Post on 25-Mar-2019
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-1
BAB II
PROFIL KEMISKINAN DAERAH
2.1. Kondisi Umum Daerah
2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta dalam kurun waktu tahun lima tahun
pada tahun 2012 sampai dengan 2016 mengalami perkembangan yang
fluktuatif, pertumbuhan ekonomi sempat naik cukup positif pada tahun 2013
menjadi sebesar 6,25%. akan tetapi pada tahun 2014 sampai 2016 mengalami
penurunan sebesar 5,28% dan 5,32%. Relevan dengan Kota Surakarta Melihat
perkembangan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 yang juga
mengalami penurunan, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sumber : buku produk domestik regional bruto kabupaten kota di indonesia
2012-2016 Gambar 2.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta,
Tahun 2012-2016 (%)
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kota lain di Jawa Tengah
pada tahun 2016, Kota Surakarta sebesar 5,32% merupakan terendah ke-3
setelah Kota magelang (5,17%) dan Salatiga (5,23), akan tetapi lebih tinggi dari
capaian Provinsi Jawa Tengah (5,28%) seperti terlihat pada Gambar 2.2.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-2
Sumber : buku produk domestik regional bruto kabupaten kota di indonesia 2012-2016
Gambar 2.2 Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta dan Kota Lainnya di Jawa Tengah Tahun 2016 (%)
2.1.2. PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menjadi salah satu indikator
untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode
tertentu. Penghitungan PDRB dilakukan atas dasar harga berlaku (harga-harga
pada tahun penghitungan) dan atas dasar harga konstan (harga-harga pada
tahun yang dijadikan tahun dasar penghitungan) untuk dapat melihat
pendapatan yang dihasilkan dari lapangan usaha (sektoral) maupun dari sisi
penggunaan.
PDRB ADHB Kota Surakarta dalam kurun waktu lima tahun (2012-2016)
menunjukkan peningkatan yang cukup baik setiap tahunnya, yaitu tahun 2011
tercatat sebesar Rp.26.425.273,02 juta meningkat menjadi sebesar
Rp.37.793.266,18 juta pada tahun 2016. Demikian pula untuk PDRB ADHK
tahun 2012 sebesar Rp. 24.123.781,59 juta meningkat menjadi Rp.
29.965.873,01 juta. Perkembangan PDRB ADHB dan PDRB ADHK Kota
Surakarta tahun 2012 hingga tahun 2016 dapat dilihat pada table 2.1.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-3
Tabel 2.1. Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK
Kota Surakarta Tahun 2012-2016 (Juta Rupiah)
PDRB 2012 2013 2015 2015 2016
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah)
26.425.273,02 29.081.312,47 32.059.446,90 34.982.374,09 37.793.266,18
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (juta rupiah)
24.123.781,59 25.631.681,32 26.984.358,61 28.453.493,87 29.965.873,01
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2017
Posisi relatif PDRB ADHB Kota Surakarta pada tahun 2016 sebesar
Rp.37.793.266,18 Juta dibandingkan dengan Kota Lainnya di Jawa Tengah
peringkat 2 tertinggi setelah Kota Semarang (Rp.145.993.676,40 juta), secara
rinci dapat dilihat pada gambar 2.3.
Sumber : BPS Masing-masing Kota 2017
Gambar 2.3 Posisi Relatif PDRB ADHB Kota Surakarta Tahun 2016 (Juta Rupiah)
Sektor penyumbang PDRB ADHB Kota Surakarta terbesar adalah sektor
konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda
motor dan sektor informasi dan komunikasi. PDRB atas dasar harga berlaku
(ADHB) menurut lapangan usaha Kota Surakarta tahun 2012 sampai dengan
2016 pada tabel 2.2.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-4
Tabel 2.2. PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Kota Surakarta Tahun 2012-2016 (Juta Rupiah)
Kategori Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 134.120,70 156.759,32 167.748,49 182.751,51 185.392,73
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 133.531,37 156.085,01 167.057,60 181.997,00 184.613,03
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 8,20 9,21 10,31 10,93 11,00
3 Perikanan 581,12 665,10 680,59 743,58 768,70
B Pertambangan dan Penggalian 589,56 600,78 697,25 770,26 779,11
C Industri Pengolahan 2.184.220,23 2.440.165,97 2.789.563,68 3.002.990,09 3.232.802,39
D Pengadaan Listrik dan Gas 57.110,07 58.562,30 60.379,07 61.213,06 70.302,94
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
49.150,21 49.564,92 52.562,74 55.285,78 57.524,26
F Konstruksi 7.132.200,69 7.707.302,44 8.591.705,73 9.410.744,97 10.191.821,93
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
6.167.070,06 6.839.466,39 7.307.631,60 7.893.738,82 8.500.194,94
H Transportasi dan Pergudangan 639.607,23 713.390,43 828.699,95 932.398,98 982.744,08
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.416.920,94 1.614.045,03 1.826.367,28 2.015.814,83 2.242.400,85
J Informasi dan Komunikasi 2.968.644,77 3.201.750,06 3.453.784,47 3.715.658,93 3.943.522,76
K Jasa Keuangan dan Asuransi 980.309,86 1.065.842,54 1.173.873,01 1.326.074,81 1.484.997,02
L Real Estate 1.081.941,05 1.148.116,83 1.296.580,03 1.436.443,80 1.554.663,91
M,N Jasa Perusahaan 181.151,78 208.386,73 235.080,88 272.952,59 305.638,45
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1.630.094,69 1.772.641,71 1.888.650,12 2.068.163,83 2.249.744,30
P Jasa Pendidikan 1.286.013,89 1.534.635,46 1.734.114,99 1.877.495,85 2.016.243,19
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 265.871,64 296.594,32 346.392,98 385.675,46 416.091,63
R,S,T,U Jasa lainnya 250.255,67 273.487,25 305.614,62 326.200,52 358.401,66
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 26.425.273,02 29.081.312,47 32.059.446,90 34.982.374,09 37.793.266,18
Penduduk Per tengahan Tahun 506.619 508.951 511.152 511.142 513.210
Pendapatan Per kapita (rupiah) 52.160.051,29 57.139.709,86 62.719.987,20 68.439.639,25 73.640.938,76
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2017
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-5
PDRB Per Kapita ADHK 2010 juga mengalami peningkatan. Pendapatan
per kapita pada tahun 2016 mencapai Rp.58,389 juta/tahun, padahal pada
tahun 2012 hanya sebesar 47,617 juta/tahun. Rata-rata pertumbuhan per kapita
PDRB 4,89%. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita, diharapkan dapat
mencerminkan peningkatan kesejahteraan di masyarakat. Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 2.3.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-6
Tabel 2.3. PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
Kota Surakarta Tahun 2012-2016 (Juta Rupiah)
Kategori Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 119,290.28 125,292.13 127,634.25 129,926.80 130,948.34
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 118,782.94 124,753.47 127,112.81 129,399.81 130,419.42
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 7.59 7.73 7.56 7.47 7.40
3 Perikanan 499.74 530.93 513.88 519.52 521.52
B Pertambangan dan Penggalian 564.81 562.50 549.59 535.17 532.82
C Industri Pengolahan 1,874,945.81 2,044,003.66 2,184,105.67 2,263,993.97 2,347,880.69
D Pengadaan Listrik dan Gas 57,293.50 61,821.35 63,499.68 61,092.81 65,156.76
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 48,187.39 47,384.05 48,594.69 49,454.24 50,640.12
F Konstruksi 6,512,554.87 6,767,584.32 7,014,333.33 7,390,395.31 7,865,547.96
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
5,764,372.04 6,193,415.14 6,461,014.08 6,730,422.13 7,036,700.29
H Transportasi dan Pergudangan 630,022.97 695,071.27 750,350.60 811,007.78 853,855.02
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,218,509.72 1,288,357.53 1,377,875.81 1,463,048.48 1,537,527.02
J Informasi dan Komunikasi 2,959,428.76 3,204,036.98 3,490,330.91 3,723,082.11 3,949,332.65
K Jasa Keuangan dan Asuransi 842,704.78 872,109.50 907,659.83 968,341.37 1,048,910.12
L Real Estate 1,040,600.25 1,094,700.86 1,164,923.59 1,249,065.08 1,328,972.87
M,N Jasa Perusahaan 162,516.32 177,726.37 189,915.26 207,530.85 224,829.61
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1,450,191.36 1,506,447.18 1,524,921.96 1,623,466.15 1,661,471.93
P Jasa Pendidikan 982,167.18 1,060,271.81 1,144,903.75 1,223,370.41 1,269,374.34
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 220,699.59 238,715.15 268,758.62 285,590.16 305,638.62
R,S,T,U Jasa lainnya 239,731.95 254,181.54 264,987.02 273,171.04 288,553.84
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 24,123,781.59 25,631,681.32 26,984,358.61 28,453,493.87 29,965,873.01
Penduduk Per tengahan Tahun 506.619 508.951 511.152 511.142 513.210
Pendapatan Per kapita (rupiah) 47,617,206.60 50,361,785.94 52,791,260.94 55,666,515,11 58,389,105.83
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2017
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-7
Sama halnya dengan kondisi PDRB ADBH, posisi relatif PDRB ADHK
Kota Surakarta tahun 2015 sebesar Rp.28.453 miliar dibandingkan Kota lainnya
di Jawa Tengah juga tinggi, berada di peringkat kedua tertinggi setelah Kota
Semarang (Rp.109.142 miliar), secara rinci dapat dilihat pada gambar 2.4.
