Geometri Molekul
-
Upload
mushlihkhalwani -
Category
Education
-
view
76 -
download
5
Transcript of Geometri Molekul
GAYA MOLEKUL
Abdullah Mushlihuddin KhalwaniX MIA 2
GEOMETRI MOLEKULGeometri molekul adalah susunan tiga dimensi dari atom-atom sehingga membentuk
molekul. Geometri molekul juga disebut sebagai posisi atom inti pada sebuah molekul.
Geometri molekul berhubungan dengan orientasi spesifik atom-atom yang saling
berikatan satu dengan yang lainnya. Sudut-sudut ikatan antar atom tergantung dari
kekuatan seluruh bagian molekul. Analisis distribusi elektron pada suatu orbital dapat
digunakan untuk determinasi geometri molekul.
Ada banyak teknik instrumental untuk mengetahui geometri molekul, di antaranya
adalah kristalografi sinar X. Teknik ini dapat digunakan untuk mengetahui dimana posisi
atom dalam sebuah molekul. Bahkan versi lanjutan dari teknik dapat untuk mengetahui
struktur yang sangat rumit seperti DNA, RNA, protein dan enzim. Gemometri molekul
sangat erat kaitannya dengan reaktivitas, polaritas, fase material, warna, sifat magnet
(paramagnetik dan diamagnetik), dan aktivitas biologi.
Molekul sederhana mempunyai struktur dan bentuk molekul sebagai berikut:
LINIER
Pada model linier, atom-atom terhubung pada sebuah garis lurus. Sudut ikatan yang
terbentuk adalah 180°. Sudut ikatan yang terbentuk adalah antara atom-atom yang
saling berdekatan. Contoh molekul linier adalah karbondioksida (CO2).
TRIGONAL PLANAR
Seperti namanya, molekul ini membentuk sebuah segitiga sama sisi. Sudut yang
terbentuk adalah 120°. Contoh molekul trigonal planar adalah boron trifluorida (BF3).
BENGKOK
Bentuk bengkok suatu molekul mempunyai sudut tidak sama dengan 180°. Contoh dari
molekul bengkok adalah air (H2O).
TETRAHEDRAL
Tetra berarti empat, sedangkan hedral berarti sisi. Jadi molekul tetrahedral mempunyai
empat sisi muka. Sudut yang terbentuk adalah 109,47°. Contoh molekul tetrahedral
adalah metana (CH4).
OKTAHEDRAL
Okta berarti delapan, sedangkan hedral berarti sisi. Jadi molekul tetrahedral mempunyai
delapan sisi muka. Sudut yang terbentuk adalah 90°. Contoh molekul tetrahedral adalah
belerang heksafluorida (SF6).
PIRAMIDA
Bentuk molekul ini mirip dengan piramida (limas segi empat). Contoh molekul piramida
adalah amonia (NH3).
TEORI VSEPR
Teori VSEPR merupakan singkatan dari Valence Shell Electron Pair Repulsion yang dapat
digunakan untuk menentukan struktur geometri suatu molekul berdasarkan tolakan
pasangan elektron di sebuah atom terhadap atom lainnya. Teori VSEPR disebut juga
teori Gillespie–Nyholm seperti nama orang yang mengembangkannya.
Teori ini di dasarkan pada energi tolakan dari elektron yang terdapat pada atom dalam
suatu molekul sehingga akan menyebabkan terbentuknya suatu geometri molekul
tertentu.
◦ Dalam memakai teori VSEPR ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Yaitu
menentukan Atom pusat dari molekul tersebut. Langkah langkahnya yaitu.
◦ 1. Atom pusat biasanya ditulis di awal rumus formulanya.
◦ 2. Atom pusat biasanya atom yang lebih elektropositif atau kurang elektronegatif.
◦ 3. Atom pusat biasanya atom yang memiliki ukuran lebih besar dari atom atau
susbstituen-substituen yang ada. H ukuran paling kecil sehingga tidak pernah berlaku
sebagaia atom pusat.
METODE AXE
Metode perhitungan elektron AXE umumnya digunakan ketika kita menerapkan teori
VSEPR. A mewakili atom pusat. X mewakili jumlah ikatan sigma antara atom pusat
dengan atom luar. Ikatan ganda kovalen dihitung sebagai satu X. E mewakili
jumlah pasangan elektron menyendiri yang ada disekitar atom pusat. Jumlah X dan E,
disebut sebagai bilangan sterik juga diasosiasikan dengan jumlah orbital hibridisasi yang
digunakan dalam teori ikatan valensi.
TEORI HIBRIDASI
Selain menggunakan teori VSEPR, bentuk molekul juga dapat diramalkan melalui
pembentukan orbital hibrida, yaitu orbital-orbital suatu atom yang diperoleh saat dua
atau lebih orbital atom bersangkutan yang memiliki tingkat energi yang berbeda,
bergabung membentuk orbital-orbital baru dengan tingkat energi sama (terjadi pada
proses pembentukan ikatan kovalen). Hibridisasi adalah proses penggabungan orbital-
orbital atom (biasanya pada atom pusat) untuk mendapatkan orbital hibrida.
Hibridisasi adalah peleburan orbital – orbital dari tingkat energy yang berbeda menjadi
orbital - orbital yang energinya setingkat.
Hubungan antara jumlah dan jenis orbital atom pusat yang digunakan pada
proses hibridisasi terhadap geometri molekul senyawa bersangkutan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:Pure
Atomic Orbitals of
the Central Atom
Hybridization of the Central Atom
Shape of Hybrid Orbitals
(Geometry Arrangement)
Examples
s,p sp Linear BeCl2
s, p, p sp2 Trigonal Planar BF3
s, p, p, p sp3 Tetrahedral CH4
s, p, p, p, d
sp3d Trigonal Bipyramidal
PCl5
s, p, p, p, d, d
sp3d2 Octahedral SF6
Dengan mengetahui jenis dan jumlah orbital atom pusat yang terlibat dalam
proses pembentukan ikatan, kita hanya dapat menentukan bentuk geometri
(domain elektron) molekul bersangkutan. Sementara untuk menentukanbentukmolekul, kita dapat menggunakan teori VSEPR. Dengan demikian,teori
hibridisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari teori VSEPR. Melalui
kombinasi kedua teori tersebut, kita dapat mempelajari jenis dan jumlah orbital
yang terlibat dalam pembentukan ikatan sekaligus meramalkan bentuk
molekulnya.