Post on 09-Jun-2019
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar sistem adalah meliputi dari berbagai aspek dan sudut
pandang yang berbeda-beda sesuai dengan keterangan dalam hal-hal yang
berkaitan dengan sistem memiliki ciri dan karakteristik sebagai berikut :
Komponen-komponen atau sub-sub sistem dalam suatu sistem tidak dapat
berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen atau subsistem saling berinteraksi dan
saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran
sistem tersebut dapat tercapai.
2.1.1. Pengertian Sistem
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
tujuan tertentu”menurut Yakub (2012:58).
“Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur,
atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain,
sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan
pemrosesan atau pengolahan yang tertentu” (Moekijat dalam Prasojo, 2011:44).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas mengenai sistem, dapat
disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang
saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yait
5
1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem
sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Yakub, 2012:68).
2. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan
sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. (Yakub, 2012:68).
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:20) sebuah sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai
suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem
memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (Boundary System)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
6
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar
sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat
juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar
tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar yang merugikan
harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan
hidup dari sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface System)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui
penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi
sistem yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input System)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer,
program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
7
6. Pengolahan Sistem (Processing System)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini
akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan
oleh pihak manajemen.
7. Keluaran Sistem (Output System)
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal
lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi
sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3. Klasifikasi sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, menurut
Mulyanto (2009:46), sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
a. Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran
atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem
agama/ teologi.
8
b. Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan
dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem
akuntansi, dan sistem transportasi.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
a. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena
proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya,
sistem rotasi bumi.
b. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang
terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya,
sistem komputer, sistem transportasi.
3. Sistem tertentu (deterministicsystem) dan sistem tak tentu
(probabilisticsystem)
a. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya
dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena
operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.
b. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
Misalnya, sistem persediaan.
4. Sistem Tertutup Dan Sistem Terbuka
a. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan
dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak
ada, yang ada adalah relatif tertutup.
9
b. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan
lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk
subsistem yang lain.
2.1.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem ( SDLC )
1. Pengertian Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC).
SDLC dimulai dari tahun 1960 untuk mengembangkan sistem skala usaha
besar secara fungsional untuk para konglomerat pada zaman itu, sistem-sistem
yang dibangun mengelola informasi kegiatan dn rutinitas dari perusahaan-
perusahaan yang berpotensi memiliki data yang besar dalam perkembangannya.
SDLC adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem
perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang
digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak
sebelumya” menurut Sukamto dan Shalahudin ( 2013:25 )
(Sumber :Sukamto dan Shalahuddin, 2013:25)
Gambar II.1
Software Developement Life Cycle (SDLC)
11
2. Tahapan-tahapan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
Menurut Sukamto dan M. Shalahudin ( 2013 : 28 ) :
a. Tahapan awal yaitu perencanaa (planning).
Adalah menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna (user’s
spesification), studi-studi kelayakan (fasibility study) baik secara
teknik maupun secara teknologi serta penjadwalan suatu proyek sistem
informai atau perangkat lunak pada tahap ini pula, sesuai dengan kakas
(tool) yang penulis gunakan UML.
b. Tahap kedua, adalah tahap analisis (analysis).
Yaitu tahap dimana kita berusaha mengenai segenap permasalahan
yang muncul pada pengguna dengan mendekomposisi dan
merealisasikan use case diagram lebih lanjut, mengenai komponen-
komponen sistem atau perangkat lunak, objek-objeK, hubungan antar
objek dan sebagainya.
c. Tahap ketiga, adalah tahap perencanaan (design).
Dimana penulis mencoba mencari solusi dari permasalahan yang
didapat dari tahap analisis.
d. Tahap keempat.
Adalah tahap implementasi dimana penulis mengimplementasikan
perencanaan sistem ke situasi nyata yaitu dengan pemilihan perangkat
keras dan penyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).
e. Tahap kelima.
12
Adalah tahap pemeliharaan (maintenance) atau perawatan dimana pada
tahap ini mulai dimulainya proses pengoprasian sistem dan jika
diperlukan melakukan perbaikan-perbaikan kecil. Kemudian jika
waktu penggunaan sistem habis, maka akan masuk lagi pada tahap
perencanaan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa System Development Lyfe
Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui
beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan
banyak digunakan adalah waterfall.Beberapa model lain SDLC misalnya fountain,
spiral, rapid, prototyping, incremental, buildfix, dan synchronize&stabilize.
3. Model Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
Dalam perancangan aplikasi pada tugas akhir ini penulis menggunakan
SDLC model Water fall. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:28)
menjelaskan bahwa “model SDLC air terjun (water fall) sering juga disebut model
sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”.
Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan
tahap pendukung (support).