Sumber : BPS Masing-masing Kota 2017
Gambar 2.4 Posisi Relatif PDRB ADHK Kota Surakarta Tahun 2016 (Juta Rupiah)
2.1.3. Investasi
Potensi dan peluang penanaman modal di Kota Surakarta cukup terbuka
khususnya di bidang usaha mikro dan jasa. Potensi dan peluang penanaman
modal di bidang industri relatif tertutup untuk industri besar karena keterbatasan
lahan. Potensi dan peluang penanaman modal di Kota Surakarta wajib dijaga
karena meningkatnya penanaman modal akan memberikan pengaruh positif bagi
pengurangan pengangguran.
Perkembangan penanaman modal di Kota Surakarta menunjukkan
kecenderungan meningkat. Total Investasi berskala nasional di Kota Surakarta
tahun 2015 sebesar Rp. 2.082,61 milyar. Nilai tersebut mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan total Investasi tahun 2010 sebesar Rp. 1.311,25
milyar. Capaian indikator penanaman modal di Kota Surakarta selama kurun
waktu 2009-2015 dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.4. Kinerja Penanaman Modal di Kota Surakarta Tahun 2010-2015
No Indikator Capaian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah investor 1.845 1.332 1.066 864 1.226 1.252
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-8
No Indikator Capaian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
berskala nasional (PMDN/PMA) (investor)
2. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (Rp. Milyar)
1.311,25 1.797,73 2.017,02 2.884,31 1.453,18 2.082,61
Sumber: BPMPT Kota Surakarta, April 2016
2.1.4. Perkembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Pengembangan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
merupakan kegiatan yang penting dalam rangka mewujudkan ekonomi
kerakyatan. Hal tersebut ditunjukkan oleh besarnya potensi koperasi dan UMKM
di Kota Surakarta baik dari peningkatan jumlah usaha kecil dan menengah,
penyerapan tenaga kerja dan jumlah unit usahanya. Pencapaian kinerja urusan
Koperasi dan UKM dengan mendasarkan indikator koperasi aktif, yakni koperasi
yang dalam dua tahun terakhir mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau
koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan usaha menunjukkan
peningkatan dari 87,34% pada tahun 2011 menjadi 93,42% pada tahun 2015.
Adapun dilihat dari indikator Usaha Mikro dan Kecil, yakni perbandingan
antara jumlah usaha mikro dan kecil dengan jumlah seluruh UKM menunjukkan
peningkatan dari 75,00% pada tahun 2011 menjadi 99,81% pada tahun 2015
atau dari 10.362 unit pada tahun 2011 menjadi 43.618 unit pada tahun 2015.
Sebagaimana tertulis pada Tabel 2.5 berikut:
Tabel 2.5. Kinerja Urusan Koperasi dan UKM di Kota Surakarta
Tahun 2010-2015
No Indikator Capaian
2011 2012 2013 2014 2015
1 Koperasi aktif (%) 87,34 93,00 93,42 93,42 93,42
2 Usaha Mikro dan Kecil Kategori Sehat (%)
75,00 75,00 99,29 99,29 99,5
Sumber : Dinkop UMKM Kota Surakarta, April 2016
2.1.5. Inflasi
Inflasi merupakan persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang
dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Inflasi yaitu indikator
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-9
ekonomi yang sering dicermati karena terkait langsung dengan kemampuan
daya beli dari uang yang dimiliki oleh masyarakat, terutama mereka yang
berpenghasilan tetap. Perubahan harga secara umum (inflasi/deflasi) untuk
barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat di ukur dengan perubahan Indeks
Harga Konsumen (IHK).
Perkembangan Laju inflasi di Kota Surakarta dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 (bulan Juli di ambil dari data Y
to Y) menunjukan capaian yang positif yaitu pada tahun 2012 laju inflasi Kota
Surakarta sebesar 8,32% menurun pada tahun 2016 menjadi sebesar 2,15%
akan tetapi naik pada tahun 2017 menjadi sebesar 3,58%. selengkapnya dapat
dilihat pada gambar 2.5.
Sumber: BPS Jawa Tengah,2017 *) Laju inflasi Bulan Juli (Y to Y)
Gambar 2.5 Perkembangan Laju Inflasi Kota Surakarta Tahun 2012-2017 (%)
2.1.6. Indeks Gini
Salah satu indikator yang dipergunakan untuk menilai ketimpangan
pemerataan pendapatan di suatu wilayah adalah dengan menggunakan Indeks
Gini. Besarnya nilai Indeks Gini adalah 0 (nol) hingga 1 (satu) yang
mengandung arti bahwa sama sekali tidak terjadi ketimpangan ketika capaian
indeks Gini ketika bernilai 0 (nol) dan ketimpangan dapat dikatakan tinggi apabila
capaian Indeks Gini ketika bernilai 1 (satu). Ketimpangan pemerataan
pendapatan menggunakan Indeks Gini dapat diklasifikasikan kedalam 3 kategori,
yaitu : (1) ketimpangan rendah, (2) ketipangan sedang dan (3) ketimpangan
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-10
tinggi. Indeks Gini dikategorikan rendah apabila capaiannya dibawah 0,3.
Capaian Indeks Gini dikatakan dan dikategorikan tinggi apabila capaiannya
diatas 0,4 hingga 1.
Indeks gini Kota Surakarta dalam periode tahun 2011 sampai dengan tahun
2015 mengalami perkembangan yang fluktuatif dan sempat berada pada posisi
terendah dengan capaian 0,33 pada tahun 2011. indeks gini meningkat pada
tahun 2014 sebesar 0,36 termasuk dalam kategori sedang dengan capaian
berada diantara 0,3 hingga 0,4. perkembangan indeks gini mengalami penurunan
pada tahun 2015 menjadi sebesar 0,35. selengkapnya dapat dilihat pada gambar
2.6.
Sumber: BPS , 2016
Gambar 2.6 Perkembangan Indeks Gini Kota Surakarta tahun 2011-2015
Posisi relatif indeks gini Kota Surakarta tahun 2015 sebesar 0,35 berada di
bawah rata-rata Jawa Tengah sebesar 0,38 dan Nasional sebesar 0,41. Namun
dibandingkan kota lainnya di Jawa Tengah, indeks gini Kota Surakarta masih
lebih tinggi jika dibandingkan Kota Magelang, Kota Semarang dan Kota
Pekalongan, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.7.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-11
Sumber: BPS , 2016
Gambar 2.7 Posisi Relatif Indeks Gini Kota Surakarta dan Kota Lainnya di Jawa Tengah Tahun 2015
2.1.7. Indeks Pembangunan Manusia
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting
untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup
manusia (masyarakat/penduduk). Besarnya nilai IPM dapat menentukan
peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara. Pada tahun 2012
hingga 2016 IPM Kota Surakarta mengalami peningkatan tiap tahunnya.
IPM Kota Surakarta pada tahun 2012 adalah sebesar 78,44 meningkat
menjadi 80,76 pada tahun 2016. Kondisi tersebut menunjukan kategori tinggi
karena sudah berada di atas angka 80. Pada Tahun 2016 IPM Kota
Surakarta menunjukkan kondisi yang sangat baik di Provinsi Jawa Tengah
dengan lebih tinggi dari rata-rata Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016
sebesar 69,98 dan begitu pula denga Nasional sebesar 70,18, secara rinci
dapat dilihat pada Gambar 2.8.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-12
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.8 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2012-2016
IPM Kota Surakarta dibandingkan dengan Kota lain di Jawa Tengah
tahun 2016 pada Gambar 2.9, ditunjukkan pada kondisi terbaik ketiga
setelah Kota Salatiga dan Kota Semarang. Hal tersebut menunjukkan
kualitas pembangunan manusia di Kota Surakarta termasuk berkinerja baik.
Perbandingan IPM Kota Surakarta pada tahun 2015 dapat dilihat pada
Gambar 2.9.
