Post on 12-Dec-2015
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Sifat dari penelitian ini
adalah deduktif, dengan mengacu kepada berbagai teori. Dalam bab ini akan memberikan
gambaran mengenai pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik sampling, dan
teknik analisis.
Konsep pendekatan penelitian kuantitatif merupakan kerangka acuan peneliti dalam
desain instrumen penelitian, konsep tersebut dibangun dari teori-teori yang digunakan untuk
menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti (Bungin, 2004). Konsep juga dibangun
dengan maksud memberikan pemahaman terhadap pengertian dan hubungan antar variabel,
indikator, maupun skala pengukuran dalam penelitian yang dilakukan.Teori yang digunakan
dalam kegiatan penelitian ini merupakan teori-teori yang terkait dengan pembahasan dalam
penelitian yang dapat membantu sebagai landasan/pedoman, untuk menjelaskan, dan untuk
meramalkan. Teori menjadi pedoman penting bagi peneliti untuk membangun pemahaman
tentang karakteristik objek penelitian.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.2.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan merupakan data kuantitatif, dan data kualitatif serta tidak
tertutup kemungkinan data kualitatif yang dikuantitatifkan. Data yang diperlukan dalam
penelitian ini terbagi dalam data sekunder dan data primer.
3.2.2 Sumber Data
Adapun data-data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian ini didapatkan dari
Puskesmas Rajabasa di Bandar Lampung, dan masyarakat yang merupakan lansia di wilayah
kerja Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung. Sumber data juga berasal dari informan terpilih
lainnya yang ada di wilayah studi dan observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti.
3.2.3 Kebutuhan Data
Tabel kebutuhan data adalah data yang berkaitan dengan variabel penelitian yang
akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian yang dapat mempermudah pengumpulan data
diperlukan. Tabel kebutuhan data menjelaskan semua hal tentang data tersebut, dimulai dari
sasaran,kebutuhan data, jenis data yang meliputi data primer: wawancara (ww), kuesioner
(kui), observasi lapangan (ol) dan data sekunder: dari instansi (ins), literatur (lit), terbitan
ilmiah (ilm), internet (int).
TABEL III.1
KEBUTUHAN DATA
N
o Tujuan
Khusus
Kebutuhan Data
Jenis Data
Data primer Data sekunder
W
w
Ku
i
O
l
Ins Lit Il
m
Int
1 Data
Demografi
Data Jumlah lansia
terakhir
Puskesmas
Rajabasa
Data tingkat pendidikan
lansia
Data mata pencaharian
lansia
2
Mengetahui
tingkat
pengetahuan
lansia tentang
osteoporosis
Pemahaman lansia
terhadap pengertian
osteoporosis
Pemahaman lansia
mengenai penyebab
osteoporosis
Pemahaman lansia
terhadap tulang dan
penyakitnya
Pemahaman lansia
terhadap hal-hal yang
berpengaruh positif dan
negatif terhadap
osteoporosis (asupan
makanan, olahraga, dll)
3
Mengetahui
Pencegahan
osteoporis
yang dilakukan
pada lansia
Aktivitas pencegahan yang
telah dilakukan;
Kebiasaan dan pola hidup
lansia;
Rutinitas lansia untuk
check up ke dokter
Langkah
pencegahan
Kebiasaan lansia untuk minum
susu berkalsium tinggi
Kebiasaan lansia untuk
4
osteoporosis yang
meliputi
pengurangan,
faktor resiko,
nutrisi dan
olahraga
mengkonsumsi vitamin untuk
tulang
Kebiasaan lansia untuk olahraga
Kebiasaan lansia untuk menjaga
pola makanan bergizi
Kebiasaan lansia untuk
mengontrol asupan garam
Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2013
3.2.4 Tahap Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data penelitian terdiri dari dua tahap yaitu :
1. Tahap pra survey
Tahapan ini dilakukan sebagai langkah untuk mengumpulkan data dan informasi
awal terkait wilayah kerja Puskesmas Rajabasa dan untuk mendapatkan data jumlah
lansia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa di Bandar Lampung sebagai input dalam
penentuan populasi dan sampel penelitian.Tahapan pra survey mencakup persiapan
survey dengan mempersiapkan kebutuhan data, kuesioner, teks wawancara, perijinan
dan instrumen lain yang mendukung pelaksanaan penelitian.
