Post on 27-Dec-2020
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
sebenarnya (True Experiment Research). Menurut Sugiyoni (2013) dikatakan
True Experiment Research karena peneliti dapat mengontrol semua variabel luar
yang mempengaruhi jalannya eksperimen.
Menurut Suryabrata (2000) tujuan penelitian eksperimental adalah untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan
kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan
dan memperbandingkan hasilnya dengan satu lebih kelompok kontrol yang tidak
dikenai kondisi perlakuan.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Februari
2017.
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di laboratorium kimia terpadu farmasi kampus 2
Universitas Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. bendungan sutami, No.
188 A dan laboratorium kimia kampus 3 Universitas Muhammadiyah Jl. Raya
Tlogomas No. 246 Malang.
36
37
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, nilai ataupun peristiwa yang memiliki
karakteristik tertentu dan dapat dijadikan sumber data penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah jamu beras kencur.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan obyek atau sumber
data yang sebenarnya dari suatu penelitian, Porwanti dalam Kurniawati (2013).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamu beras kencur yang ada
di rumah produksi Cv. Siti Ara Kota Batu telah mengalami proses penyaringan 2
kali.
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random
Sampling, teknik ini digunakan karena setiap unit atau anggota papulasi itu
bersifat homogen, sehingga anggota papulasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk diambil sebagai sampel.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dipilih atau diubah oleh peneliti
untuk dipelajari pengaruhnya (Rofieq, 2014). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah dosis serbuk biji asam jawa, kecepatan pengadukan dan lama pengadukan.
38
3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2011). Variabel terikat pada penelitian ini
adalah hasil uji Total Suspended Solid (TSS) dan tinggi endapan pada jamu beras
kencur.
3.4.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dikendalikan atau dibuat
kontan sehingga pengaruh variabel bebas dan terikat tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti (Sugiono, 2011). Variabel kendali dalam penelitian ini
yakni waktu sadimentasi 30 menit, volume jamu beras kencur (200 mL), pH dari
jamu beras kencur produksi Cv. Siti Ara Kota Batu.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional variabel dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Dosis adalah kadar dari suatu (kimiawi, fisik, biologis) yang dapat
mempengaruhi suatu organisme secara biologis, makin besar kadarnya makin
besar pula dosisnya (Annonymous, 2013).
2. Serbuk biji asam jawa adalah serbuk yang diperoleh dengan cara
menghaluskan biji asam jawa (Istiqomah, 2013).
3. Lama pengadukan adalah waktu yang digunakan dalam proses pengendapan
jamu beras kencur. Lama pengadukan adalah operasi yang menciptakan
39
terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat
yang bergerak atau komponennya menyebar (terdispersi) (Kurniawan, 2011).
4. Kecepatan pengadukan adalah proses yang membantu dalam pembentukan
flok (Mawaddah, dkk. 2014).
5. Endapan pada jamu adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat
keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa kristal (kristalin) atau koloid dan
dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan
(setrifugasi) (Yuswantoro, 2012).
3.6 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang disusun berdasarkan rancangan “The Postest Only
Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-
masing dipilih secara random, dimana dalam suatu populasi terdapat sampel yang
sama. Kelompok pertama yang diberi perlakukan disebut kelompok eksperimen
dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
Tabel 3.6. Faktorial Perlakuan Penelitian
A/B/C A1 A2 A3
B1 B2 B3 B1 B2 B3 B1 B2 B3
C1
A1B
1C
1
A1B
2C
1
A1B
3C
1
A2B
1C
1
A2B
2C
1
A2B
3C
1
A3B
1C
1
A3B
2C
1
A3B
3C
1
C2
A1B
1C
2
A1B
2C
2
A1B
3C
2
A2B
1C
2
A2B
2C
2
A2B
3C
2
A3B
1C
2
A3B
2C
2
A3B
3C
2
C3
A1B
1C
3
A1B
2C
3
A1B
3C
3
A2B
1C
3
A2B
2C
3
A2B
3C
3
A3B
1C
3
A3B
2C
3
A3B
3C
3
A0B0C0 A0B0C0 A0B0C0
40
Keterangan:
Faktor A : Dosis serbuk biji asam jawa
A1 : Dosis serbuk 1 gr/ml
A2 : Dosis serbuk 2 gr/ml
A3 : Dosis serbuk 3 gr/ml
Faktor B : Kecepatan pengadukan
B1 : Kecepatan pengadukan 80 rpm
B2 : Kecepatan pengadukan 100 rpm
B3 : Kecepatan pengadukan 400 rpm
Faktor C : Lama pengadukan
C1 : Lama pengadukan 15 menit
C2 : Lama pengadukan 20 menit
C3 : Lama pengadukan 30 menit
A1B1C1: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama
pengadukan 15 menit.