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.9 Posisi Relatif Indeks Pembangunan Manusia Kota Surakarta dengan Kota Lainnya di Jawa Tengah Tahun 2016
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-13
IPM diukur menggunakan beberapa beberapa indikator pembentuk
IPM, meliputi Angka Harapan Hidup, Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-
rata Lama Sekolah, dan Pengeluaran Per Kapita dengan uraian di bawah ini:
a. Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup saat lahir sebagai rata-rata perkiraan
banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. Angka
harapan hidup mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat.
Perkembangan Angka Harapan Hidup Kota Surakarta pada tahun 2012
hingga tahun 2016 terus mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2012
sebesar 76,93 tahun dan pada tahun 2016 menjadi sebesar 77,03 tahun.
Kondisi tersebut relevan terhadap perkembangan angka harapan hidup
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional, secara rinci dapat dilihat pada
Gambar 2.10.
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.10 Perkembangan Angka Harapan Hidup Kota Surakarta Tahun 2012-2016 (Tahun)
Posisi relatif Angka Harapan Hidup Kota Surakarta pada tahun
2016 sebesar 77,03 tahun berada di atas capaian Provinsi Jawa Tengah
sebesar 74,02 tahun serta merupakan tertinggi ke dua setelah Kota
Semarang dibandingkan kota lainnya di Jawa Tengah, secara rinci dapat
dilihat pada Gambar 2.11.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-14
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.11 Posisi Relatif Angka Harapan Hidup Kota Surakarta dan Kota Lain di Jawa Tengah Tahun 2016 (Tahun)
b. Harapan Lama Sekolah
Untuk angka harapan lama sekolah yang merupakan lamanya
sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada
umur tertentu di masa mendatang. Harapan lama sekolah digunakan
untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai
jenjang. Harapan lama sekolah dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena
mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar.
Perkembangan Harapan Lama Sekolah Kota Surakarta pada tahun
2012 hingga tahun 2016 terus mengalami kenaikan, yaitu pada tahun
2012 sebesar 13,50 tahun dan pada tahun 2016 menjadi sebesar 14,50
tahun. Kondisi tersebut relevan terhadap perkembangan Harapan Lama
Sekolah Provinsi Jawa Tengah dan Nasional, secara rinci dapat dilihat
pada Gambar 2.12.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-15
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.12 Perkembangan Harapan Lama Sekolah Kota Surakarta Tahun 2012-2016 (Tahun)
Posisi relatif Harapan Lama Sekolah Kota Surakarta pada tahun
2016 sebesar 14,50 tahun berada di atas capaian Provinsi Jawa Tengah
sebesar 12,45 tahun, namun masih rendah dibandingkan Kota Salatiga
dan Kota Semarang, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.13.
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.13 Posisi relatif Harapan Lama Sekolah Kota Surakarta dan Kota Lainnya di Jawa Tengah Tahun 2016 (Tahun)
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-16
c. Rata-rata lama sekolah
Pada rata-rata lama sekolah, di Kota Surakarta sudah mencapai
10,37 tahun pada tahun 2016. Rata-rata lama sekolah ini sebagai jumlah
tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal.
Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kota Surakarta pada tahun
2012 hingga tahun 2016 terus mengalami kenaikan namun tidak begitu
siginifikan, yaitu pada tahun 2012 sebesar 10,11 tahun dan pada tahun
2016 menjadi sebesar 10,37 tahun. Kondisi ini relevan dan jauh lebih
tinggi terhadap perkembangan rata-rata capaian Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.14.
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.14 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Kota Surakarta Tahun 2012-2016 (Tahun)
Sedangkan posisi relatif Rata-Rata Lama Sekolah Kota Surakarta
pada tahun 2016 sebesar 10,37 tahun merupakan tertinggi ke dua setelah
Kota Semarang dibandingkan kota lainnya di Jawa Tengah, secara rinci
dapat dilihat pada Gambar 2.15.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-17
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.15 Posisi Relatif Rata-Rata Lama Sekolah Kota Surakarta dan Kota Lainnya di Jawa Tengah Tahun 2016 (Tahun)
d. Pengeluaran per Kapita
Pengeluaran per kapita menunjukkan bahwa semakin
meningkatnya daya beli masyarakat sebagai simbol kesejahteraan
masyarakat juga semakin baik. Perkembangan Pengeluaran Per Kapita
Kota Surakarta pada tahun 2012 hingga tahun 2016 terus mengalami
kenaikan, yaitu pada tahun 2012 sebesar Rp. 12.680 ribu dan pada
tahun 2016 menjadi sebesar Rp. 13.900 ribu. Kondisi ini relevan dan
jauh lebih tinggi terhadap perkembangan rata-rata Pengeluaran Per
Kapita Provinsi Jawa Tengah dan Nasional, secara rinci dapat dilihat
pada Gambar 2.16.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-18
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.16 Perkembangan Perngeluaran Per Kapita Kota Surakarta Tahun 2012-2016 (Ribu Rupiah)
Capaian pengeluaran per kapita Kota Surakarta pada tahun 2016
sebesar Rp. 13.900 ribu masih lebih rendah dibandingkan Kota Salatiga
sebesar Rp.14.811 ribu dan Kota Semarang sebesar Rp.13.900, namun
masih lebih tinggi dari 3 (tiga) kota lainnya di Jawa Tengah,
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.17.
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2016
Gambar 2.17 Posisi Relatif Pengeluaran Per Kapita Kota Surakarta dan Kota Lainnya di Jawa Tengah Tahun 2016 (Ribu Rupiah)
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-19
2.2. Kondisi Kemiskinan Multidimensi
Kondisi kemiskinan multidimensi di Kota Surakarta dikategorikan menjadi
2 (dua), yaitu kemiskinan konsumsi dan kemiskinan non konsumsi. Indikator
kemiskinan konsumsi meliputi, yaitu 1) Persentase Penduduk Miskin (P0); 2)
Jumlah Penduduk Miskin; 3) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1); 4) Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2). Sedangkan indikator kemiskinan non konsumsi,
meliputi dikelompokkan menjadi 5 (lima) bidang, yaitu ketenagakerjaan,
kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan dan infrastruktur dasar, secara rinci
seperti dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Perincian Bidang dan Indikator Utama Kondisi Kemiskinan
No Bidang Indikator Utama
A. Kemiskinan Konsumsi 1. Persentase Penduduk Miskin (P0)
2. Jumlah Penduduk Miskin
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
4. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
B. Kemiskinan Non
Konsumsi
1. Ketenagakerjaan 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
2. Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja
3. Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk
usia 15 tahun ke atas
4. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri
dan pekerja bebas keluarga terhdap total
kesempatan kerja
5. Kontribusi perempuan dalam pekerjaan
upahan di sektor non pertanian
2. Kesehatan 1. Angka Kematian Bayi (AKB)
2. Angka Kematian Balita (AKBA)
3. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
4. Prevalensi Balita Kekurangan Gizi
a. Gizi Buruk
b. Gizi Kurang
5. Proporsi anak berusia 1 tahun diimunisasi
campak
6. Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga
kesehatan terlatih
7. Cakupan pelayanan antenatal (K4)
8. Angka pemakaian kontrasepsi/ Contraceptive
Prevalence Rate (CPR) pada perempuan
menikah usia 15-49 tahun
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-20
No Bidang Indikator Utama
9. Tingkat kelahiran pada remaja per 1.000
perempuan usia 15-19 tahun
10. Unmetneed KB
11. Prevalensi HIV pada penduduk usia 15-24
tahun
12. Angka penemuan kasus malaria per 1.000
penduduk
13. Angka kejadian tubeculosis per 100.000
penduduk
14. Proporsi kasus tuberculosis yang
disembuhkan melalui DOTS
15. Angka kematian DBD
3. Pendidikan 1. Angka Partisipasi Murni (APM)
a. APM SD/MI sederajat
b. APM SMP/MTs sederajat
c. APM SMA/MA sederajat
2. Angka Partisipasi Kasar (APK)
a. APK SD/MI sederajat
b. APK SMP/MTs sederajat
c. APK SMA/MA sederajat
3. Angka Melek Huruf
4. Rata-Rata Lama Sekolah
5. Rasio APM Laki-laki /Perempuan
a. SD/MI sederajat
b. SMP/MTs sederajat
c. SMA/MA sederajat
6. Rasio melek huruf laki-laki terhadap
perempuan pada kelompok usia 15-24 tahun
7. Proporsi kursi yang diduduki perempuan di
DPRD Provinsi
4. Infrastruktur Dasar 1. Akses sanitasi layak
2. Akses air minum layak
a. Perkotaan
b. Perdesaan
3. Proporsi rumah tangga dengan kepemilikan
hak atas rumah/tempat tinggal
4. Proporsi rumah tidak layak huni
5. Rasio elektrifikasi
5. Ketahanan Pangan 1. Perkembangan harga beras
2. Produksi beras
3. Harga bahan kebutuhan pokok utama
4. Proporsi penduduk dengan asupan kalori di
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-21
No Bidang Indikator Utama
bawah tingkat konsumsi minimum
a. Kurang dari 1.400 kkal/kapita/hari
b. Kurang dari 2.000 kkal/kapita/hari Sumber: Buku Panduan Penanggulangan Kemiskinan TNP2K,Tahun 2014, diolah
Evaluasi kinerja program penanggulangan kemiskinan sebagaimana
tertuang dalam SPKD Kota Surakarta Tahun 2016-2021 dilakukan melalui
pengukuran kinerja berdasarkan target dan realisasi dengan satuan pengukuran
dalam bentuk persentase. Secara umum, persentase pencapaian kinerja
pembangunaan daerah dihitung dengan rumus yang hasilnya mengandung
pengertian bahwa semakin tinggi persentase menggambarkan pencapaian
kinerja yang semakin baik. Namun demikian, dalam pengukuran ini diperhatikan
pula karakteristik indikator, mencakup tiga kondisi yang berbeda dan harus
diperhatikan dalam pengukuran kinerja. Kondisi tersebut yaitu:
1) Semakin tinggi angka persentase menunjukkan pencapaian kinerja dan
kondisi yang semakin baik (positif), maka digunakan rumus:
Untuk melakukan interpretasi terhadap keseluruhan hasil pengukuran
kinerja penanggulangan kemiskinan Kota Surakarta dalam SPKD, maka
digunakan 3 (tiga) kriteria yaitu tercapai/melampaui, akan tercapai, dan
perlu upaya keras, dengan penjelasan sebagaimana Tabel 2.7.