2. Tahap survei
Tahapan kedua dari pengumpulan data yaitu tahap survei yang sudah menggunakan
panduan dari variabel-variabel penelitian yang dibangun dari kajian literatur
sebelumnya. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara primer dan sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi langsung, kuesioner dan
wawancara baik staff puskesmas Rajabasa maupun dengan lansia serta informan
(key person) terpilih.
3.2.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan data yang akan
mendukung data primer. Berikut ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah:
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer merupakan pengumpulan data secara langsung
diwilayah studi penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi-
informasi yang mungkin selama ini belum terpublikasi. Adapun bentuk dari teknik
pengumpulan data primer yang dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Observasi Lapangan
Observasi lapangan yang dilakukan ditujukan untuk melihat secara langsung
lansia yang menjadi objek penelitian.
b) Kuesioner
Kuesioner dibutuhkan dalam kegiatan penelitian ini untuk mendapatkan
informasi langsung yang tidak dimungkinkan dilakukan dalam wawancara.
Sifat dari kuesioner yang akan dilakukan berupa daftar pertanyaan pilihan
bersifat pertanyaan tertutup, yakni sebagai berikut:
Pemahaman lansia terhadap pengertian osteoporosis
Pemahaman lansia mengenai penyebab osteoporosis
Pemahaman lansia terhadap tulang dan penyakitnya
Pemahaman lansia terhadap hal-hal yang berpengaruh positif dan negatif
terhadap osteoporosis (asupan makanan, olahraga, dll)
Aktivitas pencegahan yang telah dilakukan;
Kebiasaan dan pola hidup lansia;
Rutinitas lansia untuk check up ke dokter
Kebiasaan lansia untuk minum susu berkalsium tinggi
Kebiasaan lansia untuk mengkonsumsi vitamin untuk tulang
Kebiasaan lansia untuk olahraga
Kebiasaan lansia untuk menjaga pola makanan bergizi
Kebiasaan lansia untuk mengontrol asupan garam
c) Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya jawab dengan responden secara
tatap muka yang memungkinkan menggali informasi yang lebih mendalam.
Adapun wawancara yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian ini
bersifat pertanyaan terbuka. Wawancara dapat dilakukan kepada lansia yang
merupakan responden penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder merupakan pengumpulan data secara tidak
langsung. Teknik pengumpulan data sekunder yang dilakukan dalam kegiatan
penelitian ini merupakan studi dokumen instansional, studi literatur terkait
penelitian, terbitan ilmiah, internet dan data-data sekunder lainnya yang
mendukung proses kegiatan penelitian ada.Instansi yang menjadi target untuk
mendapatkan data tersebut yaitu Puskesmas Rajabasa di Bandar lampung.
3.3 Penentuan Ukuran Sampel
Teknik sampling yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini adalah purposive
sampling. Menurut (Sangadji, et al., 2011) bahwa teknik purposive sampling digunakan
terhadap bagian populasi berdasarkan kriteria yang dibuat peneliti. Teknik pengambilan
sampling yang telah ditentukan yaitu purposive sampling akan menyesuaikan ukuran sampel.
n = N 1 + Ne2
Ukuran sampel yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian ini merupakan individu yang
berada dalam dua populasi yang telah ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria sebelumnya.
Kriteria yang ditetapkan yaitu :
1. Lansia berumur lebih dari 60 tahun;
2. Lansia yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Rajabasa, Bandar Lampung;
3. Lansia yang masuk dalam Kelompok Lansia (PKM) dalam data Puskesmas Rajabasa,
Bandar Lampung.