A1B2C1: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 15 menit.
A1B3C1: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama
pengadukan 15 menit.
A1B1C2: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama
pengadukan 20 menit.
A1B2C2: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 20 menit.
A1B3C2: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama
pengadukan 20 menit.
A1B1C3: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama
pengadukan 25 menit.
A1B2C3: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 25 menit.
41
A1B3C3: Perlakuan dosis 1 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama
pengadukan 25 menit.
A2B1C1: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama
pengadukan 15 menit.
A2B2C1: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 15 menit.
A2B3C1: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama
pengadukan 15 menit.
A2B1C2: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama
pengadukan 20 menit.
A2B2C2: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 20 menit.
A2B3C2: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama
pengadukan 20 menit.
A2B1C3: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama
pengadukan 25 menit.
A2B2C3: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 25 menit.
A2B3C3: Perlakuan dosis 2 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama
pengadukan 25 menit.
A3B1C1: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama
pengadukan 15 menit.
42
A3B2C1: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 15 menit.
A3B3C1: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama
pengadukan 15 menit.
A3B1C2: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama
pengadukan 20 menit.
A3B2C2: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 20 menit.
A3B2C2: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 20 menit.
A3B1C3: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 80 rpm : lama
pengadukan 25 menit.
A3B2C3: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 100 rpm : lama
pengadukan 25 menit.
A3B3C3: Perlakuan dosis 3 gr/ml : kecepatan pengadukan 400 rpm : lama
pengadukan 25 menit.
A0B0C0: Tanpa perlakuan dosis:kecepatan pengadukan:lama pengadukan.
3.6.1 Ulangan
Suatu penelitian siperlukan suatu ulangan dalam perlakuannya, hal ini
dikarenakan dibutuhkan derajat ketelitian terhadap suatu penelitian. Menurut
Kemas (1991) banyaknya ulangan (replikasi) dalam eksperimen dihitung dengan
rumus sebagai berikut.
43
Tabel. 3.1 Rumus Replikasi
Keterangan:
r : Replikasi (jumlah ulangan)
t : Treatment (jumlah perlakuan)
n : Jumlah sampel (perlakuan)
(t - 1) (r - 1) ≥ 15
(27 - 1) (r - 1) ≥ 15
26 (r - 1) ≥ 15
26r – 26 ≥ 15
26r ≥ 15 + 26
26r ≥ 41
r ≥
= 1,57
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa jumlah
pengulangan yang diperlukan adalah sebanyak 2 kali pengulangan.
3.6.2 Denah Percobaan
Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 27 perlakuan
dengan 2 ulangan. Cara penentuan rancangan ini adalah dengan melakukan
pengundian. Kode perlakuan yang jatuh pertama kali ditempatkan ke dalam kotak
nomor 1, kode perlakuan yang jatuh kedua di tempatkan ke dalam kotak nomor 2
dan seterusnya sampai kotak ke-56, sehinga diperoleh rancangan denah penelitian
seperti di bawah ini.