Tabel 2.7.
Kriteria I Interpretasi Hasil Evaluasi Kinerja SPKD Kota Surakarta Tahun 2016-2021
No Simbol Status Evaluasi Kinerja Kriteria Status Evaluasi
Kinerja Keterangan
1
Tercapai/Melampaui Apabila persentase capaian
kinerja s/d tahun 2017
dibandingkan dengan target
tahun 2017 sebesar ≥ 100%
Dasar perhitungan
yang digunakan
adalah rata-rata
persentase target
kinerjas/d tahun
2017 dibandingkan
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-22
No Simbol Status Evaluasi Kinerja Kriteria Status Evaluasi
Kinerja Keterangan
2
Akan Tercapai Apabila persentase capaian
kinerja s/d tahun 2017
dibandingkan dengan target
tahun 2017 sebesar 75% s/d
<100%
dengan target tahun
2017 sebesar ≥
75,00%
3
Perlu upaya keras Apabila persentase
capaian kinerja s/d tahun
2017 dibandingkan
dengan target tahun 2017
sebesar <75%
2) Semakin tinggi angka persentase menunjukkan pencapaian kinerja kondisi
yang semakin buruk (negatif) , maka digunakan rumus:
Sedangkan untuk kondisi pada poin ini, interpretasi terhadap keseluruhan
hasil pengukuran kinerja penanggulangan kemiskinan Kota Surakarta
dalam SPKD, dijelaskan sebagaimana Tabel 2.8.
Tabel 2.8.
Kriteria II Interpretasi Hasil Evaluasi Kinerja SPKD Kota Surakarta Tahun 2016-2021
No Simbol Status Evaluasi Kinerja Kriteria Status Evaluasi
Kinerja Keterangan
1
Tercapai/Melampaui Apabila persentase
capaian kinerja s/d tahun
2017 dibandingkan
dengan target tahun 2017
sebesar ≥ 100%
Dasar perhitungan
yang digunakan
adalah rata-rata
persentase target
kinerja s/d tahun
2017 dibandingkan
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-23
No Simbol Status Evaluasi Kinerja Kriteria Status Evaluasi
Kinerja Keterangan
2
Akan Tercapai Apabila persentase capaian
kinerja s/d tahun 2017
dibandingkan dengan target
tahun 2017 sebesar 75% s/d
<100%
dengan target tahun
2017 lebih besar dari
atau sama dengan
75%
3
Perlu upaya keras Apabila persentase capaian
kinerja s/d tahun 2017
dibandingkan dengan target
tahun 2017 sebesar <75%
3) Untuk target indikator yang bersifat kumulatif dilakukan perhitungan
pencapaian kinerja dengan rumus yang sama dengan poin 1, yaitu:
Interpretasi terhadap keseluruhan hasil pengukuran kinerja
penanggulangan kemiskinan, dijelaskan sebagaimana Tabel 2.9.
Tabel 2.9.
Kriteria III Interpretasi Hasil Evaluasi Kinerja SPKD Kota Surakarta Tahun 2016-2021
No Simbol Status Evaluasi Kinerja Kriteria Status Evaluasi
Kinerja Keterangan
1
Tercapai/Melampaui Apabila persentase capaian
kinerja s/d tahun 2017
dibandingkan dengan target
tahun 2017 sebesar ≥ 100%
Dasar perhitungan
yang digunakan
adalah rata-rata
persentase target
kinerja s/d tahun
2017dibandingkan
dengan target tahun
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-24
No Simbol Status Evaluasi Kinerja Kriteria Status Evaluasi
Kinerja Keterangan
2
Akan Tercapai Apabila persentase capaian
kinerja s/d tahun 2017
dibandingkan dengan target
tahun 2017 lebih besar dari
35% sampai dengan kurang
dari 100%
2017 sebesar
≥35%
3
Perlu upaya keras Apabila persentase
capaian kinerja s/d tahun
2017 dibandingkan
dengan target tahun 2017
sebesar ≤35%
2.2.1. Kondisi Kemiskinan Konsumsi
1. Persentase Penduduk Miskin
Perkembangan persentase penduduk miskin Kota Surakarta pada
tahun 2012 hingga tahun 2016 terus mengalami penurunan, yaitu pada
tahun 2012 sebesar 12,01% dan pada tahun 2016 menjadi sebesar 10,88%
atau terjadi penurunan sebesar 1,13%. Perkembangan persentase
penduduk miskin Kota Surakarta relevan dengan Jawa Tengah dan
Nasional yang juga mengalami penurunan capaian persentase kemiskinan
pada periode yang sama. Secara rinci dapat dilihat pada gambar 2.18
berikut.
Sumber: BPS, 2017
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-25
Gambar 2.18 Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Kota Surakarta Tahun 2012-2016 (%)
Posisi relatif persentase penduduk miskin Kota Surakarta pada
than 2016 dapat ditunjukkan pada gambar 2.19 berikut.
Sumber: BPS, 2017
Gambar 2.19 Posisi relatif Persentase Penduduk Miskin Kota Surakarta tahun 2016 (%)
Persentase penduduk miskin Kota Surakarta pada tahun 2016
sebesar 10,88% termasuk dalam kelompok persentase penduduk miskin
rendah yaitu, Kabupaten/Kota yang berada di bawah capaian Provinsi
Jawa Tengah sebesar 13,27% dan Nasional sebesar 10,70% dimana jika
dibandingkan dengan Kabupaten/Kota Lainnya Kota Surakarta
menempati posisi 11 terendah.
2. Jumlah Penduduk Miskin
Perkembangan jumlah penduduk miskin Kota Surakarta pada
tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami penurunan, kecuali pada
tahun terakhir yang mengalami peningkatan berbeda dengan kondisi
perkembangan persentase penduduk miskin yang justru selalu
mengalami penurunan. Jumlah penduduk miskin Kota Surakarta tahun
2012 sampai dengan tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 4,8 ribu jiwa.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-26
Sumber: BPS, 2017
Gambar 2.20 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kota Surakarta Tahun 2012-2016
Sedangkan posisi relatif jumlah penduduk miskin Kota Surakarta
tahun 2016 sebanyak 55.900 jiwa masih lebih tinggi dibandingkan 4 Kota,
yaitu Kota Salatiga (9,7 ribu), Kota Magelang (10,6 ribu jiwa), Kota Tegal
(20,3 ribu jiwa) dan Kota Pekalongan (23,6 ribu jiwa), namun masih lebih
rendah dibandingkan 30 Kabupaten/Kota, secara rinci dapat dilihat pada
gambar 2.21 berikut.
Sumber: BPS, 2017
Gambar 2.21 Posisi relatif Jumlah Penduduk Miskin Kota Surakarta pada tahun 2016
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-27
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Surakarta
pada tahun 2012 hingga tahun 2016 ditunjukkan pada gambar 2.22 berikut.