Semakin besar jumlah sampel yang akan di ambil maka akan semakin besar pula
peluang untuk terwakilinya sebuah populasi, namun sebaliknya semakin sedikit sampel yang
akan diambil maka akan semakin kecil pula peluang untuk terwakilinya sebuah populasi.
Untuk menentukan ukuran sampel, dapat menggunakan rumus yang telah ditentukan.
Menurut Slovin dalam (Sangadji, et al., 2011) untuk menentukan jumlah sampel dapat
menggunakan rumus :
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : Tingkat kesalahan (10%)
Dalam pengambilan sampel ini derajat kesalahan yang digunakan adalah 10% dengan
pertimbangan adanya keterbatasan sumberdaya, waktu dan tenaga sehingga dibutuhkan nilai
minimal untuk mampu mengakomodasi populasi. Ukuran populasi yang digunakan adalah
jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa pada Bulan September 2013. Berdasarkan
cara tersebut, maka ukuran populasi ditentukan sebagai berikut:
TABEL III.2
JUMLAH POPULASI DALAM PENELITIAN
Rentang Usia
Jenis Kelamin Lansia (jiwa)
TotalLaki-laki Perempuan
60 – 69 Tahun 115 125 240
Lebih 70 Tahun 26 27 53
TOTAL 141 152 293
Sumber: Data pencatatan hasil kegiatan kelompok usia lanjut Puskesmas Rajabasa Bulan September, 2013
TABEL III.3
JUMLAH SAMPEL DALAM PENELITIAN
POPULASI JUMLAH
SAMPEL
Jumlah lansia di wilayah kerja
Puskesmas Rajabasa pada
n = 293 jiwa/ lansia
Jumlah sampel:
n = 293
1 + 293.0,01
Bulan September 2013 = 293 / 3,93
= 75
Jumlah keseluruhan sampel 75 responden (lansia)
Sumber : analisis penyusun, 2013
TABEL III.4
JUMLAH SAMPEL DALAM SETIAP KELOMPOK LANSIA
NO NAMA KELOMPOK LANSIA
DALAM WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA
JUMLAH SAMPEL
(jiwa/ lansia)
1 BUNDA 7
2 RKS NADIRA 7
3 SUKAMAJU 7
4 KEPAYANG 6
5 SUMBER REJO 6
6 BAYUR 6
7 LINGSUH 6
8 SINAR HARAPAN 6
9 FLAMBOYAN 6
10 ABADI SEJAHTERA 6
11 TULIP 6
12 ANGGREK 6
TOTAL 75 lansia
Sumber : analisis penyusun berdasarkan data Puskesmas Rajabasa, 2013
3.4 Teknik Pengolahan dan Penyajian Data
Data yang didapatkan dari pengumpulan data yakni data yang berasal dari hasil
observasi, wawancara, kuesioner, studi pustaka, studi instansional dan studi ilmiah. Data
tersebut tentunya ada jenis data kuantitatif dan kualitatif. Proses penyederhanaan informasi
yang akan dilakukan dimaksudkan agar orang selain peneliti mendapatkan persepsi yang
sama dengan peneliti. Untuk teknik penyajian data yang akan dilakukan adalah statistik
deskriptif, namun lebih khususnya dalam penyajian data-data yang berjenis kuantitatif akan
disajikan dengan tabel, chart, peta, dan diagram untuk memperjalas informasi apa yang
didapatkandari data tersebut. Sedangkan, untuk data-data yang berjenis kualitatif akan
disajikan dengan bentuk gambar, foto, bagan, dan menggunakan program SPSS 16,0 for
windows.