(t - 1) (r - 1) ≥ 15
44
A1B1C1
U1
A1B1C2
U2
A2B2C3
U1
A1B3C2
U2
A2B1C3
U1
A2B3C3
U2
A1B2C3
U2
A2B3C3
U2
A3B2C2
U1
A1B3C3
U1
A2B3C1
U1
A3B3C3
U2
A1B3C1
U1
A3B2C2
U2
A3B2C3
U2
A1B1C3
U1
A3B2C1
U2
Kontrol
U1
A1B3C3
U2
A3B1C2
U2
A1B3C2
U1
A2B1C1
U1
A2B1C3
U2
A3B1C2
U1
A1B2C1
U2
A3B2C1
U1
A2B1C2
U1
A2B2C1
U2
Kontrol
U2
A2B3C1
U2
A2B2C2
U1
A1B2C2
U1
A1B1C1
U2
A3B3C3
U1
A1B3C1
U2
A1B2C2
U2
A3B1C3
U1
A1B1C3
U2
A2B3C2
U2
A2B2C1
U1
A3B3C1
U2
A3B2C3
U2
A2B3C2
U1
A3B1C1
U2
A3B2C2
U2
A3B3C1
U1
A3B1C3
U2
A1B2C3
U1
A2B1C2
U2
A2B2C2
U2
A1B2C1
U1
A3B1C1
U1
A2B1C1
U2
A1B1C2
U1
A2B2C3
U2
A3B2C2
U1
3.1. Gambar Rancangan Denah Penelitian
Keterangan :
U1 : ulangan 1
U2 : ulangan 2
3.7 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap persiapan dan
tahap pelaksanaan.
3.7.1 Tahap Persiapan
3.7.1.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Nama alat. Jumlah alat.
a. Magnetik stirer 1 buah
b. Beaker glass 5 buah
c. Kertas saring 1 gulung
d. Blender 1 buah
e. Ayakan tepung 1 buah
f. Corong plastik 1 buah
g. Corong kaca 1 buah
h. Timbangan analitik 1 buah
i. Alumunium foil 1 lembar
j. Oven 1 buah
k. Gelas ukur 1 buah
45
l. Kertas label 1 lembar
m. Nampan 1 buah
n. Jirigen 1 buah
o. Stopwatch 1 buah
p. Mortal dan martil 1 buah
3.7.1.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Nama bahan. Jumlah bahan.
a. Jamu beras kencur 12 liter
b. Serbuk biji asam Jawa 5 kg
3.7.1.3. Pengambilan Sampel
Sampel penelitian diambil di rumah produksi Cv. Siti Ara kota Batu yang
beralamat di Jl. Lahor Kelurahan Pasangrahan Kodya Batu, selanjutnya jamu
langsung dibawa kelabarotorium untuk selanjutnya diuji.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pemilik Cv. Siti Ara,
diketahui bahwa komposisi jamu beras kencur yang dibuat oleh Cv. per 25 liter
jamu yakni.
Nama bahan: Jumlah (gr):
1. Kencur 2 kg
2. Jahe 3 ons
3. Kunyit ¼ atau 2,5 ons
4. Temulawak ¼ atau 2,5 ons
5. Serai 3 ons
6. Kedawung 50 grm
7. Kapulaga 50 grm
8. Cengkeh 10 grm
9. Cabe jamu 10 gram
10. Beras ¼ (250 grm)
11. Gula merah 500 grm
12. Gula pasar 1 ¼ kg
13. Garam Sesuai selesa
14. Asam jawa 30 grm/ 3 ons
15. Air 25 liter
46
Langkah-langkah yang dilakukan oleh rumah produksi Cv. Siti Ara dalam
pembuatan jamu beras kencur adalah sebagai berikut.
1. Menyiapakan semua bahan yang diperlukan untuk keperluan membuat jamu
beras kencur (Kencur, jahe, kunyit, temulawak, serai, kedawung, kapulaga,
cengkeh, cabe jamu, beras, gula merah, gula pasar, garam , asam jawa, dan
air).
2. Memblender bahan kencur, jahe, kunyit, temulawak, serai sampai halus.
3. Menyiapkan air dalam panci sebanyak 25 liter.
4. Memasukkan bahan yang telah diblender kedalam panci air sampai mendidih
(± 30 - 40 menit) selanjutnya api dikecilkan.
5. Menambahkan bahan seperti kedawung, kapulaga, cengkeh, cabe jamu, gula
merah, gula pasir dan asam jawa sampai mendidih (± 30 - 40 menit).
6. Mendinginkan panci lebih kurang 7 - 8 jam sampai jamu yang ada lama panci
menghangat.
7. Menyaring jamu dengan saringan ukuran 80 mes dan tidak lupa saringan
diberi alas kain tipis.