Sumber: BPS, 2017
Gambar 2.22 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Surakarta Tahun 2012-2016
Pada gambar diatas ditunjukkan bahwa selama kurun waktu lima
tahun, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Surakarta terjadi fluktuasi
dancenderung meningkat, yaitu pada tahun 2012 sebesar 1,33 dan pada
tahun 2013 turun menjadi sebesar 1,63, dan pada tahun 2016 menjadi
sebesar 1,34. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran
penduduk miskin cenderung semakin menjauhi Garis Kemiskinan (negatif).
Sedangkan posisi relatif Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota
Surakarta pada tahun 2016 dapat ditunjukkan pada gambar 2.23 berikut.
Sumber: BPS, 2017
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-28
Gambar 2.23 Posisi relatif Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Surakarta Tahun 2016
Gambar diatas menunjukkan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Kota Surakarta pada tahun 2016 sebesar 1,34 termasuk dalam kelompok
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) rendah yaitu, Kabupaten/Kota yang
berada di bawah capaian Provinsi Jawa Tengah sebesar 2,37 dan
Nasional sebesar 1,74.
4. Indeks Keparahan kemiskinan (P2)
Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Surakarta
tahun 2012 hingga tahun 2016 terjadi fluktuasi dan cenderung meningkat,
yaitu pada tahun 2012 sebesar 0,28 dan pada tahun 2016 menjadi sebesar
0,35. Hal ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk
miskin semakin melebar (negatif) ditunjukkan pada gambar 2.24 berikut.
Sumber: BPS, 2017
Gambar 2.24 Grafik Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Surakarta Tahun 2012-2016 (indeks)
Sedangkan posisi relatif Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota
Surakarta pada tahun 2016 dapat ditunjukkan pada gambar 2.25 berikut.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-29
Sumber: BPS, 2017
Gambar 2.25 Posisi Relatif Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Surakarta Periode Maret 2015 (indeks)
Gambar diatas ditunjukkan Indeks Keparahan Kemiskinan Kota
Surakarta pada tahun 2016 sebesar 0,35 termasuk dalam kelompok
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) rendah yaitu, Kabupaten/Kota yang
berada di bawah capaian Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,63 dan
Nasional sebesar 0,44.
5. Capaian dan Target Persentase Penduduk Miskin
Capaian persentase penduduk miskin Kota Surakarta pada tahun 2016
sebesar 10,88% mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 10,89%.
Target pencapaian RPJMD tahun 2017 sebesar 8,99% dibandingkan
capaian tahun 2016 masih sebesar 78,99% dengan status kinerja akan
tercapai, artinya persentase realisasi dibandingkan target sebesar 75% s/d
<100% (perlu hati-hati). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10. Capaian dan Target Persentase Penduduk Miskin
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Persentase Penduduk Miskin (%)
12,01 11,74 10,95 10,89 10,88 N/A 8,99 78,98 Akan
Tercapai
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-30
2.2.2. Kemiskinan Non Konsumsi
1. Dimensi Ketenagakerjaan
Data ketenegakerjaan Kota Surakarta pada tahun 2016 tidak dilakukan
pendataan oleh BPS, sehingga tahun 2016 tidak tersedia data/realisasi
kinerja indikator-indikator dimensi ketenagakerjaan. Sedangkan tahun 2017,
BPS belum dapat merilis data/realisasi kinerjanya hingga akhir tahun
anggaran, sehingga evaluasi kinerja dimensi ketenagakerjaan Kota
Surakarta adalah persentase capaian kinerja tahun 2015 dibandingkan
target tahun 2017. Secara rinci uraian per indikator sebagai berikut:
a. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Capaian TPT Kota Surakarta pada tahun 2015 sebesar 4,53%
telah mencapai target RPJMD tahun 2017 sebesar 5,76%. Status kinerja
Tercapai/Melampaui sebesar 121,35%. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 2.11.
Tabel 2.11. Capaian dan Target Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%)
6,1 7,18 6,08 4,53 N/A N/A 5,76 121,35 Tercapai/Melam
paui Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta
b. Laju Pertumbuhan PDRB Per Tenaga Kerja
Capaian laju pertumbuhan PDRB per tenaga kerja Kota Surakarta
tahun 2015 sebesar 5,44% mengalami penurunan dibandingkan tahun
2014 sebesar 5,7%. Status kinerja Tercapai/Melampui sebesar 137,71%.
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.12.
Tabel 2.12. Capaian dan Target Laju Pertumbuhan PDRB Per Tenaga Kerja
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Laju Pertumbuhan PDRB Per Tenaga Kerja (%)
1,08 4,16 5,7 5,44 N/A N/A 3,95 137,72 Tercapai/Melampaui
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-31
c. Rasio Kesempatan Kerja Terhadap Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas
Kota Surakarta tahun 2015 sebesar 66,95% mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2014 sebesar 64,26%. Status kinerja belum dapat
teridentifikasi. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13. Capaian dan Target Rasio Kesempatan Kerja Terhadap
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Rasio kesempatan Kerja Terhadap Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas (%)
66,21 67,36 64,26 66,95 N/A N/A N/A N/A N/A
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta
d. Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri dan Pekerja Bebas
dan Pekerja Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja
Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri, pekerja bebas dan
pekerja keluarga Kota Surakarta tahun 2015 sebesar 22,55% mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2014 sebesar 28,98%. Status kinerja
Akan Tercapai sebesar 96,57%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel
2.14.
Tabel 2.14. Capaian dan Target Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri
dan Pekerja Bebas Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri dan Pekerja Bebas Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja (%)
27,11 26,16 28,98 22,55 N/A N/A 23,35 96,57 Akan
Tercapai
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-32
e. Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan Upahan di Sektor Non
Pertanian
Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non
pertanian Kota Surakarta tahun 2015 sebesar 69,77% mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2014 sebesar 60,07% atau kinerja
Tercapai/Melampaui sebesar 131,19%. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 2.15.
Tabel 2.15. Capaian dan Target Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan Upahan di Sektor Non Pertanian Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan Upahan di Sektor Non Pertanian (%)
45,71 45,59 60,07 69,77 N/A N/A 45,79 131,19 Tercapai/Melampa
ui
Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surakarta
2. Dimensi Kesehatan
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Capaian AKB Kota Surakarta tahun 2017 sebesar 3,28 per 1.000
KH mengalami penurunan dari tahun 2016 sebesar 3,35 per 1.000 KH.
Status kinerja Perlu Upaya Keras sebesar 74,33%. Secara rinci dapat
dilihat pada tabel 2.16.
Tabel 2.16. Capaian dan Target Angka Kematian Bayi (AKB)
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Kematian Bayi/AKB (Per 1.000 KH)
6,02 3,22 4,79 2,82 3,35 3,28 2,61 74,33 Perlu Upaya Keras
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
b. Angka Kematian Balita (AKBA)
Capaian AKBA Kota Surakarta tahun 2017 sebesar 5,31 per
1.000 KH mengalami kenaikan dari tahun 2017 sebesar 4,12 per 1.000
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-33
KH. Status kinerja Perlu Upaya Keras sebesar 46,09%, secara rinci
dapat dilihat pada tabel 2.17.
Tabel 2.17. Capaian dan Target Angka Kematian Balita (AKBA)
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Kematian Balita/AKBA (Per 1.000 KH)
6,61 4,43 5,3 3,56 4,12 5,31 3,45 46,09 Perlu Upaya Keras
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
c. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
Capaian AKI Kota Surakarta tahun 2017 sebesar 65,39 per
100.000 KH meningkat dari tahun 2016 sebesar 49,6 per 100.000 KH.
Status kinerja Perlu Upaya Keras sebesar 74,92%, secara rinci dapat
dilihat pada tabel 2.18.
Tabel 2.18. Capaian dan Target Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Kematian Ibu Melahirkan/ AKI (Per 1.000 KH)
59,2 30,21 71,35 52,28 40,6 65,39 52,28 74,92 Perlu Upaya Keras
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
d. Prevalensi Balita Kekurangan Gizi
1) Gizi Buruk
Capaian prevalensi balita gizi buruk Kota Surakarta tahun
2017 sebesar 0% sama dengan tahun tahun 2016 sebesar 0% dan
telah mencapai target RPJMD tahun 2017 sebesar 0,01%, secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 2.19.
Tabel 2.19. Capaian dan Target Prevalensi Balita Gizi Buruk
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Prevalensi Balita Gizi Buruk (%)
0 0 0 0 0 0 0,01 200
Tercapai/ Melampaui
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-34
2) Gizi Kurang
Capaian prevalensi balita gizi kurang Kota Surakarta tahun
2017 sebesar 1,55% meningkat dari capaian tahun 2016 sebesar
1,42%. Status kinerja Tercapai/Melampaui sebesar 118,42%. secara
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.20.
