Post on 18-Jan-2021
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1 Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional.
Penelitian korelasional adalah penelitian yang melihat hubungan
antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain
(Riyanto, 2001). Melalui teknik korelasional, peneliti dapat
mengetahui hubungan antara sebuah variabel dengan variabel
lain. Kekuatan hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk
koefisien korelasi.
Menurut Gay (dalam Sukardi 2008) penelitian korelasional
merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto karena
biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada
dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat
hubungan variabel yang direfleksikan dalam koofesien korelasi.
Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara disiplin belajar dengan hasil belajar.
Adapun lokasi yang dipilih dalam melakukan penelitian adalah
SMK PGRI 2 Salatiga.
42
1.2 Populasi dan Sampel
1.2.1 Populasi
Menurut Nana Sudjana (2010) populasi adalah kelompok besar
dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Sedangkan Suharsimi
Arikunto (2006) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan
objek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMK PGRI 2 Salatiga Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013
dengan jumlah 182 orang siswa, yang dapat dilihat dalam tabel 3.1
berikut ini :
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Salatiga
No Nama Kelas Jumlah Murid
1 Kelas X A 18
2 Kelas X B 32
3 Kelas X C 31
4 Kelas X D 31
5 Kelas X E 34
6 Kelas XF 36
Jumlah 182
1.2.2 Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti
dan tempat untuk menarik kesimpulan (Nana Sujdana, 2010).
Sedangkan menurut Hadi (1990) sampel adalah wakil populasi.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah
43
sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti dan diambil dengan
cara atau teknik tertentu.
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik Saturation Sampling dimana pengambilan
sampel dengan mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai
sampel penelitian (Nurdin dalam Ari, 2011). Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XA - XE yang berjumlah 146
siswa dan kelas XF dengan jumlah 36 siswa digunakan untuk uji
validitas data angket.
3. 3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011) variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya. Kerlinger dalam Sugiyono (2011) menyatakan
variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Selanjutnya
Kidder dalam Sugiyono (2011) menyatakan bahwa variabel penelitian
adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulan.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang digunakan, yaitu:
44
3.3.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah unsur yang mengikat munculnya unsur
lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat
terhadap variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah variabel yang
menjadi sebab perubahan timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011).
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah disiplin belajar.
Disiplin belajar yang dimaksud adalah sikap siswa dalam
kegiatan belajar yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan dan
keteraturan dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas, di
luar kelas di lingkungan sekolah, dan di rumah. Disiplin belajar dalam
penelitian ini mencakup perilaku kedisiplinan belajar di dalam kelas
dengan indikator: memperhatikan guru pada saat menjelaskan
pelajaran (mencatat, memperhatikan, membaca buku pelajaran),
mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan membawa peralatan
belajar (buku tulis, alat tulis, buku paket), absensi (kehadiran di
sekolah/kelas), perilaku kedisiplinan belajar di luar kelas di
lingkungan sekolah dengan indikator: memanfaatkan waktu luang /
istirahat untuk belajar (membaca buku di perpustakaan,
berdiskusi/bertanya dengan teman tentang pelajaran yang kurang
dipahami), dan perilaku kedisiplinan belajar di rumah, dengan
indikator: memiliki jadwal belajar, mengerjakan pekerjaan rumah
(PR) yang diberikan guru.
45
3.3.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat dalah unsur yang dikatakan oleh adanya
variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai
akibat dari variabel bebas. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah hasil belajar PKn. Hasil belajar PKn yang dimaksud adalah
perubahan tingkah laku siswa dalam bentuk kognitif yang diperoleh
melalui kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dalam
aspek kognitif setelah melakukan kegiatan belajar mengajar yang
ditunjukkan oleh nilai ulangan mid semester ganjil siswa kelas X
SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013.
1.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Salah satu kegiatan penelitian adalah merumuskan teknik
pengumpul data sesuai dengan masalah yang diteliti. Merumuskan
teknik pengumpul data berkaitan dengan teknik pengumpulan data
yang digunakan. Untuk mengumpulkan data yang berkualitas maka
alat pengumpul data tersebut harus memenuhi syarat validitas dan
realiabilitas. Validitas menunjukkan ketepatan alat pengukur untuk
mengukur apa yang sebenarnya diukur, sedangkan reliabilitas
46
menunjukkan keajegan hasil pengukuran. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan angket.
a. Teknik Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006), teknik dokumentasi
merupakan cara pengumpulan data dengan cara menggunakan
bahan-bahan dokumenter. Teknik dokumentasi diartikan sebagai
mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, leger, agenda. Dalam penelitian ini teknik
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar
yang berupa daftar nilai ulangan mid semester mata pelajaran PKn
pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
b. Angket
Menurut Ihat Hatimah (2007) angket atau kuesioner adalah
metode pengumpulan data, instrumennya disebut sesuai dengan
nama metodenya. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
dipergunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
hal ini siswa. Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data
tentang disiplin belajar siswa. Bentuk angket yang dibuat sebagai
instrumen adalah bentuk angket check list, yaitu data isian yang
bersifat tertutup, responden tinggal membubuhkan tanda check
pada kolom jawaban yang tersedia. Angket variabel ini berisi 40
item pertanyaaan yang harus dijawab oleh responden.