8. Mengsangrai tepung beras.
9. Menaambahkan tepung beras yang telah disangrai dan aduk sampai rata.
10. Menyaring kembali jamu yang telah ditambahkan tepung beras.
11. Jamu siap di kemas dalam botol ukuran 300 ml. atau 300 cc.
3.7.1.4 Pembuatan Serbuk Biji Asam Jawa
1. Menyediakan asam jawa yang telah matang secara alami.
2. Asam jawa yang telah matang secara alami dipisahkan dari daging buah.
47
3. Mengeringkan biji asam jawa di bawah sinar matahari.
4. Biji asam jawa yang telah kering dipisahkan dari cangkang kulit biji
selanjutnya dibersihkan kemudian dikeringkan dalam oven listrik pada suhu
1050C selama 60 menit untuk menghomogenkan dan menurunkan kadar
airnya hingga konstan.
5. Biji asam jawa yang telah kering dihaluskan dengan menggunakan blender
sampai benar-benar halus.
6. Mengayak serbuk asam jawa untuk memisahkan serbuk yang sudah halus
dengan serbuk yang masih kasar.
7. Menimbang biji asam jawa yang telah halus menggunakan neraca analitik
sesuai dengan dosis yang akan digunakan.
3.7.2 Tahap Pelaksaan
3.7.2.1 Perlakuan Pengendapan Jamu Beras Kencur dengan Dosis Serbuk
Biji Asam Jawa, Kecepatan dan Lama Pengadukan
Pengendapan jamu beras kencur dengan dosis serbuk biji asam Jawa,
kecepatan, dan lama pengadukan menggunakan metode Jartest. Langkah-
langkahnya sebagai berikut.
1. Menyiapkan jamu beras kencur sebanyak 200 ml/masing-masing sample.
2. Memberi label pada setiap sampel yang digunakan.
3. Menyiapkan jamu beras kencur dengan pemberian dosis serbuk biji asam Jawa
sebanyak 1 gr/L, 2 gr/L, dan 3 gr/L pada masing-masing perlakuan.
4. Melakukan pengadukan cepat selama 15 menit dengan kecepatan magnetik
stirrer 400 rpm, kemudian dilanjutkan dengan pengadukan sedang selama 20
48
menit dengan kecepatan magnetik stirrer 100 rpm dan pengadukan lambat
selama 25 menit dengan kecepatan magnetik stirer 80 rpm.
5. Diamkan selama 30 menit untuk memperoleh flok/endapan.
3.7.2.2 Analisis Data dengan Metode TSS
Adapun langkah-langkah analisis data dengan metode TSS meliputi tahap-
tahap sebgai berikut.
1. Memanaskan kertas saring pada suhu 103-105oC selama 1 jam. Kemudian
dinginkan dalam desikator, timbang dan simpan sampai saat digunakan.
2. Memasukkan 200 ml sampel jamu beras kencur kedalam beaker glass,
selanjutkan tambahkan dosis serbuk biji asam jawa sesuai perlakuakn 1 gram,
2 gram, dan 3 gram. Selanjutnya lakukan pengadukan dengan menggunakan
magnetik stirer pada kecepatan 80 rpm, 100 rpm dan 400 rpm. Selama 15
menit, 20 menit, dan 25 menit.
3. Menyaring dengan menggunakan kertas saring, air sisa saringan letakkan
didalam cawan porselen.
4. Memanaskan kertas saring dalam oven dengan suhu 105oC, selama 1 jam
dinginkan dalam desikator dan timbang.
5. Mengulangi tahap nomor 2-4 sampai berat kertas saring sampai konstan
(selisih penimbangan 0,5 mg atau kurang dari 4%).
3.8 Teknik Analisa Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Anava 3 jalur atau
multivariate. Data hasil penelitian diperoleh dan diolah dengan menggunakan uji
49
normalitas dan uji homogenitas, kemudian diteruskan dengan uji analisa varians
multivariate untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah endapan jamu
beras kencur yang diberi koagulan serbuk biji asam Jawa Selanjutnya dilakukan
uji Duncan’s untuk mengetahui perlakuan yang terbaik dengan menggunakan
SPSS.