Tabel 2.20. Capaian dan Target Prevalensi Balita Gizi Kurang
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Prevalensi Balita Gizi Kurang (%)
3,45 3,72 2,58 1,95 1,42 1,55 1,9 118,42 Tercapai/ Melampaui
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
e. Proporsi Anak Berusia 1 Tahun Diimunisasi Campak
Capaian proporsi anak berusia 1 tahun diimunisasi campak Kota
Surakarta tahun 2017 sebesar 57,70% menurun dari capaian tahun 2016
sebesar 99%. Status kinerja Perlu Upaya Keras sebesar 58,88%, secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 2.21.
Tabel 2.21. Capaian dan Target Proporsi Anak Berusia 1 Tahun
Diimunisasi Campak Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Proporsi Anak Berusia 1 Tahun Diimunisasi Campak (%)
97,56 95,5 96,36 94,24 99 57,70 98 58,88 Perlu Upaya Keras
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
f. Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih
Capaian proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan
terlatih Kota Surakarta tahun 2015 sebesar 100% telah mencapai target
RPJMD 2015 sebesar 100%, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.22.
Tabel 2.22. Capaian dan Target Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga
Kesehatan Terlatih Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-35
Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih (%)
100 100 94,5 100 100 100 93,5 106,95 Tercapai/ Melampaui
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
g. Cakupan Pelayanan Antenatal (K4)
Cakupan pelayanan antenatal/K4 Kota Surakarta tahun 2017
sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2016 sebesar 100%. Status
kinerja Tercapai/Melampaui sebesar 100%. Secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 2.23.
Tabel 2.23.
Capaian dan Target Cakupan Pelayanan Antenatal (K4) Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Cakupan Pelayanan Antenatal/K4 (%)
97,62 97,73 96,58 92,74 100 100 100 100 Tercapai/ Melampaui
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
h. Angka Pemakaian Kontrasepsi/Contraceptive Prevalence Rate (CPR)
Pada Perempuan Menikah Usia 15-49 Tahun
Capaian CPR pada perempuan menikah usia 15-49 tahun Kota
Surakarta tahun 2015 sebesar 66,83% mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2014 sebesar 77,76%. Capaian tahun 2016 dan
tahun 2017 belum teridentifikasi. Status kinerja Tercapai/Melampaui
sebesar 290,57%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.24.
Tabel 2.24. Capaian dan Target Angka Pemakaian Kontrasepsi/Contraceptive
Prevalence Rate (CPR) Pada Perempuan Menikah Usia 15-49 Tahun Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Pemakaian Kontrasepsi/Contraceptive Prevalence Rate (CPR) Pada Perempuan Menikah Usia
78,72 77,93 77,76 66,83 N/A N/A 23 290,57 Tercapai/
Melampaui
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-36
15-49 Tahun (%)
Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surakarta
i. Tingkat Kelahiran Pada Remaja Perempuan Usia 15-19 Tahun
Capaian tingkat kelahiran pada remaja perempuan usia 15-19
tahun Kota Surakarta tahun 2015 sebesar 9,7 per 1.000 perempuan usia
15-19 tahun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 sebesar
10,08 per 1.000 perempuan usia 15-19. Data tahun 2016 dan tahun
2017 belum teridentifikasi sehingga status kinerja pun demikian. Secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 2.25.
Tabel 2.25.
Capaian dan Target Tingkat Kelahiran Pada Remaja Per 1.000 Perempuan Usia 15-19 Tahun
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tingkat Kelahiran Pada Remaja Perempuan Usia 15-19 Tahun (Per 1.000 Perempuan Usia 15-19 Tahun) (Per 1.000 perempuan)
10,67 10,26 10,08 9,7 N/A N/A N/A N/A N/A
Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surakarta
j. Unmet need KB
Capaian unmetneed KB Kota Surakarta tahun 2015 sebesar
10,7% mengalami penurunan dari tahun 2014 sebesar 11,01%. Data
tahun 2016 dan tahun 2017 belum teridentifikasi. Status kinerja
Tercapai/Terlampui sebesar 200%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel
2.26.
Tabel 2.26.
Capaian dan Target Unmet need KB Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Unmet need KB (%)
10,23 10,56 11,02 10,7 N/A N/A 10,43 200 Tercapai/
Melampaui
Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surakarta
k. Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1.000 Penduduk
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-37
Angka penemuan kasus malaria Kota Surakarta tahun 2015
sebesar 0 per 1.000 penduduk atau telah mencapai target pembangunan
daerah, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.27.
Tabel 2.27.
Capaian dan Target Angka Penemuan Kasus Malaria Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Penemuan Kasus Malaria (Per 1.000 Penduduk)
0 0 0 0 0 0 0 0 Tercapai/
Melampaui
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
l. Angka Penemuan Kasus Baru TB/CNR
Angka penemuan kasus baru TB/CNR Kota Surakarta tahun 2017
sebesar 29,76 per 100.000 penduduk menurun dari 2016 sebesar 31,83
per 100.000 penduduk. Status kinerja Tercapai/Melampaui sebesar
176%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.28.
Tabel 2.28.
Capaian dan Target Angka Penemuan Kasus Baru TB/CNR Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Penemuan Kasus Baru TB/CNR (per 100.000 penduduk)
102 121,4 105,6 126,25 31,83 29,76 124 176,00 Tercapai/
Melampaui
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
m. Proporsi Kasus Tuberculosis yang Disembuhkan Melalui DOTS
Proporsi kasus tuberculosis yang disembuhkan melalui DOTS
Kota Surakarta tahun 2017 sebesar 57,85% menurun dari capaian target
tahun 2016 sebesar 96,69%. Target tahun 2017 sebesar 95,21%. Status
kinerja Perlu Upaya Keras sebesar 60,76%. Secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 2.29.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-38
Tabel 2.29.
Capaian dan Target Proporsi Kasus Tuberculosis yang Disembuhkan Melalui DOTS Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Proporsi Kasus Tuberculosis yang Disembuhkan Melalui DOTS (%)
95,35 90,96 84,2 93,7 96,69 57,85 95,21 60,76 Tercapai/ Melampa
ui
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
n. Angka kematian DBD
Capaian angka kematian DBD Kota Surakarta tahun 2017
sebesar 0,58% menurun dari capaian tahun 2016 sebesar 2%. Target
kinerja tahun 2017 1%. Status kinerja Tercapai/Melampaui sebesar
142%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.30.
Tabel 2.30.
Capaian dan Target Angka kematian DBD Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka kematian DBD
6,67 2,66 1,56 1,9 2 0,58 1 142,00 Tercapai/ Melampa
ui Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
o. Angka Morbiditas
Capaian angka morbiditas Kota Surakarta tahun 2017 sebesar
30,78% mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 sebesar
35,82%. Target kinerja tahun 2017 belum teridentifikasi sehingga status
kinerja pun demikian. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.31.
Tabel 2.31.
Capaian dan Target Angka Morbiditas Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Morbiditas (%)
16,34 7,93 7,27 17,35 35,82 30,78 N/A N/A N/A
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-39
3. Dimensi Pendidikan
Data dimensi pendidikan Kota Surakarta pada tahun 2017 belum dapat dirilis
data/realisasi kinerjanya hingga akhir tahun anggaran oleh BPS, sehingga
evaluasi kinerja dimensi pendidikan Kota Surakarta adalah persentase realisasi
kinerja tahun 2016 dibandingkan target tahun 2017. Secara rinci uraian per
indikator sebagai berikut:
a. Angka Partisipasi Murni (APM)
1) APM SD/MI sederajat
Capaian APM SD/MI sederajat Kota Surakarta tahun 2016
sebesar 98,91% akan mencapai target RPJMD tahun 2017 sebesar
98,26% atau dengan kinerja sebesar 100,66%. Secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 2.32.
Tabel 2.32.
Capaian dan Target APM SD/MI sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
APM SD/MI sederajat (%)
95,24 96,84 96,95 95,96 98,91 N/A 98,26 100,66
Tercapai/Melampa
ui Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
2) APM SMP/MTs sederajat
Capaian APM SMP/MTs sederajat Kota Surakarta tahun 2016
sebesar 81,28% akan mencapai target RPJMD tahun 2017 sebesar
90,8% atau dengan kinerja sebesar 89,52%, kondisi ini menunjukkan
masih terdapat anak pada jenjang pendidikan SMP/MTs dengan usia
diluar usia ideal 13-15 tahun, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.33.
Tabel 2.33.
Capaian dan Target APM SMP/MTs sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
APM SMP/MTs sederajat (%)
82,03 87,92 83,9 77,21 81,28 N/A 90,8 89,52 Akan
Tercapai
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-40
3) APM SMA/MA sederajat
Capaian APM SMA/MA sederajat Kota Surakarta tahun 2016 sebesar
63,49% akan mencapai target RPJMD tahun 2017 sebesar 72,68%
atau dengan kinerja sebesar 87,36%, kondisi ini menunjukkan masih
terdapat anak pada jenjang pendidikan SMA/Ma dengan usia diluar
usia ideal 16-18 tahun, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.34.