47
Skala sikap yang digunakan adalah skala Likert. Dalam
skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan, baik pernyataan
positif maupun negatif, dinilai oleh subjek dengan Sering Sekali
(SS), sering (SR), jarang (J), jarang sekali (JS), dan tidak pernah (
TP). Penilaian untuk tiap-tiap item angket adalah sebagai berikut :
Sering Sekali (SS) di beri skor 5
Sering (SR) di beri skor 4
Jarang ( J ) diberi skor 3
Jarang sekali (JS) diberi skor 2
Tidak pernah (TP) diberi skor 1
Berikut adalah kisi-kisi angket disiplin belajar sebelum diuji
cobakan :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Disiplin Belajar No Aspek Indikator Nomor / item pernyataan
1 Disiplin
didalam kelas
Memperhatikan guru pada saat
menjelaskan pelajaran
Mengerjakan tugas yang
diminta guru
Membawa peralatan belajar
Absensi
7, 8, 9, 10, 11, 12, 14
6, 13, 15, 16, 17, 18, 19
2, 3, 4, 5
1, 20, 21, 22, 23,
2 Disiplin di luar
kelas di
lingkungan
sekolah
Memanfaatkan waktu luang /
istirahat untuk belajar
24, 25, 26, 27, 28, 29
3 Disiplin di
rumah
Memiliki jadwal Belajar
Mengerjakan Pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru
30, 31, 32, 33, 38
34,35, 36, 37, 39, 40
3.4.2 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesasihan suatu instrumen (Suharsimi, 2006). Suatu
48
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan serta dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti.
Pengujian kuesioner penelitian, menggunakan rumus korelasi product
moment yang dikemukakan oleh Person dalam SPSS for Windows
versi 17.0 dengan melakukan langkah Analyze-Scale-Reliability
Analysis.
Untuk validitas berpedoman pada kriteria yang dikemukakan
oleh Aning (dalam Mawardi, 2005), suatu item instrumen penelitian
dianggap valid jika memilki koefisien corrected item total correlation
> 0,1.
Menurut Arikunto (2006), untuk menguji validitas digunakan
rumus korelasi product moment untuk variabel X dan variabel Y,
yaitu:
𝑟𝑥𝑦 =
𝑥𝑦
𝑥2 ( 𝑦2)
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi
𝑥2 = Jumlah dari kuadrat item
𝑦2 =Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap
responden
∑ x y = Jumlah hasil kali item angket dengan jumlah skor yang
diperoleh
49
Pengujian validitas dilakukan dengan teknik corrected item
total correlation. Instrumen disebut valid apabila memiliki koefisien
corrected item total correlation = 0,1 (Singgih Santoso dalam Aning,
2010). Jika dirumuskan hipotesis Hi adalah data valid, maka Ho
ditolak apabila p > 0,1, dan Hi ditolak apabila p < 0,1.
3.4.3 Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila instrumen
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan
menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011). Instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian harus diuji tingkat reliabilitasnya.
Cara yang digunakan untuk menghitung reliabilitas penelitian
adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2011) menggunakan ukuran sebagai berikut :
0,90 – 1,00 = sangat tinggi
0,80 – 0,90 = tinggi
0,60 – 0,80 = sedang
0,40 – 0,60 = rendah
0,00 – 0,40 = sangat rendah
Untuk mengetahaui tingkat realibilitas, digunakan teknik
pengujian rumus Alpha (Arikunto, 2006).
𝑟11 =
𝑘
𝑘−1 1−
𝜎𝑏2
𝜎𝑏2
Keterangan :
50
𝑟11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
𝜎𝑏2= Jumlah varians butir
𝜎𝑏2 = Varians total
Mengacu pada kriteria penilaian koefisien korelasi atau alpha
diatas, maka besaran nilai hitung, statistik (koefisien alpha) yang
dijadikan patokan adalah sebesar 0,60. Berarti apabila nilai hitung
koefisien alpha > 0,60 maka instrumen tersebut dapat digunakan
sebagai instrumen pengumpulan data penelitian, karena telah
memenuhi persyaratan reliabilitas instrumen.