3.5 Metode Analisis
Metode analisis merupakan tahapan yang penting dan menentukan. Pada tahapan
inilah bagaimana data akan dianalisis. Adapun dalam kegiatan penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif. Dalam analisis data yang akan ditentukan akan sangat tergantung pada
jenis data yang akan dikumpulkan oleh peneliti (Sangadji, et al., 2011). Dalam kegiatan
penelitian ini, data yang akan didapatkan adalah data yang berjenis kuantitatif dan berjenis
kualitatif.
3.5.1 Teknik Analisis
Teknik analisis yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian ini akan
menggunakan analisis identifikasi, penilaian dan komparatif.
- Identifikasi
Identifikasi merupakan menelaah dari suatu data dan fakta sehingga didapatkan
informasi yang akan mendukung kegiatan penelitian. Tahapan identifikasi dimulai
dari mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data
dan informasi dari lapangan.
- Penilaian
Penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan tahapan menilai yang
dilakukan oleh peneliti terhadap objek penelitian. Penilaian yang dilakukan oleh
peneliti berdasarkan pengalaman dan opini berdasarkan fakta dari objek penelitian
(lansia). Menggunakan program SPSS 16,0 for windows
3.5.2 Alat Analisis
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis campuran
(kuantitatif dan kualitatif). Oleh karena itu, alat analisis dalam penelitian ini juga
menggunakan alat bantu statistik dan alat analisis kualitatif. Analisis kuantitatif akan
menggunakan alat bantu statistik yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis skala
likert.Kedua alat analisis tersebut digunakan untuk menghasilkan perhitungan kuantitatif dari
data sebagai pendukung dalam tahapan analisis yang telah dirancang. Sedangkan untuk
analisis kualitatif menggunakan deskripsi secara kualitatif dan menggambarkan bentuk
kondisi yang terjadi lapangan melalui bagan yang terstruktur.
- Statistik deskriptif
Statistik deskriptif merupakan alat bantu statistik yang berguna untuk pengumpulan,
penyusunan, dan penyajian data dari kegiatan penelitian. Tujuan dari alat analisis ini
adalah untuk memudahkan pembacaan dan pemahaman data yang disajikan dalam
kegiatan penelitian ini. Proses dalam alat analisis statistik deskriptif ini yakni
pengumpulan data, pengelompokkan data, pembuatan grafik, diagram dan gambar
berdasarkan data-data kuatitaif yang didapatkan. Adapun dalam kegiatan ini akan
menggunakan statistik deskriptif kuantitatif dan statistik deskriptif kualitatif.
Analisis kualitatif menggunakan deskripsi secara kualitatif serta menggambarkan
bentuk kondisi yang terjadi lapangan melalui bagan yang terstruktur. Perhitungan
dilakukan dengan program SPSS 16,0 for windows
- Skala Likert
Skala Likert merupakan alat bantu untuk melakukan penilaian melalui pembobotan.
Menurut Dijkatra (1991) bahwa ide utama dari teori skala likert bahwa posisi yang
tidak dapat diketahui seperti halnya disposisi, sikap, dan peran. Dengan demikian
diasumsikan bahwa setiap orang memiliki posisi, sikap dan peran yang tetap dan
bahwa reaksi atau pandangan orang luar terhadap hal tersebut akan selalu berbeda.
Setiap reaksi tersebut dapat diukur dengan penilaian melalui komponen skor yang
benar. Menurut John (2010) bahwa skala likert dapat mengukur sikap dan nilai yang
lebih luas. Skala likert juga dapat mengukur hal yang bersifat tidak dapat
diobservasi, fenomena-fenomena yang terjadi seperti sikap.
Selain itu, hal ini merupakan alat bantu untuk mengetahui pengaruh tingkat
pendidikan lansia terhadap cara pencegahan osteoporosis.
Dalam melakukan analisis skala likert, input data yang digunakan adalah data yang
berasal dari lansia sebagai objek penelitian. Setiap variabel dalam bentuk pertanyaan
kuesioner. Proses yang dilakukan adalah tabulasi data kuesioner, reduksi data
kuesioner dan menentukan average dalam setiap pertanyaan dalam 75 responden
(lansia).