13
2.1.5. SIM (Sistem Informasi Manajemen)
1. Pengertian Informasi
“Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan
cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima” menurut
Sutarman (2012:14).
2. Pengertian Sistem Informasi
“Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan
mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi
untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas
input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)” Menurut Sutarman
(2012:13).
3. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Menurut McLeod dan Schell (2008:40) “Sistem Informasi manajemen
merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai kebutuhan yang serupa”.Informasi tersebut tersedia dalam
bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan outputdari simulasi informasi yang
ada.Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal instansi
atau sub-unit di bawahnya.Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf
lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Menurut McLeod dan Schell (2008:41-43) “SIM menghasilkan informasi
yang dapat dikelompokan menjadi terdapat beberapa karakteristik sistem dalam
SIM, seperti : memiliki elemen – elemen (elements), mempunyai suatu batass
(boundary), memiliki lingkungan luar (environment), memiliki penghubung
14
(interface), mempunyai masukan (input), mempunyai keluaran (output),
mempunyai pengolahan suatu proses (process), dan memiliki objek serta tujuan
yang jelas (objectives and goals)”.
2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2013:3) “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan”.
Baridwan (2009: 4) menyatakan bahwa “sistem informasi akuntansi adalah
suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah,
menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk 2
pengambilan keputusan”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang digunakan oleh
organisasi untuk mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan pihak
manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan perusahaan.
2.1.7. Pengeluaran Barang ATK
Menurut Gie (2007:44) menyatakan bahwa alat tulis kantor merupakan
benda-benda yang dipakai habis dalam pelaksanaan dalam pekerjaan sehari-hari
dari pegawai-pegawai tata usaha. Yang tergolong office supplier (bekal tata usaha)
ini misalnya bolpoin, pensil, tinta, pita mesin tik, kertas blangko, karbon, berkas,
jepitan kertas. Diantara macam-macam perlengkapan tata usaha yang terpakai
15
habis dalam penggunaannya dikantor itu, maka benda-benda yang khusus 1
dipakai untuk tulis menulis seperti kertas, pensil, tinta, dan lain sebagainya itu
keseluruhan disebut keperluan tulis menulis.
Dari definisi di atas dapat kita simpulkan pengeluaran barang ATK sangat
lah besar peranannya untuk suatu perusahaan. Tema yang saya angkat dalam
Tugas Akhir ini ada perancangan sistem informasi pengeluaran barang ATK .
Bagaimana proses nya agar lebih mudah. Karena perusahaan yang saya riset ini
masih menggunakan sistem manual dan saya akan membuatnya terkomputerisasi.
2.1.8. Jurnal
Jurnal menurut Mulyadi (2010:101) “merupakan catatan akuntansi
permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan
perusahaan”. Fungsi jurnal adalah menyediakan catatan yang lengkap dan
permanen dari semua transaksi perusahaan yang di susun dalam urutan kronologis
kejadiannya sebagai referensi di masa mendatang.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools system )
2.2.1. Unfied Modeling Language (UML)
1. Pengertian UML
Beberapa definisi UML (Unified Modelling Language) menurut para ahli
adalah :
Menurut Nugroho (2011:119), menyatakan bahwa: “ Unified Modeling
Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta
mengonstruksikan bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan
16
pemodelan aturan – aturran bisnis. UML merupakan perkakas utama untuk
analisis dan perancangan sistem berorientasi objek. sintesis dari tiga metode
analisis dan perancangan berbasis objek serta ditambah dengan keunggulan
metode-metode berorientasi objek lainnya (Fusion, Shlaer-Mellon, Coad-
Yourdon) yang juga disintesiskan dalam UML menawarkan pendekatan yang
cukup baik dan sudah digunakan di industri parangkat lunak”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013 : 140) Pada perkembangan
teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa yang digunakan untuk
memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu adanya standarisasi agar
orang diberbagai negara dapat mengerti pemodelan perangkat lunak. Seperti yang
kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala untuk menceritakan sebuah ide
dengan tujuan untuk memahami hal yang sama tidaklah mudah, oleh karena itu
diperlukan sebuah bahasa pemodelan perangkat lunak yang dapat dimengerti oleh
banyak orang. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan secara visual
untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari
sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan
komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks
pendukung.
UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan
UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML
paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
2. Diagram UML
Menurut Sukamto dan Shalahhudin (2013:140), UML merupakan bahasa
visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan
17
menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML memiliki 13 macam
diagram. Yaitu :
Sumber : Sukamto dan Salahhudin (2013:140)
Gamba II.2
Diagram UML
Tabel II.1
Diagram UML
No
Diagram
Kegunaan
1 Class Diagram Menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem 2 Object
Diagram
Menggambarkan struktur sistem dari segi
penambahan objek dan jalannya objek dalam
system
18
3 Component
Diagram
Diagram ini dibuat untuk menunjukan organisasi
dan ketergantungan diantara kumpulan komponen
dalam sebuah system
4 Composite
Stuctur
Diagram
Digunakan untuk menggambarkan struktur dari
bagian- bagian yang saling terhubung maupun
mendeskripsikan struktur pada saat berjalan dari
instance yang saling berhubung.
5 Package
Diagram
Menyediakan cara pengumpulan elemen-elemen
yang saling terkait dalam diagram UML
6 Deployment
Diagram
Menunjukan konfigurasi komponen dalam
proses eksekusiaplikasi
7 Use Case
Diagram
Diagram use case merupakan pemodelan untuk
kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat. 8 Activity
Diagram
Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja)
atau menggambarkan aktivitas sebauah sistem atau
proses bisnis
9 State Machine
Diagram
Digunakan untuk menggambarkan perubahan status
atau tansisi status dari sebuah mesin atau system
10 Sequence
Diagram
Menggambarkan kelakuan objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan
massage yang dikirimkan dan diterima antar objek
11 Communication
Diagram
Penederhanaan dari diagram kolaborasi pada UML
versi
1.x jadi diagram communication sudah tidak
muncul lagi pada diagram versi 2.x.
Sumber : Sukamto dan Shalahhudin (2013:142)
Namun dari beberapa komponen diagram di atas kami hanya menggunakan
beberapa diagram, diagram yang digunakan dalam analisa ini, yaitu :
19
a. Activity diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin, ( 2013:161) Diagram aktivitas
atau activity diagram menggambarkan workflow (alirankerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada
pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah
bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan
apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal
berikut:
1) Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
2) Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem / user interface
dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan
antar muka tampilan.
3) Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap
memerlukan sebuah pengujian yang didefinisikan kasus ujinya.
4) Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
Tabel II.2
Simbol-simbol Activiy Diagram
Simbol Deskripsi
Status Awal
Status awal aktivitas sistem,
sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja
20
Percabangan / decision
Asosiasi percabangan dimana
jika ada pilihan aktivitas lebih
dari satu
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan
dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan menjadi
satu
Status Akhir
Status akhir yang dilakukan
sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah
status akhir
Swimline
Memisahkan organisasi bisnis
yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin ( 2013 : 162 )
b. Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin(2013:155) Use case atau
diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yan ada didalam
sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan
fungsi-fungsi itu.
21
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakanorang.
Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yangsalingbertukarpesanantarunitatauaktor.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case.
Tabel II.3
Simbol-simbol use case
Simbol Deskripsi
Aktor
Orang, proses, atau sistemlain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat diluar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri , jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar orang biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda diawal
frase nama aktor.
Use Case
Fungsionalita syang disediakan sistem sebgai
unit-nit yang saling bertukar pesan antar unit
atau aktor; biasanya dinyatakan
denganmenggunakan kata kerja di awal frase
nama use case.
Ekstensi/ extend
Relasi use case tambahan kesebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan.
Include
Relasi use case tambahanke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan
memerlukan use case ini untuk menjalankan
fungsinya atau syarat dijalankan use caseini.
Generalisasi
Disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah
elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen
lainnya
Use case
22
Sumber : Sukamto dan Shalahhuddin (2013:156)
c. Sequence diagram
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2013 : 165) Diagram sekuen
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan
dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar
diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat
dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas
yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga
dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.
Banyaknya diagram sekuen yang harus digambarkan adalah
minimal sebaganyak pendefinisian use case yang memiliki proses
sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan
interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen
sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka
diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.
Tabel II.4
Simbol Sequence diagram
Simbol Deskripsi
Actor
Atau
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase
23
Tanpa waktu aktif
nama actor
Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan didalamnya
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek lain,
arah panah mengarah pada objek yang dibuat
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri
d. Deployment diagram
Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan
konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram
deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
1) Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan
rancangan device, node, dan hardware
2) Sistem client / server
3) Sistem terdistribusi murni
24
4) Rekayasa ulang aplikasi
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada diagram deployment:
Tabel II.5
Simbol – simbol Deployment Diagram
Simbol Deskripsi
Package
Sebuah bungkusan dari suatu atau lebih
node
Node
Biasanya mengacu padaperangkat
keras (hardwae), perangkat lunak yang
tidak dibuat sendiri (software), jika di
dalam node disertakan komponen
untuk mengkonsistenkan rancangan
maka komponen yang di ikut sertakan
harus sesuai dengan komponen yang
telah di definisikan sebelumnya pada
diagram komponen.