1.4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Disiplin Belajar
Uji validitas angket disiplin belajar siswa dapat dideskripsikan
dengan bantuan program SPSS for Windows Ver. 17.0. Uji validitas
data angket disiplin belajar siswa disajikan dalam tabel 3.3 di bawah
ini yang merangkum gambaran validitas data disiplin belajar. Terdapat
40 item pengujian validitas data disiplin belajar, dengan kategori
Sering Sekali (SS), Sering (SR) Jarang (J), Jarang sekali (JS), dan
Tidak pernah (TP).
Hasil uji validitas angket disiplin belajar dapat dilihat dari
tabel 3.3 di bawah ini :
51
Tabel 3.3
Hasil uji validitas angket disiplin belajar
No Aspek Indikator No item Item valid Item
gugur
1 Disiplin didalam
kelas
Memperhatikan guru pada saat
menjelaskan pelajaran Mengerjakan tugas yang diminta
guru
Membawa peralatan belajar
Absensi
7, 8, 9, 10,
11, 12, 14, 6, 13, 15,
16, 17, 18,
19, 2, 3, 4,
5, 1, 20,
21, 22, 23
7, 8, 9, 10,
11, 12, 14, 6, 13, 15,
16, 17, 18,
19, 2, 4, 5,
1, 20, 21,
22, 23
3
(0,078)
2 Disiplin di luar
kelas di
lingkungan sek
Memanfaatkan waktu luang /
istirahat untuk belajar
24, 25, 26,
27, 28, 29
24, 25, 26,
27, 28, 29
3 Disiplin di
rumah
Memiliki jadwal Belajar
Mengerjakan Pekerjaan rumah
(PR) yang diberikan guru
30, 31, 32,
33, 38, 34,
35, 36, 37, 39, 40
30, 31, 32,
33, 38, 34,
35, 36, 37, 39
40
(0.002)
Tabel 3.3 menyatakan bahwa ada 2 item angket disiplin belajar
yang dibuang karena memiliki koefisien corr8ted item to total
correlation ≤ 0,1. Item yang dibuang adalah nomor 3=0,078 dan
40=0,002. Artinya belum memenuhi syarat validitas yang
dikemukakan oleh Singgih Santoso (dalam Aning, 2010) yang
menyatakan bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid
jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,1.
Sehingga dengan demikian masih terdapat 38 item yang dinyatakan
valid.
52
Untuk hasil uji reliabilitas angket disiplin belajar dapat dilihat
dari tabel 3.4 sebagai berikut :
Tabel 3.4
Hasil uji Reliabilitas Disiplin Belajar
Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas
menunjukkan angka koefisien alpha = 0, 845. Menurut Sugiyono
(2011) termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi karena
berada pada 0,80 - 0,90. Maka koefisien alpha 0,854 > 0,60 yang
berarti dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data
penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011), analisis deskriptif digunakan untuk
menghasilkan sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian,
sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu obyek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.845 38
53
umum. Sedangkan menurut Arikunto (2006) analisis deskriptif
merupakan data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian
korelasional, komparatif, atau eksperimen dengan rumus-rumus
statistik yang sudah disediakan, baik secara manual ataupun
menggunakan jasa komputer.
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel disiplin belajar
digunakan 5 kategori yaitu Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah
dan Sangat Rendah. Sebagai dasar pengelompokan digunakan rumus
sebagai berikut:
interval = skor tertinggi −skor terendah
kategori
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel hasil belajar
PKn digunakan 5 kategori yakni Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang,
Rendah, dan Sangat Rendah. Sebagai dasar pengelompokan
digunakan rumus sebagai berikut:
interval = skor tertinggi −skor terendah
kategori
3.5.2 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data terdistribusi
secara normal atau tidak. Metode pengambilan keputusan untuk uji
normalitas yaitu jika ≥ 5% atau 0,05 maka dikatakan nilai signifikan ,
tetapi jika data hanya ≤ 5% atau 0,05 maka data tersebut tidak
54
signifikan. Data tersebut dapat dihitung melalui SPSS for Windows
versi 17.0.
3.5.3 Uji korelasi
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah diantara dua
buah variabel terdapat hubungan, dan jika ada hubungan, bagaimana
arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut. Dasar
pengambilan keputusannya dapat dilihat dari nilai ,msignifikan,
apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa
hubungan bersifat linier atau signifikan. Menurut Sugiyono (2011)
hasil korelasi diinterpretasikan seperti dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.5
Pedoman koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19
0,20 – 0,399
0.40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
3.6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan kebenaran
hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara disiplin belajar siswa dengan hasil belajar. Uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
55
1. Jika rxy < 0 dan nilai p > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Jika rxy ≥ 0 dan nilai p < 0,05 maka H1 diterima dan Ho ditolak
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah “ Terdapat hubungan
yang positif signifikan antara disiplin belajar siswa dengan hasil
belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga
semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.