Dalam memberikan penilaian ini, menggunakan metode skoring dan
pengklasifikasian data.Metode skoring digunakan untuk memberikan nilai/skor pada
indikator terkait penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Indikator yang telah
dimasukkan ke dalam kuesioner hasilnya akan dianalisis menggunakan metode ini.
Nilai/skor pada tiap indikator terdiri dari lima kategori, yaitu:
TABEL III.5
DAFTAR KUESIONER UNTUK SKALA LIKERT
No. Pernyataan JAWABAN SKOR
1. Membatasi konsumsi garam dalam pola makan Sangat sering 5
Sering 4
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
2. Membatasi kebiasaan merokok, minum alkohol dan minum
kopi
(jika tidak merokok, minum alkohol dan kopi pilih “sangat
sering”
Sangat sering 5
Sering 4
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
3. Membatasi mengkonsumsi obat dalam jangka panjang Sangat sering 5
Sering 4
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
4. Menjaga pola makan yang sehat Sangat sering 5
No. Pernyataan JAWABAN SKOR
Sering 4
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
5. Sering mengkonsumsi susu berkalsium tinggi Sangat sering 5
Sering 4
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
6. Check up / konsultasi ke dokter Sangat sering 5
Sering 4
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
7. Olahraga yang baik dan teratur/ rutin Sangat sering 5
Sering 4
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
8. Jika ada faktor keturunan osteoporosis, apakah anda sering
berkonsultasi dengan dokter ?
Sangat sering 5
Sering 4
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
9. Jika pernah terjatuh dari tempat tinggi, apakah anda sring Sangat sering 5
Sering 4
No. Pernyataan JAWABAN SKOR
berkonsultasi dengan dokter ?
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
10. Membatasi untuk melakukan pekerjaan keras atau berat (kuli,
angkat beban-beban berat, dll)
Sangat sering 5
Sering 4
Cukup 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
Sumber : analisis penyusun, 2013
Dalam memberikan penilaian ini, menggunakan metode skoring dan pengklasifikasian data.
1) Metode skoring
Digunakan untuk memberikan nilai/skor pada indikator terkait penelitian yang telah
ditentukan sebelumnya. Indikator yang telah dimasukkan ke dalam kuesioner hasilnya
akan dianalisis menggunakan metode ini. Nilai/skor pada tiap indikator terdiri dari
lima kategori.
2) Metode pengklasifikasian data
Digunakan untuk mengklasifikasikan atau mengkategorikan data, juga untuk
mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif yang bertujuan untuk memudahkan
dalam proses analisis data. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (Sudjana,
1996):
Dari 10 indikator tersebut yang telah diberi skor, selanjutnya akan ditentukan nilai
terbesar dan terkecil dari data tersebut. Dalam penelitian ini, data terbesar didapatkan
dari jumlah indikator dikalikan dengan skor terbesar, sedangkan data terkecil
didapatkan dari jumlah indikator dikalikan dengan skor terkecil.
Data terbesar = indikator x 5 Data terkecil = indikator x 1
= 10 x 5 = 50 = 10 x 1 = 10
- Setelah diketahui data terbesar dan terkecil, selanjutnya perlu menghitung rentang,
yaitu dengan cara data terbesar dikurangi data terkecil.
Rentang = Data terbesar - Data terkecil
= 50 – 10 = 40
- Sebelum mengkategorikan atau mengklasifikasikan data, perlu menentukan
banyaknya kategori atau kelas dari data tersebut. Cara yang ditempuh adalah
menggunakan aturan Sturges (Sudjana, 1996), yaitu:
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n; dengan n adalah jumlah indikator = 10,
maka hasilnya:
Banyak kelas = 1 + 3,3 log 10
= 1 + 3,3
= 4.3 atau 4 kelas/kategori
- Setelah menentukan banyaknya kelas adalah menentukan interval dari tiap
kelas/kategori tersebut. Interval dapat dihitung dengan membagi rentang dengan
banyak kelas.