Tabel 2.34.
Capaian dan Target APM SMA/MA sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
APM SMA/MA sederajat (%)
52,48 60,48 63,87 69,94 63,49 N/A 72,68 87,36 Akan
Tercapai
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
b. Angka Partisipasi Kasar (APK)
1) APK SD/MI sederajat
Capaian APK SD/MI sederajat Kota Surakarta tahun 2016
sebesar 109,8% akan mencapai target RPJMD tahun 2017 sebesar
105% atau dengan kinerja sebesar 104,57%, secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 2.35.
Tabel 2.35.
Capaian dan Target APK SD/MI sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
APK SD/MI sederajat (%)
107,97 104,02 105,47 104,28 109,8 N/A 105 104,57 Tercapai/Melampaui
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
2) APK SMP/MTs sederajat
Capaian APK SMP/MTs sederajat Kota Surakarta tahun 2016
sebesar 88,54% akan mencapai target RPJMD tahun 2017 sebesar
103,32% atau dengan kinerja sebesar 82,08%, kondisi ini menunjukkan
bahwa terdapat anak usia 13-15 tahun masih bersekolah pada jenjang
pendidikan SD/MI dan masih bersekolah pada jenjang SMA/MA, secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 2.36.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-41
Tabel 2.36.
Capaian dan Target APK SMP/MTs sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
APK SMP/MTs sederajat (%)
98,82 95,25 93,31 88,54 84,81 N/A 103,32 82,08 Akan
Tercapai
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
3) APK SMA/MA sederajat
Capaian APK SMA/MA sederajat Kota Surakarta tahun 2016
sebesar 110,64% mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015
sebesar 74,67% atau dengan kinerja sebesar 126,46. Secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 2.37.
Tabel 2.37.
Capaian dan Target APK SMA/MA sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
APK SMA/MA sederajat (%)
65,4 65,1 71,25 74,67 110,64 N/A 87,49 126,46 Tercapai/Melampaui
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
c. Angka Putus Sekolah (APtS)
1) SD/MI sederajat
Capaian APtS SD/MI sederajat Kota Surakarta tahun 2016
sudah mencapai sebesar 0% sesuai dengan tujuan pembangunan
daerah, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.38.
Tabel 2.38.
Capaian dan Target APtS SD/MI sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
APtS SD/MI sederajat (%)
0 0 0 0 0,001 N/A 0,03 196,67 Tercapai/Melampaui
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
2) SMP/MTs sederajat
Capaian APtS SMP/MTs sederajat Kota Surakarta tahun 2015
sudah mencapai sebesar 0% sesuai dengan tujuan pembangunan
daerah, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.39.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-42
Tabel 2.39.
Capaian dan Target APtS SMP/MTs sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
APtS SMP/MTs sederajat (%)
0 0 0 0 0,001 N/A 0,22 199,55 Tercapai/Melampaui
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
3) SMA/MA sederajat
Capaian APtS SMA/MA sederajat Kota Surakarta tahun 2016
sebesar 0,14% dari rencana pencapaian target RPJMD tahun 2017
sebesar 0,13% atau dengan kinerja sebesar 92,31%. Secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 2.40.
Tabel 2.40.
Capaian dan Target APtS SMA/MA sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
APtS SMA/MA sederajat (%)
1,83 1,86 2,44 2,19 0,14 N/A 0,13 92,31 Akan
Tercapai
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
d. Angka Kelulusan (AK)
1) SD/MI sederajat
Capaian AK SD/MI sederajat Kota Surakarta tahun 2016 sudah
mencapai sebesar 100% sesuai dengan tujuan pembangunan daerah,
secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.41.
Tabel 2.41.
Capaian dan Target AK SD/MI sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
AK SD/MI sederajat (%)
100 97,63 100 100 100 N/A 100 100 Tercapai/Melampaui
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-43
2) SMP/MTs sederajat
Capaian AK SMP/MTs sederajat Kota Surakarta tahun 2016
sudah mencapai sebesar 100% sesuai dengan tujuan pembangunan
daerah, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.42.
Tabel 2.42.
Capaian dan Target AK SMP/MTs sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
AK SMP/MTs sederajat (%)
89,59 86,44 89,46 92 100 N/A 100 100 Tercapai/Melampaui
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
3) SMA/MA sederajat
Capaian AK SMA/MA sederajat Kota Surakarta tahun 2015
sebesar 94% akan mencapai target RPJMD tahun 2016 sebesar 100%
atau dengan kinerja sebesar 94%, secara rinci dapat dilihat pada Tabel
2.43.
Tabel 2.43.
Capaian dan Target AK SMA/MA sederajat Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
AK SMP/MTs sederajat (%)
96,78 97,84 92,18 94 99,9 N/A 99,99 99,91 Akan
Tercapai
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
e. Angka Melek Huruf
Capaian Angka Melek Huruf Kota Surakarta tahun 2017 sebesar
100%, begitu pula pada tahun 2016 capaian sebesar 100%. Target RPJMD
tahun 2017 sebesar 98,18 atau dengan status kinerja Tercapai/Melampaui
sebesar 101,85%. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.44.
Tabel 2.44.
Capaian dan Target Angka Melek Huruf Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Melek Huruf (%)
96,87 96,87 97,62 97,81 100 100 98,18 101,85 Tercapai/Melampaui
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-44
f. Rata-Rata Lama Sekolah
Capaian Rata-Rata Lama Sekolah Kota Surakarta tahun 2016
sebesar 10,37 tahun mengalami peningkatan dari tahun 2016 sebesar
10,36. Akan mencapai target RPJMD tahun 2017 sebesar 10,53 tahun atau
dengan kinerja sebesar 98,48%, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.45.
Tabel 2.45.
Capaian dan Target Rata-Rata Lama Sekolah Kota Surakarta Tahun 2015
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Rata-Rata Lama Sekolah Tahun
10,11 10,25 10,33 10,36 10,37 N/A 10,53 98,48 Akan
Tercapai
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Surakarta
4. Dimensi Infrastruktur Dasar
a. Proporsi Rumah Tangga Dengan Sanitasi Layak
Proporsi rumah tangga dengan sanitasi layak Kota Surakarta tahun
2015 sebesar 83% akan mencapai target RPJMD tahun 2017 sebesar
98,05% atau dengan kinerja sebesar 84,65%, secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 2.46.
Tabel 2.46.
Capaian dan Target Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%)
85,38 82,53 84,19 83 N/A N/A 98,05 84,65 Akan
Tercapai
Sumber: Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Surakarta
b. Cakupan Rumah Tangga Pengguna Air Minum PDAM
Cakupan rumah tangga pengguna air minum PDAM Kota Surakarta
tahun 2016 sebesar 43,76% mengalami penurunan dibandingkan tahun
2015 sebesar 53,76%. Status kinerja belum dapat teridentifikasi. secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 2.47.
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-45
Tabel 2.47.
Capaian dan Target Cakupan rumah tangga pengguna air minum PDAM Kota Surakarta Tahun 2016
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Cakupan rumah tangga pengguna air minum PDAM (%)
50,65 52,09 55,38 53,76 43,75 N/A - - -
Sumber: Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Surakarta
c. Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik
Capaian proporsi rumah tangga dengan akses listrik Kota Surakarta
tahun 2016 sebesar 99,85% mengalami penurunan dibandingkan tahun
2015 sebesar 99,91%. Status kinerja belum dapat teridentifikasikan.
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.48.
Tabel 2.48.
Capaian dan Target Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%)
99,89 99,69 99,85 99,91 99,85 N/A - - -
Sumber: Badan Pusat Statistik
5. Dimensi Ketahanan Pangan
a. Produksi Beras
Produksi beras di Kota Surakarta pada tahun 2016 mencapai
802.800 kg dan pada tahun 2017 (Oktober) masih mencapai 458.000 kg,
dibandingkan targat tahun 2017 sebesar 847.800 kg dengan kinerja
sebesar 54,02%, perlu upaya keras dalam pencapaian target akhir tahun
2017 Target produksi beras tahun 2017 sebesar 847.800 ton atau dengan
kinerja negatif sebesar 10.175 poin, secara rinci dapat dilihat pada Tabel
2.49.
Tabel 2.49.
