan
mencari persentase keberhasilan belajar.
a. Data hasil observasi :
% Pencapaian = Σ Skor yang diperoleh X100%
Skor maksimum
b. Data hasil tes dapat :
Nilai Akhir = Σ Skor yang dijawab benar X 100%
Skor maksimum
c. Hasil observasi dapat dihitung sebagai berikut:
Menghitung keberhasilan kelas yaitu persentase siswa yang tuntas
sesuai dengan indikator keberhasilan dihitung dengan rumus:
% ketuntasan belajar siswa = ∑ siswa yang tuntas belajar X 100%
∑ siswa dalam satu kelas
2. Data kualitatif
Digunakan untuk menganalisis data-data non tes, yaitu data observasi, data
angket dan data wawancara. Menurut Sugiyono (2010:336), Data kualitatif
dapat dianalisis dengan :
1. Data Reduction (Reduksi Data)
29
Mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu.
2. Data Display (Penyajian Data)
Menyajikan data dapat dilakukan dalam bentuk tabel dan grafik.
3. Conclusion Drawing (Verification)
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan.
Gambar 2. Teknik Analisis Data Kualitatif
Conclusion drawing
Yaitu penarikan kesimpulan
Catatan lapangan Yaitu semua data yang diperoleh di kelas berupa observasi, angket dan wawancara
Reduksi data Yaitu meringkas dan memilih data yang
diperoleh
Display data Yaitu data disajikan dalam bentuk
uraian singkat dan tabel
30
3.7. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan proses dikatakan berhasil bila:
a. Tujuan peneliti, pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Contekxtual Teaching and Learning (CTL) dikatakan
sukses apabila rata-rata aktivitas belajar siswa yang ingin dicapai
sudah mencapai skor lebih dari atau sama dengan 80%. Dalam
keaktifan siswa meliputi bertanya, memberi pendapat, menanggapi,
bekerjasama dengan kelompok.
Kategori penilaianya sebagai berikut:
Kategori sangat kurang : 1
Kategori kurang : 2
Kategori cukup : 3
Kategori baik : 4
Kategori sangat baik : 5
b. Indikator keberhasilan guru melaksanakan pembelajaran CTL dalam
penelitian ini dikatakan sukses apabila rata-rata keberhasilan guru yang
ingin dicapai sudah mencapai skor lebih dari atau sama dengan 80 %.
c. Indikator hasil belajar siswa dalam penelitian ini dikatakan sukses
apabila hasil belajar siswa sudah lebih dari atau sama dengan 75 %.
Sedangkan siswa dikatakan telah tuntas apabila hasil belajar telah
mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 70.