Kebergantungan / despendecy
Kebergantungan antar node, arah panah
mengarah pada node yang dipakai.
Link
Relasi antar node
Sumber Sukamto dan Shalahuddin (2013:141)
2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)
1. Pengertian ERD
Sukamto dan Shalahudin (2013:52), Entity Relationship Diagram (ERD)
merupakan bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data
relasional. ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi
menghubungkan dua buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD
menoleransi hubungan relasi ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah
25
relasi) atau N-ary ( satu relasi menghubungkan banyak entitas), tapi banyak
metode perancangan ERD yang tidak mengizinkan ternary atau N-ary.
2. Simbol dan Fungsi ERD
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2013:50) berikut adalah simbol-simbol
yang ada pada Entity Relationship Diagram (ERD):
Tabel II.6
Simbol-simbol ERD
No Simbol Keterangan
1. Entitas /entity
Entitas, adalah data inti yang akan
disimpan; benda yang memiliki data dan
harus disimpan datanya agar dapat diakses
oleh aplikasi komputer;penamaan entitas
biasanya lebih ke benda dan belum
merupakan nama tabel.
2. Atribut
Atribut , adalah field atau kolom data yang
butuh disimpan dalam suatu entitas.
3.
Atribut multi nilai/Multivalue
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas yang dapat
memiliki nilai lebih dari satu.
Nama_entitas
Nama Atribut
Nama_atrib
uy
26
4.
Relasi
Atribut, adalah relasi yang menghubungkan
antar entitas; biasanya diawali dengan kata
kerja.
5.
Asosiasi/association, adalah penghubung
antara relasi dan entitas dimana kedua
ujungnya memiliki multiplicity
kemungkinan jumlah pemakaian.
Kemungkinan jumlah maksimum
keterhubungan antara entitas satu dengan
entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Sumber : Sukamto dan Shalahudin (2013:50)
3. Mapping Cardinality
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2013:50) mengemukakan bahwa
mapping cardinality adalah hubungan antara entitas terhadap entitas dimana
diantaranya terdapat relasi atau relationship. Jenis-jenis dari mapping cardinality
ada 3 yaitu :
a. One to many (1-M)
One to Many adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity
kedua berbanding satu berbanding banyak.
b. One To One (1-1)
One To One adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity
kedua berbading satu berbanding satu.
c. Many To Many (M-M)
Many To Many adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity
kedua berbanding banyak.
27
4. Tahapan Pembuatan ERD
Menurut Kusrini (2007:25) Tahapan yang ada dalam pembuatan Entity
Relationship Diagram (ERD) adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas (entity)
yang akan terlihat.
Misalnya entitas yang terlihat adalah: Mahasiswa, Dosen, Matakuliah.
b. Menentukan atribut-atribut Key dari masing-masing himpunan entitas.
Misalnya untuk entitas Mahasiswa, atribut yang terlibat yaitu: NIM,
Nama, Alamat, Jurusan.
c. Menentukan PK (primary key) dari setiap entitas yang ada.
Misalnya PK dari entitas Mahasiswa adalah NIM. PK dari entitas Dosen
adalah NIP.
d. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara
himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya.
Dosen dengan mata kuliah berelasi secara langsung dengan relasi
mengajar, yaitu dosen mengajar mata kuliah. Himpunan relasi mengajar
antara Dosen dan Mata kuliah bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
28
Sumber : Kusrini (2007:25)
Gambar II.3
Contoh ERD
Atribut pada gambar xx ada beberapa atribut yang digaris bawahi yaitu
atribut NIP pada entity Dosen dan Kode_matkul pada entity Matakuliah.
Atribut-atribut tersebut merupakan primary key dari entity. Sedangkan
atribut yang diberi garis bawah ganda seperti atribut NIP dan
Kode_matkul pada relasi Mengajar merupakan Foreign Key.
e. Melengkapi himpunan relasi dengan atribut- atribut deskriptif.
Langkah terakhir ini merupakan langkah pelengkap sehingga tidak
seperti langkah-langkah sebelumnya. Keberadaan atribut deskriptif ini
merupakan refleksi pengakomodasian terhadap fakta.
5. LRS
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa
LRS adalah “ sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah
diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam
29
kaitannya dengan konvensi ke LRS ”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti
aturan-aturan sebagai berikut:
a. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
b. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas
jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu
dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu
dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi).
c. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas
baru) jika tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki
foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang
sebelumnya saling berhubungan.
2.2.3. Tools pembuatan UML
1. Pengertian Enterprise Architect
Menurut Murtadho (2013:1) “Enterprise Architect Merupakan Blu print
yang dapat dijadikan acuan atau pedoman pada saat megembangkan sistem
informasi dan komunikasi “