Capaian dan Target Produksi Beras Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Produksi Beras (ton)
- - - - 802.800 458.000 847.800 54,02 Perlu Upaya Kerasi
Sumber: Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-46
b. Kebutuhan dan ketersediaan Bahan Pangan Pokok Strategis
Perkembangan kebutuhan dan ketersediaan bahan pangan pokok
strategis di Kota Surakarta tahun 2017 dibandingkan target tahun 2017,
diketahui bahwa Komoditas kedelai, gula pasir, daging sapi, susu, dan
cabe merah besar diperoleh status perlu upaya keras dalam pencapaian
target antara kebutuhan dan ketersediaan bahan pangan pokok strategis.
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.50.
Tabel 2.50.
Capaian dan Target Kebutuhan dan ketersediaan Bahan Pangan Pokok Strategis Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator
Outcome
Capaian Target
2017 Kinerja Status
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1) Beras
C4 121,44 176,91 167,80 53,08 151,67 157,34 145,54 108,11
Tercapai/
Melampaui
2) Kedelai 107,19 103,40 4.845,17 13.964,76 12.033,60 117,74 13.251,30 0,89
Perlu Upaya
Keras
3) Terigu 114,81 135,26 3.550,11 965,76 461,52 359,38 469,11 76,61
Akan
Tercapai
4) Gula
Pasir 106,72 109,07 451,26 259,82 304,46 137,25 790,41 17,36
Perlu Upaya
Keras
5) Daging
Sapi 145,17 95,82 925,92 2.615,13 5.091,99 174,25 2.417,78 7,21
Perlu Upaya
Keras
6) Daging
Ayam 112,71 116,05 163,95 183,05 265,32 175,50 162,77 107,82
Tercapai/
Melampaui
7) Susu 124,30 103,04 260,36 311,20 531,43 156,01 582,39 26,79
Perlu Upaya
Keras
8) Telur 137,32 107,92 174,07 570,94 467,67 564,94 448,74 125,89
Tercapai/
Melampaui
9) Minyak
Goreng 136,97 104,72 145,20 149,95 142,88 194,71 138,49 140,59
Tercapai/
Melampaui
10) Ubi 106,80 103,84 104,72 117,58 108,41 549,99 107,29 512,65
Tercapai/
Melampaui
11) Bawang
Putih 118,60 120,27 358,44 1.244,17 788,38 2.236,47 763,23 293,03
Tercapai/
Melampaui
12) Bawang
Merah 137,87 104,90 286,76 815,17 780,08 1.977,70 777,17 254,48
Tercapai/
Melampaui
13) Cabe
Merah
Besar
114,04 101,46 1.034,49 1.907,58 2.178,98 1.020,58 1.779,52 57,35 Perlu Upaya
Keras
Sumber: Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta
c. Harga Bahan Kebutuhan Pokok Utama
Harga bahan kebutuhan pokok utama di Kota Surakarta pada tahun
2017 dibandingkan tahun 2016 terdapat komoditas dengan kondisi akan
tercapai/harga naik tidak signifikan, yaitu komoditas beras IR 64 premium
dan medium, kedelai ex. Impor, tepung terigu protein tinggi dan daging
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-47
ayam ras. Sedangkan komoditas yang tercapai/melampaui/harga turun,
yaitu komoditas cabe merah besar biasa teropong, bawang merah, gula
pasir, minyak goreng curah, daging sapi KW 2, dan telur ayam negeri.
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.51.
Tabel 2.51. Capaian dan Target Harga Bahan Kebutuhan Pokok Utama
Kota Surakarta Tahun 2017
Indikator Outcome
Capaian Target 2017
Kinerja
Status 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1) Beras IR64 Premium
8.754 8.200 9.200 9.880 10.900 11.500 Stabil/
Naik Tidak Signifikan
94,50 Akan
Tercapai
2) Beras IR64 Medium
7.819 8.000 9.200 9.881 9.529 9.694 Stabil/
Naik Tidak Signifikan
98,27 Akan
Tercapai
3) Kedelai Ex,. Impor
7.500 7.500 7.500 7.500 7.198 7.326 Stabil/
Naik Tidak Signifikan
98,22 Akan
Tercapai
4) Cabe Merah Besar Biasa Teropong
17.000 15.000 18.000 20.000 34.667 21.858
Stabil/ Naik Tidak Signifikan
136,95 Tercapai/Melampaui
5) Bawang Merah 18.000 17.000 15.000 25.000 32.349 27.756
Stabil/ Naik Tidak Signifikan
114,20 Tercapai/Melampaui
6) Gula Pasir 10.500 10.500 11.000 11.000 12.967 12.407
Stabil/ Naik Tidak Signifikan
104,32 Tercapai/Melampaui
7) Minyak Goreng Curah
12.763 10.500 10.500 10.000 11.968 11.083 Stabil/
Naik Tidak Signifikan
107,39 Tercapai/Melampaui
8) Tepung Terigu Protein Tinggi
8.000 8.000 8.000 8.000 7.600 7.953
Stabil/ Naik Tidak Signifikan
95,36 Akan
Tercapai
9) Daging Sapi KW 2
95.000 95.000 95.000 95.000 109.762 104.722 Stabil/
Naik Tidak Signifikan
104,59 Tercapai/Melampaui
10) Daging Ayam Ras
63.150 30.000 28.000 30.000 29.262 29.909 Stabil/
Naik Tidak Signifikan
97,79 Akan
Tercapai
11) Telur Ayam Negeri
24.179 30.000 17.000 17.500 19.394 18.253 Stabil/
Naik Tidak Signifikan
105,88 Tercapai/Melampaui
Sumber: Dinas Perdagangan Kota Surakarta
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-48
2.2.3. Ringkasan Kondisi Kemiskinan Multidimensi
Berdasarkan hasil capaian dan target yang teruang didalam dokumen
RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021 serta capaian tahun terakhir
dibandingkan tahun sebelumnya dari kondisi kemiskinan konsumsi maupun non
konsumsi, dari 41 indikator terdapat sebesar 9,76% perlu upaya keras/negatif (4
indikator), 21,95% akan tercapai/hati-hati (9 indikator) dan 56,10%
tercapai/melampaui/positif (23 indikator), dan 12,19% tidak ada target (5
indikator). Secara rinci ringkasan progress kondisi kemiskinan multidimensi Kota
Surakarta dapat dilihat pada Tabel 2.52.
Tabel 2.52. Ringkasan Progress Kondisi Kemiskinan Multidimensi
Kota Surakarta Tahun 2017
No. Kategori Progress Rincian Indikator
1. Perlu upaya keras
(negatif)
(1) Angka Kematian Bayi (AKB)
(2) Angka Kematian Balita (AKBA)
(3) Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
(4) Proporsi Anak Berusia 1 Tahun Diimunisasi
Campak
2. Akan tercapai
(hati-hati)
(1) Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha
Sendiri dan Pekerja Bebas Keluarga
Terhadap Total Kesempatan Kerja
(2) APM SMP/MTs sederajat
(3) APM SMA/MA sederajat
(4) APK SMP/MTs sederajat
(5) APtS SMA/MA sederajat
(6) AK SMA/MA sederajat
(7) Rata-Rata Lama Sekolah
(8) Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi
Layak
(9) Harga bahan kebutuhan pokok utama
komoditas beras IR 64 premium dan
medium, kedelai ex. Impor, tepung terigu
protein tinggi dan daging ayam ras.
3. Tercapai/melampaui
(positif)
(1) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
(2) Laju Pertumbuhan PDRB Per Tenaga Kerja
LP2KD Kota Surakarta Tahun 2017 II-49
No. Kategori Progress Rincian Indikator
(3) Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan
Upahan di Sektor Non Pertanian
(4) Prevalensi Balita Gizi Buruk
(5) Prevalensi Balita Gizi Kurang
(6) Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga
Kesehatan Terlatih
(7) Cakupan Pelayanan Antenatal (K4)
(8) Angka Pemakaian Kontrasepsi/
Contraceptive Prevalence Rate (CPR) Pada
Perempuan Menikah Usia 15-49 Tahun
(9) Unmet need KB
(10) Angka Penemuan Kasus Malaria
(11) Angka Penemuan Kasus Baru TB/CNR
(12) Proporsi Kasus Tuberculosis yang
Disembuhkan Melalui DOTS
(13) Angka kematian DBD
(14) APM SD/MI sederajat
(15) APK SD/MI sederajat
(16) APK SMA/MA sederajat
(17) APtS SD/MI sederajat
(18) APtS SMP/MTs sederajat
(19) AK SD/MI sederajat
(20) AK SMP/MTs sederajat
(21) Angka Melek Huruf
(22) Produksi Beras
(23) Harga bahan kebutuhan pokok utama
komoditas cabe merah besar biasa
teropong, bawang merah, gula pasir,
minyak goreng curah, daging sapi KW 2,
dan telur ayam negeri
4. Tidak Ada Target (1) Rasio Kesempatan Kerja Terhadap
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
(2) Tingkat Kelahiran Pada Remaja Per 1.000