Interval = Rentang : Banyak Kelas
= 40 : 4 = 10
- Dari hasil perhitungan rentang, banyaknya kelas/kategori dan interval, maka dapat
disimpulkan 4kelas/kategori untuk hasil penilaian terhadap indikator, yaitu sebagai
berikut:
Kecil : 10 - 20
Sedang : 21 - 30
Besar : 31 - 40
Sangat Besar : 41 - 50
Selain itu, untuk melihat hubungan tingkat pendidikan dan cara pencegahan osteoporosis dari
objek penelitian yaitu lansia maka dilakukan perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan.
Berikut ini merupakan tabel pembanding:
TABEL III. 6
PERBANDINGAN HASIL SKALA LIKERT BERDASARKAN TINGKAT
PENDIDIKAN LANSIA
TINGKAT PENDIDIKAN
SD SMP SMA PERGURUAN TINGGI
KATEGORI (kecil/ sedang/
besar/ sangat
besar)
(kecil/ sedang/
besar/ sangat
besar)
(kecil/ sedang/
besar/ sangat
besar)
(kecil/ sedang/ besar/
sangat besar)
Sumber : hasil analisis penyusun, 2013
Keterangan : nilai kategori dihitung berdasarkan rata-rata apabila jumlah lebih dari 1
responden
3.6 TAHAPAN ANALISIS
Untuk tahapan analisis yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian ini terdiri dari
4 tahapan yaitu :
1. Analisis tingkat pengetahuan lansia tentang osteoporosis di wilayah kerja Puskesmas
Rajabasa Bandar Lampung;
2. Analisis pencegahan osteoporis yang dilakukan pada lansia di wilayah kerja
Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung;
3. Analisis langkah pencegahan osteoporosis yang meliputi pengurangan, faktor resiko,
nutrisi dan olahraga;
4. Analisis pengaruh tingkat pendidikan lansia terhadap cara pencegahan osteoporosis.
3.7 KERANGKA ANALISIS
3.8
Sumber : hasil analisis penyusun, 2013
GAMBAR III.
KERANGKA ANALISIS PENELITIAN
Variabel
Alat Statistik
Analisis
Analisis tingkat pengetahuan lansia tentang osteoporosis di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung
Analisis pencegahan osteoporis yang dilakukan pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung
Analisis langkah pencegahan osteoporosis yang meliputi pengurangan, faktor resiko, nutrisi dan olahraga
Analisis pengaruh tingkat pendidikan lansia terhadap cara pencegahan osteoporosis.
Mengkaji bagaimana hubungan antara pengetahuan lansia terhadap pencegahan osteoporosis yang dilakukan pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa, Bandar Lampung.
Variabel :- Pemahaman lansia terhadap
pengertian osteoporosis- Pemahaman lansia mengenai
penyebab osteoporosis- Pemahaman lansia terhadap
tulang dan penyakitnya- Pemahaman lansia terhadap
hal-hal yang berpengaruh positif dan negatif terhadap osteoporosis (asupan makanan, olahraga, dll)
Variabel :- Aktivitas pencegahan
yang telah dilakukan- Kebiasaan dan pola
hidup lansia- Rutinitas lansia untuk
check up ke dokter
Variabel :- Kebiasaan lansia untuk
minum susu berkalsium tinggi
- Kebiasaan lansia untuk mengkonsumsi vitamin untuk tulang
- Kebiasaan lansia untuk olahraga
- Kebiasaan lansia untuk menjaga pola makanan bergizi
- Kebiasaan lansia untuk mengontrol asupan garam
Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dan Skala Likert
Objek Penelitian yaitu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa
Tinjauan pustaka (kajian literatur) terhadap osteoporosis